• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMILUKADA DI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMILUKADA DI INDONESIA"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Komisi Informasi Pusat

Republik Indonesia

PROBLEMATIKA PELAKSANAAN

PEMILUKADA DI INDONESIA

WIDIANA KEPAKISAN

Komisioner Bidang Penyelesaian Sengketa Informasi

KOMISI INFORMASI PROVINSI BALI

INFORMASI TERBUKA

DALAM UU KIP DAN PERATURAN

TURUNANNYA

(2)

Pasal 3

Menjamin hak warga negara untuk

mengetahui rencana, proses dan

alasan pengambilan suatu

keputusan publik;

Mendorong partisipasi masyarakat;

Mewujudkan penyelenggaraan

negara yang baik,

Mengembangkan ilmu pengetahuan

dan mencerdaskan kehidupan

bangsa; dan/atau

meningkatkan pengelolaan dan

pelayanan informasi di lingkungan

Badan Publik

(3)

Perubahan Mendasar

SEBELUM UU KIP SESUDAH UU KIP PRINSIP DASAR

• Seluruh Informasi tertutup selain yang diijinkan untuk terbuka

• Seluruh informasi terbuka selain yang dikecualikan

o Badan publik menerapkan positive list o Badan publik menerapkan negative list

• Penolakan cukup dengan alasan rahasia negara

• Penolakan berdasarkan pengujian atas konsekuensi yang timbul

• Jangka waktu kerahasiaan bersifat permanen • Jangka waktu kerahasiaan tidak permanen

KEPASTIAN LAYANAN

• Tidak ada batasan waktu untuk merespon dan melayani permohonan informasi

• Ada batasan waktu untuk merespon dan melayani permohonan informasi

• Sikap proaktif hanya berdasarkan inisiatif badan publik, tidak ada kewajiban minimum.

• Diatur jenis informasi yang harus diumumkan berkala, serta merta dan tersedia setiap saat, selain berdasarkan permintaan.

SANKSI

• Sanksi hanya untuk aparat yang

membocorkan dan pihak yang dinilai telah menyalahgunakan informasi

(4)

Kewajiban Badan Publik

• Eksekutif, • Legislatif, • Yudikatif, dan

• Badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh dananya

bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah, atau • Organisasi nonpemerintah sepanjang

sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan

masyarakat, dan/atau luar negeri. BADAN PUBLIK

KEWAJIBAN BADAN PUBLIK:

a. Menunjuk dan mengangkat PPID. b. Menetapkan standar prosedur

operasional.

c. Menyediakan dan memberikan informasi:

 secara berkala,

 serta merta,

 tersedia setiap saat, dan

 berdasarkan permintaan.

d. Menyediakan sarana dan prasarana. e. Menetapkan standar biaya.

f. Menyediakan anggaran.

g. Menanggapi keberatan.

(5)

1.

Peraturan

Pimpinan Badan Publik tentang Pedoman

Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan

BP

2.

Keputusan

Pimpinan Badan Publik tentang Organisasi

dan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi di

Lingkungan BP;

3. Keputusan

Pimpinan Badan Publik tentang Daftar

Informasi Publik yang Dikecualikan di Lingkungan BP;

4. Keputusan

Pimpinan BP ttg Standar Biaya Perolehan

Informasi Publik;

5. Menyiapkan anggaran;

6. SOP Melayani Informasi; SOP Menangani Keberatan dan

Sengketa Informasi;

7. Membentuk KI Provinsi bagi Pemprov

(6)

Memberikan standar di Badan Publik (BP)

dalam melaksanakan pelayanan informasi

publik;

Meningkatkan pelayanan informasi publik di

lingkungan BP untuk menghasilkan layanan

informasi publik yang berkualitas;

Menjamin pemenuhan hak warga negara

untuk memperoleh akses informasi publik;

Menjamin terwujudnya tujuan

penyelenggaraan keterbukaan informasi publik

sebagaimana diatur dan diharapkan UU KIP.

