• Tidak ada hasil yang ditemukan

HKI KENISCAYAAN HAK EKONOMI DAN INTELEKT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HKI KENISCAYAAN HAK EKONOMI DAN INTELEKT"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

SEMINAR NASIONAL “Strategi Indonesia Kreatif Menghadapi ASEAN Economic Community 2015”

UNIVERSITAS WIDYATAMA│Bandung, 19 Maret 2015

348

HKI: KENISCAYAAN HAK EKONOMI DAN INTELEKTUALITAS

PARA PELAKU UMKM INDUSTRI KREATIF DI INDONESIA

DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015

Andi Anugerah1, Arus Reka Prasetia2

1. Mahasiswa Program Studi Desain Grafis Fakultas Desain Komunikasi Visual

Universitas Widyatama Jalan Cikutra 204A, Bandung

anugerahandi@gmail.com

2. FDKV Universitas Widyatama Jalan Cikutra 204A, Bandung

reka.prasetia@widyatama.ac.id

ABSTRAK

Hak Kekayaan Intelektual (HKI atau HaKI) masih menjadi suatu sistem intelektualitas yang belum sepenuhnya disadari oleh masyarakat Indonesia, terutama bagi para pelaku UMKM industri kreatif, baik dari segi penerapannya maupun keuntungan yang dapat diperoleh masyarakat dari HKI, terutama dalam menghadapi era perdagangan bebas ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Tulisan ini disusun dengan menggunakan metodologi kualitatif, agar dapat memahami lebih dalam mengenai fenomena yang diteliti, serta menggunakan pendekatan induktif dalam menganalisis masalahnya. Masyarakat Indonesia pada umumnya, dan pelaku UMKM pada khususnya, masih belum memahami mengenai hak ekonomi dari suatu karya kreatif, sehingga masih banyak karya-karya ciptaan masyarakat Indonesia, khususnya UMKM, yang belum terlindungi secara hukum. Hal ini diperparah dengan adanya fenomena pihak asing yang telah mengklaim suatu karya asli bangsa Indonesia sebagai karyanya, dan secara hukum memiliki hak ekonomi atas karya tersebut, karena telah mendaftarkan karya tersebut terlebih dahulu kepada pihak-pihak yang berwenang. MEA yang akan dimulai pada akhir 2015 ini seyogyanya menjadi tonggak bagi masyarakat Indonesia, khususnya pelaku UMKM industri kreatif, untuk lebih memahami tentang pentingnya HKI, untuk kemudian diimplementasikan secara nyata.

Kata kunci: Hak Kekayaan Intelektual, Masyarakat Ekonomi ASEAN, UMKM, hak ekonomi,

Kata kunci: intelektualitas

1.

PENDAHULUAN

Karya merupakan sebuah pencapaian atau hasil dari pekerjaan, pemikiran, dan daya cipta manusia. Zaman yang kini semakin maju, tidak lepas dari karya-karya yang diciptakan oleh manusia di era sebelumnya, dan tentunya akan menuntut manusia untuk membuat karya-karya terbaru yang sesuai dengan kebutuhan atau tuntutan pada zamannya, bahkan dituntut untuk menjawab tantangan di masa-masa yang akan datang.

Hak Kekayaan Intelektual (HKI atau HaKI), merupakan padanan kata dari Intellectual

Property Rights (IPR), yaitu hak bagi individu

maupun kelompok untuk menikmati nilai ekonomi dari berbagai hasil kreativitas yang diciptakan. Objek yang diatur dalam HKI adalah karya-karya yang lahir dari kemampuan

intelektual manusia.[1] HKI sendiri secara umum dibagi menjadi 2 (dua) bagian besar, yaitu: hak cipta dan hak kekayaan industri.

HKI di Indonesia diatur dalam beberapa undang-undang berdasarkan bidangnya, antara lain: (1) UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta; (2) UU Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten; (3) UU Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek; (4) UU Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta; (5) UU Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri; (6) UU Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang; dan (7) UU Nomor 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.[1]

(2)

SEMINAR NASIONAL “Strategi Indonesia Kreatif Menghadapi ASEAN Economic Community 2015”

UNIVERSITAS WIDYATAMA│Bandung, 19 Maret 2015

349

inteletektual terhadap suatu karya masih kurang diperhatikan, sehingga hal ini dapat terlihat jelas melalui banyaknya penggunaan karya intelektual tanpa izin dari pencipta karya tersebut.

Rasa dan nilai-nilai kesadaran yang rendah terhadap perlindungan HKI juga diperparah oleh peraturan perundang-undangan yang masih belum tersosialisasi secara baik dan sistematis. Selain itu, prosedur pengajuan perlindungan HKI masih dianggap rumit. Masalah tersebut memberikan efek bagi para pelaku di bidang industri kreatif, yakni keengganan untuk mengajukan permohonan perlindungan hak atas karya intelektual mereka.

Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pun pada umumnya masih belum memiliki kesadaran yang tinggi atau berkeinginan

kuat untuk mengajukan permohonan

perlindungan hak ekonomi atas karya cipta atau hasil produknya. Era blok perdagangan bebas

ASEAN Economic Community (AEC) atau

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan dimulai pada akhir 2015 ini, seyogyanya menjadi awal kesadaran bagi masyarakat Indonesia untuk mulai melindungi hak ekonomi atas karya-karya yang telah diciptakannya, maka dengan demikian para pelaku UMKM akan memiliki kekuatan hukum tetap untuk menggugatnya, bilamana ada pihak-pihak yang membuat tiruan atau menggunakan desain karya produk mereka tanpa izin atau wewenang. Perlindungan karya cipta ini akan menjadi sangat penting, mengingat pernah terjadi kasus pelaporan pengrajin perak Bali oleh sebuah perusahaan yang dimiliki warga negara asing pada tahun 2008.[2]

Fenomena atau kasus tersebut seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi para pelaku UMKM, khususnya dalam bidang ekonomi kreatif, untuk mendaftarkan hasil karyanya, baik secara individu maupun komunal, sehingga karya dari UMKM tersebut dapat diakui dan terlindungi secara hukum yang berlaku di Indonesia.

2.

MODEL, ANALISIS, DESAIN,

DAN IMPLEMENTASI

Seluruh uraian dari tulisan mengenai HKI ini adalah murni berdasarkan dari hasil analisis mendalam, dengan menggunakan metode kualitatif yang masih bersifat subjektif, analisis dari berbagai studi literatur terkemuka, analisis dari berbagai media cetak maupun online, serta berbagai pendapat dari para pelaku UMKM industri kreatif dan pemerhati HKI.

2.1.

Masyarakat Ekonomi ASEAN

(MEA)

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan sebuah kesepakatan formal antara negara-negara yang tergabung di dalam ASEAN untuk melakukan integrasi ekonomi, dalam artian sistem atau blok perdagangan bebas di kawasan ASEAN. Hal ini dilakukan sebagai upaya bersama dalam meningkatkan ketertarikan investor asing untuk menanamkan modal secara langsung di kawasan ASEAN. Penanaman modal asing ini dibutuhkan untuk meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan yang nantinya akan berpengaruh pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat di kawasan ASEAN.[3][4]

MEA akan membentuk kawasan ASEAN sebagai pasar dan basis produksi tunggal yang membuat ASEAN lebih dinamis dan kompetitif dengan mekanisme dan langkah-langkah tepat untuk memperkuat inisiatif ekonomi, mempercepat integrasi regional di sektor prioritas, memfasilitasi pergerakan bisnis/usaha dan tenaga kerja berbakat, dan memperkuat kelembagaan ASEAN. Pasar tunggal ini akan memungkinkan satu negara untuk menjual barang dan jasa ke seluruh negara ASEAN dengan mudah, sehingga kompetisi akan semakin ketat.[3][4]

MEA tidak hanya sekedar membuka arus perdagangan barang dan jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja profesional seperti dokter, pengacara, akuntan, dan lain sebagainya. Hal tersebut terjadi, karena ada syarat dalam MEA yang mengharuskan dihapuskannya aturan-aturan yang sebelumnya membatasi perekrutan tenaga kerja asing.[3]

2.1.1. Keuntungan MEA untuk

Negara ASEAN

Blok perdagangan bebas MEA, meskipun pada satu sisi akan memperketat persaingan antara negara-negara di Asia Tenggara, tetapi pada sisi lainnya akan memberikan keuntungan untuk para anggotanya, terutama dalam penciptaan lapangan kerja baru, sehingga kesenjangan pembangunan di negara-negara ASEAN dapat diatasi.[3][4]

(3)

SEMINAR NASIONAL “Strategi Indonesia Kreatif Menghadapi ASEAN Economic Community 2015”

UNIVERSITAS WIDYATAMA│Bandung, 19 Maret 2015

350

tenaga kerja profesional akan naik 14%, tenaga kerja kelas menengah naik 22%, dan tenaga kerja kelas rendah naik 24%.[3]

Pengaruh positif lain yang akan terasa manfaatnya, khususnya oleh para pelaku UMKM, adalah peluang blok perdagangan bebas MEA untuk memiliki suatu sistem terpadu yang mampu memantau pergerakan barang dalam perjalanannya menuju negara-negara ASEAN. Pelaku UMKM juga akan diuntungkan dengan izin barang ekspor yang akan lebih cepat.[5]

Sistem self-certification akan dikenalkan juga, seiring dengan berjalannya blok perdagangan bebas MEA. Sistem ini akan memungkinkan para pengekspor untuk menyatakan sendiri keaslian dari produk mereka sendiri dan dapat menikmati tarif preferensial dengan skema ASEAN-FTA (Free Trade Area). Sistem ini pun akan menguntungkan bagi para pelaku UMKM, karena dapat mempermudah dalam melakukan ekspansi produk ke negara-negara ASEAN lainnya.[5]

Standar produk juga akan menjadi perhatian dalam MEA, meski sejauh ini belum ditetapkan seperti apa standar dari masing-masing produk. Sistem standar produk ini akan mengharuskan setiap industri untuk menghasilkan produk yang sesuai standar kualitas yang ditetapkan.[5] Standardisasi ini akan menguntungkan bagi pelaku UMKM, karena dapat menjaga dan bahkan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan.

2.2.

Hak Kekayaan Intelektual

Hak Kekayaan Intelektual (HKI atau HaKI) merupakan sebuah hak eksklusif bagi seseorang untuk menikmati hak ekonomi dari hasil kreativitas intelektualnya. Objek yang diatur dalam HKI adalah karya-karya yang lahir dari kemampuan intelektual manusia.[1]

HKI sendiri secara umum terbagi menjadi 2 (dua) bagian besar, yaitu:

1. Hak Cipta (Copyright)

Hak cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk memperbanyak ciptaannya atau memberi izin untuk memperbanyak ciptaannya itu, dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan undang-undang yang berlaku.[1]

2. Hak Kekayaan Industri (Industrial

Property Rights)

Hak kekayaan industri adalah hak yang mengatur segala sesuatu yang menjadi milik perindustrian, terutama mengenai perlindungan hukum. Hak kekayaan industri meliputi:

a. Paten (Patent)

Paten merupakan hak eksklusif yang diberikan negara kepada inventor atau penemu atas hasil temuannya di bidang teknologi.[1]

b. Desain Industri (Industrial Design)

Desain industri adalah hasil kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungannya yang berbentuk dua atau tiga dimensi yang memberikan kesan estetis, dapat diwujudkan dalam pola dua atau tiga dimensi, serta dapat diterapkan untuk menghasilkan suatu produk.[1]

c. Merek (Trademark)

Merek merupakan suatu tanda khusus yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam berbagai kegiatan perdagangan barang ataupun jasa.[1]

Gambar 1. Contoh Merek Produk Indonesia yang

Terdaftar di DJHKI [6]

J.CO DONUTS & COFFEE adalah salah satu merek produk asli asal Indonesia yang sudah terdaftar di DJHKI Republik Indonesia. Merek ini sudah didaftarkan kepada DJHKI Republik Indonesia sejak tahun 2007.[6]

d. Penanggulangan Praktik Persaingan

Curang (Repression of Unfair

Competition)

(4)

SEMINAR NASIONAL “Strategi Indonesia Kreatif Menghadapi ASEAN Economic Community 2015”

UNIVERSITAS WIDYATAMA│Bandung, 19 Maret 2015

351

Sehat adalah bentuk penguasaan produksi dan/atau pemasaran barang dan/atau penggunaan jasa tertentu oleh satu pihak atau satu kelompok tertentu.[7]

e. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

(Layout Design of Integrated Circuit) Desain tata letak sirkuit terpadu merupakan hak eksklusif yang diberikan negara kepada pendesain atas hasil kreasinya, untuk selama waktu tertentu melakukan sendiri atau memberikan izin kepada pihak lain untuk melaksanakan hak tersebut.[1]

f. Rahasia Dagang (Trade Secret)

Rahasia dagang yang dilindungi oleh undang-undang meliputi metode produksi, metode pengolahan, metode penjualan, atau informasi lain pada bidang teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat umum.[1]

Sistem HKI merupakan hak privat (private right), dimana seseorang bebas mengajukan permohonan atau mendaftarkan karya intelektualnya. Hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada seorang pemilik HKI merupakan wujud apresiasi atas hasil karyanya, sehingga orang tersebut secara hukum terlindungi hak ekonominya atas karya yang telah diciptakan.[1]

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memiliki sebuah badan khusus untuk menangani HKI. Badan tersebut adalah World Intellectual

Property Organization (WIPO), dan negara

Indonesia telah tercatat menjadi anggota dari badan tersebut dengan meratifikasi Paris

Convention for the Protection of Industrial Property and Convention Establishing the World Intellectual Property Organization.[1]

2.2.1. Hak Ekonomi dan Hak Moral

suatu Hak Cipta

Hak ekonomi merupakan hak tertentu untuk mengeksploitasi nilai ekonomi dari sebuah karya cipta. Pihak yang telah memiliki hak ekonomi akan berhak untuk mengumumkan dan/atau memperbanyak suatu karya cipta.[1][8]

Hak moral merupakan hak yang melekat kepada pencipta atas ciptaannya dan tidak dapat dialihkan. Pencipta karya memiliki hak untuk dicantumkan namanya dalam karya tersebut, juga berhak untuk mengubah judul dan/atau isi karya ciptaannya.[1][8]

Hak ekonomi dari suatu ciptaan, tidak selalu menjadi milik pencipta. Dalam bidang industri kreatif, tidak jarang hak ekonomi dari sebuah karya dipegang oleh pihak lain, sebagai contoh adalah seorang jurnalis foto yang bekerja untuk perusahaan berita. Hak ekonomi dari karya foto yang dihasilkan akan dimiliki oleh perusahaan tempatnya bekerja, sedangkan hak moral akan tetap menjadi milik dari jurnalis tersebut.

