• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT INDO ACIDATAMA Tbk (d/h PT SARASA NUGRAHA Tbk) NERACA Per 30 Juni 2006 dan 2005 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Mata Uang Asing dan Data Saham)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PT INDO ACIDATAMA Tbk (d/h PT SARASA NUGRAHA Tbk) NERACA Per 30 Juni 2006 dan 2005 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Mata Uang Asing dan Data Saham)"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Mata Uang Asing dan Data Saham)

AKTIVA Catatan 2006 2005

(Tidak Diaudit)

Rp Rp

AKTIVA LANCAR

Kas dan Setara Kas 3.b, 3.c, 4 13.324.311 20.970.587

Piutang Usaha 3.b, 3.d, 5

Pihak Hubungan Istimewa 15 1.135.894 585.766

Pihak Ketiga

(Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar

Rp 12.600 dan Rp 108.055 per 30 Juni 2006 dan 2005) 47.340.868 41.369.567

Piutang Lain-lain 6

Pihak Hubungan Istimewa 15 21.728 2.757.377

Pihak Ketiga 5.673.546 794.847

Persediaan 3.e, 7 46.820.631 30.810.861

Pajak Dibayar di Muka 3.m, 8.b 9.110.820 2.254.121

Biaya Dibayar di Muka 3.f 215.447 384.284

Uang Muka Pembelian dan Lainnya 3.i, 9 11.458.417 18.325.749

Jumlah Aktiva Lancar 135.101.662 118.253.159

AKTIVA TIDAK LANCAR

Piutang Hubungan Istimewa 3.b, 15 2.232.650 --

Investasi Jangka Panjang Lainnya 3.g, 10 3.225 6.150

Aktiva Pajak Tangguhan 3.m, 8.c 13.391.705 21.620.716

Aktiva Tetap

(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 149.356.906 dan Rp 131.102.188 per 30 Juni 2006 dan

2005) 3.h, 3.i, 11 167.178.428 159.180.483

Aktiva Lain-lain 3.j 470.803 427.729

Jumlah Aktiva Tidak Lancar 183.276.811 181.235.078

JUMLAH AKTIVA 318.378.473 299.488.237

(2)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Mata Uang Asing dan Data Saham)

KEWAJIBAN DAN EKUITAS Catatan 2006 2005

(Tidak Diaudit)

Rp Rp

KEWAJIBAN LANCAR

Pinjaman Jangka Pendek 3.b, 12

Pihak Hubungan Istimewa 15 57.520.500 68.074.905

Pihak Ketiga 41.632.000 55.376.568

Surat Berharga Komersial 13 4.768.000 4.768.000

Hutang Usaha 3.b, 14 10.938.350 5.006.120

Hutang Pajak 3.m, 8.d 2.640.550 9.131.446

Biaya yang Masih Harus Dibayar 1.382.276 736.976

Bagian Kewajiban Jangka Panjang yang akan Jatuh

Tempo dalam Waktu Satu Tahun 16 15.066.000 2.068.362

Kewajiban Lancar Lain-lain 2.780.558 613

Jumlah Kewajiban Lancar 136.728.234 145.162.990

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Pinjaman Jangka Panjang 16 16.554.000 13.112.550

Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja 3.l, 17 10.529.587 11.703.474

Jumlah KewajibanTidak Lancar 27.083.587 24.816.024

EKUITAS

Modal Saham - nilai nominal Rp 50 dan Rp 100 per saham pada 30 Juni 2006 dan 2005

Modal dasar - 12.000.000.000 dan 4.400.000.000 saham pada 30 Juni 2006 dan 2005

Modal ditempatkan dan disetor penuh 6.020.000.000 saham per

30 Juni 2006 dan 2.200.000.000 saham per 30 Juni 2005 18 301.000.000 220.000.000

Tambahan Modal Disetor 19 600.000 600.000

Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap 3.h 52.809.529 52.809.529

Proforma Ekuitas dari Penggabungan Usaha Entitas Sepengendali 2 -- 102.980.913 Kerugian yang Belum Direalisasi atas Efek yang Tersedia untuk

Dijual 10 (11.275) (8.350)

Defisit (199.831.602) (246.872.869)

Jumlah Ekuitas 154.566.652 129.509.223

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 318.378.473 299.488.237

(3)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

(Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Mata Uang Asing dan Data Saham)

Catatan 2006 2005

(Tidak Diaudit)

Rp Rp

PENJUALAN 3.k, 20 148.144.734 158.927.199

BEBAN POKOK PENJUALAN 3.k, 21 106.136.381 117.340.820

LABA KOTOR 42.008.353 41.586.379

BEBAN USAHA 3.k

Beban Penjualan 22.a 3.314.428 6.615.645

Beban Umum dan Administrasi 22.b 10.588.801 10.655.433

Jumlah Beban Usaha 13.903.229 17.271.078

LABA USAHA 28.105.124 24.315.301

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN - BERSIH

Pendapatan Bunga 83.033 14.795

Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs 3.b 5.613.413 (2.035.752)

Beban Bunga (4.179.466) (5.477.633)

Beban Bank (400.856) (2.050.870)

Laba (Rugi) Penjualan Aktiva Tetap 11 (557.072) 200.132

Pendapatan Sewa 3.k, 11, 23 1.127.510 1.116.000

Beban atas Penyewaan Pabrik (3.102.310) (2.025.386)

Lain-lain - Bersih (322.123) 2.812.443

Jumlah Beban Lain-lain - Bersih (1.737.871) (7.446.271)

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 26.367.253 16.869.030

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 3.m, 8.a

Kini -- (10.197.726)

Tangguhan (8.967.754) 8.445.849

Jumlah Beban Pajak Penghasilan (8.967.754) (1.751.877)

LABA BERSIH 17.399.499 15.117.153

LABA PER SAHAM DASAR (dalam Rupiah penuh) 3.n, 24 2,89 2,79

(4)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Mata Uang Asing dan Data Saham)

Catatan Modal Ditempatkan

dan Disetor Penuh Tambahan

Modal Disetor Selisih Penilaian

Kembali Aktiva Tetap

Proforma Ekuitas dari Penggabungan

Usaha Entitas Sepengendali

Kerugian yang Belum Direalisasi

dari Efek yang Tersedia untuk

Dijual

Defisit Jumlah

Ekuitas

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo per 31 Desember 2004 220.000.000 600.000 21.069.760 46.451.478 (8.350) (241.460.587) 46.652.301

Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap 11 -- -- 31.739.769 -- -- -- 31.739.769

Penyesuaian Ekuitas Penggabungan Usaha dan Tambahan

Modal Disetor Perusahaan yang Bergabung 2 -- -- -- 56.529.435 -- (20.529.435) 36.000.000

Laba Bersih (6 Bulan) -- -- -- -- -- 15.117.153 15.117.153

Saldo per 30 Juni 2005 (Tidak Diaudit) 220.000.000 600.000 52.809.529 102.980.913 (8.350) (246.872.869) 129.509.223

Saldo per 31 Desember 2005 301.000.000 600.000 52.809.529 -- (11.500) (217.231.101) 137.166.928

Pemulihan Nilai Investasi 10 -- -- -- -- 225 -- 225

Laba Bersih (6 Bulan) -- -- -- -- -- 17.399.499 17.399.499

Saldo per 30 Juni 2006 301.000.000 600.000 52.809.529 -- (11.275) (199.831.602) 154.566.652

(5)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Catatan 2006 2005

(Tidak Diaudit)

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan dari Pelanggan 172.679.217 194.492.519

Pembayaran Kepada Pemasok dan Pihak Ketiga Lainnya (121.155.678) (127.826.800)

Pembayaran Pajak (5.184.124) (2.530.018)

Pembayaran Bunga (4.497.289) (7.513.708)

Penerimaan Sewa 1.127.510 1.840.600

Pembayaran pada Karyawan (5.567.689) (10.995.883)

Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 37.401.947 47.466.710

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Perolehan Aktiva Tetap (15.598.259) (2.532.419)

Penjualan Aktiva Tetap 1.933.377 311.810

Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (13.664.882) (2.220.609)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan Pihak Hubungan Istimewa 4.979.803 2.445.000

Pembayaran Pihak Hubungan Istimewa (7.212.453) --

Penerimaan Hutang Bank 24.366.000 --

Pembayaran Hutang Bank (36.918.639) (41.023.801)

Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (14.785.289) (38.578.801)

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 8.951.776 6.667.300

DAMPAK PERUBAHAN KURS TERHADAP KAS DAN SETARA

KAS 777.970 57.096

SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 3.594.565 14.246.191

SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 3.c, 4 13.324.311 20.970.587 Kas dan Setara Kas pada akhir periode terdiri dari:

Kas 244.504 1.023.732

Bank 12.829.807 19.946.855

Deposito 250.000 --

Jumlah 13.324.311 20.970.587

Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas:

Peningkatan Modal Disetor dari Kapitalisasi Saldo Laba Perusahaan

yang Bergabung -- 9.000.000

(6)

1. Umum

1.a. Pendirian Perusahaan

PT Indo Acidatama Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada awalnya bernama PT Sarasa Nugraha Tbk, berdasarkan Akta Notaris Sri Rahayu, SH, Notaris di Jakarta No. 5 tanggal 7 Desember 1982. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2- 1433.HT.01.TH.85 tanggal 18 Maret tahun 1985. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, No. 23 tanggal 12 Mei 2006 mengenai perubahan nama Perusahaan menjadi PT Indo Acidatama Tbk. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-19239.HT.01.04.TH.2006 tanggal 30 Juni 2006.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi industri pakaian jadi, kimia dasar, kemasan dari plastik dan perdagangan ekspor dan impor. Perusahaan beralamat di Gedung Graha Kencana Suite 9A, Jl. Raya Perjuangan 88, Jakarta. Perusahaan memiliki tiga pabrik yang berlokasi di Cibodas, Balaraja, Surakarta dengan alamat masing-masing Jl. Dipati Unus No. 48, Kabupaten Tangerang, Jawa Barat, Jl. Raya Serang Km, 24,5, Kabupaten Tangerang, Jawa Barat dan Jl. Raya Solo, Sragen Km 11 Desa Kemiri, Jawa Tengah. Pabrik Cibodas dan Balaraja telah dihentikan operasinya dan disewakan. Perusahaan memulai kegiatan komersil garmen sejak 1 Pebruari 1984 dan kimia sejak tahun 1989.

Pada 30 Juni 2006 kegiatan utama Perusahaan meliputi produksi produk-produk kimia, seperti : Ethanol, Asam Asetat dan Ethyl Asetat.

1.b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 2 Desember 1992 Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-1917/PM/1992 untuk melakukan penawaran umum atas 5.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat.

Pada tanggal 11 Oktober 2000 dan 30 Oktober 2000 Perusahaan melakukan penambahan modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 81.100.000 saham biasa dan 110.000.000 saham biasa melalui konversi hutang.

Pada tanggal 25 Agustus 2005 Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam sehubungan dengan penggabungan usaha dan jumlah penambahan saham yang beredar sebesar 3.820.000.000 lembar saham.

Pada tanggal 30 Juni 2006 seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 6.020.000.000 saham telah tercatat pada Bursa Efek Jakarta.

1.c. Karyawan, Direksi dan Komisaris

Susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2006 berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPSLB) tanggal 26 Agustus 2005 dengan Akta No. 30 dibuat oleh Notaris Dina Choize, SH, notaris pengganti Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta adalah sebagai berikut:

Komisaris:

Presiden Komisaris : Bambang Setijo

Wakil Presiden Komisaris : Tio Liong Khoeng

(7)

Komisaris : Budhi Hartono Budhi Santoso Hartono Setyo Andoko Setijo

Komisaris Independen : Wymbo Wicaksono

Antonius Budidarmodjo Stephanus Junianto Direksi:

Presiden Direktur : Budhi Moeljono

Wakil Presiden Direktur : Mulyadi Utomo Budhi Moeljono

Direktur Sharad Ganesh Ugrankar

Wong Lukas Yoyok Nurcahya Nurdjono Kusumohadi

Susunan Komite Audit berdasarkan Rapat Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

Ketua Komite Audit : Antonius Budidarmodjo

Anggota : Stephanus Junianto

Hary Wibowo Handjojo

Jumlah gaji dan tunjangan Direksi dan Komisaris Perusahaan adalah masing-masing sebesar Rp 2.156.513 dan Rp 1.386.375 untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada 30 Juni 2006 dan 2005.

