JURNAL
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG NUTRISI
IBU NIFAS TERHADAP MOBILISASI DINI PADA MASA NIFAS
DI DESA MOJODOWO KECAMATAN KEMLAGI
KABUPATEN MOJOKERTO
Oleh :
Hj. LULUK TARWIYAH
STIKES BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
ABSTRACT
THE CORRELATION BETWEEN POSTPARTUM MOTHERS’ KNOWLEDGE ABOUT NUTRITION OF POSTPARTUM MOTHERS TOWARDS EARLY
MOBILIZATION DURING PUERPERIUM IN MOJODOWO VILLAGE KEMLAGI SUB-DISTRICT MOJOKERTO DISTRICT
By: Luluk Tarwiyah
During puerperium needs high nutritional with adequate calories, protein, and vitamins. Knowledge factors can affect the pattern of maternal nutrient intake each day, a causal relationship between food and health conditions can be positive or negative impact on the health of mothers and children. Formulation of the problem in this study is there any correlation between knowledge of postpartum mothers about nutrition of postpartum mothers in early mobilization during puerperium in Mojodowo Village Kemlagi Sub-District Mojokerto District?. The research objective is to determine the correlation between knowledge of postpartum mothers about nutrition of postpartum mothers in early mobilization during puerperium in Mojodowo Village Kemlagi Sub-District Mojokerto District.
The study design was analytical correlation with cross sectional approach.The sampling technique in this research used non probability sampling technique consecutive sampling type. The Research subjects were post-partum mothers in 1 - 3 days after childbirth in Mojodowo Village Kemlagi Sub-District Mojokerto District. Data collection techniques used a questionnaire for postpartum mothers' knowledge about postpartum maternal nutrition and Barthel index observation sheet for early mobilization variables during childbirth. Data analysis in this study used spearmen rho (r) statistic test. Data processing techniques used computer software that is SPPSS for windows.
The analysis of data obtained by 15 respondents (78.9%) aged 20 -35 years, 9 respondents (47.4%) graduated from primary school, 17 respondents (89.5%) did not work, 11 respondents (57.9 %) delivered their first child, and 10 respondents (52.6%) received information from friends or relatives.
SPSS results using spearman-rho test obtained p value 0.456 with a significant level of 5% (α = 0.05), which means there is correlation between knowledge of postpartum mothers about nutrition of postpartum mothers in early mobilization during puerperium in Mojodowo Village Kemlagi Sub-District Mojokerto District.
The research concluded that there is correlation between knowledge of postpartum mothers about nutrition of postpartum mothers in early mobilization during puerperium in Mojodowo Village Kemlagi Sub-District Mojokerto District.
1.1 Latar Belakang
Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama 6-8 minggu. Pada masa nifas dibutuhkan nutrisi yang tinggi dengan cukup kalori, protein, cairan serta vitamin. Faktor nutrisi akan mempengaruhi proses penyembuhan luka jalan lahir. Berdasarkan penelitian Ija (2009) di Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar, status gizi akan mempengaruhi luka. Pada sebagian pasien, penurunan kadar protein akan mempengaruhi penyembuhan luka. Masalah kematian maupun kesakitan pada ibu berhubungan dengan faktor sosial ekonomi, budaya dan lingkungan. Faktor pengetahuan juga dapat berpengaruh pada pola nutrisi yang ibu konsumsi setiap harinya, hubungan sebab akibat antara makanan dan kondisi kesehatan, kebiasaan serta ketidaktahuan dapat membawa dampak positif maupun negatif terhadap kesehatan ibu dan anak.
Jawa Timur angka pantang makanan pada masa nifas mencapai 1.983.214 (80%) dari jumlah ibu nifas yang ada pada tahun 2009 dan penyebabnya adalah pengetahuan yang kurang 26,5 %, budaya atau anjuran dalam keluarga 37,6 %, status ekonomi sebanyak 25,4%, dan paritas 10,5 % (Depkes, 2010).
