• Tidak ada hasil yang ditemukan

10 TRANSLASI MATA UANG ASING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "10 TRANSLASI MATA UANG ASING"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

AKUNTANSI INTERNASIONAL “TRANSLASI MATA UANG ASING”

OLEH :

KELOMPOK 3 (PENYAJI) :

1. GHUSTI AYU C. ROLIHLAHLA (108.694.004) 2. WINDA MEIVILANA (108.694.020) 3. DEWI AGUSTINA (108.694.021) 4. WILDAH AKMALA DINA (108.694.022) 5. YUNIARDINI (108.694.058)

KELOMPOK 4 (PEMBAHAS) :

1. SULISTYORINI P. (108694002) 2. VIRA HARDIYANTI (108694006) 3. TRI MARTA C. (108694040) 4. ARIPURDIANI LARASATI (108694051)

FAKULTAS EKONOMI

(2)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……….….i

DAFTAR ISI……….ii

1. PENDAHULUAN……….1

2. PEMBAHASAN………...2

2.1 EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS ALTERNATIF TRANSLASI MATA UANG ASING………...3

2.2 TRANSLASI MATA UANG ASING………...4

2.3 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TRANSLASI MATA UANG ASING………....7

2.4 PENGEMBANGAN AKUNTANSI DALAM TRANSLASI MATA UANG ASING………..8

2.5 GAMBARAN STANDAR NO.52 DAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL ……….9

3. SIMPULAN……….11

4. GLOSARIUM………..12

(3)

I. PENDAHULUAN

Translasi mata uang asing adalah proses informasi keuangan dari satu mata

uang ke mata uang lainnya. Berbeda dengan konversi antar mata uang asing yang

memiliki pengertian pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lain secara fisik,

translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter, misalnya pada sebuah necara yang

dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar AS.

Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi.

Sedangkan konversi, memungkinkan adanya pertukaran fisik yang terjadi dan ada

transaksi terkait. Terdapat alasan dilakukannya translasi mata uang asing,

diantaranya :

1. Perusahaan dengan kegiatan operasional di luar negeri yang signifikan

mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang informasi laporan kepada

pembaca mengenai operasional perusahaan secara global sehingga diperlukan

adanya penyamaan mata uang.

2. Berkomunikasi dengan peminat saham asing. Perusahaan yang melakukan

translasi merupakan perusahaan yang dalam bentuk usaha terbuka sehingga

laporan keungan dapat dibaca oleh masyarakat umum dengan mudah , sehingga

dengan laporan keuangan yang sudah dikonversikan maka akan merangsang

investor untuk menanam saham pada perusahaan.

3. Memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang.

4. Mencatat transaksi mata uang asing. Transaksi dalam mata uang asing terjadi pada

saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang dengan pembayaran yang

dilakukan dalam suatu mata uang asing atau ketika perusahaan meminjam atau

meminjamkan dalam mata uang asing.

5. Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan

yang memberikan laporan pada pembaca informasi mengenai operasional

perusahaan secara global, dengan memperhitungkan laporan keuangan mata uang

asing dari anak perusahaan terhadap mata uang asing induk perusahaan. Translasi

tidak harus dibuat oleh perusahaan induk, anak perusahaan dapat membuat

laporan keuangan sesuai dengan mata uang yang digunakan perusahaan induk.

(4)

memiliki anak perusahaan) maka perusahaan tersebut harus mengkonversi nilai

nominal atas transaksi – transaksi dengan metode translasi yang berbeda.

II.PEMBAHASAN

Neraca mata uang asing ditranslasikan terhadap padanannya mata uang

domestik oleh nilai mata uang domestik oleh nilai tukar mata uang asing : harga satu

buah unit mata uang diartikan dlam mata uang lainnya. Mata uang pada perdagangan

negara-negara utama dibeli dan dijual pada pasar global. Peserta pasar termasuk bank

dan perantara keuangan lainnya, perusahaan bisnis, individu, dan pedagang

internasional dihubungkan oleh jaringan komunikasi modern. Dengan menyediakan

tempat untuk para peminat dan penjual mata uang, pasar translasi mata uang asing

memfasilitasi transfer pembayaran internasional (seperti dari importir ke eksportir),

memungkinkan pembelian internasional secara kredit (seperti surat kuasa dari bank

yang mengizinkan pengiriman barang dengan pembayaran uang muka terlebih

dahulu kepada pembeli baru ), serta memberikan cara yang baik bagi individu

ataupun perusahaan untuk berjaga-jaga dari nilai mata uang yang tidak stabil.

