Bab II
–
Profil Kabupaten Kampar
II - 1
BAB II
–
PROFIL KABUPATEN
KAMPAR
2.1.
Wilayah Administrasi
Kabupaten Kampar merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Riau yang letak astronomisnya 01o00’40’’ Lintang Utara sampai 00o27’00’’ Lintang Selatan, dan 100o 28’30’’ – 101o 14’30’’ Bujur Timur, dengan batas wilayah sebagai berikut :
• Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kuantan Singingi
• Sebelah Barat berbatasan dengan Kab. Rokan Hulu dan Provinsi Sumatera Barat
• Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Siak.
Bab II
–
Profil Kabupaten Kampar
II - 2
mencari mata pencarian petani nelayan maupun sebagai sumber energi listrik (PLTA Koto Panjang).Luas wilayah Kabupaten Kampar ± 10.983,46 km2 atau ± 11,62 % dari luas wilayah Provinsi Riau (94.561,60 km2). Kabupaten Kampar terdiri dari 21 kecamatan dengan rincian kecamatan dan luasnya pada tabel berikut.
Tabel 2. 1 Luas Wilayah Kabupaten Kampar Menurut Kecamatan
No. Kecamatan Ibukota Luas Wilayah
Ha (%)
1 Kampar Kiri Lipat Kain 915,33 8,11 2 Kampar Kiri Hulu Gema 1.301,25 11,53 3 Kampar Kiri Hilir Sungai Pagar 759,74 6,73 4 Kampar Kiri Tengah Simalinyang 330,59 2,93 5 Gunung Sahilan Gunung Sahilan 597,97 5,30 6 XIII Koto Kampar Batu Bersurat 732,40 6,49 7 Koto Kampar Hulu Tanjung 674,00 5,97 8 Bangkinang Barat Kuok 151,41 1,34
9 Salo Salo 207,83 1,84
10 Tapung Patapahan 1.365,97 12,10
11 Tapung Hulu Senama Nenek 1.169,15 10,36 12 Tapung Hilir Kota Garo 1.013,56 8,98 13 Bangkinang Bangkinang 177,18 1,57 14 Bangkinang Seberang Muara Uwai 253,50 2,25
15 Kampar Air Tiris 136,28 1,21
16 Kampar Timur Kampar 173,08 1,53
17 Rumbio Jaya Teratak 76,92 0,68
18 Kampar Utara Sawah 79,84 0,71
19 Tambang Tambang 371,94 3,29
20 Siak Hulu Pangkalan Baru 689,80 6,11 21 Perhentian Raja Perhentian Raja 111,54 0,99
Jumlah 11.289,28 100,00
Bab II
–
Profil Kabupaten Kampar
II - 3
Bab II
–
Profil Kabupaten Kampar
II - 4
2.2.
Potensi Wilayah Kabupaten
2.2.1. Bahan Galian
Di wilayah Kabupaten Kampar terdapat beberapa potensi bahan galian tambang non migas. Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Pertambangan Kabupaten Kampar, maka potensi bahan galian wilayah ini terdiri dari pasir, batubara, kerikil, dan pasir kuarsa, batu gamping/batu kapur, timah putih, timah hitam, mangan dan bitumen. Potensi bahan galian tersebut terdapat di beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Kampar meliputi Kecamatan Kampar Kiri, Kampar Kiri Hulu, XIII Koto Kampar, Bangkinang Barat, Salo, Tapung, Bangkinang, Kampar, Tambang, dan Siak Hulu. Untuk lebih lengkapnya mengenai potensi pertambangan Di Kabupaten Kampar dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2. 2
Sebaran Potensi Pertambangan Di Kabupaten Kampar JenisBab II
–
Profil Kabupaten Kampar
II - 5
Untuk tambang migas, Kabupaten Kampar mempunyai produksi yang cukup besar. Produksi tambang migas tersebar di beberapa kecamatan yaitu: Tapung, Tapung Hulu, dan Tapung Hilir.2.2.2. Pariwisata
Candi Muara Takus, PLTA Koto Panjang, Pacu Sampan, Buluh Cina, Tesso Nilo adalah sebagian dari puluhan objek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan dalam dan luar negeri. Di Kabupaten Kampar
terdapat hampir semua jenis wisata, mulai
dari wisata alam, buatan, budaya, smpai wisata religi. Lebih lengkapnya di bawah ini dipaparkan berbagai jenis wisata utama yang terdapat di Kabupaten Kampar.❖ Candi Muara Takus
Bab II
–
Profil Kabupaten Kampar
II - 6
para pakar purbakala belum dapat menentukan secara pasti kapan candi ini didirikan. Ada yang mengatakan abad kesebelas, ada yang mengatakan abad keempat, abad ketujuh, abad kesembilan dan sebagainya. Tapi jelas kompleks candi ini merupakan peninggalan sejarah masa silam.❖ Istana Kerajan Gunung Sahilan
Istana ini terletak di Kampar Kiri di Desa Gunung Sahilan, dari Pekanbaru menuju jalan ke arah Kuantan Singingi dengan perjalanan sekitar 1 jam, maka akan sampai ke Lokasi ini.
