• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PROFIL KABUPATEN TAPANULI TENGAH - DOCRPIJM 1483154368BAB 4 (Propil Kab Tapteng) Finaldocx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV PROFIL KABUPATEN TAPANULI TENGAH - DOCRPIJM 1483154368BAB 4 (Propil Kab Tapteng) Finaldocx"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PROFIL KABUPATEN TAPANULI TENGAH

4.1. GEOGRAFI DAN ADMINISTRATIF WILAYAH

Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Utara yang memiliki luas 2.194,98 Km2 (219.498 Ha), yang terletak pada koordinat 1°11’00” - 2°22’0” lintang utara, serta 98°07’ - 98°12’ BT Bujur Timur dengan batas-batas sebagai berikut:

- Sebelah Utara berbatas dengan Provinsi NangroeAceh Darussalam; - Sebelah Selatan berbatas dengan Kabupaten Tapanuli Selatan;

- Sebelah Timur berbatas dengan Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasudutan dan Kabupaten Pakpak Barat;

- Sebelah Barat berbatas dengan Kota Sibolga dan Samudera Hindia.

Kabupaten Tapanuli Tengah terdiri dari 20 kecamatan dengan jumlah penduduk mencapai 324.006 Jiwa dan kepadatan penduduk 148 Jiwa/Km2. Luas wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah adalah 2.194,98 Km2 atau sekitar 3,03% dari luas Provinsi Sumatera Utara (72.516,69 Km2) sebagaimana dapat dilihat pada peta orientasi dan batas administrasi wilayah sebagaimana terlampir pada peta 1.1 dan peta 1.2.

Kabupaten Tapanuli Tengah terdiri dari 20 Kecamatan dan 215 desa/kelurahan dengan Ibukota Kabupatennya adalah Pandan. Kecamatan Manduamas merupakan Kecamatan terjauh dari Ibukota Kabupaten, sedangkan Kecamatan Tukka adalah Kecamatan dengan jarak terdekat dari Ibukota Kabupaten. Adapun luas masing-masing dari kecamatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1

berikut.

Tabel. 4.1. Luas Wilayah per Kecamatan di Kabupaten Tapanuli TengahTahun 2013

No Kecamatan Luas (Km2) Desa/Kelurahan

1 Pinangsori 78,32 10

2 Badiri 129,49 9

3 Sibabangun 284,64 7

4 Lumut 105,98 6

5 SukaBangun 49,37 6

6 Pandan 36,31 22

7 Tukka 148,92 5

8 Sarudik 25,92 9

9 TapianNauli 83,01 9

10 Sitahuis 50,52 6

11 Kolang 400,65 14

12 Sorkam 116,25 21

13 Sorkam Barat 44,58 12

(2)

ProfilKab. Tapanuli Tengah IV. 2

4.2. DEMOGRAFI

JumlahpendudukKabupatenTapanuli TengahberdasarkanhasilSensusPenduduk (SP) 2010adalah311.232jiwadengan kepadatan penduduk sebesar 142 jiwa per Km2.Pada tahun 2013 jumlah penduduk mencapai 324.006 Jiwa dan kepadatan penduduk 148 Jiwa/Km2.

Tabel. 4.2. Luas Wilayah, JumlahRumahTangga, Penduduk, PersebaranPenduduk

Tapanuli Tengah 324006 71134 147.61

(3)
(4)
(5)

Komposisi penduduk di Kabupaten Tapanuli Tengah lebih banyak laki-laki (50,19%) dari pada perempuan (49,81%) sehingga rasio untuk jenis kelamin pada tahun 2013 sebesar 100,75%.

Tabel 4.3. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Jumlahpendudukmiskin di Kab.Tapanuli Tengahpadatahun2013 meningkat 2.384 Jiwa (4.58%)

dibandingkanpadatahun 2012 sebesar 49.613

Jiwa.Angkagariskemiskinanselamalimatahunterakhirmengalamipeningkatanpadatahun 2008sebesar 210.534 rupiah/kapita/bulandanpadatahun 2013 sebesar 288.774 rupiah/kapita/bulan.

