• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Masa bayi perkembanagan fis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perkembangan Masa bayi perkembanagan fis"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

“Tugas Psikologi Perkembanagan Anak “

(Perkembanagan Masa bayi(perkembanagan fisik,kognitif dan psikososial))

Di Susun Oleh : Julekha

Fauzan Alfalasany

Yeni Sulfiana

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Penulisan ... 2

1.3 Rumusan Masalah ... 2

1.4 Sistematika Penulisan ... 2

BAB II

Perkembanagan Masa bayi(perkembanagan fisik,kognitif dan psikososial)

2.1 Kapan ? ... 3

2.2 Bagaimana ? ... 4

2.3 Bagaimana ? ... 5

2.4 Apa ? ... 6

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan ... 8

3.2 Saran ... 8

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan karunia-Nya

sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam

selalu tecurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya serta

kami selaku umatnya. Semoga kita mampu meneladani beliau sebagai manusia yang berguna.

Penyusunan makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fiqih

dengan tema Perkembanagan Masa bayi(perkembanagan fisik,kognitif dan psikososial)

Makalah ini tentu tidak akan berhasil tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai

pihak. Terima kasih kami ucapkan kepada selaku Dosen mata kuliah Psikologi

Perkembanagan Anak dan semua pihak yang telah membantu memberikan saran serta

masukan untuk menyempurnakan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,

kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah

kami menjadi lebih baik dan berguna di masa yang akan datang.

(4)

Perkembangan Masa Bayi

Umumnya ahli psikologi perkembangan membatasi periode masa bayi dalam 2 tahun pertama dari periode pascanatal. Pada saat bayi dilahirkan bayi berada dalam kondisi yang sangat lemah dan tidak berdaya. Selama beberapa bulan masa bayi, ketidak berdayaan itu berangsur-angsur menurun. Dari hari ke hari, minggu ke minggu sehingga pada saat masa bayi berakhir, yaitu kira-kira pada usia 2 tahun, ia telah menjadi seorang manusia yang berbeda dengan kondisi awal bayi.

A. Perkembangan Fisik

Selama dua tahun pertama kehidupannya, perkembangan fisik bayi berlangsung sangat ekstensif. Dalam rentang waktu 12 bulan, bayi-bayi dapat duduk, berdiri, membungkuk bahkan berjalan. Kemudian selama tahun ke 2, pertumbuhan fisiknya melambat, tetapi pada kegitan-kegiatan seperti berlari dan memanjat pertumbuhannya justru berlangsung cepat. Berikut adalah gambaran lebih rinci tentang beberapa aspek dari pertumbuhan fisik yang terjadi selama masa bayi :

1. Tinggi dan Berat badan

Pada saat dilahirkan, panjang rata-rata bayi adalah 20 inci atau 50 cm. dengan berat 3,4 kg. selama bulan-bulan pertama kehidupan, berat badan bayi bertambah sekitar 5-6 ons perminggu. Pada tahun ke 2 kehidupannya, rata-rata pertumbuhan bayi mengalami perlambatan. Pada usian 2 tahun, berat bayi mencapai sekitar 13-16 kg. dengan tinggi sekitar 32-35 inci (sandtrock, 1995).

2. Perkembangan Refleks

Pada masa bayi, terlihat gerak-gerak spontan yang disebut “refleks”. Refleks adalah gerakan-gerakan bayi yang bersifat otomatis yang tidak terkoodinir sebagai reaksi terhadap rangsangan tertentu serta memberi bayi respon penyesuaian diri terhadap lingkungannya.