❖ Taman Rekreasi Stanum
Merupakan sebuah tempat rekreasi yang terletak di Ibukota Kabupaten Kampar, berjarak 1 Km dari pusat kota. Tempatnya menarik dan strategis, yakni berada di atas perbukitan yang berhawa sejuk dengan pepohonan yang rindang. Kawasan ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas, diantaranya tempat pemandian, Musholla, Gedung Perternuan, Motel, Restoran, Panggung Hiburan, Bioskop dan
Kolam Renang “INDOPURA” berskala Internasional, yang pembangunannya merupakan hasil kerjasama pemerintah Indonesia dengan angkatan udara pemerintah Singapura.
❖ Air Terjun Merangin
Terletak Di Desa Merangin Kecamatan Bangkinang Barat, merupakan objek wisata yang memiliki keindahan alam berupa air terjun dan kawasan hutan yang masih asli dengan flora yang sangat khas. Jenis objek wisata ini adalah wisata petualangan dengan menelusuri hutan sambil menikmati kesegaran dan ketenangan serta keindahan alam di dalam dan disekitar hutan tersebut.
❖ Mesjid Jami’
Bab II
–
Profil Kabupaten Kampar
II - 7
tanpa ada yang memindahkannya. Oleh masyarakat setempat mesjid ini dianggap keramat dan kini banyak mendapat kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara, terutama dari Singapura dan Malaysia untuk membayar nazar dan mandi di sumurnya. Kunjungan yang terbanyak sesudah Bulan Puasa atau pada hari raya Puasa Enam.❖ Museum Kandil Kemilau Emas
Berlokasi di Pulau Belimbing Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar. Museum ini resminya baru pada tanggal 22 Mei 1988 berada di pulau Belimbing Kuok Bangkinang. Museum ini adalah sebuah rumah berbentuk rumah Adat Lima Koto Kampar yang dibangun sekitar tahun 1900 oleh almarhum Haji Hamid. Kini dalam museum ini tersimpan berbagai barang antik koleksi yang memiliki nilai sejarah seperti Barang tembikar, Alat Pertukangan, Alat Pertanian, Alat-alat penangkap ikan, alat-alat kesenian, Alat-alat pelaminan, Alat-alat perdagangan, Alat pesta dan lain-lain. Disamping alat-alat tersebut tersimpan pula dayung perahu dagang terbuat dari kayu yang sangat kuat berasal dari abad ke 18, serta sebuah kompas yang terbuat dari bambu yang dibuat oleh bangsa China karena angka-angka yang tertulis pada kompas tersebut ditulis dalam aksara China. Ada dua ratus lima puluh (250) macam barang antik koleksi musium Kandil Kemilau Emas yang semuanya merupakan koleksi warisan yang telah turun temurun sebagai barang pusaka.
❖ Makam Syekh Burhanuddin
Berlokasi di Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar. Almarhum Syekh Burhanuddin adalah salah seorang penyebar Agama Islam, makamnya terletak di Kuntu Lipat Kain Kabupaten Kampar. Tempat ini banyak mendapat kunjungan terutama pada hari besar Islam dan menjelang bulan Ramadhan tiba.
❖ PLTA Koto Panjang
Bab II
–
Profil Kabupaten Kampar
II - 8
❖ Hutan Wisata Rimbo TerantangObjek wisata ini berada di desa Padang Lawas yang merupakan objek wisata yang memiliki keindahan alam kawasan hutan yang masih asli dengan flora yang sangat khas. Hutan wisata ini juga berfungsi sebagai tempat penelitian. Terutama fenomena alam baik flora maupun fauna. Jenis objek wisata ini adalah wisata petualangan dengan menelusuri hutan sambil menikmati kesegaran dan ketenangan serta keindahan alam di dalam dan disekitar hutan tersebut.
