• Tidak ada hasil yang ditemukan

Arahan Pengembangan Fasilitas Taman Bung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Arahan Pengembangan Fasilitas Taman Bung"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

Arahan Pengembangan Fasilitas Taman Bungkul

Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

Mata Kuliah Teknik Analisa Kualitatif

Wiratama Adi Nugraha (3613100028)

Dian Fajar Novitasari (3613100036)

(2)

i Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

ABSTRAK

Taman Bungkul dinilai telah berhasil memenuhi preferensi masyarakat Surabaya akan ruang publik. Hal tersebut dapat dibuktikan bahwa semua kalangan usia ikut memanfaatkan Taman Bungkul. Dalam keseharian yaitu weekday maupun weekend, Taman Bungkul tidak pernah sepi pengunjung. Masyarakat Surabaya seakan tidak pernah bosan untuk mengeksplorasi Taman Bungkul. Hal ini tentu menjadikan Taman Bungkul sebagai contoh ruang publik yang sukses dalam memenuhi preferensi masyarakat dan pantas untuk menjadi teladan atau acuan dalam penyediaan ruang publik di dalam maupun luar Kota Surabaya. Karena di Indonesia sendiri penyediaan ruang publik masih tergolong kurang. Dan masih banyak kasus kurangnya kesadaran dalam penyediaan ruang publik yang seharusnya disesuaikan dengan preferensi masyarakat. Dari latar belakang yang telah dibahas, maka rumusan permasalahan yang akan diangkat pada makalah ini adalah apa saja aktifitas masyarakat Kota Surabaya di Taman Bungkul berdasarkan penggunaan fasilitasnya, apakah penyediaan fasilitas ruang publik di Taman Bungkul telah sesuai dengan preferensi aktifitas masyarakat dalam beraktivitas di Taman Bungkul, bagaimanakah pengembangan Taman Bungkul kedepannya. Metode untuk penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode penelitian disini melalui pendekatan deduktif, yaitu pola berpikir yang berawalan dari permasalahan khusus, guna mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum. “Gaya” penelitian kualitatif berusaha mengkonstruksi realitas dan memahami maknanya. Sehingga, penelitian kualitatif biasanya sangat memperhatikan proses, peristiwa dan otentisitas. Memang dalam penelitian kualitatif kehadiran nilai peneliti bersifat eksplisit dalam situasi yang terbatas, melibatkan subjek dengan jumlah. Dalam penelitian ini, dilakukan yaitu wawancara dalam melakukan pengumpulan data pada penelitian kualitatif. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak. Dalam penelitian ini, dilakukan metode analisa SWOT. Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenggths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). diketahui bahwa aktifitas Taman Bungkul kebanyakan sudah sesuai dengan fasilitas yang ada. Namun terdapat fasilitas yang mengalami salah fungsi, atau adanya aktifitas yang justru menganggu aktifitas pengunjung lainnya. Taman Bungkul sebagai salah satu taman terbaik di Surabaya dan juga telah memenangi beberapa penghargaan, telah menjadi salah sati tempat dengan daya tarik masyarakat yang cukup tinggi di Kota Surabaya, ditambah lagi dengan lokasinya yang cukup terjangkau. Dari hasil analisis SWOT, maka arahan kebijakan pengembangan yang bisa diambil untuk Taman Bungkul memerlukan peningkatan kualitas fasilitas di Taman Bungkul yang sudah tersedia serta penambahan sarana dan prasarana pendukung Taman Bungkul. Hal ini dimaksud agar fasilitas di Taman Bungkul sesuai dengan aktifitas pengunjung Taman Bungkul. Peningkatan keasrian Taman Bungkul serta peningkatan kualitas vegetasi Taman Bungkul. Hal ini dimaksud untuk menjaga keasrian dari Taman Bungkul dan menciptakan Taman Bungkul sebagai kawasan yang sejuk dan nyaman. Peran Pemerintah dalam meningkatkan Taman Bungkul serta Regulasi berkaitan dengan Taman Bungkul. Hal ini dimaksu agar pemerintah selaku stakeholder kunci pengembangan Taman Bungkul punya peran dan atensi yang lebih besar dalam mengembangkan dan menjaga kualitas dari Taman Bungkul.

(3)

ii Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan kasih sayangnya berupa nikmat jasmani dan rohani tim penulis dapat menyelesaikan Penelitian Kecil berjudul “Arahan Pengembangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung”. Penelitian Kecil ini merupakan bagian dari tugas dari mata kuliah teknik analisa kualitatif yang akan melatih mahasiswa dalam melakukan penelitian kualitatif.

Penulis menyadari bahwa laporan ini tersusun dengan peran serta dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dian Rahmawati, ST, MT 2. Hertiari Idajati, ST, M.Sc

yang telah memberikan bimbingan selama penyusunan makalah ini.

Tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak tersebut, laporan ini tidak akan selesai dengan baik. Laporan ini masih jauh dari tahap sempurna, sehingga kritik dan saran yang membangun merupakan hal yang sangat dinanti. Semoga kedepannya laporan ini dapat bermanfaat, baik bagi tim penulis yang menempuh studi di jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, maupun bagi pembaca laporan ini.

Surabaya, Desember 2015

(4)

iii Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penulisan ... 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 3

2.1 Taman Kota sebagai Ruang Publik... 3

2.2 Taman Bungkul sebagai Ikon Kota Surabaya ... 4

BAB III. METODE PENELITIAN ... 6

3.1 Pendekatan Penelitian ... 6

3.2 Metode Pengumpulan Data ... 6

3.3 Teknik Analisis Data ... 7

3.4 Alur Metode Penelitian ... 8

BAB IV. ANALISIS DATA ... 9

4.1 Analisis Hasil Wawancara ... 9

4.2 Analisis SWOT dalam Arahan Pengembangan Taman Bungkul ... 10

BAB V. PENUTUP ... 15

5.1 Kesimpulan ... 15

5.2 Saran ... 15

DAFTAR PUSTAKA ... 16

(5)

1 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah perkotaan pada zaman modern ini salah satunya adalah terasing di kota sendiri. Taman Bungkul yang merupakan salah satu ruang publik di Kota Surabaya merupakan jalan keluar bagi masalah tersebut. Desain arsitektur dan unsur-unsur ruang publik dapat digunakan untuk menciptakan lingkungan yang menyenangkan dalam melakukan interaksi sosial. Desain-desain sosiopetal (formasi yang mendorong terjadinya interaksi sosial) diperlukan dalam mewujudkan hal tersebut.

Terkait penggunannya, Taman Bungkul dinilai telah berhasil memenuhi preferensi masyarakat Surabaya akan ruang publik. Hal tersebut dapat dibuktikan bahwa semua kalangan usia ikut memanfaatkan Taman Bungkul. Dalam keseharian yaitu weekday maupun

weekend, Taman Bungkul tidak pernah sepi pengunjung. Masyarakat Surabaya seakan tidak pernah bosan untuk mengeksplorasi Taman Bungkul. Hal ini tentu menjadikan Taman Bungkul sebagai contoh ruang publik yang sukses dalam memenuhi preferensi masyarakat dan pantas untuk menjadi teladan atau acuan dalam penyediaan ruang publik di dalam maupun luar Kota Surabaya. Karena di Indonesia sendiri penyediaan ruang publik masih tergolong kurang. Dan masih banyak kasus kurangnya kesadaran dalam penyediaan ruang publik yang seharusnya disesuaikan dengan preferensi masyarakat.

(6)

2 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dibahas, maka rumusan permasalahan yang akan diangkat pada makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa saja aktifitas masyarakat Kota Surabaya di Taman Bungkul berdasarkan penggunaan fasilitasnya

2. Apakah penyediaan fasilitas ruang publik di Taman Bungkul telah sesuai dengan preferensi aktifitas masyarakat dalam beraktivitas di Taman Bungkul

3. Bagaimanakah pengembangan Taman Bungkul kedepannya

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini antara lain:

1. Mengidentifikasi aktifitas, penyebab, serta kesesuaian fasilitas ruang publik di Taman Bungkul dalam menjalankan aktifitas di Taman Bungkul.

(7)

3 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

BAB II.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Taman Kota sebagai Ruang Publik

Ruang publik sebagai salah satu dari elemen-elemen kota yang memiliki peranan penting yakni sebagai pusat interaksi dan komunikasi masyarakat baik formal maupun informal, individu atau kelompok. Pengertian ruang publik secara singkat merupakan suatu ruang yang berfungsi untuk kegiatan-kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan sosial, ekonomi, dan budaya. Sikap dan perilaku manusia yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi juga berpengaruh terhadap tipologi ruang kota yang direncanakan. Tipologi ruang publik dalam perkembangannya memiliki banyak variasi tipe dan karakter, salah satunya taman umum (public park) dimana ruang terbuka publik disini berperan sebagai paru-paru kota yang dapat menyegarkan suatu kawasan.

