• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar dengan Model Picture and Picture pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar dengan Model Picture and Picture pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

40 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.Deskripsi Pra Siklus

Berdasarkan wawancara pada guru kelas V SD Negeri 03 Getas Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung, sebelum dilaksanakan penelitian diperoleh data hasil Ulangan Tengah Semester genap tahuan ajaran 2016/ 2017 pada mata pelajaran IPA masih tergolong rendah, yang ditandai dengan banyaknya siswa yang belum mencapai KKM yang telah ditetapkan yaitu 75. Berikut ini akan dijabarkan dalam tabel ketuntasan hasil Ulangan Tengah Semester genap tahun ajaran 2016/ 2017 mata pelajaran IPA dalam pra siklus sebagai berikut:

Tabel 4.1

Ketuntasan Hasil Ulangan Tengah Semester Genap Tahun Ajaran 2016/ 2017 Mata Pelajaran IPA Pada Pra Siklus No. KKM Keterangan Frekuensi Presentase (%)

1. ≥ 75 Tuntas 12 52 %

2. < 75 Belum Tuntas 11 48%

Nilai Minimum 60

Nilai Maksimum 95

Rata–Rata 73

(2)

41 Tabel 4.2

Frekuensi Nilai Hasil UTS Genap

Tahun Ajaran 2016/ 2017 Mata Pelajaran IPA Pada Pra siklus

No. Rentang Frekuensi Presentase

1. 95 – 88 3 13%

2. 87 – 80 4 17%

3. 79 – 72 2 9%

4. 71 – 64 9 39%

5. 63 – 56 5 22%

Jumlah 23 100%

Berdasarkan tabel frekuensi nilai hasil Ulangan Tengah Semester genap tahun ajaran 2016/ 2017 mata pelajaran IPA pada pra siklus banyak siswa yang memperoleh nilai rentang 71 – 64 yaitu 9 siswa (39%) yang berarti belum tuntas.

Penyajian tabel frekuensi menggunakan kelas interval yang diperoleh dari selisih skor maksimal dikurangi skor minimal dibagi jumlah kelas. Untuk menentukan jumlah kelas, menggunakan rumus Struges (Sugiyono, 2013: 35) yaitu K = 1 + 3,3 log n. K merupakan jumlah kelas dan n adalah banyaknya data/ siswa. Dengan rumus tersebut maka diperoleh K = 1 + 3,3 log 23 = 1 = 3,3. 1,361 = 5,4913 atau dibulatkan menjadi 5. Sedangkan interval kelas didapatkan dari

hasil rentang (skor maksimal – skor minimal) dibagi jumlah kelas yaitu

(3)

42 Gambar 4.1

Diagram Batang Presentase Nilai Hasil UTS Genap Tahun Ajaran 2016/ 2017 Mata Pelajaran IPA Pada Pra Siklus

Berdasarkan observasi terhadap proses pembelajaran IPA diperoleh beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.

Rendahnya hasil belajar siswa dikarenakan dalam penyampaian materi guru hanya menggunakan metode ceramah dan diskusi sehingga pemahaman siswa terhadap materi kurang maksimal. Materi yang disampaikan melalaui penjelasan

dari guru kurang melekat dalam ingatan siswa dan siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran IPA.

(4)

43 4.2.Deskripsi Siklus I

Pada siklus I diuraikan tentang tahap perencanaan, pelaksaan tindakan dan observasi, hasil tindakan dan observasi, refleksi dan tindak lanjut. Kegiatan pembelajaran pada siklus I ini dibagi menjadi 2 kali pertemuan dalam alokasi waktu 4 x 35 menit.

4.2.1. Perencanaan Tindakan Siklus I

Tahap perencanaan siklus I diawali dengan penyusunan Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP) dengan standar kompetensi (SK) 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam dan kompetensi dasar (KD) 7.6. Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan.

Berdasarkan SK dan KD dalam kegiatan pembelajaran ditentukan model pembelajaran Picture and Picture, menggunakan media yang berupa gambar– gambar serta menyediakan lembar evaluasi hasil belajar siswa, dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Observer/ pengamat dilakukan oleh guru kelas V dan peneliti berperan sebagai pengajar.

4.2.2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus I

Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dalam alokasi waktu 4 x 35 menit pada hari Senin dan Selasa, tanggal 01 – 02 Mei 2017. Pada

pelaksanaannya, tindakan ini dilakukan oleh peneliti sebagai guru yang mengajar di kelas dengan berpedoman pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

telah dibuat sebelumnya oleh peneliti dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture.

Pertemuan Pertama

(5)

44

Setelah kegiatan awal disampikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti/ eksplorasi. Dalam kegiatan eksplorasi guru bertanya kepada siswa berkaitan dengan pembelajaran yang akan dilakukan “Indonesia merupakan negara kepulauan, apa kalian tau berapa banyak gunung berapi yang ada di Indonesia? Apa gunung berapi itu?”. Setelah bertanya kepada siswa guru menampilkan gambar gunung berapi dan siswa diminta untuk memberikan contoh gunung berapi yang ada di Indonesia. Setelah itu, guru memberikan penjelasan tentang peristiwa alam yang terjadi di Indonesia di depan kelas, kemudian guru

menampilkan gambar–gambar tentang gunung berapi dan gempa bumi. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal–hal yang belum diketahui, kemudian siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang masing–masing kelompok beranggotakan 4 – 5 siswa.

Kemudian dalam elaborasi guru membagikan gambar yang saling berkaitan kepada masing–masing kelompok, siswa diminta berdiskusi mengurutkan gambar yang dibagikan guru. Guru bertindak hanya sebagai fasilitator dan membantu siswa dalam pekerjaannya. Kemudian setiap kelompok diminta menempelkan gambar dan menjelaskan hasil diskusinya di depan kelas, setelah seluruh siswa menyajikan hasil diskusinya, guru memberikan penekanan konsep terhadap materi yang disampaikan.

Setelah kegiatan elaborasi selesai, dilanjutkan dalam kegiatan konfirmasi. Dalam kegitan konfirmasi, siswa bertanya jawab dengan guru tentang hal–hal yang belum diketahui. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran.

Dalam kegiatan penutup guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang telah dilakukan. Sebelum pembelajaran diakhiri, siswa diberikan apresiasi oleh guru karena telah mengikuti pembelajaran dengan baik dan guru menutup pembelajaran dengan berdoa.

Pertemuan Kedua

(6)

45

sebelumnya “Apakah kalian masih ingat pelajaran kemarin?” setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Setelah kegiatan awal disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang terbagi menjadi tiga, yaitu ekplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi guru bertanya kepada siswa tentang pembelajaran yang akan dilakukan “Apa yang kalian ketahui tentang banjir? Apa penyebab bencana banjir?” setelah itu guru menampilkan gambar–gambar bencana banjir. Guru memberikan penjelasan tentang banjir dan penyebabnya kepada siswa. Siswa diberi

kesempatan untuk bertanya tentang hal–hal yang belum diketahui mengenai materi yang disampaikan. Setelah itu, siswa dibagi menjadi 4 kelompok.

Dalam kegiatan elaborasi guru membagikan gambar–gambar yang saling berkaitan kepada masing–masing kelompok, siswa diminta berdiskusi mengurutkan gambar yang dibagikan guru bersama kelompoknya. Setiap kelompok diminta untuk menempelkan gambar–gambar tersebut dan menjelaskan hasil diskusinya di depan kelas.

Dalam kegiatan konfirmasi guru bertanya jawab tentang hal–hal yang belum diketahui siswa, kemudian guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran dan dilanjutkan dengan kegiatan penutup, dalam kegiatan tersebut siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. Sebelum pembelajaran diakhiri, guru memberikan soal evaluasi kepada siswa. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan memberikan salam penutup.

4.2.3. Hasil Tindakan dan Observasi Siklus I

Hasil tindakan dan obrservasi siklus I dapat dilihat berdasarkan hasil belajar dan hasil observasi mangajar guru serta hasil observasi belajar siswa selama pembelajaran IPA materi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture. Adapun hasil belajar siswa dan hasil observasi terhadap aktivitas guru dan siswa pada siklus I sebagai berikut:

a. Hasil tindakan siklus I

Hasil belajar siswa diperoleh melalui nilai soal tes evaluasi yang dikerjakan

(7)

46

dengan bentuk soal pilihan ganda. Terlihat bahwa daftar nilai hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA siklus I menunjukkan masih ada beberapa siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM < 75. Dari 23 siswa, terdapat 5 siswa yang meperoleh nilai < 75 dan 18 siswa yang memperoleh nilai ≥ 75. Berikut ini akan dijabarkan dalam tabel ketuntasan hasil belajar siswa kelas V pada siklus I sebagai berikut:

Tabel 4.3

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Siklus I Materi Peristiwa Alam Yang Terjadi

di Indonesia dan Dampaknya Bagi Makhluk Hidup dan Lingkungan No. KKM Keterangan Frekuensi Presentase (%)

1. ≥ 75 Tuntas 18 78%

2. < 75 Belum Tuntas 5 22%

Nilai Minimum 65

Nilai Maksimum 100

Rata–Rata 81

Setelah dilakukan tindakan pada pembelajaran siklus I menggunakan model pembelajaran Picture and Picture, tabel diatas menunjukkan masih ada beberapa siswa yang belum mencapai ketuntasan hasil belajar dengan KKM 75. Dengan jumlah 23, siswa yang tuntas mencapai 78% atau 18 siswa, dan siswa

(8)

47 Tabel 4.4

Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas 5 Pada Siklus I Materi Peristiwa Alam Yang Terjadi

di Indonesia dan Dampaknya Bagi Makhluk Hidup dan Lingkungan

No. Rentang Frekuensi Presentase

1. 100 – 93 5 22%

2. 92 – 85 4 17%

3. 84 – 77 5 22%

4. 76 – 69 6 26%

5. 68 – 61 3 13%

Jumlah 23 100%

Berdasarkan tabel frekuensi nilai hasil belajar siswa kelas V pada siklus I paling banyak siswa memperoleh nilai pada rentang nilai 76 – 69 yaitu 6 siswa (26%).

(9)

48

Gambar 4.2

Diagram Batang Presentase Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Siklus I Materi Peristiwa Alam Yang Terjadi di Indonesia dan Dampaknya Bagi Makhluk Hidup dan Lingkungan b. Hasil observasi mengajar guru siklus I

Pertemuan pertama

Pada pertemuan pertama, observasi dilakukan oleh bapak Andayana, S.Pd SD dengan mengisi lembar observasi mengajar guru dan belajar siswa yang sesuai dengan model pembelajaran Picture and Picture. Hasil analisis lembar observasi

dapat dilihat secara rinci pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.5

Hasil Observasi Mengajar Guru Pada Siklus I Pertemuan Pertama

(10)

49

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi mengajar guru pada pertemuan pertama, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan pembelajaran yaitu pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir dan belum semua indikator dilakukan oleh guru. Terdapat 16 butir pengamatan yang sudah terlaksana dan 4 butir pengamatan yang tidak terlaksana dari keseluruhan 20 butir pengamatan.