Data ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi pada masa nifas atau menyusui kurang sesuai dengan aturan pemenuhan gizi yang baik dan seimbang. Hal ini disebabkan karena anjuran atau budaya yang berlaku dalam keluarga. Pantang makanan yang sering terjadi misalnya dilarang makan daging, telur dan ayam, sayur sawi dan bayam, pantang dengan makanan yang panas dan pantangan terhadap ikan laut (Nasya, 2008). Berdasarkan studi pendahuluan tanggal 5-11 Januari 2012 secara wawancara pada 10 ibu nifas di Desa Mojodowo Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto didapatkan 8 ibu yang mempunyai perilaku pantang terhadap makanan seperti sayur (sawi, bayam), ikan laut, daging, ayam, telur, dan sebagainya dan 2 ibu tidak melakukan pantang makan. Diantara 8 ibu nifas yang mempunyai perilaku pantang makan ada 5 ibu nifas yang tidak mampu untuk melakukan mobilisasi dini.
Upaya yang dilakukan agar ibu nifas tidak menerapkan perilaku tarak itu dengan penyampaian informasi pada waktu kehamilan khususnya tentang dampak dari pantang makanan pada masa nifas untuk dapat merubah perilaku masyarakat terutama pada ibu nifas. Pelatihan bagi tenaga kesehatan dan kader masyarakat tentang konseling dampak melakukan pantang makanan melalui kegiatan di Posyandu, PKK, dan pertemuan di Desa dengan menyebarkan leafled dan mengikut sertakan suami dan keluarga sangat diperlukan guna menunjang peningkatan pengetahuan ibu nifas tentang dampak pantang makanan sehingga ibu tidak melakukan pantang makanan (Asiandi, 2006).
3.1 Populasi, Sampel, dan Sampling 3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007).
Pada penelitian ini populasinya adalah semua ibu nifas di Desa Mojodowo Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto pada bulan April 2012 sebanyak 24 Responden.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2007).
Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah ibu nifas Desa Mojodowo Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto sebanyak 19 Responden
Kriteria sampel : a. Kriteria inklusi
1.Seluruh ibu nifas di Desa Mojodowo Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto.
2. Ibu nifas yang bersedia menjadi responden 3. ibu nifas 1 – 3 hari masa nifas
b. Kriteria ekslusi
3.2.3 Sampling
Teknik sampling merupakan suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada, secara umum ada dua jenis pengambilan sampel, yakni probability sampling dan non probability sampling.
Dalam penelitian ini sampling yang digunakan adalah non probability sampling tipe consecutive sampling
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Karakteristik Lokasi
4.1.2Data Umum
4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Usia Responden Di Desa Mojodowo Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto
Hasil penelitian pada tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 15 responden (78,9 %) berusia 20-35 tahun.
4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Hasil penelitian pada tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa sebanyak 17 responden (89,5 %) tidak bekerja.
4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anak
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Responden Di Desa
4.1.2.4 Karakteristi Responden Berdasarkan Sumber Informasi
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Sumber Informasi Responden Di Desa Mojodowo Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto
Tidak mendapat informasi dari manapun
Hasil penelitian pada tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 10 Responden (52,6 %) mendapat informasi dari teman atau saudara.
4.1.3Data Khusus
4.1.3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Nutrisi Ibu Nifas
Hasil penelitian pada tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 9 Responden ( 47,4%) mempunyai pengetahuan yang kurang.
4.1.3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Mobilisasi Dini Pada Masa Nifas
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Mobilisasi Dini Pada Masa Nifas Di Desa Mojodowo Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto
No Mobilisasi Frekuensi Prosentase
1. 2.
Sebagian Penuh
12 7
63,2 % 36,8 %
Total 19 100 %
Sumber : Data primer 2012
Hasil penelitian pada tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 12 Responden (63,2 %) mempunyai mobilisasi sebagian.
4.1.4 Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Nutrisi Ibu Nifas Terhadap Mobilisasi Dini Pada Masa Nifas Di Desa Mojodowo Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto
Tabel 4.8 Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Nutrisi Ibu Nifas
Hasil penelitian pada tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 9 responden mempunyai pengetahuan kurang dengan mobilisasi sebagian, sebanyak 6 responden mempunyai pengetahuan cukup dengan 3 mobilisasi sebagian dan 3 mobilisasi penuh, sebanyak 4 responden mempunyai pengetahuan baik dengan mobilisasi penuh.
