PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PEMANFAATAN LIMBAH BAN BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN ELASTOMER BEARING PADS
Bidang Kegiatan PKM-Gagasan Tertulis
Diusulkan oleh :
1. Farid Nur Ikhsan (150523607251/Angkatan 2015) 2. Dicky Ardyan T.P (150523601321/Angkatan 2015) 3. Fahrizal S.H (150523602523/Angkatan 2015)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG MALANG
PENGESAHAN PKM-GT
1. Judul Kegiatan : “Pemanfaatan Limbah Ban Bekas Sebagai Bahan Pembuat Elastomer Bearing Pads”
2. Bidang kegiatan : PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Farid Nur Ikhsan
b. NIM : 150523607251
c. Jurusan : Teknik Sipil
d. Universitas : Universitas Negeri Malang
e. Alamat Rumah dan No.Telp/HP : Ds. Jururejo, Dsn. Jrubong, Ngawi
f. Email : Fariidikhsann@gmail.com
4. Anggota Pelaksana : 3 orang Kegiatan/Penulis
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Ir. B. Sri Umniati, M.T
b. NIDN : 0021036608
c. Alamat Rumah : Jl. Danau Matana F2A-14, Sawojajar
dan No.Tel./HP : Malang 65139 dan 0341-710919/0811 367634
Malang, 26 Februari 2018 Ketua Pelaksana Kegiatan, Menyetujui,
DAFTAR ISI
PENGESAHAN PKM-GT ………. 2
DAFTAR ISI ……….. 3
RINGKASAN ……… 4
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………... 5
B. Tujuan ……… 6
C. Manfaat ……….. 6
GAGASAN A. Kondisi Terkini ……….. 7
B. Solusi yang Pernah Ditawarkan ………. 9
C. Pihak-pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan ……… 9
D. Langkah-langkah Strategis Mengimplementasikan Gagasan ……… 9
KESIMPULAN A. Gagasan yang Diajukan ……… 11
B. Teknik Implementasi yang Dilakukan ………. 11
C. Prediksi Hasil yang Diperoleh ………. 11
DAFTAR PUSTAKA ……….. 12
RINGKASAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ban adalah peranti yang menutupi velg suatu roda. Ban adalah bagian penting dari kendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta memberikan kestabilan antara kendaraan dan tanah untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan. Ban diproduksi dari karet sintetik, walaupun dapat juga digunakan dari bahan lain seperti baja.
Dengan semakin meningkatnya jumlah kendaraan di Indonesia bermotor saat ini, tentu tidak terbayangkan berapa banyak jumlah dari limbah ban bekas. Rata-rata untuk kendaraan baik mobil ataupun motor mengganti ban dalam jangka waktu 1 hingga 2 tahun sekali. Maka tidak heran jika limbah ban bekas semakin menumpuk. Untuk mengatasi permasalahan ini, limbah ban bekas harus didaur ulang menjadi bahan yang dapat dimanfaatkan kembali.
B. TUJUAN DAN MANFAAT 1. Tujuan
Berdasarkan uraian pada latar belakang, tujuannya adalah sebagai berikut :
a. Memanfaatkan limbah karet ban bekas sehingga tidak ada material sisa ban yang terbuang sia-sia.
b. Mengolah limbah ban bekas menjadi elastomer bearing pads tanpa proses pembakaran.
2. Manfaat
Berdasarkan uraian pada latar belakang, manfaatnya adalah :
a. Mengurangi kerusakan lingkungan akibat penumpukkan limbah ban bekas.
b. Mengurangi dampak polusi udara akibat pengolahan limbah karet ban bekas dengan proses pembakaran.
GAGASAN
A. Kondisi Terkini
Sepeda memiliki banyak nilai positif, namun sepeda pun memiliki kekurangan, yaitu limbah walau bukan limbah dari bahan bakar. Limbah sepeda yang merupakan bagian sepeda yang paling sering diperbaharui adalah ban dalam (inner tube). Dalam penggunaan sepeda yang rutin maka yang paling sering membutuhkan perawatan adalah ban dan ban dalam sepeda, seringkali bila ban tersebut bocor yang dilakukan adalah mengganti dengan ban dalam yang baru. Dengan meningkatnya jumlah pemakaian sepeda yang ada, maka meningkat pula jumlah limbah ban dalam.
