Mata Kuliah Penyuluhan
“
Upaya Meminimalisir Pencemaran Lingkungan dengan
Memanfaatkan Bulu Ayam sebagai Bahan Pakan Ternak
Di Kelurahan Kota Lama
”Kelompok E-2
1. Dwi Mardiko
135050100111082
2. Eka Setyawan B
145050100111174
3. Rica Silvi Anastasia
145050100111181
4. Rifki Hanafi
145050100111244
Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang upaya meminimalisir pencemaran lingkungan dengan memanfaatkan bulu ayam sebagai bahan pakan ternak di Kelurahan Kota Lama ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami menyadari bahwa selama penulisan makalah ini banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Sc. Agr. Ir. Suyadi, Ms. Selaku Dekan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya
2. Dr. Siti Azizah, S.Pt, M.Sos, M. Commun selaku Dosen Pembimbing Praktikum Penyuluhan
3. Orang Tua kami yang telah memberikan doa dan dukungan
4. Oki Selfiana Marsono selaku asisten praktikum kami serta tim asisten yang sudah membimbing
5. Teman-teman yang telah membantu
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih perlu perbaikan untuk menjadi lebih sempurna. Oleh karena itu, kami mengharap saran dan kritik yang membangun. Semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Malang, 2 April 2016
DAFTAR ISI
2.1 Gambaran Umum Kegiatan Penyuluhan...3
2.2 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran...4
DAFTAR TABEL
Tabel 1...7
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPerkembangan penduduk di Indonesia terus meningkat diikuti dengan perkembangan tingkat konsumsi yang meningkat tajam pula. Peningkatan minat konsumsi terhadap daging ayam semakin tinggi, akan tetapi peningkatan tersebut tidak diikuti dengan pengolahan limbah akan sisa-sisa produksi ayam potong. Akibatnya apabila limbah tersebut tidak diolah dengan baik maka dapat menjadi sumber dari penyakit dan membuat polusi udara karena aroma yang tidak sedap oleh sisa limbah buangan.
Sering kali kita melihat usaha pengolahan ayam potong yang sistem pengolahan limbah bulu ayamnya dengan cara di bakar maupun di buang begitu saja di selokan, dimana hal ini dapat menyebabkan pencemaran udara, dan menyebabkan berbagai penyakit gangguan pernapasan. Dengan proses pengelolahan limbah yang baik dan benar, limbah bulu ayam pun dapat dimanfaatkan menjadi olahan yang lebih berharga dan bernilai tinggi, seperti pemanfaatan sebagai pakan ikan, campuran pakan ternak ruminansia, dll.Bulu ayam memiliki fungsi sebagai penjaga suhu tubuh hewan terutama aves memiliki fungsi lain yang dapat di manfaatkan unsur proteinnya.
1.2 Rumusan Masalah
Selama ini kesadaran masyarakat Kelurahan Kota Lama Kecamatan Kedungkandang tentang bahaya pencemaran lingkungan bulu ayam masih rendah sehingga perlu adanya inovasi teknologi untuk menanggulangi masalah tersebut. Pembuangan limbah bulu ayam yang secara sembarangan juga akan sedikit menyebabkan masalah penyumbatan aliran pembuangan air atau selokan
Dengan uraian diatas maka didapat rumusan masalah, yaitu
1. Apa penyebab utama pecemaran lingkungan dan tersumbatnya aliran pembuangan air di Kelurahan Kota Lama?
2. Bagaimana cara menanggulangi pencemaran lingkungan oleh limbah bulu ayam?
3. Bagaimana cara memperkenalkan inovasi teknologi upaya mengurangi pencemaran lingkungan?
4. Bagaimana cara pembuatan tepung bulu ayam? 5. Bagaimana cara memasarkan produk?
1.3 Tujuan
- Menginformasikan pentingnya menjaga lingkungan - Menginformasikan manfaat dari bulu ayam
- Menginformasikan cara pembuatan tepung bulu ayam
- Menginformasikan bagaimana cara memasarkan suatu produk
1.4 Manfaat
BAB II
GAMBARAN UMUM PENYULUHAN
Indonesia adalah Negara agraris yang memiliki daerah-daerah pertanian dan peternakan menyebar di penjuru daerah, seperti di Jawa Timur.Kelurahan Kota Lama Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur merupakan daerah yang banyak terdapat tempat pemotongan dan pedagang broiler. Broiler yang banyak jumlahnya ini juga menghasilkan bulu yang melimpah hasil dari pemotongan. Selama ini, bulu ayam tersebut hanya dibiarkan saja atau dibuang kealiran selokan jalan raya sehingga menimbulkan penyumbatan saluran selokan sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Oleh karena itu perlu diselenggarakan suatu upaya penyuluhan tentang pengelolahan bulu ayam untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
2.2 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran
Oleh karena itu, perlu suatu upaya penyuluhan tentang pengelolahan bulu ayam untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
BAB III
METODE PENYULUHAN
3.1 Metode PelaksanaanMetode palaksanaan ini melalui beberapa tahap sebagai berikut:
1. Persiapan Kegiatan a. Perijinan
Proses perijinan dalam program ini dimulai dari kami pihak penyuluh mendatangi rumah ketua RT Kelurahan Kota Lama Kecamatan Kedungkandang, kemudian meminta ijin untuk melakukan penyuluhan kepada daerah tersebut.
