• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV - DOCRPIJM 1501231605Bab 4 Profil Kabupaten Kab KProgo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV - DOCRPIJM 1501231605Bab 4 Profil Kabupaten Kab KProgo"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PROFIL KABUPATEN KULON PROGO

4.1

GambaranGeografidanAdministratif Wilayah

Luas wilayah Kabupaten Kulon progo adalah 586,28 km2. Letak geografis Kabupaten Kulon Progo terletak antara 007o38'42" - 007o59'3" Lintang Selatan dan 110o01'37" - 110o16'26" Bujur Timur. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di DIY yang terletak paling barat, dengan batas wilayah :

- Barat : Kabupaten Purworejo,Provinsi Jawa Tengah

- Timur : Kabupaten Sleman dan Bantul,Pemerintah Daerah D.I.Yogyakarta - Utara : Kabupaten Magelang, ProvinsiJawa Tengah

- Selatan: Samudera Hindia.

Gambar 4.1Posisi Kabupaten Kulon Progo

(2)
(3)

Gambar 4.3Peta Wilayah Perkotaan Kabupaten Kulon Progo

4.2

GambaranDemografi

JumlahpendudukKulonprogotahun 2013 berdasarkan data BPS adalah401.450orang, yang

terdiriatas 198.290laki-lakidan203.160perempuan.

PenyebaranpendudukKulonprogomasihbertumpu di KecamatanPengasihyaknisebesar 11,62

persen, kemudiandiikutiolehKecamatanSentolosebesar11,45 persen, KecamatanWatessebesar 11,31persen, sedangkankecamatan-kecamatanlainnya di bawah

10 persen.

KecamatanPengasih, Sentolo, danWatesadalah 3 Kecamatandenganurutanteratas yang memilikijumlahpendudukterbanyakSedangkanKecamatanGirimulyomerupakankecamatan yang paling sedikitpenduduknya.Sex ratio KabupatenKulonProgoadalahsebesar 96 yang

artinyajumlahpenduduklaki-laki 4 persenlebihsedikitdibandingkanjumlahpendudukperempuanJikadilihat per kecamatansex

ratio terbesarterdapat di KecamatanLendahyaknisebesar 99 yang berartijumlahpenduduklaki-lakilebihsedikit

1persendibandingkanjumlahpendudukperempuandan yang terkecilterdapatdi KecamatanKalibawangyaknisebesar 93 yang berartijumlahpenduduklaki-laki7

(4)

Secaraumumdalamtiapkecamatan diKabupatenKulonProgojumlahpenduduklaki-lakilebihsedikitdibandingkanjumlahpendudukperempuan.

Sumber: BPS KabupatenKulonProgo 2014

Gambar 4.4Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Per KelompokUmur 2013

(5)

Gambar 4.5Sex Ratio PendudukMenurutKecamatan

Sumber: BPS Kabupaten Kulon Progo, 2014

Gambar 4.6Struktur Penduduk Kabupaten Kulon Progo Berdasarkan Jenis Kelamin, 2014

LajupertumbuhanpendudukKulonprogorata-rata per tahunadalahsebesar 0,56persen.

Lajupertumbuhanpenduduktertinggi di Kulonprogoada di tigakecamatanyakniKecamatanTemon, KecamatanWates, danKecamatanPengasihsebesar

0,81 persen, sedangkan yang terendah diKecamatanKokapsebesar -0,57persen. KecamatanSentolomeskipunmenempatiurutankeduadarijumlahpenduduknamundarisisilajupe

rtumbuhanpendudukmenempatiurutankeempatsebesar 0,77persen. KecamatanTemonsecarajumlahpendudukmenempatiurutanterendahkeduatetapilajupertumbu

hanpenduduknyamenempatiurutantertinggiatausamadenganKecamatanWatesdanKecamata n Pengasih.

[CELLRANGE]

[CATEGORY

NAME]

[PERCENTAG

E]

[CELLRANGE]

[CATEGORY

NAME]

[PERCENTAG

(6)

Sumber: BPS Kabupaten Kulon Progo, 2013

Gambar 4.7LajuPertumbuhanPendudukKecamatan

Proyeksi penduduk Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013-2019 disajikan dalam tabel di bawah ini.

Gambar 4.8Proyeksi Penduduk Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013-2019

Rata-rata tingkatkepadatanpendudukKulonprogoadalahsebanyak 671,38 orang per kilo

meter persegi. Kecamatan yangpaling tinggitingkatkepadatanpenduduknyaadalahKecamatanWatesyaknisebanyak 1.429 orang per

kilo meter persegisedangkan yang paling rendahadalahKecamatanSamigaluhyaknisebanyak 365 orang perkilo meter persegi.

401.450

2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Ji

w

a

Tahun

(7)

Sumber: BPS Kabupaten Kulon Progo, 2013

Gambar 4.9KepadatanPendudukMenurutKecamatan Kabupaten Kulon Progo, 2012

JumlahpendudukKab. KulonProgoTahun 2013 per

kecamatandisajikandalamgambardibawahini.

(8)

Sebaran penduduk Kabupaten Kulonprogo hampir merata dengan presentase rata-rata sebesar 4 % sampai dengan 5,99 %. Sebaran penduduk terkecil ada di Kecamatan Girimulyo.