Pada pra pembelajaran, guru sudah mempersiapkan ruang kelas yang akan digunakan untuk pembelajaran dan guru juga mempersiapkan alat dan media

pembelajaran dengan baik. Dalam kegiatan awal pembelajaran guru telah memotivasi siswa sebelum proses belajar mengajar dimulai, telah menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, dan memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi pembelajaran dengan baik, namun guru belum mengembangkan pemahaman konsep terhadap siswa dan belum menumbuhkan kepercayaan diri siswa.

Dalam kegiatan inti pembelajaran guru membagi siswa kedalam kelompok, menfasilitatori kegiatan diskusi siswa, menanggapi pertanyaan dari siswa, meminta siswa mengerjakan LKS, dan guru membahas hasil pekerjaan bersama siswa, namun guru belum memberikan penjelasan menyeluruh sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar dengan baik. Dalam kegiatan akhir pembelajaran sudah terlaksana dengan baik, guru telah memberikan kesimpulan, melaksanakan evaluasi, merefleksikan kegiatan pembelajaran, dan menutup proses belajar mengajar dengan berdoa. Namum, dalam kegiatan akhir pembelajaran guru tidak dapat mengelola waktu pembelajaran secara efisien.

Dari pengamatan kegiatan guru secara umum, proses pembelajaran terlaksana dengan cukup baik sesuai dengan model pembelajaran Picture and Picture. Namun, masih ada kekurangan beberapa kegiatan yang belum terlaksana

(11)

50 Tabel 4.6

Hasil Observasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan Pertama

No. Indikator Butir

Pengamatan

Observasi

Ya Tidak

1. Pra pembelajaran 2 2 0

2. Kegiatan awal 4 2 2

3. Kegiatan inti 8 7 1

4. Kegiatan akhir 2 2 0

Jumlah 16 13 3

Berdasarkan tebel diatas mengenai hasil observasi belajar siswa pada pertemuan pertama, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan pembelajaran yaitu pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir dan belum semua indikator dilaksanakan oleh siswa. Terdapat 13 butir pengamatan yang sudah terlaksana dan 3 butir pengamatan yang tidak terlaksana dari keseluruhan 16 butir pengamatan.

Pada pra pembelajaran, siswa masuk kedalam ruang kelas dan menempati tempat duduk dengan tertib, siswa juga mempersiapkan perlengkapan pembelajaran. Dalam kegaitan awal pembelajaran siswa belum termotivasi untuk belajar, dan juga siswa belum merasa percaya diri. Didalam kegiatan inti pembelajaran siswa masih sulit untuk bergabung kedalam kelompoknya, ada beberapa siswa yang ingin menjadi anggota kelompok lain, sehingga suasana kelas menjadi gaduh dan membuat proses belajar mengajar kurang efektif. Dalam kegiatan akhir pembelajaran siswa dan guru menyimpulkan hasil belajar dan menutup proses belajar mengajar dengan berdoa.

Dari pengamatan kegiatan siswa, secara umum proses pembelajaran terlaksana dengan cukup baik sesuai dengan model pembelajaran Picture and

(12)

51 Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua, observasi masih dilakukan oleh bapak Andayana, S.Pd SD dengan mengisi lembar observasi mengajar guru dan belajar siswa yang sesuai dengan model pembelajaran Picture and Picture. Hasil analisis lembar observasi dapat dilihat secara rinci pada tabel sebagai berikut.

Tabel 4.7

Hasil Observasi Mengajar Guru Pada Siklus I Pertemuan Kedua

No. Indikator Butir

Pengamatan

Observasi

Ya Tidak

1. Pra pembelajaran 2 2 0

2. Kegiatan awal 5 4 1

3. Kegiatan inti 8 7 1

4. Kegiatan akhir 5 4 1

Jumlah 20 17 3

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi belajar siswa pada pertemuan kedua dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan pembelajaran yaitu pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir dan belum semua indikator dilaksanakan oleh guru. Terdapat 17 butir pengamatan yang sudah terlaksana dan 3 butir pengamatan yang tidak terlaksana dari keseluruhan 20 butir pengamatan.

Pada pra pembelajaran, guru telah mempersiapkan ruang kelas yang akan digunakan untuk proses pembelajaran serta mempersiapkan alat dan media pembelajaran. Dalam kegiatan awal pembelajaran guru belum bisa membuat siswa untuk memiliki kepercayaan diri dalam menerima pelajaran, banyak siswa yang masih malu bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran yang belum diketahui oleh siswa. dan dalam kegiatan inti pembelajaran guru membagi siswa

(13)

52

hasil pekerjaan siswa, namun guru belum memberikan penjelasan materi secara menyeluruh sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar.

Dalam kegiatan akhir guru memberikan kesimpulan dari prose pembelajaran, melaksanakan evaluasi pembelajaran, merefleksikan kegiatan pembelajaran, dan menutup proses belajar mengajar dengan berdoa. Namun guru belum bisa mengelola waktu pembelajaran secara efesien.

Dari pengamatan kegiatan guru secara umum, proses pembelajaran terlaksana dengan cukup baik sesuai dengan model pembelajaran Picture and

Picture. Namun, masih ada kekurangan beberapa kegiatan yang belum terlaksana seperti keterangan diatas.