Diantara refleks-refleks yang muncul pada bayi itu adalah :

a. Refleksi Menghisap dan mencari

Refleks mencari terlihat ketika pipi bayi disentuh dan diusapkan dengan lembut, maka ia langsung merespon dengan memalingkan kepalanya kea rah pipi yang disentuh. Disamping refleks mencari, bayi yang baru lahur juga memperlihatkan refleks menghisap. Bayi yang baru lahir secara otomatis akan menghisap benda yang ditempatkan dimulutnya. Jika kemudian bayi menemukan putting susu ibu, maka ia kan langsung menghisap secara kuat dan berirama tanpa belajar terlebih dahulu.

b. Refleks Moro

(5)

karena dapat membantu dokter dalam mendisgnosa perkembangan sistem normal bayi. Bayi yang sehat akan menunjukkan respon tersebut apabila terkejut.

c. Refleks Menggenggam

Refleks menggenggam terjadinya ketika sesuatu menyentuh telapak tangan bayi, dan bayi akan merespon dengan cara menggenggam dengan kuat. Pada bulan ketiga, refleks menggenggam ini berkurang dan bayi memperlihatkan suatu genggaman yang lebih spontan, yang sering dihasilkan oleh rangsangan visual.

3. Rangkaian Tingkah Laku dan Keadaan Bayi

Perkembangan refleks dan fungsi motorik pada bayi kemudian memunculkan serangkaian laku yang kompleks. Menurut Lerner & Hultsch (1983), tingkah laku tersebut meliputi pola tidur dan bangun, tingkah laku toileting dan tingkah laku makan dan minum.

a. Pola Tidur dan Bangun

Bayi yang baru lahir menghabiskan lebih banyak waktunya untuk tidur. Rata-rata bayi yang baru lahir tidur selama 16 hingga 17 jam sehari. Biasanya jumlah tidur bayi itu berkurang secara teratur setiap bulan. Pada usian kira-kira 1 bulan, umumnya bayi mulai tidur lebih lama pada malam hari, dan pada usia kira-kira 4 bulan pola tidurnya mendekati pola tidur orang dewasa. Pada umur 6 bulan, masa tidur bayi rata-rata hanya 13-14 jam perhari dan umur 24 bulan, hanya 11 hingga 12 jam perhari

b. Pola Makan dan Minum

Perkembangan fisik bayi tergantung pada makanan yang baik selama 2 tahun pertama. Sebagaimana orang dewasa, bayi membutuhkan makanan yang mengandung sejumlah protein, kalori, vitamin dan mineral. Bayi usia 4-6 bulan pertama, ASI atau susu formula lain, merupakan sumber makanan dan ebergi utama. Setelah usia 6 bulan, secara berabgsur bayi dapatiperkenalkan dengan makanan padat seperti beras, gandum atau buah yang disaring.

c. Pola Buang Air

Ketika baru dilahirkan, bayi belum mampu mengendalikan buang airnya, sehingga buang air setiap saat. Pada usia 4 bulan, interval buang airnya sudah bisa diramalkan, pengendalian buang air besar rata-rata dimulai usia 6 bulan dan kebiasaan pengendalian buang air besar baru terbentuk pada akhir masa bayi.

4. Perkembangan Ketrampilan Motorik

(6)

a. Ketrampilan Motorik Kasar

Ketrampilan motorik kasar (Gross motor skill), meliputi ketrampilan otot-otot besar lengan, kaki dan batang tubuh, seperti berjalan dan melompat. Pada umur kira-kira 4 minggu, umumnya bayi dapat mengangkat kepalanya dari proses tengkurap. Pada usia 3-4 bulan, bayi dapat berguling. Pada usia 4-5 bulan bayi dapat menompang sebagian berat badan dan kakinya. Pada usia 6 bulan, bayi dapat duduk tanpa dukungan dan pada usia 7 bulan dapat merangkak dan berdiri tanpa dukungan. Pada usia 12-13 bulan, bayi usia 18-24 bulan, bayi / anak-anak yang baru berjalan, dapat berjalan cepat atau berlari untuk jarak pendek.

b. Ketrampilan Motorik Halus

Ketrampilan motorik halus meliputi otot-otot kecil yang ada di seluruh tubuh, seperti meyentuh dan memegang. Pada saat baru dilahirkan, bayi masih mengalami kesulitan dalam mengontrol ketrampilan halusnya. Ketrampilan-ketrampilan sederhana, seperti menjangkau dan menggenggam ini muncul pada usia sekitar 4 atau 5 bulan, dan selama 2 tahun pertama kehidupan bayi, ketrampilan semakin baik.

5. Perkembangan Sensor

Bayi yang baru lahir telah dilengkapi dengan peralatan yang dirancang sedemikian rupa untuk mengumpulkan informasi. Semua informasi yang datang kepada bayi adalah melalui indra. Indra-indra berfungsi mendeteksi, dan meneruskan semua informasi yang datang padanya. Diantaranya adalah :

a. Pengecapan

Bayi yang baru lahir juga telah memiliki kepekaan terhadap rasa. Menurut hasil penelitian, bayi-bayi yang baru lahir memperlihatkan suatu ekspresi seperti senyum, setelah diberi larutan manis, sebaliknya mereka akan mengerutkan lidahnya setelah diberi suatu larutan asam.

b. Penciuman

Bayi yang baru lahir juga telah memiliki reaksi terhadap berbagai bau, baik bau harum maupun buruk. Bau cuka atau amoniak misalnya: membuat wajah bayi usia 1 minggu meringis dan memalingkan kepalanya. Merekapun dapat menemukan arah umum dari bau yang tidak enak.

c. Pendengaran

Segera setelah kelahirannya, bayi dapat mndengar, sekalipun tidak sebaik pendengaran orang dewasa. Namun pendengaran bayi ini akan berkembang, sehingga ia akan memperlihatkan kemampuan melokalisasi sumber suara dan membedakan keras atau lemahnya serta durasi suara melalui respon yang berbeda.

(7)

Secara psikologis dan anatomis, bayi yang baru lahir telah memiliki kesiapan untuk merespon secara differensial berbagai aspek penglihatannya (Reese Lipsitt, 1970). Bayi yang baru lahir telah mempu membentuk diskriminasi visual secara baik. Bayi merespon secara baik dan selektif berbagai stimulus visual, misalnya bayi lebih senang melihat pola atau bentuk daripada warna / kecerahan.

6. Perkembangan Otak

Pada waktu bayi masih berada dalam kandungan ibunya, badannya telah membentuk sekitar 1,5 milyar sel-sel badannya permenit. Pada saat lahir, berat otak bayi seperdelapan dari berat totalnya atau sekitar 25% dari berat otak dewasanya, maka pada tahun ke 2 otak bayi sudah mencapai kira kira 75% dari otak dewasanya.

B. Perkembangan Kognitif

Kognitif adalah istilah yang digunakan oleh psikolog untuk menjelaskan semua aktifitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan, dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah dan merencanakan masa depan. Selama masa bayi, kapasitas intelektual atau kognitif seseorang telah mengalami perkembangan. Berikut penjelasan tentang perkembangan kognitif, terutama pandangan piaget dan pandangan kontemporer, perkembangan persepsi, konsepsi, memori dan bahasa.

1. Perkembangan Kognitif Menurut Piaget

Piaget meyakini bahwa anak membangun secara aktif dunia kognitif mereka sendiri. Anak tidak pasif menerima informasi, melainkan berperan aktif di dalam menyusun pengetahuannya mengenai realitas. Ia menyakini bahwa pemikiran seorang anak berkembang melalui serangkaian bahwa pemikiran dari masa berkembangnya melalui serangkaian tahap pemikiran dari masa bayi hingga dewasa. Tahap pemikiran pada masa bayi, disebut tahap sensoris-motorik. Tahap sensorik-motorik berlangsung dari kelahiran hingga kira-kira 2 tahun. Selama tahap ini, perkembangan mental ditandai dengan kemajuan pesat dalam kemampuan bayi untuk mengorganisasikan dan mengkoordinasikan sensai melalui tindakan-tindakan fisik. Dalam hal ini, bayi yang baru lahir bukan saja menerima secara pasif rangsangan terhadap alat indranya, melainkan juga aktif memberikan respons terhadap rangsangan tersebut.