❖ Kawasan Bangkinang Siabu
Memiliki daya tarik alam yang khas dan indah, kondisi floranya cukup terjaga dengan baik khawasan juga dijadikan pusat perternakan lebah madu yang menghasilkan tawon yang berkualitas baik, dan di dalamnya dijadikan tempat pembibitan ikan. Objek wisata ini terletak di desa Siabu Kecamatan Bangkinang Barat yang memiliki keindahan alam kawasan hutan yang masih asli dengan flora yang sangat khas. Hutan wisata ini juga berfungsi sebagai tempat penelitian. Terutama fenomena alam baik flora maupun fauna. Jenis objek wisata ini adalah wisata petualangan dengan menelusuri hutan sambil menikmati kesegaran dan ketenangan serta keindahan alam di dalam dan disekitar hutan tersebut.
❖ Taman Rekreasi Bukit Cadika
Dikembangkan dari keindahan alam yang ada disekitarnya dengan menata dan melengkapi fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan sehingga membentuk taman rekreasi dan juga dipergunakan sebagai tempat camping (bumi perkemahan) dan area bermain (play ground). Kawasan ini terletak di tengah Kota Bangkinang.
❖ Rumah Asli Lontiok
Terletak di desa Sipungguk Kecamatan Bangkinang Barat yang berusia lebih dari 100 tahun, daya tariknya terletak pada arsitekturnya yang mencerminkan budaya masyarakat Melayu Darat, dengan perpaduan budaya Islam.
❖ Kawasan Kuala
Bab II
–
Profil Kabupaten Kampar
II - 9
Kampar. Daya tarik kawasan ini adalah keindahan alamnya yang ditunjang oleh lansekap yang masih alami dan atraktif.❖ Alam Muara Mentawai
Merupakan objek wisata alam yang memiliki Keindahan alam yang sangat menarik dan menakjubkan yang terletak 30 menit dari desa Air Tiris Kecamatan Kampar. Daya tariknya adalah kawasan taman suaka marga satwa yang menjadi habitat bagi berbagai jenis burung serta keindahan floranya yang ditunjang oleh kawasan lansekap yang masih alami dan atraktif.
❖ Taman Wisata Margasatwa
Obyek wisata ini berupa kawasan taman suaka marga satwa yang menjadi habitat bagi berbagai jenis burung, baik burung yang sepanjang masa menetap di kawasan ini, maupun burung-burung yang secara teratur bermigrasi dan menetap sementara dikawasan ini. Kekayaan fauna, diantaranya kupu-kupu dan kumbang-kumbang yang memiliki keterkaitan dengan habitat ini, yang keindahan ditunjang oleh keberadaan flora-flora khas yang tumbuh dikawasan ini, baik dari jenis tumbuhan kecil, perdu hingga pohon-pohon besar lainnya menjadi dayatarik objek wisata ini. Lokasi objek wisata ini berada Di Desa Sialang Kubang Kecamatan Siak Hulu. Lansekap kawasan yang masih alami dilokasi obyek wisata ini menjadi daya tarik yang sangat kuat, sehingga banyak dikunjungi para wisatawan, terutarna bagi wisatawan yang tertarik untuk mempelajari fenomena alam, baik flora maupun fauna.
❖ Pemandian Alam Petapahan
Bab II
–
Profil Kabupaten Kampar
II - 10
❖ Taman Rekreasi SekijangTaman Rekreasi Sekijang ini dikembangkan dari sejarah yang dimiliki oleh tempat ini, yaitu sebagai tempat persembunyian sepasang pengantin yang melakukan kawin lari. Lokasi wisata ini berada di desa Sekijang di Kecamatan Tapung Hilir. Perkawinan kawin lari merupan adat istiadat yang masih ada sampai saat ini terutama dilakukan oleh keturunan asli masyarakat kecamatan ini. Selain sejarah tempat ini, daya tarik objek wisata ini adalah keindahan alam yang telah tertata baik yang berada di sekitar taman rekreasi tersebut.