Transaksi mata uang asing bisa terjadi langsung di pasar spot,

pasar forward, atau pasar swap. Pembelian atau penjualan mata uang lanngsung di

tempat normalnya harus segera disampaikan, yaitu sekitar dua hari kerja.

Penukaran spot dan forward untuk mata uang asing utama pada tiap hari kerja dapat

ditemukan pada bagian bisnis di banyak koran terkemuka. Kurs di

pasar spot dipengaruhi beberapa faktor, termasuk juga perbedaadn tingkat inflasi

antar negara, perbedaan pada saham nasional, dan ekspektasi mengenai arah tingkat

ata uang selanjutnya. Kurs pada pasar spot terdapat bersifat langsung atau pun tidak

langsung.

Transaksi pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan

sejumlah mata uang yang telah ditetapkan untuk masa yang akan datang. Translasi

pada pasar forward mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot, atau sebagai

tingkat palsu pasar forward. Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan

penjualan forward mata uang. Para investor sering kali menggunakan

(5)

tinggi sementara juga simultan berjaga-jaga terhadap pergerakan nilai tukar yang

tidak stabil.

A.EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS ALTERNATIF TRANSLASI MATA UANG ASING

Terdapat tiga kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan

neraca mata uang asing terhadap mata uang domestik, yaitu:

1. Kurs saat ini; kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.

2. Kurs historis; translasi mata uang yang berlaku saat asset dengan mata uang

pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama

kali muncul.

3. Kurs rata-rata; nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs

historis atau saat ini.

Transaksi Mata Uang Asing

Perbedaan karakteristik pada transaksi mata uang asing adalah perjanjian

yang dipengaruhi oleh mata uang asing. Transaksi mata uang asing mungkin

menggunakan satu mata uang akan tetapi dihitung dengan mata uang lain. Sebagai

alasannya adalah adanya gagasan mengenai mata uang fungsional. Mata uang

fungsional suatu perusahaan adalah mata uang utama yang digunakan untuk

menjalankan bisnis , menghasilkan, dan menghabiskan kas. Berikut keadaan yang

membenarkan penggunaan mata uang local atau induk perusahaan sebagai mata

uang fungsional

KRITERIA MATA UANG FUNGSIONAL

Faktor Ekonomi Mata Uang Lokal Sebagai Mata Uang Fungsional

Mata Uang Induk

Perusahaan Sebagai Mata Uang Fungsional

(6)

Harga Jual Sangat tidak peduli dengan

Harga Pasar Kebanyakan pada negara adidaya dan menggunakan mata uang local

Kebanyakan pada negara induk dan menggunakan mata uang negara induk

Anggaran Biaya Sering terjadi pada daerah local

Internal Perusahaan Jarang, tidak ekstensif Sering kali dan transaksi yang ektensif

Perspektif Transaksi Tunggal

Pada transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik stabil atau tidak)

dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan

alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal.

Perspektif Transaksi Ganda

Pada perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang mempertimbangkan

kejadian yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.

B.TRANSLASI MATA UANG ASING

Terdapat beberapa metode yang digunakan dalam translasi mata uang

asing , antara lain :

Single Rate Method

Berdasarkan pendekatan translasi ini, laporan keuangan operasi luar

(7)

memiliki domisili pelaporan mereka sendiri. Ini adalah lingkungan akuntansi lokal

tempat dimana perusahaan afiliasi asing tersebut mentraksaksikan urusan

bisnisnya. Untuk mempertahankan “rasa” lokal dari laporan valuta, suatu cara

harus ditemukan agar translasi bisa dilaksanakan dengan distorsi yang minimal.

