• Tidak ada hasil yang ditemukan

Klasifikasi dan Jenis Tanah di Bontang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Klasifikasi dan Jenis Tanah di Bontang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Kota Bontang adalah sebuah kota kecil di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia dengan letak geografis 0.137° LU dan 117.5° BT. Luas area Kota Bontang adalah 49,757 km2 dengan jumlah penduduk 163.651 jiwa pada tahun 2013. Kota ini terletak sekitar 120 kilometer dari Kota Samarinda, berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Timur di utara dan barat, Kabupaten Kutai Kartanegara di selatan dan Selat Makassar di timur. Semboyan dari Kota Bontang adalah Kota TAMAN yang berarti Tertib, Agamis, Mandiri Aman dan Nyaman.

Kota Bontang dulu merupakan sebuah hutan namun sekarang kota ini menjadi kota industri dan jasa. Mayoritas penduduk kota ini adalah pendatang. Maskipun kota kecil, Kota Bontang memiliki persebaran lahan yang cukup teratur. Kondisi geologi terhadap aspek ekonomi dan sosialnya dapat dikatakan cukup banyak. Selain itu, kekayaan lautnya juga sangat banyak sehingga menjadi pendapatan tersendiri bagi masyarakat yang tinggal di daerah laut.

Rumusan Masalah

1) Bagaimana kondisi geologi dan persebaran mineral di Kota Bontang? 2) Bagaimana persebaran lahan di Kota Bontang?

3) Bagaimana jenis tanah dan penggunaan lahan di Kota Bontang?

4) Bagaimana implikasi dari kondisi geologi, persebaran mineral, klasifikasi lahan, persebaran lahan, penggunaan dan kesesuaiannya dalam aspek ekonomi dan sosial di Kota Bontang?

PEMBAHASAN

Wilayah Kota Bontang berupa permukaan tanah yang datar, landai, berbukit dan bergelombang. Secara topografi kawasan Kota Bontang memiliki ketinggian antara 0 – 120 meter diatas permukaan laut (m dpl) dengan kemiringan lereng yang bervariasi dan terdiri dari sebagian besar wilayah daratan dan

(2)

luasan 7.211 ha atau 48,79%, Kemiringan lahan bergelombang antara 3% - 15% seluas 4.001 ha atau 27,07%, serta luas lahan dengan

kemiringan curam antara 16% - 40% hampir sama dengan luas bergelombang yaitu 24,14% atau 3.568 ha.

Kondisi Geologi Kota Bontang termasuk dalam sub bagian cekungan Kutai dengan batas fisik di sebelah Timur Selat Makassar, sebelah Selatan Sungai Santan, sebelah perbukitan sebelah Timur Gunung Lobang Batik dan sebelah Utara Sungai Temputuk. Dari aspek litologi, formasi batuan di Kota Bontang terdiri dari enam formasi batuan, yaitu.

a. Endapan Alluvium, yang tersusun oleh kerakal, kerikil, lempung dan lumpur sebagai endapan sungai, rawa, pantai dan delta.

b. Formasi Kampungbaru, yang tersusun atas batu pasir kuarsa dengan sisipan lempung, lanau dan serpih dengan sifat lunak dan mudah hancur. Formasi ini memiliki aquifer potensial di daerah Bontang dengan jenis batuan yang bertindak sebagai aquifer berupa kerikil, pasir kuarsa yang bersifat lepas, batu pasir dan pasir lempung.

c. Formasi Balikpapan, yang terdiri dari perselingan batu pasir kuarsa, batu lempung lanauan dan serpih dengan sisipan napal, batu gamping dan batubara. Formasi Balikpapan merupakan formasi terbesar di kawasan Pesisir Bontang dengan arah utara-selatan.

d. Formasi Pulau Balang, merupakan perselingan batu pasir kuarsa, batu pasir dan batu lempung dengan sisipan batubara.

e. Formasi Bebulu, yaitu formasi batuan terkecil di kawasan Pesisir Bontang yang tersusun atas batu gamping dengan sisipan lempung lanauan dan sedikit napal. f. Formasi Pamaluan, tersusun atas batu lempung dan serpih dengan sedikit napal, batu pasir dan batu gamping.