Tabel 4.8

Hasil Observasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan Kedua

No. Indikator Butir

Pengamatan

Observasi

Ya Tidak

1. Pra pembelajaran 2 2 0

2. Kegiatan awal 4 3 1

3. Kegiatan inti 8 7 1

4. Kegiatan akhir 2 2 0

Jumlah 16 14 2

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi belajar siswa pada pertemuan kedua, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan pembelajaran yaitu pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir dan belum semua indikator dilaksanakan oleh siswa. Terdapat 14 butir pengamatan yang sudah terlaksana dan 2 butir pengamatan yang tidak terlaksana dari keseluruhan 16 butir pengamatan.

Pada kegiatan pra pembelajaran sudah terlaksana dengan baik, namun

(14)

53

bergurau dengan teman–temannya. Dalam kegiatan akhir pembelajaran siswa menyimpulkan hasil pembelajaran bersama guru dan menutup proses pembelajaran dengan berdoa.

Dari pengamatan kegiatan siswa secara umum, proses pembelajaran terlaksana dengan cukup baik sesuai dengan model pembelajaran Picture and Picture. Namun, masih ada kekurangan beberapa kegiatan yang belum terlaksana seperti keterangan diatas.

4.2.4. Refleksi Siklus I

a. Hasil Belajar Siswa

Evaluasi hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil tes pada akhir

pembelajaran siklus I menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan ini dapat dilihat dari nilai rata–rata kelas pada pra siklus yang semula 73 meningkat

menjadi 81 pada siklus I dan presentase ketuntasan dari pra siklus yang hanya 52% meningkat menjadi 71% pada siklus I.

b. Hasil observasi kegiatan guru dan siswa menggunakan model pembelajaran Picture and Picture

Berdasarkan hasil observasi penggunaan model pembelajaran Picture and Picture oleh guru sudah berjalan dengan baik, namun ada kegiatan yang tidak terlaksana pada pertemuan pertama dan kedua yaitu guru tidak mengembangkan pemahaman konsep, menumbuhkan kepercayaan diri pada siswa, memberikan penjelasan menyeluruh sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar, dan tidak mengelola waktu pembelajaran dengan efisien.

Dalam pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua, kegiatan siswa yang belum terlaksana adalah siswa termotivasi untuk belajar, siswa merasa percaya diri, siswa bergabung kedalam kelompok yang sudah dibentuk, dan siswa berdiskusi dengan anggota kelompoknya.

(15)

54 4.2.5. Tindak Lanjut Siklus I

Berdasarkan data hasil belajar siswa dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dan persentase ketuntasan sudah terjadi peningkatan, namun hasil ini belum mencapai indikator kerja yang ditetapkan, yaitu 90%. Meskipun penerapan pembelajaran dengan model pembelajaran Picture and Picture oleh guru sudah berjalan dengan baik, namun untuk siswa masih terjadi beberapa kekurangan.

Kekurangan yang masih terjadi dalam pembelajaran siklus I akan diperbaiki pada pelaksanaan pembelajaran siklus II dan untuk kelebihan yang ada akan dipertahankan, dengan adanya siklus II diharapkan dapat meningatkan hasil belajar siswa dan mencapai indikator kerja yang ditetapkan, yaitu 90%.

4.3.Deskripsi Siklus II

Setelah melakukan analisis, evaluasi dan refleksi hingga diperoleh data dari hasil pembelajaran siklus I mengunakan penerapan pembelajaran dengan model pembelajaran Pictue and Picture, maka dilakukan penelitian lanjut dengan

melakukan perencanaan penelitian pada siklus II.

Pada siklus II diuraikan tentang tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan dan observasi, refleksi, dan tindak lanjut. Kegiatan pembelajaran pada siklus II ini dibagi menjadi 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 4 x 35 menit.

4.3.1. Perencanaan Tindakan Siklus II

Perencanaan siklus II diawali dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan standar kompetensi (SK) 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. Dan kompetensi dasar (KD) 7.7. Mengidentifikasi beberapa kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb). Perencanaan pembelajaran pada siklus II ini sebagai penyempurnaan dari siklus I dan tindak lanjut.

(16)

55

yang digunakan, menyediakan lembar evaluasi hasil belajar, dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Observer atau pengamat dilakukan oleh guru kelas V dan peneliti berperan sebagai pengajar.

4.3.2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus II

Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 4 x 35 menit pada hari Senin dan Selasa, tanggal 8 dan 9 Mei 2017. Pada pelaksanaannya, tindakan ini dilakukan oleh peneliti sebagai guru yang mengajar di kelas dengan berpedoman pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya oleh peneliti dengan menggunakan model pembelajaran

Picture and Picture. Pertemuan Pertama

Pada kegiatan apersepsi/ motivasi sebelum memulai pembelajaran, guru mengajak siswa untuk berdoa, mengecek kehadiran siswa/ presensi, bertanya

kepada siswa kesiapan dalam mengikuti pembelajaran yang akan dilakukan, dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Setelah kegiatan apersepsi/ motivasi, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang diawali dengan eksplorasi. Dalam kegiatan eksplorasi guru bertanya kepada siswa berkaitan dengan pembelajaran yang akan dilakukan “siapa yang pernah menebang pohon?”, siswa juga diminta untuk memberikan contoh dampak dari menebang pohon. Kemudian guru meberikan penjelasan materi tentang kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi permukaan bumi di depan kelas. Dilanjutkan dengan guru menampilkan gambar–gambar kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi permukaan bumi, setelah itu siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal–hal yang belum diketahui mengenai pembelajaran yang disampaikan oleh guru dan guru membagi siswa menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 4 – 5 siswa.

