• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan sistem kerja ergonomis untuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perancangan sistem kerja ergonomis untuk"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN SISTEM KERJA ERGONOMI UNTUK MEMINIMALISIR TINGKAT KELELAHAN PADA

Laundryman is a profession that is in great demand by the people of Indonesia middle and lower lately. However, nearly 80% of those who complained about health after months of work to laundry services. Health problems that they experience will certainly give effect extends one of them reduces the effectiveness of employment and a decline in the quality of human resource curve. It is caused due because of lack of attention to the work system used by the service manager. The system does not work ergonomic safety affected not only workers but also affect the development of the laundry service business.

Key words : fatique, laundryman, human resource .I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pada kawasan yang terdapat banyak sekali mahasiswa biasanya jasa laundry menjadi sangat ngtrend.

Mengingat mahasiswa adalah golongan orang-orang yang menginginkan hal-hal praktis disamping keseharian mereka yang sangat padat dengan berbagai kegiatan. Fenomena ini membuat jasa laundry terkadang merasa kewalahan dengan pemesanan jasa mereka, karena alat yang digunakan masihlah sangat standart dan dapat terbilang manual atau menggunakan sebagian tenaga manusia. Sumber daya manusia yang digunakan biasanya terbagi menjadi beberapa job desk , ada yang bertugas sebagai delivery dan pick up man , ada yang bertugas dibagian setrika, ada yang dibagian packaging dan bagian kasir. Dari berbagai jenis job desk tersebut, bagian setrika adalah pekerjaan yang sangat banyak menimbulkan keluhan kesehatan. Sehingga menurut dari latar belakang tersebut maka perumusan masalahnya adalah bagaimana cara meminimalisir tingkat kelelahan pada operator bagian setrika.

1.2.Tujuan penelitian

 Untuk mengindentifikasi pengaruh sarana kerja dan posisi kerja terhadap kelelahan bagi operator di bagian setrika

 Mengetahui keluhan subjek (kelelahan operator) di bagian setrika dengan pendekatan pengisian kuesioner.

 Untuk mencari alternatif pemecahan masalah dalam upaya mengurangi kelelahan kerja malalui pendekatan ergonomi.

1.3.Manfaat penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah

(2)

 Diperoleh posisi sarana kerja yang baik dan tips bagi operator bagian setrika

II. Dasar teori / metodologi perancangan

Dasar teori dari kasus ini adalah displin ilmu ergonomi. Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenal sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia dalam merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sitem iitu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu dengan efektif, aman, sehat, nyaman, dan efesien ( Iftikar Z.Sutalaksana,dkk.2006.Teknik Perancangan Sistem Kerja.Bandung: ITB ). Dan metodologi perancangan ini adalah berdasarkan quisioner langsung yang diberikan kepada operator bagian setrika dan metode 5W + 1H.

III. Pembahasan

3.1. Sistem kerja operator bagian setrika

Dapat kita perhatikan dari gambar di atas, bahwa sistem kerja yang dilakukan oleh operator bagian setrika adalah :

- Duduk diatas kursi yang kecil dan tanpa senderan

- Alas setrikaan yang tingginya sama dengan tinggi perut dalam posisi duduk - Menyetrika dengan gerakan tangan kanan yang maju mundur

- Tangan kiri berada diatas alas setrika untuk membantu pekerjaan tangan kanan - Kedua tangan tanpa tumpuan

3.2. Kelelahan yang dialami operator

(3)

Setelah memberikan pertanyaan berupa quisioner kepada 6 orang operator setrika dengan deskripsi: - Berumur 16 s/d 44 tahun

- Wanita

- Sunda/Indonesia

- Jangka waktu bekerja 10 s/d 12 jam perhari

- Ukuran antropometri adalah ukuran tubuh rata-rata wanita asia/Indonesia Dengan tipe sistem kerja berikut ini :

- Kursi berbahan plastik, tanpa senderan dengan dimensi :

Panjang 36.7 cm

Lebar 36.7 cm

Tinggi 46.5 cm

- Meja berbahan kayu yang sudah paten/tidak dapat bergeser dengan dimensi :

Panjang 140.0 cm

Lebar 40.0 cm

Tinggi 48.0 cm

Berdasarkan hasil quisioner, kelelahan yang dialami oleh operator adalah sebagi berikut :

- Dari 6 operator setrika yang mengisi quisioner, 4 diantaranya mengalami sakit dibagian lengan atas, bagian bokong, dan bagian pundak.