2. Perkembangan Kognitif Menurut pandangan Kontemporer

(8)

awal dari pada yang dibayangkan oleh Piaget, kedua, para peneliti baru-baru ini telah menemukan bahwa memori dan bentuk-bentuk kegiatan simbolis lainnya terjadi pada kedua tahun pertama.

Kalau piaget menyakini bahwa perkembangan kognitif bayi baru tercapai pada pertengahan tahun kedua, amaka pakar psikologi pemrosesan informasi percaya bahwa perkembangan kognitif, seperti kemampuan dalam memberikan perhatian, menciptakan simbolis, meniru dan kemampuan konseptual telah dimiliki bayi lebih awal.

3. Perkembangan persepsi

Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap individu dalam memahami informasi yang datang melalui indranya. Persepsi menyangkut hubungan manusia dengan lingkungannya, bagaimana ia mengerti dan menginterprestasikan stimulasi yang ada di lingkungannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan-kemampuan persepsi bayi telah berkembangsejak awal-awal kehidupannya.

4. Perkembangan Konsepsi

Menurut Chaplin (2002) konsepsi adalah proses penggambaran ide atau proses berfikir. Untuk mengetahui apa yang sedang dipikirkan oleh bayi ternyata lebih sulit dibandingkan mengetahui apa yang dilihatnya, penelitian-penelitian terbaru tentang perkembangan persepsi dan konsepsi bayi menunjukkan bahwa bayi sebenarnya memiliki kemampuan persepsi yang lebih maju dan dapat berfikir jauh lebih awal. Peneliti-peneliti ini percaya bahwa bayi lahir dengan membawa kemampuan-kemampuan ini atau telah memperolehnya sejak awal perkembangan mereka.

5. Perkembangan memori

Memori merupakan unsure inti dari perkembangan kognitif, sebab sehala belajar dari individu melibatkan memori dengan memori, individu dimungkinkan untuk dapat menyimpan informasi yang ia terima sepanjang waktu. Sejumlah peneliti telah membuktikan bahwa bayi sejak lahir telah memiliki kemampuan mengingat. Menurut Nascy Myers dan rekan-rekannya, seorang bayi berusia 6 bulan ternyata masih dapat diingatnya hingga 2 tahun kemudian (Sandtrock, 1995)

6. Perkembangan Bahasa

(9)

minat terhadap suara, mulai mengoceh, mengeluarkan suara seperti “Goo-goo” dan ga-ga”. Pada usia 9-12 bulan. Bayi mulai memahami pelajaran, seperti “daah” ketika mengucapkan kata selamat tinggal.

C. Perkembangan Psikososial

Perkembangan psikososial berhubungan dengan perubahan-perubahan perasaan atau emosi dan kepribadian serta perubahan dalam bagaimana individu berhubungan dengan orang lain. Sebagai bayi yang sedang tumbuh menjadi lebih dewasa. Dia memiliki kedekatan dan keterkaitan emosional dengan orang yang penting dari hidupnya. Bayi mempelajari apa yang diharapkan dari orang-orang yang penting dalam hidupnya. Mereka mengembangkan suatu perasaan mengenai siapa yang mereka senangi atau tidak dan makanan apa yang mereka sukai atau tidak (Seifert & Hoffnung, 1994). Ada beberapa hal yang berkaitan dengan perkembangan psikososial pada masa bayi, diantaranya emosi, temperamen dan attachment (keterikatan).