4.2 Pembahasan
4.3.1 Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Nutrisi Ibu Nifas di Desa Mojodowo Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto
Menurut hasil penelitian pada 19 responden, sebanyak 9 responden (47,4 %) mempunyai pengetahuan kurang tentang nutrisi ibu nifas, sebanyak 6 responden (31,6 % ) mempunyai pengetahuan yang cukup tentang nutrisi ibu nifas, dan sebanyak 4 responden (21,1% ) mempunyai pengetahuan yang baik tentang nutrisi ibu nifas.
Sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa umur adalah usia individu yang terhitung mulai saat berulang tahun dan semakin matang umur responden maka pengetahuan yang dimiliki akan semakin meningkat (Nursalam dan Siti Pariani, 2001). Dengan usia responden yang produktif maka responden akan lebih baik menerima informasi tentang nutrisi ibu nifas.
Berdasarkan tabel 4.2 karakteristik responden berdasarkan pendidikan didapatkan sebanyak 9 responden ( 47,4%) berpendidikan SD. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka makin mudah memperoleh informasi, sehingga pendidikan yang kurang dapat menghambat perkembangan sistem seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan (Nursalam, 2001). Pendidikan yang tinggi membuat ibu mudah dalam menerima informasi tentang nutrisi ibu nifas. Ibu yang perpendidikan SD akan sulit dalam mengakses dan menyerap informasi, sehingga berpengaruh pada pengetahuannya.
banyak orang, sehingga orang tersebut akan mendapatkan informasi yang lebih banyak sehingga pengetahuan akan bertambah. Dan sebaliknya jika ibu mayoritas sebagai ibu rumah tangga cenderung memiliki waktu lebih banyak didalam rumah untuk mengerjakan pekerjaan rumah, sehingga akses untuk mendapatkan informasi serta lingkup pengetahuan yang terbatas.
Berdasarkan tabel 4.4 karakteristik responden berdasarkan jumlah anak bahwa sebanyak 11 responden (57,9 %) mempunyai anak pertama. Menurut (Notoatmodjo, 2002) pengalaman merupakan salah satu sumber pengetahuan serta cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Hal itu dilakukan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lampau. Responden yang tidak mempunyai pengalaman tentang nutrisi ibu nifas biasanya akan kesulitan dalam memilih nutrisi yang baik pada masa nifas.
pemenuhan gizi yang baik pada ibu nifas. Banyak dari keluarga yang masih memberikan pantang makan pada ibu nifas.
4.3.2 Mobilisasi Dini Pada Masa Nifas di Desa Mojodowo Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto
menyebabkan mobilisasi ibu nifas yang melahirkan secara caesar mobilisasinya lebih lama dibandingkan dengan ibu yang melahirkan secara normal. Mobilisasi sebagian terjadi disebabkan karena kurangnya nutrisi yang dikonsumsi oleh ibu nifas sehingga dapat menyebabkan kekurangan energi untuk melakukan aktifitas. Media massa dan penyuluhan merupakan sumber informasi yang mempunyai pengaruh besar terhadap mobilisasi dini pada masa nifas. Maka didapatkan mobilisasi sebagian dan diharapkan petugas kesehatan tetap memberikan penyuluhan tentang mobilisasi dini pada masa nifas serta diharapkan ibu nifas aktif untuk mencari informasi.
