• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - BUKU PANDUAN KKN 16.17 GANJIL 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - BUKU PANDUAN KKN 16.17 GANJIL 2"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Sejarah dan Perkembangan KKN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada para mahasiswa tentang penerapan dan pengembangan ilmu dan teknologi di luar kampus. Dalam KKN mahasiswa belajar mengkaitkan antara dunia akademik-teoritik dengan dunia empirik-praktis bagi pemecahan permasalahan masyarakat agar masyarakat mampu mem-berdayakan dirinya untuk menolong diri mereka sendiri (to help people to help themselves).

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mulai dimasukan dalam sistem pendidikan tinggi pada tahun 1971. Program ini adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa sebelum di wisuda menjadi seorang sarjana. Tujuan pelaksanaannya untuk penyebarluasan IPTEK oleh perguruan tinggi yang dirasa jauh dari jangkauan masyarakat umum. Selanjutnya pada awal tahun 1980 Program KKN juga digunakan untuk mempercepat proses pembangunan dengan menjadikan mahasiswa sebagai agent of change (agen pembaharuan), dan agent of development (agen pembangunan).

(2)

1.2 Kuliah Kerja Nyata Penerapan Kemampuan Mahasiswa (KKN PKM) Unswagati Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada Pasal 20 ayat 2 dinyatakan : ”Perguruan Tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat”. Pada Pasal 24 ayat 2 disebutkan : ”Perguruan tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian masyarakat”.

Program pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu program yang wajib dilaksanakan, baik oleh dosen maupun oleh mahasiswa, dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip : kompetensi akademik, jiwa kewirausahaan (entrepreneurship), dan profesional, sehingga dapat menghasilkan program pengabdian kepada masyarakat yang bermutu, relevan, dan sinergis dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa secara interdisipliner, institusional, dan kemitraan sebagai salah bentuk kegiatan tridharma perguruan tinggi. Seiring dinamika masyarakat, pemerintah daerah, pemerintah pusat maupun dunia global, maka program KKN di Unswagati diarahkan pada pola KKN yang berbasis pemberdayaan masyarakat.

(3)

calon sarjana sebagai penerus pembangunan untuk bekerja secara interdisipliner dan menanggulangi permasalahan sesuai dengan kompetisi hard skills dan soft skills-nya.

Dinamika kampus dan dinamika masyarakat senantiasa memunculkan tuntutan penyempurnaan penyelenggaraan KKN agar dirasakan efektifitasnya secara terukur. Bagi mahasiswa sebagai warga belajar, KKN memberikan kesempatan pengalaman hidup di tengah masyarakat untuk memahami dan menghayati kompleksitas permasalahan hidup, belajar merumuskan pilihan pemecahannya dan mendampingi upaya peningkatan kualitas kehidupan mereka. Bagi masyarakat sebagai wilayah dan sasaran pengabdian Perguruan Tinggi, KKN diharapkan memberikan pencerahan dan pemberdayaan agar mereka dapat menolong dirinya sendiri untuk peningkatan kualitas kehidupan mereka. Bagi Pemerintah, KKN sangat berguna untuk peningkatan sinergitas dan harmonisasi hubungan institusional antara Pemerintah dan Perguruan Tinggi serta untuk peningkatan performa pembangunan. Bagi lembaga-lembaga swasta yang terlibat dengan kegiatan KKN, menjadi media dan partner dalam perwujudan tanggung jawab sosial.

Unswagati sebagai bagian integral masyarakat tentu saja turut bertanggung jawab terhadap berbagai persoalan yang ada di masyarakat. Unswagati yang juga sebagai bentuk academic social responsibility perguruan tinggi (PT), memiliki tanggung jawab moral untuk menanggulangi kemiskinan dengan segala metamorfosenya dan memajukan pembangunan bangsa.

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata KKN PKM, merupakan salah satu bentuk pengintegrasian kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. KKN- PKM dilaksanakan oleh mahasiswa dengan bimbingan para dosen pembimbing lapangan (DPL) dan dilaksanakan secara interdisipliner dan intrakurikuler. Karena itu, KKN PKM di Unswagati merupakan bagian integral dari kurikulum Unswagati yang mengandung unsur pendidikan dan unsur pengabdian masyarakat dengan porsi pendidikan yang lebih besar.

(4)

KKN PKM yang dikembangkan di Unswagati ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menjadi motivator dalam pemberdayaan masyarakat. Berbagai potensi daerah dan sumber daya manusia yang ada di masyarakat, perlu diberdayakan dan dioptimalkan agar nantinya masyarakat benar-benar menjadi berdaya untuk mengembangkan daerahnya secara mandiri.

1.3 Pengertian KKN PKM

KKN–PKM adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa di tengah-tengah kehidupan masyarakat, dengan secara nyata turut membantu memecahkan masalah masyarakat berdasarkan kompetensi keilmuan masing-masing peserta KKN PKM. Kompentensi disesuaikan dengan situasi, kondisi, masalah, dan prioritas kebutuhan masyarakat di lapangan dengan pendekatan interdisipliner dan ilmiah. Oleh karena itu, selain kegiatan pengelolaan KKN– PKM tidak saja menjamin diperolehnya pengalaman belajar melakukan kegiatan pembangunan masyarakat secara kongkret yang bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat di mana mereka ditempatkan, kegiatan dan pengelolaan KKN- PKM juga diarahkan untuk menjamin ”keterkaitan” antara dunia akademik, baik secara teoretik maupun empirik. Oleh karena itu, dalam pembuatan program KKN- PKM harus didasari atas sinkronisasi atau sinergisitas antara masalah apa yang ada dalam masyarakat dengan kompetensi mahasiswa peserta KKN- PKM.

1.4 Dasar Pemikiran

Beberapa dasar pemikiran yang melandasi pentingnya KKN PKM, di Unswagati yakni :

1. Untuk membangun aspek kebersamaan antarsivitas universitas; 2. Sebagai tanggung jawab moral sivitas akademika kepada masyarakat;

3. Sebagai bentuk pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan (Corporate Social Responsibility/ CSR);

4. Untuk menemukenali dan memecahkan masalah berdasarkan potensi masyarakat; 5. Memberi kesempatan untuk penerapan aspek keilmuan dan kompetensi mahasiswa

sesuai dengan kondisi masyarakat secara multidisipliner;

(5)

Tanggung jawab akademik Unswagati sebagai perguruan tinggi adalah mendharmabaktikan aktivitas keilmuan (hard skills) dan nonkeilmuan (soft skills)-nya kepada masyarakat. Dalam menyelenggarakan dharma pengabdian, institusi perguruan tinggi melaksanakan berbagai aktivitas pembelajaran yang berkorelasi langsung dengan kebutuhan masyarakat, tidak hanya berkaitan dengan kompetensi keilmuan untuk kepentingan profesionalitas di lingkungan kerja melainkan juga komitmen sosial bersama masyarakat dalam menyelesaikan berbagai persoalan kemasyarakatan.

Interaksi sosial antara perguruan tinggi dengan masyarakat secara langsung merupakan kebutuhan penyelenggaraan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran di Unswagati tidaklah berada di “menara gading”, yang tidak bersentuhan dengan problema dasar masyarakat. Perdebatan teoretik dan metodologik di ruang-ruang kelas harus diikuti dengan bagaimana mengimplementasikannya ke dalam masyarakat luar kampus. Asumsinya, harus ada konkretisasi perdebatan teoretik dan metodologik ke dalam aras praktis agar masyarakat secara langsung merasakan manfaat proses pembelajaran di perguruan tinggi.

Sebagai salah satu perguruan tinggi, Unswagati memiliki komitmen membantu dan bersama masyarakat merancang perubahan sosial secara sistematis dan komprehensif. Komitmen Unswagati tidaklah bersifat parsial (fakultatif), melainkan universe sebagai jalinan keutuhan ilmu berdasarkan kepentingan universitas. Filosofi dasar universitas adalah penyelenggaraan berbagai disiplin ilmu yang tetap berada dalam koridor kesatuan ilmu (keragaman dalam kebersamaan). Setiap fakultas dan program disiplin ilmu tetap wajib menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kompetensinya masing-masing, tetapi dalam rangka kepentingan kebersamaan haruslah diciptakan suatu sistem pembelajaran yang bersifat interdisipliner yang menunjukkan signifikasinya sebagai sebuah universitas.

Dalam rangka kepentingan tersebut, program KKN PKM menemukan signifikansinya. Program KKN PKM merupakan kegiatan pendidikan (aktivitas intrakurikulum wajib Universitas, yaitu pembelajaran mahasiswa Unswagati sebagai program aliansi kebersamaan tingkat Universitas) yang dapat bermanfaat langsung pada masyarakat dan sebagai wujud penerapan hasil kegiatan penelitian.

(6)

kepada masyarakat. Program KKN PKM memberikan kesadaran bagi mahasiswa bahwa persoalan yang berkembang dalam masyarakat tidaklah dapat diselesaikan hanya melalui satu pendekatan keilmuan, melainkan keragaman pendekatan. Pada tingkatan yang lebih filosofis, program KKN PKM adalah implementasi lebih lanjut dari pemaknaan universitas pada Unswagati, bahwa ilmu adalah satu meskipun di dalamnya terdapat berbagai bentuk objek materi dan objek formal (sudut pandang/pendekatan). Selain itu, pada tingkatan empirik yang berkembang di masyarakat, ada banyak persoalan yang seringkali terjadi, yakni terdapat kesenjangan antara teori dengan fakta, program KKN PKM membantu mahasiswa menemukenali berbagai problem tersebut, dan bersama masyarakat membuat problem solving-nya.