❖ Air Terjun Alahan
Merupakan objek wisata berupa keadaan Sungai kampar yang memiliki banyak jeram dengan air terjun yang sangat indah untuk dinikmati serta menarik untuk diarungi dengan menggunakan perahu khusus. Lokasi objek wisata tersebut terletak hulu sungai Kampar Kecamatan XIII Koto Kampar. Daya tarik obyek wisata ini adalah keindahan serta kesegaran udara dan yang mengundang wisatawan terutama bagi wisatawan yang memiliki jiwa petualangan dalam mengangumi keberadaan alam. Kekayaan fauna yang terdapat di obyek wisata ini yang memiliki keterkaitan dengan habitat ini, keindahan yang ditunjang oleh keberadaan flora flora khas yang tumbuh dikawasan ini, serta Lansekap kawasan yang masih alami dilokasi obyek wisata ini menjadi daya tarik yang sangat kuat
Adapun secara lebih rinci objek dan daerah tujuan wisata di Kabupaten Kampar adalah sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2. 3
Daerah Objek Tujuan Wisata di Kabupaten Kampar Tahun 2008 No. Nama Objek Daerah Tujuan Wisata Kecamatan1 Taman Rekreasi Sekijang -
2 Balimau Kasai Bangkinang
3 Taman Mini Kembang Sungkai Bangkinang
4 Bukut Candika Bangkinang
5 Stanum Bangkinang
6 Rumah Adat Lontiok Bangkinang Barat
7 Jembatan Berayun Bangkinang Barat
8 Lobang Kelam Bangkinang Barat
Bab II
–
Profil Kabupaten Kampar
II - 11
No. Nama Objek Daerah Tujuan Wisata Kecamatan
10 Museum Kandul Kemilau Emas Bangkinang Barat
11 Bukit Na'ang Bangkinang Seberang
12 Kebun Binatang Kasang Kulim Biak hulu 13 Kerajaan Gunung Sahilan Gunung Sahilan
14 Mesjid Ikhsan Kampar
15 Rumah Adat Suku Bendan Kampar
16 Bendungan S. Tibun Kampar
17 Bendungan Kampar Kampar
18 Mesjid Jami Kampar
19 Makam Datuk Alif & Wahid Kampar
20 Makam Cina Kampar
21 Benteng Tanah Nagaro Kampar
22 Masjid Kubro Kampar
23 Danau Harapan Kampar
24 Bendungan Sungai Paku Kampar Kiri 25 Tugu Khatulistiwa/Equator Kampar Kiri 26 Air Terjun 7 tingkat kampar Kiri Hulu 27 Makam Syech Burhanudin Kampar Kiri Hulu
28 Masjid Balah Rumbia Jaya
29 Danau Lancang Rumbio Jaya
30 Danau Bekas Tambang Salo
31 Desa Wisata Buluh Cina Siak Hulu
32 Danau Bakuok Tambang
33 Kuburan Cina Tapung Hilir
34 Pusaka Adat Tapung Hilir
35 Kuburan Cina (keramat) Tapung Hilir 36 Budaya Desa Sekijang Tapung Hilir 37 Wisata Alam Sekijang Tapung Hilir 38 Budaya Desa Sekijang Tapung Hilir
39 Air Panas Tapung Hulu
40 Perumtel PLTA XIII Koto Kampar
41 Puncak Panorama XIII Koto Kampar
42 PLTA Koto Panjang XIII Koto Kampar
43 Batu Bersurat XIII Koto Kampar
44 Danau Rusa XIII Koto Kampar
45 Aquari XIII Koto Kampar
46 Rumah Godang XIII Koto Kampar
47 Makam Syech Abdul Ghani XIII Koto Kampar 48 Air Terjun Sungai Osang XIII Koto Kampar 49 Candi Muara Takus XIII Koto Kampar 50 Rumah Adat Suku Domo XIII Koto Kampar 51 Air Terjun Sungai Binamang XIII Koto Kampar
52 Rimbo Tarantang XIII Koto Kampar
53 Lubuk Balung Kampar
54 Puasa Enam Bangkinang Seberang
55 Mesjid Balai XIII Koto Kampar
56 Muara Mahat XIII Koto Kampar
57 Ngalau Pasuok XIII Koto Kampar
Bab II
–
Profil Kabupaten Kampar
II - 12
No. Nama Objek Daerah Tujuan Wisata Kecamatan
59 Air Terjun Merangin Bangkinang Barat
60 Air Terjun Alahan XIII Koto Kampar
62 TN Bukit Baling-Rimbang XIII Koto Kampar
63 SM Tessa Nilo XIII Koto Kampar
64 Mesjid Batu XIII Koto Kampar
65 Peti Berindik XIII Koto Kampar
66 Bangkinang Kuok Bangkinang Barat
67 Kawasan Kuala Air Tiris
68 Muara Mentawai Air Tiris
69 Taman Wisata Kuang Siak Hulu
Sumber : Dinas Perhubungan Pariwisata & Infokom Kabupaten Kampar, Tahun
2016.
2.3.
Demografi dan Urbanisasi
2.3.1. Jumlah penduduk
Berdasark
a
n data dari BPS Kabupaten Kampar, jumlah penduduk Kabupaten
Kampar pada tahun 2013 adalah sebesar 753.376 jiwa yang terdiri dari 387.096
laki-laki dan 366.280 perempuan.