Cara yang paling baik adalah penggunaan metode kurs berlaku.

Karena semua laporan keuangan valuta asing sebenarnya dikalikan

dengan suatu konstansta, metode translasi ini mempertahankan hasil keuangan

dan hubungan asli (misalnya. rasio-rasio keuangan) dalam laporan konsolidasi

dari entitas-entitas individual yang dikonsolidasi. Hanya bentuk

perkiraan-perkiraan luar negeri, bukan hakekatnya, yang berubah dalam metode kurs

berlaku.

Meskipun menarik dan sederhana secara konseptual, metode kurs

berlaku dipersalahkan oleh sebagian orang karena merusak tujuan dasar dari

laporan keuangan konsolidasi, yaitu karena menyajikan, untuk keuntungan

pemegang saham perusahaan induk, hasil-hasil operasi dan posisi keuangan

perusahaan induk dan perusahaan-perusahaan anaknya dari perspektif valuta

tunggal yaitu. mempertahankan valuta pelaporan perusahaan induk sebagai unit

pengukuran. Dalam metode kurs berlaku, hasil-hasil konsolidasi akan

mencerminkan perspekfif-perspektif valuta dari masing-masing negara tempat

dimana perusahaan-perusahaan anak berada. Misalnya, jika sebuah aktiva

diperoleh sebuah perusahaan anak di luar negeri seharga VA 1,000 ketika kursnya

adalah VA 1=$1, maka biaya historisnya dari perspektif dolar adalah $1.000; dari

perspektif valuta lokal juga $1,000. Jika kurs berubah menjadi VA 5 = $1, biaya

historis aset tersebut dari perspektif dolar (translas’ biaya historis) tetap $1,000.

Jika valuta lokal tetap dipertahankan sebagai unit pengukuran, nifai aset akan

diekspresikan sebesar $200 (translasi kurs berlaku).

Metode kurs berlaku juga dipersalahkan karena mengasumsikan bahwa

semua aktiva-valuta lokal dipengaruhi oleh risiko nilai tukar (yaitu,

mengasumsikan bahwa fluktuasi valuta domestik yang ekivalen, yang disebabkan

oleh fluktuasi kurs translasi berjalan, merupakan indikator perubahan nilai

intrinsik aktiva-aktiva tersebut). Hat ini jarang benar karena nilai persediaan dan

(8)

Multiple Rate Method

Metode-metode kurs berganda mengkombinasikan nilai tukar berjalan

dan historis dalam proses translasi, diantaranya :

1. Metode berlaku-historis

Berdasarkan pendekatan berlaku-historis, yang populer di AS dan

ditempat-tempat lain sebelum tahun 1976, aktiva lancar dan kewajiban lancar

sebuah perusahaan anak di luar negeri ditranslasikan kedalam valuta pelaporan

perusahaan induknya dengan menggunakan kurs berlaku. Aktiva dan

kewajiban non-lancar ditranslasikan dengan kurs historis. Item-item laporan

laba-rugi, kecuali beban depresiasi dan amortisasi, ditranslasikan dengan kurs

rata-rata masing-masing bulan operasi atau dengan basis rata-rata tertimbang

dari seluruh periode yang akan dilaporkan. Beban depresiasi dan amortisasi

ditranslasikan dengan memakai kurs historis yang berlaku pada saat aset yang

bersangkutan diperoleh.

Metodologi ini, sayangnya, memiliki sejumlah kelemahan. Misalnya,

metode ini kurang memilik justifikasi konseptual. Definisi-definisi yang ada

mengenai aktiva dan kewajiban lancar dan non-lancar tidak menjelaskan

mengapa cara klasifikasi seperti itu menentukan kurs mana yang akan

digunakan dalam proses transiasi.

2. Metode moneter-nonmoneter

Seperti halnya metode berlaku-historis, metode moniter-nonmoneter

memakai pola klasifikasi neraca untuk menentukan kurs translasi yang tepat.

Karena item-item moneter diselesaikan dalam kas; pemakaian kurs berlaku

untuk mentranslasikan item-item valuta asing menghasilkan valuta domestik

ekivalen yang mencerminkan nilai realisasi atau nilai penyelesaiannya.