Program KKN PKM diselenggarakan sebagai upaya aliansi kebersamaan mahasiswa Unswagati, para mahasiswa dari berbagai program studi agar dapat saling menyapa sebelum berstatus menjadi alumni Unswagati yang ”excellence with morality”. Aliansi dan saling menyapa ini haruslah berangkat dari kesadaran bahwa tidak ada arogansi keilmuan dalam lingkungan Unswagati. Berbagai persoalan yang berkembang dalam masyarakat tidaklah dapat diselesaikan secara tuntas hanya berdasarkan satu pendekatan, melainkan keragaman pendekatan. Karakter keilmuan inilah yang dibangun dalam proses pembelajaran di Unswagati.

Program KKN PKM Unswagati merupakan program pendidikan yang mendukung program utama pemerintah di masyarakat. Tujuannya adalah untuk menciptakan masyarakat yang sehat, cerdas, bermoral, dan mandiri. Program KKN PKM merupakan wujud empati dan implementasi nyata Nation & Social Responsibility terhadap problem bangsa (krisis multidimensi dan otonomi daerah) dan upaya peningkatan daya saing bangsa (produk nasional dan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi di masyarakat). Program KKN PKM Unswagati diharapkan akan berdampak pula pada peningkatan peran dan citra Unswagati di masyarakat.

1.5 Dasar Hukum

Dasar hukum penyelenggaraan KKN PKM adalah :

1. Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Undang-Undang Nomor : 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

(7)

4. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor : 2 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013.

5. Surat Keputusan Rektor Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon nomor : SKEP/075/UNIV/V/2013 tanggal 29 Mei 2013 tentang petunjuk teknis program pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Swadaya Gunung Jati 6. Statuta Unswagati Tahun 2015.

1.6 Status Dasar Penyelenggaran

Dengan keluarnya Keputusan Surat Keputusan Rektor Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon nomor : SKEP/064/UNIV/V/2012 tentang petunjuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Swadaya Gunung Jati, maka KKN di Unswagati ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa program studi sarjana di Unswagati dan tidak dapat digantikan dengan kegiatan intra maupun ekstrakurikuler lainnya.

Program KKN wajib ditempuh oleh para mahasiswa yang duduk minimal pada semester VI dan mahasiswa non semester tahun ajaran 2015/2016 pada tiap-tiap program studi jenjang S1 di lingkungan Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon yang telah memenuhi syarat yang ditetapkan, yaitu mahasiswa yang telah lulus menempuh matakuliah sekurang-kurangnya 110 sks.

1.7 Tujuan KKN

Tujuan penyelenggaraan KKN antara lain :

1. Pengembangan dan peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan mahasiswa sehingga memiliki kepedulian dan kemampuan untuk mengkaji, merumuskan dan memecahkan masalah-masalah kemasyarakatan yang berbasis kompetensi, profesional, pragmatis dan interdisipliner.

2. Dicapainya akselerasi dan efektivitas program pembangunan yang ditandai oleh semakin baiknya kualitas kehidupan masyarakat dan semakin meningkatnya partisipasi dan keberdayaan masyarakat dalam program pembangunan.

(8)

4. Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa dalam mempelajari dan mengatasi permasalahan masyarakat dengan membantu menyusun rencana dan mendampingi pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif bersama masyarakat dan lembaga pedesaan/kelurahan lainnya.

5. Ikut membantu program percepatan pembangunan yang dicanangkan Pemerintah, khusunya Jawa Barat.

6. Menerapkan terapan ilmu pengetahuan dan teknologi secara team work dan interdisipliner.

7. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan masyarakat sesuai arahan pembangunan manusia (human development) dalam mencapai target dan sasaran Millenium Development Goals (MDGs).

8. Membangun kemitraan antara lembaga perguruan tinggi yang bersangkutan dengan masyarakat, termasuk di dalamnya sebagai upaya untuk membangun citra sekaligus dapat dijadikan sebagai ajang promosi perguruan tinggi yang bersangkutan.

9. Membantu mempersiapkan keluarga dan masyarakat agar memiliki kemampuan memanfaatkan fasilitas dan dukungan yang diberikan oleh mitra kerja pembangunan (Pemda, lembaga swasta dan LSM) dalam perencanaan dan pengelolaan program yang bersifat partisipatif.

1.8 Sasaran KKN

Sasaran yang ingin dicapai KKN diarahakan untuk mencapai :

1. Meningkatnya Percepatan pembangunan masyarakat yang meliputi: a) Peningkatan kualitas pendidikan. b) Peningkatan kualitas kesehatan. c) Peningkatan daya beli masyarakat. d) Kemandirian pangan. e) Peningkatan daya kerja aparatur. f) peningkatan infrastruktur wilayah. g) kemandirian energi dan kecukupan air baku. h) penanganan bencana dan pengendalian lingkungan hidup. i) pembangunan perdesaan. j) pengembangan budaya lokal, wisata dan destinasi wisata.

(9)

3. Meningkatnya kemampuan berpikir dan bertindak warga masyarakat dalam memecahkan masalah serta memenuhi kebutuhan hidup dan penghidupannya serta kemampuan untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program-program pembangunan di daerahnya.

4. Meningkatkan kemampuan dan partisipasi Perguruan Tinggi untuk bekerjasama dengan pemerintah maupun pihak-pihak lainnya dalam pembangunan masyarakat. Disamping itu juga KKN dapat memberi masukan bagi pengembangan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan.

5. Tercapainya perubahan kearah pembangunan masyarakat yang lebih maju, kreatif dan produktif. Sehingga terwujud kondisi sosial ekonomi yang dirasakan lebih harmonis.

6. Meningkatnya pengertian, penghayatan dan pengalaman mahasiswa tentang cara berpikir dan bekerja interdisipliner dan lintas sektoral, kegunaan hasil pendidikan bagi pembangunan, dan kesulitan yang dihadapi masyarakat dalam pembangunan serta keseluruhan konteks masalah pembangunan pengembangan daerah.

7. Meningkatkan kedewasaan alam pikiran mahasiswa dalam penelaahan dan pemecahan masalah yang ada di masyarakat secara pragmatis.

8. Unswagati lebih terarah dalam pengembangan ilmu dan pengetahuan kepada mahasiswa dengan adanya umpan balik sebagai hasil integrasi antara mahasiswa dengan masyarakat.

1.9 Tema KKN

Prinsip dasar pelaksanaan program KKN PKM Unswagati lebih mentitikberatkan kepada “Penguatan Sumber Daya Masyarakat Perdesaan dan OVOP dalam upaya meningkatkan IPM Kabupaten Cirebon”. KKN PKM Unswagati ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam upaya memperkuat ekonomi dan ketahanan pangan di pedesaan sehingga menjadi desa yang lebih maju menuju masyarakat yang lebih sejahtera.

1.10 Waktu dan Tempat

(10)

1. Pembekalan DPL (ToT) Tanggal : 10 Januari 2017 Tempat : Hotel Zamrud Waktu : 08.00-16.00 WIB 2. Pembekalan Mahsiswa

Tanggal : 12 Januari 2017 (oleh DPL), semua peserta

13 Januari 2017 (oleh LPM), hanya ketua kelompok Tempat : Unswagati

Waktu : 08.00-16.00 WIB 3. Pelepasan Peserta KKN

Tanggal : 6 Februari 2017 Tempat : Unswagati Waktu : 09.00-11.00 WIB 4. Penarikan Peserta KKN

Tanggal : 14 Maret 2017 Tempat : Lokasi KKN

1.11 Prinsip Pelaksanaan

Prinsip pelaksanaan KKN PKM adalah :

1. Keterpaduan.

KKN PKM dilaksanakan secara terpadu mencakup aspek intelektual, sosial-ekonomi, fisik dan manajerial agar mampu meningkatkan aspek pengetahuan, kemampuan dan keterampilan. Dari sisi Tri Dharma Perguruan Tinggi, KKN PKM harus mampu memadukan unsur Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran serta pengabdian masyarakat yang berbasis penelitian. Dari unsur program, KKN PKM harus mampu memadukan gagasan bersama antara Perguruan Tinggi, pemerintah, mitra kerja, dengan kebutuhan masyarakat.

2. Kebutuhan.

(11)

masyarakat, dalam masyarakat dan untuk masyarakat atas dasar kebutuhan dan berbagai sumber yang tersedia untuk memenuhi kepentingan bersama dalam aspek kehidupan dan penghidupan.

3. Kemampuan sendiri.

KKN PKM dilaksanakan dengan mengutamakan penggalian dan pengembangan potensi lokal serta peningkatan swadaya masyarakat yang bertumpu pada kekuatan masyarakat sendiri (self-reliant development).

4. Interdisipliner.

Pelaksanaan KKN PKM dilaksanakan oleh mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu di lingkungan Perguruan Tinggi. Dalam hal ini, mahasiswa melaksanakan tugasnya atas dasar mekanisme pola pikir dan pola kerja secara interdisipliner.