Kecamatan yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan Kampar yaitu
358 jiwa/Km
2, diikuti oleh Kecamatan Rumbio Jaya 216 jiwa/Km
2.
Sedangkan
dua kecamatan yang relatif jarang penduduknya yaitu Kecamatan Kampar Kiri
Hulu 9 jiwa/Km
2dan Kampar Kiri Hilir 15 jiwa/Km
2.
Bab II
–
Profil Kabupaten Kampar
II - 13
Bangkinang Seberang 16.067 15.796 31.860 126
Kampar 24.399 24.399 48.793 358
Sumber : BPS Kabupaten Kampar, 2014
2.3.2. Jumlah penduduk miskin
Kemiskinan merupakan permasalahan yang selalu terjadi di belahan
dunia dengan tingkat kompleksitas yang berbeda-beda. Berdasarkan data
yang diperoleh dari BPS Riau, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kampar
pada tahun 2012 sebesar 62.343 jiwa dengan garis kemiskinan sebesar Rp
340.261. Jumlah penduduk miskin ini mengalami kecenderungan penurunan
dari tahun 2003 sampai tahun 2012. Ada tahun 2003, jumlah penduduk
miskin sebesar 81.200 jiwa. Sedangkan pada tahun 2012, jumlah penduduk
miskin mengalami penurunan sebesar 2,5 % menjadi sebesar 62.343 jiwa.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada berikut.
Tabel 2. 5
Jumlah Penduduk Miskin Tahun Kabupaten Kampar Tahun
2003-2012
No
Tahun
Jumlah Penduduk
Miskin
1
2003
81.200
Bab II
–
Profil Kabupaten Kampar
II - 14
3
2005
71.800
4
2006
64.900
5
2007
64.180
6
2008
71.571
7
2009
65.576
8
2010
72.300
9
2011
61.204
10
2012
62.343
Sumber : BPS Riau, 2013
Gambar 2. 2
Grafik Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Kampar Tahun
2003-2012
Sumber : Analisa, 2015
2.3.3. Laju pertumbuhan penduduk
Laju pertumbuhan penduduk selama 10 tahun (2004
–
2013) tercatat
semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pembangunan yang giat
dilaksanakan. Rata-rata laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2005
–
2010
Bab II
–
Profil Kabupaten Kampar
II - 15
Tabel 2. 6
Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Kampar Tahun
2004-2013
Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah
2004 274.818 269.725 544.543
2005 283.613 275.973 559.586
2006 309.345 292.561 601.906
2007 315.608 299.909 615.517
2008 324.916 308.404 633.320
2009 351.793 327.492 679.285
2010 354.836 333.368 688.204
2011 369.111 346.271 715.382
2012 389.148 364.533 753.681
2013 395.970 370.381 766.351
Gambar 2. 3
Grafik Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Kampar
Bab II
–
Profil Kabupaten Kampar
II - 16
2.3.4. Persebaran penduduk
Pola distribusi penduduk di Kabupaten Kampar dicerminkan oleh besar
kecilnya jumlah penduduk dan tingkat kepadatan penduduk yang terdistribusi
pada setiap kecamatan. Seperti halnya yang terjadi pada kota
–
kota lainnya,
bahwa penyebaran penduduk relatif dipengaruhi oleh kecenderungan
penduduk terkonsentrasi pada tempat dimana askes terhadap faslilitas
pelayanan kota dengan biaya transportasi yang rendah merupakan pilihan
utama penduduk dalam menentukan tempat tinggal.
Dalam hal ini, rendahnya nilai lahan tidak akan banyak memberikan daya
tarik yang dapat mempengaruhi minat penduduk untuk bertempat tinggal di
lokasi-lokasi yang relatif masih kosong, namun memiliki tingkat pelayanan
prasarana dan sarana kota yang rendah.
Tabel 2. 7
Penyebaran Penduduk Kabupaten Kampar Menurut
Kecamatan Tahun 2013
Kecamatan Jumlah (jiwa) Kepadatan Penduduk
(jiwa/km2) Persentase (%)
Kampar Kiri 28.690 31 3,81
Kampar Kiri Hulu 11.547 9 1,53
Kampar Kiri Hilir 11.051 15 1,47
Kampar Kiri Tengah 25.839 78 3,43
Gunung Sahilan 18.780 32 2,49
XIII Koto Kampar 23.194 32 3,08
Koto Kampar Hulu 18.222 27 2,42
Kuok 24.238 160 3,22
Salo 24.947 120 3,31
Tapung 90.091 66 11,96
Tapung Hulu 76.097 65 10,10
Tapung Hilir 57.092 56 7,58
Bab II
–
Profil Kabupaten Kampar
II - 17
Kecamatan Jumlah (jiwa) Kepadatan Penduduk
(jiwa/km2) Persentase (%)
Bangkinang Seberang 31.860 126 4,23
Kampar 48.793 358 6,48
Kampar Timur 23.334 135 3,10
Rumbio Jaya 16.623 216 2,21
Kampar Utara 16.602 208 2,20
Tambang 57.652 155 7,65
Siak Hulu 94.069 136 12,49
Perhentian Raja 16.873 151 2,24
Jumlah 753.376 114 100,00
Sumber : Kampar Dalam Angka 2014
Pada tahun 2013, jumlah penduduk tertinggi berada di Kecamatan Siak
Hulu dengan jumlah 94.069 jiwa atau sebesar 12,49% dan diikuti oleh
Kecamatan Tapung dengan jumlah penduduk sebesar 90.091 jiwa atau
sebesar 11,96%. Kedua kecamatan ini berada pada kawasan perbatasan
dengan Kota Pekanbaru.
2.4.
Isu Strategis Sosial, Ekonomi dan Lingkungan
2.4.1.
PDRB
Pendapatan regional merangkum perolehan nilai tambah yang tercipta
dari seluruh kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah pada periode waktu
tertentu. PDRB juga dapat menunjukkan laju pertumbuhan erkonomi suatu
daerah. Dari hasil perhitungan PDRB Kabupaten Kampar dapat diketahui
besarnya laju pertumbuhan dan struktur ekonomi Kabupaten Kampar. Bila
dilihat dari angka PDRB atas dasar harga konstan tanpa migas, maka telah
terjadi kenaikan dari Rp. 4.661,07 milyar pada tahun 2010 menjadi Rp.
4.989,17 milyar pada tahun 2011. Artinya pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Bab II
–
Profil Kabupaten Kampar
II - 18
Gambar 2. 4
Distribusi Persentase PDRB Menurut Lapangan Usaha, di
Kabupaten Kampar Tahun 2011
PDRB perkapita atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga
konstan mengalami peningkatan. Dari tabel dapat diketahui bahwa nilai
PDRB perkapita atas harga berlaku tahun 2011 yang dicapai Kabupaten
Kampar adalah sebesar Rp. 26.265.083,56,- sedangkan atas dasar harga
konstan 2000 sebesar Rp. 6.996.661,04,-. Salah satu indikator yang banyak
digunakahn untuk melihat tingkat keberhasilan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat adalah PDRB perkapita.
Perkembangan PDRB Kabupaten Kampar
Uraian
2009
2010
2011
PDRB
ADHK
(2000=100)
(Milyar Rp)
4.353,92
4.661,07
4.989,17
PDRB ADHB (Milyar Rp)
13.323,77
16.425,47
18.729,05
PDRB/ Kapita ADHK (ribu Rp)
6.552,90
6.772,80
6.996,66
PDRB/ Kapita ADHB (ribu Rp)
18.625,00
22.172,59
26.265,08
Pertumbuhan Ekonomi (%)
6,86
7,05
7,04
Bab II
–
Profil Kabupaten Kampar
II - 19
2.4.2. Topografi
Secara topografis, Kabupaten Kampar merupakan daerah bergelombang
dan dataran rendah, rawa-rawa, dataran tinggi atau perbukitan dan
sedikit bergunung, dengan ketinggian antara 0
–
1000 Meter dari
permukaan air laut. Di Kabupaten Kampar terdapat 5 (lima) jenis klasifikasi
tanah yaitu organosol, glei humus dengan bahan aluvial, podsolik merah
kuning dengan bahan induk batuan endapan dan batuan beku, podsolik
merah kuning latosol, dan litosol dengan bahan induk batuan beku. Tekstur
Kabupaten Kampar, dapat dibagi dalam komposisi sebagai berikut :
•
Tanah sawah (10.173 Ha / 0,90%);
•
Pekarangan, bangunan dan halaman (84.162 Ha / 7,46%);
•
Tegal kebun (92.539 Ha / 8,20%);
•
Ladang huma (91.969 Ha / 8,15%);
•
Padang rumput (9.876 Ha / 0,87%);
•
Rawa (19.652 Ha / 1,74%);
•
Kolam (1.434 Ha / 0,13%);
•
Lahan sementara tidak diusahakan (12.093 Ha / 3,73%);
•
Hutan Negara dan Hutan Rakyat (227.987 Ha / 20,19%);
•
Perkebunan (397.023 Ha / 35,17%); dan
•
Tanah lain-lain (156.181 Ha / 13,47%).
