UJIAN AKHIR SEMESTER
PERENCANAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
Lady Dea Sipakoly 2012 – 68 – 023
PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON
1. Menurut anda bagaimana peran sektor kelautan dalam pembangunan di kota Ambon
terkait dengan berbagai kebijakan pemerintah pusat (dalam hal ini kebijakan menteri
perikanan & kelautan)
Jawab :
Menurut saya peran sektor kelautan dan perikanan dalam pembangunan di kota
Ambon terkait dengan kebijakan pemerintah pusat sudah sangat baik, bahkan setelah
diangkatnya Susi Pudjiastuti sebagai menteri kelautan dan perikanan, peran sektor
perikanan di Indonesia meningkat tajam dan menjadi sorotan mata seluruh penduduk
Indonesia. Dengan berbagai kebijakan, peraturan serta tindakan langsung yang
dilakukan oleh Menteri Susi berbagai permasalahan menyangkut kelautan dan
perikanan dapat teratasi dengan baik dan cepat. Dari waktu ke waktu terus bermunculah
masalah perikanan yang selama ini belum bahak tidak diketahui oleh masyarakat
Indonesia.
Semenjak diberlakukannya kebijakan dan peraturan menteri kelautan dan
perikanan, Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Maluku gencar-gencaran melakukan
tindakan tegas terhadap berbagai penangkapan ikan secara illegal yang ada di provinsi
Maluku. Banyak kapal-kapal nelayan asing di Laut Arafura dan sekitarnya yang berhasil
ditangkap dan digiring masuk kedalam perairan teluk Ambon, bahkan ada kapal yang
sudah ditembak dan ditenggelamkan. Selain itu Kementerian Kelautan dan Perikanan
(KKP) telah menerbitkan aturan khusus mengenai larangan penangkapan lobster dan
kepiting yang sedang bertelur. Jauh sebelum kebijakan ini dicetuskan oleh Menteri
Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Pemprov Maluku sudah melakukannya.
Pelarangan penangkapan lobster dan kepiting yang sedang bertelur sudah diatur di
dalam Peraturan daerah, bahkan telah diatur hukum adat.
2. Berdasarkan materi teori lokasi, menurut anda bagaimana suatu wilyah perikanan dapat
tumbuh & berkembang dengan baik (studi kasus salah 1 lokasi perikanan d kota
Ambon)
Saya mengambil studi kasus mengenai PT.Maluku Maya Mandiri yang
sebelumnya sudah pernah saya teliti.
PT. Maluku Maya Mandiri berlokasi di Dusun Riang, Desa Tawiri Kecamatan
Teluk Ambon. Perusahan ini berada ±30 km dari pusat kota Ambon. Bidang yang
dikerjakan oleh perusahaan ini yaitu pengolahan tuna beku karena mengingat bahwa
kualitas dan kuantitas ikan tuna di Maluku yang begitu besar dengan kualitas yang
unggul.
Faktor-faktor yang berperan penting dalam penentuan lokasi pabrik PT. Maluku
Maya Mandiri adalah letaknya yang berdekatan dengan garis pantai, sehingga
memungkinkan para nelayan untuk langsung membawa hasil tangkapannya lewat laut
dan harga tanah yang lebih murah, disisi lain tenaga kerja bersifat Semi-Skilled yang
mudah diperoleh, karena pada umumnya tempat tinggal karyawan perusahan berdekatan
dengan lokasi pabrik. Selain faktor-faktor yang telah disebutkan terdapat faktor-faktor
penentu lainnya yaitu:
a. Lokasi Pasar
Pemasaran produk hasil olahan dari PT. Maluku Maya Mandiri hanya dieksport
langsung ke Amerika.
b. Lokasi Bahan Baku
Luas wilayah provinsi Maluku yang didominasi oleh perairan, menjadi alasan
untuk didirikannya perusahan perikanan di kota Ambon. Jenis bahan baku yang
dihasilkan oleh PT. Maluku Maya Mandiri adalah bahan baku yang dalam proses
pengolahannya terdapat pengurangan berat secara nyata selama dan setelah proses
produksi berlangsung.
Fasilitas pengangkutan yang digunakan untuk menyalurkan hasil produksi PT.
Maluku Maya Mandiri adalah dengan menggunakan Reefer Container yang
merupakan peti kemas untuk muatan beku yang memerlukan pendingin dengan
belakangnya. Selain itu sebelum dipindahkan ke Reefer Container, hasil produksi
terlebih dahulu dimuat di dalam sebuah mobil pick-up milik PT. Maluku Maya
Mandiri.
d. Sumber Energi
Sumber energy yang digunakan oleh PT. Maluku Maya Mandiri untuk keperluan
menjalankan mesin dan penerangan bagi pabrik secara kesluruhan, terdiri dari :
-Sumber energy yang berasal dari PLN, dan
-Sumber energy yang berasal dari generator jenis Mitsubishi 6D-16 berkapasitas
80 KVA dengan sistem pengamanan silent.
e. Air dan Limbah Industri
Kebutuhan air dalam proses produksi sangat diperlukan. Air yang digunakan oleh
PT. Maluku Maya Mandiri berasal dari air yang dibeli di Perusahan Air waitatiri.
Limbah hasil pengolahan terdiri dari limah padat dan limbah cair. Penanganan
limbah padat biasanya diangkut oleh dinas kebersihan kota. Secara fisik,
penanganan limbah padat dilakukan menggunakan penyaring (filter). Bentuk
saringan disesuaikan dengan kondisi dimana limbah tersebut ditangani dan
dibungkus dengan rapih kemudian dibuang.
Sedangkan penanganan limbah cair dilakukan secara kimiawi menggunakan
senyawa kimia tertentu kemudian limbah cair tersebut dibuang kelaut namun tidak
mencemari laut.
Menurut saya, PT.Maluku Maya Mandiri merupakan salah satu contoh wilayah
perikanan yang telah memenuhi faktor lokasi serta penentuan lokasi industri yang baik,
tinggal dilihat bagaimana kinerja dan perkembangannya dimasa yang akan datang.
Menurut saya, suatu wilayah perikanan dapat tumbuh dan berkembang dengan