5. Partisipatif Aktif.

Dalam KKN PKM, masyarakat, pemerintah beserta unsur-unsur lainnya yang berkaitan dengan program ini, didorong berpartisipasi aktif sejak perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi program.

6. Keberlanjutan

(12)

BAB II PENGELOLAAN 2.1 Struktur Organisasi

Struktur organisasi pengelolaan KKN PKM Unswagati ini, adalah seperti berikut : 1. Penanggung Jawab KKN PKM: Rektor bersama Wakil Rektor Bidang Akademik dan

Kemahasiswaan dan Dekan di lingkngan Unswagati.

2. Penanggung Jawab Operasional : Kepala Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) Unswagati.

2.2 Kepanitiaan

KKN diatur dan diselenggarakan oleh Lembaga Pengabdian pada Masyarakat (LPM) Unswagati, sedang operasional pelaksanaannya dilakukan oleh panitia KKN yang dibentuk oleh LPM dan ditetapkan melalui Surat Keputusan Rektor.

Kepanitiaan KKN Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, terdiri atas : 1. Penanggung Jawab

a. Penanggung jawab KKN adalah Rektor Unswagati b. Tugas Penanggungjawab antara lain:

1) Bertanggung jawab dalam penentuan kebijakan KKN pada tingkat Universitas;

2) Bertanggung jawab atas pelaksanaan KKN pada pihak eksternal dan institusi yang lebih tinggi.

3) Bertanggung jawab dalam pengesahan dan penunjukkan panitia KKN serta tugas-tugas menyertainya.

2. Pengarah

a. Unsur pengarah terdiri dari para unsur Pimpinan Internal Kampus. b. Tugas pengarah antara lain:

1. Memberikan saran dan masukan atas pelaksanaan KKN dari tahap pembekalan dan pelaksanaan;

(13)

3. Memberikan arahan berkaitan dengan mekanisme pelaksanaan KKN dan pemilihan personil yang terlibat sebelum diserahkan kepada Rektor.

3. Penasehat

a. Unsur penasehat terdiri dari para dekan dari para dekan dari tujuh fakultas di Unswagati

b. Tugas penasehat antara lain :

1. Memberikan nasihat berkaitan dengan teknis pelaksanaan ketentuan KKN yang akan melibatkan unsur fakultas dan mahasiswa;

2. Menghadiri rapat-rapat penting KKN yang diselenggarakan LPM untuk memberikan masukan dan saran dalam hal teknis pelaksanaan KKN. 4. Penyelenggara

1. Unsur penyelenggara adalah Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) Unswagati yang mengkoordinir pembentukan panitia KKN yang terdiri dari kepala LPM (sekaligus sebagai ketua panitia KKN), seluruh jajarannya, para dosen dan staff Universitas serta para DPL yang ditunjuk secara resmi melalui SK Rektor. Susunan penyelenggara atau panitia KKN mencakup :

a. Ketua Panitia b. Sekretaris c. Bendahara d. Koordinator DPL

e. Koordinator Urusan Perizinan f. Koordinator Pendaftaran

g. Koordinator Pembekalan dan ToT h. Koordinator Kerjasama

(14)

2. Tugas LPM/panitia KKN secara umum antara lain :

a. Memimpin dan melaksanakan wewenang dalam hal peningkatan dan pengembangan bidang tugas LPM termasuk di dalamnya sub kegiatan KKN;

b. Melaksanakan fungsi sebagai pengelola tertinggi yang meliputi perencanaan, pembuatan keputusan, pengarahan, koordinasi, pengawasan, dan penyempurnaan bagi tercapainya tujuan KKN; c. Melaksanakan hubungan keluar, seperti pendekatan sosial,

instansional, kedinasan, maupun kelembagaan;

d. Menjalin kerjasama dengan mitra kerja baik di tingkat daerah, tingkat cabang, maupun tingkat ranting;

e. Menyiapkan dan memproses surat-surat termasuk serah terima maupun MoU dengan lembaga pemerintah dan sponsor;

f. Mendokumentasikan semua surat menyurat bahan tertulis lainnya; g. Menerima laporan kegiatan KKN dari DPL, menyimpan, dan/atau

memproses nilai KKN;

h. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas LPM termasuk di dalamnya KKN kepada Rektor Universitas Swadaya Gunung jati Cirebon.

3. Tugas penyelenggara/panitia KKN pada masing-masing bidang antara lain : a. Ketua

1. Bertindak sebagai ketua harian dalam tugas pelaksanaan program KKN

2. Merencanakan, membuat keputusan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan menyempurnakan kegiatan pelaksanaan KKN

3. Bersama para koordinator dan seksi merencanakan dan menentukan lokasi KKN

(15)

5. Mengatasi dan membuat keputusan terhadap masalah-masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh para koordinator, seksi atau DPL

6. Mengoordinasikan persiapan maupun pelaksanaan kegiatan untuk menjalin kerjasama dengan pihak pemerintah, publik maupun sponsor

7. Bertanggung jawab atas terlaksananya KKN kepada Rektor

b. Sekretaris :

1. Mewakili ketua dalam tugas harian pelaksanaan program KKN ketika ketua berhalangan hadir

2. Membantu merencanakan, membuat keputusan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan menyempurnakan kegiatan pelaksanaan KKN

3. Bersama para koordinator dan seksi merencanakan dan menentukan lokasi KKN

4. Bersama ketua menyeleksi dan menentukan para DPL untuk mendapatkan persetujuan dari Rektor

5. Menyiapkan dan memproses surat-menyurat yang berkaitan dengan tugas-tugas KKN

6. Mendokumentasikan semua surat menyurat maupun bahan-bahan tertulis lainnya yang berkaitan dengan KKN

7. Membuat sertifikat KKN, piagam peserta pembekalan DPL, piagam DPL

8. Membantu menyusun anggaran KKN untuk satu periode.

9. Menyusun rencana kebutuhan bahan untuk keperluan tata usaha dan keuangan

10. Menyampaiakan nilai KKN ke fakultas

11. Menyiapkan rapat-rapat yang diselenggarakan oleh panitia KKN 12. Membantu pembagian perlengkapan/ perbekalan KKN

(16)

14. Menerima dan menyimpan laporan pembekalan KKN dan nilai pembekalan, laporan pelaksanaan KKN, dan nilai KKN dari DPL 15. Membuat laporan akhir pelaksanaan KKN

16. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah ketua panitia KKN dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada ketua panitia KKN

c. Bendahara

1. Menyusun rencana anggaran KKN berdasarkan kebutuhan tiap-tiap bidang kegiatan

2. Melakukan dan bertanggung jawab atas kelancaran administrasi keuangan, diantaranya dalam kegiatan penerimaan, pengambilan, penyimpanan, pengeluaran, penggunaan, maupun pembukuan uang serta pembuatan SPJ anggaran. Pengambilan dan/atau pengeluaran uang harus atas ijin ketua panitia KKN 3. Menghimpun dan mendokumentasikan nota pengeluaran KKN 4. Menyusun laporan akhir keuangan seluruh rangkaian kegiatan

KKN

5. Mendistribusikan uang untuk honorarium, dan kegiatan-kegiatan KKN atau terkait dengan KKN yang memerlukan dana dari panitia (dengan catatan hal tersebut telah menjadi keputusan panitia) 6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah ketua

panitia KKN dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada ketua panitia KKN.

d. Koordinator DPL

1. Melakukan kegiatan komunikasi dan informasi dengan DPL 2. Manjadi penghubung informasi dari LPM ke seluruh DPL

3. Melakukan kegiatan pembinaan kepada para DPL agar dapat melaksanakan tugas KKN

(17)

6. Melakukan evaluasi kinerja DPL dan menyapaikan laporan kepada LPM

7. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah ketua panitia KKN

8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah ketua panitia KKN dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada ketua panitia KKN

e. Koordinator Urusan Perizinan

1. Melaksanakan kegiatan periziznan kepada Pemda serta instansi terkait lainya

2. Memastikan tidak ada kendala yang dihadaip kelompok KKN terkait masalah perizinan

3. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah ketua panitia KKN

4. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah ketua panitia KKN dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada ketua panitia KKN

f. Koordinator Pendaftaran

1. Menyusun jadwal pelaksanaan pendaftaran 2. Mempublikasikan tatacara pendaftaran 3. Menyiapkan perangkat pendaftaran 4. Membagi petugas pelaksana pendaftaran 5. Mengelola data pendaftaran

6. Membuat dan menyiapkan web untuk proses pendaftaran online peserta KKN

7. Menyiapakan aplikasi online untuk input nilai KKN bagi para DPL 8. Melayani peserta KKN apabila mengalami kesulitan dalam

melakukan proses pendaftaran online

(18)

10. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah ketua panitia KKN dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada ketua panitia KKN.

g. Koordinator ToT dan Pembekalan

1. Menyusun konsep kegiatan ToT dan pembekalan (meliputi: materi, penjadwalan, dan petugas pemberi materi atau nara sumber) dan kemudian (setelah dibahas dan disetujui/ditetapkan panitia KKN) untuk dilaksanakan

2. Mengkoordinasikan pelaksanaan ToT dan pembekalan KKN 3. Menyusun materi pretest dan post-test pembekalan mahasiswa

peserta KKN

4. Mengumpulkan dan bertanggung jawab atas nilai mahasiswa peserta pembekalan KKN

5. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah ketua panitia KKN dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada ketua panitia KKN.

h. Koordinator Kerjasama

1. Merencanakan dan melakukan kerjasama dengan mitra kerja baik pemerintah, lembaga non pemerintah dan swasta dalam upaya menyukseskan pelaksanaan program KKN.