(17)

56

pekerjaannya. Setiap kelompok diminta menempelkan gambar dan menjelaskan hasil diskusinya di depan kelas, setelah seluruh siswa menyajikan hasil diskusinya, guru memberikan penekanan konsep terhadap materi yang disampaikan. Siswa dan guru membahas hasil pekerjaan yang telah dilakukan.

Dalam kegiatan konfirmasi guru bertanya jawab dengan siswa tentang hal–hal yang belum diketahui siswa dan melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran. Pada akhir pembelajaran, siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan, dan sebelum mengakhiri kegiatan

pembelajaran guru memberikan apresiasi kepada siswa karena mengikuti pembelajaran dengan baik, serta guru menutup pembelajaran dengan berdoa. Pertemuan Kedua

Pada kegiatan apersepsi/ motivasi, sebelum memulai pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa, mengecek kehadiran siswa/ presensi, bertaya kepada siswa kesiapan dalam mengikuti pembelajaran yang akan dilakukan, dan bertanya kepada siswa tentang pembelajaran sebelumnya “sebelumnya kalian sudah belajar apa?”, serta guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Dalam kegiatan inti diawali dengan kegiatan eksplorasi, dalam kegiatan eksplorasi guru bertanya kepada siswa tentang pembelajaran yang akan dilakukan “siapa yang di kelas ini memakai perhiasan dari emas?”, “darimanakah orang mendapatkan emas tersebut?”. Setelah itu guru memberikan penjelasan tentang kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi permukaan bumi. Guru menampilkan gambar–gambar tentang kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi permukaan bumi, dan siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal–hal yang belum diketahui, setelah itu guru membagi siswa menjadi 4 kelompok.

Dilanjutkan dengan kegiatan elaborasi. Dalam kegiatan elaborasi guru

(18)

57

menempelkan dan menjelaskan hasil diskusinya di depan kelas, dan sesudah seluruh siswa menyajikan hasil diskusinya, guru memberikan penekanan konsep terhadap materi yang disampaikan.

Dalam kegiatan konfirmasi guru bertanya jawab dengan siswa tentang hal–hal yang belum diketahui siswa dan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran. Di akhir pembelajaran guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan, dan guru memberikan soal evaluasi kepada siswa. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan memberikan salam.

4.3.3. Hasil Tindakan dan Observasi Siklus II

Hasil tindakan dan observasi siklus II dapat dilihat berdasarkan hasil belajar dan hasil observasi mengajar guru serta hasil observasi belajar siswa selama

pembelajaran IPA dengan model pembelajaran Picture and Picture. Adapun hasil belajar siswa dan hasil observasi terhadap aktivitas guru dan siswa pada siklus II

sebagai berikut:

a. Hasil tindakan siklus II

Hasil belajar siswa diperoleh melalui nilai soal tes evaluasi yang dikerjakan siswa pada siklus II pertemuan kedua. Soal evaluasi berjumlah 20 butir soal dengan berbentuk pilihan ganda. Terlihat bahwa nilai hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA siklus II menunjukkan peningkatan, 22 siswa memperoleh nilai diatas KKM yaitu 75. Berikut ini akan dijabarkan dalam tabel ketuntasan hasil belajar siswa kelas V pada siklus II sebagai berikut:

Tabel 4.9

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Siklus II Materi Beberapa Kegiatan Manusia

Yang Dapat Mengubah Permukaan Bumi (Pertanian, Perkotaan, dsb) No. KKM Keterangan Frekuensi Presentase (%)

1. ≥ 75 Tuntas 22 96 %

2. < 75 Belum Tuntas 1 4 %

(19)

58

Nilai Maksimum 100

Rata–Rata 89

Setelah dilakukan tindakan pada pembelajaran siklus II menggunakan model pembelajaran Picture and Picture, tabel diatas menunjukkan peningkatan

tingkat ketuntasan hasil belajar siswa kelas V pada siklus II dengan KKM 75. Dengan jumlah siswa 23, siswa yang tuntas 96 % atau 22 siswa, dan siswa yang tidak tuntas mencapai 4 % atau 1 siswa. Nilai minimal 70, nilai maksimal 100, sedangkan nilai rata–rata 86. Untuk lebih jelas rincian hasil belajar disajikan dalam bentuk tabel frekuensi nilai sebagai berikut:

Tabel 4.10

Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas V

Pada Siklus II Materi Beberapa Kegiatan Manusia

Yang Dapat Mengubah Permukaan Bumi (Pertanian, Perkotaan, dsb)

No. Rentang Frekuensi Presentase

1. 100 – 94 8 35%

2. 93 – 87 8 35%

3. 86 – 80 5 22%

4. 79 – 73 1 4%

5. 72 – 66 1 4%

Jumlah 23 100%

Berdasarkan tabel frekuensi nilai hasil belajar siswa kelas V pada siklus II paling banyak siswa memperoleh nilai pada rentang 100 – 94 yaitu 8 siswa (35 %) dan rentang 93 – 87 yaitu 8 siswa (35 %). Dan yang paling sedikit siswa memperoleh nilai pada rentang 79 – 73 yaitu 1 siswa (4%) dan rentang 72 – 66 yaitu 1 siswa (4%).

