Presentasi ini disampaikan dalam
SEMINAR NASIONAL
“Memperkuat Sistem Politik dan Kebijakan Pembiayaan Kesehatan melalui Implementasi SJSN 2014”
Makassar, 16 November 2013
dr. Ahmad Nizar Shihab, Sp.An.
No BPJS PROGRAM PESERTA
1 ASKES JK PNS, Pensiunan PNS,
Veteran, Perintis
Kemerdekaan, Jamkesmas 2 JAMSOSTEK JK, JKK, JHT dan JKM -Pengusaha
-Tenaga Kerja Swasta
3 ASABRI JP, JHT dan JKM TNI, POLRI, PNS
Kemhankam
4 TASPEN JP, JHT dan JKM PNS non Kemhankam
PROGRAM JAMINAN SOSIAL
SAAT INI
Jaminan Kesehatan Jaminan Kematian Jaminan
Kecelakaan Kerja
Jaminan Pensiun
Jaminan Hari Tua
Fragmentasi Sumber Pendanaan
Fragmentasi Segmen Penyelenggara
Fragmentasi Segmen Peserta
Fragmentasi Tingkat Iuran
KONDISI SISTEM JAMINAN
SOSIAL INDONESIA SAAT INI
JAMKESMAS : 86.400.000 (36,35) JAMKESDA : 45.595.520 (16,79%)
JAMKES oleh Perusahaan : 16.923.644 (07,12%) ASKES PNS : 16.548.283 (06,69%)
JPK JAMSOSTEK : 7.026.440 (02,96%) Commercial Insurance : 2.937.627 (01,2%)
TNI/POLRI/PNS KEMHAN : 1.412.647 (00,59%) Belum memiliki Jamkes (28%)
Prosentase Cakupan Kepesertaan
Jaminan Kesehatan Tengah Tahun 2013
• Sudah mempunyai Jamkes 72%
(176.844.161 jiwa)
• Belum memiliki Jamkes 28%
Sumber: Kemenkes, 2013
Kenapa Perlu UU BPJS ?
•
Aspek Konstitusi
•
Aspek Kebutuhan
Masyarakat
UUD 1945 Pasal 28 H ayat 1 : setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan
UUD 1945 Pasal 28 H ayat 2 : setiap orang berhak untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama
UUD 1945 Pasal 28 H ayat 3: setiap orang berhak memperoleh jaminan sosial
UUD 1945 Pasal 34 ayat 1: Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara negara
UUD 1945 Pasal 34 ayat 2: Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi rakyat
6
Jadi :
“
Jaminan Sosial merupakan
Amanah Konstitusi”
Universal Declaration on Human Right (1948)
International Convenant on Economic, Social,
and Cultural Rights (1976)
International Constitution from International
Social Security Association (1998)
International Commitment in Millenium
Development Goals by 2015 (2000)
Komitmen Internasional
ASPEK EMPIRIK
Terpenauhinya Jaminan Sosial bagi seluruh rakyat melaluiPembentukan BPJS
Aspek Kebutuhan Masyarakat
Semua penduduk RI mendapat pelayanan
kesehatan, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Pensiun, Jaminan Hari Tua dan Jaminan Kematian
Bagi yang mampu membayar iuran sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Bagi yang tidak mampu dibayarkan oleh Pemerintah
TUJUAN AKHIR SJSN
Pasal 19 ayat (1)
• Jaminan Kesehatan diselenggarakan
secara nasional berdasarkan prinsip
asuransi sosial dan equitas
Pasal 19 ayat (2)
• Jaminan Kesehatan diselenggarakan dengan tujuan agar menjamin peserta memperoleh manfaat pemeliharaan Kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan
9
Jaminan Kesehatan
Jaminan Kecelakaan Kerja
Jaminan Hari Tua
Jaminan Pensiun
Jaminan Kematian
10
PRINSIP JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
MENURUT UU SJSN
12
25 November 2011
UU No 24 Tahun 2011
tentang Badan
Penyelenggara
Jaminan Sosial
ditandatangani oleh
