• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGANTAR PENDIDIKAN KETERAMPILAN HIDUP DAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGANTAR PENDIDIKAN KETERAMPILAN HIDUP DAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGANTAR PENDIDIKAN KETERAMPILAN HIDUP

Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Keterampilan

Hidup

Dosen Pengampu : Ahmad Murjoko S. Sos. M. Si.

Di susun oleh kelompok 1 : Syarofatul hasanah La Roiba Chechnya

Munisatul Aliyah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM HAJI AGUS SALIM

SEMESTER VI EKSEKUTIF

CIKARANG – BEKASI

(2)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmannirrohim.

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang dengan Kuasa-Nya tugas ini dapat terselesaikan dengan lancar, sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. Saya bersyukur karena telah dapat menyelesaikan skripsi kecil ini dengan judul “ Hakikat dan Tantangan Ilmu Pengetahuan” guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan Islam.

Saya berharap semoga tulisan ini dapat memberikan manfa’at bagi orang lain, apabila ada kesalahan dalam tulisan ini kiranya dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya, karena segala kekurangan dan kesalahan adalah sebagian dari sifat manusia, sedangkan segala kesempurnaan hanyalah milik Allah ‘azza wajalla saja. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Cikarang Barat, 23 Maret 2017

(3)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahwa pendidikan memiliki peran sangat penting dalam pembangunan bangsa, kiranya tidak ada yang meragukan. Namun tentu harus difahami, pendidikan yang mampu mendukung pembangunan adalah pendidikan yang bermutu, yaitu pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya.

Konsep pendidikan seperti itu terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki dunia kerja dan kehidupan di masyarakat, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Melalui Pendidikan Kecakapan Hidup, kita ingin menyempurnakan pendidikan di Indonesia, sehingga mampu mengembangkan potensi peserta didik demi perannya sebagai pribadi yang mandiri, sebagai anggota masyarakat dan warga negara, sebagai bagian dari lingkungan dan tentu saja sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa

B. Rumusan Masalah

(4)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Keterampilan Hidup

Pendidikan kecakapan hidup (life skills) merupakan salah satu program pendidikan nonformal yang memiliki peran penting dalam rangka membekali warga belajar agar dapat hidup secara mandiri. Badan kesehatan dunia WHO mendefinisikan bahwa kecakapan hidup merupakan sebuah keterampilan yang memiliki kemampuan untuk dapat beradaptasi dan berperilaku positif. Dengan demikian memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan dalam kehidupan secara lebih efektif (Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas, 2004). Pada dasarnya pendidikan kecakapan hidup dapat membantu warga belajar dalam mengembangkan kemampuan belajar, menyadari dan menggali potensi diri untuk dikembangkan dan diamalkan serta berani menghadapi permasalahan kehidupan serta memecahkan permasalahan tersebut dengan kreatif.

Menurut Brolin (1980) life skill atau kecakapan hidup adalah sebagai kontinum pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan oleh seseorang agar menjadi independen dalam kehidupan. Pendapat lain mengatakan bahwa life skill merupakan kecakapan yang harus dimiliki oleh seseorang agar dapat bahagia dalam kehidupan.

Sedangkan Malik fajar (2002) mengatakan bahwa life skill adalah kecakapan yang dibutuhkan untuk bekerja selain kecakapan dalam bidang akademik. Sementara itu team Broad Base Education depdiknas mendefinisikan bahwa life skill adalah kecakapan yang dimiliki oleh seseorang agar berani dan mau menghadapi segala permasalahan kehidupan dengan aktif dan proaktif sehingga dapat menyelesaikannya.

(5)

mencakup segala aspek sikap perilaku manusia sebagai bekal untuk menjalankan kehidupannya.

Dari beberapa pengertian diatas maka, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan life skill adalah pendidikan yang memberikan bekal dasar dan latihan yang dilakukan secara benar kepada peserta didik tentang nilai-nilai kehidupan yang dibutuhkan dan berguna bagi perkembangan kehidupan peserta didik. Dengan demikian pendidikan life skill harus dapat merefleksikan kehidupan nyata dalam proses pengajaran agar peserta didik memperoleh kecakapan hidup tersebut, sehingga peserta didik siap untuk hidup di tengah-tengah masyarakat. pembelajaran kecakapan hidup ini tidak dikemas dalam bentuk mata pelajaran baru, tetapi di implementasikan dalam pembelajaran.

Sedangkan pelaksanaan pendidikan life skill adalah bervariasi , disesuaikan dengan kondisi anak dan lingkungannya, namun memiliki prinsip-prinsip umum yang sama. Berikut ini adalah prinsip-prinsip umum pendidikan life skill, khususnya yang berkaitan dengan kebijakan pendidikan di Indonesia :

1. Tidak mengubah sistem pendidikan yang berlaku.

2. Tidak harus dengan mengubah kurikulum, tetapi yang diperlukan adalah penyiasatan kurikulum untuk diorientasikan dan diintegrasikan kepada pengembangan kecakapan hidup.

3. Etika-sosio-religius bangsa dapat diintegrasikan dalam proses pendidikan. 4. Pembelajaran menggunakan prinsip learning to know, learning to do,

learning to be, dan learning to live together.

5. Pelaksanaan pendidikan life skill dengan menerapkan menejemen berbasis sekolah (MBS).

6. Potensi wilayah sekitar sekolah dapat direfleksikan dalam penyelenggaraan pendidikan, sesuai dengan prinsip pendidikan kontekstual dan pendidikan berbasis luas (broad base education).

(6)

8. Penyelenggaraan pendidikan harus selalu diarahkan agar peserta didik menuju hidup yang sehat, dan berkualitas, mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang luas serta memiliki akses untuk mampu memenuhi hidupnya secara layak.

B. Macam-Macam Life Skill

Secara garis besar macam-macam life skoll dapat dikelompokkan menjadi dua; yaitu kecakapan hidup yang bersifat umum (General Life Skill/ GLS) dan kecakapan hidup yang bersifat khusus (Specific Life Skill/SLS).

1. Kecakapan Hidup yang bersifat umum (Generic Life Skill)

Merupakan kecakapan yang diperlukan oleh siapapun, baik yang bekerja, yang tidak bekerja dan yang sedang menempuh pendidikan. Kecakapan ini terbagi lagi menjadi 2, yaitu:

a. Kecakapan personal (Personal Skill)

Kecakapan personal adalah suatu kemampuan berdialog yang diperlukan oleh seseorang untuk dapat mengaktualisasikan jati diri dan menemukan kepribadiannya dengan cara menguasai serta merawat raga dan jiwa atau jasmani dan rohani. Kecakapan personal ini meliputi:

1) Kecakapan mengenai diri (self awarness skill)

Yaitu kecakapan yang meliputi kesadaran sebagai makhluk Tuhan, kesadaran akan eksistensi diri dan kesadaran potensi diri.

2) Kecakapan berpikir (thinking skill)

kecakapan rasio adalah pola pemikiran yang mengutamakan akal dalam berpikir. Mencakup antara lain: kecakapan menggali dan menemukan informasi, kecakapan mengolah informasi dan mengambil keputusan serta kecakapan memecahkan masalah secara kreatif.

b. Kecakapan sosial (Social Skill)

(7)

pembelajaran; yaitu meliputi kompetensi bekerja sama dalam kelompok, menunjukkan tanggung jawab sosial, mengendalikan emosi dan berinteraksi dalam masyarakat dan budaya lokal serta global yang dapat menimbulkan hubungan yang harmonis. Kecakapan sosial ini dapat diwujudkan berupa:

1) Kecakapan berkomunikasi (communication skill)

Dalam berkomunikasi baik itu dalam hal tulisan maupun secara lisan maka diperlukan kecakapan. Dikarenakan saat berinteraksi dan berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Dalam realitanya berkomunikasi tidaklah mudah, karena sering kali orang tidak mau menerima pendapat lawan bicaranya, bukan karena isinya namun dalam penyampaiannya yang kurang berkesan. Akan tetapi Dalam hal ini maka diperlukan kemampuan untuk memilih kata yang benar agar dimengerti oleh lawan bicaranya.

2) Kecakapan bekerja sama (collaboration skill)

Selaku makhluk sosial Kerja sama atas dasar empati sangat diperlukan mengingat karena manusia taklepas dari kerja sama untuk membangun semangat komunalitas yang harmonis. Kecakapan yang diperlukan meliputi:

a) Kecakapan bekerja dalam tim dengan empati, bersama teman setingkat (teman sejawat). Kecakapan bekerjasama ini membuat teman setingkat sebagai partner kerja yang terpercaya dan menyenangkan.