Dalam Blok Bontang batubara ditemukan dalam Formasi Kampungbaru, Balikpapan,Pulubang dan Formasi Pamaluan. Batubara dalam Formasi

(3)

serta daerah ini sebagian merupakan wilayah pemukiman, daerah industri, Hutan Lindung Bontang dan Taman Nasional Kutai. Kota Bontang juga merupakan penghasil gas alam (PT Badak NGL), pupuk dan amoniak (PT Pupuk Kalimantan Timur) dan Batubara (Indominco mandiri).

Persebaran lahan di Kota Bontang dapat dikatakan cukup merata karena tidak ada pusat kemacetan dikarenakan kepadatan penduduk. Terkadang,

sepanjang jalan bukan hanya perumahan saja, tapi adanya lahan kosong luas yang ditumbuhin pohon-pohon hijau. Meskipun begitu, Kota Bontang termasuk

kawasan yang panas karena Bontang berada dalam wilayah garis khatulistiwa. Jenis tanah Kota Bontang didominasi oleh podsolik merah kuning, aluvial dan kompleks latosol. Jenis tanah ini memiliki lapisan kuning (top soil) yang tipis, peka erosi dan miskin unsur hara. Untuk pemanfaatan lahan pertanian dan

perkebunan dibutuhkan pengolahan awal berupa perbaikan tanah (soil

stabilization) dan pengamanan hutan sehingga kestabilan tanah dan persediaan air tanah tetap terjaga.

Selain wilayah daratan, Kota Bontang juga memiliki kekayaan laut yang berlimpah. Berikut tabel penggunaan lahan di Kota Bontang:

Tabel Penggunaan Tanah di Kota Bontang

No Jenis Penggunaan lahan Luas (Ha) %

1.

a. Rumah/ Bangunan/ Gedung b. Pekarangan

c. Fasilitas Sosial d. Fasilitas Umum e. Permukiman Atas Air f. Jasa

Tambak

(4)

Sumber : Naskah Akademis RTRW Kota Bonta, Bappeda 2009

Penggunaan Lahan Wilayah Laut Kota Bontang

Sumber: RTRW Kota Bontang 2011-2030

Penggunaan sumber daya dari segi ekonomi, Gas Alam Cair (LNG) merupakan komoditi utama yang menopang perekonomian Kota Bontang. Kota ini dianugrahi kekayaan alam, terutama gas alam yang sangat besar. Pada tahun 2005 produksi LNG mencapai 42.889.510 M3. Sebagian besar produksi itu sebanyak 42.623.823 M3 untuk konsumsi ekspor. Perusahaan yang memproduksi dan mengekspor LNG adalah PT. Badak LNG & Co.

Ekspor keseluruhan Kota Bontang menghasilkan devisa sebesar US$ 8.119.872.685. Sebagian besar nilai ekspor tersebut berasal dari ekspor migas, yaitu sebesar US$ 7.216.713.333 sedangkan ekspor non migas hanya sebesar US$ 903.159.352.

Selain LNG, di Kota Bontang terdapat industri lainnya, yaitu industri yang memproduksi amoniak dan urea. Perusahaan yang memproduksi dan mengekspor urea dan amoniak dari daerah ini adalah PT. Pupuk Kaltim. Produksi amoniak pada tahun 2005 mencapai 389.099 ton. Mayoritas dari produksi tersebut untuk keperluan ekspor, sebesar 311.230,68 ton. Sedangkan produksi Urea, dalam hal ini urea curah sebesar 1.009.693,79 ton. Seperti produk industri lainnya produksi urea curah untuk ekspor, mencapai sebesar 543.782,23 ton.