4.3.3 Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Nutrisi Ibu Nifas Terhadap Mobilisasi Dini Pada Masa Nifas
Berdasarkan tabel 4.8 didapatkan hasil penelitian pada 19 responden, didapatkan sebanyak 4 responden (100 %) yang mempunyai pengetahuan baik dengan mobilisasi penuh, sebanyak 6 responden (100 %) mempunyai pengetahuan cukup dengan 3 responden mobilisasi sebagian dan 3 responden mobilisasi penuh, sebanyak 9 responden (100 %) yang mempunyai pengetahuan kurang dengan 9 responden mobilisasi sebagian. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan Spearman-rho didapatkan pada taraf signifikan 5 % (α =0,05) didapatkan p value 0,000. Maka H0 ditolak yang artinya terdapat hubungan antara pengetahuan ibu
pengetahuan mempengaruhi mobilisasi. Bila pengetahuan baik maka mobilisasi akan penuh, bila pengetahuan kurang maka mobilisasi sebagian. Mobilisasi dini atau aktifitas segera yang dilakukan segera setelah beristirahat beberapa jam dengan beranjak dari tempat tidur ibu.Ibu nifas sebelumnya pernah mendapatkan informasi tentang mobilisasi dini pada masa nifas. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu (Saiffudin, 2003). Media massa dan penyuluhan merupakan sumber informasi yang mempunyai pengaruh besar terhadap mobilisasi dini pada masa nifas. Maka didapatkan mobilisasi sebagian dan diharapkan petugas kesehatan tetap memberikan penyuluhan tentang mobilisasi dini pada masa nifas serta diharapkan ibu nifas aktif untuk mencari informasi.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Mojodowo Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto, maka peneliti mengambil kesimpulan :
1. Pengetahuan ibu nifas tentang nutrisi ibu nifas di Desa Mojodowo Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto dalam kategori kurang yaitu sebanyak 9 Responden atau (47,4 %).
2. Mobilisasi dini pada ibu nifas di Desa Mojodowo Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto dalam kategori sebagian yaitu sebanyak 12 Responden atau (63,2 %).
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, dkk, 2010. Asuhan kebidanan nifas. Yogyakarta: Nuha medika
Asiandi, 2006. Budaya senam melahirkan. Jakarta: PT. Rineka cipta
Bahiyatun, 2009. Buku ajar asuhan kebidanan nifas normal. Jakarta: EGC
Depkes RI, 2010.Pantang makan. www. depkes RI.com diakses tanggal 5 februari 2012
Dewi M, 2010. Teori dan pengukuran pengetahuan, sikap dan perilaku manusia.
Yogyakarta: nuha medika
Farrer, Helen. 2010. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Hamilton, Persis Mary. 1995. Dasar – dasar Keperawatan Maternitas Edisi 6. Jakarta, EGC.
Hidayat, 2007. Metode penelitian keperawatan dan teknik analisis data. Jakarta: Salemba medika
Kamus saku bidan, 2006
Kamus besar bahasa indonesia, 2003
Ladewig, Patricia W, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Ibu-Bayi Baru Lahir. Jakarta, EGC.
Maryunani, 2009. Asuhan pada ibu dalam masa nifas (post partum). Jakarta: Nata Wijaya
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB Untuk Pendidikan Bidan, Jakarta : EGC.
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC.
Notoadmodjo, 2003. Ilmu kesehatan masyarakat. Jakarta: PT. Rineka cipta
Notoadmodjo, 2005. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: PT. Rineka cipta
Notoadmojdo, 2007. Kesehatan masyarakat ilmu dan seni. Jakarta: PT. Rineka cipta
Notoadmodjo, 2010. Metode penelitian kesehatan. Jakarta: PT. Rineka cipta
Nursalam, 2003. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika
Nursalam, 2008. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika
Nursalam, 2011. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika
Pudjiastutik, 2003. Fisioterapi pada lansia. Jakarta: EGC
Rosidawati, dkk, 2008. Mengenal usia lanjut dan keperawatannya. Jakarta: Salemba Medika
Sujiatini, dkk, 2010. Asuhan ibu nifas. Yogyakarta: cyrillus publisher
Saleha, 2009. Asuhan kebidanan pada masa nifas. Jakarta: Salemba Medika
Setiadi, 2007. Konsep dan penulisan riset keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Sugiyono, 2007. Statistika untuk penelitian. Bandung: ALFABETA
Setiadi, 2007. Konsep dan penulisan riset keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Tejasari, 2005. Nilai gizi pangan. Yogyakarta: Graha ilmu
Wasis, 2008. Pedoman riset praktis untuk profesi perawat. Jakarta: EGC