• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN ANALISIS KEBUTUHAN DAN ANALISA DATA PADA METODE RESEARCH AND DEVELOPMENT (R D)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN ANALISIS KEBUTUHAN DAN ANALISA DATA PADA METODE RESEARCH AND DEVELOPMENT (R D)"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KEBUTUHAN DAN ANALISA DATA PADA METODE

RESEARCH AND DEVELOPMENT (R D)

Disusun Oleh :

Aidha Siti Khadijah

Desy Sukma Risalahwati

Juliani

Mardiani

Nur

Siti Jamilah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS MULAWARMAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta memberikan kekuatan dan kemampuan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul Analisis kebutuhan dan analisa data. Dalam proses penyusunan proposal ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan banyak pihak.

Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan dan kritik yang membangun dari pembaca dalam rangka menyempurnakan Makalah ini. Atas perhatian dan sumbangan pikirannya penulis ucapkan terima kasih.

Samarinda, 3 Desember 2015

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... .i DAFTAR ISI ... ii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan masalah ... 3 C. Tujuan ... 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Research and Development...4 B. Analisis Kebutuhan Data………...………6

C. Teknik Analisis Data………..……..13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ... 27

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian adalah proses ilmiah yang mencakup sifat formal dan

intensif. Karakter formal dan intensif karena mereka terikat dengan aturan, urutan, maupun cara penyajiannya agar memperoleh hasil yang diakui dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Intensif dengan menerapkan ketelitian dan ketepatan dalam melakukan proses penelitian agar memperoleh hasil yang dapat dipertanggung jawabkan, memecahkan problem malalui hubungan sebab dan akibat, dapat diulang kembali dengan cara yang sama dan hasil sama.

Penelitian dan pengembangan merupakan metode penghubung atau pemutus kesenjangan antara penelitian dasar dengan penelitian terapan. Sering dihadapi adanya kesenjangan antara hasil-hasil penelitian dasar yang bersifat teoritis dengan penelitian terapan yang bersifat praktis.

(5)

laboratorium, ataupun model- model pendidikan, pembelajaran pelatihan, bimbingan, evaluasi, manajemen,dll.

Didalam penelitian yang bersifat ilmiah maka harus dilakuakan dengan teliti, cermat dan hati-hati. Proses penelitian tidak cukup diselesaikan dalm tempo waktu yang singkat, melainakan memerlukan waktu yang relaif lama. Dalam prosesnya juga ada prosedur dan rambu-rambu yang harus diperhatikan.

Konsep-konsep dasar penelitian yang meliputi langkah-langkah dan prosedur penelitian harus diketahui oleh peneliti. Dalam menentukan varibel, fokus penelitian (pemetaan variable dan penentuan focus ), populasi, sampel, dan teknik sampling juga harus dapat dikuasai oleh peneliti untuk menghasilkan hasil penelitian yang lebih akurat dan valid.

(6)

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Metode Research and Development ? 2. Apa yang dimaksud dengan Analisis Kebutuhan Data ?

3. Apa yang dimaksud dengan Teknik Analisis Data ?

C. Tujuan

1. Menjelaskan Metode Research and Development 2. Menjelaskan Analisis Kebutuhan Data

(7)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Research and Development

Menurut Borg & Gall Metode penelitian dan pengembangan atau yang dikenal dengan R&D (research and development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menemukan dan mengembangkan (menghasilkan) produk tertentu, dan menguji keefektifan (validasi) produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan (digunakan metode survey atau kualitatif) dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keektifan produk tersebut (digunakan metode eksperimen atau PTK) Setelah produk teruji, maka dapat diaplikasikan. Proses pengujian produk dengan eksperimen tersebut

dinamakan penelitian terapan (applied research)

(8)

spesifik untuk keperluan pendidikan tertentu, metode mengajar, media pendidikan, buku ajar, modul, kompetensi tenaga kependidikan, sistem

evaluasi, model uji kompetensi, penataan ruang kelas untuk model pembelajar tertentu, model unit produksi, model manajemen, sistem pembinaan pegawai, sistem penggajian dan lain-lain.