Secara singkat ruang terbuka publik memiliki 3 karakter penting, yakni: memiliki makna (meaningful), dapat mengakomodir kebutuhan para pengguna dalam melakukan kegiatan (responsive), dan dapat menerima berbagai kegiatan masyarakat tanpa ada diskriminasi (democratic). Karena pentingnya ruang publik, dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Pasal 29 menyatakan bahwa proporsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) pada wilayah kota paling sedikit 30% dari luas wilayah kota dan proporsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik paling sedikit 20% dari luas wilayah kota.

Perancangan ruang publik harus dilihat dari aspek-aspek yang terkait, antara lain aktivitas dan fungsi campuran, ruang publik yang hidup (lifely), pedestrian yang ramah dan humanis, ruang-ruang yang berskala manusia dan memiliki aksesibilitas yang baik, struktur kota yang jelas dan berkarakter, kerapian, aman dan nyaman, memiliki visual yang baik disetiap sudut kotanya. Dengan memperhatikan aspek-aspek diatas diharapkan kualitas ruang publik yang dirancang akan lebih baik dan berkesinambungan.

(8)

4 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

kesejahteraan manusia yang didasari pada kontak dengan alam. Selain itu, taman kota juga bermanfaat secara lingkungan, estetis, rekreasi, psikologis, sosial, serta ekonomis bagi masyarakat perkotaan.

Namun, idealisme mengenai konsep awal pembentukan taman kota ini tampaknya sudah semakin kurang disadari oleh masyarakat perkotaan masa kini. Untuk itu diperlukan adanya suatu pemahaman kembali mengenai peran penting taman kota yang diperuntukkan bagi seluruh komponen masyarakat kota. Pemahaman kembali ini, yang terwujud dalam konsep reposisi taman kota, tidak saja hanya sebatas wacana komunikasi saja, melainkan juga melalui pendidikan lingkungan, serta pemfasilitasan melalui perancangan taman kota tersebut. Di dalam proses reposisi taman kota juga diperlukan adanya penyesuaian terhadap konteks nilai-nilai lokal budaya masyarakat perkotaan setempat, sehingga nantinya dapat menghasilkan perancangan taman kota yang optimal. Kesemuaan proses ini pada akhirnya diharapkan dapat menjadikan taman kota sebagai ruang publik yang dapat membentuk budaya sehat kolektif bagi masyarakat perkotaan di Indonesia.

Taman kota juga mengemban fungsi sosial, antara lain sebagai tempat komunikasi sosial. Sebagai sarana olahraga, bermain, dan rekreasi. Sebagai landmark sebuah kota. Menambah nilai estetika sebuah lingkungan sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi sebuah kota. Taman kota seharusnya menjadi poin penting dalam perencanaan sebuah kota. Karena selain berfungsi untuk menjaga kualitas lingkungan perkotaan yang padat aktivitas, taman kota dapat menumbuhkan rasa sosialis yang tinggi di dalam lingkungan perkotaan yang kini mengarah pada individualis. Menumbuhkan rasa toleransi, tidak hanya terhadap sesama manusia melainkan terhadap mahkluk hidup lainnya. Taman yang baik merupakan cerminan kota dengan manusia (masyarakat) yang baik. Manusia (masyarakat) merupakan aspek penting dalam sebuah kota, sehingga kualitas manusia (masyarakat) akan mempengaruhi kualitas sebuah kota. (Harian Jurnal Asia)

2.2 Taman Bungkul sebagai Ikon Kota Surabaya

(9)

5 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

Taman Bungkul seperti halnya oase bagi Warga Kota Surabaya. Dia area ini warga kota bisa menghirup beragam manfaat, keindahan, kenyamanan, kesehatan dan kesenangan sekaligus. Disini, anak-anak bisa terpuaskan nafsu bermainnya, dan anak-anak muda penghobi olah raga pun terpuaskan untuk memainkan skate board dan sepeda BMX-nya. Bahkan para pebisnis atau mahasiswa dapat memuaskan wisatanya didunia maya, karena di taman ini juga dilengkapi dengan Hot Spot Wi-Fi.

Gambar Pesebaran Fasilitas di Taman Bungkul

(10)

6 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

BAB III.

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Metode untuk penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode penelitian disini melalui pendekatan deduktif, yaitu pola berpikir yang berawalan dari permasalahan khusus, guna mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum (Moleong, 2001). “Gaya” penelitian kualitatif berusaha mengkonstruksi realitas dan memahami maknanya. Sehingga, penelitian kualitatif biasanya sangat memperhatikan proses, peristiwa dan otentisitas. Memang dalam penelitian kualitatif kehadiran nilai peneliti bersifat eksplisit dalam situasi yang terbatas, melibatkan subjek dengan jumlah.

Pendekatan melalui penelitian kualitatif umumnya diasosiasikan dengan perspektif interpretasi dalam riset sosial, dimana logika penelitian bukan semata-mata untuk menguji teori mengenai perilaku manusia melainkan untuk membangun atau mengkonstruksi teori mengenai sesuatu yang memotivasi dan mengarahkan manusia dalam berperilaku. Mengingat penelitian kualitatif sesuai untuk memahami motivasi dan alasan dari perilaku manusia maka peneliti perlu memahami dulu makna lingkungan/dunia sekitar bagi seseorang atau suatu kelompok karena makna inilah yang kemudian memotivasi dan mengarahkan seseorang dalam berperilaku. Titik berat atau emphasis yang diberikan dari seorang peneliti kualitatif untuk studi mereka melibatkan studi terkait perspektif berpikir, baik ide, perilaku, motif, keinginan maupun ketertarikan seseorang atau suatu kelompok (Henn et al, 2006).

3.2 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, dilakukan yaitu wawancara dalam melakukan pengumpulan data pada penelitian kualitatif. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak (Karlina & Ariastita, 2008) yaitu pewawancara (interviewer) sebagai pengaju/pemberi pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu. Maksud diadakannya wawancara seperti ditegaskan oleh Lincoln dan Guba (1985) antara lain: mengonstruksi perihal orang, kejadian, merekonstruksi kebulatan-kebulatan harapan pada masa yang akan mendatang, memverifikasi, mengubah dan memperluas informasi dari orang lain baik manusia maupun bukan manusia.

(11)

7 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman tentang apa-apa yang ditanyakan secara garis besar. Berdasarkan pertanyaan ke pewawancara, wawancara dilakukan secara terbuka, dimana informan bisa menyampaikan secara bebas atas informasi yang mereka dapat. Jenis wawancara merupakan wawancara terbuka, dimana peneliti mengungkap ke informan maksud dari wawancara tersebut (Lincoln dan Guba, 1981). Wawancara dilakukan dengan in-depth Interview secara personal, dimana responden diwawancarai secara cukup lama mengenai isu, pengalaman atau peristiwa. (Fielding dalam Henn, 2006). Kriteria narasumber adalah mereka yang berdomisili di Surabaya atau bekerja di Surabaya, mengunjungi Taman Bungkul minimal lebih dari sekali dalam sebulan, serta mengetahui fasilitas erta mempunyai aktifitas, Maka dari itu sebelum wawancara dilakukan, perlu dilakukan screening pada setiap pengunjung yang menjadi calon narasumber.

Hasil Wawancara kemudian diolah dalam bentuk trasnkrip wawancara. Transkrip wawancara menampilkan bentuk yang paling umum dari data kualitatif yang kemudian akan peneliti temukan sendiri apa yang akan dianalisa. Pada intinya, transkrip tak lain merupakan versi data aktual dari sebuah proses. Misalnya terdapat data dasar, seringkali berupa rekaman kaset, yang telah ditranskripkan atau memasukkan kata-kata tersebut ke dalam alat analisa di komputer.

3.3 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, dilakukan metode analisa SWOT. Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenggths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).

Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategis (strategic planner) harus menganalisa faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT (Rangkuti, 1997).

(12)

8 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. (Friesner,2010)

Didalam penelitian analisis SWOT kita ingin memproleh hasil berupa kesimpulan-kesimpulan berdasarkan keempat faktor dimuka yang sebelumnya telah dianalisa:

Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Maxi-maxi)

Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan atas peluang yang telah diidentifikasi.

Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Mini-maxi)

Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena kelemahan perusahaan.

Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Maxi-min)

Dalam analisa ancaman ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya. Strategi ini mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang dapat mengurangi atau menangkal ancaman tersebut.

Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T atau Mini-mini)

Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern, strategi yang umumnya dilakukan adalah “keluar” dari situasi yang terjepit tersebut. Keputusan yang diambil adalah “mencairkan” sumber daya yang terikat pada situasi yang mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada usaha lain yang lebih cerah

3.4 Alur Metode Penelitian

Gambar Bagan alur penelitian kualitatif.