Dilakukan pengamatan pada lokasi-lokasi tersedianya limbah ban dalam di Bandung untuk mengetahui volume dan signifikansi permasalahan limbah ban dalam tersebut. Tempat yang dapat dengan mudah diakses dan pasti tersedia limbah ban dalam adalah lokasi tambal ban. Dari pengamatan yang dilakukan dapat diambil kesimpulan yaitu rata-rata di setiap 500 m area Kota Bandung terdapat lokasi tambal ban yang tiap bulannya menghasilkan rata -rata 60 ban dalam Pemanfaatan Limbah Ban Dalam Bekas (Inner Tube Project) bekas, dan lokasi tambal ban tersebut bersedia memberikan limbah ban dalam yang tersedia secara gratis. Dari data yang ada dengan luas Kota Bandung rata-rata 80 km persegi, maka terdapat kurang lebih 320 lokasi tambal ban di Kota Bandung yang tiap lokasinya menghasilkan 60 ban dalam bekas per bulan, itu berarti tiap bulannya Kota Bandung menghasilkan 19200 ban dalam bekas. Jumlah penggantian ban kendaraan bermotor juga tidak kalah besar jika dibandingkan dengan ban sepeda.
Upcycling adalah proses mengubah material buangan menjadi material/produk baru dengan kualitas yang lebih baik. Proses upcycling dapat dilakukan dengan mudah, sederhana, dan cepat.
(http://jurnal-s1.fsrd.itb.ac.id/index.php/product/article/viewFile/448/388)
(Gambar 2.1 Limbah Ban Bekas Menumpuk)
Salah satu alternatif dalam proses upcycling ban bekas adalah dengan mengolah limbah ban bekas menjadi bahan pembuat elastomer bearing pads. Berkaitan dengan mahalnya harga elastomer yang mahal berkisar antara Rp 300.000,- sampai Rp 500.000,- tergantung dari luas penampang dan tingkat response elastomer, penggunaan bahan ban bekas mampu mereduksi biaya sekitar 10%-15%.
(Gambar 2.2 Elastomer)
B. Solusi yang Pernah Ditawarkan Sebelumnya
1. Pemanfaatan limbah ban bekas sebagai bahan tambahan pembuatan aspal. Memanfaatkan limbah ban bekas sebagai bahan tambahan aspal dapat meningkatkan daya lekat aspal dengan agregat dibawahnya namun proses pengolahan aspal dengan cara pembakaran dapat menyebabkan polusi udara.
2. Pemanfaatan limbah ban bekas sebagai bahan tambahan beton. Memanfaatkan limbah ban bekas sebagai bahan tambahan beton juga dapat menimbulkan polusi udara akibat proses pengolahan akibat pembakaran.
C. Pihak-pihak yang Membantu Mengimplementasikan Gagasan 1. Bengkel dan Pengelola Sirkuit Balap.
Pihak yang menyediakan/tersedianya limbah ban bekas yang telah tidak dipakai.
2. Pemerintah.
Pihak yang memberikan izin/proses perizinan dalam pengelolaan limbah ban bekas.
3. Pabrik Daur Ulang Ban Bekas.
Pihak yang merealisasikan proses pendaurlangan limbah ban bekas.
4. Instansi Terkait Konstruksi.
Pihak yang menggunakan/membeli produk elastomer bearing pads.
D. Langkah-langkah Strategis untuk Mengimplementasikan Gagasan 1. Mencari, mengumpulkan atau membeli dengan harga murah limbah
ban bekas yang tersedia di bengkel atau di sirkuit balap.
3. Mencetak olahan ban menjadi elastomer sesuai penampang yang sudah berupa produk.
KESIMPULAN
A. Gagasan yang Diajukan
Setelah diajukan beberapa solusi dalam pengolahan limbah ban bekas, Pemanfaatan limbah ban bekas sebagai bahan pembuat elastomer bearing pads adalah solusi alternatif yang terbaik karena karakterisitk karet bekas hampir sama dengan karakteristik karet pembuat elastomer yang lebih ekonomis dan tidak merusak lingukan karena proses pembuatan tidak dilakukan pembakaran melainkan pemanasan.
B. Teknik Implementasi yang Dilakukan
1. Limbah ban bekas yang telah terkumpul disortir agar elemen elastomer sesuai dan optimal.
2. Limbah ban bekas diletakkan di mesin press dengan suhu permukaan yang panas, sehingga pada saat limbah ban bekas ditekan dapat menyatu, memadat, dan terbentuk sesuai penampang bearing pads. 3. Seteleh di press dan terbentuk sesuai penampang, elastomer dipasang
menyatu dengan penampang baja/pelat penyambung.
C. Prediksi Hasil yang Akan Diperoleh
1. Mengurangi dampak lingkungan akibat penumpukkan limbah ban bekas yang tidak terpakai.
2. Mengurangi biaya produksi pembuatan elastomer bearing pads.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.indotrading.com/showcase/elastomer, 27 Februari 2018, 22.38 WIB Kurniadi, S. 2016. Pemanfaatan Limbah Ban Dalam Bekas (Inner Tube Project), Institute Teknologi Bandung, Bandung.