Tabel. 4.4. JumlahPendudukMiskinKabupatenTapanuli Tengah

Tahun Garis

Kemiskinan

Jumlah Penduduk

Miskin Persentase

2009 216405 57.01 17.83

2010 240457 52.20 16.74

2011 266261 52.20 15.96

2012 275330 49.60 15.03

2013 288774 52.00 15.41

(6)

ProfilKab. Tapanuli Tengah IV. 6 Grafik. 4.1. JumlahPendudukMiskinKabupatenTapanuli Tengah

Pertumbuhanpendudukadalahperubahanjumlahpenduduk di suatuwilayahtertentupadawaktutertentudibandingkanwaktusebelumnya.Indikatortingkatpertumbuhanp enduduksangatbergunauntukmemprediksijumlahpenduduk di suatuwilayahdimasa yang akandatang. Dengandiketahuinyajumlahpenduduk yang akandatang, diketahui pula kebutuhandasarpendudukini, termasukkebutuhandalambidangsosialdanekonomi. Berdasarkan data statistik di tingkatkabupatendiketahuibahwapertumbuhanpenduduk rata-rata KabupatenTapanuli Tengah daritahun 2005-2013adalahsebesar2,81% jiwa/tahunsebagaimanaterlihatTabel4.4 dantampilan diagram di bawahini.

Tabel 4.5

Jumlah Penduduk Menurut Pertambahan Penduduk di Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2005-2013

Tahun JumlahPenduduk (Jiwa)

Kepadatan (Jiwa/Km2)

LajuPertumbuhan (%)

2005 286.124 130 -

2006 297.846 136 4,45

2007 305.922 193 2,97

2008 314.632 143 3,11

2009 323.563 147 3,11

2010 311.232 142 4,33

2011 314.142 143 1,03

2012 318.908 145 1,67

2013 324.006 147 1,76

Sumber : BPS Kab. Tapanuli Tengah 2013

4.3. KARAKTERISTIK WILAYAH

4.3.1. Topografi

(7)

PandanadalahIbukotaKabupatenTapanuli Tengah yang beradapadaketinggianantara 0-1.000 m diataspermukaanlaut.Umumnyasetiapkecamatan yang ada di Tapanuli Tengah memilikiketinggian yang bervariasiyaituantara 0-1.000 m diataspermukaanlaut, karenaumumnyakecamatan yang ada di KabupatenTapanuli Tengah berada di sepanjangpesisirPantai Barat Sumatera Utara

denganketinggianantara 0-8 m

diataspermukaanlautdankearahtengahmerupakankawasanperbukitan yang memilikiketinggian di atas 100 m daripermukaanlaut. Hanyabeberapakecamatan yang tidakberada di pesisirpantaidanterletakdiketinggianantara 100-1.266 diataspermukaanlaut, sepertiKecamatanBarus Utara, KecamatanPasaribuTobing, KecamatanSitahuis, KecamatanTukka, KecamatanSukaBangun, KecamatanLumutdanKecamatanSirandorung.

4.3.2. Kelerengan

Petakemiringanlerengditurunkandaripetatopografi,

karenapenataanruangdanperuntukannyabanyaksekaliditentukanolehkondisikemiringansuatuwilayah ,

demikianjugapengembanganjaringanutilitassangatdipengaruhiolehbesarnyakemiringanlerengini.Wil ayah KabupatenTapanuli Tengah terbagidalambeberapatipologikelerengan yang bervariasiterdiridarikelerenganDatar (0 – 8 %), Berombak (8 – 15 %), Bergelombang (15 – 25 %), Curam (25 – 40 %) danTerjal (> 40 %).

4.3.3. Morfologi

Morfologiadalahpengelompokanbentukbentangalamberdasarkanrona,

kemiringanlerengsecaraumumdanketinggiannyapadabeberapasatuanmorfologi :

Satuanmorfologidataranadalahbentukbentangalam yang didominasiolehdaerah yang relatifdataratausedikitbergelombangdengankisarankemiringanlereng 0%- 5%.Lebihrincilagisatuanmorfologidataraninidapatdibedakanatasduasubsatuan, yakni: subsatuanmorfologidataranberkisarantara 0% - 2%; dansubsatuanmorfologimedanbergelombangdengankisarankemiringanlereng>2% - 5%.

Satuanmorfologiperbukitanadalahbentukbentangalam yang memperlihatkan relief baikhalusmaupunkasar, membentukbukit-bukitdengankemiringanlereng yang bervariasi.Secaralebihrincisatuanmorfologiperbukitandapatdibagiatastigasubsatuan, yakni: subsatuanmorfologiperbukitanlandaidengankemiringanlerengantara 5% - 15%; subsatuanmorfologiperbukitansedangdengankemiringanlerengantara 15% - 40%; subsatuanmorfologiperbukitanterjaldengankemiringanlebihdari 40%.