Sumber: Hasil Kajian Kelompok Peneliti, 2015

(13)

9 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

BAB IV.

ANALISIS DATA

4.1 Analisis Hasil Wawancara

Analisis hasil wawancara ini melihat dari trasnkrip wawancara yang telah dilakukan dalam mengumpulkan data untuk melakukan penelitian kualitatif. Wawancar dilakukan dengan mewawancarai pengunjung sebagai narasumber dan sedang berada di fasilitas-fasilitas Taman Bungkul. Narasumber akan dimintai tanggapan mereka akan kondisi fasilitas-fasilitas yang saat ini narasumber gunakan Taman Bungkul, kelebihan dan kekurangan, saran kedepannya, serta eksistensi Tamn Bungkul dari luar. Transkip dan interpetasi hasil wawancara bisa dilihat pada halaman Lampiran.

Dari wawancara ini, diketahui beberapa poin yang didapat berkaitan dengan kondisi fasilitas Taman Bungkul dalam beraktifitas antara lain:

 Kondisi Sentra PKL cenderung tidak nyaman, dimana kondisi tempat yang tidak ber-AC, tempat yang tidak indoor (Sentra PKL dibuat dengan tenda), serta banyak asap rokok. Sentra PKL juga kerap dijadikan tempat untuk mengamen, sehingga semakin mengurangi kenyamanan

 Harga makanan dan minuman Sentra PKL yang relatif terjangkau, hal ini juga bisa terlihat dari kondisi sentra PKL yang ramai ketika wawancara dilakukan.Banyak orang di sentra PKL untuk menikmati makanan dan minuman yang dijual di Sentra PKL.  Kondisi arena skateboard sudah mengalami kerusakan, sehingga mengurangi

keselamatan pengguna arena skateboard. Banyak anak kecil yang bermain di arena skateboard sehingga berbabhaya untuk keselamatan. Hal ini juga diperparah dengan minimnya pengawasan dari petugas setempat.

 Keberadaan arena skateboard sudah memfasilitasi mereka yang memilki hobi bermain skateboard.

 Amphitheater kurang representatif untuk pertunjukan karena minimnya prasarana pendukung, namun memiliki fungsi yang banyak dan bisa digunakan siapa saja. Namun ada beberapa pasangan yang kerap beraktifitas tidak semestinya di Taman Bungkul.

 Tempat parkir sudah representatif meski menganngu arus lalu lintas.  Pathway dan pathway reflleksi sudah bagus meski perlu diperbaiki.

(14)

10 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

yang tidak pada usianya membuat tempat bermain anak-anak ini tidak digunakan secara maksimal oleh anak-anak.

 Keberadaan pengamen dan pedagang kerap kali mengganggu pengunjung Taman Bungkul.

Dari poin-poin ini, diketahui bahwa aktifitas Taman Bungkul kebanyakan sudah sesuai dengan fasilitas yang ada. Namun terdapat fasilitas yang mengalami salah fungsi, atau adanya aktifitas yang justru menganggu aktifitas pengunjung lainnya. Taman Bungkul sebagai salah satu taman terbaik di Surabaya dan juga telah memenangi beberapa penghargaan, telah menjadi salah satu tempat dengan daya tarik masyarakat yang cukup tinggi di Kota Surabaya, ditambah lagi dengan lokasinya yang cukup terjangkau. Oleh karena itu beberapa narasumber juga telah menyampaikan saran mereka akan pengembangan Taman Bungkul kedepannya, yaitu:

 Pembangunan Sentra PKL yang bersifat Indoor untuk meningkatkan kenyamanan pengguna Sentra PKL Taman Bungkul.

 Perlunya perbaikan dan pengawasan pada arena skateboard agar penggunaanya lebih aman dan bisa digunakan untuk semestinya.

 Perlunya pengembangan amphithetaer yang representatif untuk pertunjukan, seperti pembangunan atap/tenda.

 Perbaikan pada pathway agar kondisi lebih baik.

4.2 Analisis SWOT dalam Arahan Pengembangan Taman Bungkul

Dari pengembangan hasil wawancara, kemudian bisa kita analisis arahan pengembangan apa yang diwujudkan dalam Taman Bungkul sesuai dengan karakteristik aktifitas masyarakat. Dari hasil wawancara, diketahui bahwa setiap fasilitas memiliki ciri khas aktifitas tersendiri yang disesuaikan dengan fungsinya. Meski begitu kerap fungsiya disalahgunakan.

Untuk melakukan analisis ini, maka dilakukan teknik analisis SWOT. Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenggths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).

(15)

11 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

Analisis Situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT (Rangkuti, 1997).

(16)

12 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

Tabel Analisis SWOT beserta hasilnya

Internal

Eksternal

Strength (S) Weakness (W)

1. Kondisi Pathway sudah bagus dan tidak licin.

2. Sentra PKL di sana memilii harga yang terjangkau sehingga menarik konsumen cukup banyak.

3. Arena bermain skateboard sudah memfasilitasi mereka yang hobi bermain dengan skateboard.

4. Amphitheater sebagai pusat Taman Bungkul memiliki fungsi yang banyak untuk berbagai aktifitas.

5. Kondisi Amphitheater yang hijau, nyaman, sejuk, dan bisa digunakan untuk bermain anak-anak.

6. Tempat Parkir Taman Bungkul sudah cukup representatif.

7. Lokasi tempat bermain anak-anak dengan suasana lokasi yang rindang 8. Kondisi pathway refleksi sudah cukup bagus untuk digunakan

9. Suasana masjid di taman bungkul sangat religius

1. Kondisi sentra PKL tidak nyaman untuk beraktifitas karena kondisinya yang outdoor dan penuh dengan asap rokok

2. Keberadaan pengamen dan penjual kerap kali menganggu aktifitas pengunjung di Taman Bungkul.

3. Arena skateboard mengalami kerusakan dan kerap kali membahayakan pengguna arena skateboard.

4. Arena skateboard juga kerap kali digunakan anak-anak sehingga mengurangi keleluasaan bermain skateboard.

5. Untuk pertunjukan, kondisi amphitheater kurang representatif karena kurangnya prasarana pendukung untuk pertunjukan.

6. Tempat parkir kerap mengganggu arus lalu lintas kendaraan yang lewat. 7. Tempat duduk di tempat bermain anak-anak kurang banyak

8. Permainan yang disediakan di tempat bermain anak-anak kurang banyak 9. Banyak permainan yang dimainkan oleh umur yang tak semestinya

(penggunaan tidak sesuai dengan fungsinya)

10. Kurangnya rerumputan atau kawasan yang bisa digunakan untuk piknik 11. Masjid Mbah Bungkul kurang luas

12. Akses masjid Mbah Bungkul cenderung susah 13. Tempat Wudhu di Masjid Mbah Bungkul kurang

Oportunity (O) Analisis Strength-Oportunity Analisisi Weakness-Oprtunity

1. Taman ini memiliki minat yang tinggi di mata masyarakat kota Surabaya sehingga banyak yang mengunjungi taman tersebut.

2. Taman ini dijadikan tempat bagi masyarakat kota Surabaya untuk bersantai setelah berkerja.

3. Taman ini dijadikan tempat bagi individu atau kelompok dalam berwisata

4. Adanya fasilitas yang bersifat khusus (seperti Arena Skateboard) menjadikan lokasi dijadikan tempat untuk komunitas. 5. Masyarakat mengharapkan peran

walikota baru dalam perbaikan Taman Bungkul kedepannya.

 (S4-O1) Mengoptimalkan Amphitheter yang merupakan pusat Taman Bungkul dan dapat digunakan untuk berbagai aktivitas agar dapat menampung minat masyarakat yang tinggi. Dengan menambah fasilitas pendukung dan penunjang pertunjukkan pada Amphitheater.

 (S6-O4) Pengadaan area parkir off street berupa parkir bertingkat pada Taman Bungkul. Area parkir Taman Bungkul sudah cukup representatif, namun masih berupa parkir on street. Hal ini dapat mempertahankan gelar Taman Bungkul sebagai role mode bagi taman publik.

 (S7-O1) Menambah pepohonan pada area Taman Bungkul agar suasana semakin rindang. Sehingga antusias untuk mengunjungi atau berakttivitas di Taman Bungkul meningkat.