(7)

Kejelasan tentang pejabat yang ditunjuk sebagai PPID;

Kejelasan tentang orang yang ditunjuk sebagai pejabat

fungsional dan/atau petugas informasi;

Kejelasan pembagian tugas, tanggungjawab, dan

kewenangan PPID dalam hal terdapat lebih dari satu

PPID;

Kejelasan tentang pejabat yang menduduki kedudukan

sebagai atasan PPID yang bertanggungjawab

mengeluarkan tanggapan atas keberatan yang

diajukan oleh pemohon informasi;

Hal-hal yang Perlu Termuat

(8)

Standar layanan informasi publik

Tata cara pengelolaan keberataan di lingk

internal BP;

Tata cara pembuatan laporan tahunan tentang

(9)

A. A

(10)

Prinsip Dasar Informasi di Lingkungan BP

seluruhnya terbuka selain yang dikecualikan

Terbuka

Kerahasiaan Derivatif Kerahasiaan Politik dan Birokrasi Dikecualikan (Pasal 6 dan

Pasal 17)

Kerahasiaan Mendasar

Uji konsekuensi & uji kepenting-an publik

Pasal 2 UU KIP

a. Setiap Informasi Publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap Pengguna Informasi Publik.

b. Informasi Publik yang dikecualikan bersifat ketat dan terbatas.

c. Informasi Publik yang dikecualikan:

• bersifat rahasia

• sesuai dengan UndangUndang,

• sesuai kepatutan, & kepentingan umum

o didasarkan pada pengujian tentang

konsekuensi yang timbul apabila suatu informasi diberikan kepada masyarakat; serta

o setelah dipertimbangkan dengan saksama

bahwa menutup Informasi Publik dapat melindungi kepentingan yang lebih besar daripada membukanya atau sebaliknya.

(11)

KLASIFIKASI INFORMASI PUBLIK MENURUT UU 14 TAHUN 2008 INFORMASI PUBLIK TERBUKA DIKECUALI-KAN DIUMUMKAN BERKALA DIUMUMKAN SERTA MERTA TERSEDIA SETIAP SAAT BERDASARKAN PERMINTAAN RAHASIA NEGARA RAHASIA PRBADI RAHASIA BISNIS Pasal 9 UU KIP Pasal 10 UU KIP Pasal 11 UU KIP Pasal 22 UU KIP

Pasal 6 ayat (3) huruf a UU KIP

Pasal 6 ayat (3) huruf b UU KIP

(12)

A. Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara

berkala

B. Informasi yang wajib diumumkan secara serta merta

C. Informasi yang wajib tersedia setiap saat

D. Informasi yang dikecualikan

(13)

Informasi yang berkaitan dengan Badan Publik;

Informasi mengenai kegiatan dan kinerja badan

publik;

Informasi mengenai laporan keuangan;

Informasi lain yang diatur dalam peraturan

perundang-undangan

Kategori-1

(14)

Informasi yang kalau tidak diberikan dapat

mengancam hajat hidup orang banyak dan

ketertiban umum.

(15)

1. Informasi yang dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum

a. Bencana alam seperti kekeringan, kebakaran hutan karena faktor alam, hama penyakit tanaman, epidemik, wabah, kejadian luar biasa, kejadian antariksa atau benda-benda angkasa;

b. Keadaan bencana non-alam seperti kegagalan industri atau teknologi, dampak industri, ledakan nuklir, pencemaran lingkungan dan kegiatan keantariksaan;

c. Bencana sosial seperti kerusuhan sosial, konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat dan teror;

d. Jenis, persebaran dan daerah yang menjadi sumber penyakit yang berpotensi menular;

e. Racun pada bahan makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat; f. Rencana gangguan terhadap utilitas publik;

(16)

2. Mengumumkan dan mewajibkan pihak penerima izin atau perjanjian kerja

untuk melaksanakan pengumuman informasi serta merta yang

sekurang-kurangnya meliputi

a. Potensi bahaya dan/atau besaran dampak yang dapat ditimbulkan;

b. Pihak-pihak yang berpotensi terkena dampak baik masyarakat umum

maupun pegawai Badan Publik yang menerima izin atau perjanjian

kerja dari Badan Publik

(17)

1. Daftar seluruh Informasi Publik yang berada di bawah

penguasaannya, tidak termasuk informasi yang dikecualikan; 2. Hasil keputusan Badan Publik dan pertimbangannya;

3. Seluruh kebijakan yang ada berikut dokumen pendukungnya;

4. Rencana kerja proyek termasuk di dalamnya perkiraan pengeluaran tahunan Badan Publik;

5. Perjanjian Badan Publik dengan pihak ketiga;

6. Informasi dan kebijakan yang disampaikan Pejabat Publik dalam pertemuan yang terbuka untuk umum;

7. Prosedur kerja pegawai Badan Publik yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat; dan/atau

8. Laporan mengenai pelayanan akses Informasi Publik sebagaimana diatur dalam UndangUndang ini.

Kategori-3

(18)

Informasi yang bersifat rahasia, yang tidak

dapat begitu saja diumumkan atau diberikan

kepada pemohon dengan alasan tertentu

sebagaimana diatur dalam UU KIP.