2. Membantu ketua dalam mengoordinasikan persiapan maupun pelaksanaan kegiatan untuk menjalin kerjasama dengan pihak pemerintah, publik maupun sponsor.

3. Mengidentifikasi lokasi KKN potensial untuk Desa binaan dan menyusun MoU untuk kebutuhan tersebut.

4. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah ketua panitia KKN dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada ketua panitia KKN.

(19)

2. Merencanakan, menyusun, dan/atau melaksanakan tugas mempublikasikan kegiatan KKN melalui media cetak maupun elektronik sebagai sarana publikasi universitas

3. Menghubungi, menyertai, dan/atau melayani wartawan media cetak maupun elektronik serta pihak-pihak lain yang terkait dengan KKN dalam upacara pemberangkatan, penerimaan di lokasi KKN, kunjungan ke lokasi KKN, dan acara lain yang berkaitan dengan pelaksanaan KKN

4. Mendokumentasikan peristiwa penting dalam pelaksanaan KKN untuk kepentingan universitas

5. Menyusun dan menyiapkan rencana monitoring, pemantauan kedisiplinan, dan evaluasi pelaksanaan tahap operasional di lokasi KKN

6. Bersama pimpinan LPM melaksanaan evaluasi atas tugas DPL 7. Memantau dan mengendalikan pelaksanaan program KKN baik

secara langsung di lapangan maupun melalui laporan periodik 8. Melaksanakan pengumpulan data maupun informasi mengenai

seluruh kegiatan KKN

9. Menyelenggarakan evaluasi program KKN sebagai bahan bagi penyusunan pengaturan maupun pengembangan KKN

10. Melakukan penelitian untuk bahan perencanaan pengembangan program KKN maupun untuk kesempurnaan pelaksanaan KKN 11. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah ketua

panitia KKN dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada ketua panitia KKN.

j. Koordinator Kesehatan

1. Merancang dan menyusun panduan singkat berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan untuk para peserta KKN

2. Melakukan langkah-langkah penting dalam penanganan kasus kesehatan serius yang menimpa peserta KKN

(20)

4. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah ketua panitia KKN dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada ketua panitia KKN.

k. Koordinator Perlengkapan

1. Menyediakan/menyiapkan peralatan, perlengkapan dan tempat untuk upacara pembekalan, pemberangkatan, penyerahan, maupun penarikan

2. Mengurus/menyiapkan sarana transportasi untuk mobilitas panitia KKN dalam persiapan, pembekalan, pengurusan ijin dan pendekatan sosial maupun kelembagaan, operasional di lapangan, dll

3. Melaksanakan penjemputan/pengantaran pihak-pihak yang diundang oleh panitia dalam persiapan, pembekalan, maupun pelaksanaan KKN

4. Mengurus konsumsi dalam kegiatan yang dilakukan panitia, baik rapat, pembekalan, pemberangkatan, penarikan, maupun kegiatan lainnya

5. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah ketua panitia KKN dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada ketua panitia KKN

l. Koordinator konsumsi

1. Bertanggung jawab terhadap ketersediaan makanan dan minuman untuk setiap kegiatan.

2. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah ketua panitia KKN dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada ketua panitia KKN

o. Koordinator Keamanan

(21)

3. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah ketua panitia KKN dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada ketua panitia KKN

m. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

1. Bertindak sebagai tim pengelola KKN di tingkat kelompok kerja KKN

2. Mendampingi mahasiswa melakukan survey dalam menggali data awal dan menyusun program dan menyusun rencana kegiatan; 3. Melakukan pendekatan sosial dengan para tokoh masyarakat,

aparat dan masyarakat umum di tempat kegiatan pelaksanakan KKN

4. Membantu melancarkan proses pendekatan sosial mahasiswa KKN dengan para tokoh masyarakat, aparat, masyarakat umum dan pihak-pihak terkait

5. Menegakkan kedisiplinan mahasiswa dalam melaksanakan tugas KKN

6. Memberikan motivasi maupun mengarahkan mahasiswa KKN dalam pelaksanaan program-program KKN dan membantu memecahkan masalah-masalah dan hambata-hambatan yang dihadapi mahasiswa

7. Membantu interaksi antar sesama mahasiswa KKN dan antara mahasiswa KKN dengan masyarakat, aparat atau instansi terkait; 8. Mengarahkan dan mengendalikan kegiatan, perilaku, moralitas,

dan etika mahasiswa secara teratur dan berkesinambungan 9. Mengarahkan, memeriksa, menampung, dan menyalurkan data

kegiatan dan laporan dari mahasiswa baik insidental, berkala, maupun akhir pelaksanan.

10. Melakukan penilaian dalam rangka evaluasi serta menyerahkan nilai seluruh peserta KKN yang dibimbingnya ke panitia KKN 11. Membina kerjasama dengan masyarakat, aparat dan tokoh

(22)

12. Menyusun laporan tertulis mengenai kegiatan pembimbingan mahasiswa KKN yang dilakukan

13. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah ketua panitia KKN dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada ketua panitia KKN.

2.3 Alokasi Waktu dan Bobot Akademik

Bobot akademik KKN PKM adalah setara dengan 3 SKS kegiatan pembelajaran di kelas dengan penjabaran meliputi :

1. Tahap Pembekalan KKN PKM

Tahap pembekalan mahasiswa peserta KKN PKM oleh masing-masing DPL dilaksanakan 1 hari, survei lokasi dan konsolidasi serta penyusunan program dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) bernilai 1 SKS.

2. Tahap Pelaksanaan & Pelaporan

Tahap ini dilaksanakan di lapangan efektif dari tanggal 3 Agustus s.d 6 September 2016 (35 hari kalender) dengan bobot setara 2 SKS. Bobot 2 SKS ini sama dengan 192 jam kerja efektif di lapangan. Waktu kerja efektif 192 jam dihitung dari 2 SKS x 6 jam1 kerja perhari x 16 kali tatap muka. Sehingga 192

jam bisa dijabarkan dengan perhitungan : a. Dalam satu hari setara dengan 8 jam kerja

b. Dalam satu minggu setara 6 hari kerja (48 jam/minggu) c. Dalam satu bulan setara 192 jam kerja

Seluruh mahasiswa yang mengikuti KKN PKM harus mengikuti rangkaian kegiatan pada masa yang telah ditetapkan.

2.3 Pelaksanaan

Rangkaian pelaksanaan kegiatan KKN PKM TA. 2015/2016 semester genap diatur dengan ketentuan sebagai berikut :

(23)

10 %

70 %

20 %

verifikasi jumlah mahasiswa KKN keseluruhan maupun jumlah mahasiswa KKN, dan penentuan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) bagi mahasiswa.

2. Pelaksanaan survey identifikasi lapangan oleh mahasiswa dalam waktu 1 minggu (sebelum diterjunkan ke lokasi).

3. Pembekalan, baik bagi DPL maupun mahasiswa dengan ketentuan pelaksanaan : a. Pembekalan DPL (ToT) dijadwalkan selama 1 hari pada tanggal 10 Januari

2017.

b. Pembekalan mahasiswa dijadwalkan selama 2 hari pada tanggal 12 dan 13 Januari 2017.

4. Pelaksanaan Kegiatan di lapangan yang merupakan realisasi program kerja di lokasi KKN selama 35 hari (kalender) mulai dari tanggal 6 Februari 2017.

5. Penyusunan laporan mahasiswa dilaksanakan secara serempak bersamaan dengan masa penyelenggaraan KKN, sehingga laporan segera diserahkan setelah pelaksanaan KKN yakni paling lambat 1 minggu setelah penarikan peserta, yaitu tanggal 22 Maret 2017.

2.4 Pendanaan 2.4.1 Sumber Dana

Dana yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan KKN PKM 2015/2016 semester genap bersumber dari Mahasiswa Peserta KKN PKM. Mahasiswa membayar biaya SKS KKN sesuai dengan ketentuan dan biaya KKN sebesar Rp. 400.000,-/peserta.

Sumber Dana Alokasi Dana

Gambar 2. Bagan Sumber dan alokasi dana Kuliah Kerja Nyata

SKS & Biaya KKN

Persiapan

Pelaksanaan

(24)

2.4.2 Alokasi Dana

Dari dana yang diperoleh tersebut nantinya dialokasikan secara maksimal dalam pelaksanaan program KKN PKM, sebagaimana berikut ini.