 (W1-O3) Mengusulkan kepada pemerintah untuk memperbaiki kondisi sentra PKL

 (W5-O3) Mengusulkan kepada pemerintah untuk memperbaiki kondisi amphiteather agar menudukung untuk melakukan pertunjukan

 (W6-O3) Mengusulkan kepada pemerintah untuk memperbaiki kondisi fasilitas parkir

 (W7-O3) Mengusulkan kepada pemerintah untuk memperbaiki tempat duduk di tempat bermain anak-anak

 (W8-O3) Mengusulkan kepada pemerintah untuk memperbanyak tempat bermain anak-anak

 (W10-O3) Mengusulkan kepada pemerintah untuk menambah rerumputan untuk dijadikan tempat piknik

(17)

13 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

6. Pemerintah memiliki andil untuk mengembangkan Taman Bungkul

Threath (T) Analisis Strength-Threath Analisis Weakness-Threath

1. Tindakan pengunjung yang kerap kali tidak sesuai dengan peraturan dan menganggu kenyamanan beraktifitas di Taman Bungkul.

2. Adaya gangguan arus lalu lintas di sekitar Taman Bungkul akibat banyaknya ruang jalan yang digunakan untuk parkir kendaraan.

3. Adanya café dan mall yang menjadi saingan taman

 (S2-T3) Membangun kawasan Sentra PKL yang berbasis pada cafe untuk menarik lebih banyak minat pengunjung Taman Bungkul.

 (S5-T3) Memaksimalkan fungsi amphiteater dengan pertunjukan musik untuk menarik lebih banyak minat pengunjung Taman Bungkul.

 (S6-T2) Mengatur ulang sistem lalu lintas di sekitar Taman Bungkul untuk meminimalisir gangguan lalu lintas.

 (W1-T3) 1) penambahan kipas angin pada beberapa titik sentra PKL agar menambah kenyamanan pengunjung. 2) Selain itu dibuat peraturan

“dilarang merokok” pada sentra PKL dan disediakan area khusus bagi yang

ingin merokok agar tidak menganggu aktivitas pengunjung lain.

 (W3-T3) Memperbaiki skateboard arena, melakukan perawatan rutin, dan memberikan gambar-gambar unik pada arena. Sehingga menjadi nilai jual bagi Taman Bungkul untuk melawan semakin berkembangnya mall dan café.

 (W5-T3) Menambah fasilitas pendukung dan penunjang pertunjukkan pada Amphitheater dan menjadwalkan acara-acara menarik untuk berbagai macam usia di Taman Bungkul. Sehingga Taman Bungkul punya daya tarik untuk segala umur.

 (W6-T2) Menyediakan parkir off street untuk pengunjung Taman Bungkul agar tidak mengganggu arus lalu lintas. Parkir off street dapat berupa tempat parkir bertingkat untuk mengatasi keterbatasan lahan.

 (W9-T1) 1) Membuat peraturan yang tegas terkait penggunaan fasilitas pada Taman Bungkul, karena masih banyak penyalah gunaan fasilitas yang ada. 2) Selain itu mempekerjakan penjaga Taman Bungkul yang bertugas mengawasi kegiatan di Taman Bungkul dan siap memberi peringatan bagi pengunjung yang melakukan pelanggaran.

 (W10-T3) Menyediakan area rerumputan yang dapat digunakan sebagai tempat piknik bagi pengunjung. Sehingga Taman Bungkul semakin menarik untuk dikunjungi.

Sumber: Hasil Analisis, 2015

(18)

14 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

Tabel Arahan Pengembangan Taman Bungkul berdasarkan hasil analisis SWOT

Value yang dikembangkan Arahan Pengembangan Startegi

Kesesuaian Fasilitas dengan Aktifitas

 Penambahan kipas angin pada beberapa titik sentra PKL agar menambah kenyamanan pengunjung.

 Memperbaiki skateboard arena, melakukan perawatan rutin, dan memberikan gambar-gambar unik pada arena. Sehingga menjadi nilai jual bagi Taman Bungkul untuk melawan semakin berkembangnya mall dan café.

 Menambah fasilitas pendukung dan penunjang pertunjukkan pada Amphitheater dan menjadwalkan acara-acara menarik untuk berbagai macam usia di Taman Bungkul. Sehingga Taman Bungkul punya daya tarik untuk segala umur.

 Menyediakan parkir off street untuk pengunjung Taman Bungkul agar tidak mengganggu arus lalu lintas. Parkir off street dapat berupa tempat parkir bertingkat untuk mengatasi keterbatasan lahan.

 Menyediakan area rerumputan yang dapat digunakan sebagai tempat piknik bagi pengunjung. Sehingga Taman Bungkul semakin menarik untuk dikunjungi.

 Membangun kawasan Sentra PKL yang berbasis pada cafe untuk menarik lebih banyak minat pengunjung Taman Bungkul.

 Memaksimalkan fungsi amphiteater dengan pertunjukan musik untuk menarik lebih banyak minat pengunjung Taman Bungkul.

 Mengatur ulang sistem lalu lintas di sekitar Taman Bungkul untuk meminimalisir gangguan lalu lintas.

 Mengoptimalkan Amphitheter yang merupakan pusat Taman Bungkul dan dapat digunakan untuk berbagai aktivitas agar dapat menampung minat masyarakat yang tinggi. Dengan menambah fasilitas pendukung dan penunjang pertunjukkan pada Amphitheater.

 Pengadaan area parkir off street berupa parkir bertingkat pada Taman Bungkul. Area parkir Taman Bungkul sudah cukup representatif, namun masih berupa parkir on street. Hal ini dapat mempertahankan gelar Taman Bungkul sebagai role mode bagi taman publik.

Keasrian  Peningkatan

 Menambah pepohonan pada area Taman Bungkul agar suasana semakin rindang. Sehingga antusias untuk mengunjungi atau berakttivitas di Taman Bungkul meningkat.

Peran Pemerintah  Peran

Pemerintah

 Mengusulkan kepada pemerintah untuk memperbaiki kondisi sentra PKL

 Mengusulkan kepada pemerintah untuk memperbaiki kondisi amphiteather agar menudukung untuk melakukan pertunjukan

 Mengusulkan kepada pemerintah untuk memperbaiki kondisi fasilitas parkir

 Mengusulkan kepada pemerintah untuk memperbaiki tempat duduk di tempat bermain anak-anak

 Mengusulkan kepada pemerintah untuk memperbanyak tempat bermain anak-anak

 Mengusulkan kepada pemerintah untuk menambah rerumputan untuk dijadikan tempat piknik

 Mengusulkan kepada pemerintah untuk memperluas masjid di Taman Bungkul

 Dibuat peraturan “dilarang merokok” pada sentra PKL dan disediakan area khusus bagi yang ingin merokok agar tidak menganggu aktivitas pengunjung lain.

 Membuat peraturan yang tegas terkait penggunaan fasilitas pada Taman Bungkul, karena masih banyak penyalah gunaan fasilitas yang ada.

 Mempekerjakan penjaga Taman Bungkul yang bertugas mengawasi kegiatan di Taman Bungkul dan siap memberi peringatan bagi pengunjung yang melakukan pelanggaran.

Sumber: Hasil Analisis, 2015

Dari hasil analisis SWOT, maka arahan kebijakan pengembangan yang bisa diambil untuk Taman Bungkul adalah sebagai berikut

 Peningkatan kualitas fasilitas di Taman Bungkul yang sudah tersedia serta penambahan sarana dan prasarana pendukung Taman Bungkul. Hal ini dimaksud agar fasilitas di Taman Bungkul sesuai dengan aktifitas pengunjung Taman Bungkul.

 Peningkatan keasrian Taman Bungkul serta peningkatan kualitas vegetasi Taman Bungkul. Hal ini dimaksud untuk menjaga keasrian dari Taman Bungkul dan menciptakan Taman Bungkul sebagai kawasan yang sejuk dan nyaman.

(19)

15 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

BAB V.

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian kecil kualitatif ini, maka bisa diambilkan kesimpulan berdasarkan hasil dari pembahasan makalah ini, yaitu:

 Taman Bungkul saat ini memiliki fasilitas yang mendukung aktifitas dari Taman Bungkul, meski begitu terdapat aktifitas yang tidak sesuai dengan fungsi fasilitasnya atau menganggu aktifitas pengunjung lainnya.

 Analisis SWOT dimaksud untuk mencarstartegi dalam arahan pengembangan Taman Bungkul berbasis pada kondisi internal dan eksternal.

 Arahan pengembangan Taman Bungkul disesuaikan dengan kesesuaian fasilitas dengan aktifitas, keasrian, serta peran pemerintah dalam mengembangkan Taman Bungkul

5.2 Saran

(20)

16 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

DAFTAR PUSTAKA

Friesner, Tim. 2010. SWOT Analysis (Strengths, Weaknesses Opportunities, Threats) :http://www.marketingteacher.com/swot-analysis/ [Diakses 26 Desember 2015].

Karlina, I. & Ariastita, P. G.. 2008. Kajian Terhambatnya Pembangunan Jalan MERR IIC Terhadap Tata Ruang Kota Surabaya. Surabaya: Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Somantri, G. R., 2005. Memahami Metode Kualitatif. Makara Sosial Humaniora, IX(2), pp. 57-65.