Presiden setelah
melalui pembahasan
antara DPR RI dengan
Pemerintah
BPJS Kesehatan
mengelola Program Jaminan Kesehatan,
BPJS Ketenagakerjaan
mengelola Program Jaminan Kecelakaan
Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua dan
Jaminan Pensiun
UU No 40 Tahun 2004 Pasal 24 ayat (3) : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial mengembangkan sistem pelayanan kesehatan, sistem kendali mutu pelayanan, dan sistem pembayaran
pelayanan kesehatan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
UU No 24 Tahun 2011
Pasal 10 huruf (f) membayarkan Manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan program Jaminan Sosial;
Pasal 11 huruf (d) membuat kesepakatan dengan fasilitas kesehatan mengenai besar pembayaran fasilitas kesehatan yang mengacu pada standar tarif yang ditetapkan oleh Pemerintah;
Pasal 11 huruf (e) membuat atau menghentikan kontrak kerja dengan fasilitas kesehatan;
13
PT
1 Januari 2014
BPJS
Tahapan Transformasi BPJS
Berdasarkan Kep. Menko Kesra No. 17/Th. 2012 , Jo No. 22 /Th. 2012 maka dibentuk Tim Penyiapan Pelaksanaan BPJS. Untuk melakukan persiapan dalam transformasi BPJS
15
DJSN
Sinkronisasi dan harmonisasi seluruh Peraturan Pelaksana yang sedang disusun
Kementerian Nakertrans
Koordinator penyusunan Peraturan Pelaksana BPJS Ketenagakerjaan
Kementerian Kesehatan
Koordinator penyusunan Peraturan Pelaksana BPJS Kesehatan
16
UU No 24 tahun 2011 tentang BPJS
Memberikan penjelasan
tentang:
Organ / Struktur
Transformasi
Badan Hukum
Fungsi, Tugas, dan Wewenang
Kewajiban
Hak
Hubungan dengan Lembaga Lain
Pengawasan
Larangan
Pelayanan Kesehatan
Unstructured > Structured
18
Sistem Pelayanan Kesehatan
Kendali Mutu
Merata (equality)
Kendali Biaya
Berkeadilan (Equity)
Terjangkau (Affordable)
Terstruktur (Structured)
Aman (Safe)
Tantangan
Praktek Kedokteran di Era BPJS
MASALAH MENDASAR BIDANG
KESEHATAN
Regulasi perlu sinkronisasi
Perilaku masyarakat kurang responsif
dalam menghadapi resiko
Akses pelayanan kesehatan terbatas
Disparitas sumber daya kesehatan
ISU BPJS-JKN Terkait dengan
Pemenuhan Kebutuhan Fasilitas
Kesehatan dan SDM Kesehatan
Antisipasi Pelayanan Primer
Antisipasi Pelayanan Sekunder dan Tersier
Pengembangan Pelayanan kesehatan
(Faskes, SDM, Obat, Alkes, Standar SDM Kesehatan, Standar Obat, Sistem Rujukan)
Partisipasi pihak swasta dan pemerintah
daerah dalam penyediaan fasilitas kesehatan
Peta : Akses Masyarakat terhadap Puskesmas
Terdapat 364 kecamatan yang belum memiliki Puskesmas
Sumber BPS , 1 Januari 2013
Aksesibilitas Puskesmas
KEKURANGAN DAN KETERSEDIAAN PERAWAT
DI PUSKESMAS 2013
•Standar kebutuhan minimal : rata-rata 6 perawat per puskesmas
•Jumlah lulusan perawat per th: sekitar 30.000 perawat.
(data BPPSDMK 2013)
KEKURANGAN DAN KETERSEDIAAN BIDAN
DI PUSKESMAS 2013
•Standar kebutuhan minimal : rata-rata 4 bidan per puskesmas
•Jumlah lulusan bidan per tahun: Sekitar 52.000 bidan
(data BPPSDMK 2013)
MANFAAT JAMINAN KESEHATAN
• bersifat pelayanan perorangan: promotif, preventif, kuratif &
rehabilitatif termasuk bahan medis habis pakai & obat sesuai keb. medis.