2.4.3. Hidrologi
Kabupaten Kampar memiliki 2 Daerah Aliran Sungai (DAS) yang besar
dan beberapa sungai kecil yaitu Sungai Kampar yang panjangnya ±413,5
km dengan kedalaman rata-rata 7,7 m dengan lebar rata-rata 143 meter.
Seluruh bagian sungai ini termasuk dalam Kabupaten Kampar yang meliputi
Kecamatan XIII Koto Kampar, Bangkinang, Bangkinang Barat, Kampar, Siak
Bab II
–
Profil Kabupaten Kampar
II - 20
dengan kedalaman rata-rata 8
–
12 m yang melintasi Kecamatan Tapung.
Sungai-sungai besar yang terdapat di Kabupaten Kampar ini sebagian
masih berfungsi baik sebagai prasarana perhubungan, sumber air bersih,
budi daya ikan maupun sebagai sumber energi listrik (PLTA Koto
Panjang).
Tingginya sedimentasi, berkurangnya jumlah dan debit mata air, serta
semakin meluasnya wilayah bukaan di bagian hulu DAS menunjukkan kondisi
DAS sebagian besar mengalami degradasi sehingga upaya rehabilitasi perlu
segera dilakukan.
2.4.4. Geologi
Kabupaten Kampar sebagaimana sebagian wilayah Indonesia terletak
ditengah-tengah Pulau Sumatra. Dimana keadan alam sangat dipengaruhi
dengan curah hujan yang cukup tinggi. Kondisi geologis tersebut
menyebabkan Kabupaten Kampar kaya akan hasil tanah dan pertanian
sekaligus rawan terhadap bencana alam.
Sedangkan dari segi kerawanan bencana, Kabupaten Kampar memiliki
ancaman bencana longsor yang cukup tinggi dengan jumlah lokasi sebanyak
lima titik. Titik rawan longsor ini tersebar di Desa Pulau Gadang, Desa
Merangin, dan sepanjang jalan perbatasan Sumbar-Riau. kondisi tanah tebing
yang terus tergerus air, disepanjang jalan sangat memungkinkan terjadinya
longsor. Bencana alam lainnya yang perlu diwaspadai adalah banjir
dengan seringnya meluap air Sungai Kampar, Sungai Subayang dan Sungai
Tapung di Kabupaten Kampar ynag mengakibatkan terendamnya sepertiga
dari jumlah desa di Kampar, tepatnya 82 desa dari 250 desa dan kelurahan di
Kabupaten Kampar. Hingga waktu belakangan terakhir 16 Wilayah
Kecamatan dari 20 Kecamatan di Kabupaten Kampar masih terendam banjir.
Kondisi geologis seperti itu memberikan peluang sekaligus tantangan bagi
Kabupaten Kampar dalam pembangunan daerah. Pengelolaan potensi
sumberdaya geologis yang berwawasan lingkungan sekaligus mitigasi
Bab II
–
Profil Kabupaten Kampar
II - 21
development) menjadi jawaban untuk dapat mengoptimalkan potensi
sumberdaya geologis yang dimiliki Kabupaten Kampar.
2.4.5. Klimatologi
Kabupaten Kampar beriklim tropis yang dipengaruhi oleh dua musim
yakni musim hujan dan kemarau. Kabupaten Kampar pada umumnya beriklim
tropis. Temperatur minimum terjadi pada bulan November Dan Desember
yaitu sebesar 21
0C. Temperatur maksimum terjadi pada Juli dengan
temperatur 35
0C. Jumlah hari hujan dalam Tahun 2009, yang terbanyak
adalah disekitar Bangkinang Seberang dan Kampar Kiri Pada Tahun 2009,
jumlah hari hujan setahun rata-rata 256 hari. Kondisi klimatologis demikian
amat cocok dalam pengembangan berbagai komoditi pertanian, peternakan,
perikanan dan beberapa jenis komoditi perkebunan. Dalam 5 (lima) Tahun
belakangan ini belum menggambarkan terjadinya kondisi ekstrim pada
musim hujan dan musim kemarau.
Tabel 2. 8
Statistik Geografi dan iklim Kabupaten Kampar
Uraian Satuan 2012
Luas Km 11.289,28
Hari hujan Hari 10,24
Kecamatan Kecamatan 21
Desa Desa 242
Panjang Sungai Kampar Km 413,5
Panjang Sungai Siak bagian Hulu Km 90
Kelurahan Kelurahan 8
Sumber: Susenas 2012
Curah hujan tertinggi selama tahun 2012 terjadi di Kecamatan Salo pada
bulan November ketinggian curah hujan mencapai 925 mm. jumlah hari hujan
dalam tahun 2012, yang terbanyak adalah di Kecamatan Gunung Sahilan
yang menunjukkan peningkatan dari bulan juni sampai Desember.
