• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Perencanaan Gedung Dengan ETABS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Aplikasi Perencanaan Gedung Dengan ETABS"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Azza Reka Struktur
    • RS Group
  • Sekolah: Universitas
  • Mata Pelajaran: Teknik Sipil
  • Topik: Aplikasi Perencanaan Gedung Dengan ETABS
  • Tipe: ebook

I. Sistem Struktur

Dokumen ini membahas perencanaan gedung perkantoran dengan struktur beton menggunakan ETABS, yang merupakan software analisis struktur yang canggih. Dalam perencanaan ini, sistem yang digunakan adalah Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Proses pemodelan dilakukan dengan memperhatikan lokasi gedung yang berada di zona gempa 3 dan kondisi tanah sedang. Pemodelan struktur melibatkan penggambaran elemen-elemen seperti balok, kolom, dan shear wall, yang diilustrasikan dengan gambar rencana pemodelan.

II. Asumsi yang Digunakan

Dalam perencanaan ini, beberapa asumsi penting diterapkan untuk memastikan akurasi analisis. Efek P-delta diabaikan untuk menyederhanakan perhitungan. Plat lantai dianggap sebagai elemen shell yang menerima beban vertikal dan lateral. Pondasi diasumsikan jepit, mengingat desain menggunakan bore pile. Asumsi ini penting untuk meminimalkan kesalahan dalam analisis struktur dan memastikan keamanan gedung.

III. Peraturan dan Standar Perencanaan

Dokumen ini mengikuti berbagai peraturan dan standar yang ditetapkan oleh SNI untuk perencanaan gedung tahan gempa. Beberapa peraturan yang digunakan antara lain SNI 03-1726-2000 untuk tahan gempa dan SNI 03-2847-2002 untuk perhitungan struktur beton. Penggunaan standar ini memastikan bahwa desain struktur memenuhi kriteria keselamatan dan kinerja yang diperlukan dalam menghadapi beban gempa.

IV. Material Struktur

Material yang digunakan dalam perencanaan gedung meliputi beton bertulang, baja tulangan, dan baja profil. Kuat tekan beton yang disyaratkan adalah fc' = 30 MPa, dengan modulus elastisitas yang dihitung berdasarkan mutu beton. Baja tulangan yang digunakan bervariasi berdasarkan diameter, dengan spesifikasi yang sesuai untuk memastikan kekuatan dan daya tahan struktur. Data material ini diinput ke dalam ETABS untuk analisis lebih lanjut.

4.1. Beton

Beton yang digunakan memiliki mutu fc' = 30 MPa dan modulus elastisitas sebesar 25742,96 MPa. Karakteristik ini penting untuk memastikan bahwa struktur mampu menahan beban yang diterima, baik dari beban mati maupun beban hidup.

4.2. Baja Tulangan

Baja tulangan yang digunakan terdiri dari baja tulangan polos untuk diameter ≤ 12 mm dan baja tulangan ulir untuk diameter > 12 mm, dengan tegangan leleh yang sesuai. Pemilihan jenis baja tulangan ini penting untuk memastikan kekuatan dan daya dukung struktur.

4.3. Baja Profil

Baja profil yang digunakan dalam struktur harus memenuhi persyaratan setara dengan BJ 40 dengan tegangan leleh fy = 400 MPa. Penggunaan baja profil yang tepat sangat penting dalam mendukung keseluruhan struktur gedung.

V. Detail Elemen Struktur

Detail elemen struktur mencakup berbagai komponen seperti balok, kolom, plat, dan shear wall. Setiap elemen memiliki spesifikasi dan kode yang berbeda sesuai dengan fungsinya dalam mendukung beban gedung. Penginputan detail ini dilakukan melalui ETABS untuk memastikan akurasi dalam perhitungan dan analisis.

5.1. Balok

Input elemen balok dilakukan dengan cara yang terstruktur, memastikan bahwa setiap balok memiliki dimensi dan spesifikasi yang sesuai. Gambar detail penampang balok disediakan untuk referensi lebih lanjut.

5.2. Kolom

Kolom merupakan elemen penting dalam mendukung beban vertikal gedung. Input elemen kolom dilakukan dengan memperhatikan dimensi dan penulangan yang diperlukan untuk memastikan kekuatan kolom.

5.3. Plat Lantai

Plat lantai dimodelkan sebagai elemen shell, menerima gaya vertikal dan lateral. Input data plat dilakukan dengan mempertimbangkan beban yang diterima dari elemen lain.