Selanjutnya menurut Sukmadinata, penelitian pengembangan atau

research and development (R&D) adalah sebuah strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk memperbaiki praktik. Penelitian Pengembangan juga diartikan sebagai suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan. Sejalan dengan hal tersebut, menurut

Menurut Richey and Klein pengembangan adalah proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik yang berkaitan dengan desain belajar sistematik, pengembangan dan evaluasi memproses dengan maksud

(9)

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat dipahami bahwa

penelitian pengembangan adalah suatu langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada dan menguji keefekitifannya, serta bersifat longitudinal atau bertahap dapat multy years.

B. Analisis Kebutuhan Data

Secara ringkas langkah-langkah penelitian R & D menurut Borg dan Gall diuraikan sebagai berikut. Research and Information colletion

(penelitian dan pengumpulan data) Langkah pertama ini meliputi analisis kebutuhan, studi pustaka, studi literatur, penelitian skala kecil dan standar laporan yang dibutuhkan. Untuk melakukan analisis kebutuhan ada beberapa kriteria yang terkait dengan urgensi pengembangan produk dan

pengembangan produk itu sendiri, juga ketersediaan SDM yang kompeten dan kecukupan waktu untuk mengembangkan. Adapun studi literatur dilakukan untuk pengenalan sementara terhadap produk yang akan dikembangkan, dan ini dilakukan untuk mengumpulkan temuan riset dan informasi lain yang bersangkutan dengan pengembangan produk yang direncanakan. Sedangkan riset skala kecil perlu dilakukan agar peneliti mengetahui beberapa hal tentang produk yang akan dikembangkan.

(10)

pendapat McNeil, Seels dan Glasglow (1990) menjelaskan tentang

pengertianneed assessment : “it meqns a plan for gathering Information about

discrepancies and for using that information to make decisions about

priorities”[1]. Sedangkan menurut Anderson analisis kebutuhan diartikan

sebagai suatu proses kebutuhan sekaligus menentukan prioritas. Need Assessment (analisis kebutuhan) adalah suatu cara atau metode untuk

mengetahui perbedaan antara kondisi yang diinginkan/seharusnya (should be / ought to be) atau diharapkan dengan kondisi yang ada (what is). Kondisi yang diinginkan seringkali disebut dengan kondisi ideal, sedangkan kondisi yang ada, seringkali disebut dengan kondisi riil atau kondisi nyata.

Ada beberapa hal yang melekat pada pengertian need assessment. Pertama;needassessment merupakan suatu proses artinya ada rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan need assessment. Need assessement bukanlah suatu hasil, akan tetapi suatu aktivitas tertentu dalam upaya mengambil keputusan tertentu. Kedua; kebutuhan itu sendiri pada hakikatnya adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Dengan demikian maka, need assessment merupakan kegiatan mengumpulkan informasi tentang

kesenjangan yang seharusnya dimiliki setiap siswa dengan apa yang telah dimiliki.

(11)

kelas dan persiapan laporan awal. Penelitian awal atau analisis kebutuhan sangat penting dilakukan guna memperoleh informasi awal untuk melakukan pengembangan. Ini bisa dilakukan misalnya melalui pengamatan kelas untuk melihat kondisi riil lapangan.

Dalam konteks pengembangan kurikulum, John McNeil (1985) mendefinisikan need assessment sebagai: ”the process by which one defines educational needs and decides what their priorities are”. Sejalan dengan

pendapat McNeil, Seels dan Glasglow (1990) menjelaskan tentang pengertianneed assessment : “it meqns a plan for gathering Information about

discrepancies and for using that information to make decisions about

priorities”[1]. Sedangkan menurut Anderson analisis kebutuhan diartikan

sebagai suatu proses kebutuhan sekaligus menentukan prioritas. Need Assessment (analisis kebutuhan) adalah suatu cara atau metode untuk mengetahui perbedaan antara kondisi yang diinginkan/seharusnya (should be / ought to be) atau diharapkan dengan kondisi yang ada (what is). Kondisi yang diinginkan seringkali disebut dengan kondisi ideal, sedangkan kondisi yang ada, seringkali disebut dengan kondisi riil atau kondisi nyata.

