• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancangan Strategis Sistem Informasi Men (4)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Rancangan Strategis Sistem Informasi Men (4)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

EDISI 568 30 MARET 2014

!

PENGEMBANGAN RENCANA STRATEGIS SISTEM INFORMASI: KOMUNIKASI DAN PENGELOLAAN PELAKSANAAN PROYEK

Menyusun Strategi Kampanye

Prof. Richardus Eko Indrajit – [email protected]

Mengkampanyekan rencana strategis sistem informasi kepada segenap pemangku kepentingan perusahaan adalah pekerjaan yang tidak mudah. Perlu dipahami secara sungguh-sungguh bahwa tujuan mengkampanyekan keberadaan rencana strategis sitem informasi tidak semata-mata agar orang lain tahu mengenai adanya inisiatif ini, namun lebih jauh dari itu – yaitu untuk memastikan adanya dukungan dari seluruh stakeholder terhadap rencana perusahaan ini, dimana pada gilirannya nanti, seluruh pihak secara s a d a r, s u k a r e l a , d a n b e r s e m a n g a t s a m a - s a m a b e r u s a h a k e r a s u n t u k mengimplementasikannya.

!

Secara esensial, strategi untuk mempengaruhi individu agar yang bersangkutan mau memberikan dukungan penuh dalam bentuk aksi nyata cukup sederhana. Ada dua prinsip utama yang harus dipegang:

• Pertama, sang komunikator harus tahu persis tipe dan karakteristik dari individu maupun kelompok individu yang akan dipengaruhinya; kemudian

• Kedua, sang komunikator harus menggunakan cara berkomunikasi yang sesuai dengan tipe/karakteristik individu yang bersangkutan.

(2)

EDISI 568 30 MARET 2014 Premis dari metode untuk mempengaruhi orang agar mau melakukan hal sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan adalah dengan cara menaruh mereka pada zona nyamannya. Zona dimaksud adalah situasi dimana yang bersangkutan merasa nyaman dalam melakukan interaksi dengan sang komunikator. Pada saat yang bersangkutan sudah berada pada zona nyaman, maka terbangunlah rasa percaya atau “trust” antara yang bersangkutan dengan sang komunikator. Dalam status inilah maka komunikasi inter personal akan mejadi efektif jika dijalankan secara tepat.

Setiap individu memiliki zona nyamannya yang berbeda-beda, sebagai contoh:

• Individu A merasa nyaman jika berada dalam lingkungan yang formal, serba teratur, dan rapi. Sehingga sang komunikator harus mempersiapkan suatu pertemuan resmi untuk mempresentasikan dan membahas mengenai sistem informasi yang akan dibangun.

• Individu B merasa nyaman jika berada dalam lingkungan yang santai, informal, dan meriah. Sehingga sang komunikator harus mempersiapkan sebuah acara tatap muka yang dibalut dengan hiburan untuk mengenalkan inisiatif perusahaan mengenai pengembangan teknologi informasi (serius tapi santai).

• Individu C merasa nyaman jika berada dalam lingkungan yang kompetitif, penuh tantangan, dan dinamis. Sehingga sang komunikator harus mempersiapkan panggung dimana yang bersangkutan akan berorasi kepada segenap pemangku kepentingan mengenai perlunya perusahan berinovasi untuk memenangkan kompetisi.

• Individu D merasa nyaman jika berada dalam lingkungan yang memberikan keleluasan untuk mengeluarkan ide-ide kreatif dan kompetitif. Sehingga sang komunikator harus mengagendakan pertemuan untuk melakukan “brainstorming” di antara para pemangku kepentingan sistem informasi.

Untuk menerapkan strategi ini secara efektif, tentu saja sebelumnya sang komunikator harus melakukan kajian atau analisa terlebih dahulu, terutama demi mengetahui karakteristik para stakeholder kunci (mereka yang memiliki otoritas dan pengaruh dalam menentukan pelaksanaan rencana strategis sitem informasi).

akhir dokumen

Referensi

Dokumen terkait

• Keseimbangan beban kerja yang diberikan antara akvitas rutin sehari-hari di dalam perusahaan dan tanggung jawab dalam menjalankan posisi tertentu di struktur proyek;

Contohnya adalah konsep komputasi awan yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk mendapatkan layanan prima kelas dunia dengan biaya yang terjangkau, atau

Rancangan arsitektur sistem informasi yang utuh tidak saja sebatas pada komponen hardware, software, brainware, dan infoware semata, namun masalah tata kelola atau

Dengan diperolehnya peta yang detail dan lengkap mengenai status masing-masing sistem yang dimiliki pada saat ini akan mempertajam fokus dan kualitas perencanaan strategis yang

EDISI 542 4 MARET 2014 Dalam konteks analisa gap, pemetaan ini sangat penting untuk dilakukan untuk membedakan antara pengembangan komponen teknologi informasi yang

• Manfaat dalam Perspektif Operasional, seperti mengintegrasikan proses bisnis, menekan biaya operasional, memastikan kepatuhan pada regulasi internal dan eksternal,

• Jika terjadi migrasi sistem dari lama ke baru yang sangat berbeda karakteristiknya, maka usaha yang harus dilakukan sangat besar dan menyeluruh, tidak sebatas pada

• Mengembangkan dan memberlakukan aturan, mekanisme, dan prosedur yang jelas dalam hal tata kelola dimana didalamnya terkait beragam komponen seperti struktur