Pemetaan Industri Kreatif dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia telah menjadi salah satu negara didunia yang memiliki Kinerja ekonomi paling baik. Tahun 2015 lalu, kita mencatatkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) 4,79%. Lebih tinggi dari pada pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan hanya mencapai 2,4% (www.Bekraf.go.id) Iklim positif ini tentunya menjadi momen yang tepat bagi Pemerintah Pusat maupun Daerah untuk bersinergis dalam program perekonomian. Salah satu sektor riil yang sangat layak menjadi prioritas yaitu ekonomi kreatif. Berbeda dengan sektor lainnya yang sangat tergantung pada eksploitasi sumberdaya alam, kekuatan ekonomi kreatif lebih bertumpu pada keunggulan sumber daya manusia. Karya seni, Arsitektur, buku, inovasi teknologi dan animasi yang berasal dari ide-ide kreatif pemikiran manusia.
Dalam rangka mewujudkan upaya tersebut pada tanggal 20 januari 2015 melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif. Badan ini bertanggung jawab terhadap perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia dan bertugas untuk membantu Presiden dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan singkronisasi kebijakan di bidang ekonomi kreatif. Salah satu dari Visi Misinya yaitu Merancang dan melaksanakan strategi yang spesifik untuk menempatkan Indonesia dalam peta ekonomi kreatif dunia. Ada 16 subsektor yang menjadi fokus dalam pengembangan Ekonomi Kreatif yaitu Aplikasi dan Pengembang Permainan, Arsitektur, Design Interior, Desain Komunikasi Visual, Desain Produk, Fashion, Film animasi dan Video, Fotografi, Kriya, Kuliner, Musik, Penerbitan, Periklanan, Seni Pertunjukan, Seni rupa, Televisi dan Radio.
Terbentuknya Kota Baubau secara Otonom dan mandiri berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 2001 merupakan Peluang sekaligus tantangan didalam mengisi pembangunan Daerah sebagaimana tuntutan penyelenggaraan Pemerintahan, pembangunan dan pembinaan Masyarakat yang digariskan dalam Undang-undang No.32 tahun 1999 tentang pemerintahan Daerah. Dengan kewenangan tersebut maka Kota Baubau di tuntut untuk dapat meningkatkan kemandirian melalui prakarsa dan inisiatif didalam menggali potensi Sumber daya yang tersedia untuk di kelola dan dimanfaatkan bagi kesejahteraan Seluruh masyarakat Kota Baubau. berangkat dari hal tersebut Kepton Kreatif selaku Lembaga yang konsen pada Ekonomi Kreatif memandang perlu untuk Bekerja sama dengan Pihak Pemerintah serta yang terkait didalamnya untuk melakukan Pemetaan Industri Kreatif dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Baubau.
B. Rumusan Masalah
1. Kurangnya Partisipasi Pelaku Ekonomi Kreatif dalam program pembangunan Daerah 2. Kurangnya Lapangan Pekerjaan di Kota Baubau
3. Kurangnya SDM pelaku ekonomi kreatif dalam hal pemasaran 4. Kurangnya Daya saing produk lokal
C. Tujuan Penelitian
1. Pembuatan Data Base Ekonomi Kreatif 2. Pemetaan Masalah Ekonomi Kreatif
D. Manfaat Penelitian
1. Memberi Kontribusi hasil dari penelitian dalam pengembangan dan pembangunan serta lembaga.