LAPORAN MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN
UJI KUALITAS AIR
Disusun Oleh:
Ikhsana Nuri Astiti (4411412002) Sri Wahyu Purnami (4411412015) Litayani Dafrosa Br S (4411412016) Yuliyantika (4411412019) Ahmad Solikin (4411412048)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Uji Kualitas Air Sumur
A. Tujuan
Untuk mendeteksi adanya bakteri coliform pada sampel air sumur
B. Landasan Teori
Air merupakan materi yang sangat penting dalam kehidupan, baik tanaman, hewan maupun manusia. Kehidupan manusia tentu tidak terlepas dari kebutuhan akan
air bersih terutama air minum. Selama ini kebutuhan akan air dipenuhi dari berbagai sumber antara lain air tanah, air sungai, air hujan, air pegunungan dan air laut yang diolah sedemikian
rupa dan ditawarkan sebagai bahan baku air. Kebutuhan akan air semakin lama semakin meningkat sesuai dengan keperluan dan taraf kehidupan penduduk.
Masalah utama yang harus dihadapi dalam pengolahan air adalah semakin tingginya tingkat pencemaran air, baik pencemaran yang berasal dari air limbah rumah tangga maupun limbah industri, sehingga upaya-upaya baru terus dilakukan untuk mendapatkan sumber air,
khususnya untuk pemenuhan akan air minum yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan (Radji,2008).
C. Alat dan Bahan
Bahan
Bahan yang digunakan
Sampel air sumur yang berada di desa Banaran kecamatan Gunung Pati kabupaten Semarang, Lactose Broth, Lactose broth double strength, Lactose broth single strength, Brilliant Green Lactose Bile Broth (BGLB), Nutrien Agar (NA) Miring, Gram A, Gram B, Gram C, Gram D, Alkohol 70 % (Merck), minyak Immersi.
a. Alat-alat gelas steril seperti: tabung reaksi (Pyrex), tabung durham, cawan petri, pipet ukur (Pyrex), botol bertutup steril, ose bulat.
b. Alat-alat laboratorium seperti: Laminar Air Flow (Bio Safety BH 2000), autoklaf (Hirayama), incubator (Memert), lampu spiritus, mikroskop (Olympus)
D. Prosedur Kerja
1. Pengambilan sampel
Sampel berasal dari 600 ml air sumur yang berada di desa Banaran kecamatan Gunung Pati kabupaten Semarang.
2. Prosedur pemeriksaan ml (c1- c3) masing –masing tabung dimasukkan tabung durham dengan posisi terbalik.
2. Kedalam tabung a1 – a3 ditambahkan 10 ml sampel air 3. Kedalam tabung b1 –b3 ditambahkan 1 ml sampel air 4. Kedalam tabung c1 –c3 ditambahkan 0,1 ml sampel air
5. Kemudian semua tabung diinkubasikan selama 24 – 48 jam dengan suhu 37 0 C
6. Diamati apakah terbentuk gas pada tiap- tiap tabung, terbentuknya gas menandakan tes perkiraan positif dan dilanjutkan ke tes penegasan.
7. Bila kurun waktu 24 – 48 jam tidak terbentuk gas, tes perkiraan dinyatakan negatif, dan tidak perlu dilanjutkan ke tes penegasan.
b. Tes penegasan
1. Ditanam 1-2 ose biakan yang positif gas pada lactosa borth (LB) dari pengujian tes perkiraan, kedalam tabung yang berisi 5 ml brilliant Green Lactose Bile Borth (BGLB) yang didalamnya terdapat tabung durhan terbalik .
2. Untuk bakteri Coliform diinkubasi selama 24-48 jam pada suhu 35oC
3. Untuk bakteri E. coli diinkubasi selama 24-48 jam pada suhu 42ºC.
4. Dicatat tabung yang di dalamnya terbentuk gas (positif jika di dalamnya terbentuk gas).
5. Banyaknya kandungan bakteri E. coli/Coliform dapat dilihat dengan menghitung tabung yang positif pada media Brilliant Green Lactose Bile Broth (BGLB) dan dibandingkan dengan tabel MPN (Depkes RI, 1977).
c. Tes pelengkap
1. Ditanam 1-2 ose biakan yang positif pada Brilliant Green Lactose Bile Broth (BGLB) ke pembenihan Mc. Conkey dalam
cawan petri.
2. Kemudian diinkubasi selama 18-24 jam pada suhu 37ºC. 3. Diamati dan dipilih koloni yang berwarna merah menyala. 4. Ditanam 1 Ose biakan pada Nutrien Agar Miring, diinkubasi
selama 18-24 jam pada suhu 37ºC.
5. Dilakukan pengecatan Gram (dari biakan NA Miring), untuk melihat adanya spora, dengan cara sebagai berikut:
E. Hasil
1. Uji pendugaan
Uji pendugaan menggunakan lactosa borth (LB)
Sampel 10 ml 1 ml 0,1 ml ∑ Air
Sumur 1
+ + + + + + + - - 20
Hasil uji pendugaan di hitung berdasarkan nilai MPN (MOST PROBABLY NUMBER)
2. Uji perkiraan
Uji perkiraan menggunakan BGLB
Sampel 10 ml 1 ml 0,1 ml Air
sumur
+ + + + + + - - -
3. Uji penegasan
Sampel 10 ml 1 ml
Air sumur Koloni berwarna putih Koloni berwarna merah
Pengecatan gram Hasil yang diperoleh dari
sampel air sumur pada medium LB
Hasil yang diperoleh dari sampel air sumur pada
medium BGLB
Hasil yang diperoleh dari sampel air sumur pada medium EMB dengan konsentrasi 10ml
pada suhu 37oC
Hasil yang diperoleh dari sampel air sumur pada medium
10 ml
1 ml
F. Pembahasan
Coliform adalah golongan bakteri yang merupakan campuran antara bakteri fekal dan bakteri non fekal. Prinsip penentuan angka bakteri coliform adalah bahwa adanya pertumbuhan bakteri coliform yang ditandai dengan terbentuknya gas pada tabung Durham, setelah diinkubasikan pada media yang sesuai.
Gas pada tabung Durham dalam media BGLB 2% memperkuat adanya bakteri coliform dalam pemeriksaan bakteri coliform dengan cara uji nilai duga terdekat, dilakukan melalui uji prakiraan dan uji konfirmasi. Uji konfirmasi dilakukan untuk meyakinkan keberadaan uji coliform karena pada uji prakiraan hasil yang positif tidak selalu disebabkan oleh adanya bakteri coliform.
Hasil uji positif dapat juga disebabkan oleh bakteri lain yang dapat memfermentasi laktosa yang disertai dengan pembentukan gas dan asam atau dikarenakan oleh bakteri-bakteri yang bersifat sinergis sehingga dapat menguraikan karbohidrat dan membentuk gas. Dalam uji konfirmasi digunakan media selektif yaitu media Brilliant Green Lactose Bile 2%.
(BGLB) yang mengandung garam empedu yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram positif yang tidak hidup dalam saluran pencernaan manusia dan mengandung hijau brilian yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram negatif tertentu selain coliform Pemeriksaan bakteri Escherichia coli dilakukan dengan menginokulasi sampel yang ditelah ditanam dalam media uji konfirmasi, pada media selektif yaitu Eosin Methylene Blue Agar (EMBA). Media ini bersifat selektif dalam menumbuhkan Escherichia coli karena dalam media ini mengandung eosin yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan hanya dapat menumbuhkan bakteri gram negatif.
Dalam pengamatan mikroskopis setelah dilakukan pengecatan gram, diperoleh hasil warna koloni merah dan biru violet dalam satu sampel. Bentuk bakteri yang terlihat adalah bacil dan ada beberapa coccus. Hal ini menunjukkan terjadinya kontaminasi pada saat pengecatan akibat kontaminasi dengan udara sekitar dan pada saat pencucian dengan gram C (alkohol) kurang bersih, sehingga warna biru violet dari gram A (Methylen Blue) masih dapat terlihat di pengamatan terakhir.
G. Kesimpulan
Pada sampel air sumur di temukan adanya bakteri E.coli
H. Saran
Sebaiknya penggunaan air sumur dimasak terlebih dahulu sebelum digunakan untuk keperluan air minum.
I. Daftar Pustaka
Radji M., Oktavia H., Suryadi H. 2008. Pemeriksaan Bakteriologis Air Minum Isi Ulang di Beberapa Depo Air Minum Isi Ulang di Daerah Lenteng Agung dan Srengseng Sawah Jakarta Selatan. Makalah Ilmu Kefarmasian Vol. V. No. 2 (101-109).
Setiyono. 2009. Disain Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Re-Use Air di Lingkungan Perhotelan. JAI Vol 5. No. 2.