1. Kegiatan Pra-KKN PKM, Persiapan, Pelaksanaan dan Monev serta Pelaporan didanai dari dana yang dikelola oleh Universitas yang bersumber dari SKS KKN 2. Kebutuhan transportasi, akomodasi, dan biaya hidup di tempat pelaksanaan KKN

PKM, menjadi tanggungjawab mahasiswa peserta KKN PKM

3. Biaya KKN sebesar Rp. 400.000,- per mahasiswa dialokasikan sebagai berikut :

1 Jaket Rp. 90,000

2 Kaos Rp. 40,000

3 Topi Rp. 25,000

4 Buku Panduan Rp. 20,000

5 Diktat Rp. 20,000

6 Snack Pelepasan Rp. 10,000

7 Konsumsi Pembekalan Rp. 20,000

8 Dana Stimulan Rp. 25,000

9 ToT, Pembekalan, Pelepasan, Lokakarya Rp. 50,000

10 Operasional Monitoring DPL Rp. 50,000

11 Operasional Pengelolaan Pelaksanaan KKN Rp. 50,000

(25)

BAB III PERSIAPAN

3.1 Persyaratan Peserta dan Mekanisme Pendaftaran

Para mahasiswa yang akan melaksanakan KKN PKM akan menghadapi tugas yang kompleks di masyarakat, oleh sebab itu mahasiswa diharapkan telah memiliki bekal ilmu pengetahuan yang memadai, kestabilan emosional, serta rasa tanggung jawab yang besar atas segala pemikiran dan perbuatannya. Berdasarkan pertimbangan ini mahasiswa Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon yang dapat diikutsertakan dalam KKN PKM apabila telah memenuhi persyaratan berikut ini :

a. Syarat Administrasi Akademik

1. Mahasiswa terdaftar di Fakultas di lingkungan Unswagati.

2. Pada saat KKN dilaksanakan, Mahasiswa telah menyelesaikan perkuliahan semester VI dan minimal telah menempuh 110 SKS.

3. Mahasiswa tidak sedang mengikuti Semester Pendek (SP) pada saat KKN berlangsung.

4. Sebelum melakukan Pendaftaran KKN, mahasiswa melakukan pembayaran SKS dan biaya KKN dengan terlebih dahulu menginput Kartu Rencana Studi (KRS) dengan mata kuliah KKN terencana dan sudah ditandatangani atau disahkan Dosen Wali ke Pusat Data Unswagati.

b. Syarat Administrasi Umum

1. Surat Rekomendasi sebagai calon peserta KKN dari Fakultas masing-masing.

2. Mahasiswa membayar SKS KKN (sesuai ketentuan) dan biaya KKN sebesar Rp. 400.000,-

3. Calon Peserta melakukan pendaftaran KKN melalui online di web lpm.unswagati.ac.id

(26)

Mahasiswa

5. Calon Peserta mengisi data dan meng-upload photo close up terbaru ukuran 3x4 cm latar merah (putra), latar biru (putri).

6. Calon Peserta mendownload/print Surat Tanda Pendaftaran dan form Surat Pernyataan mematuhi Peraturan dan Tata Tertib pelaksanaan KKN yang tersedia di halaman pendaftaran KKN di web lpm.unswagati.ac.id.

7. Calon Peserta menyerahkan dokumen pendaftaran hasil download ke LPM.

c. Mekanisme pendaftaran

LPM dibantu panitia koordinator pendaftaran yang mengelola web LPM menyediakan dan mengelola halaman pendaftaran peserta KK. Penempatan lokasi mahasiswa dilakukan secara online pada saat pendaftaran, mahasiswa secara langsung memilih lokasi yang diinginkanya pada web yang telah disediakan oleh panitia. Pengelompokan (plotting) mahasiswa tiap kelompok terdiri dari maksimal 20 orang, dengan komposisi prodi dan jenis kelamin per kelompok sudah disesuaikan oleh panitia.

Mekanisme pendaftarn pendaftaran sebagai berikut ;

Tidak lulus administratif

Tidak lulus administratif

(27)

Tabel 1. Alur prosedur dan alur proses KKN, sebagai berikut :

1. Sosialisasi program KKN. X

2. Mahasiswa memprogram KKN di KRS. X

3. Membayar biaya KKN beserta biaya SKS lainnya. X

4. Mahasiswa mendaftar secara online. X

5. Pengumuman kelompok KKN dan penentuan DPL untuk masing-masing kelompok. X

6. ToT Untuk DPL X

7. Pembekalan Kepada Mahasiswa oleh DPL X

8. Mahasiswa mengikuti koordinasi dan dengan DPL sebelumpenerjunan ke lokasi. X

9. Mahasiswa mengikuti pembekalan KKN. X

10. Mahasiswa melaksanakan survei ke lokasi KKN dan kemudianmenyusun rencana program kerja KKN dengan dibimbing oleh DPL.

X X

11. Mahasiswa diterjunkan ke lokasi KKN. X

12. Mahasiswa selesai melaksanakan KKN dan ditarik dari lokasi. X

13. Mahasiswa menyusun laporan pelaksanaan kegiatan KKN danmenyampaikan laporan ke LPM melalui DPL masing-masing. X X

3.2 Penentuan Lokasi

(28)

Hasil rapat pimpinan dan koordinasi dengan Pemda, Lokasi KKN PKM Unswagati saat ini ditetapkan di beberapa Desa pada beberapa Kecamatan di wilayah Kabupaten Kuningan, majalengka dan Cirebon.

3.3 Observasi Wilayah dan Pendekatan Sosial 1. Konsep Observasi

Observasi merupakan proses pengumpulan informasi dan data di lokasi masing-masaing untuk menemukan masalah yang akan dijadikan program KKN PKM. Sumber informasi dapat diperoleh dari berbagai pihak, di antaranya: masyarakat, pejabat, dan pihak terkait lainnya.

2. Tujuan Observasi

Observasi dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi dan data selengkap-lengkapnya agar masalah yang ada dalam masyarakat dapat terpetakan setepat-tepatnya. Observasi ini juga bertujuan untuk mensikronisasikan masalah yang ada di masyarakat atau yang dijadikan program pemerintah daerah dengan potensi hard skills atau keahlian yang dimiliki terutama mahasiswa peserta KKN PKM.

3. Persyaratan Observasi

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar observasi dapat dilaksanakan dengan baik.

a. Ada persiapan yang memadai pada mahasiswa sebagai observer sebelum melakukan observasi, baik secara teoritis maupun empiris, serta menguasai karakteristik lokasi dan masyarakatnya.

b. Memastikan bahwa objek atau masalah yang dijadikan program akan dapat terpecahkan dengan baik.

c. Mahasiswa selaku observer mampu membangun hubungan baik dengan masyarakat sasaran.

4. Jenis Informasi dan Data Observasi

a. Informasi dan data yang berkait dengan kebutuhan masyarakat

b. Informasi dan data yang berkait dengan masalah yang harus dipecahkan di masyarakat

(29)

5. Kegunaan Hasil Informasi dan Data

Hasil informasi dan data yang telah diperoleh digunakan sebagai dasar untuk menyusun program KKN PKM.

3.4 Sosialisasi 1. Internal

Sosialisasi ini dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang tema-tema KKN PKM yang telah disetujui dan akan dilaksanakan kepada semua pihak di lingkungan universitas (Fakultas, Pusat Studi, dan Lembaga). Sehubungan dengan hal itu maka Wakil Dekan I Bidang Akademik, dan Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, pantia KKN yang berasal dari setiap Fakultas dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) menjadi penghubung antara Pengelola KKN PKM dengan mahasiswa.

2. Eksternal (Pemda dan Instansi Lain)

Sosialisasi ini dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang kegiatan KKN PKM kepada Pemerintah lokasi KKN, dan Instansi lain maupun stakeholders lainnya yang akan menjadi mitra kegiatan KKN PKM. Tujuannya agar lembaga tersebut dapat mempersiapkan pelaksanaan kegiatan KKN PKM di wilayahnya. Kerjasama ini meliputi tahap persiapan, pelaksanaan (operasional), monitoring dan evaluasi serta Pelaporan.

Dalam sosialisasi eksternal ini termasuk di dalamnya observasi, penentuan dan pengurusan izin lokasi. Tahap-tahap dalam melakukan observasi, penentuan dan pengurusan izin lokasi meliputi langkah-langkah sebagai berikut :

1. Melakukan pengamatan pendahuluan yang dilakukan oleh panitia KKN dalam rangka memilih lokasi KKN.

2. Melakukan pengurusan izin pelaksanaan KKN dan penentuan lokasi ke intansi pemerintah daerah kemudian dilanjutkan permintaan izin ke lokasi desa dan kecamatan yang akan dituju.

(30)

3.5 Pembekalan Peserta

Pembekalan merupakan upaya untuk mempersiapkan mahasiswa agar dapat melaksanakan kegiatan KKN PKM dengan baik dan benar, sehingga tujuan dan sasaran KKN PKM dapat tercapai. Pembekalan KKN PKM merupakan bagian yang tidak terpisahkan sebagai satu kesatuan yang utuh dari kegiatan KKN. Dengan demikian, tahap pelaksanaan hanya dapat diikuti oleh mahasiswa yang lulus pembekalan. Dengan pembekalan diharapkan mahasiswa memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap peka serta tanggap terhadap problema dan kebutuhan masyarakat di lapangan. Hal ini tampak pada tujuan pembekalan yakni :

1. Tertanamnya pemahaman dan penghayatan mahasiswa akan falsafah, arti, maksud, dan tujuan KKN KKN PKM

2. Memperoleh pengetahuan dan pengalaman untuk dapat memahami, menghayati serta meningkatkan kepekaan terhadap berbagai masalah pembangunan serta membantu memikirkan pemecahannya.

3. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang praktis untuk bekerja dengan masyarakat di lokasi KKN PKM

4. Memperoleh petunjuk untuk dapat bersikap dan bekerja dalam kelompok secara interdisipliner dan lintas sektoral, dalam rangka penyelesaian tugas bersama di lapangan.

5. Memperoleh informasi tentang kondisi, potensi dan permasalahan, baik fisik, sosial, maupun ekonomi dalam rangka kegiatan lapangan.

6. Tersusunnya program kerja yang siap dilaksanakan.

Dengan tercapainya tujuan pembekalan tersebut, diharapkan mahasiswa KKN Tematik dapat melaksanakan peranannya sebagai :

1. Pemberi informasi 2. Menumbuhkan motivasi

3. Memperlancar proses difusi inovasi pembangunan 4. Penghubung antar sistem pelaksana pembangunan

Mahasiswa peserta KKN PKM wajib mengikuti pembekalan materi KKN PKM dan materi tema dari LPM, DPL, pengusul tema, Pemerintah Daerah dan mitra kerja

(31)

1. Pembekalan Umum :

Pembekalan umum diadakan selama 1 hari dengan materi pembekalan terdiri dari dua program pokok :

a. Program Pokok (bobot 70%)

Program ini berisikan materi untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam membawakan peranannya sebagai mahasiswa KKN PKM. Dengan demikian tidak dijadikan materi penyuluhan kepada masyarakat.

Topik-topik materi kelompok ini antara lain :

KKN PKM (dasar pelaksanaan, falsafah, pengertian, maksud dan tujuan, serta proses pelaksanaan).

Peranan mahasiswa KKN PKM (pemberian informasi, penumbuh motivasi, pelancar proses difusi inovasi, dan penghubung antar sistem)

Faktor-faktor dasar pembangunan (sumber daya alam, sumber daya manusia dan teknologi).

Metode pemecahan masalah dalam masyarakat (arti dan maksud, langkah-langkah pemecahan masalah masyarakat).

Teknik menumbuhkan partisipasi masyrakat ke arah pembangunan (arti, tujuan, manfaat, sasaran, strategi).

Metode pendekatan masyarakat pedesaan untuk menemukan model pembinaan, pengembangan ekonomi SDA dan SDM.

Kewirausahaan (konsep aplikasi).

b. Program Bantu (Bobot 30%)

Program ini berisikan materi yang akan dijadikan materi penyuluhan oleh mahasiswa kepada masyarakat. Topik-topik ini disusun berdasarkan tema KKN PKM tahun yang bersangkutan sebagai hasil penjajakan lokasi yang dilakukan oleh panitia pelaksana KKN PKM. Selain itu penetapan materi latihan dari kelompok isi harus juga mengacu kepada kemampuan dan disiplin mahasiswa, terbatasnya waktu dan dana yang tersedia, serta sifat/ciri KKN PKM yang interdisipliner.

(32)

1. Pengenalan program-program pembangunan pemerintah, seperti program pembangunan sektoral/regional dan masalah-masalah aktual. 2. Topik pemberdayaan masyarakat yang berkaitan dengan tema bidang

kerja yang akan dibentuk yakni bidang pendidikan, kesehatan, kewirausahaan dan lingkungan.

2. Pembekalan Khusus (Konsolidasi)

(33)

BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PKM 4.1 Survey dan Penyusunan Program oleh Peserta

Sebelum ditempatkan ke lokasi, peserta KKN diwajibkan untuk mengadakan survey dan penyusunan program kegiatan. Alokasi waktu yang diberikan selama satu minggu. Survey menyangkut penggalian dua jenis data yakni :

1 Data umum yang terkait dengan kondisi wilayah mulai dari letak, ketinggian, iklim, kondisi tanah, kondisi sarana prasarana umum (transportasi, jalan, kesehatan, pendidikan, sarana ibadah), jumlah penduduk desa/kelurahan, tingkat usia, tingkat pendidikan, pekerjaan.

2 Data khusus adalah berbagai data yang terkait dengan bidang dan sub bidang kegiatan yang dipilih (dalam hal potensi wilayah KKN) dengan cara mengisi form survey (lihat lampiran form survey).

Dengan berbasis pada data tersebut mahasiswa dapat menyusun beberapa proposal kegiatan KKN baik secara individu maupun kelompok yang diawali dengan mengisi form survey dan menyusun rencana kerja berdasarkan pada isian form program kegiatan yang akan dilaksanakan selama masa KKN.

Proposal kegiatan harus sudah disusun oleh para peserta KKN, dan disahkan/diketahui oleh DPL sebelum mahasiswa diterjunkan ke lokasi KKN. DPL harus sudah diberi semua proposal bidang atau sub bidang kegiatan (masing-masing dibendel dalam satu kelompok bidang kegiatan).

Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam menyusun program kegiatan yang dilaksanakan dalam KKN adalah sebagai berikut :

a. Potensi warga masyarakat baik sumber dana maupun sumber daya yang lain. Program kerja harus mempertimbangkan dukungan dana atau sumber dana baik dari swadaya warga desa/kelurahan, subsidi dari perguruan tinggi, sponsor, dan pihak lain yang sah dan tidak mengikat.

b. Potensi sumber daya, baik teknis maupun operasional, dari kalangan mahasiswa maupun warga mayarakat setempat.

(34)

dilaksanakan karena memiliki nilai sangat strategis bagi pengembangan usaha ekonomi produktif bagi warga.

d. Nilai strategis aspiratif. Suatu program perlu mendapat prioritas untuk dilaksanakan karena program tersebut menyangkut kebutuhan warga masyarakat (misalnya kebutuhan akan sumber air, kebutuhan akan tempat belajar, dll).

4.2 Pelepasan Peserta KKN

Pelepasan peserta KKN dilakukan tanggal 3 Agustus 2016 melalui upacara pelepasan secara menyeluruh dengan melibatkan semua peserta KKN, dan DPL. Upacara dilaksanakan di Kampus I Unswagati, Jalan Pemuda No. 32 Cirebon. Pelepasan KKN dipimpin oleh Rektor Unswagati dengan mengundang beberapa pejabat dari instansi terkait.

4.3 Pemberangkatan

Pemberangkatan peserta KKN dilakukan secara berkelompok berdasarkan kecamatan yang menjadi tujuan lokasi. Teknis pemberangkatan peserta ini dikoordinir oleh DPL bersama-sama dengan Koordinator Kecamatan (Korcam) DPL yang merupakan salah seorang peserta yang dipilih untuk menjadi koodinator DPL tingkat kecamatan. Seluruh peserta KKN dengan kecamatan yang sama akan bersama-sama berangkat menuju kantor kecamatan untuk menghadiri upacara penyerahan dan penerimaan.

4.4 Serah Terima Peserta Tingkat Kecamatan

(35)

4.5 Kegiatan Wajib di Lapangan

Dalam pelaksanaan di lapangan ini mahasiswa KKN harus bermukim di lokasi KKN untuk memastikan keberlangsungan program yang telah dijadwalkan. Keberhasilan pelaksanaan program selain tergantung pada perencanaan yang matang, juga akan sangat ditentukan pula oleh adanya bantuan dan dukungan warga, tokoh masyarakat dan aparat pemerintah. Oleh karena itu, mahasiswa peserta KKN perlu melakukan pendekatan kepada warga setempat, tokoh serta aparat setempat.

Dalam tahap pelaksanaan, peserta KKN dianjurkan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Melakukan perkenalan dengan warga sekaligus sosialisasi program kegiatan, pada hari-hari pertama di minggu pertama.

2. Tidak menjanjikan bantuan yang sifatnya materil atau menjanjikan keberhasilan pelaksanaan program, tetapi menunjukkan keseriusan untuk menyukseskan program yang telah ditetapkan.

3. Melakukan penilaian awal untuk menentukan basis pembentukan kegiatan dilokasi.

4. Setiap hari harus mengalokasikan waktu selama 8 jam sehari untuk penyelenggaraan kegiatan KKN.

5. Mentaati semua tata tertib yang telah ditetapkan panitia KKN.

4.6 Pengarahan, Pembimbingan dan Pengawasan

Pengarahan, pembimbingan dan pengawasan dilakukan oleh DPL dengan berkoordinasi dengan panitia KKN khususnya koordinator lapangan. Prinsip yang digunakan adalah kemitraan dan hubungan mutualisme antara peserta KKN, DPL dan panitia. Arahan dan bimbingan diberikan sejak pertemuan awal antara DPL dengan kelompok KKN yang dibimbingnya. DPL menjelaskan aturan dan tata cara pelaksanaan KKN secara detail kepada mahasiswa dan melakukan evaluasi atas pemahaman mahasiswa akan tugas dan tanggung jawab mereka selama pelaksanaan KKN.

Pengawasan dilakukan bertujuan agar semua kegiatan dilakukan secara proporsional dan sesuai dengan prosedur dan tata tertib yang telah ditetapkan. Pengawasan dibagi menjadi 2 bagian :

(36)

para peserta KKN dengan mengunjungi langsung lokasi KKN, melakukan observasi pelaksanaan kegiatan dan mewawancarai peserta, masyarakat dan tokoh terkait lainnya.