Satuanmorfologitubuhgunungberapimerupakansubsatuanperbukitansedanghinggaterjal

,namunmembentukkerucuttubuhgunungberapi.Wilayah KabupatenTapanuli Tengah dapatdiklasifikasikankedalambeberapakategorisatuanmorfologi.

4.3.4. Geologi

(8)

ProfilKab. Tapanuli Tengah IV. 8  Qh = Aluvium : Kerikil, pasir dan lempung;

 Qp = Aluvium Tua : kerikil, pasir dan lempung;

 Tmitj = Diorit Tinjoan : diorit berukuran sedang – kasar, kaya akan pirit;

 Tmba = Formasi Barus : batu lumpur gampingan, batu pasir dan batu gamping;

 Tmvo = Formasi Gunung Api Toru : lava andesit dan aglomerat

 Puk = Formasi Kluet : batusabak, filit, arenit kuarsa malihan, batugamping malihan;

 Tlsb = Formasi Sibolga : batu pasir, batu lanau, batu lumpur, konglomerat;

 QTt = Formasi Tutut : Konglomerat, batu pasir, sedikit batulanau dan batu lumpur;

 MPisl = Komplek Sibolga : granit, sedikit granit berwarna terang, diorit, aplit, pegmatif;

 Qvt = Tufa Toba : batuan polemik bersusunan riolit-dasit, aliran tufa kristal, gelas, debu dengan sedikit tufa eksposif pada bagian atas.

4.3.5. Jenis Tanah

Jenis tanah di Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan susunan tanah yang terdiri dari berbagai gabungan jenis tanah. Dimana susunan tanah yang ada merupakan dari berbagai jenis materi tanah seperti Aluvial, Andosol, Grumosol, Latosol, Podsolik coklat, Podsolik merah kuning.

Kedalaman efektif tanah diperinci menurut kedalaman adalah sebagai berikut :

 < 30 cm terutama terdapat di kawasan pesisir Kabupaten Tapanuli Tengah;

Umumnya tanah dengan kedalaman ini terdapat dibagian pesisir, yaitu kecamatan-kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah yang memiliki kawasan pantai, seperti Pinangsori, Badiri, Pandan, Sarudik, Tapian Nauli dan kecamatan yang memiliki kawasan pesisir lainnya.

 30 - 60 cm terdapat mengarah kebagian hulu atau tengah Kabupaten Tapanuli Tengah yang dekat ke pesisir;

60 - 90 cm dan > 90 cm berada tersebar di seluruh kecamatan.

4.3.6. Hidrologi

Mempedomani Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 11 A / PRT / M / 2006 tentang Kriteria dan Pembagian Wilayah Sungai (WS) di Provinsi Sumatera Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah berada dalam SWS Sibundong-Batang Toru yang meliputi aliran sungai daerah Kabupaten Tapanuli Tengah yang dialiri oleh beberapa sungai besar dan kecil, melalui kecamatan dan desa-desa. Secara umum sungai-sungai tersebut dimanfaatkan untuk pengairan dan lainnya.

Terdapat beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS) di wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah yang mengalir ke arah Pantai Barat Provinsi Sumatera Utara yaitu Aek Sirahar, Aek Kolang, Aek Sibundong, Aek Sipakpahi, Aek Sipansihaporas, Aek Batang Toru, dan Aek Tapus. Sungai-sungai tersebut umumnya telah banyak yang digunakan untuk irigasi setengah teknis disamping untuk kebutuhan domestik.

4.3.7. Sumber Daya Mineral/Bahan Galian

(9)

Kategori potensi pertambangan di wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah dikelompokkan menjadi 4 (empat) bagian, yaitu :

 Kawasan Pertambangan Mineral Logam

Sumberdaya mineral logam merupakan bahan galian/tambang yang memiliki nilai cukup tinggi. Dimana mineral logam merupakan bahan galian yang memiliki nilai ekonomis yang baik. Adapun bahan galian mineral logam seperti emas,timah, sengdanperak

 Kawasan Pertambangan Mineral BukanLogam dan PertambanganBatuan

Pertambangan Mineral bukan logam yang dikelola oleh masyarakat berbadan hukum di Kabupaten Tapanuli Tengah berupa bahan galian Golongan C seperti batu gamping, batu cadas, pasir.