Jumlah karyawan Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah masing-masing 381 dan 389 orang (tidak diaudit).

2. Penggabungan Usaha dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama Perusahaan

Pada tanggal 24 Juni 2005 Perusahaan dan PT Indo Acidatama Chemical Industry (“IAC”) secara bersama-sama menyampaikan Pernyataan Penggabungan Usaha kepada Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM).

Pernyataan penggabungan usaha tersebut telah memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM dengan Surat No. S-2353/PM/2005 pada tanggal 25 Agustus 2005.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 26 Agustus 2005, dengan Berita Acara Rapat No. 30 dibuat oleh Notaris Dina Choize, SH, notaris pengganti Fathiah Helmi, SH dan berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang diaktakan dengan Akta No. 32 oleh Notaris Fathiah Helmi, SH, pada tanggal 28 September 2005 pemegang saham memutuskan antara lain:

• Persetujuan menerima penggabungan usaha IAC kedalam Perusahaan termasuk persetujuan Rancangan Penggabungan Usaha dan Konsep Akta Penggabungan serta pemberian kuasa kepada Direksi Perusahaan

(8)

untuk melakukan segala tindakan-tindakan yang diperlukan sehubungan dengan penggabungan usaha;

• Perubahan kegiatan usaha utama Perusahaan;

• Persetujuan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan yaitu peningkatan Modal Dasar dan Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh serta penyusunan kembali Anggaran Dasar Perusahaan; dan

• Perubahan anggota Direksi dan Komisaris Perusahaan.

Pada tanggal 28 September 2005 penggabungan usaha Perusahaan dengan IAC telah mendapat persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal berdasarkan Surat No. 1134/III/PMA/2005.

Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-27286.HT.01.04.TH.2005 tanggal 4 Oktober 2005.

Tujuan Penggabungan Usaha dan perubahan kegiatan usaha utama dilakukan untuk meningkatkan kinerja karena kondisi bisnis kimia yang lebih menjanjikan dibandingkan dengan bisnis industri pakaian jadi. Selain itu untuk menciptakan struktur permodalan yang lebih baik bagi Perusahaan maupun IAC sehingga mampu bersaing di pasar internasional serta Perusahaan lebih kuat dan berkembang dalam menghadapi era globalisasi.

Penggabungan dilakukan tanpa dilakukannya proses likuidasi terlebih dahulu atas IAC dan akan efektif secara hukum pada tanggal efektif sejak saat mana semua aktivitas, kegiatan usaha, operasi, tagihan-tagihan, karyawan, aktiva dan pasiva IAC akan dengan sendirinya beralih demi hukum ke Perusahaan, sedangkan IAC bubar demi hukum.

Penggabungan usaha merupakan transaksi yang mengandung unsur benturan kepentingan dimana terdapat hubungan kepengurusan diantara Perusahaan dengan IAC. Penggabungan ini dilakukan dengan metode penyatuan kepentingan (pooling of interest method) sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 22 mengenai “Akuntansi Penggabungan Usaha” dan PSAK No.38 mengenai “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.

Dalam menyajikan laporan keuangan untuk periode perbandingan, nilai aktiva bersih yang diserahkan oleh IAC jika dianggap penggabungan telah terjadi pada periode perbandingan dilaporkan sebagai “Proforma Ekuitas dari Penggabungan Usaha Entitas Sepengendali “ pada ekuitas.

IAC yang bergabung kedalam Perusahaan merupakan Perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kimia terutama untuk produksi ethanol, asam asetat, ethyl asetat, spiritus dan produk turunannya. IAC telah beroperasi komersial sejak tahun 1989. Jumlah aktiva dan kewajiban yang diserahkan dalam penggabungan usaha adalah Rp 215.181.643 dan Rp 111.497.711. Pendapatan dan laba bersih IAC untuk periode 10 (sepuluh) bulan yang berakhir pada 4 Oktober 2005 sebelum penggabungan adalah Rp 196.918.070 dan Rp 21.232.454.

Setelah proses penggabungan menjadi efektif, kepemilikan masing-masing pemegang saham Perusahaan dan IAC akan terdilusi secara proporsional sebagai akibat konversi dari saham sesuai dengan hasil penilaian pihak independen Truscel Capital dan kesepakatan yang telah dilakukan. Berdasarkan Akta Penggabungan No. 32 dari Notaris Dina Choize, SH notaris pengganti Fathiah Helmi, SH, di Jakarta, tanggal 26 Agustus 2005, nilai konversi saham adalah 1 saham Perusahaan sebelum penggabungan ekuivalen dengan 0,37 lembar saham Perusahaan setelah penggabungan.

(9)

Struktur kepemilikan saham pada Perusahaan setelah penerapan nilai konversi terhadap saham IAC adalah adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham dari Proporsi Kepemilikan

PT Indo Acidatama Tbk (d/h PT Sarasa Nugraha Tbk) 13,70%

PT Indo Acidatama Chemical Industry 86,30%

(10)

Sehubungan dengan pelaksanaan penggabungan usaha berdasarkan Akta Penggabungan, terhitung sejak tanggal efektif penggabungan, yaitu tanggal 4 Oktober 2005, semua aktivitas dan kegiatan usaha, operasi usaha, aktiva dan pasiva (termasuk kewajiban perpajakan), tagihan karyawan IAC beralih demi hukum kepada Perusahaan sebagai surviving entity. Beban yang telah dikeluarkan sehubungan dengan penggabungan usaha ini adalah sebesar Rp 483.618.

3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi

3.a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan ini disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang antara lain adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, Peraturan Bapepam dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atas Perusahaan Publik Industri Manufaktur yang ditetapkan oleh Bapepam.

Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost and net realizable value), aktiva tetap yang telah dinilai kembali, dan investasi efek tertentu yang dapat dinyatakan sebesar nilai wajar. Laporan keuangan disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah.

Angka-angka dalam catatan atas laporan keuangan disajikan dalam ribuan Rupiah kecuali jumlah orang, persentase jumlah, saham dan nilai nominal per saham disajikan dalam angka penuh.

