• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV - DOCRPIJM 1501229667Bab 4 Profil Kabupaten Kab Gkidul

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV - DOCRPIJM 1501229667Bab 4 Profil Kabupaten Kab Gkidul"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019

BAB IV

PROFIL KABUPATEN GUNUNGKIDUL

4.1

Gambaran Geografi dan Administratif Wilayah

Luas wilayah Kabupaten Gunungkidul 1.485,36 km2 atau sekitar 46,63 % dari luas wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten Gunungkidul terletak antara 007°46’00”-008°09’00” Lintang Selatan dan 110°21’00”- 110°50’00” Bujur Timur, yang berbatasan dengan :

- Sebelah Utara : Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo Provinsi.Jawa Tengah - Sebelah Timur : Kabupaten Wonogiri Prop. Jawa Tengah

- Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

- Sebelah Barat : Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman Pemerintah Daerah DIY

Gambar 4. 1 Posisi Kabupaten Gunungkidul

Wilayah admnistratif Kabupaten Gunungkidul dibagi menjadi 18 Kecamatan dan 144 desa. Kecamatan yang ada di Gunungkidul antara lain : Kecamatan Panggang, Purwosari, Paliyan, Saptosari, Tepus, Tanjungsari, Rongkop, Girisubo, Semanu, Ponjong, KarangMojo, Wonosari, Playen, Patuk, Gedangsari, Nglipar, Ngawen, dan Semin. Dari 144 desa, 16 desa masuk klasifikasi Swasembada dan 128 desa masih Swadaya.

Tabel 4. 1 Pembagian Administratif Wilayah Kabupaten Gunungkidul

No Kecamatan Luas Wilayah

(Km2 ) Jumlah Desa Jumlah Dusun

1. Panggang 99,80 6 44

2. Paliyan 58,07 7 50

3. Tepus 104,91 5 85

(2)

RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019 No Kecamatan Luas Wilayah

(Km2 ) Jumlah Desa Jumlah Dusun

5. Semanu 108,39 5 106

6. Ponjong 104,49 11 119

7. Karangmojo 80,12 9 104

8. Wonosari 75,51 14 104

9. Playen 105,26 13 101

10. Patuk 72,04 11 72 11. Nglipar 73,87 7 53 12. Ngawen 46,59 6 66 13. Semin 78,92 10 116

14. Gedangsari 68,14 7 60

15. Saptosari 87,83 7 67

16. Girisubo 94,57 8 82

17. Tanjungsari 71,63 5 71

18. Purwosari 71,76 5 32

1.485,36 144 1.431

(3)

RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019

Wilayah perkotaan di kabupaten Gunungkidul disajikan dalam gambar berikut ini.

Gambar 4. 3 Peta Wilayah Perkotaan Kabupaten Gunungkidul

4.2

Gambaran Demografi

Jumlah penduduk Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 berjumlah 683.735 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 330.461 jiwa dan perempuan sebanyak 353.274 jiwa. Hampir separuh penduduk Kabupaten Gunungkidul berada di 6 Kecamatan yaitu Wonosari (11,66 %), Playen (8,07 %), Semanu (7,66 %), Ponjong (7,37 %), Semin (7,25 %) dan Karangmojo (7,22 %).

(4)

RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019 Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul

Gambar 4. 4 Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Per Kelompok Umur, 2014 (BPS, 2014)

Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul, 2013

Gambar 4. 5 Sex Ratio Penduduk Menurut Kecamatan

(5)

RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019 Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul, 2014

Gambar 4. 6 Struktur Penduduk Kabupaten Gunungkidul Berdasarkan Jenis Kelamin, 2014

Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Gunungkidul rata-rata sebesar 0,69 persen per tahun. Jika dilihat laju pertumbuhan penduduk per kecamatan yang tertinggi adalah Kecamatan Patuk yaitu sebesar 0,75 persen per tahun sedangkan yang terendah adalah Kecamatan Rongkop yaitu sebesar -0,51 persen per tahun. Tingginya laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan Patuk dikarenakan kecamatan Patuk berbatasan dengan Kabupaten Bantul dan wilayah tersebut paling dekat dengan Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta, sedangkan Kecamatan Rongkop yang laju pertumbuhannya -0,51 persen per tahun dikarenakan banyaknya penduduk yang keluar dari Kecamatan Rongkop untuk bekerja maupun melanjutkan pendidikan di daerah lain.

Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul, 2013

Gambar 4. 7 Laju Pertumbuhan Penduduk Kecamatan

Laki-laki;

330.461 ;

48%

Perempuan

(6)

RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019

Proyeksi penduduk Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013-2019 disajikan dalam tabel di bawah ini.

Gambar 4. 8 Proyeksi Penduduk Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013-2019

Dengan luas wilayah 1.485,36 kilometer persegi yang didiami 683.735 jiwa maka rata-rata kepadatan penduduk Gunungkidul adalah sebesar 460 jiwa/km2. Kecamatan yang paling tinggi kepadatannya adalah Kecamatan Wonosari sebesar 1.056 jiwa/km2 sedangkan Kecamatan yang paling rendah kepadatannya adalah Kecamatan Girisubo sebesar 238 jiwa/km2.

Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul, 2013

Gambar 4. 9 Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten Gunungkidul, 2013

683.735

2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Ji

wa

Tahun

(7)

RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019

Jumlah penduduk berdasarkan kecamatan Kab. Gunungkidul tahun 2013 disajikan dalam gambar dibawah ini.

Gambar 4. 10 Jumlah penduduk Kab. Gunungkidul Tahun 2014 per kecamatan (BPS, 2014)

Sumber: BPS Kabupaten Gunungkidul, 2013

Gambar 4. 11 Distribusi Persentase Penduduk Kecamatan Kabupaten Gunungkidul

Tabel 4. 2 Jumlah penduduk miskin Kabupaten Gunungkidul 2006-2012

No. Tahun Garis Kemiskinan

(8)

RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019

No. Tahun Garis Kemiskinan

(Rp/Kapita/Bulan)

Topografi Kabupaten Gunungkidul memiliki kemiringan yang bervariasi. 18,19% merupakan daerah datar dengan slope 0%-2%. Area dengan slope 15%-40% sebesar 39,54%, dan untuk tingkat kemiringan > 40% sebesar 15,95%.Berdasarkan kondisi topografi diatas, Kabupaten GunungKidul dibagi atas tiga zona pengembangan wilayah yaitu :

a. Zona utara yang disebut wilayah Batur Agung dengan ketinggian 200m – 700m di atas permukaan laut. Kondisinya berbukit-bukit dengan jenis tanah yang didominasi latosol, batuan induk vulkanik, sedimen taufan. Kondisi air tanah berada di kedalaman 6m - 12 m dari permukaan tanah. Wilayah ini meliputi Kecamatan Patuk, GedangSari, Nglipar, Ngawen, Semin dan Ponjong Utara.

b. Zona tengah merupakan pengembangan wilayah ledok Wonosari dengan elevasi 150m -200m diatas permukaan laut. Jenis tanah didominasi asosiasi mediteran merah, grumosol hitam dengan bahan induk batu kapur, hal ini memberikan pengaruh terhadap kondisi air tanah di daerah tersebut. Meskipun terjadi kemarau panjang, partikel-partikel air masih dapat ditemui walaupun sungai-sungai mengalami kekeringan. Kedalaman air tanah berkisar 60m – 120m dibawah permukaan tanah. Zona ini meliputi Kecamatan Playen, Wonosari, KarangMojo, Ponjong Tengah dan Semanu Utara.

(9)

RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019

Gambar 4. 12 Kondisi Ketinggian Tanah Kabupaten Gunungkidul

(10)

RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019

4.4

Gambaran Geohidrologi

Daerah Kabupaten Gunungkidul pada umumnya tersusun atas litologi berupa batuan vulkanik tersier, batu gamping berlapis, dan batu gamping terumbu yang membentuk lapisan karst. Keberadaan air tanah dipengaruhi oleh porositas batuan dan rekahan-rekahan batuan, dimana proses pembentukan tersebut disebabkan proses pelarutan dan tektonik. Berdasarkan hasil tinjauan topografi di atas, maka di daerah Kabupaten Gunungkidul dapat dibagi menjadi 3 satuan geohidrologi yaitu :

a. Satuan geohidrologi Batur Agung yang tersusun atas endapan vulkanik, berupa breksi vulkanik, batupasir, sepih, tuf, aglomerat, andesit balsatic, batu lempung dan aliran lava yang bersifat kompak. Karakteristik batuan tersebut terhadap air adalah tingkat kelulusan air yang kecil, aliran permukaan lebih dominan daripada resapan ke dalam tanah. Potensi air tanah sangat kecil (Akuifer minor).