Gambar 2. Contoh Karya Foto yang Hak Ekonominya

dimiliki Pihak Lain [9]

Foto di atas (Gambar 2.) merupakan salah satu contoh dari karya cipta yang hak ekonominya dimiliki oleh pihak lain. Foto tersebut merupakan karya dari Gareth Copley yang bekerja untuk

Getty Images, sehingga hak ekonomi dari foto

tersebut dimiliki secara utuh oleh Getty Images.

Detik Sport yang menggunakan foto tersebut

dalam artikel atau beritanya harus membayar lisensi dari foto tersebut kepada Getty Images, dan sebagai penciptanya, nama Gareth Copley harus tercantum dalam foto tersebut, agar hak moral Gareth Copley terpenuhi.

2.2.2. Intelektualitas

Intelektualitas adalah sebuah pemahaman terhadap ilmu dan pengetahuan yang jika dimiliki oleh seseorang, maka hal ini akan membawanya ke arah yang lebih maju.[10] Hasil dari intelektualitas manusia adalah karya yang dapat menjawab kebutuhan zaman dan hampir dapat dipastikan memiliki nilai ekonomi.

2.3.

Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah (UMKM)

(5)

SEMINAR NASIONAL “Strategi Indonesia Kreatif Menghadapi ASEAN Economic Community 2015”

UNIVERSITAS WIDYATAMA│Bandung, 19 Maret 2015

352

1. Usaha Mikro

Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perseorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana yang diatur dalam undang-undang.[11]

2. Usaha Kecil

Usaha kecil adalah usaha ekonomi yang berdiri sendiri, yang bentuk usahanya dilakukan perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian, baik langsung maupun tidak langsung, usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi berbagai kriteria usaha kecil sebagaimana diatur dalam undang-undang.[11]

3. Usaha Menengah

Usaha menengah adalah usaha ekonomi yang berdiri sendiri, yang dilakukan perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian, baik langsung maupun tidak langsung, usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana yang diatur dalam undang-undang.[11]

2.3.1. Kriteria UMKM

Usaha yang dapat dikategorikan dalam bentuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang diterangkan dalam UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah usaha dengan kriteria sebagai berikut:

Tabel 1. Kriteria UMKM [11]

No. Uraian

Kriteria

Asset Omzet

1. Usaha Mikro

maksimal Rp. 50 juta

maksimal Rp. 300 juta

2. Usaha Kecil

> Rp. 50 juta s.d. Rp. 500 juta

> Rp. 300 juta s.d. Rp. 2,5 milyar

3. Usaha Menengah

> Rp. 500 juta s.d. Rp. 10 milyar

> Rp. 2,5 milyar s.d. Rp. 50 milyar

2.3.2. Industri Kreatif

Industri kreatif, berdasarkan sumber tertulis resmi dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia adalah industri yang memanfaatkan

kreativitas, keterampilan, dan bakat individu tertentu untuk menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan baru, dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta tersebut.[12]

Bidang yang termasuk dalam industri kreatif menurut Howkins (2013:12), terdiri dari bidang periklanan, arsitektur, seni, kerajinan, fashion, desain, film, musik, seni pertunjukan, penerbitan, penelitian dan pengembangan, perangkat lunak (software), mainan dan permainan, televisi dan radio, serta permainan video (video game),[12] dijabarkan sebagai berikut:

1. Periklanan (Advertising)

Periklanan dapat didefinisikan sebagai bentuk komunikasi berbayar dari suatu pihak tertentu yang berupa pesan-pesan informatif dan/atau persuasif, serta diarahkan atau ditujukan kepada calon konsumen potensial.[13]

Gambar 3. Iklan Karya Anak Indonesia [14]

Iklan layanan sosial yang tertera pada gambar di atas (Gambar 3.), merupakan salah satu karya desainer Indonesia yang dibuat untuk Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-65.

2. Arsitektur (Architecture)

(6)

SEMINAR NASIONAL “Strategi Indonesia Kreatif Menghadapi ASEAN Economic Community 2015”

UNIVERSITAS WIDYATAMA│Bandung, 19 Maret 2015

353

Gambar 4. Masjid Al-Irsyad [16]

Gambar masjid di atas (Gambar 4.) adalah Masjid Al-Irsyad di Kota Baru Parahyangan Bandung, yang merupakan karya arsitektur religius dari salah satu arsitek asal Indonesia, yakni M. Ridwan Kamil (saat ini sedang menjabat sebagai Walikota Bandung), di bawah naungan konsultan perancangan arsitektur yang didirikannya di Kota Bandung, yaitu Urbane Indonesia.

3. Seni (Art)

Seni merupakan perbuatan dan ciptaan yang timbul dari perasaan dan bersifat indah, sehingga perbuatan tersebut dapat menggerakan jiwa dan perasaan manusia.[17]

Gambar 5. Karya Seni Lukis Bali [18]

Gambar di atas (Gambar 5.) adalah salah satu karya lukisan klasik Bali, yang merupakan bentuk ekspresi dan identitas budaya tradisional Bali. Saat ini, lukisan klasik Bali sedang diusulkan menjadi salah satu warisan budaya nasional Indonesia, sekaligus menjadi warisan budaya dunia.[18]

4. Kerajinan (Craft)

Kerajinan dapat diartikan sebagai bentuk kegiatan yang berkaitan dengan benda tertentu, kemudian dari benda tersebut dapat menghasilkan suatu produk kreatif melalui keterampilan tangan.[19]

Gambar 6. Karya Kerajinan Limbah [20]

Gambar di atas (Gambar 6.) adalah salah satu karya dari kerajinan limbah. Karya kerajinan tersebut merupakan karya dari salah satu UMKM di Indonesia, yaitu Sawo Kecik yang berlokasi di Jakarta Selatan. Kerajinan kreatif tersebut dibuat dengan memanfaatkan limbah dari kotak susu.

5. Fashion

Fashion dapat diartikan sebagai gaya yang

dapat diterima dan digunakan oleh mayoritas anggota suatu kelompok atau masyarakat luas dalam suatu kurun waktu tertentu.[21]

Gambar 7. Karya Cipta Desainer Fashion Indonesia

di Swiss [22]

(7)

SEMINAR NASIONAL “Strategi Indonesia Kreatif Menghadapi ASEAN Economic Community 2015”

UNIVERSITAS WIDYATAMA│Bandung, 19 Maret 2015

354

kini berdomisili di kota Zürich Swiss, yakni Aji Bram. Desainer ini telah memiliki perusahaan resmi yang berkedudukan di Zürich, bergerak dalam bidang fashion, yaitu bernama Lurik. Perusahaan ini mengekspor produk batik jadi karya Aji Bram ke beberapa negara di Eropa, setelah melalui proses produksi di Kota Cimahi dan beberapa kota lainnya di Indonesia.

Aji Bram pun telah memiliki event tahunan berskala internasional, yang memiliki tujuan untuk memperkuat eksistensi batik di level internasional. Event tersebut bernama

Indonesian Fashion & Batik Festival (IFBF),

pertama kali diselenggarakan pada tahun 2013 di Zürich, dan selalu memperoleh respon positif dari masyarakat di Eropa, khususnya di negara Swiss, hingga perhelatan tahun 2014. Rencana event ini pada tahun 2015 dan tahun-tahun selanjutnya akan dilaksanakan pula di Kota Bandung dan Zürich, bekerjasama dengan konsultan Inner Light Creative (ILC) yang berasal dari Kota Bandung, kemudian

event rutin tahunan ini akan berlanjut digelar

pada beberapa kota ternama di dunia.

6. Desain (Design)

Sachari (2007:25) berpendapat, bahwa desain adalah upaya manusia untuk memberdayakan diri melalui benda ciptaannya.[23]

Gambar 8. Cover Album Maroon 5: V [24]

Gambar di atas (Gambar 8.) merupakan desain cover album terakhir dari salah satu grup musik terkenal di dunia yang berasal dari negara Amerika Serikat, yakni Maroon 5, untuk album “V”. Album ini telah dirilis pada tahun 2014 lalu dan berhasil menjadi salah satu album yang digemari oleh seluruh anak muda di dunia.

Desain cover album ini merupakan hasil kontes desain yang diikuti oleh ribuan peserta dari seluruh dunia, kemudian dimenangkan oleh anak Indonesia, yakni oleh salah satu mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Mahasiswa dari Yogyakarta ini bernama Bayu Santoso, berhasil memperoleh apresiasi dan penghargaan dari perusahaan rekaman musik ternama asal Amerika Serikat, berupa kontrak desain untuk beberapa grup musik lainnya yang berada di bawah label perusahaan musik tersebut.

7. Film (Movie)

Film dapat diartikan sebagai lakon atau cerita gambar hidup yang mengandung unsur keindahan.[25]

Gambar 9. Poster Film The Raid [26]

Gambar di atas (Gambar 9.) merupakan poster film The Raid, yang dihasilkan oleh Merantau

Films, dirilis pada tahun 2011 dan berhasil

meraih kesuksesan di pasaran. The Raid

adalah film aksi seni bela diri dari Indonesia yang disutradarai oleh Gareth Evans dan berhasil mempopulerkan para pemain filmnya ke level internasional, seperti Iko Uwais, Joe

Taslim, dan Yayan Ruhian. Film ini

merupakan salah satu film terbaik karya bangsa Indonesia yang mendapatkan banyak apresiasi di level internasional. Bukti lain dari kesuksesan film ini adalah dibuatnya sekuel lanjutan dengan judul The Raid 2: Berandal, serta tetap memperoleh kesuksesan di pasaran.

8. Musik (Music)

(8)

SEMINAR NASIONAL “Strategi Indonesia Kreatif Menghadapi ASEAN Economic Community 2015”

UNIVERSITAS WIDYATAMA│Bandung, 19 Maret 2015

355

Gambar 10. Musik Bambu Angklung [28]

Gambar di atas (Gambar 10.) adalah salah satu kegiatan pagelaran musik tradisional bambu. Musik bambu telah menjadi bagian dari tradisi masyarakat Sunda sejak zaman dahulu. Angklung merupakan salah satu alat musik bambu yang telah dikenal di dunia internasional, serta memperoleh beragam apresiasi maupun penghargaan dari beberapa organisasi dunia.

9. Seni Pertunjukan (Performance Art)

Seni pertunjukan merupakan cabang seni yang menggabungkan berbagai macam cabang seni, seperti seni musik, dialog, kostum, panggung, pencahayaan, dan tata rias, sedangkan peran manusia sangat ditonjolkan sebagai aktor atau aktrisnya.[29]

Gambar 11. Pertunjukan Wayang Orang [30]

Gambar di atas (Gambar 11.) adalah salah satu bentuk adegan pertunjukan wayang orang yang digelar di teater. Wayang orang merupakan salah satu dari seni pertunjukan tradisional Indonesia. Saat ini, seni pertunjukan tradisional cenderung kalah bersaing dengan seni pertunjukan modern, sehingga perlu dilakukan cara-cara sistematis

dari pemerintah maupun masyarakat untuk menyelamatkan seni pertunjukan ini.

10.Penerbitan (Publishing)

Penerbitan adalah kegiatan intelektual dan profesional dalam menyusun naskah atau manuskrip, hingga menjadi berbagai jenis bahan publikasi atau informasi yang kemudian diperbanyak dan disebarluaskan untuk kepentingan umum.[31]

Gambar 12. Contoh Buku

Terbitan Gramedia Pustaka Utama [32]

Gambar di atas (Gambar 12.) adalah salah satu contoh buku yang telah diterbitkan oleh perusahaan penerbit. Gramedia Pustaka Utama adalah salah satu perusahaan penerbitan terbesar di Indonesia yang telah menerbitkan ratusan ribu judul buku berkualitas, serta merupakan anak perusahaan dari Kompas Gramedia Group.

11.Penelitian dan Pengembangan (Research

and Development)

Aktivitas penelitian dan pengembangan merupakan proses yang digunakan untuk mengembangkan suatu produk.[33]

Diagram 1. Contoh Langkah Penelitian dan

Pengembangan [33]

(9)

SEMINAR NASIONAL “Strategi Indonesia Kreatif Menghadapi ASEAN Economic Community 2015”

UNIVERSITAS WIDYATAMA│Bandung, 19 Maret 2015

356

pengembangan akan melalui 4 (empat) langkah utama, yakni dimulai dari tahap pendahuluan, tahap pengembangan, uji lapangan, hingga melakukan diseminasi.

12.Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak merupakan data yang diprogram dan disimpan secara digital aplikasi dan berbagai informasi yang dapat dibaca, disunting, dan ditulis oleh perangkat komputer.[34]

Gambar 13. Tampilan “Garuda OS” [35]

Gambar di atas (Gambar 13.) adalah salah satu gambar tampilan operating system di

desktop komputer. Garuda OS merupakan

salah satu operating system software buatan bangsa Indonesia yang gratis dan bersifat

open source, seperti Linux.

13.Mainan dan Permainan (Toys and Games)

Mainan adalah benda yang digunakan untuk bermain,[36] sedangkan permainan adalah kegiatan atau aktivitas bermain yang didalamnya terdapat peraturan dan budaya tertentu.[36][37]

Gambar 14. Permainan “Gasing” [38]

Gambar di atas (Gambar 14.) adalah salah satu bentuk permainan tradisional yang biasa dimainkan oleh anak-anak. Gasing merupakan salah satu mainan tradisional untuk anak-anak hingga remaja yang saat ini mulai tergantikan dengan mainan-mainan modern atau permainan yang lebih mengedepankan pada kecanggihan teknologi.