Supriharjo, R., Rahmawati, D. & Pradinie, K.. 2013. Diktat Metodologi Penelitian: Penelitian Kualitatif. Surabaya: Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Pratiwi, Dian. ____. Pengertian Analisis SWOT.

(21)

17 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

LAMPIRAN

Lampiran ini berisi

 Lembar screening waancara  Daftar Pertanyaan.

(22)

18 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

LEMBAR OBSERVASI PENELITIAN KECIL

TEKNIK ANALISA KUALITATIF

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Topik Penelitian : Arahan Pengembangan Fasilitas Taman Bungkul

berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung.

Tema Penelitian : Sosiologi Perkotaan, Infrastruktur Kota

Tujuan Penelitian : Untuk mengembangkan fasilitas Taman Bungkul

berdasarkan kesesuaian karakteristik aktifitas pengunjung Jenis screener yang digunakan : IDI (In-depth Interview)

Kriteria Responden :

 5 IDI Pengunjung: mereka yang mengunjungi dan beraktifitas di Taman Bungkul.

1. Minimal mengunjungi Taman Bungkulk satu kali dalam semiggu

2. Mengetahui kondisi Taman Bungkul beserta fasilitasnya.

Lokasi : Taman Bungkul, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya

Tanggal Survei :

Waktu Survei :

(23)

19 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

Naskah Pertanyaan

(catatan: interviewer boleh melakukan improvisasi pada bahasa dengan syarat substansi dan tahapan pertanyaan harus tetap sesuai pedoman naskah).

“Selamat (pagi/siang/sore/malam), nama saya (nama pewawancara) dari ITS Surabaya.

Dalam waktu dekat kami akan mengadakan kelompok diskusi mengenai pendapat masyarakat

untuk arahan pengembangan Fasilitas Taman Bungkul berdasarkan Karakteristik Aktifitas

Pengunjung dan sekarang kami sedang mencari responden yang sekiranya bersedia untuk

terlibat dalam diskusi tersebut. Mohon diingat bahwa kami tidak berniat menjual apapun dan

setiap informasi yang kami kumpulkan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian”.

Q1a. Jenis Kelamin (Observasi)

Laki-laki 1 LANJUTKAN

Perempuan 2 LANJUTKAN

Q1b. Hanya untuk tujuan klasifikasi tolong sebutkan umur anda (SA)

Umur Kode

(Q1b)

KETERANGAN

<6 tahun 1 STOP & TK

6-18 tahun 1 LANJUTKAN

19-31 tahun 2 LANJUTKAN

32-44 tahun 3 LANJUTKAN

≥45 tahun 7 LANJUTKAN

Tidak tahu/tidak mau

menjawab

8 STOP & TK

(24)

20 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

Q1c. Apakah pendidikan terakhir yang Anda selesaikan? (SA)

Tidak tamat SD 1

LANJUTKAN

SD 2

SMP 3

SMA 4

Diploma 5

Sarjana atau Pasca Sarjana 6

Q2. Dapatkah anda menjelaskan pekerjaan anda saat ini? (SA)

SA

Pelajar 1 LANJUTKAN

Mahasiwa 2 LANJUTKAN

Pegawai Negeri Sipil 3 LANJUTKAN

Swasta 4 LANJUTKAN

Wirausaha/wiraswasta 6 LANJUTKAN

Bekerja paruh waktu 7 LANJUTKAN

Ibu rumah tangga 8 LANJUTKAN

Pengangguran 10 STOP & TK

Tidak tahu/menolak menjawab 11 STOP & TK

(25)

21 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

Sekali 1 STOP & TK

2-3 kali 2 LANJUTKAN

4 kali 3 LANJUTKAN

Tidak Tahu 4 LANJUTKAN

KHUSUS UNTUK INTERVIEWER:

Q4. Lokasi narasumber ketika ditemui (SA)

Parkir 1 LANJUTKAN KE PERTANYAAN BAGIAN

Arena Bermain Anak-Anak 4 LANJUTKAN KE PERTANYAAN BAGIAN

ARENA BERMAIN ANAK-ANAK

Amphitheater 5 LANJUTKAN KE PERTANYAAN BAGIAN

AMPHITHEATER

Arena Skateboard 6 LANJUTKAN KE PERTANYAAN BAGIAN

ARENA SKATEBOARD

Pathway 7 LANJUTKAN KE PERTANYAAN BAGIAN

PATHWAY

Pathway Refleksi 8 LANJUTKAN KE PERTANYAAN BAGIAN

PATHWAY REFLEKSI

Q5. Apakah responden juga mengetahui tentang fasilitas selain yang ditemui? (SA) Mengetahui kondisi Parkir

(atau membawa kendaraan)

1 BERIKAN PERTANYAAN BAGIAN PARKIR

Mengetahui kondisi Sentra PKL

2 BERIKAN PERTANYAAN BAGIAN SENTRA

PKL

Mengetahui kondisi Masjid dan Makam Mbah Bungkul

3 BERIKAN PERTANYAAN BAGIAN MASJID

(26)

22 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

Mengetahui kondisi Arena Bermain Anak-Anak

4 BERIKAN PERTANYAAN BAGIAN ARENA

BERMAIN ANAK-ANAK

Mengetahui kondisi

Amphitheater

5 BERIKAN PERTANYAAN BAGIAN

AMPHITHEATER

Mengetahui kondisi Arena Skateboard

6 BERIKAN PERTANYAAN BAGIAN ARENA

SKATEBOARD

Mengetahui kondisi Pathway 7 BERIKAN PERTANYAAN BAGIAN

PATHWAY

Mengetahui kondisi Pathway Refleksi

8 BERIKAN PERTANYAAN BAGIAN

PATHWAY REFLEKSI

Tidak Tahu 9 TIDAK DIBERI PERTANYAAN TAMBAHAN

Q6. Setelah responden melewati screening kuesioner, kemudian tugas Anda sebagai interviewer adalah menentukan apakah orang tersebut bisa menjadi responden yang dinamis. Pikirkan apakah dia:

Jika ada yang dijawab tidak dari kelima pertanyaan tersebut , maka tolong carikan responden lain yang lebih dinamis

HANYA UNTUK INTERVIEWER

Dari manakah Anda memperoleh responden?

Setelah screening selesai, lanjutkan ke Lembar Pertanyaan Wawancara YA TIDAK

Tersenyum

Kelihatan bersahabat

Terlihat tertarik dengan pertanyaan2 anda Kelihatan percaya diri

(27)

23 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

LEMBAR WAWANCARA NARASUMBER PENELITIAN KECIL

TEKNIK ANALISA KUALITATIF

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Topik Penelitian : Arahan Pengembangan Fasilitas Taman Bungkul berdasarkan

Karakteristik Aktifitas Pengunjung.

Tema Penelitian : Sosiologi Perkotaan, Infrastruktur Kota

Tujuan Penelitian : Untuk mengembangkan fasilitas Taman Bungkul berdasarkan

kesesuaian karakteristik aktifitas pengunjung

Jenis Wawancara : Wawancara Terbuka, Individu, Bebas Terpimpin

Teknik Analisis : SWOT Analysis

Lokasi : Taman Bungkul, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya

Tanggal Survei :

Waktu Survei :

Daftar Pertanyaan

 Tempat Parkir

1. Bagaimana kondisi tempat parkir dari Taman Bungkul saat ini?

2. Apa kelebihan yang ada dari penyediaan fasilitas parkir Taman Bungkul? 3. Apa kekurangan yang ada dari penyediaan fasilitas parkir Taman Bungkul? 4. Apa saran anda kedepannya terhadap fasilitas parkir Tman Bungkul?

 Amphitheater (Pusat Taman Bungkul)

1. Bagaimana kondisi Amphitheater (Pusat Taman Bungkul) dari Taman Bungkul saat

(28)

24 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

2. Apa kelebihan yang ada dari penyediaan fasilitas Amphitheater (Pusat Taman Bungkul) Taman Bungkul?

3. Apa kekurangan yang ada dari penyediaan fasilitas Amphitheater (Pusat Taman Bungkul) Taman Bungkul?

4. Apa saran anda kedepannya terhadap fasilitas Amphitheater (Pusat Taman Bungkul)

Taman Bungkul?

 Taman Bermain Anak-Anak

1. Bagaimana kondisi Tempat Bermain Anak-Anak dari Taman Bungkul saat ini?

2. Apa kelebihan yang ada dari penyediaan fasilitas Tempat Bermain Anak-Anak Taman

Bungkul?

3. Apa kekurangan yang ada dari penyediaan fasilitas Tempat Bermain Anak-Anak Taman

Bungkul?