Tata cara pengecualiannya diatur dengan

melihat tatacaranya dalam PERKI No 1/2010

pasal 16

18.

(19)

Pengecualian Informasi di BP

Pasal 6 UU KIP:

1. Badan Publik berhak menolak memberikan informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

2. Badan Publik berhak menolak memberikan Informasi Publik apabila tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

3. Informasi Publik yang tidak dapat diberikan oleh Badan Publik, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. informasi yang dapat membahayakan negara; b. informasi yang berkaitan dengan kepentingan

perlindungan usaha dari persaingan usaha tidak sehat;

c. informasi yang berkaitan dengan hakhak pribadi;

d. informasi yang berkaitan dengan rahasia jabatan; dan/atau e. Informasi Publik yang diminta belum dikuasai atau

didokumentasikan.

Pengecualian

Atas Substansi

Pengecualian

Atas Prosedur

RAHASIA NEGARA RAHASIA BISNIS RAHASIA PRIBADI T h e T ru e Secrecy

(20)

Struktur Pengecualian dalam UU KIP

Pasal 6 ayat 3 huruf a-c

Pasal 17

huruf a-i (Konsekuensi)

Keterangan:

RN = Rahasia Negara RB = Rahasia Bisnis RP = Rahasia Pribadi

Pasal 2

Asas

Jenis Kerahasiaan

Konsekuensi yang ditimbulkan

o Bersifat rahasia, o Sesuai dengan UU

o Sesuai kepatutan, & Kptg umum:

• Uji Konsekuensi

(21)

Jenis Kerahasiaan

dalam

UU KIP, …

….

RAHASIA NEGARA

• 17a

• 17c-f

• 17i

RAHASIA PRIBADI

• 17g

• 17h RAHASIA

BISNIS

• 17b

Satu Informasi yang dikecualikan bisa mengandung lebih dari

(22)

Tahapan Uji Konsekuensi

1. Mengidentifikasi informasi dan melakukan klarifikasi: Untuk

memperjelas tujuan dan informasi apa yang sesungguhnya mereka minta, sehingga dapat diketahui dokumen mana yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuan tersebut.

2. Menganalisa konsekuensi yang ditimbulkan. Mengidentifikasi ketentuan legal yang mengatur pengecualian dan menelusuri konsekuensi yang ditimbulkan berdasarkan pasal 17 UU KIP. Beberapa hal penting yang termasuk dalam tahapan ini adalah:

a. menguraikan pernyataan kerahasiaan derivatif dan multiple secrecy. b. memanfaatkan pendapat ahli jika diperlukan.

3. Mengidentifikasi ketentuan korektif (jika ada). Dalam beberapa hal suatu informasi masuk kategori dikecualikan namun terdapat perlakuan khusus untuk subjek hukum atau situasi tertentu berdasarkan ketentuan yang berlaku. Ketentuan tersebut dapat disebut sebagai pengecualian atas pengecualian.

4. Merumuskan kesimpulan. Kesimpulan dari hasil analisis mencakup dua hal:

a. informasi tersebut termasuk informasi yang dikecualikan atau sebaliknya.

b. alasan legal yang menjadi dasar hukum.

(23)

Kategori Ringkasan Isi Infor-masi Pejabat/ Unit/Satker yg Mengu-asai Penanggung-jawab

Pem- buatan/Pe-nerbitan In-formasi Waktu & Tempat Pembuatan Informasi Format In-formasi yang Tersedia Dasar/Alas-an

Penge-cualian & Masa

Re-tensi

Umum Khusus

DAFTAR INFORMASI YANG DIKECUALIKAN

Catatan:

Kategori umum = Semua dokumen informasi yang setiap unit memilikinya (Misal: Anggaran/Keuangan, Kepegawaian, Daftar Inventaris, Aset, dll

Kategori Khusus = Dokumen informasi yang sesuai tupoksi

(24)

No Nama Dokumen

Ringkasan Isi Informasi

Pejabat/ Unit yg Menguasai

Penanggung jawab Pembuatan/

Penerbitan Informasi

Waktu & Tempat Pembuatan

Informasi

Format Informasi

yang Tersedia

Jangka Waktu

Penyim-pan

1. Kepgub …

2. DIPA

3. RKA-L

4. Dst

(25)