3.b. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.

Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dikonversikan ke dalam Rupiah dengan kurs tengah wesel ekspor Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

(Dalam Rupiah Penuh)2006 Rp

(Dalam Rupiah Penuh)2005 Rp

1 USD 9.300,00 9.713,00

1 EUR 11.822,17 11.732,83

1 SGD 5.853,67 5.764,23

Laba atau rugi kurs dibebankan pada laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

3.c. Setara Kas

Setara kas terdiri dari deposito jangka pendek dengan jangka waktu jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang

(11)

sejak tanggal penempatannya dan tidak digunakan sebagai jaminan.

(12)

3.d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan penelaahan yang mendalam terhadap kondisi masing-masing debitur pada akhir tahun. Saldo piutang dihapuskan melalui penyisihan piutang ragu-ragu yang bersangkutan atau langsung dihapuskan dari akun tersebut pada saat manajemen berkeyakinan penuh bahwa piutang tersebut tidak dapat ditagih.

3.e. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah.

Biaya perolehan bahan baku dan pembantu ditentukan dengan metode rata-rata, sedangkan barang jadi dan barang dalam proses dengan metode rata-rata bergerak (moving average).

3.f. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.

3.g. Investasi Jangka Panjang Lainnya

Investasi jangka panjang lainnya adalah efek ekuitas tersedia untuk dijual. Laba atau rugi yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual (termasuk efek yang diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar) dimasukkan sebagai komponen ekuitas yang disajikan secara terpisah dan tidak diakui sebagai penghasilan sampai saat laba atau rugi tersebut dapat direalisasi.

3.h. Aktiva Tetap

Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan setelah dikurangi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:

Tahun

Bangunan 20

Mesin dan Peralatan 10 - 20

Kendaraan dan Inventaris Kantor 4 - 5

Laboratorium 10

Unit Pengolahan Limbah 5 - 10

Pada tanggal 29 Maret 2005 dan 18 Desember 2003, Perusahaan telah melakukan penilaian kembali aktiva tetap sesuai dengan ketentuan Pemerintah yang menghasilkan selisih penilaian kembali aktiva tetap masing-masing sebesar Rp 31.739.769 dan Rp 21.069.760. Jumlah selisih penilaian kembali aktiva tetap sebesar Rp 52.809.529 dicatat sebagai bagian dari ekuitas Perusahaan.

Aktiva tetap yang nilai bukunya nihil setelah penilaian kembali disusutkan dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran sisa manfaat aktiva tetap sebagai berikut:

Tahun

Mesin dan Peralatan 4

Kendaraan 1 - 2

Tanah tidak disusutkan.

Biaya perbaikan dan perawatan dibebankan langsung ke laporan laba rugi pada saat terjadinya biaya-

(13)

biaya tersebut, sedangkan biaya-biaya yang berjumlah besar dan sifatnya meningkatkan kondisi aktiva secara signifikan dikapitalisasi. Apabila suatu aktiva tetap tidak lagi digunakan atau dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutan aktiva tersebut dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aktiva tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

3.i. Aktiva dalam Penyelesaian

Aktiva dalam penyelesaian merupakan biaya-biaya yang berhubungan secara langsung dengan pembangunan fasilitas dan persiapan aktiva tetap. Biaya-biaya tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembayaran aktiva tersebut. Aktiva dalam penyelesaian direklasifikasi ke aktiva tetap pada saat selesai dan siap digunakan.

3.j. Biaya Ditangguhkan

Biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortasi sepanjang umur hukum hak atas tanah. Biaya ditangguhkan lainnya diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya.

3.k. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Penjualan diakui pada saat barang dikapalkan (FOB shipping point) untuk penjualan ekspor dan penyerahan barang kepada langganan untuk penjualan lokal.

Pendapatan sewa diakui setiap bulan sesuai dengan kontrak yang telah disepakati dengan penyewa.

Beban diakui sesuai manfaat pada periode berjalan (accrual basis).

3.l. Kewajiban Diestimasi Atas Imbalan Kerja

Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi.

Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Kewajiban dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan perusahaan. Dalam perhitungan kewajiban, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit.

Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, perusahaan berkomitmen untuk:

(a) memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau (b) menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela.

3.m. Pajak Penghasilan

Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability method). Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.

Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aktiva pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal dimasa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Penilaian penyisihan dibentuk atas bagian aktiva pajak tangguhan yang diperkirakan tidak dapat direalisasi dimasa

(14)

yang akan datang. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.

(15)

3.n. Laba per Saham Dasar

Laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi bersih dengan jumlah rata- rata tertimbang saham biasa dalam satu periode pelaporan. Laba (rugi) per saham dilusian mempertimbangkan pula efek lain yang diterbitkan bagi semua efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif yang beredar sepanjang periode pelaporan.

3.o. Informasi Segmen

Informasi segmen disajikan menurut pengelompokan (segmen) jenis produk sebagai bentuk pelaporan segmen primer dan segmen jenis daerah pemasaran sebagai bentuk pelaporan segmen sekunder.

4. Kas dan Setara Kas

2006 Rp

(Tidak Diaudit)2005 Rp Kas

Rupiah 235.111 1.023.732

USD (2006 : 1,010) 9.393 --

244.504 1.023.732

Bank Rupiah

Pihak Hubungan Istimewa

PT Bank Bintang Manunggal - Jakarta 5.890 66.981

Pihak Ketiga

PT Bank Lippo Tbk 467.280 212.570

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation 381.665 17.227

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 149.366 104.925

PT Bank Central Asia Tbk 144.397 95.447

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 4.868 36.701

PT Bank Niaga Tbk 3.131 3.627

Bank BPD - Jawa Tengah -- 1.363

1.156.597 538.841

US Dollar

PT Bank Lippo Tbk

(2006: USD 739,022.10 ; 2005: USD 1,080,466.13) 6.872.905 10.494.567 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation

(2006: USD 392,958.19 ; 2005: USD 15,908.72) 3.654.511 154.521

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

(2006: USD 121,899.77 ; 2005: USD 243,803.88) 1.133.668 2.368.067 PT Bank Niaga Tbk