b. Satuan geohidrologi Dataran Wonosari, penyebarannya memanjang dari timur ke barat dengan susunan sedimen-sedimen laut berupa batu gamping berlapis (kalkenit), lensa-lensa batupasir gampingan, dan batu gamping lempungan. Batu gamping pada satuan ini memiliki tingkat kelulusan air dari kecil sampai dengan sedang. Apabila terdapat rekahan-rekahan, maka tingkat kelulusannya akan makin bertambah besar. Kondisi muka air tanah bervariasi, sehingga potensi air tanahnya cukup besar. (Akuifer mayor).

c. Satuan Geohidrologi Karst Gunungsewu memiliki fisiografi yang khusus, yaitu topografi karst yang tersusun oleh batugamping tufan dan terumbu. Aliran air permukaan jarang dijumpai dikarenakan air hujan langsung masuk ke dalam pori-pori batugamping terumbu dan menyebabkan pelarutan pada batugamping melalui rekahan-rekahan yang akan membentuk dolin, goa, sungai bawah tanah dan lain-lain. Limpasan air permukaan akan segera masuk ke dalam system luweng (inflow).

(11)

RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019

Gambar 4. 14 Daerah Aliran Sungai Kabupaten Gunungkidul

(12)

RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019

4.5

Gambaran Geologi

Geologi wilayah Kabupaten Gunungkidul merupakan bagian dari zona fisiografi pegunungan selatan Jawa bagian Timur. Bagian ini merupakan irisan dari sayap geantiklin Jawa dengan ciri khas bebatuannya miring ke selatan. Dalam zona fisiografis ini batuannya terdiri atas batuan vulkanik tersier dan batuan karbonat. Untuk wilayah utara Kabupaten Gunungkidul tersusun oleh kumpulan batuan produk aktivitas vulkanisme zaman tersier. Wilayah ini meliputi Kecamatan Patuk, Gedangsari, Nglipar, Ngawen, Semin, Ponjong. Wilayah tengah yang meliputi Kecamatan Wonosari, Playen, Karangmojo, Semanu, Paliyan, sebagian Kecamatan Ponjong, batuannya tersusun atas batugamping berlapis dan napal. Batuan ini memiliki potensi sebagai bahan bangunan dan ornamen. Wilayah selatan atau lebih dikenal wilayah Karst meliputi Kecamatan Purwosari, Panggang, Saptosari, Tanjungsari, Tepus, Rongkop dan Girisubo. Melihat tipologi Karst di Kabupaten GunungKidul, maka dapat dapat dikategorikan tipe Holokarst.

(13)

RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019

Gambar 4. 17 Kondisi Jenis Tanah Kabupaten Gunungkidul

Gambar 4. 18 Kondisi Fisiografi Kabupaten Gunungkidul

4.6

Gambaran Klimatologi

(14)

RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019

Gambar 4. 19 Sebaran Curah Hujan Kabupaten Gunungkidul

Iklim Suhu udara Kabupaten Gunungkidul untuk suhu rata-rata harian 27,7° C, Suhu minimum 23,2°C dan suhu maksimum 32,4° C. Kelembaban nisbi di Kabupaten Gunungkidul berkisar antara 80 % - 85 %. Kelembaban nisbi ini bagi wilayah Kabupaten Gunungkidul tidak terlalu dipengaruhi oleh tinggi tempat, tetapi lebih dipengaruhi oleh musim. Kelembaban tertinggi terjadi pada bulan Januari – Maret, sedangkan terendah pada bulan September.