(20)

59 Gambar 4.3

Diagram Batang Persentase Nilai Hasil Belajar

Siswa Kelas V Pada Siklus II Materi Beberapa Kegiatan Manusia Yang Dapat Mengubah Permukaan Bumi (Pertanian, Perkotaan, dsb)

b. Hasil observasi mengajar guru siklus II Pertemuan pertama

Pada pertemuan pertama, observasi dilakukan oleh bapak Andayana, S.Pd SD dengan mengisi lembar observasi mengajar guru dan belajar siswa yang sesuai

dengan model pembelajaran Picture and Picture. Hasil analisis lembar observasi dapat dilihat secara rinci pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.11

Hasil Observasi Mengajar Guru Pada Siklus II Pertemuan Pertama

(21)

60

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi mengajar guru pada pertemuan pertama, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan pembelajaran yaitu pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan inti, dan belum semua indikator terlaksana oleh guru. Terdapat 18 butir pengamatan yang sudah terlaksana dan 2 butir pengamatan yang tidak terlaksana dari keseluruhan 20 butir pengamatan.

Pada pra pembelajaran, guru telah mempersiapkan ruang kelas yang akan digunakan untuk pembelajaran dan juga guru mempersiapkan alat dan media

pembelajaran. Pada kegiatan awal pembelajaran, guru memotivasi siswa sebelum proses belajar mengajar dimulai, menyampaikan tujuan pembelajaran, memberi petunjuk serta penjelasan berkaitan dengan pembelajaran, dan mengembangkan pemahaman konsep. Namun, guru belum bisa menumbuhkan kepercayaan diri pada siswa.

Pada kegiatan inti pembelajaran, guru membagi siswa kedalam kelompok, memfasilitatori kegiatan diskusi siswa, menganggapi pertanyaan dari siswa, meminta siswa melakukan presentasi hasil diskusi di depan kelas, memberikan penjelasan menyeluruh sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum diketahui, meminta siswa mengerjakan LKS, dan membahas hasil pekerjaan bersama siswa. Pada kegiatan inti, guru telah melaksanakan semua indikator kegiaan pembelajaran dengan baik.

Pada kegiatan akhir, guru memberikan kesimpulan dari proses pembelajaran, melaksanakan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan, merefleksikan kegiatan pembelajaran, dan menutup proses pembelajaran dengan berdoa. Namun, guru belum bisa mengelola waktu pembelajaran secara efisien.

(22)

61 Tabel 4.12

Hasil Observasi Balajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan Pertama

No. Indikator Butir

Pengamatan

Observasi

Ya Tidak

1. Pra pembelajaran 2 2 0

2. Kegiatan awal 4 4 0

3. Kegiatan inti 8 7 1

4. Kegiatan akhir 2 2 0

Jumlah 16 15 1

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi belajar siswa pada pertemuan kedua, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan pembelajaran yaitu pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir dan belum semua indikator dilaksanakan oleh siswa. Terdapat 15 butir pengamatan yang sudah terlaksana dan 1 butir pengamatan yang tidak terlaksana dari keseluruhan 16 butir pengamatan.

Pada pra pembelajaran, siswa masuk kedalam ruang kelas dan menempati tempat duduk dengan tertib, dan siswa mempersiapkan perlengkapan pembelajaran. Dalam kegiatan awal pembelajaran, siswa termotivasi untuk belajar, mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru, dan siswa merasa percaya diri untuk belajar.

Pada kegiatan inti pembelajaran, siswa bergabung kedalam kelompok yang sudah dibentuk, melibatkan guru dalam berdiskusi, mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas, mendengarkan penjelasan dari guru mengenai indikator pencapaian hasil belajar dan membahas hasil pekerjaan. Tetapi siswa belum bisa berdiskusi bersama anggota kelompoknya dengan baik. Dalam kegiatan akhir, siswa dan guru bersama–sama menyimpulkan hasil belajar dan salah satu siswa

memimpin doa pada akhir pembelajaran.

(23)

62

Picture. Namun, masih ada kekurangan beberapa kegiatan yang belum terlaksana seperti keterangan di atas.

Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua, observasi masih dilakukan oleh bapak Andayana, S.Pd SD dengan mengisi lembar observasi mengajar guru dan belajar siswa yang sesuai dengan model pembelajaran Picture and Picture. Hasil analisis lembar observasi dapat dilihat secara rinci pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.13

Hasil Observasi Mengajar Guru Pada Siklus II Pertemuan Kedua

No. Indikator Butir

Pengamatan

Observasi

Ya Tidak

1. Pra pembelajaran 2 1 1

2. Kegiatan awal 5 5 0

3. Kegiatan inti 8 8 0

4. Kegiatan akhir 5 5 0

Jumlah 20 19 1

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi mengajar guru pada pertemuan kedua, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan pembelajaran yaitu pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan inti, dan belum semua indikator terlaksana oleh guru. Terdapat 19 butir pengamatan yang sudah terlaksana dan 1 butir pengamatan yang tidak terlaksana dari keseluruhan 20 butir pengamatan.

Pada pra pembelajaran, guru telah mempersiapkan ruang kelas yang akan digunakan untuk proses pembelajaran, akan tetapi guru tidak mempersiapkan alat dan media pembelajaran dengan baik. Gambar–gambar yang digunakan sebagai media pembelajaran belum dipotong semua.

(24)

63

menganggapi pertanyaan dari siswa, meminta siswa melakukan presentasi hasil diskusi di depan kelas, memberikan penjelasan menyeluruh sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum diketahui, meminta siswa mengerjakan LKS, dan membahas hasil pekerjaan bersama siswa. Pada kegiatan inti, guru telah melaksanakan semua indikator kegiatan pembelajaran dengan baik.