(2006: USD 717.52 ; 2005: USD 3,457.73) 6.673 33.585

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

(2006: USD 586.36 ; 2005: USD 6,001.22) 5.453 58.290

PT Bank Central Asia Tbk

(2005: USD 809.44) -- 7.862

PT Bank Internasional Indonesia Tbk

(2005: USD 291,074.40) -- 2.827.205

(16)

2006 Rp

(Tidak Diaudit)2005 Rp PT Bank Chinatrust Indonesia

(2005: USD 322,639.45) -- 3.133.797

11.673.210 19.077.894

(17)

2006 Rp

(Tidak Diaudit)2005 Rp Euro

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation

(2005: EUR 26,757.56) -- 313.942

PT Bank Lippo Tbk (2005: EUR 1,378.88) -- 16.178

-- 330.120

Deposito Rupiah

Pihak Hubungan Istimewa

PT Bank Bintang Manunggal 250.000 --

Jumlah 13.324.311 20.970.587

Tingkat Bunga 12,5% --

Periode Jatuh Tempo 1 Bulan --

5. Piutang Usaha

2006 Rp

(Tidak Diaudit)2005 Rp Pihak Hubungan Istimewa

PT Sama Mandiri 1.048.081 501.616

PT Sari Warna Asli Textile 87.813 84.150

Jumlah Piutang Pihak Hubungan Istimewa 1.135.894 585.766

Pihak Ketiga

PT Parama Mandyadana 11.174.291 12.258.988

PT Karsavicta Satya 6.138.778 2.004.948

PT Padi Hijau Buana 4.641.163 3.049.093

Toshoku Ltd 4.288.812 --

PT Cipta Karya Persada 3.366.009 6.656.480

PT Showa Esterindo Indonesia 3.275.539 2.024.400

PT Mulya Adhi Paramitra 2.373.011 3.824.970

PT Panca Kusuma Aneka Kimia 2.049.946 852.137

PT Sari Sarana Kimia 1.860.799 1.920.842

PT Ardaya Gita Lestari 1.197.519 527.700

PT Pusindo Murniraya 828.067 --

PT Indokemika Jayatama 820.115 535.160

PT Bumi Prima Lestari 717.558 --

PT Global Bara Deogras 615.098 --

PT Garuda Mas Transport 547.436 --

PT Inti Colourindo 512.763 534.061

PT Adiguna Eka Sentra -- 631.550

PT Sentosa Abadi -- 1.631.263

PT Udaya Anugerah Abadi -- 1.415.594

Lain-lain (di bawah Rp 500.000) 2.946.564 3.610.436

Jumlah Piutang Pihak Ketiga 47.353.468 41.477.622

(18)

2006 Rp

(Tidak Diaudit)2005 Rp

Dikurangi: Penyisihan Piutang Ragu-ragu (12.600) (108.055)

Jumlah Piutang Pihak Ketiga - Bersih 47.340.868 41.369.567

Jumlah Piutang Usaha 48.476.762 41.955.333

Saldo piutang usaha pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, dalam mata uang asing sebesar:

2006 Rp

(Tidak Diaudit)2005 Rp Pihak Ketiga

(2006: USD 2,619,051.42; 2005: USD 2,460,888.15) 24.357.178 23.902.607

Jumlah 24.357.178 23.902.607

Mutasi Penyisihan Piutang Ragu-ragu:

Saldo Awal 108.055 108.055

Pemulihan (108.055) --

Penambahan 12.600 --

Saldo Akhir 12.600 108.055

Rincian umur piutang dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:

2006 Rp

(Tidak Diaudit)2005 Rp

Belum jatuh tempo 38.212.040 24.561.994

Telah jatuh tempo:

> 1 bulan - 2 bulan 9.429.029 16.374.663

> 2 bulan - 3 bulan 86.926 13.528

> 3 bulan 761.367 1.113.203

Jumlah 48.489.362 42.063.388

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang usaha cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian tidak tertagihnya piutang usaha.

Piutang senilai Rp 5.000.000 digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Niaga Tbk (lihat Catatan 16.b).

Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.

(19)
(20)

6. Piutang Lain-lain

2006 Rp

(Tidak Diaudit)2005 Pihak Hubungan Istimewa Rp

Karyawan 21.728 10.948

Direksi -- 2.488.000

PT Acidatama Lampung -- 258.429

21.728 2.757.377

Pihak Ketiga

PT Karsavicta Satya 1.200.000 425.000

PT Supra Busanayasa 845.900 --

PT Panca Brothers Swakarsa 669.600 --

CV Mukti 523.008 --

PT Cipta Karya Persada 400.000 100.000

Lain-lain (dibawah Rp 100.000) 2.035.038 269.847

5.673.546 794.847

Jumlah 5.695.274 3.552.224

7. Persediaan

2006 Rp

(Tidak Diaudit)2005 Rp

Bahan Baku 32.362.114 17.533.162

Barang Jadi 4.569.357 4.241.799

Bahan Pembantu 3.635.953 4.114.156

Suku Cadang 5.151.484 3.449.883

Barang dalam Proses 1.101.723 1.471.861

Jumlah 46.820.631 30.810.861

Persediaan dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman jangka pendek dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) dan fasilitas pinjaman jangka panjang dari PT Bank Niaga Tbk (lihat Catatan 12.e dan 16.b).

Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar USD 3,763,441 untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada 30 Juni 2006 dan 2005.

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.