(12)

kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Dengan demikian maka, need assessment merupakan kegiatan mengumpulkan informasi tentang kesenjangan yang seharusnya dimiliki setiap siswa dengan apa yang telah dimiliki.

Hal dilakukan dengan mencari informasi terkait masalah yang dihadapi oleh lokasi atau wilayah yang dijadikan target pengembangan produk. Selain itu, mencari informasi atau data terkait hal apa yang dibutuhkan guna

menyelesaikan masalah di lokasi tersebut. Sebagai contoh, jika akan mengembangkan produk di sekolah maka, peneliti terlebih dahulu mencari tahu masalah pembelajaran apa yang dihadapi guru dan siswa. Kemudian, peneliti juga mulai mengidentifikasi hal atau produk apa yang sekiranya dapat menyelesaikan masalah pembelajaran di sekolah tersebut.

Metode Need Assessment dibuat untuk bisa mengukur tingkat kesenjangan yang terjadi dalam pembelajaran siswa dari apa yang diharapkan dan apa yang sudah didapat. Dalam pengukuran kesenjangan seorang analisis harus mampu mengetahui seberapa besar masalah yang dihadapi.

Beberapa fungsi Need Assessment menurut Morisson sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi kebutuhan yang relevan dengan pekerjaan atau tugas

sekarang yaitu masalah apa yang mempengaruhi hasil pembelajaran. 2. Mengidentifikasi kebutuhan mendesak yang terkait dengan finansial,

(13)

3. Menyajikan prioritas-prioritas untuk memilih tindakan.

4. Memberikan data basis untuk menganalisa efektifitas pembelajaran. Menurut Morrison Ada enam macam kebutuhan yang biasa digunakan untuk merencanakan dan mengadakan analisa kebutuhan

1. Kebutuhan Normatif

2. Membandingkan peserta didik dengan standar nasional, misal, UAN,SNMPTN, dan sebagainya.

3. Kebutuhan Komperatif, membandingkan peserta didik pada satu kelompok dengan kelompok lain yang selevel. Misal, hasil Ebtanas SLTP A dengan SLTP B.

4. Kebutuhan yang dirasakan, yaitu hasrat atau kinginan yang dimiliki masing-masing peserta didik yang perlu ditingkatkan. Kebutuhan ini menunjukan kesenjangan antara tingkat ketrampilan/kenyataan yang nampak dengan yang dirasakan. Cara terbaik untuk mengidentifikasi kebutuhan ini dengan cara interview.

5. Kebutuhan yang diekspresikan, yaitu kebutuhan yang dirasakan seseorang mampu diekspresikan dalam tindakan. Misal, siswa yang mendaftar sebuah kursus.

(14)

7. Kebutuhan Insidentil yang mendesak, yaitu faktor negatif yang muncul di luar dugaan yang sangat berpengaruh. Misal, bencana nuklir, kesalahan medis, bencana alam, dan sebagainya.

Glasgow menggambarkan need assessment dalam bentuk kegiatan yang dimulai dari tahapan pengumpulan informasi sampai merumuskan masalah. Sedangkan Morrison menggambarkan Need assessment dalam bentuk kegiatan yang dimulai dari perencanaan sampai membuat laporan akhir.

Bentuk langkah-langkah need assessment menurut Glasgow sebagai berikut:

1. Tahapan pengumpulan Informasi; dalam tahapan ini seorang desainer harus bisa memahami dan mengumpulkan informasi dari para siswa cakupan pengumpulan informasi bisa beragam seperti karakteristik siswa, kemampuan personal, dan problematic didalam pembelajaran.

2. Tahapan identifikasi kesenjangan; menurut Kaufman mengidentifikasi kesenjangan yaitu dengan menggunakan metode Organizational Element Model yang dimana dalam metode ini menjelaskan adanya lima elemen yang saling berkaitan. Dimulai dari input-proses-produk-output-outcome. 3. Analisis Performa; tahapan ini dilakukan setelah desainer memahami

(15)

mana yang dapat dipecahkan melalui perencanaan pembelajaran dan mana yang memerlukan pemecahan yang lain.

4. Identifikasi Hambatan dan Sumber; dalam tahapan ini pelaksanaan suatu program berbagai kendala bisa muncul sehingga dapat berpengaruh terhadap kelancaran suatu program. Berbagai kendala bisa meliputi dari waktu, fasilitas, bahan, dan sebagainya. Sumber-sumbernya juga bisa dari pengorganisasian, fasilitas, dan pendanaan.

5. Identifikasi Karakteristik Siswa; tahapan ini merupakan proses pengidentifikasian masalah-masalah siswa. Karena Tujuan utama dalam desain pembelajaran adalah memecahkan berbagai masalah yang dihadapi siswa.

6. Identifikasi tujuan; mengidentifikasi tujuan merupakan salah satu tahapan penting yang ada didalam need assessment, karena mengidentifikasi tujuan merupakan proses penetapan kebutuhan yang dianggap mendesak untuk dipecahkan sesuai dengan kondisi, karena tidak semua kebutuhan menjadi tujuan.

7. Menentukan permasalahan; tahapan ini adalah tahap akhir dalam proses analisis, yaitu menuliskan pernyataan adalah sebagai pedoman dalam penyusunan proses desain instruksional.

(16)

1. Perencanaan : yang perlu dilakukan; membuat klasifikasi siswa, siapa yang akan terlibat dalam kegiatan dan cara pengumpulannya.

2. Pengumpulan data : perlu mempertimbangkan besar kecilnya sampel dalam penyebarannya (distribusi)

3. Analisa data : setelah data terkumpul kemudian data dianalisis dengan pertimbangan : ekonomi, rangking, frequensi dan kebutuhan

4. Membuat laporan akhir : dalam sebuah laporan analisa kebutuhan mencakup empat bagian; analisa tujuan, analisa proses, analisa hasil dengan table dan penjelasan singkat, rekomendasi yang terkait dengan data. Analisis kebutuhan merupakan alat yang konstruktif dan positif untuk melakukan perubahan. Perubahan yang didasarkan atas logika yang bersifat rasional, perubahan fungsional yang dapat memenuhi kebutuhan kelompok dan individu. Perubahan ini menunjukkan upaya formal yang sistematis menentukan dan mendekatkan jarak kesenjangan antara “seperti apa yang

ada” dengan “bagaimana seharusnya”.

C. Teknik Analisis Data

Kata analysis berasal dari bahasa Greek (Yunani), terdiri dari kata

“ana” dan “lysis“. Ana artinya atas (above), lysis artinya memecahkan atau

menghancurkan. Secara difinitif ialah: ”Analysis is a process of resolving data

into its constituent components to reveal its characteristic elements and

(17)

dipecah dahulu menjadi bagian-bagian kecil (menurut element atau struktur), kemudian menggabungkannya bersama untuk memperoleh pemahaman yang baru. Analisa data merupakan proses paling vital dalam sebuah penelitian. Hal ini berdasarkan argumentasi bahwa dalam analisa inilah data yang diperoleh peneliti bisa diterjemahkan menjadi hasil yang sesuai dengan kaidah ilmiah. Maka dari itu, perlu kerja keras, daya kreatifitas dan kemampuan intelektual yang tinggi agar mendapat hasil yang memuaskan. Analisis data berasal dari hasil pengumpulan data. Sebab data yang telah terkumpul, bila tidak dianalisis hanya menjadi barang yang tidak bermakna, tidak berarti, menjadi data yang mati, data yang tidak berbunyi. Oleh karena itu, analisis data di sini berfungsi untuk mamberi arti, makna dan nilai yang terkandung dalam data itu

