• Tidak ada hasil yang ditemukan

THE RESEARCH INCLINATION OF THE LIBRARY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "THE RESEARCH INCLINATION OF THE LIBRARY"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

THE RESEARCH INCLINATION OF THE LIBRARY AND INFORMATION STUDIES IN INDONESIA

By

Herika Rainathami, S.Sos., M.Si. Nurmaya Prahatmaja, S.Sos.

ABSTRACT

This research aims to detect the topic inclination on Library and Information studies in Indonesia. The research is carried out at the University of Padjadjaran as the second librarianship educational institution in Indonesia with takes case study at the Department of Library and Information Science. By using contents analysis technique, various student’s thesis during January - December 2009 canvassed to detect the choose of research topic, title, contents, and theory that used. This study is important because the development of Library and Information Science in Indonesia during the last five year. The result of this research can be use to measures the development of Library and Information Science in Indonesia, in practice or in academic rank. At the academic rank, the research’s result can be used to formulate education direction and to determine profession profile, qualification, competence, and curriculum. The research result also can be used as the entry point to develop of LIS studies at the broader level, regional or international.

(2)

KECENDERUNGAN PENELITIAN BIDANG INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN DI INDONESIA 1

Oleh:

Herika Rainathami, S.Sos., M.Si. 2 Nurmaya Prahatmaja, S.Sos. 3

A. Pendahuluan 1. Latar Belakang

Selama kurun waktu lima sampai sepuluh tahun terakhir perkembangan Ilmu Perpustakaan dan Informasi di Indonesia berkembang sangat pesat. Banyak perguruan tinggi di Indonesia baik negeri maupun swasta yang mulai menyelenggarakan pendidikan di bidang kepustakawanan dan informasi setingkat diploma tiga (D3), sarjana (S1), maupun pascasarjana (S2/Master). Penyelenggaraan pendidikan kepustakawanan di Indonesia dimulai dari Universitas Indonesia (UI) sebagai perintis, kemudian berturut-turut diikuti oleh Universitas Padjadjaran (Unpad), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Universitas Yarsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta), Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Yogyakarta), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Syah Kuala (Nanggroe Aceh Darussalam – NAD), Universitas Muhammadiyah Mataram, serta yang terbaru pada tahun 2009 ini adalah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Data lengkap mengenai perguruan tinggi penyelenggara pendidikan kepustakawanan dan bidang informasi di Indonesia terlihat dalam table di bawah ini:

Table 1

Daftar Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Kepustakawanan dan Bidang Informasi di Indonesia Berdasarkan Jenjang Pendidikan dan Ketersebaran Lokasi

No Perguruan Tinggi

Penyelenggara

Jenjang Pendidikan Lokasi/Wilayah

1 UI D3, S1, S2 Jakarta

2 UNPAD D3, S1, S2 Bandung

1Makalah pada The Fourth International Malaysia – Thailand Conference on Southeast Asia Studies 2010 tanggal 25-26 Maret

2010 di Universitas Kebangsaan Malaysia (tidak dipresentasikan).

2 Dosen Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad, pengajar mata kuliah Literasi Informasi, Katalogisasi,

Klasifikasi, Tesaurus, dll.

(3)

3 IPB D3 Bogor

4 UGM D3, S2 Jogjakarta

5 UNAIR D3, S1 Surabaya

6 UNDIP D3, S1 Semarang

7 UNS D3 Solo (Surakarta)

8 Universitas YARSI D3, S1 * Jakarta

9 UIN Syarif Hidayatullah D3, S1 * Jakarta

10 UIN Sunan Kalijaga D3, S1, S2 * Jogjakarta

11 UPI S1 Bandung

12 Universitas Syah Kuala S1 * Aceh

13 USU S1 Medan

14 UNP D3 * Padang

15 Univ. Muhammadiyah

Mataram

D3 * Mataram

16 UIN Alauddin S1 Makassar

Keterangan: (*) belum dikonfirmasi (cek) mengenai jenjang pendidikan yang ditawarkan.

Sumber: kompilasi dari berbagai sumber (Website Dikti, Buku Panduan SNMPTN Tahun 2008 dan 2009)

(4)

yang harus dimiliki oleh seorang pustakawan dan jenjang pendidikan yang harus dimiliki. Hal tersebut semakin membuka kesempatan bagi para lulusan jurusan ilmu perpustakaan dan informasi di Indonesia untuk bekerja dan berpartisipasi dalam pembangunan nasional di berbagai bidang. Banyaknya lembaga tinggi penyelenggara pendidikan ilmu perpustakaan dan informasi di Indonesia, serta beragamnya jenjang pendidikan yang ditawarkan dan ketersebaran lokasi/wilayah seperti terlihat dalam table 1 tersebut di atas menunjukkan bahwa kajian bidang ini sedang berkembang pesat di Indonesia. Namun demikian, menurut Pendit, masalah yang timbul di masyarakat (kebingungan dan kesimpangsiuran di kalangan peneliti) antara lain: ketidakjelasan lingkup ilmu, metode, dan orientasi penelitian. (Pendit: 2003:3)

Selama ini pergulatan keilmuan, paradigma, dan konseptual mengenai kepustakawanan dan informasi dalam tataran praktis maupun akademis banyak dilakukan oleh para pustakawan, mahasiswa, dosen, penggiat kepustakaan, maupun para pekerja di sector informasi. Orang-orang tersebutlah yang selama ini banyak mewarnai kajian di bidang perpustakaan dan informasi di Indonesia. Beragam diskusi, kegiatan kepustakaan, pertemuan, kajian, serta kesepakatan bersama yang mereka lakukan selama ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu perpustakaan dan informasi seperti terbentuknya beragam asosiasi profesi (Asosiasi Pustakawan Sekolah, Asosiasi Pekerja Informasi, Ikatan Sarjana Ilmu Informasi dan Perpustakaan Indonesia, Masyarakat Literasi Informasi, dan lain sebagainya. Asosiasi-asosiasi yang didirikan oleh penggiat kepustakaan di Indonesia ini menjadi katarsis dan pelengkap asosiasi (ikatan) profesi kepustakawanan yang sudah ada sebelumnya (Ikatan Pustakawan Indonesia – IPI).

(5)

2. Rumusan & Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan pada pendahuluan di atas, penulis dapat merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: “Bagaimana kecenderungan pemilihan topik penelitian skripsi di kalangan mahasiswa Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad selama kurun waktu Januari – Desember 2009?”

Dari rumusan masalah tersebut penulis kemudian dapat mengidentifikasi tiga (3) masalah yang menjadi focus dalam penelitian ini, yakni: (1) Subyek penelitian apa saja yang paling banyak dipilih oleh mahasiswa tingkat akhir pada Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad di bidang informasi selama kurun waktu Januari – Desember 2009?; kemudian (2) Subyek penelitian apa saja yang paling banyak dipilih oleh mahasiswa tingkat akhir pada Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad di bidang perpustakaan selama kurun waktu Januari – Desember 2009?; serta (3) Bagaimana peta umum penelitian ilmu perpustakaan dan informasi di Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad di bidang informasi selama kurun waktu Januari – Desember 2009?

Pemisahan focus penelitian dengan membedakan antara subyek penelitian di bidang ilmu informasi dengan subyek penelitian di bidang ilmu perpustakaan dikarenakan sampai dengan saat ini masih terdapat perbedaan konsepsi diantara kalangan akademisi, praktisi, maupun di kalangan pegiat kepustakawanan di Indonesia mengenai apakah kajian ilmu perpustakaan dan ilmu informasi itu berbeda atau sama, satu rumpun ilmu atau bukan. Namun sebagai suatu penelitian awal, penelitian ini mencoba untuk menggambarkan secara rinci mengenai bagaimana sebaran penelitian di bidang perpustakaan dan informasi di Indonesia dengan tidak bermaksud untuk terjebak dalam perdebatan yang berkepanjangan. Sehingga pemisahan focus penelitian antara bidang ilmu informasi dengan perpustakaan oleh penulis diharapkan dapat memberikan informasi secara rinci mengenai apa saja subyek yang diteliti di kedua bidang tersebut.

3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperkaya kazanah penelitian secara global terutama di bidang perpustakaan dan informasi. Isu-isu penelitian yang berkembang di Indonesia dalam bidang ini bisa jadi juga merupakan isu social yang banyak menjadi kajian di Negara lain karena pengaruh globalisasi dan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Hasil dari penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu perpustakaan dan informasi di Indonesia.

(6)

kurun waktu Januari – Desember 2009. Menurut Pendit (2003: 3-9), untuk mengetahui dinamika perkembangan bidang perpustakaan dan informasi dapat diperoleh dengan cara mengamati dan menganalisis perkembangan pemikiran praktisi, ilmuwan, akademisi, maupun penggiat kepustakawanan dan informasi melalui berbagai penelitian yang mereka hasilkan. Gambaran mengenai topic-topik yang dikaji serta teori yang banyak digunakan dalam penelitian ilmu perpustakaan dan informasi ini dapat dijadikan bahan untuk memulai pembicaraan mengenai epistemology dan paradigm ilmu perpustakaan dan informasi (Pendit, 2003: 8-9).

4. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu alat bantu untuk mengetahui peta umum penelitian di bidang ilmu informasi dan perpustakaan di Indonesia secara umum, dan khususnya di JIIP Fikom Unpad. Hasil dari penelitian ini dapat menjadi barometer dalam mengukur sejauhmana pengembangan ilmu informasi dan perpustakaan di Indonesia, baik dalam tataran akademis maupun praktis. Di tataran akademis, penelitian ini dapat digunakan untuk memetakan sejauhmana arah penelitian bidang informasi dan perpustakaan di perguruan tinggi. Kemudian, jika dicermati hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi lembaga tinggi penyelenggara pendidikan kepustakawanan dan informasi di Indonesia untuk merumuskan kebijakan seperti untuk menentukan kurikulum pendidikan dan arah kajian berikutnya. Selain itu, dalam tataran praktis hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai salah satu entry point dalam mengkaji pengembangan kajian keilmuan di tingkat yang lebih luas lagi seperti dalam hal penentuan kebijakan informasi nasional dan dipergunakan untuk menunjang perumusan arah pembangunan Negara baik dalam skala regional maupun internasional.

B. Kerangka Pemikiran

(7)

Tabel 1

Subjek penelitian kepustakawanan dan ilmu informasi (Hawkins dalam Pendit, 2003:40-41)

Subyek kepustakawanan Subyek ilmu informasi

 Bahan langka (rare materials)

 Bahan non-cetak

 Bahan pustaka dan perpustakaan (library materials).

 Aspek teknis dari teknologi informasi

 Ilmu perilaku

 Industri informasi

 Intelegensi buatan, sistem pakar Jenis literatur

 Logika fuzzy, dan pencarian fuzzy

 Membaca (literacy) kajian tentang ilmu perpustakaan dan informasi (termasuk analisis sitasi yang dilakukan oleh White dan McCain), Hawkins sampai pada kesimpulan umum mengenai peta penelitian ilmu perpustakaan dan informasi seperti terlihat dalam gambar sebagai berikut:

Gambar 1

(8)

Menurut Hawkins, peta di atas menunjukkan kompleksitas dan keragaman topik yang diakui sebagai topik penelitian ilmu perpustakaan dan informasi. Keadaan seperti ini tidak akan mengherankan jika kita akui bahwa masalah yang saat ini muncul dan berkaitan dengan informasi sangatlah banyak dan meluas di segala bidang kehidupan. Terutama jika pada saat ini dikaitkan dengan pengaruh globalisasi dan perkembangan teknologi informasi komunikasi (TIK) yang sangat pesat yang menyebabkan ledakan informasi (information explotions). Era globalisasi dan teknologi informasi juga berkontribusi terhadap lahirnya konsepsi baru, yakni masyarakat informasi. Topik-topik yang seingkali dipilih dalam berbagai penelitian seperti tersebut di atas paling tidak mampu menggambarkan isu-isu apa saja yang menjadi pusat perhatian ilmu perpustakaan dan informasi selama ini.

C. Obyek dan Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Dengan menggunaan metode ini, penulis mencoba untuk mengkuantifikasi data-data dan informasi dari obyek penelitian secara lengkap kemudian mendeskripsikan dan menginterpretasikan objek penelitian apa adanya. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Penelitian deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan dan menguji hipotesis. Sedangkan pengumpulan data penelitian didapatkan melalui dua cara, yakni melalui kajian dokumen primer (dokumenter) dan dengan melalui studi kepustakaan. Teknik dokumenter adalah teknik pengumpulan data dan informasi melalui pencarian dan penemuan bukti-bukti. Dokumen primer yang dijadikan sebagai obyek dalam penelitian ini adalah skripsi mahasiswa Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad yang tercatat di buku induk jurusan maupun yang terdata di pangkalan data (database)

(9)

tabulasi tunggal dalam bentuk tabel maupun grafik dan dianalisis dan dinterpretasikan menggunakan sejumlah literatur yang terkait (studi pustaka). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh skripsi hasil penelitian mahasiswa tingkat akhir program sarjana (Strata 1 atau S1) Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad yang tercatat selama beberapa tahun terakhir (2005 – 2009). Populasi tersebut semata diambil atas pertimbangan kebaruan dan kemutakhiran data. Dari populasi tersebut sebanyak 212 skripsi mahasiswa yang tercatat selama setahun dari bulan Januari – Desember 2010 diambil sebagai sampel penelitian.

D. Hasil Penelitian, Analisa dan Pembahasan

Berdasarkan pemeriksaan beberapa dokumen yang relevan yakni sebanyak 212 skripsi mahasiswa di Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom selama satu tahun dari bulan Januari – Desember 2010, diperoleh hasil lengkap yang kemudian dikelompokkan lagi kedalam dua kategorisasi lagi yakni subjek dalam penelitian (skripsi) yang paling banyak dipilih di bidang perpustakaan, serta subjek penelitian yang paling banyak dipilih dalam penelitian (skripsi)di bidang informasi. Hasilnya nampak dalam table di bawah ini:

No

Topik Penelitian (Skripsi) Mahasiswa JIIP Fikom

Unpad

Jumlah Judul Skripsi Yang

Terkait

Kelompok: Kepustakawanan /

Ilmu Informasi

Keterangan

(Subjek / Relevansi) Prosentase

1 Arsip 15 Kepustakawanan Kearsipan 7,07%

2 Bahan Langka 1 Kepustakawanan Bahan Langka (rare materials) 0,47%

3 Bahan Non-Cetak 6 Kepustakawanan Bahan Non-Cetak 2,83%

4 Pengembangan Koleksi 7 Kepustakawanan Bahan Pustaka dan Perpustakaan 3,30%

5 Bangunan dan Interior Perpustakaan 4 Kepustakawanan Bangunan Perpustakaan 1,88%

6 Bibliometrika 1 Ilmu Informasi Pengolahan Bahasa Alamiah 0,47%

7 Industri Informasi 12 Ilmu Informasi Industri Informasi (library materials) 5,66%

8 Interaksi Manusia – Komputer 4 Ilmu Informasi Ilmu Perilaku 1,88%

9 Jasa Layanan Perpustakaan 20 Kepustakawanan

Manajemen/Organisasi Perpustakaan, Jasa Peminjaman, Penggunaan Perpustakaan

9,43%

10 Kebijakan Informasi 2 Ilmu Informasi Undang-undang dan 0,94%

(10)

Regulasi

11 Komunikasi Ilmiah 2 Ilmu Informasi

Pengolahan Bahasa Alamiah / Ilmu Perilaku / Aspek Teknis dari TI

0,94%

12 Literasi 6 Ilmu Informasi Membaca (literacy) 2,83%

13 Manajemen 6 Kepustakawanan Manajemen/OrganisasiPerpustakaan 2,83%

14 Marketing Informasi 37 Ilmu Informasi Industri Informasi (library materials) 14,45%

15 Musium 3 Kepustakawanan Musium 1,41%

16 Organisasi Perpustakaan 1 Kepustakawanan Manajemen/OrganisasiPerpustakaan 0,47%

17 Pengindeksan 2 Ilmu Informasi Pengolahan Bahasa Alamiah 0,94%

18 Perilaku Informasi 28 Ilmu Informasi

Ilmu Perilaku, Penelitian Dasar Ilmu

Informasi 13,20%

19 Preservasi 6 Kepustakawanan

Bahan Pustaka dan Perpustakaan / Bentuk-bentuk Mikro / Manajemen Perpustakaan

2,83%

20 Sistem Informasi 2 Ilmu Informasi Pangkalan Data / Logika dan Pencarian / Sistem Pakar

0,94%

21 Teknologi Informasi 33 Ilmu Informasi Aspek Teknis dari TI 15,56%

22 Temu Kembali Informasi 10 Ilmu Informasi Logika fuzzy, dan Pencarian fuzzy 4,71%

23 Undang-undang dan Regulasi 4 Ilmu Informasi Undang-undang dan Regulasi 1,88%

Jumlah 212 100%

(11)

walaupun beberapa diantara mahasiswa konsentrasi tertentu lebih suka memilih topic lain di luar konsentrasinya. Dengan kata lain, topic di bidang informasi menjadi pilihan penelitian sebagian besar mahasiswa.

Adapun rincian topic penelitian yang paling banyak dipilih mahasiswa di bidang informasi lima besar teratas berturut-turut diantaranya: topic mengenai marketing informasi (37 judul / 14,45%); mengenai teknologi informasi (33 judul / 15,56%); topic mengenai perilaku informasi (sebanyak 28 judul penelitian / 13,20%); topic mengenai temu kembali informasi / information retrieval systems – IRS (10 judul / 4,71%); serta topic mengenai literasi (6 judul / 2,83%). Kajian bidang informasi yang banyak dipilih mahasiswa dalam penelitian mereka mungkin disebabkan oleh pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di tanah air. Namun hal tersebut memerlukan kajian/penelitian lebih lanjut, terutama mengenai sejauhmana pengaruh kehadiran TIK terhadap pilihan topic penelitian mahasiswa, serta teknologi yang mana (seperti apa) yang mempengaruhi mereka. Lebih menarik lagi jika aspek sosialbudaya dan psikologis menjadi titik tolak kajiannya.

Kemudian, topic di bidang perpustakaan yang paling banyak dipilih oleh mahasiswa dalam penelitian (skripsi) di Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad adalah topic mengenai jasa layanan perpustakaan, yakni sebanyak 20 judul penelitian atau sebesar 9,43%. Adapun rincian topic penelitian di bidang perpustakaan yang paling banyak dipilih mahasiswa peringkat lima teratas adalah: topic mengenai jasa layanan perpustakaan (20 judul / 9,43%); topic mengenai arsip/kearsipan (sebanyak 15 judul / 7,07%); topic mengenai pengembangan koleksi (7 judul / 3,30%); serta topic mengenai bahan non-cetak, manajemen dan preservasi (sebanyak 6 judul atau sebesar 2,83%). Data tersebut menunjukkan bahwa kajian kepustakawanan seperti jasa layanan perpustakaan masih diminati mahasiswa untuk dijadikan topic penelitian mereka. Topic mengenai jasa layanan perpustakaan ini biasanya banyak dikaitkan dengan aspek teknologi maupun era informasi yang saat ini sedang berkembang pesat. Kajian mahasiswa terkait topic tersebut biasanya tidak jauh-jauh dari permasalahan ragam dan kualitas layanan perpustakaan maupun unit informasi lainnya sesudah hadirnya TIK di perpustakaan atau unit informasi. Kajian lainnya biasanya dikaitkan dengan kepuasan pengguna terhadap layanan yang diberikan oleh berbagai unit informasi tersebut.

(12)

Berdasarkan gambar tersebut, dapat dijelaskan bahwa penelitian di bidang perpustakaan dan informasi di Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad masih diwarnai oleh beberapa subjek saja, seperti subjek di bidang kepustakawanan, ilmu informasi, ilmu perilaku, serta statistic dan bidang lainnya. Masih terdapat beberapa subjek atau topic penelitian mahasiswa yang seharusnya dibuatkan dalam kategorisasi tersendiri. Terlebih jika mengingat bahwa terdapat empat konsentrasi utama di jurusan tersebut, yakni: konsentrasi marketing informasi, konsentrasi dokumentasi dan kearsipan, konsentrasi sumber daya informasi, serta konsentrasi manajemen kelembagaan perpustakaan/informasi. Sehingga menurut hemat penulis, perlu dibuat peta subjek penelitian yang lebih akomodatif lagi dengan memasukkan beberapa subjek/kelompok kajian tersendiri, seperti subjek/kelompok kajian bidang dokumentasi, kearsipan, permusiuman, secara tersendiri selain bidang yang sudah ada seperti bidang informasi dan perpustakaan. Sehingga peta subjek penelitian sederhana yang menurut hemat penulis lebih akomodatif yakni sebagai berikut:

Bidang /Subjek/Topik/Kajian

Informasi dan Perpustakaan

Bidang/Subjek/ Topik/Kajian Dokumentasi Bidang/Subjek/

Topik/Kajian Permusiuman

Bidang/Subjek/ Topik/Kajian

(13)

Masih banyaknya bidang kajian yang dipilih mahasiswa sebagai topic penelitian diluar kedua kajian yang sudah ada (ilmu kepustakawanan dan informasi) menandakan dinamika perkembangan pemikiran di kalangan mahasiswa. Bahkan sampai dengan saat ini masih terdapat beberapa akademisi dan praktisi yang masih mempertentangkan konsepsi antara ilmu perpustakaan dengan ilmu yang lainnya yang masih serumpun seperti ilmu informasi, konsepsi mengenai dokumentasi, konsepsi mengenai kearsipan, serta bidang permuseuman. Banyak diantaranya yang mencoba memilah dan membedakan kelima bidang tersebut, namun ada juga diantaranya yang malah mencoba untuk menggabungkannya kedalam satu wadah keilmuan (satu bidang ilmu) besar yakni bidang ilmu perpustakaan dan informasi. Beberapa kasus yang terjadi di Indonesia menunjukkan bahwa beberapa kalangan masih mempertentangkan antara bidang kearsipan dan bidang kepustakawanan. Hal ini terbukti dari kebijakan beberapa pemerintah daerah dan pemerintah propinsi yang menggabungkan Kantor atau Badan Arsip Daerah dengan Kantor atau Badan Perpustakaan Daerah seperti yang terjadi di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bandung. Badan Arsip Daerah (Barsipda) dan Badan Perpustakaan Daerah (Bapusda) yang semula mandiri, memiliki kantor dan struktur organisasi sendiri-sendiri pada saat ini dilebur dan digabung menjadi satu lembaga bernama Bapusipda. Kebijakan yang berbeda diambil oleh beberapa pemerintah daerah (Pemda) lainnya yang tetap memisahkan kedua lembaga tersebut di atas. Beragamnya kebijakan terkait perbedaan persepsi diantara beberapa Pemda apakah lembaga (badan) kearsipan dan badan perpustakaan seharusnya dipisahkan atau digabungkan menggambarkan konsepsi yang berbeda mengenai pemahaman terhadap arti serta ruang lingkup antara bidang kearsipan dengan bidang kepustakawanan.

E. Kesimpulan

1. Subyek atau topik penelitian (skripsi) di bidang perpustakaan yang paling banyak dipilih mahasiswa di Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad adalah topic mengenai marketing informasi.

2. Subyek atau topik penelitian (skripsi) di bidang informasi yang paling banyak dipilih mahasiswa di Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad adalah topic mengenai jasa layanan perpustakaan.

3. Gambaran umum mengenai peta penelitian ilmu perpustakaan dan informasi di Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad yakni masih didominasi oleh subjek penelitian di bidang informasi. Perlu adanya pemetaan lebih lanjut terkait banyaknya bidang lain di luar kepustakawanan yang mewarnai topic penelitian mahasiswa seperti topic mengenai kearsipan, dokumentasi, maupun permusiuman. Penegasan peta kajian ini akan memberikan ciri atau warna khas yang ditawarkan oleh Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan kepada masyarakat yang ingin mengenyam pendidikan di Fikom Unpad.

(14)

F. Daftar Pustaka

Pendit, Putu Laxman. 2003. Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi: Sebuah Pengantar Diskusi Epistemologi dan Metodologi. Jakarta: JIP-FSUI.

Pendit, Putu Laxman. 2009. Apa Yang Selama Ini Dikaji Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Makalah Sebagai Bahan Diskusi Dengan Pengajar Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fikom Unpad Bandung.

Bahan Bacaan Lain:

_____ Buku Induk Judul Skripsi Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fikom Unpad Tahun 2009.

Gambar

Table 1
Tabel 1

Referensi

Dokumen terkait

Tahap ini adalah pembuatan mesin sesuai dengan proses perancangan untuk mendapatkan mesin pemotong lembaran plastik yang diinginkan. Tahap

Divisi Percetakan, mempunyai tugas untuk mencetak hal-hal yang khusus yang berhubungan dengan Gudang Garam, seperti mencetak kertas untuk bungkus rokok, dan kertas untuk

Dalam hal ini, penulis menganalisa dan mengolah data yang telah didapatkan dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan terkait perancangan iklan

Analisis data berisi uraian data yang diolah untuk proses pemilihan strategi permesinan (toolpath strategy), penentuan cutter yang digunakan, feedrate, spindel speed, plungerate

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terkait hubungan motivasi kerja terhadap kinerja pengurus pada lembaga keuangan mikro agribisnis di kota

Sementara untuk penelitian dari dalam negeri sendiri, belum ada yang mengaitkan antara empati dan self esteem dengan kecenderungan. menjadi pelaku cyberbullying, yang

Berdasarkan hasil pencandraan spesies ini memiliki ciri morfologi bentuk batang silindris dan tinggi arah batang menjalar. Permukaan batang kasar dan berwarna

Berdasarkan berbagai teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di atas, dirumuskan hipotesis penelitian adalah terjadi penurunan pada gedung auditorium UNG