2. Pengawasan internal (semacam satuan pengawas intern) : dilakukan oleh salah satu peserta KKN yang diminta untuk menjadi pengawas kegiatan anggota yang lain dan melaporkan hasil pengawasannya pada DPL. Pengawas intern bisa dipilih sendiri oleh DPL untuk menjaga kerahasiaannya (confidentiality).

Bentuk kongkrit pembimbingan dan pengawasan antara lain berupa :

1. Koordinasi dalam tahap persiapan KKN antara DPL dan mahasiswa KKN sekaligus bimbingan dalam pembuatan action plan kegiatan KKN

2. Kunjungan ke lokasi KKN oleh DPL yang dilakukan minimal 2 kali selama pelaksanaan KKN.

3. Diskusi untuk membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan mahasiswa, baik mengenai hasil-hasil yang dicapai dalam pelaksanaan maupun usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi.

4. Diskusi yang dilakukan oleh peserta KKN bekerjasama dengan Persyarikatan baik tingkat daerah, cabang, maupun ranting. Diskusi ini dipimpin oleh mahasiswa peserta KKN.

Pengawasan DPL pada tahap pelaksanaan di lokasi KKN, meliputi:

1. Pengisian buku aktivitas kegiatan harian mahasiswa KKN yang berisi catatan aktivitas mahasiswa sejak tiba di lokasi kerja KKN sampai dengan penarikan. 2. Membuat matriks program kerja KKN dan pelaksanaannya

3. Mengisi buku rekapitulasi laporan pelaksanaan KKN.

Butir 1 dilaksanakan secara individual, sedangkan butir 2 dan 3 dikerjakan secara kolektif.

4.7 Lokakarya Hasil KKN dan Penarikan Peserta

(37)

tingkat kelurahan/desa dengan upacara penarikan yang dikoordinir oleh DPL setelah berkoordinasi dan bekerja sama dengan pihak aparat desa/kelurahan setempat. Penarikan peserta KKN di tingkat kecamatan dilaksanakan dan dikoordinir oleh Koordinator DPL tingkat kecamatan setelah berkoordinasi dengan DPL tingkat desa/kelurahan dan aparat pemerintah tingkat kecamatan. Setelah selesai upacara serah terima/ pamitan dari aparat pemerintah kecamatan, untuk selanjutnya para peserta KKN bersama sama para DPL pulang/meninggalkan kecamatan menuju kampus untuk melaporkan bahwa kegiatan KKN telah selesai dilaksanakan yang di wakili oleh koordinator DPL dan Koordinator mahasiswa peserta KKN tingkat kecamatan.

4.8 Pembuatan Laporan

Laporan Pelaksanaan dimaksudkan sebagai sarana penyampaian informasi tentang kegiatan KKN PKM dan pertanggungjawaban program kegiatan yang dilakukan. Laporan kegiatan dapat dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu:

1. Laporan harian tiap mahasiswa. Laporan Harian dikerjakan oleh masing-masing mahasiswa dengan cara mengisi form kegiatan harian secara tertib mengenai kegiatan yang dilakukan dalam setiap harinya. Laporan harian cukup disampaikan kepada DPL dalam setiap minggu untuk dikontrol dan dinilai.

2. Laporan masing-masing bidang pokok kegiatan. Laporan ini merupakan laporan pelaksanaan bidang pokok kegiatan yang terdiri dari bidang yang mencakup Sub Bidang Kewirausahaan, Pendidikan, Kesehatan dan Lingkungan dan bidang pengembangan lainnya seperti Bidang Keagamaan, Bidang Sosial dan lain-lain yang telah diprogramkan. Laporan ini dikerjakan kelompok dalam pelaksanaan satu bulan dan dilaporkan pada DPL pada setiap kunjungan DPL dua minggu sekali. Format laporan mahasiswa terlampir dalam lampiran buku ini.

(38)

4.9 Penilaian

Ditetapkannya KKN PKM sebagai Matakuliah intrakurikuler wajib di perguruan tinggi untuk jenjang pendidikan S-1, maka penilaian terhadap mahasiswa dilakukan secara akademik. Keberhasilan belajar mahasiswa dalam program KKN-BBM akan dievaluasi secara komprehensif untuk mengukur tercapainya kompetensi soft skills maupun hard skills mahasiswa. Penilaian akademik meliputi 3 (tiga) ranah pendidikan yaitu : pengetahuan (cognitive), sikap (affective) dan keterampilan (psychomotoric).

Kegiatan KKN PKM dilakukan dalam rangkaian proses yang memiliki tahapan kegiatan. Berdasarkan hal tersebut maka penilaian terhadap prestasi mahasiswa merupakan gabungan dari nilai-nilai yang dapat dicapai oleh mahasiswa dari setiap tahapan kegiatan. Penilaian tersebut dilakukan oleh dosen penilai, dan pokok-pokok penilaian tersebut meliputi komponen-komponen penilaian, bobot komponen penilaian, dan nilai akhir. Secara lengkap hal ini diuraikan sebagai berikut :

1. Penilai

Penilai terdiri dari LPM, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan tokoh masyarakat.

2. Komponen Penilaian

Komponen yang dinilai meliputi General Test (GT), Laporan Rencana Kegiatan, Kinerja Mahasiswa, Pelaksanaan Program, Laporan Pelaksanaan dan Responsi.

a) General Test (GT)

General Test dilakukan setelah mahasiswa mengikuti pembekalan KKN Tematik Posdaya yang memberikan tambahan pengetahuan dan ketrampilan.

General Test dimaksudkan untuk mengukur kemampuan pemahaman mahasiswa terhadap materi pembekalan.

b) Laporan Rencana Kegiatan (LRK)

Laporan ini berisi rencana pelaksanaan kegiatan yang telah disosialisasikan dan didiskusikan dengan berbagai pihak. (Format kegiatan ini dapat dilihat pada Lembar Laporan Rencana Kegiatan).

c) Kinerja Mahasiswa

(39)

a. Disiplin (DS) yaitu :

 Kepatuhan terhadap kewajiban tinggal di lokasi KKN Ketepatan dalam penggunaan waktu

 Kepatuhan terhadap tata tertib yang berlaku

b. Kerjasama (KS) yaitu :

 Kemampuan untuk mengadakan kerjasama antar mahasiswa Kemampuan untuk mengadakan kerjasama antara mahasiswa dengan pejabat, mahasiswa dengan pemuka masyarakat dan mahasiswa dengan anggota masyarakat (interpersonal)

 Kemampuan untuk mengadakan kegiatan yang dihubungkan dengan bidang lain (interdisipliner)

c. Kemampuan Memecahkan Masalah(KMM) yaitu :

Kemampuan untuk tanggap terhadap permasalahan yang ada di lokasi KKN

d. Kemampuan untuk permasalahan yang ada dilokasi KKN Pelaksanaan Program (PL), yaitu :

Kemampuan atau keberhasilan memanfaatkan dan menggali potensi, mengungkapkan serta menyelesaikan permasalahan.

Ketrampilan untuk melaksanakan program pengembangan dan pembangunan yang relevan

Kemampuan mengevaluasi keberhasilan program yang telah dilakukan.

d) Laporan Pelaksanaan Kegiatan (LPK)

Laporan ini berisi pelaksanaan rencana kegiatan yang telah disusun dan analisis keberhasilan program yang meliputi peluang, kendala dan solusi.

e) Responsi (RES)

Responsi dilakukan untuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan mahasiswa di lokasi KKN.

3. Bobot Komponen Penilaian

1) General test (GT) : 10 %

(40)

3) Kinerja Mahasiswa

Disiplin (DS) : 15 %

Kerjasama (KS) : 15 %

Kemampuan Memecahkan Masalah (KMM) : 10 % Pelaksanaan Program (PL) : 30 %

4) Laporan Pelaksanaan Kegiatan (LPK) : 5 %

5) Responsi (RES) : 10 %

Tabel 2. Komponen Penilaian KKN Komponen

Penilaian GT LRK DS Kinerja Mhs.KS KMM PL LPK RES JML

Nilai 10 5 15 15 10 30 5 10 100

4. Nilai Akhir

Penentuan nilai akhir mahasiswa diformatkan dalam rumus IP KKN dan ditentukan huruf mutu dari nilai akhir mahasiswa dengan rumus :

IP KKN = (niGT x 0,10) + (niLRK x 0,05) + (niDS x 0,15) + (niKS x 0,15) + (niKMM x 0,10) + (niPL x 0,30) + (niLPK x 0,05) + (niRES x 0,10)

Tabel 3. Huruf mutu dari nilai akhir mahasiswa

Huruf Mutu Angka Mutu Rentang

A 4 90-100

AB 3,5 80-89

B 3 70-79

BC 2,5 60-69

C 2 50-59

D 1 40-49

(41)

EVALUASI DAN TINDAK LANJUT KEGIATAN KKN PKM 5.1 Evaluasi Kegiatan KKN PKM

Evaluasi kegiatan KKN PKM dilaksanakan oleh pengelola KKN PKM. Kegiatan ini dilakukan pada akhir periode kegiatan KKN PKM dan pada setiap akhir tahun akademik. Evaluasi ini meliputi hal-hal yang berhubungan dengan pengelolaan, pelaksanaan tahapan kegiatan, termasuk penyusunan laporan, dan penilaiannya. Hasil evaluasi ini dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana tujuan yang telah dicapai dan dampak yang ditimbulkan baik terhadap pembelajaran mahasiswa maupun pemberdayaan masyarakat yaitu : perkembangan kepribadian mahasiswa (personality development), pemberdayaan masyarakat (community empowerment) dan perkembangan kelembagaan (institutional development) yang terkait.