(18)

dibaca dan diinterpretasi. Dalam penelitian strukturalistik, data yang berupa kualitatif (kata-kata) dikuantifikasikan terlebih dahulu kemudian dianalisis secara statistikan bertujuan untuk menjelaskan fenomena, menguji hipotesis kerja dan mengangkat sebagai temuan berupa verifikasi terhadap teori lama dan teori baru. Sedangkan dalam penelitian naturalistik data bisa berupa kata-kata maupun angka. Data yang bersifat kuantitatif (angka) tidak perlu dikualitatifkan terlebih dahulu dan tidak menguji hipotesis/teori, melainkan untuk mendukung pemahaman yang dilakukan oleh data kualitatif dan menghasilkan teori baru.

Analisis data dalam penelitian dan pengembangan (R&D) tergantung pada masalah dan desain penelitian yang digunakan. Berdasarkan berbagai model R&D yang telah disebutkan maka model penelitian dan pengembangan (R&D) dapat disederhanakan menjadi 3 kategori utama; uji pendahuluan (bersifat hipotetik), pengembangan, dan uji coba produk.

(19)

pengembangan bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan memvalidasi suatu produk.

Penelitian ini bisa menggunakan teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif. Pemilihan teknik analisis data ini sangat tergantung pada jenis data dan tujuan penelitiannya.

Teknik analisis data kualitatif terbagi menjadi dua, yaitu : (1) teknik kualitatif hanya mendeskripsikan fenomena atau fakta saja tanpa memberi makna atas fenomena tersebut., (2) teknik kualitatif yang bertujuan memaknai fenomena atau fakta secara mendalam.

Dalam penelitian kualitatif data yang diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus tersebut

mengakibatakan variasi data sangat tinggi sekali. Data yang diperoleh pada umumnya adalah data kualitattif sehingga tekniik analisa yang

digunakan belum ada pola yang jelas. Oleh Karen itu sering mengalami kesulitan dalam melakukan analisis.

(20)

Adapun teknik analisis data kuantitatif yang menggunakan statistika sebagai instrumennya dibedakan menjadi dua, yaitu: (1) analisis data kuantitatif dengan teknik statistik deskriptif, dan (2) analisis data kuantitatif dengan statistik inferensial.

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistic yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian, yaitu statistic deskriptif dan statistic inferensial. Statistic inferensial meliputi statistic parametris dan non parametris.

1. Statistic deskriptif

(21)

peneliti perlu memperhatikan terlebih dahulu jenis datanya. Jika peneliti mempunyai data diskrit, penyajian data yang dapat dilakukan adalah mencari frekuensi mutlak, frekuensi relatif (mencari persentase), serta mencari ukuran tendensi sentralnya yaitu: mode, median dan mean.

Sesuai dengan namanya, deskriptif hanya akan mendeskripsikan keadaan suatu gejala yang telah direkam melalui alat ukur kemudian diolah sesuai dengan fungsinya. Hasil pengolahan tersebut selanjutnya dipaparkan dalam bentuk angka-angka sehingga memberikan suatu kesan lebih mudah ditangkap maknanya oleh siapapun yang membutuhkan informasi tentang keberadaan gejala tersebut

Fungsi statistik deskriptif antara lain mengklasifikasikan suatu data variabel berdasarkan kelompoknya masing-masing dari semula belum teratur dan mudah diinterpretasikan maksudnya oleh orang yang membutuhkan informasi tentang keadaan variabel tersebut. Selain itu statistik deskriptif juga berfungsi menyajikan informasi sedemikian rupa, sehingga data yang dihasilkan dari penelitian dapat dimanfaatkan oleh orang lain yang membutuhkan.

