Bab 3
Metodologi Penelitian
Lokasi dan Objek Penelitian
peningkatan SDM para petani. Lokasi penelitian meliputi rumah tangga petani SRI, Kelompok Tani, Lumbung yang berfungsi sebagai tempat produksi beras dan penyimpanan, sawah dan area peternakan.
Waktu penelitian ini dilakukan selama 1,5 tahun. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat melakukan observasi pada setiap musim tanam dan musim panen, serta melihat karakteristik musim sebagai pembanding dalam kurun waktu 1,5 tahun. Adapun observasi dan wawancara juga dilakukan secara berkala, dimana dalam 1 tahun ada 2 kali masa tanam padi dan 1 kali tanaman palawija.
Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Dasar penelitian kualitatif adalah konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh setiap individu (Sukmadinata, 2005). Peneliti kualitatif percaya bahwa kebenaran adalah dinamis dan dapat ditemukan hanya melalui penelaahan terhadap orang-orang melalui interaksinya dengan situasi sosial.
Penelitian kualitastif ada beberapa jenis penelitian kualitatif yang berbeda satu sama lain dalam arah, tujuan, kepentingan, dan hasil akhir yang akan dicapai. Bentuk dari penelitia kualitatif ini memiliki model studi kasus (case study). Studi kasus adalah suatu modl yang menekankan pada ekplorasi dari suatu system yang terbatas (bounded system) pada satu kasus atau beberapa kasus secara mendetail, disertai dengan penggalian data secara mendalam yang melibatkan beragam sumber informasi yang kaya akan konteks. Studi kasus menjadi suatu model penelitian kualitatif yang terperinci tentang individua tau suatu unit social tertentu selama kurun waktu tertentu.
hal kasus yang diangkat (dapat berupa program, kejadian, aktivitas, atau subjek penelitian). ciri lainnya dari model studi kasus adalah keunikan dari kasus yang diangkat. Dalam studi kasus, kasus yang diangkat biasanya kasus-kasus yang memiliki keunikan, kekhasan tersendiri.
Bentuk yang akan digunakan dalam meneliti Metode Tanam SRI di Desa Ringgit adalah bentuk penelitian kualitatif dengan studi kasus instrinsik (intrinsic case study). Studi kasus ini dilakukan untuk memahami secara lebih baik dan mendalam tentang suatu kasus. Studi atas kasus dilakukan Karena alasan peneliti ingin mengetahui secara intrinsic suatu fenomena, keteraturan dan kekhususan kasus. Bukan untuk alasan eksternal lainnya.
Studi kasus diambil karena memiliki beberapa kelebihan yang dinyatakan oleh Bungin (2005) diantaranya: Studi kasus dapat memberikan informasi penting mengenai hubungan antarvariabel serta proses-proses yang memerlukan penjelasan dan pemahaman yang lebih luas. Studi kasus menyajikan data dan temuan yang sangat berguna sebagai dasar untuk membangun latar permasalahan bagi perencanaan penelitian yang lebih besar dan mendalam dalam rangka pengembangan ilmu-ilmu sosial.
Teknik Pengumpulan Data dan Informasi
Indepth interview atau wawancara tidak terstruktur (mendalam) dilakukan peneliti untuk menggali data terkait mengenai rumah tangga, yang antara lain: kegiatan sehari – hari dalam rumah tangga, analis usaha tani dan ekonomi rumah tangga. Dengan harapan diperoleh hasil mengenai perilaku rumah tangga petani SRI di Desa Ringgit. Sedangkan observasi berperan dilakukan untuk mengamati kondisi desa dan observasi ke lokasi-lokasi tertentu yang berkaitan dan mendukung temuan penelitian. Pada saat penetrasi pertama kali ke masyarakat sekaligus untuk menguji draft wawancara, peneliti menggunakan teknik focus group discussion pada saat perkumpulan kelompok tani dan karang taruna untuk menjaring dan menginventarisir masalah yang ada di desa. Sedangkan untuk mendukung analisa masalah, landasan teori, dan referensi peneliti melakukan studi literatur dan mencatat arsip-arsip data yang mendukung isi penelitian.
Kerangka Pemikiran Penelitian
Pertanian di Indonesia saat ini sudah mulai berkembang mengikuti isu – isu lingkungan yang ada. Organik merupakan salah satu metode yang mulai digunakan dalam menyikapi isu tersebut. Akan tetapi, produksi dari pertanian organik yang sedang dilakukan saat ini tidak mampu mencukupi seluruh kebutuhan pangan masyarakat di Negara berkembang ini. Kemudian muncul metode tanam SRI yang dikatakan memiliki produktivitas lebih tinggi dibandingkan dengan metode konvensional. Desa Ringgit merupakan salah satu desa yang telah menerapkan pertanian organik sejak tahun 1997. Pada tahun 2003 desa ini diperkenalkan dengan metode tanam SRI.
Adapun kerangka pemikiran petani yaitu dengan melihat hulu sebagai pondasi awal petani menanam dengan metode SRI hingga hilir dimana hilir disini petani SRI sudah siap untuk tinggal landas. Yang akan dijelaskan secara deskriptif oleh peneliti. Peneliti juga akan mengungkap proses petani di Desa Ringgit. Untuk lebih jelasnya mengenai gambaran dari penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat pada Gambar.