UNSUR UNSUR SUMBER HUKUM NASIONAL
Yang dimaksud politik Hukum Nasional di sini adalah kebijakan pembangunan hukum nasioanl. Untuk mewujudkan satu kesatuan system hukum berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Sistem hukum nasional pada akhirnya merupakan refleksi dari isi hukum nasional dan mengandung dimensi-dimensi tujuan serta sendi-sendi nasional, yaitu sebagai berikut.
1. Hukum Nasional harus berisi dan merupakan instrument untuk mewujudkan kesejahteraan umum dan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang demokratis dan mandiri. 3. Untuk mencerminkan kepastian hukum, keadilan dan kebenaran.
a. Hukum sebagai bidang pembangunan. b. Ruang lingkup PHN
c. Penyusunan kerangka system Hukum Nasional dan pola piker hukum Nasional. A. Hukum sebagai Bidang Pembangunan
Meskipun secara keseluruhan, pembangunan nasional tetp dititik beratkan dibidang ekonomi, dengan peningkatan “status” pembangunan hukum menjadi bidang yang berardiri sendiri, mewujudkan suatu arah baru bahwa pembnagunan ekonomi dan leain-lain tidak dapat terlepas dari pembangunan huum.
Pembangunan hukum di masa yan akan mendatang tidak sekedar usaha perlengkapan mengatasi masalah yang bersifat seketika atau fighting the problem, tetapi harus sebagai usaha yang akan lebih menjamin tercapainya tujuan nasional.
Hukum bukan saja perangkat pendukung pembangunan nasional tetapi harus dipandang sebagai usaha yang akan lebih menjamin tercapainya tujuan nasioanal.
B. Ruang Lingkup Pembangunan Hukum Nasional
Pembangunan Hukum Nasional, mencakup pembangunna materi hukum, pembnagunan aparatur hukum dan pembangnan prsarana hukum, meliputi:
a) Pembangunan materi Hukum
1. Pembentukan dan pembaruan peraturan perundang-undangan.
2. Pembinaan hukum tidak tertulis baik yurisprudensil maupun hukum-hukum lainnya.
3. Inventarisasi dan penyesuaian unsur-unsur tatanan hukum yang berlaku sesuai dengan system hukum nasional.
b) Pembangunan hukum tertulis lainnya.
disiplin, pengabdian, etauladanan, dan kesejahteraan. Hal-hal tersebut dicapai dengan penyempurnan kelembagaan, penyempurnaan tata kerja dan peningkatan sumber dalam manusia. Di bidang hukum, pembangunan kelembagan meliputi pembinaan profesi hukum, penegakan hukum, pembangunan sumber daya manusia dilakukan dalam rangka menciptakan aparatur hukum yang profesioanal. c) Pembangunan sarana da prasarana Hukum
Pembangunan saana dan prasarana hukum, meliputi sistmen jaringan doumentasi dan informasi hukum, perpustakaan hukum dan lain-lain.
C. Penyusunan Kerangka SHN dan PPHN
Dua sarana ini dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan . pola pikir hukum nasional (SHN), susunan kerangka SHN yann akan mewadahi system hukum nsional harus disususn sejalan dengan Peraturan Perudang-Undangan Hukum Nasional (PPHN). SHN secara garis besar akan terdiri dari komponan utama, yaitu :
a) Sistem Isi Hukum Nasional
Terdiri atas asas-asas kaidah-kaidah hukum yang bersumber dan mendukung pancasila dan UUD 1945, pembentukan isi hukum nasional tdak terbtas pada pembangunan kaidah-kaidahnya.
Tidak kalah penting adalah pembangunan asas-asas hukum, baik yang bersifat umum (asas umum) maupun asas yang berkaitan dengan masing-masing bidang hukum (asas hukum pidana, asa hukum ekonomi dan sebagainya), setiap system hukum tidak dapat mengabaikan asas hukum (asashukum pidana, asas hukum ekonomi dan sebagainya), setiap system hukum tidak dapat mengabaikan asas hukum.
Fungsi asas hukum :
1. Sebagai tali pengikut antara berbagai kaidah hukum, uang akan menjamin keterkaitan kaidah dalam satu ikatan system.
2. Menjamin kaidah hukum dibentuk dan dilaksanakan sesuai dengan tujuan hukum (keadilan dan kepastian hukum). Misalnya asas nullun delictum adalah untuk kepastian huku dan mencegah kesewenangan-wenangan. Begitu juga asas bezit untuk benda bergerak adalah demi kepastian hukum.
4. Sebagai insturmen untuk mengarahkan penerapan kaidah hukum yang akan bertentangan dengan asas-asas hukum umum yang berlaku. Misalnya asaspraduga tak bersalah dalam perkara pidana. Hakim tidak boleh menganggap terdakwa bersalah sampai terbukti kesalahan yang dapat dipertanggungjawabkan kepadanya.
b) System Penegakan Hukum Nasional
System penegakan hukum nasional akan mencakup kelembagaan dan tata cara penegakan hukum nasional hurus dipandang dan ditempatkan sebagai bagian-bagian dari subsistem hukum nasional. Sebagaimana subsistem hukum nasional, system penegakan bukan saja menentukan tercapai-tidaknya tujuan hukum nasional, tetapi juga sebagai instrument yang menjamin dinamika isi system hukum.
c) System Pembentukan Hukum
System pembentukan hukum juga merupakan subsistem hukum nasional. Pembentukan hukum bukan sekedar menyangkutan kewenangan dan tata cara pembentukan hukum tetapi menentukan pula isi dan bentuk hukum nasional. Kemungkinan pembentukan hukum oleh satuan pemerintahan tingkat lebih rendah, atau oleh hakim tergantung pada system pembentukan hukum, yaitu sejauh mana system hukum nasional mengakui system hukum yang dibuat oleh satuan pemerintah tingkat lebih rendah dan yurisprudensi. Ketiga komponen itulah yang dinamakan system hukum nasional atau system hukum Indonesia (the Indonesian legal system).
Salah satu factor yang mempengaruhi system hukum nasional yang disebutkan di atas adalah politik hukum. Bagaimana bentuk dan corak system hukum akan ditentuin oleh politik hukum yang ditempuh pemerintah. Politik huku dalam rangka mewujdkan hukum nasional akan ditentukan oleh berbagai faktor seperti dasar dan corak polirik yang hendak dibangun; system ekonomi yang hendak dikembangkan; pemahaman tentang keamanan dan lain sebagainya. Di samping itu, tidak pula kalah pening yaitu :
1. Perkembangan masyarakat 2. Kenyataan-kenyataan masyarakat 3. Susunan masyarakat
Karena itu untuk memahami politik hukum dengan baik harus diketahui dengan tepat arah perkembangan dari berbagai aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara baik internal maupun eksternal. Karena itu polirik hukum tidak lepas dari :
1. Politik ekonomi 2. Politik budaya 3. Politik sosial
4. Politik Hankam dan dari politik itu sendiri.
Dengan emahaan tersebut dapat diperkirakan arah perkembangan hukum dan fungsi hukum, yaitu aspek-aspek kehidupan bermasyarakatdan bernegara akan menentukan apakah hukum akan menjadi instrument membangun masyarakat demokrasi dan mandiri, masyarakat yang menuju kepada keadilan social,masyarakat yang hidup dalam nanguan Negara hukum atau yang sebaliknya.
Hukum dalam kaitan dengan pembangunan hukum nasional memerlukan rumusan politik hukum yang integral dan koprehensif sebagai penjabaran lebih lanjut dari hal-hal umum yang telah digariskan dalam sasaran pembangunan. Politi hukum tersebut mencakup poitik pembangunan hukum,politik menentukan isi hukum dan politik penerapan dan penegakan hukum. Aspek-asek sumber daya system pengelolahan dan lain sebagainya harus jug mencakup didalamnya. Perubahan-perubahan politik perekonomian terutama yang menyangkut peranan kedudukan Negara dalam kegiatan perekonmian. Terdapat tiga pemikiran poliri perekonomian yang dijalankan:
1. Politik perekonmian yang mengarah pada etatisme ekonomi (paham yang lebih mementingkan Negara daripada rakyat).
2. Politik perekonomian yang mengarah pada system ekonomi pasar.