(22)

1) Analisis potret data

Potret data adalah perhitungan frekuensi suatu nilai dalam suatu variabel. Nilai dapat disajikan sebagai jumlah absolute atau presentase dari keseluruhan.

2) Analisis kecenderungan sentral data

 Nilai rata atau mean biasa diberi symbol X, merupakan nilai

rata-rata secraa aritmatika dari semua nilai dari variabel yang diukur.  Median adalah nilai tengah dari sekumpulan nilai suatu variabel yang

telah diurutkan dari nilai terkecil kepada nilai yang tetinggi.

 Modus (modu) adalah nilai yang paling sering muncul pada suatu

distribusi nilai variabel. 3) Analisis variasi nilai

Analisis ini dilakukan untuk melihat sebaran nilai dalam distribusi keseluruhan nilai suatu variabel dari nilai tengahnya. Analisis ini untuk melihat seberapa besar nilai-nilai suatu variabel berbeda dari nilainya. Pengukuran variasi nilai biasanya dilakukan dengan melihat kisaran data (range) atau simpangan baku (standar devinatioan).

2. Statistik Inferensial

(23)

nihil (Ho) sebagai dasar penelitiannya untuk diuji secara empirik dengan statistik inferensial. Jenis statistik inferensial cukup banyak ragamnya,Peneliti diberikan peluang sebebas-bebasnya untuk memilih teknik mana yang paling sesuai (bukan yang paling disukai) dengan sifat/jenis data yang dikumpulkan. Secara garis besar jenis analisis ini dibagi menjadi dua bagian. Pertama untuk jenis penelitian korelasional dan kedua untuk komparasi dan/atau eksperimen. teknik analisis dengan statistic inferensial adalah teknik pengolahan data yang memungkinkan peneliti untuk menerik kesimpulan, berdasarkan hasil penelitiannya pada sejumlah sampel, terhadap suatu populasi yang lebih besar. Kesimpulan yang diharapkan dapat dibuat biasanya dinayatakan dalam suatu hipotesis. Oleh karena itu, analisis statistik inferensial juga bisa disebut analisis uji hipotesis. Inferensi yang sering dibuat oleh peneliti pendidikan dan ilmu social pada umunya berhubungan dengan upaya untuk melihat perbedaan (beda nilai tengah) dan korelasi, baik anatara dua variabel independent maupun anatara beberapa variabel sekaligus. Selisih nilai tengah ataupun nilai koefisien (correlation coeficient) yang dihasilkan kemudian diuji secara statistic.

(24)

pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random. Statistik inferensial fungsinya lebih luas lagi, sebab dilihat dari analisisnya, hasil yang diperoleh tidak sekedar menggambarkan keadaan atau fenomena yang dijadikan obyek penelitian, melainkan dapat pula digeneralisasikan secara lebih luas kedalam wilayah populasi. Karena itu, penggunaan statistik inferensial menuntut persyaratan yang ketat dalam masalah sampling, sebab dari persyaratan yang ketat itulah bisa diperoleh sampel yang representatif; sampel yang memiliki ciri-ciri sebagaimana dimiliki populasinya. Dengan sampel yang representatif maka hasil analisis inferensial dapat digeneralisasikan ke dalam wilayah populasi.

Statistic inferensial meliputi statistic parametris dan non parametris. Statistic parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistic, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Parameter populasi itu meliputi : rata-rata dengan notasi µ (mu), simpangan baku σ (sigma) dan varians σ2. Dalam statistic pengujian parameter melalui statistic

(25)

kenyataannya nilai parameter jarang diketahui. Statistic non parameter tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji distribusi.