No Penggunaan Luas (Ha) %

1. b. PT. Pupuk Kaltim Tbk Areal efektif utk kegiatan perikanan

Penggunaan lain

(alur rakyat, alur tanjung laut, dan kegiatan lainnya)

(5)

Dominasi berbagai industri di atas terlihat jelas dalam komposisi PDRB Kota Bontang. Dari keseluruhan nilai PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000, tahun 2005 sebesar Rp. 26,26 trilyun, konstribusi sektor industri pengolahan mencapai Rp. 24,73 trilyun atau 94,17 persen. Dominasi industri yang

berhubungan dengan hasil alam ini tidak hanya bermanfaat bagi perekonomian kota Bontang sendiri, melainkan juga menghasilkan devisa yang besar bagi negara.

Penggunaan lahan Kota Bontang dari aspek sosial sangat banyak dan berdasarkan adat istiadat dan kepercayaan turun temurun. Kegiatan ini diselenggarakan setiap tahunnya, seperti.

Pesta Laut

Untuk menyenangkan para penunggu laut agar tidak mendatangkan malapetaka bagi para nelayan dan keluarganya, masyarakat dahulu sepakat untuk melaksanakan atau menyelenggarakan upacara memberi makan laut yaitu dengan melabuh beras kuning dan kain kuning yang dibawah dengan perahu sampai ketengah lautyang dilakukan para pawang dan pembantunya.

Usai upacara biasanya para nelayan dilarang melaut untuk beberapa hari. Dalam perkembangan selanjutnya dan untuk mengisi pembangunan, acara adat tersebut dijadikan objek wisata seni budaya yang didukung oleh segenap lapisan masyarakat bontang dan pemerintah maka atas inisiatif tokoh masyarakat bontang adat istiadat Budaya Bontang tersebut disajikan dalam bentuk “Pesta Laut”.

Mencera’ Buluh (Menjammu Kampung)

Upacara ini merupakan pemberitahuan kepada penjaga Kampung bahwa dikampung tersebut akan diadakan perhelatan Pesta Laut. Perjamuan diarahkan keempat sudut kampung yaitu : Utara, Barat, Timur dan Selatan.

Sedangkan mencera’ adalah semua peralatan yang akan digunakan semua ditandai dengan darah piyal ayam kampung jantan dan betina, hal ini dilaksanakan satu atau dua hari sebelum pelaksanaan Pesta Laut.

Berbalai

Bebalai merupakan upacara adat yang dilakukan setelah Menjamu

(6)

rupa sehingga berbentuk Miniatur Bangunan berukuran 2 m x 1,5 m bertingkat memiliki tinggi lebih kurang 1 m.

Pada upacara pembukaan, Tamu utama ditepung didudukan ditepung tawari di Balai ini, kemudian setelah selesai upacara pembukaan, Balai digunakan untuk sarana pengobatan tradisional. Pada hari terakhir atau selama 3 hari sampai 5 hari, Balai tersebut diturunkan ke perahu untuk dilabuh ke laut.

Pelaksanaan Upacara Adat Melabuh Perahu

Perahu sedang, berbentuk perahu layar berwarna kuning diberi nama “Makdanakan” yang berarti Persaudaraan. Perahu tersebut berisi sesaji aneka macam makanan dan kue empat puluh macam dibawa ke laut dengan kapal (perahu), yang acara dalam Pesta Laut dibawa dengan Ponton (Anjungan Lumba – lumba) kemudian dilabuh di tengah laut, diiringi suara Adzan, tabuh gelintangan dan Gendang, disaksikan oleh Pejabat, Tamu dan Undangan lainnya. Dengan maksud agar dijauhkan dan dilepas dari musibah dan marabahaya serta wabah penyakit yang akan menimpa kampung (negeri) kita.

Ance

‘Ance’ yaitu perangkat alat terbuat dari bambu kuning, dibuat persegi empat berukuran 50 x 50 x 50 cm, berisi sesajian makanan, kue – kue, nasi beras ketan, (soko) empat warna, sepasang ayam kampung jantan dan betina, dilabuh ke laut diantar dengan iringan tabuh gendang dan gong.

Upacara adat ini biasanya dilakukan seseorang karena terikat oleh niat (hajat) yang bersangkutan misalnya terhindar dari penyakit, cita –citanya terkabul dan lain sebagainya.