4. Apa saran anda kedepannya terhadap fasilitas Tempat Bermain Anak-Anak Taman Bungkul?

 Tempat Bermain Skateboard

1. Bagaimana kondisi Tempat Bermain Skateboard dari Taman Bungkul saat ini?

2. Apa kelebihan yang ada dari penyediaan fasilitas Tempat Bermain Skateboard Taman

Bungkul?

3. Apa kekurangan yang ada dari penyediaan fasilitas Tempat Bermain Skateboard Taman Bungkul?

4. Apa saran anda kedepannya terhadap fasilitas Tempat Bermain Skateboard Taman Bungkul?

 Pathway (Tempat Berjalan) di sekitar Taman Bungkul

1. Bagaimana kondisi Pathway dari Taman Bungkul saat ini?

2. Apa kelebihan yang ada dari penyediaan fasilitas Pathway Taman Bungkul?

3. Apa kekurangan yang ada dari penyediaan Pathway Taman Bungkul?

4. Apa saran anda kedepannya terhadap fasilitas Pathway Taman Bungkul?

(29)

25 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

1. Bagaimana kondisi Pathway Refleksi dari Taman Bungkul saat ini?

2. Apa kelebihan yang ada dari penyediaan fasilitas Pathway Refleksi Taman Bungkul?

3. Apa kekurangan yang ada dari penyediaan fasilitas Pathway Refleksi Taman Bungkul?

4. Apa saran anda kedepannya terhadap fasilitas Pathway Refleksi Taman Bungkul?

 Sentra PKL

1. Bagaimana kondisi Sentra PKL dari Taman Bungkul saat ini?

2. Apa kelebihan yang ada dari penyediaan fasilitas Sentra PKL Taman Bungkul?

3. Apa kekurangan yang ada dari penyediaan fasilitas Sentra PKL Taman Bungkul?

4. Apa saran anda kedepannya terhadap fasilitas Sentra PKL Taman Bungkul?

 Masjid dan Makam Mbah Bungkul

1. Bagaimana kondisi Masjid dan Makam Mbah Bungkul dari Taman Bungkul saat ini?

2. Apa kelebihan yang ada dari penyediaan fasilitas Masjid dan Makam Mbah Bungkul Taman Bungkul?

3. Apa kekurangan yang ada dari penyediaan fasilitas Masjid dan Makam Mbah Bungkul

Taman Bungkul?

4. Apa saran anda kedepannya terhadap fasilitas Masjid dan Makam Mbah Bungkul Taman Bungkul?

 Menurut anda, hal apa yang dapat meningkatkan atau mendukung eksistensi Taman

Bungkul kedepannya dari luar?

 Menurut anda, hal apa yang dapat mengancam atau mengahambat eksistensi Taman

(30)

26 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

TRANSKRIP WAWANCARA PERTAMA

LOKASI: Sentra PKL Taman Bungkul

Kode Nama: W = Wiratama Adi Nugraha (Pewawancara)

Dv = Mbak Devina (Narasumber)

W : Kalo boleh tau dengan namanya siapa

Dv : Devina

W : Usia anda saat ini berapa

Dv : 19 Tahun

W : Saat ini pekerjaan anda sebagai apa?

Dv : Mahasiswa

W : Pendidikan Terakhir?

Dv : SMA

W : Dalam satu bulan mengunjungi Taman Bungkul berapa kali

Dv : Tergantung jualan atau tidak, mungkin 1-2 kali dalam sebulan.

W : 1-2 Kali, mohon maaf saya tidak jelas sebelunya, kalau tau profesi anda sebagai apa?

Dv : Mahasiswa

W : Baik, saat ini anda ada di Sentra PKL Taman Bungkul. Menurut anda sentra (PKL) Taman Bungkul ini kondisinya seperti apa?

Dv : Hawanya gak nyaman, banyak asap rokok, gak nyaman.

(31)

27 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

Dv : Tempatnya tidak ada AC-nya

W : Kenapa gak ada AC

Dv : harusnya indoor

W : Oh, indoor maksudnya

Dv : Ya tempatnya dibuat indoor, gak kayak gini, kalau kepanasan bagaimana? Kalau kehujanan bagaimana?

W : Baik, sebelumnya bisa disebutkan kelebihan dan kekurangan di temnpat ini?

Dv : Ya itu tadi, banyak merokok, tempatnya gak indoor, jadi kepanasan dan kehujanan, dan produknya ya itu-itu aja gak ada macam-macamnya

W : Itu sudah termasuk dan kelebihan dan kekurangannya?

Dv : Belum, kelebihannya ya murah

W : Selain itu ada lagi?

Dv : Gak. Murah aja. Soalnya ya murah aja

W : Oke, mungkin ada saran untuk tempat ini seperti apa?

Dv : Dibikin indoor, ada tempat merokok, kurang-kurangi pengamen lah.

W : Baikm kalau begitu, terima kasih banyak ya.

Dv : Ya, sama-sama

Interpetasi Hasil Wawancara

 Mbak Devina merupakan mahasiswa yang sedang minum di Setra PKL Taman Bungkul dan sedang bersiap-siap untuk jualan.

 Beliau mengkritisi Sentra PKL yang tidak ber-AC, tempat yang tidak indoor (Sentra PKL dibuat dengan tenda), banyak asap roko sehingga membuat kondisi tidak nyaman.

 Beliau mengapresiasi harga makanan dan minuman Sentra PKL yang relatif terjangkau.

(32)

28 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

TRANSKRIP WAWANCARA KEDUA

LOKASI: Arena Skateboard

Kode Nama: W = Wiratama Adi Nugraha (Pewawancara)

Di = Mbak Dini (Narasumber)

W : Kalo boleh tau dengan namanya siapa

Di : Dini

W : Saat ini usia berapa tahun?

Di : 20

W : Baik 20 tahun, pendidikan terakhor apa?

Di : Pendidikan terakhir SMA

W : Saat ini pekerjaan anda sebagai apa?

Di : Mahasiswa

W : Anda pergi ke taman bungkul dalam waktu satu bulan berapa kali

Di : Satu bulan bisa 4 kali atau lebih

W : Lebih

W : Baik disini ini tempat skate board, dan mbak sering main disni, mungkin bisa jelaskan kondisi dari tempat skate board ini?

Di : Kondisinya mungkin sekarang agak kurang baik, soalnya disini banyak lubang, terus kayak kini kan gak rata, terus kalau main juga kadang agak bahaya sih.

(33)

29 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

Di : Mungkin kalau dari teman-teman yang main sendiri sudah sesuai karena kita mainnya Cuma disini, tapi kadang anak kecil yang naik-naik disini dan itu juga gak ada pengawasan khusus dari pihak sini jadi kita mau minggirin gak enak karena ini tempat umum, tapi kalau kayak gini juga bahaya kalau tiba-tiba kena.

W : Mungkin mbak bisa simpulkan kelebihan dan kelemahan tempat ini seperti apa?

Di : Mungkin kelebihan ini sudah memfasilitasi, bisa buat main, bisa buat nongkrong ada tempat makan. Kalau kelemahan sih kurang perawatan, kalau khusus tempat ini ya, kurang perawatan juga. Mungkin kalau bisa ada petugasnya, mungkin kalau kita lagi main mungkin pengunjungnya bisa diminta minggir.

W : Mungkin untuk sarannya tempat ini mungkin harus seperti apa?

Di : Harusnya sihi, ya kayak diperindah lagi, kan ini taman yang sering dikunjungi. Masalah yang paling banyak disini kan sering buang sampah sembarangan, maksudnya disitu kan sering kelihatan, maksudnya sering ditingkatkan lagi.

W : Ini ada dua pertanyaan lagi, berkaitan dari luar dari Taman Bungkul, menurut mbak

apa yang dapat meningkatkan atau mendukung eksistensi Taman Bungkul ini sendiri?

Di : Kalau dari luar, dari orang-orangnya sendiri sih, dari pengunjung, kan disini ada aturan, Cuma balik ke pengunjung sendiri, dia mau menaati peraturan disini yang udah dibikin biar menjaga tempat ini sendiri

W : Kalau hal yang sifatnya menghambat atau mengancam eksistensi Taman Bungkul

Di : Kalau menghambat gak sih kayaknya gak, soalnya disni sudah memfasilitasi sih.

W : Baik kalau begitu, terima kasih

Di : Sama-sama.

Interpetasi Hasil Wawancara

 Mbak Dini merupakan mahasiswa yang sering ke Taman Bungkul untuk bermain skateboard di Arena Skateboard di Taman Bungkul.

 Beliau mengkritisi kondisi Arena Skateboard yang mulai berlubang, permukaan tidak rata sehingga kondisinya agak berbahaya

(34)

30 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

 Meski begitu, beliau menyatakan keberadaan Arena Skateboard sudah memfasilitasi, dan bisa dibuat pula untuk bersantai dan makan. Beliau mengharapkan perawatan pada Arena Skateboard.