5.4. Shear Wall

Shear wall digunakan untuk meningkatkan kekakuan gedung. Pemodelan shear wall dilakukan dengan mempertimbangkan beban lateral akibat gempa, dan detail penulangan ditentukan berdasarkan analisis.

VI. Pemodelan Struktur

Pemodelan struktur dilakukan secara tiga dimensi menggunakan ETABS, dengan menggambar semua elemen yang terlibat. Proses ini meliputi penggambaran balok, kolom, plat, dan shear wall sesuai dengan denah yang telah ditentukan. Pemodelan yang tepat sangat penting untuk analisis yang akurat.

6.1. Penggambaran Elemen Balok

Penggambaran elemen balok dilakukan dengan menggunakan fitur Similar Story untuk lantai yang memiliki denah yang sama. Proses ini memudahkan dalam mempercepat pemodelan struktur.

6.2. Penggambaran Elemen Kolom

Penggambaran kolom juga menggunakan metode yang sama untuk efisiensi. Setiap kolom harus terhubung dengan baik ke elemen lain untuk memastikan integritas struktural.

6.3. Penggambaran Elemen Plat

Plat digambar dengan memperhatikan jenis plat yang digunakan. Proses ini memastikan bahwa semua elemen berfungsi dengan baik dalam mendukung beban.

6.4. Penggambaran Elemen Shear Wall

Shear wall dimodelkan untuk memberikan kekakuan tambahan pada gedung. Pemodelan ini penting untuk mengurangi deformasi akibat beban lateral.

Referensi Dokumen

  • Tata Cara Perhitungan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung SNI 03-1729-2002 ( Anonim )
  • Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung ( Anonim )
  • Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung SNI 03-1726-2002 ( Anonim )
  • Balok dan Pelat Beton Bertulang ( Asroni, A. )
  • Kolom Fondasi dan Balok T Beton Bertulang ( Asroni, A. )
  • Aplikasi Perencanaan Konstruksi dengan SAP 2000 ( Dewobroto, W. )
  • Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Tahan Gempa ( Imran, I. dan Hendrik, F. )
  • Desain Beton Bertulang Edisi Kelima ( McCormac, Jack C. )
  • Analisis dan Desain Struktur Beton Bertulang ( Nasution, A. )
  • Belajar SAP 2000 Analisis Gempa ( Satyarno I., Purbolaras N., R. Indra PP. )
  • Desain Sistem Rangka Pemikul Momen dan Dinding Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa ( Tavio., Benny Kusuma )

Gambar

Gambar 5.13.Tebal Selimut untuk
Gambar 6.5. Denah Rencana Balok Lantai Atap (elevasi +28,7 meter)
Gambar 6.7. Denah Rencana Kolom Lantai 5 sampai Lantai 7 (Similar Story)
Gambar 6.8. Denah Rencana Plat Lantai Basement (S1)
+7

Referensi

Dokumen terkait

�� diambil nilai yang lebih kecil dari kuat nominal penampang, untuk momen lentur terhadap sumbu x yang ditentukan oleh butir 8.2, atau kuat nominal komponen struktur untuk

Mendapatkan desain struktur bangunan 4 lantai dengan sistem rangka pemikul momen biasa (SRPMB) yang mampu mendukung beban perlu sesuai dengan kombinasi beban yang ditentukan

Dimana perbedaan antara balok beton bertulang dengan balok komposit adalah untuk momen positif, pada beton bertulang gaya-gaya tarik yang terjadi pada elemen struktur dipikul

Dan untuk gaya horizontal total yang bekerja pada daerah yang dibatasi titik- titik momen negatif di tumpuan dan momen nol terdekat harus diambil sebesar nilai T. Dek baja

beban bangunan yang bekerja pada struktur beton bertulang diilustrasikan sebagai gaya-gaya dalam yaitu gaya aksial, momen lentur, dan gaya geser.. Semua gaya-gaya

Dimana perbedaan antara balok beton bertulang dengan balok komposit adalah untuk momen positif, pada beton bertulang gaya-gaya tarik yang terjadi pada elemen struktur

Pada tugas akhir ini “Gedung Apartemen East Coast Recidence “ akan dimodifikasi menggunakan struktur komposit baja beton, yaitu dengan mengkombinasikan dua penampang

STUDI PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA GEDUNG RUSUN WIYUNG SURABAYA DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH SRPMM SKRIPSI “Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat