Laporan Perkembangan Kredit M ikro, Kecil dan M enengah (M KM ) 1
Direktorat Kredit, BPR dan UM KM - BANK INDONESIA
LAPO RAN P
ERKEM BAN GAN KRED IT M KM
1
T
RIWULAN
III
2010
*)
1Kredit MKM terdiri dari : 1) Kredit mikro, yakni kredit dengan plafon sampai dengan Rp50 juta, 2) Kredit kecil, yakni kredit dengan plafon lebih dari Rp50 juta sampai dengan Rp500 juta, dan 3) Kredit menengah, yakni kredit dengan plafon lebih dari Rp500 juta sampai dengan Rp5 miliar. Kredit MKM tidak termasuk kartu kredit yang pada posisi September 2010 mencapai Rp32,9 triliun dan sudah termasuk pembiayaan oleh Bank Umum Syariah serta penyaluran kredit oleh BPR Konvensional dan Syariah s.d September 2010.
2 Net ekspansi adalah hasil pengurangan antara baki debet pada suatu periode dan baki debet pada akhir tahun sebelumnya (sudah memperhitungkan pelimpahan dan angsuran).
Sumber data: Bank Indonesia (Direktorat Kredit, BPR dan UMKM), diolah dari LBU dan LBBPR/LBBPRS. *) Angka Sementara
I. NET EKSPANSI KREDIT M KM2
M asih kondusifnya situasi ekonomi makro
yang ditunjukkan oleh nilai kurs dan inflasi yang stabil disertai upaya untuk mencapai
target pada akhir tahun mendorong
perbankan untuk meningkatkan penyaluran kreditnya. Hal ini tercermin dari net ekspansi kredit M KM yang hingga akhir Triw ulan III 2010 telah mencapai Rp147,6 triliun atau 85,33% dari Rencana Bisnis Bank (RBB) kredit M KM 2010 (revisi) sebesar Rp172,9 triliun. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan net ekspansi kredit M KM Triw ulan III 2009 yang hanya mencapai Rp69,8 triliun atau 50,87% dari RBB 2009 sebesar Rp137,2 triliun.
Berdasarkan Jenis Penggunaan, kontribusi
terbesar pada net ekspansi kredit M KM hingga Triw ulan III 2010 adalah Kredit Konsumsi yaitu Rp69,9 triliun (47,4% ), disusul Kredit M odal Kerja dan Kredit Investasi berturut-turut sebesar Rp61,4 triliun (41,6% ) dan Rp16,3 triliun (11,0% ).
M enurut sektor ekonomi, sektor dengan
pangsa terbesar setelah sektor lain-lain sebesar Rp98,7 triliun adalah sektor Jasa Sosial sebesar Rp20,4 triliun, disusul oleh sektor Perindustrian dan Jasa Dunia Usaha berturut-turut sebesar Rp9,8 triliun dan Rp9,6 triliun. Sedangkan sektor pertanian masih menunjukkan angka negatif.
Berdasarkan kelompok bank, pangsa terbesar
net ekspansi hingga Triw ulan III 2010 berada
Jakarta menjadi propinsi dengan net ekspansi kredit M KM tertinggi yaitu Rp49,8 triliun
(Rp730,3 triliun). Berdasarkan jumlah
rekening, rekening kredit M KM meningkat
meningkat dibanding pangsa pada akhir Triw ulan III 2009 sebesar 52,3% .
Pertumbuhan baki debet kredit M KM pada
Laporan Perkembangan Kredit M ikro, Kecil dan M enengah (M KM ) 2
Direktorat Kredit, BPR dan UM KM - BANK INDONESIA tinggi dibandingkan pertumbuhan baki debet
kredit M KM tahun sebelumnya (Triw ulan III 2009) sebesar 12,7% . Angka pertumbuhan tersebut juga lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan total kredit perbankan sebesar 21,5% pada periode yang sama. Total baki debet kredit perbankan pada akhir Triw ulan III 2010 adalah Rp1.694,5 triliun.
III. PERKEM BANGAN BAKI DEBET KREDIT M KM M ENURUT PLAFON
Berdasarkan plaf on kredit (jenis kredit M KM )
pada akhir Triw ulan III 2010, pangsa terbesar kredit M KM merupakan kredit kecil yaitu
40,3% (Rp368,1 triliun), selebihnya
merupakan kredit mikro sebesar 30,9%
(Rp282,3 triliun) dan kredit menengah
sebesar 28,9% (Rp264,0 triliun).
Jenis kredit M KM yang mengalami
pertumbuhan terpesat pada Triw ulan III 2010 (yoy) adalah kredit kecil yakni sebesar 38,0% ,
diikuti oleh kredit menengah dan kredit mikro berturut-turut sebesar 23,0% dan 13,5% .
IV. PERKEM BANGAN BAKI DEBET KREDIT M KM M ENURUT KELOM POK BANK PEM BERI KREDIT
Berdasarkan kelompok bank pemberi kredit,
pada akhir Triw ulan III 2010, kelompok bank dengan baki debet kredit M KM terbesar adalah kelompok Bank Sw asta Nasional Devisa yaitu sebesar Rp343,8 triliun (37,6% ) diikuti oleh kelompok Bank Persero yang menyalurkan kredit M KM sebesar Rp321,1 triliun (35,1% ), dan kelompok BPD yang
menyalurkan sebesar Rp124,0 triliun
(13,6% ).