(21)

8. Perpajakan

a. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan

(6 Bulan)2006

Rp

(6 Bulan)2005 (Tidak Diaudit)

Rp

Pajak Kini -- (10.197.726)

Pajak Tangguhan (8.967.754) 8.445.849

Jumlah (8.967.754) (1.751.877)

Pajak Kini

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komersial dengan laba (rugi) fiskal untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

(6 Bulan)2006

Rp

(6 Bulan)2005 (Tidak Diaudit)

Rp

Laba Sebelum Pajak Penghasilan 26.367.253 16.869.030

Perbedaan Waktu

Penyusutan Aktiva Tetap 3.968.235 6.370.687

Beban Imbalan Kerja 564.111 (9.107.159)

Amortisasi Pengurusan Legal Hak Atas Tanah 10.316 7.473

Amortisasi Pra Operasi (11.076) (11.076)

Biaya Perolehan Hak atas Tanah (60.588) --

Jumlah Beda Waktu 4.470.998 (2.740.075)

Perbedaan Tetap

Pemberian Kenikmatan pada Karyawan 927.025 60.229

Denda Pajak 946.862 458

Pendapatan Bunga (83.033) (14.795)

Representasi dan Sumbangan 633.581 1.157.272

Pendapatan Sewa (1.127.510) (1.116.000)

Beban Sewa 1.329.449 853.605

Lainnya 542.911 723.069

Jumlah Beda Tetap 3.169.285 1.663.838

Laba Fiskal Sebelum Kompensasi Kerugian 34.007.536 15.792.793

Kompensasi Kerugian

Tahun 2004 (40.739.872) (40.739.872)

Tahun 2003 (5.213.355) (10.580.789)

Tahun 2002 -- (17.724.542)

Tahun 2000 -- (13.730.311)

(45.953.227) (82.775.514)

Penyesuaian SKP 355.975 --

Akumulasi Kerugian setelah Penyesuaian SKP (11.589.716) (66.982.721)

Laba Kena Pajak Perusahaan yang Bergabung -- (34.150.753)

Pemulihan atas Kompensasi Kerugian -- 52.642.100

(22)

(6 Bulan)2006

Rp

(6 Bulan)2005 (Tidak Diaudit)

Rp

Sisa Kompensasi Kerugian (11.589.716) (48.491.374)

(23)

(6 Bulan)2006

Rp

(6 Bulan)2005 (Tidak Diaudit)

Rp Taksiran Pajak Penghasilan Badan

10% x Rp 50.000 -- (5.000)

15% x Rp 50.000 -- (7.500)

30% x ( 2005: Rp 29.950.753) -- (10.185.226)

Taksiran Pajak Penghasilan Badan -- (10.197.726)

Dikurangi:

Pajak Penghasilan Dibayar di Muka

PPh Pasal 22 205.845 265.390

PPh Pasal 23 -- 671.997

PPh Pasal 25 805.961 560.572

Pajak Penghasilan Badan (Terhutang) Lebih Bayar 1.011.806 (8.699.767)

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan laba sebelum pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

(6 Bulan)2006

Rp

(6 Bulan)2005 (Tidak Diaudit)

Rp

Laba Sebelum Pajak Penghasilan 26.367.253 16.869.030

Pajak Dihitung pada Tarif Pajak yang Berlaku 30% (7.910.176) (5.060.709)

Pengaruh Pajak atas Manfaat (Beban) Perusahaan yang Tidak Dapat Diperhitungkan Menurut Fiskal adalah sebagai berikut:

Pendapatan Bunga 24.910 4.439

Beban Denda Pajak (284.059) (137)

Pemberian Kenikmatan pada Karyawan (278.107) (18.069)

Representasi dan Sumbangan (190.074) (347.182)

Pendapatan Sewa 338.253 334.800

Beban Sewa (398.835) (256.082)

Lainnya (162.873) (216.921)

Pemulihan Kompensasi Kerugian (106.793) 3.807.984

Jumlah (8.967.754) (1.751.877)

b. Pajak Dibayar di Muka

2006 Rp

(Tidak Diaudit)2005 Rp

Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan 1.101.382 --

Pajak Pertambahan Nilai 8.009.438 2.254.121

Jumlah 9.110.820 2.254.121

(24)
(25)

c. Aktiva Pajak Tangguhan

Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Rincian dari aktiva (kewajiban) pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:

31 Des 2004

Rp

Dikreditkan ke Laporan Laba Rugi (Tidak Diaudit)

Rp

30 Juni 2005 (Tidak Diaudit)

Rp

31 Des 2005

Rp

Dibebankan ke Laporan Laba Rugi

Rp

30 Jun 2006

Aktiva Pajak Tanguhan Rp Amortisasi Pengurusan

Hak Legal atas Tanah (130.562) 2.242 (128.320) (126.078) (15.082) (141.160)

Pra Operasi 53.163 (3.323) 49.840 46.518 (3.321) 43.197

Penyusutan Aktiva Tetap 1.729.536 1.911.206 3.640.742 5.663.409 1.190.470 6.853.879

Imbalan Kerja 6.243.190 (2.732.148) 3.511.042 2.989.642 169.233 3.158.875

Kompensasi Kerugian 30.391.429 9.267.872 39.659.301 38.897.857 (10.309.054) 28.588.803 Pemulihan (Penyisihan)

Pajak

Tangguhan (25.111.889) -- (25.111.889) (25.111.889) -- (25.111.889)

Aktiva Pajak Tangguhan 13.174.867 8.445.849 21.620.716 22.359.459 (8.967.754) 13.391.705

Aktiva pajak tangguhan yang telah disisihkan dipulihkan kembali berdasarkan proyeksi fiskal Perusahaan.

d. Hutang Pajak

2006 Rp

(Tidak Diaudit)2005 Rp

PPh Pasal 21 89.016 64.006

PPh Pasal 23 26.448 138.599

PPh Pasal 26 8.408 --

PPh Pasal 29 Tahun 2004 2.505.408 8.699.767

PPh Pasal 4 (2) Final 11.270 --

PPN yang belum ada faktur -- 229.074

Jumlah 2.640.550 9.131.446

Berdasarkan surat permohonan Perusahaan Nomor SEC / LTR / 06 / III / 238 tanggal 21 Maret 2006 tentang permohonan penggunaan nilai buku atas pengalihan harta dalam rangka penggabungan usaha, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Dirjen Pajak dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP 1041 / WPJ.07 / BD.04 / 2006 tanggal 9 Juni 2006 untuk menggunakan nilai buku atas pengalihan harta dalam rangka penggabungan usaha dari PT Indo Acidatama Chemical Industry yang berlaku mulai tanggal 4 Oktober 2005.

Pada tanggal 17 Pebruari 2006 Perusahaan menerima Surat Tagihan Pajak (STP) atas Pph 25/29 Badan masa Nopember dan Desember 2005 sebesar Rp 322.384.334. Perusahaan mengajukan surat permohonan pemindah bukuan atas STP dan telah disetujui.