Dengan mengikuti kegiatan KKN PKM, mahasiswa diharapkan akan memperoleh pengalaman hidup bermasyarakat dan dapat menerapkan pengetahuan akademik. Keberhasilan program kegiatan diukur dari sejauh mana mahasiswa mempunyai pemahaman permasalahan yang ada dalam masyarakat, mencari alternatif solusinya, melakukan sosialisasi, komunikasi, dan koordinasi dengan berbagai pihak, untuk merealisasikan solusi yang dipilihnya.

Bahan evaluasi juga dapat diperoleh dari laporan tertulis sebagai bentuk pertanggungjawaban ilmiah dan manajerial atas semua kegiatan KKN PKM yang telah dilakukan. Dari laporan itu pula dapat diketahui keberhasilan pelaksanaan kegiatan KKN PKM dalam bentuk kuantitas dan kualitas program, kelayakan program, dan besarnya partisipasi masyarakat baik dalam bentuk pemikiran, tenaga, dan dana.

5.2 Evaluasi Keberlanjutan

Sebagai suatu program pendidikan, kegiatan KKN PKM yang melibatkan secara sinergis unsur mahasiswa, masyarakat, dan kelembagaan diharapkan dapat menimbulkan dampak positif. Fungsi evaluasi ini adalah untuk menjaga agar dampak positif dari pelaksanaan kegiatan KKN PKM dapat terus dikembangkan dan dilestarikan, serta meminimalkan dampak negatifnya. Dua hal yang perlu mendapat perhatian yaitu :

(42)

Usaha-usaha tindak lanjut dalam bentuk pembinaan (dan pemeliharaan) terhadap semua hasil kegiatan KKN PKM yang telah dicapai perlu dilakukan di daerah yang pernah menjadi lokasi KKN PKM dalam pola Desa binaan. Masyarakat setempat diharapkan dapat meneruskan dan mengembangkan program yang telah dirintis dan dibina bersama mahasiswa KKN PKM. Pembinaan tersebut dapat ditinjau dan atau disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat, yang meliputi :

a. Wilayah Mandiri

Apabila lokasi KKN PKM dianggap sudah cukup memiliki kader pembangunan maka lokasi KKN PKM tersebut sudah dapat ditinggalkan karena telah mampu membina sendiri.

b. Wilayah Pembinaan Parsial

Apabila suatu lokasi KKN PKM belum memiliki kader, maka pembinaan masih perlu dilakukan tetapi intensitasnya perlu dikurangi. Untuk itu lokasi tersebut masih layak menjadi wilayah pembelajaran pemberdayaan masyarakat tetapi jumlah mahasiswanya dikurangi.

c. Wilayah Pembinaan Insidental

Apabila sewaktu-waktu lokasi KKN PKM tertentu yang pernah menjadi wilayah pelaksanaan kegiatan KKN PKM masih membutuhkan bantuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi, serta menyusun dan atau melaksanakan program pembangunan, maka pengelola KKN PKM secara insidental dapat melaksanakan kegiatan KKN PKM di lokasi tersebut.

5.2.2 Pembinaan Kerjasama dengan Instansi dan Pihak Terkait lainnya

Setiap pelaksanaan kegiatan KKN PKM selalu mengupayakan adanya jalinan kerjasama yang sinergis dengan instansi dan pihak terkait lainnya, agar dapat memberdayakan masyarakat sesuai dengan potensi yang dimiliki. Kerjasama ini dilaksanakan sejak persiapan, pelaksanaan atau operasional sampai tindak lanjut.

Pembinaan kerjasama tersebut dilakukan dengan menggunakan pengembangan hasil evaluasi dampak kegiatan KKN PKM dan dengan mengadakan pertemuan-pertemuan periodik dalam bentuk rapat evaluasi kegiatan KKN PKM.

(43)

periode berikutnya dapat lebih lancar dan berdaya guna sesuai dengan kebutuhan masyarakat maupun mahasiswa.

Rapat evaluasi kegiatan KKN PKM tidak saja dilakukan di lingkungan universitas, tetapi juga dilakukan seluruh stakeholder terkait. Hasil evaluasi diharapkan dapat menjadi dasar untuk menetapkan kebijakan baru dalam rangka pembinaan dan pengembangan KKN PKM berikutnya dalam upaya :

a. Pelaksanaan kegiatan KKN PKM semaksimal mungkin agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam membantu dan meningkatkan pelaksanaan Pembanguan Nasional.

b. Penciptaan integrasi antara Instansi atau Dinas Pemerintah, masyarakat dengan pengelola KKN PKM dalam menunjang keberhasilan Pembangunan Nasional.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa evaluasi dampak kegiatan KKN PKM dan evaluasi keberlanjutan dalam bentuk pembinaan wilayah dan pembinaan kerjasama pada akhirnya diarahkan untuk tercapainya keberhasilan Pembangunan Nasional.

Kegiatan evaluasi dilakukan setiap akhir periode kegiatan dan pada akhir tahun akademik dari program KKN yang dinamis sesuai dengan tuntutan perubahan. Evaluasi dibagi menjadi:

a. Tahap pelaksanaan meliputi hal-hal yang berhubungan dengan pengelolaan, pelaksanaan kegiatan di lapangan, penyusunan laporan dan penilaian.

b. Evaluasi terhadap hasil, meliputi kajian seberapa tujuan telah dapat dicapai dan pengaruh atau dampak yang timbul, baik atas diri mahasiswa maupun pada masyarakat .

Untuk menyatakan bahwa program KKN PKM telah berhasil, tentunya juga harus dilihat apakah telah terjadi perkembangan (perubahan) dalam masyarakat yang menjadi mitra kerja dalam pelaksanaannya. Perubahan atau peningkatan yang diharapkan (expected) ini, meliputi :

a. Perubahan pra-sarana fisik

b. Perubahan sikap dan nilai-nilai ke arah yang lebih baik (nilai kebersihan, kesehatan, sosial, ekonomi, budaya, spiritual, dll).

(44)

PENUTUP

KKN merupakan perwujudan Tridharma perguruan tinggi, khususnya dharma ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat. KKN merupakan bentuk kepedulian perguruan tinggi terhadap masyarakat dan pembangunan nasional, khususnya di Wilyah III Cirebon. Melalui KKN, keberadaan perguruan tinggi tidak sebagai menara gading tetapi menjadi menara air yang keberadaan dan perannya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungannya.

Mengingat pentingnya KKN bagi masyarakat dan pembangunan nasional, maka dengan ini kami mangajak kepada semua pihak agar dapat berpartisipasi mensukseskan kegiatan yang mulia ini dalam rangka mewujudkan pembangunan yang lebih baik. Semoga isi Buku ini dapat menjadi panduan bagi kita semua, khususnya para Mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan KKN Unswagati.

Cirebon, 10 Desember 2016

Ketua Pelaksana KKN

Gambar

Gambar 2. Bagan Sumber dan alokasi dana Kuliah Kerja Nyata
Gambar 1. Bagan alur proses pendaftaran peserta KKN
Tabel 3. Huruf mutu dari nilai akhir mahasiswa

Referensi

Dokumen terkait

Ujian susulan boleh dilaksanakan oleh dosen koordiantor dan atau anggota kelompok dosen mata kuliah, hanya kepada mahasiswa yang pada saat pelaksanaan ujian sedang menjalankan

KKN Kebangsaan merupakan program pengabdian kepada masyarakat untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa secara menyeluruh dengan melibatkan Perguruan Tinggi se

Magang 3 merupakan salah satu kegiatan kurikuler yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa Program Sarjana Kependidikan di FKIP dan FAI UMS untuk mendapatkan gelar

Kerja Praktek Merupakan salah Satu Kegiatan yang Telah dilaksanakan Setiap tahun dan wajib diikuti oleh Setiap Mahasiswa Politeknik Negeri Bengkalis, yang Mana Kegiatan tersebut

Kerja Praktek merupakan salah satu kegiatan yang telah dilaksanakan setiap tahun dan wajib diikuti oleh setiap mahasiswa Politeknik Negeri Bengkalis, yang mana kegiatan tersebut

Kerja Praktek merupakan salah satu kegiatan yang telah dilaksanakan setiap tahun dan wajib diikuti oleh setiap mahasiswa Politeknik Negeri Bengkalis, yang mana kegiatan tersebut

Kerja Praktek merupakan salah satu kegiatan yang telah dilaksanakan setiap tahun dan wajib diikuti oleh setiap mahasiswa Politeknik Negeri Bengkalis, yang mana kegiatan tersebut

Kerja Praktek merupakan salah satu kegiatan yang telah dilaksanakan setiap tahun dan wajib diikuti oleh setiap mahasiswa Politeknik Negeri Bengkalis, yang mana kegiatan tersebut