Pagar Mayang

(7)

Acara Adat ini biasa dilakukan untuk pengobatan tradisional khususnya bagi yang sakit ingatan (gila) dan juga dikerjakan bagi yang mempunyai niat (hajat).

Belian Samper

Upacara Adat ini merupakan acara sakral yang dilaksanakan biasanya untuk pengobatan tradisional bagi orang sakit atau hajatan (niat) bilamana maksud yang diharapkan telah tercapai atau setelah panen dan tangkapan hasil laut

berhasil.

Untuk acara Adat Samper tersebut terbuat dari daun kelapa (janur) dan seekor burung yang terbuat dari kayu yang digunakan untuk dukun (pawang) digantung sebagai ayunan.

Erau Pelas Benua Kutai

Budaya yang berkembang di Guntung lahir dari kalangan keluarga Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura di Tenggarong, Budaya ini tumbuh dan berkembang dari budaya tradisional yang banyak dipengaruhi kebudayaan Hindu, yang kemudian berakulturasi dengan masuknya agama Islam. Ritual ini, dijadikan pula sebagai ungkapan rasa sukur pada pencipta, atas hasil alam yang berlimpah. Untuk itu kegiatan ini biasanya dilakukan pada saat selesai panen. Kata Erau berasal dari kata Eroh yang hadir pada saat masuknya Hindu, yang dapat ditafsirkan dalam arti “ramai dan penuh suka cita”. Sedangkan Pelas berarti membersihkan wilayah mereka dari unsur-unsur negatif. Secara filosofi kedua kata ini dapat dikonotasikan sebagai, pembersihan yang penuh suka cita. Yang kemudian direalisasikan dengan penyembelihan binatang dan darah yang mengalir dipercikan ke permukaan bumi, sebagai tanda syukur atas rejeki yang diberikan oleh Maha Pencipta, dan masyarakat dapat dibersihkan dari perbuatan yang negatife.

Ritual yang berdurasi satu minggu penuh pada pertengahan bulan

(8)

budaya dunia yang harus menjadi identitas budaya masyarakat dan harus terus dilestarikan.

Jadi, lahan perairan di Kota Bontang oleh masyarakatnya, selain dijadikan untuk pendapatan tersendiri, ucapan syukur dari penduduk sekitar lautpun diadakan. Kegiatan ini juga didukung oleh Pemerintah Kota Bontang dan masyarakatnya.

KESIMPULAN

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (online) http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bontang

Anonim, (online) http://disbudpar.borneohosting.net/

Pokjal AMPL PPSJ Kota Bontang, (online ) http%3A%2F%2Fppsp.nawasis.info %2Fdokumen%2Fperencanaan%2Fsanitasi%2Fpokja%2Fbp%2Fkota.bontang %2FBab

Gambar

Tabel Penggunaan Tanah di Kota Bontang

Referensi

Dokumen terkait

Ketersediaan welder di Kota Bontang yang memiliki tingkat kompetensi tinggi mengerjakan pengelasan di industri migas, membuat Badak LNG bisa mendapatkan tenaga

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar program yang menjadi fokus dalam penelitian ini telah berjalan cukup baik, Kebijakan Pemerintah Kota

Dinas Pemuda Olahraga dan pariwisata sudah berperan dalam hal perkembangan pariwisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan di Kota Bontang, hal ini berdasarkan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsiskan dan menganalisis implementasi program fasilitasi partisipasi masyarakat di Kelurahan Bontang Kuala Kota

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan tentang Peran Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian dalam Konservasi Hutan Mangrove di Kelurahan Berbas Pantai Kecamatan Bontang

Dalam kesimpulan rapat Komisi Penilai AMDAL Daerah Kota Bontang apabila tiga perempat dari anggota Komisi Peniali AMDAL Daerah Kota Bontang menyetujui dan sebagian

(1) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 9 Tahun 2002 tentang Retribusi Izin Pembuangan Limbah Cair di Kota Bontang (Lembaran Daerah

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis nilai ekonomi terumbu karang di Perairan Kota Bontang berdasarkan nilai produktivitas perikanan budidaya ikan