14.Televisi dan Radio (Television and Radio)

Televisi merupakan sistem penyiaran gambar yang disertai suara melalui kabel dan/atau melalui angkasa,[39] sedangkan radio adalah suatu sistem penyiaran suara melalui teknik modulasi dan radiasi elektromagnetik.[40]

Gambar 15. Program Televisi “Indonesia Bagus”

di NET TV [41]

Gambar di atas (Gambar 15.) adalah salah satu gambar penayangan program televisi yang disiarkan oleh stasiun televisi nasional. Acara “Indonesia Bagus” merupakan salah satu program televisi unggulan karya NET TV yang memperlihatkan berbagai keindahan alam dan panorama Indonesia.

15.Permainan Video (Video Game)

Permainan video merupakan permainan dalam bentuk digital dan terprogram secara cerdas, karena para pemainnya akan berinteraksi dengan sistem dan konflik buatan.[37]

Gambar 16. Game “Dreadout” [42]

Gambar di atas (Gambar 16.) adalah salah satu bentuk tampilan dari permainan video. Permainan “Dreadout” merupakan salah satu

video game bertema horror buatan bangsa

Indonesia, karena dalam pengoperasian game ini juga menggunakan setting Indonesia dalam permainannya.

3.

HASIL DAN DISKUSI

(10)

SEMINAR NASIONAL “Strategi Indonesia Kreatif Menghadapi ASEAN Economic Community 2015”

UNIVERSITAS WIDYATAMA│Bandung, 19 Maret 2015

357

melibatkan salah seorang pengrajin perak di Bali, ketika pengrajin tersebut dituntut oleh perusahaan yang dimiliki warga negara asing dengan tuduhan menjiplak hasil karya perhiasan perak yang diklaim dimiliki oleh perusahaan tersebut. Kasus tersebut akhirnya membuat keresahan tersendiri bagi para pengrajin perak di Bali, yang saat itu diperkirakan lebih dari 1.800 motif perhiasan perak Bali telah diklaim hak ciptanya oleh warga negara asing. Bahkan ada suatu kondisi yang lebih menyedihkan saat ini, yakni produk perak yang diproduksi para pengrajin perak pribumi di Bali sering ditolak oleh negara tujuan ekspor, karena dengan alasan bahwa para pengrajin perak tersebut telah melanggar hak cipta.[2]

Kasus tersebut pada akhirnya berakhir dengan keputusan majelis hakim yang membebaskan terdakwa dari segala tuntutan jaksa penuntut umum, karena menurut penilaian majelis hakim, terdakwa tidak terbukti melanggar UU Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.[43] Meskipun demikian, kasus tersebut sudah seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi para pelaku UMKM, agar secara sadar mendaftarkan dan melindungi hak ekonomi atas seluruh karya ciptanya sebelum didistribusikan kepada masyarakat.

3.1. Implementasi HKI oleh UMKM

Implementasi HKI oleh para pelaku UMKM di Indonesia masih sangat rendah, terutama permohonan hak kekayaan industri untuk desain industri, apabila dibandingkan dengan usaha atau bisnis sejenis pada industri Non-UMKM. Hal tersebut dapat terlihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 2. Statistik Permohonan Desain Industri

(Tahun 2013) [44]

Tabel 3. Statistik Permohonan Desain Industri

(Tahun 2014) [44] memperlihatkan bahwa permohonan hak kekayaan industri untuk desain industri yang diajukan oleh para pelaku UMKM tidak sampai 5% dari yang diajukan oleh para pelaku usaha besar. Meskipun jumlah permohonan hak kekayaan industri untuk desain industri oleh UMKM mengalami kenaikan dari kurun waktu tahun 2013 hingga September 2014, namun tingkat pertumbuhannya masih sangat lambat bila dibandingkan dengan usaha besar. Data tersebut jelas mengindikasikan bahwa kesadaran para pelaku UMKM mengenai HKI masih terbilang rendah.

3.2. Implementasi HKI di Negara

ASEAN

Negara di ASEAN telah berkomitmen tinggi untuk menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai blok perdagangan bebas untuk seluruh negara anggotanya, dengan harapan bahwa pertumbuhan ekonomi regional akan semakin meningkat, sehingga HKI akan menjadi salah satu elemen inti dalam pelaksanaan MEA.[13] Namun, tingkat kesadaran HKI di kawasan Asia Tenggara masih terbilang rendah, terlihat dengan masih tingginya angka pembajakan di kawasan ini.

(11)

SEMINAR NASIONAL “Strategi Indonesia Kreatif Menghadapi ASEAN Economic Community 2015”

UNIVERSITAS WIDYATAMA│Bandung, 19 Maret 2015

358

Tabel 4. Perbandingan Statistik Presentase Pembajakan

Negara ASEAN [45]

Negara Tahun

Singapura merupakan negara di kawasan ASEAN yang dapat menjadi contoh bagi Indonesia dalam penerapan maupun pelaksanaan HKI secara tepat. Singapura, menurut data survey internasional, secara konsisten selalu menjadi salah satu negara terbaik dalam implementasi HKI, tidak hanya di ASEAN atau Asia, tapi juga di dunia.[46]

Singapura menjadi negara yang berada di urutan kedua untuk perlindungan HKI dalam World

Economic Global Forum’s Global Competitiveness Report 2014/2015. Hal ini

merupakan salah satu faktor penunjang yang menjadikan Singapura sebagai negara tujuan investasi yang menarik bagi para investor maupun perusahaan multinasional.[46]

3.3. Upaya Pemerintah untuk

Meningkatkan Kesadaran HKI di

Indonesia

Pemerintah, baik di pusat maupun daerah, sebenarnya telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai manfaat dan keberadaan HKI, diantaranya adalah melakukan berbagai kerjasama antar kementerian, kerjasama dengan swasta, juga mengadakan seminar-seminar atau diseminasi konstruktif tentang HKI.[47][48][49]

Pada era kepemimpinan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (sekarang menjadi Badan Ekonomi Kreatif pada era Presiden Joko Widodo) sebagai badan pemerintah yang menaungi ekonomi kreatif di Indonesia, menyadari pentingnya HKI bagi pertumbuhan dan perlindungan ekonomi, khususnya ekonomi kreatif di Indonesia. Pada Hari Kekayaan

Intelektual ke-13 yang lalu, tema kegiatan yang dipilih oleh Kemenparekraf saat itu adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan HKI. Aktivitas penting yang dilakukan antara lain dengan mengadakan berbagai kuis tentang HKI untuk tingkat SMA/SMK, juga mengadakan penandatangananan MoU (Memorandum of

Understanding) dengan Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia, serta sejumlah lembaga negara terkait.[47]

Pihak swasta pun turut disertakan bersama pemerintah untuk membantu meningkatkan kesadaraan HKI di Indonesia, diantaranya melalui kolaborasi produktif dengan Business

Software Alliance (BSA) dalam meluncurkan

program Penghargaan Piagam HKI 2013. Penghargaan ini dimaksudkan untuk mengapresiasi perusahaan yang telah berkomitmen untuk mematuhi Undang-undang Hak Cipta di Indonesia.[48]

Peran pemerintah daerah pun sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan kesadaran HKI di Indonesia. Pemerintah Kabupaten Pelalawan di Provinsi Riau dapat dijadikan sebagai salah satu contoh nyata, yakni pemerintah disana kerap mengadakan seminar mengenai penerapan HKI, dengan harapan agar kekayaan intelektual maupun kearifan lokal dapat terlindungi secara baik. Seminar tersebut juga mengungkapkan 2 (dua) masalah utama yang menghambat kesadaran masyarakat akan HKI, yaitu mahalnya biaya pemeliharaan HKI dan lamanya waktu pengurusan HKI.[49]

4.

KESIMPULAN

Kesadaran masyarakat Indonesia, khususnya para pelaku UMKM industri kreatif, secara umum masih rendah. Faktor mahalnya biaya pemeliharaan HKI dan lamanya waktu pengurusan HKI menjadi salah satu masalah yang menghambat kesadaran masyarakat untuk melindungi hak intelektual atas karya ciptanya.

(12)

SEMINAR NASIONAL “Strategi Indonesia Kreatif Menghadapi ASEAN Economic Community 2015”

UNIVERSITAS WIDYATAMA│Bandung, 19 Maret 2015

359

satu negara ASEAN dengan iklim investasi yang positif dan baik, dikarenakan perlindungan dan implementasi HKI yang tepat, sehingga para investor luar negeri pun akan menaruh kepercayaan penuh untuk berinvestasi di negara tersebut.

Pemerintah Republik Indonesia masih perlu melakukan beberapa upaya dan tindakan nyata untuk lebih meningkatkan kesadaraan masyarakat, khususnya bagi para pelaku UMKM tentang HKI, sehingga diharapkan pengimplementasian HKI akan menjadi sebuah keniscayaan bagi para pelaku UMKM, terutama bidang industri kreatif.

Saran untuk pihak-pihak yang berwenang agar masyarakat Indonesia dapat lebih memahami HKI sebagai berikut:

1. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (DJHKI) dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagai badan negara yang mengurusi dan mengelola HKI, dan pemerintah daerah, baik kota maupun kabupaten, seyogyanya berperan lebih aktif untuk melakukan berbagai sosialisasi kreatif dan/atau memberikan pelatihan tentang HKI, terutama untuk mahasiswa perguruan tinggi dan juga para pelaku UMKM.

2. Perguruan tinggi sebagai sebuah institusi pendidikan formal, sebaiknya membuat program khusus dan/atau mengadakan materi pembelajaran atau pendidikan tentang HKI secara berkesinambungan.

3. DJHKI sebaiknya mempermudah dan mempercepat alur prosedur pengajuan perlindungan hak atas karya intelektual, dengan menjaminkan seluruh proses pelaksanaan prosedurnya berdasarkan standar internasional, sehingga institusi ini akan menjadi lebih profesional dan terpercaya. 4. Perlu didirikan suatu badan atau wadah

tertentu yang mudah diakses oleh para pelaku UMKM, terutama yang berada di daerah terpencil, untuk kemudahan memperoleh informasi resmi dan proses pengurusan permohonan HKI.

5. Perusahaan, baik milik pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun swasta yang memiliki UMKM binaan, seyogyanya memiliki program terpadu khusus dan memprioritaskan untuk membantu proses permohonan atau pengajuan HKI dari seluruh UMKM yang dibina kepada instansi terkait hingga tuntas.

5.

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, 2013, “Buku Panduan Hak Kekayaan Intelektual”, tersedia pada

http://e-tutorial.dgip.go.id/wp-content/uploads/brosur/panduan-2013.pdf, diakses pada tanggal 12 Februari 2015 Pukul 10.42 (GMT +7).

[2]. Sulistyowati, Ayu., 2008, “Berebut Hasil Kreasi Perajin Perak Bali”, kompas.com, tersedia pada

http://nasional.kompas.com/read/2008/09/21 /0055258/berebut.hasil.kreasi.perajin.perak. bali,

diakses pada tanggal 12 Februari 2015 Pukul 11.03 (GMT +7).

[3]. BBC Indonesia, 2014, “Apa yang Harus Anda Ketahui tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN”, tersedia pada

http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indo nesia/2014/08/140826_pasar_tenaga_kerja_ aec,

diakses pada tanggal 5 Maret 2015 Pukul 10.29 (GMT +7).

[4]. Seputar Pengertian, 2014, “Pengertian dan Karakteristik Masyarakat Ekonomi ASEAN”, tersedia pada

http://seputarpengertian.blogspot.com/2014/ 08/Pengertian-karakteristik-masyarakat-ekonomi-asean.html,

diakses pada tanggal 10 Maret 2015 Pukul 15.27 (GMT +7).

[5]. Saputra, Doddy., 2014, “Apa Itu Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)?”, marketing.co.id, tersedia pada,

http://www.marketing.co.id/apa-itu-masyarakat-ekonomi-asean-mea/,

diakses pada tanggal 10 Maret 2015 Pukul 17.47 (GMT +7).

[6]. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, 2007, “J.CO DONUTS & COFFEE”, tersedia pada

http://merek-indonesia.dgip.go.id/detail.php?aplnumber= %27J002007040210%27&class=%2735%2 7,

diakses pada tanggal 9 Maret 2015 Pukul 12.53 (GMT +7).

[7]. Devita, Irma., 2013, “Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Menurut UU No. 5 Tahun 1999”, tersedia pada

(13)

http://irmadevita.com/2013/praktik-SEMINAR NASIONAL “Strategi Indonesia Kreatif Menghadapi ASEAN Economic Community 2015”

UNIVERSITAS WIDYATAMA│Bandung, 19 Maret 2015

360

monopoli-dan-persaingan-usaha-menurut-uu-no-5-tahun-1999/,

diakses pada tanggal 5 Maret 2015 Pukul 13.11 (GMT +7).

[8]. Legal Akses, 2014, “Hak Moral dan Hak Ekonomi Suatu Hak Cipta”, tersedia pada

http://www.legalakses.com/hak-ekonomi-dan-hak-moral-suatu-hak-cipta/,

diakses pada tanggal 5 Maret 2015 Pukul 13.24 (GMT +7).

[9]. Noor, Rossi., 2015, “Invasi Lapangan di Villa Park: Dari Ban Kapten dan Sepatu yang Hilang, sampai Ancaman Hukuman FA”, Detik Sport, tersedia pada

http://sport.detik.com/sepakbola/read/2015/ 03/08/033220/2852559/72/1/invasi- lapangan-di-villa-park-dari-ban-kapten-dan- sepatu-yang-hilang-sampai-ancaman-hukuman-fa,

diakses pada tanggal 8 Maret 2015 Pukul 18.45 (GMT +7).

[10]. Akbar, Bakhrul., 2012, “Pentingnya Keseimbangan Religiusitas dan Intelektualitas dalam Kehidupan Mahasiswa”, tersedia pada

http://altatra23.blogspot.com/2012/08/pentin gnya-keseimbangan-religiusitas.html, diakses pada tanggal 5 Maret 2015 Pukul 13.41 (GMT +7).

[11]. Kementerian Koperasi Republik Indonesia, 2008, “Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)”, tersedia pada

http://www.depkop.go.id/attachments/article /129/259_KRITERIA_UU_UMKM_Nomor _20_Tahun_2008.pdf,

diakses pada tanggal 12 Februari 2015 Pukul 11.28 (GMT +7).