(15)

RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019

4.7

Kondisi Sosial dan Ekonomi

Keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah dapat dicerminkan dari beberapa indikator makro. Salah satu indikator makro yang dipakai untuk melihat keberhasilan pembangunan adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Angka PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2010 Kabupaten Gunungkidul tercatat sebesar Rp. 6,62 triliun atau mengalami peningkatan 10,63 persen dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan tahun 2011, angka PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Gunungkidul tercatat sebesar Rp. 7,25 triliun. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, angka PDRB tersebut mengalami peningkatan sebesar 9,45 persen (Sumber : BPS Kab. Gunungkidul). Berdasarkan angka PDRB atas dasar harga konstan 2000, perekonomian Kabupaten Gunungkidul juga mengalami pertumbuhan positif, yakni 3,19 triliun pada tahun 2009 dan 3,33 triliun pada tahun 2010.

Tabel 4. 4 PDRB Kabupaten Gunungkidul Tahun 2009-2013 Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000 (Rp. Jutaan) Menurut Lapangan Usaha

Lapangan Usaha Tahun (Harga Konstan)

2009 2010 2011 2012* 2013**

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran

467.680,00 496.688,00 518.641,00 543.361,00 578.962,00

7 Pengangkutan dan Komunikasi 220.126,00 234.644,00 246.973,00 260.967,00 273.266,00

8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

145.599,00 159.911,00 176.431,00 190.701,00 210.039,00

9 Jasa-Jasa 414.900,00 445.345,00 474.321,00 511.830,00 550.109,00

(16)

RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019 *)Angka sementara; **)Angka sangat sementara

Gambar 4. 20 Laju PDRB berdasar harga konstan Kabupaten Gunungkidul 2009-2013

Dilihat dari struktur ekonomi, menunjukkan bahwa penyumbang utama perekonomian Kabupaten Gunungkidul selama kurun waktu 2009 – 2013 mengalami perubahan walaupun masih didominasi oleh sektor pertanian, diikuti sektor perdagangan, sektor jasa-jasa, dan sektor industri pengolahan.

Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur kualitas sumber manusia adalah pendidikan tertinggi yang ditamatkan. Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat diasumsikan secara umum akan semakin tinggi tingkat kesejahteraannya. Untuk Kabupaten Gunungkidul secara detil dijelaskan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4. 5 Persentase Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kabupaten Gunungkidul 2008-2012

No. Jenjang Pendidikan Tahun (%)

2008 2009 2010 2011 2012

1. Tidak Punya 27,51 18,99 30,34 21,63 20,04

2. SD 35,68 62,97 31,12 32,67 33,89

3. SMP 17,94 8,03 20,21 27,00 27,64

4. SMA 15,43 9,69 14,92 15,15 15,58

5. Diploma dan Perguruan

Tinggi

3,44 0,32 3,41 3,55 2,85

Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber : Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Gunungkidul 2008-2012

(17)

RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019

mempertahankan dan mengembangkan budaya dan kesenian yang ada. Bahkan juga tampak adanya upaya untuk menggali kembali budaya dan kesenian yang hampir punah, serta upaya kaderisasi kepada generasi muda

Perkembangan pembangunan di bidang spiritual dapat dilihat dari banyaknya sarana peribadatan masing-masing agama. Tempat peribadatan umat Islam, Kristen, Khatolik, Hindu dan Budha pada tahun 2013 masing-masing 2.933 unit, 106 unit, 25 unit, 16 unit dan 8 unit. Ditinjau dari jumlah pemeluk agama, pada tahun 2013 di Kabupaten Gunungkidul tercatat 757.536umat Islam, 15.728 umat Kristen, 16.263 umat Katholik, 1.123 umat Hindu, dan 466 umat Budha.

(18)

RPI2-JM KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015-2019

Contents

4.1 Gambaran Geografi dan Administratif Wilayah ... 1

4.2 Gambaran Demografi ... 3

4.3 Gambaran Topografi ... 8

4.4 Gambaran Geohidrologi ... 10

4.5 Gambaran Geologi ... 12

4.6 Gambaran Klimatologi ... 13

4.7 Kondisi Sosial dan Ekonomi ... 15

Tabel 4. 1 Pembagian Administratif Wilayah Kabupaten Gunungkidul ... 1

Tabel 4. 2 Jumlah penduduk miskin Kabupaten Gunungkidul 2006-2012 ... 7

Tabel 4. 3 Rata-Rata Hari Hujan, Curah Hujan Menurut Bulan di Kabupaten Gunungkidul 2011-2013 ... 14