- Dari 6 operator setrika yang mengisi quisioner, 3 diantaranya mengalami sakit dibagian pinggang dan punggung.

Dari hasil tersebut maka disimpulkan bahwa, efek kelelahan yang disebabkan oleh kegiatan yag dilakukan operator bagian sterika adalah sakit dibagian lengan atas, bagian bokong, bagian pundak,pinggang, dan punggung.

3.3. solusi untuk sistem kerja yang dapat mengurangi resiko kelelahan

Dari pengamatan yang ada, dapat disimpulkan bahwa kelelahan yang dialami oleh operator disebabkan karena bentuk kursi kerja yang tidak ergonomis, dan ruang gerak yang sangat sempit. Wickens ( 1992, h.438-441 ) mengemukakan prinsip-prinsip umum desain tempat duduk adalah: - Tempat duduk dapat menegakkan lordosan tulang punggung

- Tekanan pada sendi dan bebas statis dari otot-otot punggung dapat diminimalkan - Postur yang tetap dapat dikurangi

(4)

- Ketinggian dan kemiringan tempat duduk yang sesuai - Kedalaman dan lebar tempat duduk yang sesuai - Perlu ada bantalan tempat duduk

Sementara tidak jauh beda dengan wickens, Sritomo Wignjosoebroto (1995: 77) menungkapkan bahwa dalam menentukan ruang kerja dibutuhkan perhatian khusus antara jarak jangkau yang bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yang enak dan leluasa untuk operator dalam melakukan kegiatannya dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi. Oleh sebab itu dalam hal ini diperlukan perancangan ulang. Menurut Iftikar Z.Sutalaksana dkk (2006: 89), terdapat tiga prinsip perancangan yaitu : perancangan fasilitas berdasarkan individu ekstrem, perancangan yang disesuaikan, dan perancangan individual. Dalam kasus ini prinsip yang akan dijadikan dasarnya adalah perancangan berdasarkan individu yang ekstrem, yaitu fasilitas yang dirancang agar dapat dipakai dengan enak dan nyaman oleh sebagian orang yang akan memakainya( biasanya minimal oleh 95% pemakai).

Dan Karena itulah kursi yang memiliki desain yang lebih ergonomis seharusnya dapat menjadi solusi bagi kelelahan yang dialami operator bagian setrika.

(5)

KURSI HASIL PERANCANGAN ULANG

Material : kayu dan memiliki bantalan pada alas duduk dan bantalan tipis pada penyangga punggung.

Kursi yang digunakan operator untuk melakukan aktivitas duduk dengan jangka waktu yang sangt panjang tentu akan mengakibatkan resiko-resiko keletihan yang sangat berarti, hal ini dikarenakan fungsi dari kursi itu tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan pemakai. Oleh sebab itu, kursi dengan desain yang dapat menopang sebagian beban tubuh dan memiliki alas duduk yang cukup empuk akan memberikan tingakat kenyamanan yang lebih.serta ujung kaki kursi yang dimaksudkan diatas agar tidak mengalami banyak pergerakan agar kegiatan tetap tidak terganggu.

(6)

III. KESIMPULAN

Sistem kerja yang baik adalah hak yang dimiliki oleh setiap manusia dalam melakukan segala pekerjaannya. Karena, terjaminnya kesehatan dan keselamatan pekerja adalah tangggung jawab dari pengelola. Desain kursi, meja atau pun ruang kerja harus selalu memperhatikan keergonomisannya. Pengukuran antropometri pekerja harus dilakukan sebelum menerima jasa tenaga dari mereka agar kemudian dapat disesuaikan dengan sistem kerja yang diterapkan dalam perusahaan tersebut. Penyamarataan bentuk antropometri dari sumber daya manusia yang ada mungkin dapat menjadi solusi lain.

Daftar Pustaka :

[1] Sritomo Wignjosoebroto. 2000. ERGONOMI-STUDI GERAK DAN WAKTU- TEKNIK ANALISIS UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA, Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Iftikar Sutalaksana, Anggawisastra Ruhana, Dan H.Jann Tjakraatmadja. 2006. TEKNIK PERANCANGAN SISTEM KERJA, Bandung : Intitut Teknologi Bandung

Wickens, C.D. 1992. ENGINEERING PSYCHOLOGY AND HUMAN PERFORMANCES. HARPER COLLINS PUBLISHERS, NEW YORK

LAMPIRAN

:

Bentuk quisioner yang diajukan pada operator adalah sebagai berikut:

QUISIONER TINGKAT KELELAHAN DAN EFISIENSI

PEKERJAAN OPERATOR BAGIAN SETRIKA

(quisioner ini sebagai alat bantu dalam bentuk parameter dengan tujuan penyelesain tugas

akhir mahasiswa desain produk dalam mata kuliah ergonomi)

Silahkan :

-

Isi kolom dengan (Y) jika anda merasakan hal yang sesuai dengan pernyataan yang

diberikan.

-

Isi kolom dengan (N) jika anda merasakan hal yang tidak sesuai dengan pernyataan

yang diberikan.

(7)

1.

Kursi yang anda gunakan sangat nyaman [ ]

2.

Kursi yang anda gunakan pas dengan ukuran tubuh anda [ ]

3.

Kursi yang anda gunakan tidak mudah bergeser [ ]

4.

Alas setrika yang anda gunakan tingginya pas dan memudahkan pekerjaan

anda [ ]

5.

Alas setrika yang anda gunakan mudah tergeser [ ]

6.

Alas setrika yang anda gunakan mudah dijangkau oleh tangan [ ]

7.

Posisi anda saat sedang mengerjakan penyetrikaan nyaman [ ]

8.

Tempat anda bekerja memiliki sirkulasi udara yang cukup [ ]

Isi kolom dengan (y) jika anda mengalami hal tersebut namun jarang

dan (N) jika tidak mengalami hal tersebut sama sekali dan (J) jika

mengalaminya terkadang

[ ] anda merasa sakit dibagian pinggang

[ ] anda mengalami sakit dibagian lengan atas

[ ] anda mengalami sakit dibagian lengan bawah

[ ] anda mengalami sakit dibagian leher

[ ] anda mengalami sakit dibagian bokong

[ ] anda mengalami pusing

[ ] anda mengalami pusing dan mual-mual

[ ] anda mengalami sakit dibagian punggung

[ ] anda mengalami sakit dibagian pundak

[ ] anda mengalami badan menggigil

(8)

Jika Y da J ,tuliska a a pe yakit ya : ……….

Anda berhasil !

Referensi

Dokumen terkait

(4 markah) (b) Suatu aliran air sisa yang dihasilkan oleh suatu kawasan perumahan dengan nilai kandungan organik setara dengan 12.5 kg/m 3 , ingin diolah menggunakan loji

Bagaimana usulan perbaikan yang dirancang dalam upaya meminimalisir akar penyebab terjadinya waste defect dominan pada proses produksi AAC Block tipe 600x200x100 di PT.

1. Terlaksananya RPJMD Kabupaten Rembang tahun ke empat ke dalam rencana program kegiatan prioritas Kabupaten Rembang tahun 2009. Terciptanya sinergi program kegiatan

Bambu menyerap karbon dioksida lebih banyak dari tumbuhan lainnya yaitu sekitar 35% karena bambu merupakan tumbuhan paling aktif yang dapat tumbuh dan berkembang dengan

Yang pertama adalah dengan menjadikan satu sebuah method JavaBean untuk bertindak sebagai action handler, dan yang kedua adalah dengan membuat sebuah class instans

Berdasarkan pengujian dan analisis data tentang integrasi dan implikasi portofolio diversifikasi terdapat hubungan intergrasi dalam keseimbangan jangka panjang (kointegrasi)

Penulisan tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat mencapai derajat Sarjana Teknik di Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,

2.9 daya air potensi yang terkandung dalam air dan/atau pada sumber air yang dapat memberikan manfaat ataupun kerugian bagi kehidupan dan penghidupan manusia serta lingkungannya