• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. ditiap-tiap daerah berbeda-beda ciri khasnya. Pada dasarnya kuliner memiliki

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. ditiap-tiap daerah berbeda-beda ciri khasnya. Pada dasarnya kuliner memiliki"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

1.1 Latar Belakang

Kuliner merupakan sebuah seni menikmati hidangan makanan atau minuman yang ditiap-tiap daerah berbeda-beda ciri khasnya. Pada dasarnya kuliner memiliki makna yang sangat mendalam karena kegiatan ini langsung berkaitan dengan selera seseorang yang memiliki rasa penasaran terhadap hal-hal baru yaitu cita rasa tiap-tiap kuliner dari satu tempat ke tempat lain yang dimana diyakini pasti memiliki cita rasa yang berbeda-beda karena yang dinamakan kuliner sangat erat kaitannya dengan sosial budaya tertentu.

Salah satu tempat penyedia kuliner yaitu Kafe, Kafe pada umumnya hanya menyajikan aneka ragam minuman, terutama kopi, namun seiring berjalannya waktu kafe di Indonesia kini tidak hanya menyediakan minuman saja namun berbagai macam kuliner pun disajikan disini karena berubahnya sosial budaya dikalangan masyarakat khususnya kaum urban yang masih membawa kebiasaan kaum sub-urban yang tidak kenal apa itu arti dari kafe itu sendiri

Kafe merupakan salah satu tempat makan yang cukup dikenal untuk saat ini, sama halnya seperti restoran, kafe menyediakan aneka ragam makanan dan minuman, namun disini terdapat perbedaan mencolok yaitu kafe lebih fokus menyajikan aneka ragam minuman, khususnya di Indonesia beberapa Kafe juga menjajakan makanan ringan sebagai pendamping minuman yang mereka jual. Maka dari itu tak bisa

(2)

dipungkiri bahwa kafe dapat dijadikan tempat berkumpul bersama teman-teman sambil menikmati camilan-camilan yang disediakan.

Di Indonesia roti merupakan bahan makanan yang cukup lama ada karena pengaruh dari bangsa penjajah yang dulunya mengonsumsi roti. Seiring perkembangan zaman, roti banyak mengalami perubahan dan juga variasi yang dibuat dengan berbagai rasa dan juga bentuk. Roti di Indonesia sudah ada sejak zaman Belanda sekitar tahun 1930, budaya makan roti biasa dilakukan orang-orang Barat mulai dikenalkan pada warga pribumi dengan cara diperjualbelikan. Ada yang berkeliling dengan menggunakan gerobak dan ada juga yang berkeliling menggunakan sepeda untuk menjual roti-roti tersebut dan tekstur roti pada saat itu masih kasar dan agak keras.

Di Indonesia kita biasa makan roti tawar yang empuk dan enak serta berwarna putih bersih dan berbentuk kotak memanjang, dan berkulit tipis berwarna coklat, sedangkan orang Perancis sangat menyukai roti yang berbentuk panjang dan langsing seperti tabung ban berkulit tebal namun dalamnya empuk, dan untuk orang Jerman dan Rusia mereka lebih menyukai roti yang terbuat dari gandum rye.

MidCafe merupakan salah satu kafe penyedia kuliner di daerah cikampek dimana telah berdiri sejak 28 maret 2017. MidCafe sendiri memiliki konsep yang sama seperti kafe-kafe lain di Indonesia, yaitu menyediakan minuman dan makanan ringan salah satunya yaitu menu roti bakar.

MidCafe memiliki beberapa menu untuk Roti bakar dimana setiap menu memiliki varian serta topping yang berbeda-beda. Beberapa diantaranya yaitu roti bakar keju, coklat. Roti bakar midcafe disajikan dengan cara yang unik berbeda

(3)

daripada yang lain. Roti bakar midcafe disajikan dengan talenan yang menambah nilai estetika pada kuliner. Mereka tak hanya mementingkan rasa namun penampilan pun ikut mereka perhatian agar pelanggan betah berlama-lama di kafe.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan permasalahan perancangan iklan cetak Komersial untuk MidCafe sebagai berikut:

1. Bagaimana cara memperkenalkan serta meningkatkan Brand Awareness Roti Bakar MiDCafe di kalangan masyarakat

2. Bagaimana membuat Roti Bakar MiDCafe menjadi pilihan utama Masyarakat

1.3 Tujuan Perancangan

Sebagai salah satu syarat kelulusan Program Diploma tiga Bina Sarana Informatika

1.4 Ruang Lingkup Perancangan

Agar tidak meleset dari tujuan perancangan, batasan ruang lingkup perancangannya antara lain:

1. Analisa masalah brand awareness berupa penanggulangan masalah perancangan iklan untuk keperluan perluasan jangkauan calon konsumen 2. Perancangan iklan cetak kreatif sebagai media promosi dari MidCafe untuk

(4)

1.5 Manfaat Perancangan

Manfaat perancangan iklan media cetak ini diklasifikasikan menjadi tiga subjek, antara lain:

1. Bagi client

Sebagai sarana meningkatkan jumlah pengunjung Kafe menjadi lebih tinggi daripada sebelumnya, dan memperkenalkan Kafer diruang lingkup yang lebih luas lagi.

2. Bagi masyarakat

Sebagai bahan referensi dalam merancang iklan cetak komersial yang efektif 3. Bagi penulis

Sebagai sarana latihan untuk mengembangkan ilmu yang didapat dari kampus menjadi ilmu yang professional di masyarakat.

1.6 Metode Perancangan

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam perancangan iklan cetak untuk MiDCafe, penulis melakukan pengumpulan data dengan beberapa metode, antara lain:

1. Metode Observasi

Menurut Dwiastuti (2017:203), “observasi merupakan cara atau mekanisme pengumpulan data melalui proses pencatatan dari hasil pengamatan terhadap perilaku subyek (orang), obyek (benda), ataupun kejadian tertentu tanpa ada kegiatan komunikasi dengan pihak yang diteliti (responden).”

(5)

Dalam hal ini, penulis melakukan pengamatan atau observasi pada Kedai Taychan meliputi pegawai dan konsumennya sebagai subyek serta produknya sebagai obyek, kemudian melakukan pencatatan hasil pengamatan berupa data deskriptif.

2. Metode Wawancara

Menurut Dwiastuti (2017:196) menjelaskan bahwa:

Wawancara merupakan suatu metode pengumpulan data primer yang menggunakan instrumen kuisioner atau daftar pertanyaan. Pada metode ini terjadi proses komunikasi secara langsung antara enumerator atau

interviewer (petugas yang melaksanakan wawancara atau

pewawancara) dengan responden (sumber data).

Dalam hal ini, penulis melakukan wawancara kepada client untuk mendapatkan data company profile dan permasalahan yang akan di selesaikan dengan merancang iklan media cetak MidCafe dalam bentuk daftar pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya.

3. Metode Dokumentasi

Menurut Dimyati (2013:100), “metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data penelitian mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat, koran, majalah, prasasti, notulen rapat, leger nilai, agenda, dan lain-lain.”

Dalam hal ini, penulis mendokumentasikan packaging, lembar menu, dan softcopy logo produsen, serta mendokumentasikan beberapa foto terkait aktifitas MidCafe.

4. Metode Kepustakaan

Penelitian kepustakaan (library research) adalah penelitian berdasarkan buku yang tersedia di perpustakaan (Yusuf, 2017:53).

(6)

Dalam perancangan iklan cetak untuk MiDCafe, penulis mendapatkan beberapa data yang bersumber dari buku-buku referensi terkait, baik buku dan jurnal dalam bentuk fisik maupun e book.

1.6.2 Analisa Data

Dalam perancangan iklan media cetak MiDCafe penulis melakukan analisa data berdasarkan:

1. Analisa Kualitatif

Menurut Pratama (2015:93) menjelaskan bahwa:

Analisis data kualitatif merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Dalam hal ini, penulis menganalisa dan mengolah data yang telah didapatkan dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan terkait perancangan iklan media cetak untuk MidCafe kedalam penjelasan deskriptif sebagai bentuk penelitian kualitatif.

2. Analisa SWOT

Menurut Hamali (2016:107) menjelaskan bahwa:

Analisis SWOT adalah analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat). Analisis SWOT merupakan identifikasi yang bersifat sistematis dari faktor kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan ancaman lingungan luar strategi yang menyajikan kombinasi terbaik diantara keempatnya.

Komponen dasar analisa SWOT Menurut Hamali (2016:110) antara lain yaitu:

(7)

a. Strength (S), yaitu situasi atau kondisi kekuatan dari organisasi atau program dari saat ini.

b. Weakness (W), yaitu situasi atau kondisi kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini.

c. Opportunity (O), yaitu situasi atau kondisi peluang diluar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi pada masa depan. d. Treat (T), yaitu situasi ancaman bagi organisasi yang datang dari luar

organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi pada masa depan. Dalam hal ini penulis menjabarkan aspek SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Treat) dari client, terutama dalam aspek kekuatan dan peluang sebagai data pertimbangan dalam merancang iklan media cetak MidCafe.

1.7 Skematika Perancangan

Dalam perancangan iklan cetak untuk MiDCafe, penulis melalui beberapa tahapan proses, skematika perancangannya antara lain:

(8)

Gambar I.1

Skematika proses perancangan. 1. Client Brief

Informasi yang bersumber dari client, berkaitan dengan situasi produk dan perusahaan melalui hasil pengamatan dan wawancara. Penulis mengumpulkan data-data dari berbagai narasumber yang terkait dengan MiDCafe.

2. Brainstorming

Diskusi bersama client dan saling mengutarakan ide kreatif dalam menentukan big idea untuk strategi kreatif iklan cetak MiDCafe yang baru.

3. Creative Brief

Perumusan data yang di dapat dari client brief , untuk dikembangkan menjadi ide sebagai perencanaan dalam eksekusi iklan cetak. Di tahap ini penulis menganalisa permasalahan periklanan milik client.

(9)

4. Rough Sketch Naskah Iklan

Menerapkan ide kreatif hasil brainstroming ke dalam rough sketch sebanyak 6 buah draft naskah iklan cetak yang telah dikonsep terlebih dahulu.

5. Komputerisasi Rough Sketch

Membuat desain iklan melalui software grafis dengan men-tracing atau scanning hasil rough sketch logo yang telah dibuat.

6. Pemilihan alternatif karya/konsep

Pemilihan karya untuk diseleksi dan dipilih yang terbaik menurut klien. 7. Revisi dan Evaluasi

Melakukan perbaikan layout yang telah dipilih dari segi tata letak dan posisi objek, serta meng-evaluasinya kembali.

8. Produksi

Memproduksi hasil rancangan iklan dan mempublikasikannya yang terlebih dahulu telah disetujui oleh client.

9. Presentasi dan Client Approval

Mempresentasikan hasil produksi yang telah dibuat kepada client dan mendapatkan persetujuan client atas hasil produksi.

10. Laporan Akhir

Membuat laporan mengenai proses perancangan iklan cetak. Tahap ini adalah tahap akhir setelah pembuatan karya dimana penulis membuat laporan produksi untuk kepentingan Tugas Akhir.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan analisis sitasi, penelitian ini menginvestigasi frekuensi pengutipan, usia sitasi, penerbit, dan indeks tertimbang jurnal pada dua terbitan berkala geosains

Disamping itu pada kondisi pemeliharaan ayam buras saat ini dimana peternak sudah melaksanakan pemeliharaan di kandang batere untuk tujuan memproduksi telur konsumsi, maka dengan

Jumlah jenis mamalia yang berhasil ditemukan pada 5 tipe habitat (hutan rawa, hutan dataran rendah, hutan kerangas, padang/semak dan hutan pasca terbakar) di

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat yang telah diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

Beberapa tempat wisata kuliner yang terkenal di Kota Cimahi di antaranya adalah: Bakso Hejo – Jalan Cihanjuang. Alam Wisata Cimahi

b) mempertahankan keanekaragaman hayati, satwa, tipe ekosistem, dan keunikan alam. Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya meliputi hutan lindung dan kawasan

Pentingnya penggunaan komputer untuk membantu dan memudahkan menyelesaikan suatu pekerjaan dalam pengolahan data supaya menghasilkan informasi yang akurat dan

Hampir dipastikan ia tidak memiliki kreativitas yang cukup tinggi, namun tingkah laku yang diperlihatkan oleh Konata pada saat memilih pekerjaan yang cocok bagi seorang “otaku”