Tanggungjawab, Tugas, dan

Wewenang PPID

Penyediaan, penyimpanan, pendokumentasian dan

pengamanan informasi;

Pelayanan informasi sesuai dengan aturan yg berlaku;

Penetapan prosedur operasional penyebarluasan

informasi publik;

Pengujian konsekuensi;

Pengklasifikasian informasi dan/atau pengubahannya;

Penetapan informasi yang dikecualikan yang telah habis

jangka waktu pengecualiannya sbg informasi publik yang

dapat diakses; dan

(26)

... lanjutan

PPID

• Bertanggung jawab atas pelayanan informasi di lingkungan Unit Layanan

List inf. Yg dikecualikan List inf. Yg dikecualikan Pimpinan Badan Publik Pimpinan Satuan Kerja Pimpinan Unit Pelayanan

Melakukan uji konsekuensi

• Menyusun kebijakan pe-ngelolaan informasi BP

• Bertanggung jawab atas kinerja pelayanan infor-masi di lingkungan BP

PPID Utama PPID pelaksana PPID pelaksana

• Bertanggung jawab atas pelayanan informasi di lingkungan Satker

Penetapan

(Tim Pertim-bangan?)

1. PPID bertugas dan bertanggungjawab melakukan pelayanan informasi yang meliputi proses

penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan dan pelayanan informasi.

2. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, PPID berwenang:

a. Mengkoordinasikan setiap unit/satuan kerja di badan publik dalam melaksanakan pelayanan informasi publik;

b. Memutuskan suatu informasi dapat diakses publik atau tidak;

c. Menolak permohonan informasi secara tertulis apabila informasi yang dimohon termasuk informasi yang dikecualikan/rahasia dengan disertai alasan serta pemberitahuan tentang hak dan tata cara bagi pemohon untuk mengajukan keberatan atas penolakan tersebut.

(27)

1. CMA = Cepat, Murah, Akurat.

2. Bisa sentralisasi dan/atau desentralisasi menurut

tingkatan kompleksitas badan publiknya;

Prinsip Layanannya

Cara BANK memberikan layanan jasa perbankan

dapat dicontoh bagaimana Badan Publik

(28)

Maks. 10 + 7 hari kerja

Y

Penolakan Informasi

Pasal 6 ayat (1) & (2)

Dok-4 T Ter-bukti? Dok-3 Uji Konsekuensi (Pasal 17 a-i)

Pasal 19

Y

Cara Mendapatkan Informasi

…untuk layanan informasi berdasarkan permintaan

Pasal 6 ayat 3?

Dok-2

Pertimbangan Tertulis

Pasal 7 ayat (4)

Dok-1

Pendaftaran & Klarifikasi

Pasal 22 ayat (2-6)

Permohonan Informasi

PEMOHON

Pasal 22 ayat (1)

Pemberitahuan Tertulis

Pasal 22 ayat (7) & (8)

Dok-5

T

(29)

Komisi Informasi

diperlukan jika terjadi dispute

tidak sepakat

Putusan Ajudikasi

Komisi Informasi:

• Menutup sebagian atau keseluruhan informasi, atau

• Membuka sebagian atau keseluruhan informasi

Sengketa informasi terbuka

Sengketa informasi yang dikecualikan

Putusan Mediasi

Komisi Informasi:

• Kersepakatan yang berifat FINAL dan

MENGIKAT ?

Komisi Informasi adalah lembaga mandiri

yang berfungsi menjalankan UndangUndang Keterbukaan Informasi Publik dan peraturan

pelaksanaannya, menetapkan petunjuk teknis standar layanan informasi publik dan menyelesaikan

sengketa informasi publik melalui mediasi dan/atau ajudikasi nonlitigasi.

Mediasi adalah penyelesaian sengketa informasi publik antara para pihak melalui bantuan mediator komisi informasi (hanya untuk informasi yang tidak

dikecualikan).

Ajudikasi adalah proses penyelesaian sengketa informasi publik antara para pihak yang diputus oleh komisi informasi.

Pengabaian terhadap putusan Ajudikasi Komisi Informasi terhitung 14 hari kerja sejak diputuskan sama

dengan menerima putusan.