 Kawasan Pertambangan Batubara

Kawasan pertambangan batubara di berlokasi di Kecamatan Sosorgadong, Kecamatan Kolang, Kecamatan Tapian Nauli dan Kecamatan Badiri.

 KawasanPertambanganRakyat

Pertambangan mineral bukan logam yang dikelola oleh masyarakat yang tidak berbadan hukum disebut sebagai kawasan pertambangan rakyat. Kawasan ini didominasi bahan galian Golongan C seperti batu gamping, batu cadas dan pasir.

Pengembangan pertambangan di Kabupaten Tapanuli Tengah perlu mempertimbangkan aspek lingkungan terutama di lokasi yang berdekatan dengan permukiman dan di lokasi hutan lindung. Disamping untuk memperkecil dampak negatif yang ditimbulkan juga untuk memperhitungkan terjadinya alih fungsi lahan sebagai akibat dari kegiatan pertambangan tersebut. Dengan demikian dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah perlu ditetapkan lokasi-lokasi potensial pertambangan yang dapat dikembangkan pada masa-masa yang akan datang.

4.3.8. Guna Lahan

(10)

ProfilKab. Tapanuli Tengah IV. 10 Tabel. 4.6. Guna Lahan Eksisting di Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2009

Permukiman Hutan/Perkebunan Badan Air Rawa Sawah Semak Belukar Tambak Tanah Terbuka

1 Pinangsori 54,34 12.362,29 100,33 130,25 3.061,46 1.444,76 152,47 2 Badiri 43,34 11.984,16 185,31 2.471,60 588,15 95,07

3 Sibabangun 40,39 11.819,71 563,63

4 Lumut 32,56 7.294,17 32,11 404,74 5 Suka Bangun 18,38 3.718,10 549,25 33,40

6 Pandan 494,85 3.345,02 1.555,09 67,70 0,95

7 Tukka 31,82 12.137,37 259,24

8 Sarudik 179,17 4.288,00

9 Tapian Nauli 64,00 15.823,98 158,33 395,91 441,40 39,96 8,03 10 Sitahuis 18,26 5.798,13

11 Kolang 22,45 19.989,26 7,57 964,71 2.863,63 296,98 9,98 10,85 12 Sorkam 15,39 10.828,34 973,93 548,07 1.288,48

13 Sorkam Barat 34,44 2.750,30 646,32 248,54 1.263,48 25,34 14 Pasaribu Tobing 11,21 5.940,56

15 Barus 27,95 603,73 9,33 219,96 568,45 16 Sosor Gadong 22,57 16.774,83 11,22 791,67 1.984,69 274,40 17 Andam Dewi 37,85 6.589,67 403,80 740,58 66,77 18 Barus Utara 22,56 901,45 0,11 86,38 19 Manduamas 13,11 12.806,56 6.909,05 10.272,42

20 Sirandorung 51,61 2.195,75 14,54 1.235,21 2.554,74 3,25

1.236,25

167.951,38 286,78 4.506,44 17.918,92 23.911,85 212,71 1.196,89

Sumber : Berdasarkan Hitungan Planimetris (Citra Satelit)

Tapanuli Tengah

(11)
(12)

ProfilKab. Batu Bara IV. 12

Guna lahan untuk perkebunan seluas 43.501,80 Ha dari total luas Kabupaten Tapanuli Tengah. Perkebunan yang mendominasi adalah perkebunan karet dengan total luas areal sekitar 31.846,5 Ha atau 73,21%, kemudian adalah perkebunan kelapa dengan luas sekitar 5.428 Ha, selanjutnya adalah perkebunan sawit dengan luas sekitar 2.753 Ha dan perkebunan kakao dengan luas sekitar 2.695,5 Ha dari total luas perkebunan yang ada di Kabupaten Tapanuli Tengah.

Guna lahan peruntukan hutan seluas 161.948,46 ha atau sekitar 7,38% dari Total luas Kabupaten Tapanuli Tengah, dimana sebagai kawasan hutan lindung luasannya sekitar 54.975,11 Ha atau 33,95% dari luas kawasan hutan, yang diperuntukkan sebagai kawasan hutan produksi sekitar 7.666,41 Ha, yang ditetapkan sebagai kawasan HPT sekitar 51.896,19 Ha dan areal penggunaan lain sekitar 47.410,75 Ha dari total luas kawasan hutan di Kabupaten Tapanuli Tengah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel. 4.7. Guna Lahan Untuk Kawasan Hutan di Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2009 (Ha)

4.3.9. Klimatologi

Sepertiumumnyadaerah-daerahlainnya yang berada di kawasan Sumatera Utara, KabupatenTapanuli Tengahtermasukdaerah yang beriklimtropisdanmemilikiduamusimyaitumusimkemaraudanmusimhujan.Sebagian besar wilayah berbatasan dengan lautan sehingga mempengaruhi pada suhu udara yang tergolong beriklim tropis.

Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2009 (Ha)

No Kecamatan Hutan Lindung Hutan Suaka Hutan Produksi HPT Areal Penggunaan Lain

(13)

Tabel. 4.8. JumlahHariHujan, CurahHujan, Rata-Rata

SuhuUdaradanKelembabanKabupatenTapanuli TengahTahun 2009-2013

Sumber :KabupatenTapanuli TengahdalamAngka 2013

4.4. KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI

4.8.1. AspekSosial

Menurut sensus penduduk tahun 2010, sebagian besar penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah memeluk agama Kristen dengan total persentase hampir 57%, diikuti dengan agama Islam 42,71%, Buddha 0,07%, Hindu 0,01%, Khong Hu Chu 0,001% dan agama kepercayaan lainnya 0,11%. Agama islam di Tapanuli Tengah dianut oleh Suku Mandailing, Suku Melayu, dan Suku pendatang antara lain suku jawa.

4.8.2. AspekEkonomi

(14)

ProfilKab. Batu Bara IV. 14 Tabel. 4.9. PDRB KabupatenTapanuli TengahMenurutLapangan Usaha

AtasDasarHargaBerlakuTahun2009-2013 (Milliar Rupiah)

Sumber :KabupatenTapanuli TengahdalamAngka 2013

Tabel. 4.10. DistribusiPersentanse PDRB MenurutLapangan Usaha AtasDasarHargaBerlaku

Tahun 2009-2013 (Persen)

Sumber :KabupatenTapanuli TengahdalamAngka 2013

(15)

jugamengalamipenurunan.Terutama di sektorindustripengolahan yang tingkatpertumbuhannyanegatifdanmengalamitingkatpenurunan yang tajampadatahun 2006.PadaTahun 2009 sektorindustripengolahanumumnyamengalamipeningkatan, begitu pula dengansektor-sektorlainnyasepertibangunan; pengangkutandankomunikasi; sertakeuangan, persewaandanjasaperusahaan.Sedangkanuntuksektorlistrik, gas dan air minummengalamipenurunan yang sangattajampadatahun 2009 dansektorlainnyasepertipertanian; pertambangandanpenggalian; perdagangan, hotel danrestoran; sertajasa-jasapadatahun 2009 mengalamisedikitpenurunan.

PotensiEkonomi

Untuk mengetahui gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan ekonomi masing-masing sektor di Kabupaten Tapanuli Tengah, maka dilakukan analisis dengan menggunakan alat analisis Klassen Typology(Tipologi Klassen). Tipologi Klassen pada dasarnya membagi daerah berdasarkan dua indikator utama, yaitu pertumbuhan ekonomi daerah dan pendapatan per kapita daerah (Dalam hal ini digunakan pendekatan laju pertumbuhan ekonomi dan besaran kontribusi masing-masing sektor terhadapat PDRB). Melalui analisis ini diperoleh empat karateristik pola dan struktur pertumbuhan ekonomi yang berbeda, yaitu: sektor prima/cepat-maju dan cepat-tumbuh (high growth andhigh income), sektor berkembang /sektor maju tapi tertekan (high income but low growth), sektor potensial/berkembang cepat (high growth but income), dan sektor terbelakang/relatif tertinggal (low growth and low income). Persamaan dari analisis tipologi klassen ini dapat dilihat pada diagram berikut.

Metode Analisis Tipologi Klassen

Keterangan:

ri : Laju pertumbuhan PDRB Sektor i (Kabupaten) rn: Laju pertumbuhan PDRB Sektor i (Provinsi) Yi: Kontribusi Sektor i (Kabupaten)

Yn: Kontribusi Sektor i (Provinsi)

Sebagai input terhadap analisis tipologi klassen, berikut ini diuraikan tentang data mengenai laju pertumbuhan PDRB dan kontribusi sektor terhadap PDRB, masing-masing diuraikan atas dasar harga konstan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel4.10 dan Tabel 4.11 berikut.

(16)

ProfilKab. Batu Bara IV. 16

Tabel 4.11

Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto

Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2006-2008

No. Lapangan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2006-2008

(17)

Rerata Laju klasifikasi sesuai dengan tipologi klassen. Dari hasil analisis yang dilakukan dapat diketahui bahwa tidak ada sektor yang termasuk dalam kategori sektor prima. Sektor pertanian termasuk dalam klasifikasi sektor berkembang. Empat sektor lainnya termasuk dalam klasifikasi sektor potensial masing-masing adalah sektor industri dan pengolahan; sektor listrik, gas dan air minum, sektor perdagangan, sektor jasa-jasa. Sedangkan sektor pertambangan dan penggalian; sektor pengangkutan dan komunikasi; sektor bangunan; sektor keuangan, persewaan dan jasa termasuk dalam klasifikasi sektor terbelakang sebagaimana diuraikan pada diagram berikut.

Klasifikasi Masing-Masing Sektor di Kabupaten Tapanuli Tengah Berdasarkan Analisis Tipologi Klassen

Keterangan :

Y sektor = nilai sektor ke-i Y PDRB = rata-rata PDRB

r sektor = laju pertumbuhan sektor ke-i r PDRB = laju pertumbuhan PDRB

Dari hasil analisis yang dilakukan dengan mengacu pada ketetapan persamaan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Pertanian dan Jasa-jasa yang merupakan sub sektor potensial di Kabupaten Tapanuli Tengah dengan nilai LQ masing-masing 1,91 dan 1,87 pada tahun 2009 sebagaimana digambarkan pada Tabel 4.12 serta grafik dibawah ini.

Tabel 4.13

(18)

ProfilKab. Batu Bara IV. 18

Nilai Location Quotient Berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2006 – 2009

No LAPANGAN USAHA Nilai LQ

2006 2007 2008 2009

1 Pertanian 1,96 1,97 1,96 1,91

2 PertambangandanPenggalian 0,57 0,59 0,59 0,59 3 IndustriPengolahan 0,51 0,50 0,49 0,50 4 Listrikdan Air Minum 0,63 0,67 0,80 0,86

5 Bangunan 0,63 0,72 0,72 0,75

6 Perdagangan, Hotel danRestoran 0,56 0,58 0,61 0,63 7 PengangkutandanKomunikasi 0,26 0,24 0,24 0,24

8 Keuangan, Usaha Persewaan dan Jasa

Perusahaan 0,54 0,51 0,48 0,48

9 Jasa-Jasa 1,84 1,89 1,90 1,87

Gambar

Tabel. 4.1. Luas Wilayah per Kecamatan di Kabupaten Tapanuli TengahTahun 2013
Tabel. 4.2. Luas Wilayah, JumlahRumahTangga, Penduduk, PersebaranPenduduk
Gambar. 4.1 Peta Orientasi Kab. Tapanuli Tengah
Gambar . 4.2. Peta Administrasi Kab. Tapanuli Tengah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sektor ekonomi di Kabupaten Magetan yang masuk dalam kategori sektor potensial adalah sektor pertanian dan sektor jasa-jasa. 3) Suatu sektor ekonomi yang mempunyai

Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa sektor yang cukup besar sumbangannya terhadap struktur output di Kabupaten Jember adalah sub sektor pertanian yaitu

Sedangkan jasa persewaan terdapat tiga komoditas unggulan, dimana rental mobil merupakan komoditas yang paling unggul di Kabupaten Tapanuli Tengah untuk sektor

Selama tahun 2011 penderita penyakit yang perlu dirawat inap di Gianyar yang terbanyak adalah diare dengan 572 kasus, yang terbanyak kedua DHF dengan 334 kasus, DM 296 kasus

Secara umum perkembangan kontribusi sektor dalam PDRB Kabupaten Simeulue lima tahun terakhir (2007-2011) mengalami penurunan dengan besaran yang bervariasi, dimana sektor

• Formasi Langkowala yang disusun oleh satuan konglomerat dan setempat batu gamping kalkarenit, berumur Miosen Atas yang terdapat pada bagian Tengah dan Utara serta sedikit di

Kondisi Kabupaten Badung secara umum di bagian Utara pada ketinggian di atas 400 m hingga lebih merupakan daerah resapan utama bagi pengisian air tanah. Akifer air tanah di

Sektor pertanian, bagi daerah Kabupaten Tapanuli Utara sampai saat ini masih merupakan tulang punggung perekonomian daerah sebagai penghasil nilai tambah dan devisa