• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PEMBAKARAN PADA MESIN PEMOTONG R

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PEMBAKARAN PADA MESIN PEMOTONG R"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

RUMPUT GENDONG 2TAK BG-328

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Pembakaran kelas C dengan dosen pengampu:

Muh. Nurkoyim K., S.T., M.T.

OLEH :

TRY SANDY YUDHA 161910101109

S1 TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS JEMBER

(2)

DAFTAR ISI

Cover

Daftar isi ... i

Kata Pengantar ………. ii

Bab 1 Pendahuluan ………... 1

1.1 Latar Belakang ……….1

1.2 Rumusan Masalah ………1

1.3 Tujuan ……….. 2

Bab 2 Pembahasan ……… 3

2.1 Pengertian ……… 3

2.2 Komponen Penting ……….. 4

2.3 Prinsip Dasar Mesin 2 Tak ……….. 7

2.4 Cara Kerja Mesin 2 Tak ……….. 8

2.5 Sistem Pengapian atau Pembakaran ……… 9

2.6 Hal yang Mempengaruhi Kemampuan Mesin ………. 10

Bab 3 Penutup ……….. 15

3.1 Kesimpulan ……….. 15

3.2 Saran ……… 15

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya. Saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jember, 30 April 2018

(4)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pada zaman era globalisasi saat ini perkembangan teknologi semakin hari semakin pesat khususnya cara memotong rumput yang tidak lagi menggunakan manual atau konvensional, tetapi menggunakan mesin pemotong rumput. Mesin pemotong rumput memiliki dua tipe yaitu mesin pemotong rumput yang gendong dan mesin pemotong rumput yang didorong.

Fungsi dari keduanya pun sama, tetapi digunakan sesuai tempat dan ketebalan rumput. Kedua mesin tersebut menggunakan bahan bakar bensin dan ada juga sekarang yang menggunakan bahan bakar gas. Hasil dari pembakaran inilah dapat menimbulkan efek rumah kaca dan menyumbang pemanasan global, sehingga diperlukan suatu maka mesin pemotong rumput yang dapat mengurangi polusi udara dan ramah lingkungan.

Berdasarkan informasi diatas, pada makalah ini yang akan dibahas yaitu pembakaran pada mesin pemotong rumput gendong 2tak BG-328, sebab di Indonesia banyak yang menggunakan mesin pemotong rumput jenis ini dan banyak masalah yang ada pada mesin ini terutama pada proses pembakaran di dalam system mesin.

1.2 RUMUSAN MASALAH

a. Apa pengertian mesin pemotong rumput? b. Bagaimana prinsip kerja mesin rumput 2tak?

(5)

1.3 TUJUAN

a. Mengetahui pengertian mesin pemotong rumput.

b. Mengerti prinsip kerja mesin rumput 2tak.

(6)

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN

Mesin pemotong rumput gendong 2 tak BG-328 adalah mesin 30,5 cc yang dijadikan untuk memotong rumput. Mesin potong rumput ini dioperasikan dengan memakai bahan bakar bensin. Mesin ini mengunakan iasm pengapian CDI. Model karburator mesin adalah float type dan mempunya satu silinder.

a. Bahan Bakar

Mesin potong rumput ini dioperasikan dengan memakai bahan bakar yang harus dicampur dengan oli untuk mesin 2 tak. Adapun takaran yang digunakan adalah 1;30. Campuran harus dilakukan terlebih dahulu sampai merata sebelum diisi ke tangki bahan bakar. Jangan melakukan pengisian bahan bakar pada saat mesin beroperasi atau dalam keadaan panas. Pengisian bahan bakar hanya boleh dilakukan diwaktu mesin dalam kondisi mati atau dingin. Apabila mesin dioperasikan tanpa bahan bakar yang dicampur, maka dapat terjadi kerusakan total yang serius pada unit mesin sehingga harus dilakukan servis besar seperti turun mesin.

b. Menghidupkan Mesin a. Buka kran minyak.

b. Untuk pengecekan awal kondisi unit baru, posisikan bagian choke ke posisi close.

c. Tarik handle pada kap engkol dengan sigap dan cekatan, pastikan untuk memegang dengan kokoh bagian handle pada saat menariknya, tahan dengan tangan dan jangan biarkan handle tertarik kembali dengan sendirinya.

(7)

e. Kemudian tarik handle pada kap engkol kembali dengan cepat dan bertenaga. Pastikan untuk memegang dengan kokoh bagian handle pada kap engkol dengan tangan sampai mesin hidup.

f. Setelah hidup, baru pelan-pelan dilepaskan handle kap engkol untuk kembali ke posisi semula.

g. Pada awalnya, biarkan mesin hidup selama 2-3 menit, supaya mesin menjadi sedikit hangat atau panaskan dahulu sebelum dijalankan dengan beban dan gas yang penuh.

c. Setelan Gas, ketika kecepatan gas mesin pada posisi tanpa beban terlalu tinggi atau lebih rendah, setel kembali kecepatan gas tersebut pada baut setelan yang terdapat pada karburatornya. Apabila masih ada putaran mesin pada saat awal menghidupkan, putar baut setelan gas pada karburator tersebut berlawanan dengan arah jarum jam.

2.2 KOMPONEN PENTING

1. Bagian yang bergerak secara mekanis a. Piston / torak

Bagian alat ini berbentuk tabung, bulat panjang yang terdapat dalam silinder motor. Funsinya adalah untuk menghisap bahan bakar, melakukan kompresi (tekanan) bahan bakar, meneruskan tenaga (pembakaran) ke kruk as dan menekan sisa pembakaran keluar.

b. Ring piston

Bagian ini berbentuk menyerupai cincin, yang terpasang pada piston yang berfungsi untuk menutup celah antara dinding silinder dan piston.

c. Stang piston / connecting rod

(8)

d. Kruk as (poros engkol)

Berbentuk lempengan besi bulat yang pada dua buah lempengan terdapat as tempat stang piston. Funsinya adalah menyimpan tenaga mekanis (putaran) yang dihasilkan dari gerak lurus piston, menyimpan tenaga putaran mekanis mesin yang dihasilkan dari gerak lurus piston akibat pembakaran dan sebagai tempat kedudukan alat-alat mekanis pada mesin.

e. Magnet

Sebagai pembangkit tenaga listrik arus bolak balik (AC). Funsinya adalah menghasilkan tenaga listrik untuk pengapian pada mesin.

2. Bagian yang tidak bergerak a. Silinder

Bagian ini terletak di bagian atas mesin. Funsinya adalah tempat terjadinya proses pembakaran, tempat memasang busi, didingnya terdapat rusuk pendinginan silinder akibat pembakaran, tempat bekerjanya piston naik turun, tempat penyaluran tenaga dari piston ke kruk as dan tempat terjadinya kompresi.

b. Bak mesin

Bagian bak tersebut adalah tutup mesin kanan, tengah dan kiri. Funsinya adalah tempat kruk as, magnet, kopling dan tempat perlengkapan mesin yang lain.

c. Paking / perpak

Pada mesin brust cutter alat ini berupa kertas. Funsinya adalah untuk merapatkan sambungan, mencegah kebocoran dan mencegah rusaknya alat akibat getaran mesin.

d. Busi / spark plug

(9)

e. Karburator

Bagian ini sangat penting pada sebuah kenderaan bermotor. Tanpa karburator yang baik, motor tidak bisa berjalan dengan baik. Karburator yang baik adalah karburator yang mampu menghasilkan gas yang mudah terbakar di dalam silinder. Funsinya adalah tempat bercampurnya udara dengan bensin, mengatur perbandingan campuran udara dengan minyak dan memasukkan campuran bensin dengan udara ke dalam ruang bakar dalam bentuk gas. Cara kerja karburator terbagi menjadi empat macam tingkatan kecepatan yaitu :

1) Putaran stationer (langsam)

Pada putaran ini katup gas berada pada posisi bawah, handle gas pada posisi nol. Pada posisi ini yang berpengaruh adalah sekrup penyetel gas. Apabila terjadi putaran hidup mesin tidak normal, maka yang diatur adalah sekrup penyetel gas dan sekrup penyetel udara.

2) Putaran rendah

Pada putaran ini katup gas di atas putaran stationer atau antara 0 - 1/8 katup gas sudah terbuka 1/8. Pada saat ini bagian yang berpengaruh adalah sekrup udara dan coakan pada katup gas. Katup berfungsi sebagai daerah venture, penurunan udara yang masuk pada saluran masuk, mengakibatkan campuran bensin dan udara keluar melalui spuyer kecil. Sehingga pada saat ini bagian yang bekerja adalah coakan pada katup, sekrup penyetel udara dan spuyer kecil.

3) Putaran sedang

(10)

4) Putara tinggi

Pada putaran ini posisi katup gas terbuka ¾ sampai penuh terbuka, dan lubang “nozzle” nya ikut terbuka penuh pula. Hingga campuran bensin dan udara masuk mengalir melalui spuyer besar sesuai dengan kebutuhan gas pada waktu kecepatan motor tinggi. Pada saat ini yang bekerja hanya spuyer besar.

Karburator ada tiga jenis yaitu karburator arus naik, karburator arus datar dan karburator arus turun. Karburator arus naik adalah karburator yang arah masuk gas atau udara ke dalam motor dengan arahnya naik. Karburator arus datar adalah karburator yang arah masuknya gas atau udara ke dalam motor dengan arah mendatar. Sedangkan karburator arus turun adalah karburator yang arah masuknya gas atau udara ke dalam motor dengan arahnya turun.

2.3 PRINSIP DASAR MESIN 2 TAK

Pada dasarnya prinsip kerja motor 2 tak sangat simpel atau sederhana. Pada satu siklus pembakaran terjadi dua kali langkah piston.

Langkah 1, piston bergerak dari TMA ke TMB maka akan terjadi penekanan pada ruang bilas yang ada di bawah piston. Pada lubang linier terdapat lubang dari Intake dan Exhaust. Saat piston bergerak melewati lubang exhaust, gas yang berada pada ruang bakar akan keluar melalui lubang exhaust. Saat piston melalui lubang intake maka gas dalam ruang bilas yang terpompa oleh piston akan masuk ke dalam ruang bakar, dan saat langkah ini gas dari sisa pembakaran akan terdorong keluar melalui exhaust.

(11)

Menuurut Rossy Febriyanto dkk (2000 : 16) “Motor dua tak adalah jenis motor yang pada silindernya melakukan satu kali pembakaran gas dan hanya melakukan dua kali gerakan piston. Semua motor yang mengunakan oli samping sebagai campuran bahan bakar bensin yang dicampur pada karburator adalah mesin dua tak”.

2.4 CARA KERJA MESIN 2 TAK

1. Langkah Hisap dan Kompresi

Pada langkah hisap piston bergerak naik dari TMB menuju TMA. Pada saat piston di posisi TMB, bahan bakar yang berada dibawah piston didorong dan keluar dari saluran pembilasan. Proses selanjutnya, bahan bakar yang keluar dari saluran pembilasan didorong piston sampai mencapai posisi TMA. Pada saat hampir mencapai TMA, piston menutup saluran pembuangan dan saluran pembilasan. Akibatnya, saluran pemasukan bahan bakar terbuka yang menyebabkan bahan bakar secara otomatis masuk melalui saluran pemasukan di bawah piston. Bahan bakar yang telah ada disilinder ditekan naik oleh piston sampai mencapai posisi TMA. Tekanan di silinder meningkat, kemudian bunga api dari busi membakar bahan bakar dan udara menjadi letusan.

2. Langkah Usaha dan Buang

(12)

2.5 SISTEM PENGAPIAN ATAU PEMBAKARAN

Capacitor Discharge Ignition (CDI) merupakan sistem pengapian elektronik yang sangat populer digunakan pada sepeda motor saat ini. Sistem pengapian CDI terbukti lebih menguntungkan dan lebih baik dibanding sistem pengapian konvensional (menggunakan platina). Dengan sistem CDI, tegangan pengapian yang dihasilkan lebih besar (sekitar 40 KV) dan stabil sehingga proses pembakaran campuran bensin dan udara bisa berpeluang makin sempurna. Dengan demikian, terjadinya endapan karbon pada busi juga bisa dihindari. Selain itu, dengan sistem CDI tidak memerlukan penyetelan seperti penyetelan pada platina. Peran platina telah digantikan oleh thyristor sebagai saklar elektronik dan pulser coil atau pick-up coil (koil pulsa generator) yang dipasang dekat flywheel generator atau rotor alternator (kadang-kadang pulser coil menyatu sebagai bagian dari komponen dalam piringan stator, kadang-kadang dipasang secara terpisah).

Cara kerja sitem pengapian CDI adalah :

1. Pada saat pengisian cara kerjanya adalah motor magnet berputar sehingga terjadi induksi elektro magnetic pada source coil. Arus listrik disuplay ke kapasitor di dalam CDI melalui dioda penyearah. Arus ditampung pada kapasitor sesuai dengan daya tampung atau kapasitas dari sebuah capasitor. Pada kondisi ini belum terjadi pengapian, karena pulser belum mengirimkan pulsa trigger ke SCR (lihat posisi tonjokan pada magnet pick up bersentuhan dengan pulser).

(13)

Secara umum beberapa kelebihan sistem pengapian CDI dibandingkan dengan sistem pengapian konvensional adalah antara lain :

1. Tidak memerlukan penyetelan saat pengapian, karena saat pengapian terjadi secara otomatis yang diatur secara elektronik.

2. Lebih stabil, karena tidak ada loncatan bunga api seperti yang terjadi pada breaker point (platina) sistem pengapian konvensional.

3. Mesin mudah distart, karena tidak tergantung pada kondisi platina. 4. Tahan terhadap air dan goncangan.

5. Pemeliharaan lebih mudah, karena kemungkinan aus pada titik kontak platina tidak ada.

2.6 HAL YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN MESIN

Yang dimaksud dengan kemampuan mesin adalah prestasi dari suatu mesin di mana prestasi tersebut erat hubungannya dengan daya mesin yang dihasilkan serta daya guna dari mesin tersebut. Ada beberapa hal yang mempengaruhi kemampuan mesin yang dapat diperinci sebagai berikut : 1. Volume Langkah Total

Volume langkah total dari seluruh selinder pada suatu mesin dihitung dari titik mati atas (TMA) sampai titik mati bawah (TMB). Volume langkah ini selanjutnya akan mempengaruhi volume gas yang masuk ke seluruh silinder, sedangkan gas yang masuk ini nantinya akan menghasilkan energi pembakaran setelah gas tersebut dibakar. Apabila gas yang masuk jumlahnya besar maka hasil energi pembakaranya juga akan besar. Apabila volume langkah kecil, maka gas masuk juga sedikit dan energi hasil pembakaranya juga akan kecil.

(14)

jumlahnya, maka energi mekanis yang dihasilkan juga akan besar. Apabila keadaan sebaliknya, maka hasilnyapun sebaliknya.

2. Perbandingan Kompresi

Perbandingan kompresi adalah suatu harga perbandingan yang ditentukan oleh besarnya volume langkah dan volume ruang bakar. Harga besaran dari perbandingan kompresi pada suatu mesin sangat bergantung kepada besarnya volume ruang bakar di mana apabila volume ruang bakar mengecil, maka harga perbandingan kompresi akan membesar atau sebaliknya. Apabila harga perbandingan kompresi membesar, maka akan membesar pula harga tekanan kompresinya yang selanjutnya akan menaikan tekanan pembakarannya. Seperti telah diketahui sebelumnya bahwa apabila tekanan pembakaran besar, maka daya mesin yang dihasilkan juga besar. Jadi bila kita akan menaikan daya dari suatu mesin, salah satu caranya ialah menaikan tekanan kompresi dengan memperbesar harga perbandingan kompresi melalui pengecilan ruang bakar.

(15)

3. Efisiensi Volumetrik dan Efisien Pengisian

Jumlah volume campuran udara dan bensin yang masuk ke dalam silinder pada saat langkah hisap secara teoritis sama dengan volume langkah torak dari titik mati atas sampai titik mati bawah. Volume ini selanjutnya akan menghasilkan tenaga apabila campuran gas tersebut dibakar. Pada kenyataan sebenarnya terdapat beberapa penyimpangan yang menyebabkan volume campuran gas yang masuk ke dalam silinder lebih kecil dari volume langkah torak. Penyimpangan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti tekanan udara, temperatur udara, sisa-sisa gas bekas, panjang saluran dan bentuk saluran. Besarnya volume campuran gas yang sebenarnya masuk ke dalam silinder dapat dinyatakan dalam suatu angka perbandingan antara volume campuran gas yang masuk dengan volume langkah torak dari TMA sampai TMB. Angka perbandingan ini selanjutnya memperlihatkan efisiensi dari pada volume campuran gas yang dapat masuk ke dalam silinder dan ini disebut efisiensi volumetrik.

4. Efisiensi Panas

Motor bensin adalah suatu pesawat yang merobah energi panas menjadi energi mekanis. Dalam hal ini panas yang terjadi karena pembakaran campuran gas di dalam selinder diikuti dengan timbulnya tekanan pembakaran. Selanjutnya tekanan pembakaran ini akan menekan torak hingga torak bergerak dan gerakan inilah yang merupakan gerakan mekanis dimana tenaga geraknya disebut tenaga atau energi mekanis.

(16)

Misalkan energi panas yang diberikan adalah Q1 dan energi panas yang hilang Q2, maka energi panas yang berubah menjadi energi mekanis adalah Q1-Q2, selanjutnya efisiensi panas akan : ŋth = Q1-Q2.

Pada motor bensin biasanya efisiensi panas berkisar antara 23% sampai dengan 28% dan untuk motor disel berkisar antara 29% sampai dengan 38%. Semakin besar efisiensi panas dari suatu motor, maka semakin besar pula kemampuan dari motor tersebut.

5. Keseimbangan Panas

Dalam keseimbangan panas ini jika faktor kehilangan panas jumlahnya sangat besar misalnya kehilangan panas akibat pendinginan di mana temperature air pendingin tidak pernah mencapai temperature idealnya yaitu sekitar 80 s/d 900 C, maka daya efektif yang dihasilkan akan kecil. Sebaliknya jika kehilangan panas jumlahnya sangat kecil, maka secara teoritis daya efektif yang dihasilkan akan besar. Dalam kenyataannya bila kehilangan panas sangat kecil, maka akan mengakibatkan mesin terlalu panas dan akan merusak komponen-komponen mesin, terutama yang berhubungan dengan panas pembakaran sehingga operasi dari mesin menjadi tidak normal.

6. Torsi / Puntir

Proses pembakaran di dalam silinder selanjutnya akan menimbulkan tekanan pembakaran yang diteruskan untuk menekan piston. Akibat adanya tekanan ini piston akan merubah tekanan tersebut menjadi gaya. Gaya ini selanjutnya diteruskan ke batang piston yang nantinya akan menyebabkan berputarnya poros engkol. Berputarnya poros engkol ini akan menyebabkan timbulnya tenaga putar dan tenaga putar ini disebut torsi.

Dalam lain hal juga dapat dijumpai pada tenaga puntir ini misalnya apabila sebuah baut yang akan bisa dikeraskan atau bisa dibuka. Tenaga pengerasan atau pembukaan ini juga berupa torsi. Jadi torsi dapat disimpulkan sebagai berikut

(17)

Jika langkah piston cukup panjang dan tekanan pembakaran cukup tinggi, maka akan menghasilkan torsi yang cukup besar juga. Kecepatan translasi dari piston terbatas pada suatu harga kecepatan tertentu sehingga untuk mesin dengan langkah panjang akan menyebabkan putaran mesinya lebih rendah dibanding dengan mesin yang mempunyai langkah pendek. Demikian juga dengan torsi yang dihasilkan di mana untuk mesin dengan langkah panjang torsi maksimum dihasilkan pada putaran rendah dan untuk mesin dengan langkah pendek torsi maksimum dihasilkan pada putaran tinggi.

7. Pemakaian Bahan Bakar Spesifik

(18)

BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Mesin pemotong rumput gendong 2 tak BG-328 menggunakan system pembakaran Capacitor Discharge Ignition (CDI). Tegangan pengapian yang dihasilkan lebih besar (sekitar 40 KV) dan stabil sehingga proses pembakaran campuran bensin dan udara bisa berpeluang makin sempurna. Dengan demikian, terjadinya endapan karbon pada busi juga bisa dihindari. Selain itu, dengan sistem CDI tidak memerlukan penyetelan seperti penyetelan pada platina. Peran platina telah digantikan oleh thyristor sebagai saklar elektronik dan pulser coil atau pick-up coil (koil pulsa generator) yang dipasang dekat flywheel generator atau rotor alternator (kadang-kadang pulser coil menyatu sebagai bagian dari komponen dalam piringan stator, kadang-kadang dipasang secara terpisah).

3.2 SARAN

Demikian yang dapat dipaparkan mengenai materi Teknologi Pembakaran yang menjadi pokok bahasan yaitu, Pembakaran pada Mesin Pemotong Rumput Gendong 2tak BG-328, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

repository.polibatam.ac.id

rhe-trtt.co.id/2011/02/tugas-akhir-ready.html

Referensi

Dokumen terkait

Insenerator prototip kapasitas design 2500 gram, dapat dipakai untuk membakar limbah padat dapat bakar baiik limbah kertas maupun limbah campuran ( kertas, kain, plastik dan

Persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia dalam upaya perlindungan Hak Cipta atas karya cipta digital ini adalah masalah proses penegakan hukum dan perlindungan hukum terhadap

 Kocok larutan semen tersebut dengan gerakan angka delapan ( 8 ) supaya sperma dalam pipet tercampur secara merata tetapi sel-selnya tidak rusak karena pengocokan yang

Model sistem usahatani intensifikasi dan diversifikasi (SUID) yang telah dirintis sejak tahun 2007 dan akan tetap dikembangkan di Nagari Panampuang, Kabupaten Agam, khususnya

Hasil uji lanjut beda nyata jujur (BNJ), menunjukkan bahwa nilai kerenyahan pada fried fish baby nila dengan ukuran berbeda memberikan pengaruh nyata, dimana

Rekapitulasi hasil analisis sidik ragam (uji F) produk mie kering substitusi tepung sagu terfermentasi dengan penambahan putih telur terhadap penilaian sensorik

Pada Tabel 11 nilai rata-rata rupabiskuit minyak ikan adalah biskuit minyak (B 1 ) dengan nilai rata-rata sebesar 2,84% hasil perhitungan anava menunjukkan bahwa

Informasi umur simpan untuk produk tersebut belum banyak dilaporkan.Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan laju perubahan mutu, menentukan parameter kritis, dan