(26)

Pada tahun 2006, Perusahaan menerima Surat ketetapan Pajak Kurang Bayar/Lebih Bayar (SKPKB /LB) dari Kantor Pelayanan Pajak Surakarta untuk tahun pajak 2004 dengan rincian sebagai berikut:

No SKP Jenis SKP Masa/Thn Pajak Tanggal

Penerbitan Pajak

Terutang Kredit

Pajak Bunga Psl 13 (2)

KUP

Jumlah Kurang (Lebih)

Bayar 00045/540/04/054/06 Nihil /PPh psl 4 a 2 Januari - Desember 2004 16-Mei-06 45.640 45.640 -- -- 00033/501/04/054/06 Nihil / PPh psl 21 Tahunan 2004 16-Mei-06 521.786 521.786 -- -- 00066/203/04/054/06 SKPKB/PPh psl 23 Januari - Desember 2004 16-Mei-06 646.004 614.564 10.690 42.130 00088/406/04/054/06 SKPLB/PPh Badan Tahunan 2004 16-Mei-06 (2.716.074) (7.202) -- (7.202)

Atas SKP No. 00066/203/04/054/06 dan No. 00088/406/04/054/06, telah dilakukan pembayaran sebesar Rp 34.928 pada tanggal 12 Juni 2006. Perusahaan mengajukan surat keberatan No. 285.APJ/OGL/SRS/VI- 2006 tanggal 14 Juni 2006 atas bunga sebesar Rp 10.690. Pada tanggal 30 Juni 2006, Perusahaan belum mendapatkan jawaban atas keberatan tersebut.

Pada tanggal 30 Mei 2006 Perusahaan menerima Surat Keputusan Dirjen Pajak No. KEP.00055/WPJ.07/KP.0803/2006 tentang pembetulan atas SKPLB PPh pasal 25/29 No. 0088/406/054/06 tanggal 16 Mei 2006 mengenai kesalahan tulis/hitung rugi fiskal tahun 2004 dari semula sebesar Rp 27.160.737 menjadi Rp 40.383.897.

9. Uang Muka Pembelian dan Lainnya

2006 Rp

(Tidak Diaudit)2005 Rp

Pembelian Bahan Baku 5.500.148 17.119.269

Pembelian Aktiva Tetap 1.764.875 --

Lain-lain 4.193.394 1.206.480

Jumlah 11.458.417 18.325.749

Uang muka pembelian bahan baku merupakan uang muka yang telah dibayarkan pada saat penandatanganan kontrak dengan PT Perkebunan Nusantara IX dan X sebesar 10% dari total komitmen pembelian bahan baku per tahun. Uang muka pembelian aktiva adalah pembelian tanah yang aktanya masih dalam pengurusan dan pembelian mesin.

10. Investasi Jangka Panjang Lainnya

2006 Rp

(Tidak Diaudit)2005 Rp

PT Karwell Indonesia Tbk (sebanyak 15.000 Saham) 14.500 14.500

Akumulasi Rugi Belum Direalisasi (11.275) (8.350)

Jumlah 3.225 6.150

Mutasi Rugi Belum Direalisasi:

Saldo Awal Tahun 11.500 8.350

(27)

2006 Rp

(Tidak Diaudit)2005 Rp

Penyisihan Periode Berjalan (225) --

Saldo Akhir Periode 11.275 8.350

11. Aktiva Tetap

Saldo Awal 2006

Tahun Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Rp Rp Rp Rp

Nilai Perolehan Pemilikan Langsung

Tanah 35.945.382 -- -- 35.945.382

Bangunan 36.593.775 -- -- 36.593.775

Mesin dan Peralatan 190.326.814 189.771 3.065.170 187.451.415

Kendaraan 4.930.295 -- -- 4.930.295

Laboratorium 671.257 71.162 -- 742.419

Inventaris Kantor 7.107.691 112.816 -- 7.220.507

Unit Pengolahan Limbah 10.191.967 338.069 -- 10.530.036

285.767.181 711.818 3.065.170 283.413.829

Aktiva Dalam Penyelesaian

Mesin 13.689.192 3.216.199 -- 16.905.391

Unit Pengolahan Limbah 4.545.872 11.670.242 -- 16.216.114

304.002.245 15.598.259 3.065.170 316.535.334

Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung

Bangunan 13.669.907 1.403.766 -- 15.073.673

Mesin dan Peralatan 110.297.470 5.980.950 574.719 115.703.701

Kendaraan 4.028.120 199.920 -- 4.228.040

Laboratorium 214.614 31.599 -- 246.213

Inventaris Kantor 6.237.362 322.257 -- 6.559.619

Unit Pengolahan Limbah 7.115.587 430.073 -- 7.545.660

141.563.060 8.368.565 574.719 149.356.906

Nilai Buku 162.439.185 167.178.428

2005 (Tidak Diaudit) Saldo Awal

Tahun Penambahan Pengurangan Revaluasi Saldo Akhir

Rp Rp Rp Rp Rp

Nilai Perolehan Pemilikan Langsung

Tanah 22.161.471 467.640 -- 13.316.271 35.945.382

Bangunan 26.259.342 116.302 -- 10.211.632 36.587.276

Mesin dan Peralatan 162.950.627 1.316.835 947.679 6.806.755 170.126.538

Kendaraan 3.569.802 195.000 239.617 1.405.110 4.930.295

Laboratorium 387.016 284.240 -- -- 671.256

Inventaris Kantor 7.018.723 87.003 23.600 -- 7.082.126

Unit Pengolahan Limbah 10.049.567 65.399 -- -- 10.114.966

232.396.548 2.532.419 1.210.896 31.739.768 265.457.839 Sewa Guna Usaha

Mesin 19.787.327 -- -- -- 19.787.327

(28)

2005 (Tidak Diaudit) Saldo Awal

Tahun Penambahan Pengurangan Revaluasi Saldo Akhir

Rp Rp Rp Rp Rp

Aktiva Dalam Penyelesaian

Mesin 3.445.615 -- -- -- 3.445.615

Unit Pengolahan Limbah 1.591.890 -- -- -- 1.591.890

257.221.380 2.532.419 1.210.896 31.739.768 290.282.671

(29)