V. PERKEM BANGAN BAKI DEBET KREDIT M KM M ENURUT SEKTOR EKONOM I
M enurut sekt or ekonom i, selain sektor
lain-lain, alokasi kredit M KM pada akhir Triw ulan III 2010 terbanyak diberikan kepada sektor Perdagangan yaitu sebesar 22,3% (Rp204,2 triliun), Jasa Dunia Usaha 6,2% (Rp56,9 triliun), Perindustrian 5,9% (Rp54,4 triliun) dan Jasa Sosial 3,2% (Rp29,2 triliun).
VI. PERKEM BANGAN BAKI DEBET KREDIT M KM M ENURUT JENIS PENGGUNAAN
Berdasarkan jenis penggunaan, pada akhir
Triw ulan III 2010, sebesar Rp477,1 triliun (52,2% ) dari kredit M KM merupakan kredit konsumsi, selebihnya sebesar Rp355,6 triliun (38,9% ) digunakan sebagai kredit modal kerja dan Rp81,8 triliun (8,9% ) sebagai kredit investasi.
Hingga akhir Triw ulan III 2010 kredit mikro
dan kredit kecil sebagian besar digunakan untuk kegiatan konsumtif. Pada kredit mikro
penggunaannya untuk konsumsi sebesar
Rp181,8 triliun atau 64,4% dari total kredit mikro, dan pada kredit kecil sebesar Rp242,9 triliun atau 66,0% dari total kredit kecil. Sedangkan kredit menengah sebagian besar digunakan untuk kegiatan produktif, yaitu kredit modal kerja sebesar Rp174,6 triliun (66,1% dari total kredit menengah).
Pertumbuhan baki debet kredit M KM pada
Laporan Perkembangan Kredit M ikro, Kecil dan M enengah (M KM ) 3
Direktorat Kredit, BPR dan UM KM - BANK INDONESIA kredit modal kerja dan kredit konsumsi
masing-masing sebesar 25,6% dan 23,9% .
VII. PERKEM BANGAN BAKI DEBET KREDIT M KM sedikit meningkat dibandingkan akhir Triw ulan III 2009 yakni 64,8% (Rp473,4 triliun). 2,5% (Rp31,1 triliun dan Rp22,8 triliun).
Khusus untuk perbankan di Kaw asan Tim ur
Indonesia (KTI), baki debet kredit M KM pada akhir Triw ulan III 2010 mencapai Rp143,4 triliun, tumbuh sebesar 23,1% dibandingkan Triw ulan III 2009. Pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit M KM di Kaw asan Barat Indonesia (KBI) yaitu sebesar 25,6% .
Dari sisi kinerja kredit, NPL-gross kredit M KM di KTI pada akhir Triw ulan III 2010 adalah 2,49% , menunjukkan peningkatan kinerja jika dibandingkan akhir Triw ulan III 2009 (3,09% ).
Demikian pula NPL-gross untuk kredit M KM di
KBI yang pada akhir Triw ulan III 2010 sebesar
M KM sebesar 3,04% , membaik dibandingkan akhir Triw ulan III 2009 sebesar 3,69% .
Pada akhir Triw ulan III 2010, kredit M KM
dengan NPL-gross terbesar adalah kredit mikro
yaitu sebesar 3,73% , diikuti kredit menengah dan kredit kecil masing-masing sebesar 3,52% dan 2,17% . Hal yang sama terjadi pada Triw ulan III 2009, di mana saat itu NPL-gross terbesar adalah kredit mikro sebesar 4,50% diikuti kredit menengah dan kecil masing-masing sebesar 4,21% dan 2,53% .
Berdasarkan jenis penggunaan, pada akhir
Triw ulan III 2010 kredit M KM dengan kinerja
kredit terburuk (NPL-gross terbesar) adalah
kredit modal kerja yaitu sebesar 4,24% , diikuti oleh kredit investasi sebesar 3,57% dan kredit konsumsi sebesar 2,06% .
M enurut sektor ekonomi, kredit M KM dengan
kinerja terburuk pada akhir Triw ulan III 2010
adalah sektor konstruksi dengan NPL-gross
5,74% , diikuti sektor pertanian (5,17% ), serta
sektor perindustrian dan pengangkutan
dengan NPL masing-masing 4,86% .
IX. KELONGGARAN TARIK KREDIT M KM
Kelonggaran tarik kredit M KM Bank Umum
(tidak termasuk BPR dan BPRS) pada Triw ulan III 2010 sebesar 4,3% , menurun dibanding Triw ulan III 2009 (9,8% ). Rasio kelonggaran tarik terbesar terdapat pada kelompok Bank Umum Sw asta Nasional Devisa sebesar 8,0% diikuti oleh kelompok Bank Asing sebesar 6,7% .
Dibandingkan Triw ulan III 2009, peningkatan
terbesar rasio kelonggaran tarik kredit M KM dialami Bank Asing dari semula 4,5% pada Triw ulan III 2009 menjadi 6,7% pada Triw ulan III 2010.
Dilihat dari nominalnya, kelonggaran tarik
terbesar ada pada kelompok Bank Umum Sw asta Nasional Devisa sebesar Rp27,6 triliun diikuti oleh Bank Persero sebesar Rp3,7 triliun.