Penggunaan statistic parametris dan non parameter tergantung pada asumsi dan jenis data yang akan dianalisis. Statistik parametris memerlukan terpenuhinya banyak asumsi. Asumsi yang utama adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Selanjutnya dalam penggunaan salah satu tes mengharuskan data dua kelompok atau lebih yang diuji harus homogen, dalam regresi harus terpenuhi asumsi linieritas.statistik non parametris tidak menuntuk terpenuhinya banyak asumsi, misalnya data yang akan dianalisis tidak harus berdistribusi normal. Oleh karena itu statistic non parametris mempunyai kekuatan yang lebih dari statistic non parametris, bila asumsi yang melandasi dapat terpenuhi.

(26)

statistic, ada dua hal utama yang harus diperhatikan yaitu, macam data dan bentuk hipotesi yang diajukan.

Dalam statistik parametris menggunakan analisis data yang berupa,

– Data Interval

Data interval tergolong data kontinum yang mempunyai tingkatan yang lebih tinggi lagi dibandingkan dengan data ordinal karena mempunyai tingkatan yang lebih banyak lagi. Data interval menunjukkan adanya jarak antara data yang satu dengan yang lainnya.

Contoh data interval misalnya hasil ujian, hasil pengukuran berat badan, hasil pengukuran tinggi badan, dan lainnya. Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa data interval tidak dikenal adanya nilai 0 (nol) mutlak. Dalam hasil pengukuran (tes) misalnya mahasiswa mendapat nilai 0. Angka nol ini tidak dapat diartikan bahwa mahasiswa tersebut benar-benar tidak bisa apa-apa. Meskipun ia memperoleh nilai nol ia memiliki suatu pengetahuan atau kemampuan dalam matakuliah yang bersangkutan. Nilai nol yang diberikan oleh dosen sebetulnya hanya merupakan atribut belaka hanya saja pada saat ujian, pertanyaan yang diujikan tidak pas seperti yang dipersiapkannya. Atau jawaban yang diberikan tidak sesuai dengan yang dikehendaki soal.

(27)

Data rasio merupakan data yang tergolong ke dalam data kontinum juga tetapi yang mempunyai ciri atau sifat tertentu. Data ini memiliki sifat interval atau jarak yang sama seperti halnya dalam skala interval. Namun demikian, skala rasio masih memiliki ciri lain. Pertama harga rasio memiliki harga nol mutlak, artinya titik nol benar-benar menunjukkan tidak adanya suatu ciri atau sifat. Misalnya titik nol pada skala sentimeter menunjukkan tidakadanya panjang atau tinggi sesuatu. Kedua angka skala rasio memiliki kualitas bilangan riel yang berlaku perhitungan matematis.

Contohnya : berat badan Rudi 70 kg, sedangkan Saifullah 35 kg. Keadaan ini dapat dirasiokan bahwa berat badan Rudi dua kali berat badan Saifullah. Atau berat badan Saifullah separuh dari berat badan Rudi. Berbeda dengan data interval misalnya Rudi ujian dapat 70 sementara Saifullah memperoleh 30. Hal ini tidak dapat diartikan bahwa kepandaian Rudi dua kali lipat kepandaian Saifullah.

Data rasio dalam ilmu-ilmu sosial jarang dipergunakan, bahkan hampir tidak pernah dipergunakan. Lapangan penggunaan data berskala rasio ini lebih banyak berada dalam bidang ilmu-ilmu eksakta terutama fisika.

Sedangkan dalam statistik non parametris analisi data dibagi menjadi:

(28)

Data ini juga sering disebut data diskrit, kategorik, atau dikhotomi. Disebut diskrit karena ini data ini memiliki sifat terpisah antara satu sama lainnya, baik pemisahan itu terdiri dari dua bagian atau lebih; dan di dalam pemisahan itu tidak terdapat hubungan sama sekali. Masing-masing kategori memiliki sifat tersendiri yang tidak ada hubungannya dengan kategori lainnya. Sebagai misal data hasil penelitian dikategorikan kedalam kelompok “ya” dan “tidak” saja.

