• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertemuan 2 Transaksi Mata Uang Asing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pertemuan 2 Transaksi Mata Uang Asing"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Penggunaan mata uang asing biasanya dilakukan apabila terjadi transaksi yang bersifat Internasional, seperti :

1.Eksport dan import barang;

2.Pendirian cabang perusahaan di negara lain; 3.Investasi di luar negeri.

Penggunaan mata uang asing biasanya dilakukan apabila terjadi transaksi yang bersifat Internasional, seperti :

1.Eksport dan import barang;

(3)

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pencatatan dan pelaporan transaksi dengan menggunakan mata uang asing.,

yaitu:

1.dikonversi;

2.Laba dan Rugi Selisih Pertukaran Mata Uang; 3.strategi hedging

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pencatatan dan pelaporan transaksi dengan menggunakan mata uang asing.,

yaitu:

1.dikonversi;

(4)

Jika diasumsikan bahwa Rp. 1.600 dapat ditukar dengan 1 Dollar Singapura, maka:

Perhitungan Langsung :

Tak Langsung atas Kurs :

Jika diasumsikan bahwa Rp. 1.600 dapat ditukar dengan 1 Dollar Singapura, maka:

Perhitungan Langsung :

(5)

Kurs yang digunakan dalam akuntansi untuk kegiatan dan transaksi luar negeri (selain kontrak kurs berjangka) adalah:

Kurs spot (spot rate), kurs untuk pertukaran yang terjadi pada

saat transaksi;

Kurs sekarang (current spot), kurs dimana satu unit mata uang

dapat dipertukarkan dengan mata uang lain pada tanggal neraca atau tanggal transaksi;

Kurs historis (historical rate), kurs yang berlaku pada tanggal

tertentu terjadinya transaksi.

Kurs yang digunakan dalam akuntansi untuk kegiatan dan transaksi luar negeri (selain kontrak kurs berjangka) adalah:

Kurs spot (spot rate), kurs untuk pertukaran yang terjadi pada

saat transaksi;

Kurs sekarang (current spot), kurs dimana satu unit mata uang

dapat dipertukarkan dengan mata uang lain pada tanggal neraca atau tanggal transaksi;

Kurs historis (historical rate), kurs yang berlaku pada tanggal

(6)

Tansaksi dalam mata uang asing - diperlukan pembayaran atau penerimaan (penyelesaian) dalam uang asing

(7)
(8)

Contoh:

Sebuah perusahaan Indonesia mengimpor persediaan dari perusahaan Malaysia ketika kurs spot yang terjadi Rp 730 per

Ringgit Malaysia. Dalam transaksi ditentukan pembayaran 10.000 Ringgit dalam 30 hari.

Importir Indonesia mencatat:

Persediaan Rp 7.300.000

Hutang dagang (ma) Rp 7.300.000

(kurs spot Rp.730 x 10.000 ringgit) Contoh:

Sebuah perusahaan Indonesia mengimpor persediaan dari perusahaan Malaysia ketika kurs spot yang terjadi Rp 730 per

Ringgit Malaysia. Dalam transaksi ditentukan pembayaran 10.000 Ringgit dalam 30 hari.

Importir Indonesia mencatat:

Persediaan Rp 7.300.000

Hutang dagang (ma) Rp 7.300.000

(9)

Jika hutang dibayar saat kurs spot Rp 720, maka pembayaran transaksi tersebut dicatat:

Hutang dagang (ma) Rp 7.300.000

Kas Rp 7.200.000

Keuntungan pertukaran Mata Uang Rp 100.000

(kas yang dibutuhkan = Rp.720 x 10.000 ringgit)

Jika hutang dibayar saat kurs spot Rp 720, maka pembayaran transaksi tersebut dicatat:

Hutang dagang (ma) Rp 7.300.000

Kas Rp 7.200.000

Keuntungan pertukaran Mata Uang Rp 100.000

(10)

Pembelian yang Dinyatakan Dalam Mata Uang Asing

PT Abuba di Indonesia membeli barang dagangan dari perusahaan Kebangsaan Malaysia, pada tanggal 1 Des. 2007 sebesar 10.000 Ringgit saat kurs spot Rp.770. Saat tutup buku 31 Des 2007 kurs spot Rp 765, saat pelunasan hutang 30 Jan 2008 kurs spot Rp 775. Pencatatan transaksi tersebut adalah:

1 Des 2007

Persediaan Rp 7.700.000

Hutang dagang (ma) Rp 7.700.000 (mencatat pembelian, kurs spot = Rp.770 x 10.000 ringgit)

Pembelian yang Dinyatakan Dalam Mata Uang Asing

PT Abuba di Indonesia membeli barang dagangan dari perusahaan Kebangsaan Malaysia, pada tanggal 1 Des. 2007 sebesar 10.000 Ringgit saat kurs spot Rp.770. Saat tutup buku 31 Des 2007 kurs spot Rp 765, saat pelunasan hutang 30 Jan 2008 kurs spot Rp 775. Pencatatan transaksi tersebut adalah:

1 Des 2007

Persediaan Rp 7.700.000

(11)