Tabel 4. 4 PDRB Kabupaten Gunungkidul Tahun 2009-2013 Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2000 (Rp. Jutaan) Menurut Lapangan Usaha ... 15

Tabel 4. 5 Persentase Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kabupaten Gunungkidul 2008-2012 ... 16

Gambar 4. 1 Posisi Kabupaten Gunungkidul ... 1

Gambar 4. 2 Peta Administratif Kabupaten Gunungkidul ... 2

Gambar 4. 3 Peta Wilayah Perkotaan Kabupaten Gunungkidul ... 3

Gambar 4. 4 Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Per Kelompok Umur, 2014 (BPS, 2014) ... 4

Gambar 4. 5 Sex Ratio Penduduk Menurut Kecamatan ... 4

Gambar 4. 6 Struktur Penduduk Kabupaten Gunungkidul Berdasarkan Jenis Kelamin, 2014 5 Gambar 4. 7 Laju Pertumbuhan Penduduk Kecamatan ... 5

Gambar 4. 8 Proyeksi Penduduk Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013-2019 ... 6

Gambar 4. 9 Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten Gunungkidul, 2013 ... 6

Gambar 4. 10 Jumlah penduduk Kab. Gunungkidul Tahun 2014 per kecamatan (BPS, 2014) ... 7

Gambar 4. 11 Distribusi Persentase Penduduk Kecamatan Kabupaten Gunungkidul ... 7

Gambar 4. 12 Kondisi Ketinggian Tanah Kabupaten Gunungkidul ... 9

Gambar 4. 13 Kondisi Kemiringan Tanah Kabupaten Gunungkidul ... 9

Gambar 4. 14 Daerah Aliran Sungai Kabupaten Gunungkidul ... 11

Gambar 4. 15 Kedalaman Air Tanah Kabupaten Gunungkidul ... 11

Gambar 4. 16 Kondisi Geologi Kabupaten Gunungkidul ... 12

Gambar 4. 17 Kondisi Jenis Tanah Kabupaten Gunungkidul ... 13

Gambar 4. 18 Kondisi Fisiografi Kabupaten Gunungkidul ... 13

Gambar 4. 19 Sebaran Curah Hujan Kabupaten Gunungkidul ... 14

(19)

Gambar

Tabel 4. 1 Pembagian Administratif Wilayah Kabupaten Gunungkidul
Gambar 4. 2  Peta Administratif Kabupaten Gunungkidul
Gambar 4. 3  Peta Wilayah Perkotaan Kabupaten Gunungkidul
Gambar 4. 5 Sex Ratio Penduduk Menurut Kecamatan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) proses kerjasama BKK dengan industri dapat dilakukan dengan melalui jalur ―pendekatan‖ dan ―seleksi‖, (2) partisipasi

Dismutase (SOD), TNF-alfa, dan IL-1 beta pada Sputum dan Serum Iin Noor Chozin, dr, SpP DPP 18 Hubungan Antara Kadar Vitamin D Dengan Ekspresi Cytokin Sel Th 17 Pada.. Pasien

Perkembanga titik panas atas hotspot pada hari ini pukul 17.00 WIB berdasarkan pantauan citra satelit NOAA-18 total Sumatera Nihil dan Riau Nihil, Confidance 70% Riau Sejumlah

Dengan kondisi batu bata merah di Indonesia yang tidak terstandar, sehinggan perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui seberapa besar kekuatan batu bata merah

Jika kita akan menempatkan program ini pada direktori lain (selain winisis) maka kita dapat mengubah nama direktori pada Path: dengan cara Klik pada kotak Path – hapus

Pemodelan sistem pakar deteksi dini resiko HIV/AIDS menggunakan metode Dempster-Shafer ini dapat mengetahui keputusan dari pakar dengan cara menghitung nilai

Alim Setiawan Slamet, S.TP, M.Si, mengatakan bahwa mahasiswa yang mengikuti program dari perusahaan dapat menambah pengalaman dan soft skill sehingga setelah lulus nanti tidak