Contohnya :

a. laki-laki/wanita (laki-laki adalah ya laki-laki; dan wanita adalah “tidak laki-laki”), kawin /tidak kawin; janda/duda, dan lainnya.

b. Jenis pekerjaan dapat digolongkan secara terpisah menjadi pegawai negri, pedagang, dokter, petani, buruh dsb.

c. Nomor punggung pemain sepak bola, nomor rumah, nomor plat mobil dan lainnya. Nomor-nomor tersebut semata-semata hanya menunjukkan simbol, tanda, atau stribut saja.

d. Suku, golongan drah, jenis penyakit, bentuk atau konstitusi tubuhs

– Data Ordinal

(29)

sifat adanya perbedaan di antara obyek yang dijenjangkan. Namun dalam perbedaan tersebut terdapat suatu kedudukan yang dinyatakan sebagai suatu urutan bahwa yang satu lebih besar atau lebih tinggi daripada yang lainnya.Kriteria urutan dari yang paling tinggi ke yang yang paling rendah dinyatakan dalam bentuk posisi relatif atau kedudukan suatu kelompok.

Contoh dari data ini misalnya:

a. prestasi belajar siswa diklasifikasikan menjadi kelompok “baik”,

“cukup”, dan “kurang”, atau ukuran tinggi seseorang dengan “tinggi”,

“sedang”, dan “pendek”

(30)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian Research and Development adalah suatu langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada dan menguji keefekitifannya, serta bersifat longitudinal atau bertahap dapat multy years.

Analisis Kebutuhan adalah suatu cara atau metode untuk mengetahui perbedaan antara kondisi yang diinginkan/seharusnya (should be / ought to be) atau diharapkan dengan kondisi yang ada (what is). Kondisi yang diinginkan seringkali disebut dengan kondisi ideal, sedangkan kondisi yang ada, seringkali disebut dengan kondisi riil atau kondisi nyata.

Penelitian Research and Development menggunakan teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif. Pemilihan teknik analisis data ini sangat tergantung pada jenis data dan tujuan penelitiannya.

1. Teknik analisis data kualitatif terbagi menjadi dua, yaitu : (1) teknik kualitatif hanya mendeskripsikan fenomena atau fakta saja tanpa memberi makna atas fenomena tersebut., (2) teknik kualitatif yang bertujuan

memaknai fenomena atau fakta secara mendalam.

(31)
(32)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010.

metodologi-penelitian-pendidikan/educational-research-and-development-rd/feed/". https://ikamakoto.wordpress.com. Diakses pada tanggal 2 Desember 2015

Anonim. 2011. Penelitian kuantitatif. https://youdant.wordpress.com. Diakses pada tanggal 2 Desember 2015

Anonim. 2014. karakteristik-r-research-and-development.

http://www.eurekapendidikan.com. Diakses pada tanggal 2 Desember 2015

Citra, Shilvia R. 2012. penelitian-pengembangan.

http://shilviacitrarusti.blogspot.co.id. Diakses pada tanggal 2 Desember 2015

Emzir. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Magfirah. 2012. penelitian-dan-pengembangan. http://magfirahrasyid.blogspot.co.id.

Nuruddin, Khasan.2013. makalah-analisis-kebutuhan. http://asakhasan.blogspot.co.id. Diakses pada tanggal 2 Desember 2015

Rouf, Muhammad. 2014. analisis-data-penelitian.http://rouf250389.blogspot.co.id. Diakses pada tanggal 2 Desember 2015

Setiawan, Andri. 2014. metode-penelitian-r-research-and. http://andristiawan.blogspot.co.id

Referensi

Dokumen terkait

desain penelitian pengembangan, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan dari produk tersebut. Strategi

Sugiyono (2015: 297) metode penelitian dan pengembangan adalah metode yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk

adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk.. tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono,

Menurut Sugiyono (2015:407), metode Penelitian pengembangan yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk

Pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk (Sugiyono, 2012: 407). Dalam penelitian

Metode penelitian dan pengembangan juga didesain sebagai suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk

Menurut Sugiyono (2015: 407), metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

Menurut (Prasetyo 2014) Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk