-o
o
o
Waktu
Durasi
Acara
Pengisi Acara
08.30
–
09.00
30 minutes
Registrasi
Panitia
09.00 – 09.15
15 minutes
Pembukaan
Bappeda DKi Jakarta
09.15 – 09.30
15 menit
Arahan
Wakil Kepala Bappeda dan Deputi
TRLH
09.30
–
09.40
10 menit
Pre-test
Seluruh peserta
09.40
–
10.10
30 menit
Paparan Konsep Perencanaan Kolaboratif
Deputi TRLH
10.10 – 10.55
45 menit
Paparan Contoh Kasus Perencanaan Kolaboratif: 100RC
Jakarta dan Kota Layak Anak
JakBerketahanan
10.55 – 11.25
30 menit
Tanya Jawab
Deputi TRLH , JakBerketahanan
Waktu
Durasi
Acara
Pengisi Acara
pelaksanaan perencanaan kolaboratif sesuai tupoksi
massing-masing peserta
11.40 – 12.00
20 menit
Pengisian survei online: Persepsi ketahanan kota Jakarta
Fasilitator
12.00 – 13.00
60 menit
ISHOMA
13.00
–
13.15
20 menit
Pembahasan kendala, capaian, dan harapan
Fasilitator
13.15 – 13.30
15 menit
Stakeholders mapping
Fasilitator
13.30 – 13.45
15 menit
Indentifikasi Guncangan & Tekanan
Fasilitator
13.45
–
14.15
30 menit
Penilaian Aset terhadap Guncangan
Fasilitator
14.15 – 14.45
30 menit
Penentuan prioritas 12urvey12tive berdasar hasil
12survei online
–
penilaian faktor
Fasilitator
14.45 – 15.30
45 menit
Presentasi per kelompok
Fasilitator
15.30
–
15.50
20 menit
Tanggapan seluruh peserta
Fasilitator
Oswar M. Mungkasa
Deputy Governor of DKI Jakarta for Spatial Planning and
Environment
Workshop Penyusunan Perencanaan
Dengan Pendekatan Kolaboratif
Jakarta, 21 November 2017
Collaborative Governance
(Kepemerintahan Kolaboratif )
Definisi
Kolaborasi dipahami sebagai kerjasama antar aktor, antar organisasi
atau antar institusi dalam rangka pencapain tujuan yang tidak bisa
dicapai atau dilakukan secara independent.
Menurut
Ansell
dan
Gash
(2007),
pengertian
Collaborative
governance
adalah sebagai struktur organisasi pemerintahan di mana
instansi pemerintahan secara langsung mengajak para pemangku
kepentingan untuk membuat keputusan secara bersama-sama dalam
sebuah forum yang bersifat formal, berorientasi konsensus, dan ada
kebebasan, yang bertujuan untuk membuat atau melaksanakan
kebijakan publik atau mengelola program dan aset publik.
Model
governance
ini dicirikan, antara lain:
Adanya kesetaraan di antara
stakeholders
;
Sifat partisipatif dan menghindari tekanan politis dan administratif
(konsensus);
Kendati struktur formal, tetap lentur dan cenderung sederhana, dan;
Fokus terhadap penyelesaian kebijakan dan program secara lebih
efektif.
Secara umum collaborative governance muncul secara adaptif atau dengan
sengaja diciptakan secara sadar karena alasan-alasan sebagai berikut:
1. Kompleksitas dan saling ketergantungan antar institusi
2. Konflik antar kelompok kepentingan yang bersifat laten dan sulit diredam
3. Upaya mencari cara-cara baru untuk mencapai legitimasi politik (Ansell and Gash
dalam Sudarmo, 2011:104)
Setidaknya ada empat aspek penting dari
Collaborative Governance
,
yaitu:
- Eksistensi forum deliberatif,
- Aktor majemuk meliputi aktor negara dan non-negara,
- Berorientasi consensus, dan
- Terkait kebijakan publik (orientasi public goods) (Ansell & Gash 2007).
Perbedaannya Coordination, cooperation dan collaboration terletak pada sifat,
tujuan, kerjasama dan bentuk ketergantungannya.
-
Coordination
dan
cooperation
merupakan upaya organisasi dari pihak yang
berbeda untuk mencapai tujuan bersama dengan tujuan yang bersifat statis.
-
Hubungan
antar
organisasi
dalam
koordinasi
dan
kooperasi
bersifat
independen.
Those who have learn to
collaborate and improvised
most effectively have
prevailed
Charles Darwin
-Thank You!
https://pitt.academia.edu/oswarmungkasa
http://tarulh.com/
Apa itu
Perencanaan Kolaboratif?
Perencanaan kolaboratif
adalah sebuah
proses interaktif
dari
perwujudan
konsensus
(Healey, 2006), penyusunan rencana,
dan implementasinya (Margerum, 2002) sebagai sebuah cara
untuk
membangun jaringan
dan untuk meningkatkan
penyampaian pemahaman
diantara para pemangku
kepentingan terkait (Innes and Booher, 2000)
Dalam konteks Indonesia, perencanaan kolaboratif
mengkonseptualisasikan
partisipasi
dari
perspektif
Perencanaan Kolaboratif
untuk Mewujudkan
Jakarta Berketahanan
Pengantar
•
Kota yang mampu untuk
bertahan
,
beradaptasi
, dan
berkembang
ketika
menghadai berbagai
GUNCANGAN
(
shocks
)
dan
TEKANAN (
stresses
)
yang
dihadapinya.
•
Mei 2016
•
Program 100RC mendukung DKI Jakarta
dalam
membangun ketahanan kota
dengan membantu proses penyusunan
strategi ketahanan kota
dan
pelibatan
pemangku kepentingan
JAKARTA
Masalah
yang banyak dan rumit
Kemampuan
menyelesaikan
masalah
Menjadi
Kota Berketahanan
(
Resilient City
)
•
Kota yang mampu untuk
bertahan
,
beradaptasi
, dan
berkembang
ketika
menghadai berbagai
GUNCANGAN
(
shocks
)
dan
TEKANAN (
stresses
)
yang
dihadapinya.
•
Mei 2016
•
Program 100RC mendukung DKI Jakarta
dalam
membangun ketahanan kota
dengan membantu proses penyusunan
strategi ketahanan kota
dan
pelibatan
pemangku kepentingan
masalah
(
Resilient City
)
Jakarta
terpilih
menjadi bagian dari jejaring
100
RESILIENT CITIES
(100RC)
Tantangan
& Kendala
Mewujudkan
JAKARTA
BERKETAHANAN
Tidak ada yang mau
bertanggung jawab
menyelesaikan masalah
Tidak terintegrasinya
Proses Kerja Unit
Kerja Perangkat
Daerah (UKPD)
Tidak bisa
menyelesaikan masalah
secara menyeluruh
Belum ada Panduan
dan Strategi, terkait
ketahanan di DKI
Jakarta
2
2 Metode
Jakarta
Menuju Jakarta berketahanan
Mengubah
paradigma &
pandangan
Meningkatkan
pemahaman terhadap
Konsep Ketahanan Kota
Internalisasi
Konsep
Ketahanan
Dengan Cara
•
Membentuk
forum
ketahanan
•
Mensosialisasikan
Konsep Ketahanan
Melalui
Intregasi ke dalam
•
Masukan RPJMD
•
Masukan Rencana Strategis
•
Revisi dokumen perencanaan kota (RDTR, RTRW)
•
Penyelarasan agenda global (SDGs, LCMT,
Ambitious City)
1
Penyusunan
strategi
ketahanan kota.
Sebagai
metode dan
pendekatan kolaboratif
dalam menyelesaikan
masalah.
Penggunaan Metode Kolaboratif
•
Lokakarya/Workshops
•
Menyelenggarakan Seminar
•
Rencana Pelibatan Pemangku
Kepentingan
•
Media Sosial
dan Laman
Website
Strategi Ketahanan Kota
sebagai
sarana untuk
mengintegrasikan
(payung
besar)
segala
upaya
mewujudkan
jakarta yang
lebih baik.
Rencana
Pembangunan Jangka
Menengah
Daerah-RPJMD
Rencana Aksi
Nasional
–
Gas
Rumah Kaca
Rencana Aksi
Daerah
–
Gas
Rumah Kaca
Grand Design Jakarta:
Bangunan Gedung Hijau (BGH),
Persampahan, Air dan Sanitasi, Air
Tanah, Pengurangan Resiko Bencana
Berbasis Komunitas, Pertanian
Perkotaan, dan Kota Layak Anak
Urban Resilience
Ketahanan Kota
/
Urban Resilience
adalah
kapasitas individu, masyarakat, institusi, bisnis, dan
sistem dari sebuah kota untuk bisa
bertahan
,
beradaptasi
, dan
tumbuh
terhadap
tekanan (stress)
yang terus menerus dan
guncangan (shock)
besar
GUNCANGAN
AKUT
HAZARDS
SISTEM
PERKOTAAN
BENCANA
KELOMPOK
YANG
RENTAN
Ketahanan terhadap apa?
Ketahanan milik siapa?
HAZARDS
SISTEM
PERKOTAAN
BENCANA
KELOMPOK
Ketahanan terhadap apa?
Ketahanan kepada apa?
Ketahanan siapa?
HAZARDS
SISTEM
PERKOTAAN
BENCANA
KELOMPOK
YANG
RENTAN
Kerangka Kerja
Ketahanan Kota
12 penggerak yang
menentukan kemampuan
kota untuk bertahan
terhadap berbagai
dari setiap orang yang tinggal
dan bekerja di Jakarta.
Pemenuhan Kebutuhan
Dasar
Penghidupan &
Pekerjaan yang Layak
Menjamin Pelayanan
Kesehatan
Ekonomi & Masyarakat
Pengorganisasian sosial dan keuangan
yang memungkinkan masyarakat
perkotaan untuk hidup damai, dan
bertindak secara kolektif.
Mendorong partisipasi
masyarakat yang terpadu
Menjamin stabilitas sosial,
ekonomi, & keadilan
Mendorong kemakmuran
Infrastruktur & Lingkungan
Suatu keadaan dimana infrastruktur
buatan dan alami dapat memberikan
layanan yang penting, melindungi, dan
menghubungkan para penduduk kota.
Menyediakan &
meningkatkan aset alam &
buatan
Menjamin kelangsungan
layanan yang penting
Komunikasi dan mobilitas
yang dapat diandalkan
Kepemimpinan & Strategi
Kepemimpinan yang efektif,
pemberdayaan pemangku kepentingan,
dan perencanaan terpadu.
Meningkatkan
kepemimpinan &
pengelolaan efektif
Memberdayakan berbagai
Berbagai faktor
berkontribusi kepada
terwujudnya ketahanan
kota
100
Resilient Cities
AMERIKA
UTARA
BOULDER (CO) BERKELEY (CA) EL PASO (TX) LOS ANGELES (CA)
MEXICO CITY (MEXICO) NEW ORLEANS (LA)
NEW YORK CITY (NY) NORFOLK (VA) OAKLAND (CA) SAN FRANCISCO (CA)
AMERIKA LATIN
& KARIBIA
MEDELLÍN (COLOMBIA) PORTO ALEGRE
(BRAZIL) QUITO (ECUADOR) RIO DE JANEIRO
(BRAZIL
)
EROPA
BRISTOL (ENGLAND) GLASGOW (SCOTLAND)
ROME (ITALY) ROTTERDAM (NETHERLANDS) (SOUTH AFRICA)
TIMUR TENGAH
OSEANIA
ASIA SELATAN
ASIA TIMUR
RAMALLAH (PALESTINE) BYBLOS (LEBANON)
MELBOURNE
(AUSTRALIA)
CHRISTCHURCH
(NEW ZEALAND)
SURAT
(INDIA)
BANGKOK
(THAILAND)
MANDALAY
(MYANMAR)
DA NANG
(VIETNAM)
SEMARANG
(INDONESIA)
30 Kota Gelombang Pertama
CALI (COLOMBIA) SAN JUAN (UNITED STATES) SANTA FE (ARGENTINA)
SANTIAGO DE LOS CABALLEROS (DOMINICAN REPUBLIC) SANTIAGO, METRO AREA
(CHILE)
ATHENS (GREECE) BARCELONA
(SPAIN) BELGRADE
(SERBIA) LONDON (ENGLAND)
LISBON (PORTUGAL) MILAN (ITALY) PARIS (FRANCE)
THESSALONIKI (GREECE)
ACCRA (GHANA) ENUGU (NIGERIA) KIGALI (RWANDA)
AMMAN (JORDAN)
SYDNEY
(AUSTRALIA)
WELLINGTON
CITY (NEW
ZEALAND)
BANGALORE
(INDIA)
CHENNAI
(INDIA)
DEYANG
(CHINA)
HUANGSHI
(CHINA)
SINGAPORE
(SINGAPORE)
TOYAMA
(JAPAN)
33 Kota Gelombang Kedua
BOSTON (MA) CHICAGO (IL) DALLAS (TX) JUÁREZ (MEXICO) MONTREAL (CANADA)
PITTSBURGH (PA) ST. LOUIS (MO)
TULSA (OK)
AMERIKA
UTARA
AMERIKA LATIN
WASHINGTON DC MIAMI (FL) NASHVILLE (TN)
SEATTLE (WA) HONOLULU (HI) MINNEAPOLIS (MN)
ATLANTA (GA) LOUISVILLE (KY)
CALGARY (CANADA) TORONTO (CANADA) VANCOUVER
(CANADA)
BUENOS AIRES (ARGENTINA) GUADALAJARA
(METRO) (MEXICO) PANAMA CITY
(PANAMA)
BELFAST (IRELAND) TBILISI (GEORGIA)
GREATER MANCHESTER
(ENGLAND)
(REPUBLIC OF
KOREA)
KYOTO
(JAPAN)
CAN THO
(VIETNAM)
JAKARTA
(INDONESIA)
MELAKA
ADDIS ABABA(ETHIOPIA) CAPE TOWN
(SOUTH
TEL AVIV (ISRAEL) LUXOR (EGYPT)
Bermitra dengan kota-kota lain demi hari ini yang lebih baik
dan masa depan yang lebih kuat
KOORDINATOR
KETAHANAN
JARINGAN GLOBAL
STRATEGI KETAHANAN
KEMITRAAN
GLOBAL
APA ITU STRATEGI KETAHANAN 100RC?
Strategi ini merupakan rencana taktis untuk membangun ketahanan yang
mengartikulasikan prioritas ketahanan kota dan inisiatif-inisiatif yang spesifik untuk
implementasi jangka pendek, menengah, dan panjang.
TAHAP I
Siklus hidup pertama
Penyuluhan
kota-kota
Pelaksanaan
Lokakarya
Perdana
Penunjuk
an CRO
CRO siap untuk
bertugas
Kota-kota pada
strategi tahap I
Ko
de
&
Te
APA ITU STRATEGI KETAHANAN 100RC?
Strategi ini merupakan rencana taktis untuk membangun ketahanan yang
mengartikulasikan prioritas ketahanan kota dan inisiatif-inisiatif yang spesifik untuk
implementasi jangka pendek, menengah, dan panjang.
TAHAP I
TAHAP II
Siklus hidup kedua
Siklus hidup
Saat ini
CRO siap untuk
bertugas
Kota-kota pada
strategi tahap I
Kota-kota
dengan PRA
& Area
Temuan
Kota-kota pada
strategi tahap II
Penilaian
Peluang
Menuju Jakarta Kota
Konteks Kota
Aset,
Guncangan
dan Tekanan
Persepsi
TAHAP I
MENUJU
TAHAP II
K
Proses Strategi Ketahanan Kota
Inventarisasi
Aksi Kota
Penilaian
Awal
Ketahanan
Lokakarya Perdana Jakarta Menuju Kota Berketahanan
–
17 November 2016
Proses Strategi Ketahanan Kota
–
Pra Tahap 1
Dikusi panel oleh pembicara dari berbagai kota mengenai
tantangan kota berketahanan
3
CRO dari
Singapura, Bangkok,
dan
Semarang
100+
Beragam pemangku kepentingan yang
hadir; Instansi pemerintah, lembaga nasional dan
instansi kementrian, BUMN, akademisi dan institusi penelitian, komunitas masyarakat, komunitas bisnis, organisasi nasional maupun internasional, serta media.“Untuk mengembangkan strategi ketahanan kota perlu
adanya dukungan penuh dari pemerintah dan para
pemangku kepentingan”
–
Dr Supachai Tantikom, Chief
Resilience Officer Bangkok
Dari kiri ke kanan: Prof. Jo Santoso (penanggap), Purnomo Dwi Sasongko (CRO Semarang), Aw Tuan Kee (CRO Singapura), Dr. Supachai (CRO Bangkok), Wicaksono Sarosa (moderator)
Proses Strategi Ketahanan Kota
–
Pra Tahap 1
Prioritasi guncangan dan tekanan
Guncangan
Tekanan
Banjir Kemacetan
Kebakaran Keterjangkauan perumahan Demonstrasi Polusi udara
Wabah penyakit Pengelolaan sampah Kerusuhan / konflik masyarakat Narkoba
Kerusakan infrastruktur Sanitasi dan drainase yang buruk Gempa bumi Perubahan tata guna lahan
Akses ke sumber air bersih Penurunan muka tanah Korupsi
Akses ke ruang publik
Pertemuan Peluncuran Tahap I
–
Mei 2017
Identifikasi pelibatan pemangku kepentingan
+15
Perwakilan SKPD
menghadiri rapat ini
Kegiatan untuk
memberikan pemahaman umum
mengenai
keluaran
pada
Tahap I,
membangun minat dan keterlibatan
pada SKPD terkait, serta untuk
mengembangkan rencana
kerja
Bellagio CityXChange Summit
–
Mei 2017
New York Global Summit
–
Juli 2017
Kunjungan ke Semarang
–
Maret 2017
• Pemimpindari
10 kota global
denganinnovator teknologi dan investor
• mendiskusikantantangansertasolusiuntuk
memanfaatkan teknologi terbaruuntuk kota
•
±500 pemimpin
ketahanan kota dari seluruh dunia, termasuk80
CRO
berbagi ide dan inovasi, berkolaborasiuntuk solusi-solusi barudalam ketahanan kota• Sesi berbagidanpembelajaranmenuju kota berketahanan
• identifikasi awalkegiatankolaborasi
Pembentukan dan Pelatihan Sekretariat
Resilient
Jakarta
–
September 2017
Proses Strategi Ketahanan Kota
–
Tahap 1
Sesi Orientasi
untuk membekalitim sekretariat Jakarta
Berketahanan
dalampenyusunan strategi ketahanan Kotadihadiri oleh perwakilan dariBappeda, mitra strategi (AECOM), dan UCLG ASPAC
Sekretariat Jakarta Berketahanan
Rendy Primrizqi
Dr. Ir Oswar Muadzin Mungkasa
Tri Mulyani Sunarharum
Strategi
Konteks Kota
Aset,
Guncangan
dan Tekanan
Persepsi
TAHAP I
MENUJU
TAHAP II
K
Aksi Kota
Penilaian
Awal
Ketahanan
Area Temuan
Konteks Kota
Aset, Guncangan dan Tekanan Persepsi Ketahanan Inventarisasi Aksi Kota
Metode pelibatan pemangku kepentingan dari bulan Mei sampai Oktober 2017
Wawancara
dengan Bappeda
Wawancara
dengan Bappeda dan komunitas
Penilaian Awal Kota Berketahanan & Area Temuan
Pengumpulan Data
FGD RPJMD
Sesi Kerja
dengan Bappeda
Survei
500 sampel
Seminar
Lokakarya
Wawancara
dengan Bappeda
Lokakarya
Sesi Kerja
dengan penentu kebijakan
Sesi Kerja
dengan Bappeda dan pemilik aset
Strategi
Konteks Kota
Aset,
Guncangan
dan Tekanan
Persepsi
TAHAP I
MENUJU
TAHAP II
K
Proses Strategi Ketahanan Kota
Inventarisasi
Aksi Kota
Penilaian
Awal
Ketahanan
Area Temuan
Strategi
Konteks Kota
Aset,
Guncangan
dan Tekanan
Persepsi
TAHAP I
MENUJU
TAHAP II
K
Proses Strategi Ketahanan Kota
Inventarisasi
Aksi Kota
Penilaian
Awal
Ketahanan
Wawancara dengan Bappeda dan pemangku
kepentingan yang terkait
Partisipasi dalan aktivitas yang relevan dan
terkait
Sesi kerja dengan Bappeda
Proses pengumpulan data aksi kota
–
Juli sampai Agustus 2017
Dari 213 aksi kota yang dikumpukan,
154 terpilih menjadi aksi prioritas.
Wawancara dengan Karina
Pemaparan Resilient Jakarta di kegiatan FGD RPJMD
Strategi
Konteks Kota
Aset,
Guncangan
dan Tekanan
Persepsi
TAHAP I
MENUJU
TAHAP II
K
Proses Strategi Ketahanan Kota
Inventarisasi
Aksi Kota
Penilaian
Awal
Ketahanan
Survei dari 460 sampel
–
Agustus sampai September 2017
Keluaran dan Temuan Tahap 1
–
Persepsi Kota
Proses pengumpulan data persepsi kota
1649
faktor
20%
Pemerintah
31%
sektor bisnis
10%
faktor pilihan
Menilai
faktormemilih
faktor
Responden survei
Keluaran dan Temuan Tahap 1
–
Persepsi Kota
Proses pengumpulan data persepsi kota
Lokakarya persepsi kota
–
15 September 2017
Memilih
daftar 5 teratas faktor
penggerak
Identifikasi
faktor-faktor
Menilai
faktor-faktor
Mencari
koneksi antara penggerak dan
faktor-faktor
Lokakarya inibertujuanuntukMelakukan validasi
Strategi
Konteks Kota
Aset,
Guncangan
dan Tekanan
Persepsi
TAHAP I
MENUJU
TAHAP II
K
Aksi Kota
Penilaian
Awal
Ketahanan
Area Temuan
Keluaran dan Temuan Tahap 1
–
Aset, Guncangan, dan Tekanan
Proses pengumpulan data aset, guncangan, dan tekanan kota
Sesi kerja
–
Agustus sampai September 2017
Penggunaan
perangkat aset, guncangan, dan tekanan kota
membantu
menilai ketahanan aset kota Jakarta dalam menghadapi segala tantangan
yang akan dihadapi DKI Jakarta
“Aset DKI Jakarta yang cukup rentan itu antara lain terkait dengan
penyimpanan dan sumber air
baku serta pembangkit dan
sumber listrik, serta
transmisi listrik
” hasil sesi kerja dengan tim BappedaLokakarya aset dan guncangan kota
–
20 September 2017
Menilai aset
Menilai guncangan (hasil
online survey
)
Matrix asset dan guncangan teratas
Keluaran dan Temuan Tahap 1
–
Aset, Guncangan, dan Tekanan
Proses pengumpulan data aset, guncangan, dan tekanan kota
Lokakarya ini bertujuan untuk
memvalidasi
data aset yang sudah ada,
terutama dari
ahli-ahli di bidangnya
Sesi kerja tekanan kota
–
25 September 2017
Keluaran dan Temuan Tahap 1
–
Aset, Guncangan, dan Tekanan
Proses pengumpulan data aset, guncangan, dan tekanan kota
Sesi kerja ini bertujuan untuk
mengidentifikasi tekanan terpenting dan
juga hubungannya dengan aset penting
di
Jakarta
Memilih
daftar 5 teratas
tekanan saat ini
Memilih
daftar 5 teratas
tekanan di masa
yang akan datang
Strategi
Konteks Kota
Aset,
Guncangan
dan Tekanan
Persepsi
TAHAP I
MENUJU
TAHAP II
K
Aksi Kota
Penilaian
Awal
Ketahanan
Area Temuan
Proses mencapai Penilaian Awal Ketahanan dan Area Temuan
Keluaran dan Temuan Tahap 1
–
Penilaian Awal Ketahanan dan Area Temuan
Sesi kerja Penilaian Awal Ketahanan dan Area Temuan
–
26 September 2017
Sesi kerja ini bertujuan untuk
mengidentifikasi fokus area yang paling
penting untuk ketahanan kota Jakarta di masa yang akan datang
Presentasi seluruh hasil keluaran tahap 1
Mengidentifikasi daftar pertanyaan diagnostik
Identifikasi daftar panjang area temuan
Keluaran dan Temuan Tahap 1
–
Guncangan
Ketiadaan listrik
Demonstrasi
Banjir karena curah hujan
Kekeringan
Wabah Penyakit
Kegagalan Infrastruktur
Source: Bagus Indahono/EPA
https://www.theguardian.com/public-leaders-network/2015/jul/16/who-makes-a-smart-city-livechat#img-1
Source: ANTARA FOTO /Rivan Awal Lingga; http://beritadaerah.co.id/2014/02/06/infrastruktur-rusak-akibat-tingginya-curah-hujan-di-jakarta/
Source: TEMPO/Eko Siswono Toyudho;
https://metro.tempo.co/read/743545/korban-dbd-di-tangerang-terus-berjatuhan-15-meninggal
Source: AP Photo/Victor R. Caivano https://cdn.tmpo.co/data/2013/12/27/id_249963/249963_620.jpg Source: merdeka.com/Arie Basuki
https://www.merdeka.com/peristiwa/demo-anarkis-jatuhkan-martabat-bangsa.html
rce: Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
http://www.tribunnews.com/metropolitan/2015/09/29/sempat-alami-kekeringan-kini--pegadungan-kalideres-sudah-dapat-air-bersih
Keluaran dan Temuan Tahap 1
–
Tekanan
Peningkatan mobilitas
Degradasi lingkungan
Kesenjangan Sosial
Kualitas makanan
Urbanisasi
Sistem pengadaan air bersih
yang tidak berkelanjutan
Source: Antara Foto
http://www.antarabengkulu.com/berita/6763/kemarau-pdam-bagikan-air-gratis-pada-masyarakat
Source: TEMPO/Eko Siswono Toyudho;
https://en.tempo.co/read/news/2013/07/08/057494476/More-Passengers-Lower-Income-for-Commuter-Line
Source: Arie Basuki
https://www.merdeka.com/foto/jakarta/14400/20120314130720-bpom-sidak-jajanan-anak-sd-002-arie-basuki.html
Source: Liputan6.com/Angga Yuniar
http://photo.liputan6.com/read/2665996/warga-pesisir-jakarta-krisis-air-bersih
Source: TEMPO/Eko Siswono Toyudho;
https://en.tempo.co/read/news/2013/07/08/057494476/More-Passengers-Lower-Income-for-Commuter-Line
Source: Liputan6.com/Angga Yuniar