• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

1.1 LATAR BELAKANG (PERUSAHAAN)

Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBBN) merupakan salah satu unit kerja di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dibawah Deputi Bidang Teknologi Energi Nuklir (TEN).

Sehubung dengan tugas dan fungsi PTBBN dalam litbang teknologi bahan bakar reaktor riset maka telah dikembangkan bahan bakar berdensitas tinggi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat muat uranium (TMU) tinggi sehingga massa pakai bahan bakar dalam reaktor semakin lama. Litbang ini diharapkan menghasilkan bahan bakar reaktor riset dengan material baru yang lebih mudah difabrikasi, meningkatkan kestabilan di dalam reaktor dan mengurangi volume limbah bahan bakar bekas. Bahan bakar reaktor riset tipe dispersi yang sedang dikembangkan PTBBN adalah U-7 Mo/Al dan U-6 Zr/Al yang diharapkan dapat mendukung program BATAN dalam rangka pembangunan reaktor riset inovatif.

Selain itu, PTBBN juga mengembangkan bahan bakar reaktor daya tipe PWR. Saat ini telah dibuat pin bahan bakar reaktor tipe PWR menggunakan serbuk uranium alam. PTBBN juga telah mengembangkan bahan bakar Kernel sebagai antisipasi penggunaan bahan bakar tersebut sebagai elemen Reaktor Daya Eksperimen (RDE) yang merupakan salah satu program unggulan utama PTBBN.

Fasilitas uji pasca Iradiasi terdiri dari 3 (tiga) hotcell besar ( 101, 102, dan 103), 7 (tujuh) hotcell kecil (104, 105,106, 107, 108, 109 dan 112) dan 2 (dua) hotcell sedang (110 dan 111). Untuk menangani pekerjaan didalam hotcell tersebut maka

(2)

setiap hotcell dilengkapi dengan manipulator yang jumlah keseluruhannya ada 34 unit,

power manipulator (1 unit) dan incell crane (5 unit). Transfer antar

hotcellmenggunakan dua jalur konveyor. Peralatan proses uji pasca Iradiasi terdiridariberbagai peralatan, antara lain; can welding station, dismanling machine, ultrasonik, Eddy Current, Laser puncturing device, gamma scanning, peralatan preparasi sampel metalografi/ceramografi, mikroskop optk, uji tarik, uji impak, uji creep, peralatan preparasi uji kimia-fisika dan lainnya.

1.1.1 SEJARAH PERUSAHAAN

Kegiatan pengembangan dan pengaplikasian teknologi nuklir di Indonesia diawali dari pembentukan Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktivitet tahun 1954. Panitia Negara tersebut mempunyai tugas melakukan penyelidikan terhadap kemungkinan adanya jatuhan radioaktif dari uji coba senjata nuklir di lautan Pasifik.

Dengan memperhatikan perkembangan pendayagunaan dan pemanfaatan tenaga atom bagi kesejahteraan masyarakat, maka melalui Peraturan Pemerintah No. 65 tahun 1958, pada tanggal 5 Desember 1958 dibentuklah Dewan Tenaga Atom dan Lembaga Tenaga Atom (LTA), yang kemudian disempurnakan menjadi Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) berdasarkan UU No. 31 tahun 1964 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Tenaga Atom. Selanjutnya setiap tanggal 5 Desember yang merupakan tanggal bersejarah bagi perkembangan teknologi nuklir di Indonesia dan ditetapkan sebagai hari jadi BATAN.

Pada perkembangan berikutnya, untuk lebih meningkatkan penguasaan di bidang iptek nuklir, pada tahun 1965 diresmikan pengoperasian reaktor atom pertama (Triga Mark II) di Bandung. Kemudian berturut-turut, dibangun pula beberapa fasilitas litbangyasa yang tersebar di berbagai pusat penelitian, antara lain Pusat Penelitian Tenaga Atom Pasar Jumat, Jakarta (1966), Pusat Penelitian Tenaga Atom GAMA, Yogyakarta (1967), dan Reaktor Serba Guna 30 MW (1987) disertai fasilitas penunjangnya, seperti: fabrikasi dan penelitian bahan bakar, uji keselamatan reaktor, pengelolaan limbah radioaktif dan fasilitas nuklir lainnya.

(3)

Sementara itu dengan perubahan paradigma pada tahun 1997 ditetapkan UU No. 10 tentang Ketenaganukliran yang diantaranya mengatur pemisahan unsur pelaksana kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir(BATAN) dengan unsur pengawas tenaga nuklir (BAPETEN).

Secara singkat sejarah dari Badan Tenaga Nuklir Nasional, seperti pada Tabel 1.1 berikut.

Tabel 1.1 Sejarah singkat Badan Tenaga Nuklir Nasional 1954 Pembentukan Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktivitet

1958 Pembentukan Dewan Tenaga Atom dan Lembaga Tenaga Atom (PP No.65 Tahun 1958)

1964 Penetapan UU No.31 Tahun 1964 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Tenaga Atom

1965 Peresmian Pusat Reaktor Atom Bandung dan Pengoperasian Reaktor Triga Mark II berdaya 250 kW oleh Presiden RI serta perubahan nama Lembaga Tenaga Atom menjadi Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) 1966 Pembentukan Pusat Penelitian Tenaga Atom (PPTA) Pasar Jumat, Jakarta 1967 Pembentukan Pusat Penelitian GAMA Yogyakarta

1968 Peresmian penggunaan Iradiator Gamma Cell Co-60 PPTA Pasar Jumat oleh Presiden RI

1970 Peresmian Klinik Kedokteran Nuklir di PPTA Bandung

1971 Reaktor Triga Mark II Bandung mencapai kritis pada daya 1 MW 1972 Pembentukan Komisi Persiapan Pembangunan PLTN (KP2-PLTN)

1979 Peresmian mulai beroperasinya Reaktor Kartini dengan daya 100 kW di PPTA Yogyakarta oleh Presiden RI

1984 Pengoperasian Mesin Berkas Elektron 300 keV di PPTA Pasar Jumat oleh Presiden RI

1987 Peresmian pengoperasian Reaktor Serba Guna GA. Siwabessy dengan daya 30 MW dan Instalasi Elemen Bakar Nuklir di PPTA Serpong - Tanggerang oleh Presiden RI

1988 Peresmian pengoperasian Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif di PPTA Serpong oleh Presiden RI

(4)

Instalasi Elemen Bakar Eksperimental di PPTA Serpong oleh Presiden RI 1990 Peresmian Instalasi Radiometalurgi, Instalasi Keselamatan dan

Keteknikan Nuklir, Laboratorium Mekano Elektronik Nuklir di PPTA Serpong - Tangerang oleh Presiden RI

1992 Peresmian pengoperasian Instalasi Spektrometri Neutron, Instalasi Penyimpanan Elemen Bakar Bekas dan Pemindahan Bahan Terkontaminasi di PPTA Serpong - Tangerang oleh Presiden RI

1994 Peresmian pengoperasian Mesin Berkas Elektron 2 MeV di PPTA Pasar Jumat oleh Presiden RI

1995 Dalam memperingati HUT RI ke 50, BATAN berhasil melaksanakan “Whole Indonesian Core” untuk Reaktor Serba Guna GA. Siwabessy 1996 Pembentukan PT Batan Teknologi (persero), Divisi : Produksi Elemen

Bakar Reaktor, Produksi Radioisotop, Produksi Instrumentasi dan Rekayasa Nuklir

1997 Penetapan UU No.10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran yang memisahkan Badan Pelaksana dan Badan Pengawas penggunaan tenaga nuklir

1998 Perubahan Badan Tenaga Atom Nasional menjadi Badan Tenaga Nuklir Nasional (Keppres No.197 Tahun 1998)

2000 Peresmian peningkatan daya Reaktor Triga 2 MW di Pusat Penelitian Tenaga Nuklir Bandung oleh Wakil Presiden RI

2001 Peningkatan status Pendidikan Ahli Teknik Nuklir (PATN) menjadi Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir

2003 Penyerahan hasil “Comprehensive Assessment of Different Energy Sources for Electricity Generation in Indonesia” kepada Presiden RI; Pencapaian 10% jumlah varietas unggul tanaman pangan nasional; Pengoperasian Mesin Berkas Elektron 350 keV, 10 mA di PPTN Yogyakarta: Pengoperasian Pusat Pelatihan dan Diseminasi Teknologi Peternakan - Pertanian Terpadu di Kalsel

2005 Terwujudnya perpustakaan digital di bidang nuklir

2006 Pencapaian 1 juta hektar penyebaran varietas padi unggul BATAN di seluruh Indonesia

(5)

1.1.2 Lokasi Perusahaan

Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBBN) Kawasan PUSPIPTEK Serpong Gedung 20, Setu, Tangerang Selatan.

Telp.(021) 7560915, 756826 Fax. (021) 7560909, 7560547 Email:ptbn@batan.go.id

1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI BATAN

Sesuai dengan UU No. 10/1997 tentang Ketenaganukliran dan Keppres RI No. 64/2005, BATAN ditetapkan sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen, berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden. BATAN dipimpin oleh seorang Kepala dan dikoordinasikan oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi

2008 50 tahun BATAN Berkarya.

2012 Pencapaian 20 varietas unggul padi, 6 varietas unggul kedelai, 1 varietas unggul kacang hijau, dan 1 varietas kapas 54 tahun. Pemberian penghargaan berupa G.A. Siwabessy Award kepada tokoh atau figure yang dianggap berjasa dalam pengembangan teknologi nuklir di Indonesia. Penghargaan G.A. Siwabessy Award diberikan kepada Ir. Sutaryo Supadi, M.Sc untuk kategori Nuclear Lifetime Achievement. 2013 Peringatan 55 tahun BATAN Tetap Berkarya dan Penggantian logo

BATAN yang memiliki makna BATAN adalah sebuah lembaga yang melakukan penelitian, pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan tentang nuklir yang jujur, terbuka, disiplin, kreatif, inovatif, mengutamakan keselamatan dan keamanan untuk kesejahteraan bangsa. 2014 Indonesia meraih penghargaan tertinggi di bidang nuklir (Outstanding

Achievment Award) dunia, atas peran serta mendukung ketahanan pangan melalui radiasi dengan mengembangkan varietas benih unggul. Penghargaan disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal International Atomic Energy Agency (IAEA) Yukiya Amano kepada Duta Besar Indonesia Rachmat Budiman disaksikan oleh Kepala BATAN Prof. Dr. Djarot Sulistio Wisnubroto

(6)

Tugas pokok BATAN adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian, pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir sesuai ketentuan Peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas, BATAN menyelenggarakan fungsi:

1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian, pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir.

2. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BATAN.

3. Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang penelitian, pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir.

4. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian,keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

1.3 VISI MISI BATAN 2015-2019

1.3.1 Visi

BATAN Unggul di Tingkat Regional, Berperan dalam Percepatan Kesejahteraan Menuju Kemandirian Bangsa.

1.3.2 Misi

1. Merumuskan kebijakan dan strategi nasional iptek nuklir.

2. Mengembangkan iptek nuklir yang handal, berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat.

3. Memperkuat peran BATAN sebagai pemimpin di tingkat regional, dan berperan aktif secara internasional.

4. Melaksanakan layanan prima pemanfaatan iptek nuklir demi kepuasan pemangku kepentingan.

5. Melaksanakan diseminasi iptek nuklir dengan menekankan pada asas kemanfaatan, keselamatan dan keamanan.

(7)

1.4 Tujuan BATAN

Tujuan pembangunan iptek nuklir adalah memberikan dukungan nyata dalam pembangunan nasional dengan peran:

1. Meningkatkan hasil litbang energi nuklir, isotop dan radiasi, dan pemanfaatan/pendayagunaanya oleh masyarakat dalam mendukung program pembangunan nasional

2. Meningkatkan kinerja manajemen kelembagaan dan penguatan sistem inovasi dalam rangka mendukung penelitian, pengembangan dan penerapan energi nuklir, isotop dan radiasi

1.5 Sasaran BATAN

Sasaran pembangunan iptek nuklir yang ingin dicapai adalah :

1. Peningkatan hasil litbang enisora berupa bibit unggul tanaman pangan, tersedianya insfrastruktur dasar pembangunan PLTN, pemahaman masyarakat terhadap teknologi nuklir, pemanfaatan aplikasi teknologi isotop dan radiasi untuk kesehatan; dan

2. Peningkatan kinerja manajemen kelembagaan dan penguatan sistem inovasi meliputi kelembagaan iptek, sumber daya iptek dan penguatan jejaring iptek dalam rangka mendukung pemanfaatan hasil penelitian, pengembangan dan penerapan energi nuklir, isotop dan radiasi di masyarakat.

1.6 Prinsip, Nilai-Nilai dan Pedoman BATAN

1.6.1 Prinsip

Segenap kegiatan iptek nuklir dilaksanakan secara profesional untuk tujuan damai dengan mengutamakan prinsip keselamatan dan keamanan, serta kelestarian lingkungan hidup.

(8)

1.6.2 Nilai-nilai

Segenap kegiatan nuklir dilandasi nilai-nilai

1. Visionary, Innovative, Excellent dan Accountable

2. Kejujuran, Kedisiplinan, Keterbukaan, Tanggungjawab, Kreatif dan Kesetiakawanan 1.6.3 Pedoman 1. Berjiwa pionir 2. Bertradisi ilmiah 3. Berorientasi industri 4. Mengutamakan keselamatan 5. Komunikatif

1.7 STRUKTUR ORGANISAI PERUSAHAAN

(9)

1.8 Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBBN)

Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBBN) merupakan salah satu unit kerja di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) di bawah Deputi Bidang Teknologi Energi Nuklir (TEN), dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden No. 46 tahun 2013 yang dijabarkan dalam Peraturan Kepala BATAN No. 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja BATAN.

Latar Belakang

Sesuai dengan Peraturan Kepala BATAN No. 14 Tahun 2013, PTBBN mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pengendalian kebijakan teknis, pelaksanaan, dan pembinaan dan bimbingan di bidang pengembangan teknologi fabrikasi bahan bakar nuklir dan teknik uji radiometalurgi. Untuk melaksanakan tugas tersebut, PTBBN menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Pelaksanaan urusan perencanaan, persuratan dan kearsipan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga, dokumentasi ilmiah dan publikasi serta pelaporan;

b. Pelaksanaan pengembangan teknologi fabrikasi bahan bakar nuklir; c. Pelaksanaan pengembangan teknik uji radiometalurgi;

d. Pelaksanaan pengembangan dan pengelolaan fasilitas bahan bakar nuklir; e. Pelaksanaan pemantauan keselamatan kerja dan akuntansi bahan nuklir; f. Pelaksanaan jaminan mutu;

g. Pelaksanaan pengamanan nuklir; dan

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Teknologi Energi Nuklir.

1.9 Visi dan Misi PTBBN-BATAN

1.9.1 Visi

PTBBN unggul dan terdepan dalam inovasi litbangyasa teknologi bahan bakar nuklir

(10)

1.9.2 Misi

1. Menghasilkan teknologi bahan bakar nuklir yang bermutu, inovatif, dan ber-orientasi pada pelanggan (demand driven dan stake-holder satisfaction).

2. Mewujudkan pilar-pilar Science and Technology Base di bidang teknologi bahan bakar nuklir yang handal, berdaya saing, dan berkelanjutan.

1.10 Struktur Organisasi PTBBN-BATAN

Gambar 1.2 Struktur Organisasi PTBBN-BATAN. 1.11 Fasilitas di PTBBN-BATAN

Fasilitas yang dimiliki dalam mendukung tugas dan fungsi Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir meliputi Instalasi Elemen Bakar Eksperimental (IEBE) dan Instalasi Radio Metalurgi (IRM), yang terdiri dari :

 Laboratorium produksi bahan bakar nuklir,

 Laboratorium uji bahan dan bahan bakar nuklir pasca iradiasi,  Laboratorium pengujian bahan dan produk pra iradiasi,  Instalasi tata udara dan ventilasi,

(11)

 Fasilitas keselamatan umum dan keselamatan radiasi, dan

 Fasilitas bengkel mekanik

1.11.1 Fasilitas Keselamatan Kerja dan Keteknikan

Dilengkapi dengan peralatan polishing machine,survey meter/detektor radiasi, cutting device, mesin bubut serta fasilitas laboratorium keteknikan.

1.11.2 Fasilitas Laboratorium uji bahan dan bahan bakar nuklir pasca iradiasi

Fasilitas uji pasca Iradiasi terdiri dari 3 (tiga) hotcell besar ( 101, 102, dan 103), 7 (tujuh) hotcell kecil (104, 105,106, 107, 108, 109 dan 112) dan 2 (dua) hotcell sedang (110 dan 111). Untuk menangani pekerjaan didalam hotcell tersebut maka setiap hotcell dilengkapi dengan manipulator yang jumlah keseluruhannya ada 34 unit, power manipulator (1 unit) dan incell crane (5 unit). Transfer antar hotcell menggunakan dua jalur konveyor. Peralatan proses uji pasca Iradiasi terdiri dari berbagai peralatan, antara lain; can welding station, dismanling machine, ultrasonik, Eddy Current, Laser puncturing device, gamma scanning, peralatan preparasi sampel metalografi/ceramografi, mikroskop optk, uji tarik, uji impak, uji creep, peralatan preparasi uji kimia-fisika dan lainnya.

Gambar

Gambar 1.1 Struktur BATAN
Gambar 1.2 Struktur Organisasi PTBBN-BATAN.  1.11  Fasilitas di PTBBN-BATAN

Referensi

Dokumen terkait

mencakup 1 juta outlet atau 80% dari total pasar produk kesehatan Cakupan Pasar • 70% dokter umum • 90% spesialis • 100% rumah sakit • 100% apotek • Tenaga penjualan terbesar

Pada perlakuan media tanam gambut+ bo mucuna dan gambut+bo lamtoro menunjukkan tinggi tanaman, volume akar, dan diameter sebaran akar tertinggi dan berbeda

Proses pelaksanaan pinjaman yang dilakukan oleh KJKS Nurul Falah kepada Bank Jabar Banten, sebagai berikut: a) Mengajukan proposal pinjaman kepada BJB; b)

Citra satelit Landsat-8 yang telah dipilih dilakukan proses pengolahan menggunakan algoritma yang telah ada sebelumnya, sehingga akan didapati nilai kisaran

 Kemudian guru melakukan tanya jawab tentang materi pembelajaran untuk menggali pengetahuan siswa secara mendalam tentang pengertian dan fungsi efek pada gambar

Pada interpretasi ini disimpulkan bahwa manifestasi ber- ada pada satu sumber panas yang sama yang berawal pada kemunculan manifestasi Amohola dengan tipe air klorida

Keyword ini merupakan gabungan dari kedua aspek dari target audiens dan Rocket Rockers sendiri dari aspek target audiens terlihat dari karakteristik unik yang dimiliki target

Dari Teorema 3.1 diatas telah terbukti bahwa peluang algoritma Solovay-Strassen menyimpulkan kesimpulan yang salah (tanpa perulangan) adalah lebih kecil atau sama