31 Des 2007

Hutang dagang (ma) Rp 50.000

Keuntungan pertukaran mata uang Rp 50.000

(mencatat selisih kurs = ( Rp.770-765) x 10.000 ringgit)

30 Jan 2008

Hutang dagang (ma) Rp 7.650.000

Kerugian pertukaran mata uan Rp 100.000

Kas Rp 7.750.000

(mencatat pembayaran kas = Rp.775x10.000 ringgit, hutang dagang = Rp.765x10.000)

31 Des 2007

Hutang dagang (ma) Rp 50.000

Keuntungan pertukaran mata uang Rp 50.000

(mencatat selisih kurs = ( Rp.770-765) x 10.000 ringgit)

30 Jan 2008

Hutang dagang (ma) Rp 7.650.000

Kerugian pertukaran mata uan Rp 100.000

Kas Rp 7.750.000

(12)

Penjualan yang Dinyatakan Dalam Mata Uang Asing

Pada tanggal 16 Des 2007 PT Abuba di Indonesia menjual barang dagangan kepada perusahaan Kebangsaan Malaysia seharga 20.000 Ringgit, saat kurs spot Rp760. Saat tutup buku 31 Des 2007 kurs spot Rp 765. Perusahaan Kebangsaan Malaysia melunasi hutang 15 Jan 2008 saat kurs spot Rp 770, dan PT Abuba mengkonversi Ringgit ke dalam Rupiah pada tangga 20 Jan. 2008 dengan kurs spot Rp 772,5. Pencatatan transaksi tersebut adalah:

16 Des 2007

Piutang dagang (ma) Rp 15.200.000

Penjualan Rp 15.200.000

(mencatat penjualan, kurs spot = Rp.760 x20.000 ringgit) Penjualan yang Dinyatakan Dalam Mata Uang Asing

Pada tanggal 16 Des 2007 PT Abuba di Indonesia menjual barang dagangan kepada perusahaan Kebangsaan Malaysia seharga 20.000 Ringgit, saat kurs spot Rp760. Saat tutup buku 31 Des 2007 kurs spot Rp 765. Perusahaan Kebangsaan Malaysia melunasi hutang 15 Jan 2008 saat kurs spot Rp 770, dan PT Abuba mengkonversi Ringgit ke dalam Rupiah pada tangga 20 Jan. 2008 dengan kurs spot Rp 772,5. Pencatatan transaksi tersebut adalah:

16 Des 2007

Piutang dagang (ma) Rp 15.200.000

Penjualan Rp 15.200.000

(13)

31 Des 2007

Piutang dagang (ma) Rp 100.000

Keuntungan pertukaran mata uang Rp 100.000

(mencatat selisih kurs = Rp.765-760 x 20.000 ringgit)

15 Jan 2008

Kas(ma) p 15.400.000

Piutang dagang (ma) Rp 15.300.000

Keuntungan pertukaran mata uang Rp 100.000

(mencatat pelunasan = Rp.770 x 20.000 ringgit, piutang=765x20.000 ringgit)

20 Jan. 2008

Kas Rp 15.450.000

Kas (ma) Rp 15.400.000

Keuntungan pertukaran mata uang Rp 50.000

(mencatat konversi ke Rupiah kas = Rp.772,5 x 20.000 ringgit, selisih = 772,5-770x20.000 ringgit )

31 Des 2007

Piutang dagang (ma) Rp 100.000

Keuntungan pertukaran mata uang Rp 100.000

(mencatat selisih kurs = Rp.765-760 x 20.000 ringgit)

15 Jan 2008

Kas(ma) p 15.400.000

Piutang dagang (ma) Rp 15.300.000

Keuntungan pertukaran mata uang Rp 100.000

(mencatat pelunasan = Rp.770 x 20.000 ringgit, piutang=765x20.000 ringgit)

20 Jan. 2008

Kas Rp 15.450.000

Kas (ma) Rp 15.400.000

Keuntungan pertukaran mata uang Rp 50.000

Referensi

Dokumen terkait

terealisasi ( realized ) atas Utang Luar Negeri dalam mata uang asing pada

Untuk penyelesaian transaksi yang melibatkan dana dalam C-BEST, diharapkan Pemegang Rekening membuka rekening dana sesuai mata uang asing Efek tersebut (mis: USD untuk.. Obligasi

MATA UANG NEGARA ASING1.

dan waktu terjadinyatransaksi .Harga dapat di denominasi dalam mata uang fungsional entitas atau dalam mata uang asing. Persetujuan harys berisi provisi finalti yang

28 Kecuali untuk hal-hal yang diatur dalam paragraf 31 dan 32, selisih penjabaran pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal neraca dan labs rugi kurs

a) Pengakuan awal. Pengakuan awal transaksi dalam mata uang asing dilakukan dengan mencatatnya menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. b) Penggunaan kurs pada

[ditambahkan penekanan] yang terutama timbul dari mata uang USD. Risiko nilai tukar kurs mata uang asing muncul dari transaksi yang akan datang yang sudah mengikat

Jika mata uang fungsional merupakan mata uang asing yang digunakan dalam catatan entitas, laporan keuangannya ditranslasikan ke dalam dolar dengan menggunakan metode kurs