b. Pelaksanaan Kegiatan
Setelah memperoleh ijin dari pihak terkait serta diperoleh data calon peserta, maka dilaksanakan sosialisasi program penyuluhan tentang upaya meminimalisir pencemaran lingkungan dengan memenfaatkan bulu ayam sebagai bahan pakan ternak, selanjutnya dibuat kesepakatan mengenai waktu pelakasanaan program
3.2 Gambaran Teknologi
bulu dengan menggunakan fermentasi (Rahman, 2008). Oleh karena itu, kami memberikan sebuah inovasi kepada masyarakat khususnya masyarakat Kelurahan Kota Lama Kecamatan Kedungkandang untuk memanfaatkan limbah bulu ayam untuk dijadikan tepung bulu ayam yang dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak. Cara yang kami tawarkan merupakan cara yang sederhana sehingga dapat dilakukan oleh masyarakat setempat dengan mudah.
a. Cara pengolahan tepung bulu Alat :
Bersihkan bulu ayam dengan cara mencuci bersih
Dijemur hingga kering
Kemudian direbus menggunakan panic presto (presto) dengan menggunakan tekanan 1,5 atm dengan waktu 1-2 jam
Tiriskan bulu ayam yang telah di presto dengan cara
mengangin-anginkan
Setelah dingin bulu ayam diproses lebih lanjut yaitu penggilingan bulu ayam menjadi halus
Berikutnya di jemur kembali tepung bulu yang sudah jadi
untuk mengurangi kadar air
Setelah itu tepung bulu dapat digunakan sebagai ransum
atau di lakukan pengemasan dengan tujuan penyimpanan dan pemasaran.
Suryaningrum (2011) menjelaskan bahwa tepung bulu merupakan salah satu bahan pakan yang digunakan dalam penyusunan ransum karena menjadi salah satu sumber protein bagi ternak. Tepung bulu memiliki nilai jual yang ekonomis. Paramita (2013) menjelaskan ada beberapa metode pemasaran produk yaitu dipasarkan secara langsung dan penjualan melalui koperasi. Dengan demikian dalam program ini digunakan cara penjualan, sebagai berikut :
Media komunikasi yang biasa digunakan dalam kegiatan penyuluhan yaitu media cetak seperti brosur, flip chart, poster dan lain-lain, sedangkan untuk media elektronik yaitu bisa berupa siaran radio dan siaran televisi, (Citerawati, 2007). Namun dalam program penyuyluhan yang kami lakukan menggunakan media, sebagai berikut :
1. Brosur
lebih banyak mengetahui tentang program yang dijalankan. Secara singkat media brosur digunakan agar informasi yang digunakan dapat dengan cepat sampai kepada masyarakat yang menjadi pasar sasaran.
2. Blog
Media ini digunakan dengan tujuan agar informasi yang diberikan dapat di jangkau dan diperoleh masyarat dengan cepat dan juga informasi yang diberikan lebih terperinci karena didalam blog ini juga dapat diunggah video sebagai salah satu sarana pemberi informasi. Media ini juga dapat menjadi salah satu sarana promosi atau penjualan yang dilakukan secara online.
3. PPT
DAFTAR PUSTAKA
Aminah, Siti. 2005. Peman faatan Hasil Ikutan Bulu Ayam Broiler Untuk PakanTernak Ruminansia Kecil. Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian. Pp. Vol. 1 (1) : 142-145.
Citerawati, Yetti, Wira. 2007. Pemanfaatan Bulu Ayam Sebagai Sumber Protein Ayam Broiler dalam Meningkatkan Bobot Badan. Media Penyuluhan. 1-10.
Dewi, Muthia, Nilawati, dan Fitrianti, Siska. 2009. Uji Efektifitas Pemakaian Tepung Bulu Ayam sebagai Sumber Protein Alternatif untuk Penggemukkan Kambing. Jurnal Penelitian Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. 8 (2) : 182-190.
Hubeis, Aida, Vitayala. 2007. Motivasi Kepuasan Kerja dan Produktivitas Penyuluh Pertanian Lapangan. Jurnal Penyuluhan. Vol. 3.( 2) :90-99.
Ketaren, Nurjama’yah. 2008. Pemanfaatan Limbah Bulu Ayam Sebagai Sumber Protein Ayam Pedaging dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jurnal Penyuluhan. Vol. 5 (2) : 12-20.
Puastuti, Wisri.2007. Teknologi Pemrosesan Bulu Ayam dan Pemanfaatannya Sebagai Sumber Protein Pakan Ruminansia. Wartazoa. Vol. 17 (3) , pp. 53-60.
Rahman, Dhana, Kurnia. 2008. Pengaruh Penggunaan Hidrolisat Tepung Bulu Ayam dalam Ransum terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik serta Konsentrasi Amonia Cairan Rumen Kambing Kacang Jantan. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Sari, Endah, Putri, Imela, Putri, Rinanti, Imanda, Shafa, Elfidasari, Dewi, dan Puspitasari, Riris. 2015. Pemanfaatan Limbah Bulu Ayam Sebagai Pakan Ternak Ruminansia. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. Volume 1 (1), pp 136-138.
Suryaningrum, Lusi, Herawati. 2011. Pemanfaatan Bulu Ayam Sebagai Alternatif Bahan Baku Pakan Ikan. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. Vol. 12 (3), Pp. 1031-1036