[12]. Mahasiswa Ekonomi, 2014, “Definisi Ekonomi Kreatif dan Industri Kreatif”, tersedia pada

http://mahasiswaekonomi.com/belajar- ekonomi/definisi-ekonomi-kreatif-dan-industri-kreatif/,

diakses pada tanggal 6 Maret 2015 Pukul 15.39 (GMT +7).

[13]. Naomi, Maria., 2011, “Definisi Periklanan dan Manajemen Periklanan”, tersedia pada

http://fikomankom.blogspot.com/2011/02/n ormal-0-false-false-false-en-us-x-none.html, diakses pada tanggal 11 Maret 2015 Pukul 17.36 (GMT +7).

[14]. Desain Studio, 2010, “Kumpulan Iklan-iklan Kreatif di Indonesia”, tersedia pada

http://www.desainstudio.com/2010/08/kump ulan-iklan-iklan-kreatif-di.html,

diakses pada tanggal 11 Maret 2015 Pukul 20.10 (GMT +7).

[15]. Prasetya, Heri Echo., 2012, “Pengertian Arsitektur”, tersedia pada

http://heppras.blogspot.com/2012/03/penger tian-arsitektur_08.html,

diakses pada tanggal 11 Maret 2015 Pukul 18.02 (GMT +7).

[16]. Arch Daily, 2010, “Al-Irsyad Mosque/Urbane”, tersedia pada

http://www.archdaily.com/87587/al-irsyad-mosque-urbane/,

diakses pada tanggal 11 Maret 2015 Pukul 18.03 (GMT +7).

[17]. Sinaga, Alexa., 2014, “Pengertian Seni Menurut Bahasa, 10 Pendapat Para Ahli Lengkap”, silontong.com, tersedia pada

http://silontong.com/2014/11/07/pengertian- seni-menurut-bahasa-10-pendapat-para-ahli-lengkap/,

diakses pada tanggal 11 Maret 2015 Pukul 18.23 (GMT +7).

[18]. National Geographic Indonesia, 2014, “Karya Lukisan Klasik Bali yang Mendunia”, tersedia pada

http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/0 6/karya-lukisan-klasik-bali-yang-mendunia, diakses pada tanggal 11 Maret 2015 Pukul 19.28 (GMT +7).

[19]. Winarti, Fajar., 2014, “Pengertian Prakarya, Kerajinan, Pengolahan, Budidaya, Rekayasa”, tersedia pada

https://fajarwinarti21.wordpress.com/2014/0 9/01/pengertian-prakarya/,

diakses pada tanggal 12 Maret 2015 Pukul 12.26 (GMT +7).

[20]. Kusuma, Mawar., 2013, “Limbah Kotak Susu Jadi Produk Kerajinan Cantik”, female, tersedia pada

http://female.kompas.com/read/2013/02/26/ 11305511/Limbah.Kotak.Susu.Jadi.Produk. Kerajinan.Cantik,

diakses pada tanggal 12 Maret 2015 Pukul 12.40 (GMT +7).

[21]. Savitrie, Dian., 2008, “Pola Perilaku Pembelian...”, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, tersedia pada

http://www.digilib.ui.ac.id/file?file=digital/1 26658-6027-Pola%20perilaku-Literatur.pdf, diakses pada tanggal 11 Maret 2011 Pukul 20.51 (GMT +7).

[22]. Indonesian Fashion and Batik Festival, 2014, “Photo Session”, tersedia pada

http://ifbf.ch/gallery.php?halaman=1&previ ew=5,

diakses pada tanggal 11 Maret 2015 Pukul 20.57 (GMT +7).

(14)

SEMINAR NASIONAL “Strategi Indonesia Kreatif Menghadapi ASEAN Economic Community 2015”

UNIVERSITAS WIDYATAMA│Bandung, 19 Maret 2015

361

https://mahasiswabelajar.wordpress.com/20 11/09/12/definisi-desain/,

diakses pada tanggal 12 Maret 2015 Pukul 13.29 (GMT +7).

[24]. Maroon 5, 2014, “Congratulations to Bayo Gale on the Winning Artwork in Our Creative Allies Contest to Design an Alternate Cover for “V””, tersedia pada

http://www.maroon5.com/news/congratulati ons-bayo-gale-winning-artwork-our- creative-allies-contest-design-alternate-cover-v,

diakses pada tanggal 12 Maret 2015 Pukul 13.49 (GMT +7).

[25]. Ahira, Anne., 2014, “Mengenal Lebih Jauh Pengertian Film”, tersedia pada

http://www.anneahira.com/pengertian-film.htm,

diakses pada tanggal 12 Maret 2015 Pukul 13.14 (GMT +7).

[26]. Kurnianto, Eddi., 2012, “Resensi: The Raid”, kompasiana, tersedia pada

http://hiburan.kompasiana.com/film/2012/03 /27/resensi-the-raid-445241.html,

diakses pada tanggal 12 Maret 2015 Pukul 13.17 (GMT +7).

[27]. Rusyanti, Hetty., 2013, “Pengertian Musik Menurut Ahli”, kajianteori.com, tersedia pada

http://www.kajianteori.com/2013/02/pengert ian-musik-definisi-musik.html,

diakses pada tanggal 12 Maret 2015 Pukul 13.49 (GMT +7).

[28]. Sofresh., 2010, “Angklung, Warisan Budaya Bangsa yang Mendunia”, Bambu Indonesia, tersedia pada

https://bamboeindonesia.wordpress.com/alat -musik-dari-bambu/jenis-alat-musik-bambu/angklung/,

diakses pada tanggal 12 Maret 2015 Pukul 16.06 (GMT +7).

[29]. Anwar, Mas., 2013, “Pengertian Seni Pertunjukan dan Jenisnya”, lintasjari, tersedia pada

http://www.lintasjari.com/2013/07/pengertia n-seni-pertunjukan-dan-jenisnya.html, diakses pada tanggal 12 Maret 2015 Pukul 15.47 (GMT +7).

[30]. Djunaedi, Didik., 2011, “Pertunjukan Seni Tradisional: Dimana Sekarang?”, kompasiana, tersedia pada

http://sosbud.kompasiana.com/2011/10/30/p

ertunjukan-seni-tradisional-dimana-kebaradaannya-408198.html,

diakses pada tanggal 12 Maret 2015 Pukul 16.08 (GMT +7).

[31]. Syahid, Muhammad., 2014, “Paper

Pengantar Ilmu Penerbitan”, Politeknik Negeri Media Kreatif, tersedia pada

https://www.academia.edu/9433778/PAPER _PENGANTAR_ILMU_PENERBITAN, diakses pada tanggal 12 Maret 2015 Pukul 17.02 (GMT +7).

[32]. Royan, Frans M., 2014, “Buku Baru Soal Distributorship Management (Terbitan Gramedia)”, Suara Marketing, tersedia pada

http://fransmroyan.blogspot.com/2014/03/pa da-akhirnya-sebuah-bisnis.html,

diakses pada tanggal 12 Maret 2015 Pukul 16.52 (GMT +7).

[33]. Ghufron, Anik., 2011, “Pendekatan Penelitian dan Pengembangan (R&D) di Bidang Pendidikan dan Pembelajaran”, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, tersedia pada

https://www.academia.edu/4739043/PENDE KATAN_PENELITIAN_DAN_PENGEMB ANGAN_R_and_D_DI_BIDANG_PENDI DIKAN_DAN_PEMBELAJARAN, diakses pada tanggal 12 Maret 2015 Pukul 18.38 (GMT +7).