Pada kegiatan akhir, guru memberikan kesimpulan dari proses pembelajaran, melaksanakan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah

dilakukan, merefleksikan kegiatan pembelajaran, dan menutup proses pembelajaran dengan berdoa, serta guru dapat mengelola waktu pembelajaran secara efisien.

Dari pengamatan kegiatan guru secara umum proses pembelajaran terlaksana dengan baik sesuai dengan model pembelajaran Picture and Picture. Namun, masih ada kekurangan satu kegiatan yang belum terlaksana seperti keterangan di atas.

Tabel 4.14

Hasil Observasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan Kedua

No. Indikator Butir

Pengamatan

Observasi

Ya Tidak

1. Pra pembelajaran 2 1 1

2. Kegiatan awal 4 4 0

3. Kegiatan inti 8 7 1

4. Kegiatan akhir 2 2 0

Jumlah 16 14 2

Berdasarkan tabel diatas mengenai hasil observasi belajar siswa pada pertemuan kedua, dapat dianalisis bahwa terdapat 4 indikator kegiatan

(25)

64

pengamatan yang sudah terlaksana dan 2 butir pengamatan yang tidak terlaksana dari keseluruhan 16 butir pengamatan.

Pada pra pembelajaran, ada beberapa siswa yang terlambat masuk kedalam ruang kelas dan ada beberapa siswa yang mengejek teman yang terlambat tersebut, sehingga ruang kelas menjadi gaduh. Setelah itu siswa mempersiapkan perlengkapan pembelajaran dengan tertib. Dalam kegiatan awal pembelajaran, siswa termotivasi untuk belajar, mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru, dan siswa merasa percaya diri untuk belajar.

Pada kegiatan inti pembelajaran, siswa bergabung kedalam kelompok yang sudah dibentuk, melibatkan guru dalam berdiskusi, mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas, mendengarkan penjelasan dari guru mengenai indikator pencapaian hasil belajar dan membahas hasil pekerjaan. Akan tetapi, tidak satupun siswa yang bertanya kepada guru tentang materi yang belum diketahui, karena siswa sudah jenuh setelah mengerjakan soal postest. Dalam kegiatan akhir, siswa dan guru bersama–sama menyimpulkan hasil belajar dan salah satu siswa memimpin doa.

Dari pengamatan kegiatan siswa secara umum, proses pembelajaran terlaksana dengan cukup baik sesuai dengan model pembelajaran Picture and Picture. Namun, masih ada kekurangan dua kegiatan yang belum terlaksana seperti keterangan di atas.

4.3.4. Refleksi Siklus II

a. Hasil belajar siswa

Evaluasi hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil tes pada akhir pembelajaran siklus II menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan ini dapat dilihat dari nilai rata–rata kelas pada siklus I yang semula 81 meningkat menjadi 89 pada siklus II dan persentase ketuntasan dari siklus I yang hanya 78 % menjadi 96 % pada siklus II.

(26)

65

Berdasarkan hasil observasi, penggunaan model pembelajaran Picture and Picture oleh guru sudah berjalan dengan baik. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa yang meningkat, dan siswa mudah dalam memahami pelajaran.

4.3.5. Tindak Lanjut Siklus II

Dilihat dari observasi, guru telah memperbaiki kekurangan yang terdapat pada siklus I dalam pelaksanaan siklus II, sehingga hasil belajar siswa dapat mencapai persentase ketuntasan yang telah ditetapkan yaitu lebih dari 90 %. Pada siklus II persentase ketuntasan sudah mencapai 96 %, dari 23 siswa terdapat 22 siswa yang mendapat nilai tuntas dan 1 siswa yang mendapat nilai tidak tuntas.

Dengan demikian penelitian ini dikatakan telah berhasil karena persentase

ketuntasan lebih dari 90 %. Dikarenakan target indikator kerja telah tercapai pada siklus II, maka penelitian ini hanya dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus

pertama dan siklus kedua.

4.4.Hasil Analisis Data

Analisis data akan diuraikan melalui perbandingan rata–rata hasil belajar dan ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 03 Getas Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung pada pra siklus, siklus I dan siklus II. Dengan perbandingan yang dilakukan, dapat diketahui perbedaan dan peningkatan yang ditentukan. Perbandingan persentase ketuntasan hasil belajar IPA dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.15

Perbandingan Persentase Ketuntasan

Hasil Belajar IPA Pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

(27)

66

Sesuai hasil perbandingan ketuntasan hasil belajar IPA, terdapat peningkatan hasil belajar dari pra siklus, siklus I, dan siklus II. Pada pra siklus, hanya 12 siswa yang tuntas mencapai KKM dengan persentase 52%, sementara untuk siswa yang tidak tuntas berjumlah 11 siswa dengan persentase 48%.

Pada siklus I, terdapat 18 siswa yang tuntas dengan persentase 78% dan terdapat 5 siswa yang tidak tuntas dengan persentase 22%. Indikator keberhasilan ketuntasan belum tercapai pada siklus I, oleh karena itu perlu diadakan perbaikan

pada siklus II.