(8)

2. Kecakapan yang bersifat Khusus (Spesific Life Skill) a. Kecakapan Kejuruan (Vocational Skill)

Kecakapan kejuruan adalah kecakapan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan tertentu yang terdapat dimasyarakat.

b. Kecakapan Akademik (Academic Skill)

Kecakapan akademik atau yang sering disebut dengan berpikir ilmiah yang pada dasarnya merupakan pengembangan dari kecakapan berpikir rasional pada General Life Skill. Kecakapan akademik ini meliputi kecakapan mengidentifikasi variabel, menghubungkan variabel, merumuskan hipotesis dan kecakapan melaksanakan penelitian.

C. Tujuan Pendidikan Keterampilan Hidup

Tujuan pendidikan life skill menurut Team Broad Base Education Depdiknas bahwa tujuan pendidikan life skill adalah untuk :

1. Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi.

2. Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk untuk mengembangkan pembelajaran yang fleksibel, sesuai dengan prinsip pendidikan berbasis luas. 3. Pemanfaatan sumber daya di lingkungan sekolah, dengan memberi peluang

pemanfaatan sumber daya yang ada di masyarakatr, sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah.

4. Mengembangkan potensi manusiawi peserta didik menghadapi perannya dimasa mendatang.

5. Membebankan pembelajaran yang fleksibel dan memanfaatkan potensi SDM yang ada di masyarakat dengan prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). 6. Membekali peserta didik dengan kecakapan hidup debagai pribadi yang

mandiri.

(9)
(10)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan life skill adalah pendidikan yang memberikan bekal dasar dan latihan yang dilakukan secara benar kepada peserta didik tentang nilai-nilai kehidupan yang dibutuhkan dan berguna bagi perkembangan kehidupan peserta didik. Dengan demikian pendidikan life skill harus dapat merefleksikan kehidupan nyata dalam proses pengajaran agar peserta didik memperoleh kecakapan hidup tersebut, sehingga peserta didik siap untuk hidup di tengah-tengah masyarakat. Pembelajaran kecakapan hidup ini tidak dikemas dalam bentuk mata pelajaran baru, tetapi di implementasikan dalam pembelajaran.

B. Saran

(11)

DAFTAR PUSTAKA

https://ahmadasen.wordpress.com/2009/01/26/pendidikan-life-skill/ http://sholihfikr.blogspot.co.id/2014/10/mcam-macam-life-skill.html

http://www.jejakpendidikan.com/2016/04/jenis-jenis-pendidikan-kecakapan-hidup.html

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi kalimat imperatif dalam komunikasi yang terdapat dalam film, antara lain : - Perintah, Keinginan, Undangan, Peringatan dan Harapan.

Hasil monitoring yang ditampilkan pada layar LCD pada KWH Meter mempunyai hasil yang sama dengan yang dipancarkan melalui modul WiFi ESP 8266, dan jarak modul WiFi ESP8266 dengan

Peneliti : Bagaimana cara penemuan kembali arsip dinamis pada Kantor Dirjen Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWS-SO) Yogyakarta kaitannya dengan

Penerapan target costing pada perusahaan akan membuat perusahaan tersebut berusaha mencapai target cost yang telah ditentukan sehingga perusahaan akan berusaha

Salah satu teknologi yang dapat memaksimalkan resource pada jaringan yaitu jaringan Metro Ethernet yang dimana merupakan jaringan yang di implemntasikan pada area Metropolitan

Peta Ancaman Tanah Longsor Metode SNI Dari hasil pemetaan ancaman SNI, diperoleh sebesar 70,495% dari wilayah Kabupaten Banjarnegara memiliki tingkat ancaman tinggi,

I. di ka\\asan scbelah selatan Jl. l'gaglik dan tcnnasuk kcdalam Kclurahan Tambal..sari dan bcrbatasan dengan Kelurahan Kapasari dan Kclurahan Tambal.rejo.

Dari beberapa contoh kasus yang dikemukakan anggota milis Dunia Wirausaha, ada usul untuk menyediakan usaha yang meng-supply koneksi internet ke para mahasiswa kos dengan harga