Bab II
–
Profil Kabupaten Kampar
II - 22
Kawasan Rawan Bencana Alam, bencana alam potensial mengancam
sejumlah kawasan wilayah Riau adalah banjir yang terjadi hampir setiap
tahun di musim penghujan. Kawasan yang potensial mengalami banjir adalah
sepanjang sungai-sungai besar (Sungai Indragiri, Kampar, Siak, dan Rokan).
Kawasan Rawan Bencana Alam; berada pada daerah aliran sungai (DAS)
Kampar, S. Siak, S. Indragiri dan S. Rokan. Sungai yang melintasi Kabupaten
Kampar adalah Sungai Kampar (melintang di tengah-tengah wilayah Kampar
dari Barat ke Timur) dan Sungai Siak (berada di bagian Utara Kampar
melintang dari Barat ke Timur). Untuk Kabupaten Kampar, kawasan rawan
bencana alam meliputi kawasan-kawasan rawan banjir disepanjang aliran
sungai (DAS) Sungai Kampar dan Sungai Siak. Pada tahun 2006, 8
kecamatan di Kabupaten Kampar, khususnya yang berada disisi kedua
sungai tersebut mengalami banjir.
Potensi bencana alam terkait dengan kondisi geologi, adalah kerawanan
bencana berupa sesar yang menyebabkan seringnya terjadi longsor badan
jalan khususnya yang menghubungkan Bangkinang dengan Payakumbuh,
tepatnya pada daerah perbatasan (Batu Bersurat) yang disebabkan oleh
sesar. Berdasarkan peta geologi, terdapat 2 jalur sesar direka yang
diperkirakan menjadi penyebab terjadinya longsor pada badan jalan
Bangkinang-Payakumbuh tersebut.
Potensi bencana lain, adalah potensi kebakaran hutan. Hal ini sering
terjadi pada saat musim kemarau, baik yang disebabkan karena gesekan
antara vegetasi kering dan diduga mungkin juga terjadi akibat ulah manusia.
Apapun penyebabnya tentu potensi kebakaran ini perlu ditangani dalam
konteks penataan ruang. Pada tahun 2008 terdapat puluhan titik kebakaran
api yang tersebar di wilayah utara, selatan dan barat Kabupaten Kampar.
2.4.7.
Isu-Isu Strategis
Bab II
–
Profil Kabupaten Kampar
II - 23
Perkembangan kawasan perkotaan Bangkinang; perkembangan kota Bangkinang sangat dipengaruhi oleh ibukota Provinsi Riau dan lokasinya yang berada pada jalur lintasan nasional antara PKN Padang dengan PKN Pekanbaru. Pada konstelasi regional keberadaan Bangkinang sudah menjadi satelit dari Kota Pekanbaru. Dengan adanya pembangunan jalan dua jalur dan rencana pembangunan jalan bebas hambatan (RTRWN), maka perkembangan Bangkinang perlu dikelola dengan baik sehingga memberikan kemanfaatan bagi sistem perkotaan untuk Kabupaten Kampar.
Kawasan perbatasan dengan Kota Pekanbaru; Kecamatan Tambang menjadi buffer bagi Kota Pekanbaru, khsusunya dalam penyediaan kawasan permukiman dan potensi SDA yang dapat dimanfaatkan mendukung Kota Pekanbaru
Banjir; terlepas dari isu global warming atau pengaruh iklim makro, bahwa setiap tahun cakupan banjir di Kabupaten Kampar semakin meluas. Hal ini dapat disebabkan oleh iklim makro, wilayah yang datar atau cekungan, ataupun akibat deforestasi pada kawasan hulu sungai. Namun pada prinsipnya perlu dilakukan penanganan banjir melalui berbagai upaya mitigasi, dintaranya melalui pendekatan penataan ruang.
Aksesibilitas; Pengembangan sistem jaringan transportasi untuk menjangkau wilayah yang selama ini tidak terjangkau serta pengembangan transportasi perdesaan. Pengembangan sistem jaringan transportasi merupakan tulang punggung penumbuhan ekonomi wilayah. Mengingat Kabupaten Kampar yang sangat luas serta terjadi kesenjangan pertumbuhan antara wilayah tengah dengan wilayah utara dan selatan, peningkatan aksesibilitas yang menghubungkan sub-sub wilayah serta akses ke pasar perlu ditingkatkan.