(30)

Tugas dan Kewenangan

Komisi Informasi

Pasal 26 ayat (1)

Komisi Informasi bertugas :

a. Menerima, memeriksa, dan memutus permohonan penyelesaian Sengketa Informasi Publik melalui Mediasi dan/atau Ajudikasi nonlitigasi yang diajukan oleh setiap Pemohon Informasi Publik berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang ini;

b. Menetapkan kebijakan umum pelayanan Informasi Publik; dan c. Menetapkan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis

Pasal 27 ayat (1)

Dalam menjalankan tugasnya, Komisi Informasi memiliki wewenang: a. Memanggil dan/atau mempertemukan para pihak yang bersengketa;

b. Meminta catatan atau bahan yang relevan yang dimiliki oleh Badan Publik terkait untuk mengambil keputusan dalam upaya menyelesaikan Sengketa Informasi Publik;

c. Meminta keterangan atau menghadirkan pejabat Badan Publik ataupun pihak yang terkait sebagai saksi dalam penyelesaian Sengketa Informasi Publik;

d. Mengambil sumpah setiap saksi yang didengar keterangannya dalam Ajudikasi nonlitigasi penyelesaian Sengketa Informasi Publik; dan

(31)

Dasar Pengajuan Sengketa

Sengketa didaftarkan ke Komisi Informasi oleh pemohon jika terjadi

penolakan atas keberatan atau keberatan tidak ditanggapi.

Pasal 35 UU KIP

(1) Setiap Pemohon Informasi Publik dapat mengajukan

keberatan secara tertulis kepada atasan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi berdasarkan alasan berikut: a. Penolakan atas permintaan informasi berdasarkan alasan

pengecualian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17; b. Tidak disediakannya informasi berkala sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 9;

c. Tidak ditanggapinya permintaan informasi;

d. Permintaan informasi ditanggapi tidak sebagaimana yang diminta;

e. Tidak dipenuhinya permintaan informasi;

f. Pengenaan biaya yang tidak wajar; dan/atau

g. Penyampaian informasi yang melebihi waktu yang diatur dalam UndangUndang ini.

(2) Alasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b sampai dengan huruf g dapat diselesaikan secara musyawarah oleh kedua belah pihak.

Penyelesaian

Melaui Mediasi

Penyelesaian

(32)

Sanksi dalam UU KIP

• Sengaja dan melawan hukum menghancurkan, merusak,

menghilangkan dokumen yang dilindungi negara dan/atau terkait dengan

kepentingan umum dipidana 2 tahun penjara dan/atau denda maksimal 10 juta; (Pasal 53)

• Sengaja dan tanpa hak

mengakses/memperoleh/memberikan informasi yang dikecualikan dipidana 2 th penjara dan denda maksimal 10 juta serta 3 tahun penjara dan denda

maksimal 20 juta untuk kerahasiaan pertahanan dan keamanan dan

ketahanan ekonomi nasional; (Pasal 54)

• Sengaja membuat informasi yang tidak benar atau menyesatkan yang

mengakibatkan kerugian orang lain dipidana 1 tahun penjara dan/atau denda maksimal 5 juta; (Pasal 55)

• Delik pidana dalam UU KIP adalah delik

aduan.

Sengaja menggunakan informasi secara melawan hukum dipidana 1 tahun penjara dan/atau denda maksimal 5 juta; (Pasal 51)

Sengaja tidak menyediakan informasi

yang harus diumumkan berkala, tersedia setiap saat, dan serta merta yang mengakibatkan kerugian orang lain dipidana 1 tahun kurungan

dan/atau denda maksimal 5 juta; (Pasal 52)

(33)

WIDIANA KEPAKISAN

0811398725 / 0818535672

kepakisanstudio @ yahoo.fr

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa sebanyak 32 responden kelompok yang mengikuti vasektomi memiliki tingkat pengetahuan tinggi dan sebanyak 9 responden

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tindakan Polri untuk melakukan penyidikan dalam perkara pencurian

Dengan kesadaran masyarakat sehingga baik perempuan maupun laki-laki memperoleh pendidikan yang setara sehingga yang putuh sekolah antara perempuan dan laki-laki

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia -Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal Proposal Karya Tulis Ilmiah

Pada saat penelitian dilakukan, perturan yang masih berlaku dan mejadi dasar untuk pembuatan sistem presensi di lingkungan Kementerian XYZ adalah Pemerintah nomor: 53

Dalam mewujudkan sistem informasi desa yang baik maka ada beberapa teknologi yang harus digunakan yaitu Smart City dengan dua layanannya yaitu smart living untuk

Dari analisis data ditemukan (1) terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik lebih tinggi