Siklus II telah terlaksana dan didapatkan 22 siswa yang tuntas dengan persentase 96%, namun masih terdapat 1 siswa dengan persentase 4% yang belum tuntas. Dengan demikian dari setiap tindakan mengalami peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa. Perbandingan persentase ketuntasan hasil belajar IPA pada pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut:

Gambar 4.4

(28)

67

Selain ketuntasan hasil belajar yang meningkat, nilai rata–rata hasil belajar siswa juga mengalami ketuntasan. Perbandingan persentase nilai rata–rata hasil belajar IPA dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.16

Perbandingan Nilai Rata–Rata

Hasil Belajar IPA Pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Hasil Tindakan Pra Siklus Siklus I Siklus II Nilai Rata – Rata Hasil Belajar IPA 73 81 89

Dari tabel diatas terdapat peningkatan rata–rata hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I, dan siklus II. Pada pra siklus dengan nilai rata–rata 73, kemudian setelah tindakan pada siklus 1 menjadi 81, dan sesudah dilakukan perbaikan pada siklus II nilai rata–rata hasil belajar IPA meningkat menjadi 89.

Hal ini membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran Picture and Picture dalam pembelajaran dapat mengurangi jumlah siswa yang tidak mencapai ketuntasan. Selain itu, model pembelajaran Picture and Picture juga dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 03 Getas Kecamatan Kaloran Kebupaten Temanggung sebesar 96%.

4.5.Pembahasan

Berdasarkan hasil observasi tahap pra siklus di kelas V SD Negeri 03 Getas Kecamatan Kaloran Kecamatan Temanggung ditemukan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih rendah. Hal ini berdasarkan hasil belajar siswa yang masih berada dibawah KKM atau < 75, dari 23 siswa kelas V terdapat 11 siswanya yang tidak tuntas dengan persentase 48%. Hal ini membuktikan

(29)

68

Rendahnya hasil belajar siswa karena dalam menyampaikan materi guru hanya menggunakan metode cermah dan diskusi, sehingga pemahaman siswa terhadap materi kurang maksimal.

Cakupan materi pada mata pelajaran IPA sangat luas, sehingga pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD) harus menarik dan menyenangkan bukan hanya mendengar dan menghafal saja, tetapi siswa dapat memahami materi pelajaran IPA dengan baik.

Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu pembelajaran yang

menggunakan gambar dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis (Hamdani, 2011:89). Pembelajaran ini memiliki ciri aktif, inovatif, kreativ dan menyenangkan. Tetapi model pembelajaran Picture and Picture juga memiliki kelemahan, yaitu: siswa sulit mengurutkan gambar–gambar yang cocok, memakan waktu lebih banyak, dibutuhkan dukungan fasilitas seperti alat dan biaya, serta banyak siswa yang tidak senang apabila diminta bekerjasama dengan yang lain.

Keefektifan model pembelajaran Picture and Picture diperkuat dengan adanya penelitian dari Devi Ariansyah, 2015 dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Picture and Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA” yang menyimpulkan bahwa model pembelejaran koopertaif Picture and Picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di SD Negeri Argapura 03 Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor.

Oleh karena itu, model pembelajaran Picture and Picture sangat cocok diterapkan dalam pembelajaran IPA di SD, karena siswa tidak hanya menghafal pembelajaran tetapi siswa dapat memahami pembelajaran IPA dengan baik. Dengan menerapkan model pembelajaran Picture and Picture pada siklus I dan siklus II diperoleh hasil belajar sebagai berikut:

Siklus I

(30)

69

KKM ≥ 75 sebanyak 5 siswa dengan persentase 22%. Rata–rata nilai kelas adalah 81 dengan nilai minimal 65 dan nilai maksimal 100.

Siklus II

Siklus II dengan menerapkan model pembelajaran Picture and Picture pada materi “kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi (pertanian, perkotaan, dsb)”, diperoleh siswa yang mencapai ketuntasan dengan KKM ≥ 75 sebanyak 22 siswa dengan persentase 96% dan siswa yang tidak mencapai KKM ≥ 75 sebanyak 1 siswa dengan persentase 4%. Rata–rata nilai kelas adalah 89 dengan nilai minimal 70 dan nilai maksimal 100.

Gambar

Tabel 4.1 Ketuntasan Hasil Ulangan Tengah Semester Genap
Tabel 4.2 Frekuensi Nilai Hasil UTS Genap
Gambar 4.1 Diagram Batang Presentase Nilai Hasil UTS Genap
Tabel 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V
+7

Referensi

Dokumen terkait

bidadari Surga karya Tere Liye adalah perjodohan dan pernikahan dan di dalam film Bidadari-bidadari Surga yang disutradarai Sony Gaokasak juga terdapat

bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang merupakan salah satu sumber Pendapatan Daerah yang penting guna

Maka, dari penjelasan yang telah diuraikan diatas, dalam pelaksanaannya diharapkan kita dapat melakukan percobaan dengan baik, dimana selain memperkenalkan alat dan fungsinya kita

For example, collectivism (individualism) as an aspect of culture will determine the extent to which a person likes engaging in social activities. Similarly, extroversion as

Motor inverter atau variable frequency drive merupakan sebuah alat pengatur kecepatan motor dengan mengubah nilai frekuensi dan tegangan yang masuk ke motor

Berdasarkan perhitungan rasio efisiensi belanja di atas, Dinas Perekonomian dan Pariwisata Kabupaten Tuban telah melakukan efisiensi belanja anggaran terbukti dari

Berkaitan dengan hal tersebut kata asu dan gembel-gembel memiliki aspek makna sense melemahkan tim lawan, nilai rasa (feeling) gembira, memiliki nada (tone) tinggi, keras dan

Abstrak : Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adakah pengaruh dari Kualitas Peyanan, produk, serta harga terhadap Kepuasan Konsumen.Pendekatan dalam penelitian