 Beliau juga mengkritisi perilaku pengunjung yang kurang menaati peraturan di Taman Bungkul.

TRANSKRIP WAWANCARA KETIGA

LOKASI: Amphitheater

Kode Nama: W = Wiratama Adi Nugraha (Pewawancara)

H = Ibu Heni (Narasumber)

W : Mungkin bisa memperkenalkan diri dengan ibu siapa?

H : Heni

W : Saat ini usia ibu berapa

H : 35

W : Pendidikan terkahir ibu?

H : S1

W : S1, pekerjaan saat ini?

H : Saya dosen di STKW

W : Dosen di STKW, oke, mugkin kalau ke Taman Bungkul disini kira-kira berapa kali dalam sebulan

H : Mungkin dua kali

W : Dua kali. Ini kan ada di amphithetater, tempatnya mengelilingi dan ada panggunya, Mungkin kalau lihatr dari kondisi amphitheater disini saat ini seperti apa?

(35)

31 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

pertunjukan harus disempurnakan, mungkin perlu lampu buat lighting panggungnya terus ada semacam alat-alat panggung yang digunakan untuk pertunjukan meskipun tidak standar

W : Mungkin ibu bisa jabarkan kelebihan dan kekurangan tempat ini?

H : Kalau kelebihannya ini sudah sangat kondusif dalam artian untuk penghijauannya sudah bagus, untuk bermain anak-anaknya sudah bagus, kalau pertunjukan misalnya untuk pertunjukan konser dangdut atau konser musik seperti itu harus ada terop atau atap atau tenda yang dibangun karena ini tidak memungkinkan kalau hanya amphithetater seperti ini tidak layak untuk dipakai untuk semacam musik dan lain sebagainya. Klau kelenihan ini ada pepohonan sudah cukuplah untuk kita bersantai, ada yang jualan itu sebagai peluang untuk para penjual untuk mencari nafkah, ini sudah pantas untuk anak-anak buat bermain. Tapi ada kalanya ada juga yang menyalahgunakan.

W : Menyalahgunakan dalam artian bagaimana?

H : Mungkin sepasang kekasih yang tidak tahu tempat. Itu yang mungkin perlu diperhatikan dan perlu perhatian petugas setempat. Itu mungkin kekurangan. Saya rasa sudah cukup bagus untuk kita bersatai apalagi kalau ada petunjukan.

W : Mungkin sebelumnya ibu kesini pakai kendaraan apa?

H : Saya pakai motor

W : Kalau tempat parkir motor kondisinya seperti apa?

H : Kalau tempat parkirnya saya rasa kalau tempat parkir taman umumnya seperti itu, saya rasa sudah cukuplah, tapi mungkin yang di samping-samping sudah cukup walaupun mungkin mau tidak mau diakui mengganggu jalan lainnya, tapi kalau di depan kan sudah tidak ada, kalaupun ada ada beberapa tapi tidak digunakan maksimal seperti belakang atau samping kanan kiri.

W : Mungkin bisa juga disebutkan saran untuk tempat parkirnya seperti apa?

H : Kalau tempat parkirnya mungkin perlu diperhatikan untuk pejalan umumnya saja, jadi jangan sampai menutup keseluruhan badan jalan jadi untuk menggunakan samping kanan kiri jalan saja jadi yang mau lewat dan mobil tidak terhalang dan menimbulkan kemacetan luar biasa, apalagi kalau malam libur, malam minggu apa lagi kalau ada apa, lebih dirapikan kerapiannya

W : Baik ibu, sekian, terima kasih banyak

(36)

32 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

W : Mohon maaf menganggu

H : Tidak apa-apa

Interpetasi Hasil Wawancara

 Ibu Heni adalah dosen STKW yang sedang bersantai di amphitheater, beliau ke Taman Bungkul dengan menggunakan sepeda motor.

 Beliau mengkritisi amphitheater yang kurang representatif untuk pertunjukan, namun beliau juga menyatakan fungsi amphitheater yang multifungsi dan bisa dipakai untuk siapa saja

 Beliau juga menyoroti kondisi pasangan pemuda pemudi yang seringkali tidak menjaga sikap di Taman Bungkul.

 Kondisi amphitheater yang hijau, nyaman, sejuk, dan bisa digunakan untuk bermain anak-anak.

 Beliau menyarankan adanya terop pada bagian panggung di amphitheater untuk pertunjukan.

(37)

33 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

TRANSKRIP WAWANCARA KEEMPAT

LOKASI: Pathway

Kode Nama: W = Wiratama Adi Nugraha (Pewawancara)

I = Mas Iwan (Narasumber)

W : Permisi mas, apa ad waktu sejenak buat wawancara tentang Taman Bungkul? Kami dari ITS ini buat tugas penelitian

I : Tidak apa-apa mas

W : Maaf sebelumnya, kalau boleh tau nama mas siapa

I : Mas Iwan

W : Kalau boleh tau saat ini usia mas Iwan berapa?

I : 20 Tahun

W : Profesi anda sebagai apa

I : Sebagai pengangguran ya, memang pengangguran

W : Mohon maaf sebelumnya, mungkin pendidikan terakhir mas apa

I : SMP

W : Oh SMP, oke sebelumnya ini masnya sekarang di pathway, ini mau ada latihan ini?

I : Tidak, kita biasa nongkrong dan cerita-cerita disini. Kita bertiga disini

W : Mungkin kalau mas tau di tempat jalan ini kondisinya seperti apa?

I : Ya bagus sih, pedagang-pedagangnya, apalagi kalau gak ada pedagangnya, lebih bagus lagi ya. Agak menganggu kalau pedagang-pedagang disini.

(38)

34 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

I : Kelebihannya, ya bagus, ya jalannya tidak terlalu licin juga. Terus, kekurangannya, mungkin minta direhab lagi seperti dicat atau di apa gitu supaya warnaya keliahatan lebih baru Taman Bungkul

W : Mungkin saran untuk pathway dan fasilitas Taman Bungkul kedepannya seperti apa?

I : Ya harap wali kota yang baru bisa melihat lagi Taman Bungkul, bisa diperbaiki dan direhap lagi.

W : Oaya, sebelumnya ini apa yang dapat meningkatkan atau mendukung eksistensi Taman Bungkul ini sendiri?

I : Apa ya, untuk meningkatkan eksistensi.... Agak binging juga ya.

W : Oh baik kalau begitu terima kasih banyak

I : Sama-sama

Interpetasi Hasil Wawancana

 Mas Iwan adalah seorang pemuda yang sedang berkumpul bersama teman-temannya untuk bersantai.

 Beliau mengapresiasi kondisi pathway yang bagus, namun juga menanggap lebih bagus tanpa pedagang karena sering terganggu dengan keberadaan pedagang.  Kondisi pathway di mata beliau tidak licin dan bagus, namun perlu diperbaiki agar lebih

(39)

35 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

TRANSKRIP WAWANCARA KELIMA

LOKASI: Arena bermain anak-anak

Kode Nama: D = Dian Fajar N (Pewawancara)

I = Inas Yaumi I (Pewawancara)

Am = Amel (Narasumber)

Ai = Bu Ainun (Ibu dari Dek Amel) (Narasumber)

D : Halo dek….. Dan selamat pagi ibu…

Am : Halo…..

D : Kalau boleh tau nama ibu siapa?

Ai : Ainun.. Bu Ainun…

D : Kalau nama adek?

Am : Amel mbak…

D : Kalau boleh tau umur Bu Ainun dan Dek Amel sekarang berapa ya?

Ai : Saya 42 tahun mbak… Kalau dia sekarang umur 7 tahun..

D : Wahhhh.. Dek Amel sering main di sini? Ke Taman Bungkul berapa kali bu dalam sebulan?

Am : sering…..

Ai : Sering sekali mbak… Amel seneng sekali ke sini.. Tiap kali lewat sini selalu mampir kesini. Bisa sebulan dua kali.. pokoknya lewat sini pasti mampir..

(40)

36 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

Ai : Tempatnya enak mbak.. rindang.. jadi cocok buat anak-anak main-main

Dek Amel sering sekali minta main di sini.

D : Kalau menurut ibu bagaimana kondisi taman bermain Taman Bungkul?

Ai : Menurut saya kurang kursi mbak.. Soalnya sering nggak dapet tempat duduk.. Apalagi kalau lagi rame.. Mangkannya kalo kesini pas nggak libur mbak..

D : Di taman bermain ini yang paling disuka Dek Amel apa?

Am : Mainan kuda-kudaan

Ai : Itu loh mbak mainan yang ada pir-nya… Tapi sekarang udah ga ada mbak.. Padahal anak saya suka sama mainan itu.. Jadi pas kesini pasti nanya mainan itu tapi ternyata udah ga ada.. Jadi sekarang sukanya main ayunan ini mbak..