[34]. Syaifurrahman., 2014, “Pengertian Software Komputer Paling Lengkap Disini!”, tersedia pada

http://webberbagi.blogspot.com/2014/10/pe ngertian-software-komputer-paling-lengkap.html#.VQFbIjGUfzE,

diakses pada tanggal 12 Maret 2015 Pukul 16.31 (GMT +7).

[35]. Faisal., 2014, “Mengenal Garuda OS | OS Asli Indonesia”, open source, tersedia pada

http://www.go-opensource.com/mengenal-garuda-os-os-asli-indonesia/,

diakses pada tanggal 12 Maret 2015 Pukul 16.40 (GMT +7).

[36]. Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Jaringan, 2013, “Main”, tersedia pada

http://kbbi.web.id/main,

diakses pada tanggal 12 Maret 2015 Pukul 17.35 (GMT +7).

[37]. Lestari, Dewi., 2010, “Definisi Game”, Universitas Muhammadiyah Sukabumi, tersedia pada

http://www.ummi.ac.id/ti/konvert_pdf.php? kode=VGxFOVBRPT0,

diakses pada tanggal 12 Maret 2015 Pukul 17.27 (GMT +7).

[38]. Fun Station, 2014, “5 Permainan Anak Indonesia yang Hampir Punah”, tersedia pada

http://funstationbandung.com/lain-lain/5- permainan-tradisional-anak-indonesia-yang-hampir-punah/,

(15)

SEMINAR NASIONAL “Strategi Indonesia Kreatif Menghadapi ASEAN Economic Community 2015”

UNIVERSITAS WIDYATAMA│Bandung, 19 Maret 2015

362

17.43 (GMT +7).

[39]. Dilihatya.com, 2014, “Pengertian Televisi Menurut Para Ahli”, tersedia pada

http://dilihatya.com/2397/pengertian-televisi-menurut-para-ahli,

diakses pada tanggal 12 Maret 2015 Pukul 18.39 (GMT +7).

[40]. Dilihatya.com, 2014, “Pengertian Radio Menurut Para Ahli”, tersedia pada

http://dilihatya.com/2207/pengertian-radio-menurut-para-ahli,

diakses pada tanggal 12 Maret 2015 Pukul 18.42 (GMT +7).

[41]. Netmediatama, 2013, “Indonesia Bagus – Batusangkar – Sumatera Barat”, tersedia pada

https://www.youtube.com/watch?v=Mx3-NOxLfXY,

diakses pada tanggal 12 Maret 2015 Pukul 19.27 (GMT +7).

[42]. Yusuf, Oik., 2012, “Game Horor Indonesia “Dreadout” Dirilis Awal 2013”, kompas.com, tersedia pada

http://tekno.kompas.com/read/2012/09/17/1 4460683/Game.Horor.Indonesia.Dreadout.D irilis.Awal.2013,

diakses pada tanggal 12 Maret 2015 Pukul 18.02 (GMT +7).

[43]. Bali Post, 2008, “Sidang Hak Cipta: Deni Diputus Bebas”, tersedia pada

http://www.balipost.co.id/mediadetail.php? module=detailberita&kid=10&id=5963, diakses pada tanggal 6 Maret 2015 Pukul 16.04 (GMT +7).

[44]. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, 2014, “Statistik HKI Tahun 2013-2014”, tersedia pada

http://www.dgip.go.id/images/adelch-

images/pdf-files/statistik/statistik_HKI_thn_2013_dan_t hn_2014-1.pdf,

diakses pada tanggal 12 Februari 2015 Pukul 11.47 (GMT +7).

[45]. Nishimura, Hidetoshi., 2014, “ASEAN Economic Community and Intellectual Property Rights”, Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), tersedia pada

http://www.jpo.go.jp/torikumi_e/ibento_e/pr ogram/img/OECD%20IPR%20Conference %20-FINAL4.pdf,

diakses pada tanggal 9 Maret 2015 Pukul 13.46 (GMT +7).

[46]. Intellectual Property of Singapore, 2014, “Singapore’s IP Rangking”, tersedia pada

http://www.ipos.gov.sg/MediaEvents/Singa poresIPRanking.aspx,

diakses pada tanggal 13 Februari 2015 Pukul 09.07 (GMT +7).

[47]. Pusat Komunikasi Publik, 2013, “Proteksi Hak Kekayaan Intelektual Anak Bangsa”, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, tersedia pada

http://parekraf.go.id/asp/detil.asp?c=16&id= 2215,

diakses pada tanggal 9 Maret 2015 Pukul 14.27 (GMT +7).

[48]. PPHKI, 2013, “BSA dan Ditjen HKI Luncurkan Penghargaan Piagam HKI 2013”, tersedia pada

http://www.piagam- hki.org/2013/10/31/peluncuran-penghargaan-piagam-hki-2013.html, diakses pada tanggal 9 Maret 2015 Pukul 14.35 (GMT +7).

[49]. Gerbang Indah Nusantara, 2014, “Seminar Penerapan HKI untuk Mendukung Pengembangan Kawasan Teknopolitan Berbasis IPTEKIN”, tersedia pada

http://www.gin.web.id/index.php/pendekata n/384-seminar-penerapan-hki-untuk- mendukung-pengembangan-kawasan-teknopolitan-berbasis-iptekin,

Gambar

Gambar 2. Contoh Karya Foto yang Hak Ekonominya  dimiliki Pihak Lain [9]
Tabel 1. Kriteria UMKM [11]
Gambar 6. Karya Kerajinan Limbah  [20]
Gambar di atas (Gambar 9.) merupakan poster film The Raid, yang dihasilkan oleh Merantau Films, dirilis pada tahun 2011 dan berhasil
+5

Referensi

Dokumen terkait

“Hal ini sangat berdampak pada keinginanku untuk mengikuti akun Instagram onlineshop dan tertarik untuk membeli barang yang digunakan oleh Aghnia. Paling sering sih aku

Keyakinan anggota PSM bahwa dirinya memiliki keterampilan untuk mengatur perasaannya, saat bernyanyi dalam paduan suara akan membantu anggota mengenali perasaan apa yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Purpossive Sampling, dengan pengukuran langsung kadar debu terbang PM 10 di masing-masing titik pengukuran di jalan Demang Lebar Daun

Sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu ditentukan selimut beton yang akan dicor, yaitu pada bagian bawah tulangan dipasang beton decking dan pada atasnya dipasang

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada enam provinsi di Pulau Jawa mengenai tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi, dapat disimpulkan bahwa meningkatnya jumlah

Dengan adanya penafsiran kedua pasal tersebut yakni Pasal 23 UUPA dan Pasal 37 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 jelaslah bahwa hak gadai atas tanah

Tingkat kesukaan sirup bunga dan buah belimbing wuluh yang diharapkan adalah sangat suka. Panelis dapat menentukan tingkat kesukaan produk sirup belimbing wuluh

Adapun tujuan dilaksanankan praktikum ini yaitu untuk membuktikan hubungan beda potensial (tegangan) dengan kuat arus pada dioda yang merupakan karakteristik dari dioda