3. Metode Temporal

Menurut pendekatan temporal, translasi valuta merupakan suatu

proses konversi pengukuran (yaitu, penyajian ulang nilai tertentu). Karena itu,

metode ini tidak dapat digunakan untuk mengubah atribut suatu item yang

sedang diukur; metode ini hanya dapat mengubah unit pengukuran. Translasi

saldo valuta asing, misalnya, hanya mengubah (restate) denominasi persediaan.

(9)

jumiah yang dimiliki pada tanggal neraca. Piutang dan hutang dinyatakan

dalam jumlah yang diharapkan akan diterima atau dibayar pada saat jatuh

tempo. Kewajiban dan aktiva lain diukur pada harga yang berlaku ketika

item¬item tersebut diperoleh atau terjadi (harga historis). Meskipun begitu,

beberapa diantaranya diukur berdasarkan harga yang berlaku pada tanggal

laporan keuangan (harga berjalan), seperti persediaan dibawah aturan biaya

atau pasar. Pendek kata, ada dimensi waktu yang berkaitan dengan nilai-nilai

uang ini.

C.KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TRANSLASI MATA UANG ASING Jika sudut pandang mata uang local yang digunakan ( sudut pandang

perusahaan lokal), masuknya penyesuaian translasi dalam laba berjalan tidak perlu

dilakukan. Memasukkan keuntungan dan kerugian translasi dalam laba akan

mendistorsikan hubungan keuangan yang asli dan dapat menyesatkan para

pengguna informasi tersebut. Keuntungan atau kerugian translasi harus

diperlakukan dari sudut pandang mata uang local sebagai penyesuaian terhadap

ekuitas pemilik. Jika mata uang pelaporan induk perusahaan merupakan unit

pengukuran laporan keuangan yang ditranslasikan ( sudut pandang induk

perusahaan ), sangat disarankan untuk mengakui keuntungan atau kerugian

translasi laba sesegera mungkin. Sudut pandang induk perusahaan melihat anak

perusahaan luar negeri sebagai perluasan dari induk perusahaannya. Keuntungan

dan kerugian translasi mencerminkan kenaikan atau penurunan ekuitas investasi

asing dalam mata uang domestic dan harus diakui.

Keuntungan Dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing 1. Penangguhan

Perubahan nilai ekuivalen mata uang domestik dari aktiva bersih anak

perusahaan luar negeri tidak direalisasikan dan tidak berpengaruh terhadap arus

kas mata uang lokal yang dihasilkan dari entitas asing. Penyesuaian translasi

harus diakumulasikan secara terpisah sebagai bagian dari ekuitas konsolidasi.

(10)

Penangguhan keuntungan atau kerugian translasi dan melakukan

amortisasi penyesuaian ini selama masa manfaat pos-pos neraca terkait,

terutama yang terkait dengan utang akan ditangguhkan dan diamortisasi selama

umur aktiva tetap terkait, yaitu dibebankan terhadap laba dengan cara yang

sama dengan beban depresiasi atau ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa

masa pinjaman sebagai penyesuaian terhadap beban bunga.

3. Penangguhan parsial

Keuntungan dan kerugian translasi adalah dengan mengakui kerugian

sesegera mungkin setelah terjadi, tetapi mengakui keuntungan hanya setelah

direalisasikan, hal ini semata-mata hanya karena merupakan keuntungan, tetap

mengabaikan terjadinya perubahan kurs.

4. Tidak ditangguhkan

Mengakui keuntungan dan kerugian translasi dalam laporan laba rugi

sesegera mungkin. Namun, memasukkan keuntungan dan kerugian translasi

dalam laba tahun berjalan akan memperkenalkan elemen acak ke dalam laba

sehingga dapat menghasilkan fluktuasi laba yang sangat signifikan apabila

terjadi perubahan kurs nilai tukar. Keuntungan dan kerugian translasi ini

mencerminkan kenaikan atau penurunan ekuitas investasi dalam mata uang

domestik dan harus diakui.

D.PENGEMBANGAN AKUNTANSI DALAM TRANSLASI MATA UANG ASING

Beberapa perspektif historis tentang akuntansi translasi mata uang asing di Negara

Amerika, sebagai berikut:

1. Pra-1965

Praktik translasi mata uang asing masih dipandu oleh BAB 12 dari Accounting

Research Bulletin No. 43.

2. 1965-1975

Translasi mata uang asing seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang

asing pada kurs saat ini diperbolehkan setelah Accounting Principles Board

Opinion No. 6 dikeluarkan pada tahun 1965.

(11)

FASB mengeluarkan FAS No. 8 pada tahun 1975.

4. 1981-Sekarang

FASB mengeluarkan Satetement of Financial Accounting Standards No. 52

pada tahun 1981.

E.GAMBARAN STANDAR NO.52 DAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL 21

1. Translasi saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional

Prosedur kurs saat ini yang digunakan adalah:

a. Seluruh asset dan kewajiban asing yang ditranslasikan terhadap dolar

menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca; akun modal

ditranslasikan pada kurs historis.

b. Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku

pada waktu transaksi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat

digunakan untuk kelayakan.

c. Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan

pemegang saham yang terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak

dimasukkan ke dalam laporan laba-rugi hingga operasional luar negeri telah

terjual atau investasi telah diputuskan tidak bernilai.

2. Translasi saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional

a. Aset dan kewajiban serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu

ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan

keuangan; item nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan pada kurs

historis.

b. Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata

untuk periode kecuali item yang berhubungan dengan item nonmoneter

(contoh: biaya penjualan dan beban depresiasi), yang ditranslasikan

menggunakan kurs historis.

c. Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing direfleksikan dalam

pendapatan lancar.

(12)

Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pembukuannya

dalam satu mata uang asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang

asing lain. Dalam situasi ini, laporan keuangan akan dihitung ulang dari mata

uang lokal ke dalam mata uang fungsional (metode kurs sementara) lalu

ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan metode kurs saat ini.

4. Permasalahan Perhitungan

Permasalahan perhitungan mengenai translasi mata uang biasanya

terjadi pada beberapa bagian berikut, yaitu :

a. Perspektif Laporan

b. Harga Perolehan

c. Konsep Pendapatan

d. Laba Terkelola

5. Translasi Mata Uang Asing dan Inflasi

Penggunaan kurs kini untuk mentranslasikan biaya perolehan aktiva

non-moneter yang berlokasi di lingkungan berinflasi pada akhirnya akan

menimbulkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang jauh lebih

rendah dari pada dasar pengukuran awalnya. Pada saat yang bersamaan, laba

yang ditranslasikan akan jauh lebih besar sehubungan dengan beban

depresisasi yang juga lebih rendah. Hasil translasi seperti itu dengan mudah

dapat lebih menyesatkan pembaca ketika memberikan informasi kepada

pembaca. Penilaian dolar yang lebih rendah biasanya merendahkan kekuatan

laba akutal dari aktiva luar negeri yang didukung oleh inflasi lokal dan rasio

pengembalian atas investasi yang terpengaruh inflasi di suatu operasi luar

negeri dapat menciptakan harapan yang palsu atas keuntungan masa depan.

FASB menolak penyesuaian inflasi sebelum proses translasi, karena

penyesuaian tersebut tidak konsisten dengan kerangka dasar penilaian biaya

historis yang digunakan dalam laporan keuangan dasar di AS. Sebagai solusi

FAS No 52 mewajibkan penggunaan dolar AS sebagai mata uang fungsional

untuk operasi luar negeri yang berdomisili dilingkungan dengan hiperinflasi.

Prosedur ini akan mempertahankan nilai konstan ekuivalen dolar aktiva dalam

mata uang asing, karena aktiva tersebut akan ditranslasikan menurut kurs

(13)

asing terhadap ekuitas pemegang saham akan menimbulkan pengaruh yang

signifikan terhadap rasio keuangan. Masalah translasi mata uang asing tidak

dapat dipisahkan dari masalah akuntansi untuk inflasi asing.

III. SIMPULAN

Translasi mata uang asing adalah proses informasi keuangan dari satu

mata uang ke mata uang lainnya. Alasan dilakukannya translasi mata uang asing ,

yaitu : (1) mempersiapkan laporan keuangan gabungan; (2) Berkomunikasi

dengan peminat saham asing; (3) Memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap

translasi mata uang; (4) Mencatat transaksi mata uang asing; (5) mempersiapkan

laporan keuangan yang memberikan laporan pada pembaca informasi mengenai

operasional perusahaan secara global. Metode translasi dapat diklasifikasikan

menjadi dua jenis metode yang menggunakan kurs translasi tunggal untuk

menyajikan ulang saldo dalam mata uang asing ke dalam nilai ekuivalen dalam

mata uang domestik atau metode yang menggunakan berbagai macam kurs.

Keuntungan dan kerugian translasi mencerminkan kenaikan atau

penurunan ekuitas investasi asing dalam mata uang domestic dan harus diakui,

terdiri atas : (1) Penangguhan; (2) Pengangguhan dan Amortisasi; (3)

Penangguhan parsial; (4) Tidak ditangguhkan. Berdasarkan Gambaran Standar

No.52/Standar Akuntansi Internasional 21, translasi mata uang asing dapat terjadi

pada tiga keadaan, diantaranya adalah translasi saat mata uang lokal adalah mata

uang fungsional, translasi saat mata uang induk perusahaan adalah mata uang

fungsional, translasi saat mata uang asing adalah mata uang fungsional.

Penggunaan kurs kini untuk mentranslasikan biaya perolehan aktiva non-moneter

yang berlokasi di lingkungan berinflasi pada akhirnya akan menimbulkan nilai

ekuivalen dalam mata uang domestik yang jauh lebih rendah dari pada dasar

(14)

GLOSARIUM

Istilah-istilah Dalam Translasi Mata Uang Asing

1. Konversi, merupakan pertukaran suatu mata uang ke dalam mata uang lain.

2. Kurs kini, merupakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal laporang keuangan yang relevan.

3. Posisi aktiva bersih yang beresiko, merupakan kelebihan aktiva yang diukur dalam atau berdenominasi dalam mata uang asing dan di translasikan dengan menggunakan

kurs kini dari kewajiban yang diukur atau berdenominasi dalam mata uang asing dan

ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini.

4. Kontrak pertukaran forward, merupakan suatu perjanjian untuk mempertukarkan mata uang dari Negara yang berbeda dengan menggunakan kurs tertentu (kurs

forward) pada tanggal tertentu di masa depan.

5. Mata uang fungsional, merupakan mata uang utama yang digunakan oleh suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha. Biasanya mata uang tersebut adalah

mata uang Negara dimana perusahaan itu berlokasi.

6. Kurs historis, merupakan kurs nilai mata uang asing yang digunakan pada saat suatu aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing dibeli atau terjadi.

7. Mata uang pelaporan, merupakan mata uang yang digunakan perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.

8. Kurs spot, merupakan nilai tukar untuk pertukaran mata uang dalam waktu segera. 9. Penyesuaian translasi, merupakan penyesuaian yang timbul dari proses translasi

laporan keuangan dari mata uang fungsional suatu perusahaan menjadi mata uang

pelaporannya.

Daftar istilah translasi mata uang asing yang diadaptasi dari PSAK (SFAS) no.52, 1981.

1. Atribut, karakteristik kuantitatif suatu pos yang diukur untuk keperluan akuntansi. Contoh, biaya histories dan biaya penggantian yang merupakan atribut suatu aktiva.

2. Konversi, pertukatan suatu mata uang ke dalam mata uang lain.

3. Kurs kini, nilai tukar yang berlaku pada tanggal laporan keuangan yang relevan. 4. Diskonto, ketika tingkat pertukaran yang berikutnya lebih rendah daripada tingkat

(15)

5. Posisi aktiva bersih yang beresiko, kelebihan aktiva yang diukur dalam atau berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan menggunakan kurs

kini dari kewajiban yang diukur atau berdenominasi dalam mata uang asing dan

ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini.

6. Mata uang asing, suatu mata uang selain mata uang yang digunakan oleh suatu Negara, mata uang selain mata uang pelaporan yang digunakan oleh perusahaan.

7. Laporan keuangan dalam mata uang asing, laporan keuangan yang menggunakan mata uang asing sebagai unit pengukuran.

8. Transaksi mata uang asing, transaksi (yaitu penjualan atau pembelian barang atau jasa, atau utang pinjaman atau piutang usaha) dengan syarat-syarat yang dinyatakan

dalam mata uang selain mata uang fungsional perusahaan.

9. Translasi mata uang asing, proses untuk menyatakan jumlah-jumlah yang berdenominasi atau diukur dalam suatu mata uang ke dalam mata uang yang lain

dengan menggunakan kurs nilai tukar diantara dua mata uang tersebut.

10. Operasi luar negeri, suatu operasi yang menghasilkan laporan keuangan yang (1) dikombinasikan atau dikonsolidasikan atau diperhitungkan berdasarkan metode

ekuitas dalam laporan keuangan perusahaan pelapor dan (2) disusun dalam mata

uang asing selain mata uang pelaporan perusahaan pelapor.

11. Kontak pertukaran forward, suatu perjanjian untuk mempertukarkan mata uang dari Negara yang berbeda dengan menggunakan kurs tertentu (kurs forward) pada

tanggal tertentu di masa depan.

12. Mata uang fungsional, mata uang utama yanga digunakan oleh suatau perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha, dan dalam menghasilkan atau menggunakan

kasnya.

13. Kurs histories, kurs nilai tukar mata uang asing yang digunakan pada saat suatu aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing dibeli atau terjadi.

14. Mata uang local, mata uang suatu Negara tertentu yang digunakan; mata uang pelaporan yang digunakan oleh suatu operasi domestic atau luar negeri.

15. Pos-pos moneter, kewajiban untuk membayar atau hak untuk menerima sejumlah unit mata uang dalam nilai yang tetap di masa depan.

(16)

17. Tanggal penyelesaian, tanggal saat suatu utang dibayarkan oleh suatu piutang tertagih.

18. Kurs spot, nilai tukar untuk pertukaran mata uang dalam waktu segera.

19. Tanggal transaksi, tanggal saat suatu transaksi dicatat dalam catatan akuntansi perusahaan pelapor.

20. Penyesuaian translasi, penyesuaian yang timbul dari proses translasi laporan keuangan dari mata uang fungsional suatu perusahaan menjadi mata uang

pelaporannya.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010: Salemba Empat.

http://andamifardela.wordpress.com/2011/05/11/translasi-mata-uang-asing/. Diunduh tanggal 15 Februari 2013.

http://nurulakuntansiinternasional.blogspot.com/2012/06/translasi-mata-uang-asing.html. Diunduh tanggal 15 Februari 2013.

Referensi

Dokumen terkait

Prosedur kurs saat ini yang digunakan adalah:.. 1) Seluruh asset dan kewajiban asing yang ditranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal

Translasi dibutuhkan untuk mengkonversi laporan keuangan dari operasi perusahaan di luar negeri yang menggunakan mata uang lokal ke dalam mata uang negara asal untuk tujuan

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pencatatan dan pelaporan transaksi dengan menggunakan mata uang

Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dikonversikan ke dalam Rupiah dengan kurs tengah wesel ekspor Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal 30

1. Entitas mungkin memiliki transaksi dalam mata uang asing. Mata uang asing adalah suatu mata uang selain mata uang fungsional suatu entitas, sedangkan definisi dari

perbedaan hal ini menarik untuk diteliti terutama perlakuan akuntansinya untuk perbedaan kurs atau selisih kurs terhadap transaksi pembelian dalam mata uang asing

Jika entitas asing menggunakan Rupiah untuk mata uang pencatatan dan pelaporan maka translasi atau pengukuran kembali tidak diperlukan; laporan keuangannya

Apakah kurs mata uang asing (US Dollar, Euro, Yen, Poundsterling dan Dollar Australia) berpengaruh terhadap IHSG secara parsial?. Apakah kurs mata uang asing (US Dollar, Euro,