1. Perkembangan Emosi

Para ahli telah lama mempercayai bahwa kemampuan untuk bereaksi secara emosional sudah ada pada bayi yang baru lahir seperti menangis, tersenyum dan frustasi. Bahkan beberapa peneliti percaya bahwa beberapa minggu setelah lahir bayi dapat memperlihatkan bermacam-macam ekspresi dari semua emosi dasar. Berdasarkan sistem klasifikasi Carrol Izard, diketahui beberapa ekspresi emosi pada bayi, yaitu

kegembiraan tertawa diekspresikan pada usia 4 bulan, ketakutan 5-8 bulan dan emosi yang lebih rumit seperti malu, kebingungan dan kebanggaan diekspresikan selama anak berjalan.

2. Perkembangan Temperamen

Beberapa ahli perkembangan berpendapat bahwa temperamen adalah karakteristik bayi yang baru lahir yang akan dibentuk dan dimodifikasi oleh pengalaman-pengalaman masa kecil yang ditemui dalam lingkungannya. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa terdapat interaksi antara keturunan dan lingkungan dalam terjadinya perkembangan Sejak lahir bayi memperlihatkan berbagai aktifitas individual yang berbeda-beda. Beberapa bayi sangat aktif menggerakkan tangan, kaki dan mulutnya tanpa henti, tetapi bayi yang lain terlihat tenang. Semua gaya perilaku ini merupakan temperamen seorang bayi.

3. Perkembangan Attachment

(10)

4. Perkembangan Rasa Percaya (Trust)

Menurut Eriksson, tahun-tahun pertama kehidupan ditandai oleh perkembangan rasa percaya (trust) dan rasa tidak percaya (mistrust). Keadaan percaya pada umumnya mengandung tiga aspek, yaitu:

1. Bahwa bayi belajar percaya pada kesamaan dan kesinambungan dari pengasuh di luarnya

2. Bahwa bayi belajar percaya diri dan dapat percaya pada kemampuan organ-organnya sendiri untuk menanggulangi dorongan-dorongan.

3. Bahwa bayi menggangap dirinya cukup dapat dipercaya sehingga pengasuh tidak perlu waspada dirugikan (Eriksson, 1989).

5. Perkembangan Otonomi

(11)

Daftar Pustaka

http://zakiacuteharrier.blogspot.com/2012/01/perkembangan-masa-bayi.html

[1]

Desmita, 2006, Psikologi Perkembangan. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya, hal 91

[2]

http:// hbis. Wordpress.com/perkembangan Refleks pada bayi.

[3]

Seifiert & Huffnung, 1994; Sandtrock, 1995

Referensi

Dokumen terkait

U ovom poglavlju biti će prikazane sve scene interaktivne multimedijske slikovnice Palčica i pojašnjen dio priče koji opisuje scena i elementi na sceni Naslovna scena je

tabaci yang tumbuh di area pertanaman cabai merah menunjukkan bahwa terdapat 27 spesies tanaman inang yang terdiri dari 22 genus dari 13 famili yang meliputi tanaman budidaya

Hasil analisis deskriptif variabel kinerja guru di SMP Negeri Se-Kecamatan Lowokwaru Kota Malang menunjukkan bahwa kinerja guru yang diperoleh berada pada kualifikasi dari 144

Terkait pengalaman kerja dan latar belakang keluarga dari beberapa hasil penelitian, Indarti & Rostiani (2008) memberikan ulasan beberapa temuan penelitian

Faktor internal merupakan kesulitan yang terjadi karena gangguan yang terdapat pada diri siswa sedangkan faktor eksternal dapat terjadi karena ada kesalahan dalam

surat keterangan dari Kepala Lembaga Pemasyarakatan bahwa yang bersangkutan telah selesai menjalani pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun sebelum dimulainya jadwal

(sitokinin) yang dapat meningkatkan daya regenerasi kalus eksplan embrio kedelai secara in vitro, dan kegunaan penelitian ini yaitu melihat daya regenerasi eksplan

10. Belum memiliki rekanan kerjasama dengan lembaga pendidikan di luar negeri, tantangan nyata: mengadakan rekanan dengan lembaga pendidikan yang berada di luar