D : Kalau menurut ibu apa kekurangan dari taman bermain ini bu?

Ai : Kurang tempat duduk itu sih mbak… sama permainannya kurang.. soalnya dek Amel sering Sekali antri soalnya satu mainan bisa dimainin sama lebih dari 4 anak… terus masih banyak yang umurnya udah gap antes masih pake mainan yang disini.. jadi kurang pas gitu mbak…

D : Kalau masukan ibu buat taman bermain di Taman Bungkul?

Ai : Mainannya ditambah mbak.. Tempat duduknya juga.. Terus rumput-rumputan itu juga Ditambah soalnya di sini kurang rumput.. Kan enak mbak kalo ada rumput-rumputan bias dibuat piknik gitu..

Am : Mainan kuda-kudaannya mbak…

D : Hoooo maianan kuda-kudaan kesukaannya Amel yaaaa… biar ada lagi gitu ya, jadi bias Mainan lagi…

I : Kalau boleh tau ibu pernah memakai jalan refleksi yang ada di taman ini?

Ai : sering sekali mbak.. selain ke taman bermainnya, saya kalau ke Taman Bungkul pasti ke sana buat refleksi

I : Kalau dari kondisinya bagaimana menurut ibu?

(41)

37 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

D : jadi kekurangan tempat refleksi kurang luas ya bu… selain itu kekurangannya apa bu?

Ai : kurang tempat duduk di sekitar refleksi mbak… soalnya biar bisa duduk pas antri..

D : berarti masukkan ibu untuk pathway refleksi Taman Bungkul apa saja bu?

Ai : penambahan kursi mbak.. terus refleksinya diluasin.. sudah menurut saya itu…

I : kalau menurut ibu apa sih yang bisa mendukung kegiatan Taman Bungkul saat ini? Misalnya dukungan pemerintah

Ai : wahhhh kalau itu saya kurang tau sih mbak.. tapi saya seneng sekali dengan Bu Risma.. Soalnya taman-taman di Surabaya jadi bagus semua.. ya contohnya Taman Bungkul ini. Sekarang tambah betah di sini..

D : kalau ancaman untuk Taman Bungkul bu? Misal orang-orang jadi males ke Taman Bungkul karena lebih baik pergi kemana begitu….

Ai : wahhhh kalau itu saya kurang tau ya mbak….

D : kalau begitu sekian wawancara dari kami…. Terimakasih banyak atas waktu dan Informasinya ya bu…..

I : terimakasih banyak ya bu….

(42)

38 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

TRANSKRIP WAWANCARA KEENAM

LOKASI: Masjid Mbah Bungkul

Kode Nama:

I = Inas (interviewer)

F = Feby

I : Permisi mbak, saya Inas dari Its mau ada penelitian soal kondisi di Taman Bungkul ini. Mbaknya bersedia untuk diwawancarai?

F : Iya nggak papa mbak

I : Jadi tadi barusan saya lihat mbak keluar dari masjid. Kami pengen tau kondisi fasilitas di taman bungkul ini salah satunya masjid. Menurut mbak masjid di Taman Bungkul ini gimana sih?

F : Menurut saya sih mbak, em, di sini masjidnya terasa suasana religinya terasa sekali. Soalnya lokasinya sendiri ada di antara makam gitu kan mbak, jadi menurut saya suasana religinya itu terasa

I : Ada kekurangan nggak sih mbak dari masjidnya?

F : Kalo dari kekurangan mungkin tempat wudhunya.

I : Kenapa tuh mbak?

F : Menurut saya kurang nyaman soalnya dekat dengan tempat makan itu jadi kayak ada bau-bau sampahnya juga, terus kalo deket dengan makanan kan kebersihannya, cepet kotor gitu mbak. Menurut saya lebih ke kebersihannya sih.

(43)

39 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

F : Kalo masjidnya sendiri sih mbak sudah baik, kalau saya lihat kurang luas tapi. Soalnya kalau menurut saya luasnya kurang. Biasanya kalau di masjid wanita dan laki diberi sekat. Kalau di sini campur mbak.

I : Oh gitu, ada lagi nggak selain masjidnya, sama tempat wudhunya? Mungkin dari aksesnya ke sana gitu?

F : Kalo akses agak susah, soalnya itu ada di dalam sentra makanan, di situ juga ga ada petunjuk masjid lokasinya di mana. Soalnya beberapa kali saya ke Taman bungkul sendiri waktu kelima kalinya mungkin mbak masjidnya di mana.

I : Emangnya kira-kira dalam satu bulan berapa kali sih mbak ke taman bungkul ini?

F : Paling enggak sebulan sekali lah ya mbak atau dua kali. Soalnya saya seneng aja ke taman bungkul

I : Kalau menurut mbak ada nggak sih hal yang membuat Taman Bungkul ini lebih bangkit lagi?

F : Lebih bangkit gimana ya mbak?

I : Lebih bangkit itu kayak misal dukungan pemerinta, atau dari orang media, misal.

F : Oh kalau menurut saya untuk taman bungkul sendiri pemerintahnya sudah andil besar ke taman-taman yang ada di Surabaya kalau saya lihat ya mbak. Jadi kayak saya merasa Taman Bungkul itu lebih nyamn mbak. Menurut saya pemerintah sekarang memeprhatikan taman-taman dan masyarakat, jadi kayak diberi fasilitas-fasilitas pendukung gitu mbak jadi masyarakat jadi lebih seneng berkegiatan di taman, contohnya taman bungkul.

I : Oh gitu kalo menurut mbak ada nggak hal yang bisa mengancam keberadaan taman bungkul ini?

F : Kalau saya lihat ya mbak, kalau mengancam banyak mbak. Contohnya itu kan sekarang itu Surabaya makin maju ya mbak, jadi kayak banyak apa itu, café. Café-café gitu mbak, terus, em, kayak apa itu, yang mall-mall yang biasanya anak-anak muda jadi lebih seneng ke sana, orang-orang jadi lebih seneng ke sana. Kan kalo taman bungkul gini kan di luar gitu mba, biasanya panas, jadi lebih milih yang ada AC-nya.

I : Ohya kalo boleh tau dengan mbak siapa?

F : Febi mbak

I : Mbak febi usianya berapa?

(44)

40 Arahan Pengenmbangan Fasilitas Taman Bungkul Berdasarkan Karakteristik Aktifitas Pengunjung

I : Pekerjaannya apa mbak?

F : Kebetulan saya sekarang SPG mbak

I : Ada nggak sih saran untuk Taman Bungkul secara keseluruhan?

F :Mm apa ya mbak ya, menurut saya sih sudah bagus ya mbak, apa ya, ya itu tadi, kalo dari segi masjid ya tempat wudunya, saya pengennya kursi-kursi ditambah, soalnya kalo saya ke sini sering nggak dapat kursi mbak.

I : Oalah iya mbak itu dulu aja. Makasih banyak ya mbak…

(45)

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

SURABAYA

Gambar

Gambar  Pesebaran Fasilitas di Taman Bungkul
Gambar  Bagan alur penelitian kualitatif.
Tabel  Arahan Pengembangan Taman Bungkul berdasarkan hasil analisis SWOT

Referensi

Dokumen terkait

Warna dan Material Perancangan Warna yang akan diterapkan dalam perancangan interior lobby hall, rung tamu VIP dan ruang kepanitiaan di gedung auditorium kampus IV

Machining repair pada cetakan sole sepatu dilakukan apabila setting parameter mesin sudah benar namun pada saat pengujian dengan rotary injection molding produk

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada keyboard di Unit Pelayanan Penunjang Medik Rumah Sakit Ratu ditemukan Staphylococcus aureus sebanyak 68,75% Disarankan

Dari hasil simulasi didapat bahwa DC servomotor telah mencapai kecepatan yang stabil pada waktu yang relative singkat dengan sinyal kesalahan penggerak yang sangat

Near Grid Station, Samundari Road Faisalabad Faisalabad Faisalabad 112.40 116.60.. Chenab Filling Station Faisalabad Sragodha road, in between 36-37 KMs, Opposite General

Metode Penelitian menggunakan Metode Eksperimen, berupa perancangan, pembuatan dan pengujian prototipe tenda meliputi (1) uji kekuatan bahan dan ketahanan bahan

Berdasarkan pada Tabel 3 dan Diagram 3 dapat disimpulkan bahwa prevalensi terbanyak antara gigi molar kanan dan kiri yang terdapat akar gigi yang masuk rongga sinus maksilaris

Kendaraan pick-up yang digunakan untuk mengangkut karyawan harus dilengkapi dengan tempat duduk yang sesuai dan sandaran yang tingginya minimal 0.45 m diatas tempat duduk..