Manfaat
medis
• akomodasi & ambulans. Ambulans
hanya diberikan utk pasien rujukan dr Faskes dgn kondisi tertentu yg
ditetapkan oleh BPJS Kes.
Manfaat
non
medis
Pelayanan yang Tidak Dijamin
Tidak sesuai prosedur
Pelayanan dil uar Faskes Yg bekerjasama dng BPJS
Pelayanan bertujuan kosmetik
General check up, pengobatan alternatif
Pengobatan untuk mendapatkan keturunan, Pengobatan Impotensi
Yankes pada saat bencana
Pasien bunuh diri/ penyakit yg timbul akibat kesengajaan utk menyiksa diri sendiri/ narkoba
Peta Jalan Kepesertaan Menuju
Jaminan Kesehatan Semesta (
UHC
)
20% 50% 75% 100%
Pengalihan Peserta JPK Jamsostek, Jamkesmas, PJKMU ke BPJS Kesehatan
Perluasan Peserta di Usaha Besar, Sedang, Kecil & Mikro Penyusunan sosialisasi
Pengukuran kepuasan peserta berkala, tiap 6 bulan
Integrasi Kepesertaan Jamkesda/PJKMU dan askes komersial ke BPJS Kesehatan
Pengalihan Kepesertaan TNI/POLRI ke BPJS Kesehatan
Kajian perbaikan manfaat dan pelayanan peserta tiap tahun
Sinkronisasi Data Kepesertaan: JPK Jamsostek,
Jamkesmas dan Askes PNS/Sosial -- NIK
Penduduk yang dijamin di berbagai skema 148,2 jt
jiwa
124,3 juta peserta dikelola BPJS
Kesehatan
50,07 jJuta pst dikelola oleh Badan
Lain
257,5 juta peserta (semua penduduk)
dikelola BPJS Keesehatan
Tingkat Kepuasan Peserta 85%
KEGIATAN:
Pengalihan, Integrasi, Perluasan
B S K
73,8 juta belum jadi peserta
90,4juta belum jadi peserta
Perpres Dukungan Operasional Kesehatan bagi
TNI Polri
96,4 juta PBI 2,5 PBI dr non
KTP
Iuran
Ctt PBI = Penerima Bantuan Iuran
Peserta
PESERTA DAN IURAN
Beberapa Pengertian
(1)Peserta :
setiap orang, termasuk orang
asing yg bekerja paling singkat 6 (enam)
bln di Indonesia, yang telah membayar
iuran
Pekerja:
setiap orang yg bekerja dgn
menerima gaji, upah, atau imbalan dlm
bentuk lain
Pekerja Penerima Upah:
setiap orang
yg bekerja pd pemberi kerja dgn
menerima gaji atau upah
Beberapa Pengertian
(2)Pekerja Bukan Penerima Upah
: setiap
orang yg bekerja atau berusaha atas risiko
sendiri
Pemberi Kerja
:orang perseorangan,
pengusaha, badan hukum atau badan
lainnya yg mempekerjakan tenaga kerja,
atau penyelenggara negara yg
mempekerjakan pegawai negeri dgn
membayar gaji, upah, atau imbalan dlm
bentuk lainnya
PESERTA BENTUK IURAN BESARAN IURAN KET
Ranap kelas 1, kelas 2
Pasal 16B, 23 PEKERJA
PENERIMA UPAH SELAIN PNS DLL
4,5 % (per keluarga) dan
5% (per keluarga)
s/d 30 Juni 2015:
0,5% dari pekerja 4% dari pemberi kerja
mulai 1 Juli 2015:
1% dari pekerja 4% dari pemberi kerja
Ranap kelas 1, kelas 2
NILAI NOMINAL (per jiwa) Pasal 16F, 23
Iuran JKN (Perubahan Perpres 12/2013)
SASARAN PBI SUMBER
miskin & tidak mampu
sejumlah 86,4 juta jiwa
APBN 19.225/ jiwa/ bulan
19,93 T/ tahun