2005 (Tidak Diaudit) Saldo Awal

Tahun Penambahan Pengurangan Revaluasi Saldo Akhir

Rp Rp Rp Rp Rp

Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung

Bangunan 10.864.585 1.401.665 -- -- 12.266.250

Mesin dan Peralatan 88.172.065 6.426.000 947.679 -- 93.650.386

Kendaraan 3.111.986 688.348 127.939 -- 3.672.395

Laboratorium 153.389 31.062 -- -- 184.451

Inventaris Kantor 5.491.438 410.418 23.600 -- 5.878.256

Unit Pengolahan Limbah 5.679.686 718.257 -- -- 6.397.943

113.473.149 9.675.750 1.099.218 -- 122.049.681

Sewa Guna Usaha

Mesin 8.506.513 545.994 -- -- 9.052.507

121.979.662 10.221.744 1.099.218 -- 131.102.188

Nilai Buku 135.241.718 159.180.483

Pengurangan aktiva tetap merupakan penjualan aktiva tetap dengan rincian sebagai berikut:

2006 Rp

(Tidak Diaudit)2005 Rp

Harga Jual 1.933.379 311.810

Nilai Buku (2.490.451) (111.678)

Laba (Rugi) Penjualan (557.072) 200.132

Beban penyusutan tahun berjalan dialokasikan sebagai berikut:

(6 Bulan)2006

Rp

(6 Bulan)2005 (Tidak Diaudit)

Rp

Beban Pokok Penjualan 4.911.254 7.539.336

Beban Umum dan Administrasi 376.468 704.277

Beban atas Penyewaan Pabrik (Beban Lain-lain) 3.080.843 1.978.131

Jumlah 8.368.565 10.221.744

Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta, Cibodas dan Balaraja, (Tangerang) dan Karanganyar (Surakarta) dengan hak legal berupa hak guna bangunan yang berjangka waktu 20 (dua puluh) sampai 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo tahun 2008 sampai 2033. Mana jemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

Aktiva tetap Perusahaan dijadikan sebagai jaminan perolehan pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka panjang (lihat Catatan 12.d, 12.e, 16.b dan 16.c).

(30)

Pada tanggal 29 Maret 2005, Perusahaan telah melakukan penilaian kembali aktiva tetap yang berlokasi di Cibodas dan Balaraja yang dilakukan oleh PT Laksa Laksana selaku penilai independen dengan menggunakan nilai pasar atau nilai wajar atas aktiva tetap pada tanggal 31 Desember 2004.

(31)

Hasil penilaian kembali aktiva tetap dicatat pada tahun 2005 dengan rincian sebagai berikut:

Penilaian Kembali

Rp

Nilai Tercatat Per 1 Jan 2005

Rp

Selisih Penilaian Kembali Aktiva

Tetap Rp

Tanah 34.802.800 21.486.529 13.316.271

Bangunan 24.510.030 14.298.398 10.211.632

Mesin dan Peralatan 15.321.960 8.515.204 6.806.756

Kendaraan 1.696.950 291.840 1.405.110

Jumlah 76.331.740 44.591.971 31.739.769

Penilaian kembali tersebut telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak dengan Surat Keputusan Jenderal Pajak No. KEP-461/WPJ.07/BD.04/2005 tanggal 23 Mei 2005 berlaku untuk tujuan perpajakan per tanggal 31 Desember 2004. Berdasarkan Surat Keputusan tersebut jumlah selisih penilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan sebesar Rp 38.406.148.

Aktiva tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 44.373.000 dan USD 27,704,782 pada tanggal 30 Juni 2006 dan Rp 14.890.000 dan USD 31,887,839 pada tanggal 30 Juni 2005. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan.

12. Pinjaman Jangka Pendek

2006 Rp

(Tidak Diaudit)2005 Rp Pihak Hubungan Istimewa

Tio & Tan Investment (2006 dan 2005 : USD 4,800,000) 44.640.000 46.622.400 Southeast Unicorn Inc (2006 dan 2005 : USD 1,385,000) 12.880.500 13.452.505

PT Bank Bintang Manunggal -- 8.000.000

57.520.500 68.074.905 Pihak Ketiga

PT Bank Lippo Tbk

(2006: Rp 11.500.000 dan USD 1,490,000; 2005: Rp 11.369.793 dan

USD 3,790,000) 25.357.000 48.182.063

The Hongkong and Shanghai Banking Corp (2006: USD 1,750,000) 16.275.000 --

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk -- 7.194.505

41.632.000 55.376.568

Jumlah 99.152.500 123.451.473

a. Tio & Tan Investment Inc.

Hutang kepada pihak Tio & Tan Investment Inc. (T&T), Hongkong masing-masing sebesar Rp 44.640.000 dan Rp 46.622.400 per 30 Juni 2006 dan 2005. Hutang ini merupakan sisa pinjaman sehubungan dengan terlaksananya konversi sebagian pinjaman dari T&T menjadi modal saham pada Perusahaan. Atas hutang

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari Sabtu yang lalu sekolah saya mengadakan aktiviti gotong- royong membersihkan kawasan sekolah.. Beberapa murid lelaki sedang

Kekuatan (Strength) S1keutamaan kualitas produk S2 adanya jasa delivery S3menerima pesanan dalam jumlah besar Kelemahan (Weakness) W1Promosi pemasaran belum Maksimal

Abtract:This research aimed to develop student’s worksheet on learning mathematics of building a flat side space with GeoGebra assisted to facilitate

Mandibulektomi partialis dengan Rekonstruksi Mandibulektomi Totalis Mastektomi Radikal Parotidektomi Radikal + Mandibulektomi Pembedahan Forequater.. Amputasi Forequarter

apersepsi), dan kreativitas. Faktor eksternal siswa dapat berupa: faktor keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan social lainnya. Hambatan dari faktor keluarga

Katak/kodok budidaya yang bernilai tinggi ini (Rana catesbeiana) diternakan (captive breeding) dalam bak/kolam, tidak bisa hidup di alam liar di Indonesia. Pernah menjadi

Adalah sediaan farmasi yang terdiri dari satu atau lebih zat aktif obat dalam wadah kemas tekan berisi propelan yang dapat memancarkan isinya yang berupa kabut hingga abis

Contoh Proposal Usaha di bidang PROPOSAL PENGADAAN KOMPUTER DAN INSTALASI JARINGAN Disusun oleh:.. 2.3.1 Analisis