Sumber: BPS Kabupaten Kulon Progo, 2013

Gambar 4.11DistribusiPersentasePendudukKecamatan Kabupaten Kulon Progo Tabel 4.2Pembagian MasyarakatKurang Sejahtera per Kecamatan

(9)

Dari detail tabeldiatasmasyarakatmiskin di KabupatenKulonprogodiklasifikasikandalammasyarakatprakurangsejahteradankurangsejahte

ra 1. Dibandingkantahun 2011 dan 2012, padatahun 2013 jumlahmasyarakatmiskinmengalamipenurunan.

4.3

GambaranTopografi

(10)

Gambar 4.12Kondisi Topografi Kabupaten Kulon Progo

4.4

GambaranGeohidrologi

(11)

(a) Daerah Aliran Sungai (b) Kedalaman Air Tanah

Gambar 4.13Kondisi DAS dan Air Tanah Kabupaten Kulon Progo

4.5

GambaranGeologi

(12)

Gambar 4.14Kondisi Geologi dan Jenis Tanah Kabupaten Kulon Progo

4.6

GambaranKlimatologi

(13)

Tabel 4.3Rata-RataCurah HujandanHariHujan di WilayahKabupaten Kulon ProgoTahun

(14)

4.7

KondisiSosialdanEkonomi

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2013 berdasarkan harga berlaku nilainya 4,6 trilliun rupiah, mengalami kenaikan apabila dibandingkan tahun 2012 yaitu sebesar 4,2 trilliun rupiah. Pada tahun 2013leading sektor penopang PDRB KabupatenKulonProgoadalahsektorpertanian, sektorjasa-jasa, dansektorperdagangan,hotel, danrestoran. Ketigasektortersebut total 62,78% sebagaipembentuk primer PDRB KabupatenKulonProgo.

Pembentuksekunder PDRB KabupatenKulonProgoadalah 4 sektoryaitusektorindustripengolahan, sektorkonstruksi, sektorkeuangan, persewaan,

dansektorpengangkutandankomunikasi, yang menyumbangkan total 35,42%.

Sedangkansektordenganperananterkecilterhadap PDRB KabupatenKulonProgoadalahsektorpenggaliandanpertambangansertasektorlistrikdan air

bersih yang masing-masingmemberikansumbangansebesar 0,94% dan 0,86%. Kontribusi masing-masing sektor dalam PDRB dijelaskan melalui gambar berikut ini.

Sumber : BPS Kabupaten Kulonprogo Dalam Angka,2014

(15)

Tabel 4.4Lajupertumbuhan per sektorKabupatenKulonProgo 2013

Tabel 4.5PDRB AtasDasarHargaBerlakuKabupatenKulonProgo 2009 -2013

Lapangan Usaha Tahun (HargaBerlaku)

2009 2010 2011 2012* 2013**

(1) (2) (3) (2) (3) (4)

1. Pertanian 792.463,00 821.569,00 915.596,00 985.507,00 1.061.782,00

2. PertambangandanPenggalian 34.555,00 24.835,00 31.548,00 36.684,00 43.827,00

3. IndustriPengolahan 496.185,00 550.513,00 553.335,00 585.909,00 650.234,00

4. Listrik Gas dan Air Bersih 28.379,00 31.366,00 33.525,00 35.844,00 40.010,00

5. Konstruksi 189.629,00 209.227,00 239.507,00 269.980,00 310.850,00

6. Perdagangan, Hotel

danRestoran

538.809,00 587.485,00 656.245,00 715.196,00 801.751,00

7. PengangkutandanKomunikasi 346.570,00 359.493,00 383.612,00 375.562,00 392.773,00

8. Keuangan,

PersewaandanJasa

(16)

Lapangan Usaha Tahun (HargaBerlaku)

Sumber : BPS KabupatenKulonProgo

*)AngkaSementara; **)AngkaSangatSementara

Tabel 4.6PDRB AtasDasarHargaKonstan 2000 KabupatenKulonProgo 2009 -2013

Lapangan Usaha Tahun (HargaKonstan 2000)

2009 2010 2011 2012* 2013**

6 Perdagangan, Hotel

danRestoran

(17)

Keberhasilanpembangunan dibidangpendidikanbisadilihatdariindikatortingkatpendidikan yang ditamatkanpendudukumur 10 tahunkeatas. Semakintinggitingkatpendidikan yang berhasilditamatkanmakasemakinbaikkualitassumberdayamanusianya

Tabel 4.7PersentasePenduduk 10 TahunKeAtasMenurutPendidikanTertinggi yang Ditamatkan di KabupatenKulonProgoTahun 2011-2013

No. JenjangPendidikan Tahun (%)

2011 2012 2013 5. Diploma danPerguruanTinggi 6,49 5,90 5,55

Total 100,01 100,00 100,00

Sumber :SensusSusenasKabupatenKulonProgo 2013

Keberadaan budaya secara non fisik, setidaknya direpresentasikan kedalam ada tiga sistem yang sekarang berkembang, yaitu kesenian, yang berupakesenian tradisional/kontemporer, kerajinan, dan tradisi, yang merupakan tindakansosial kemasyarakatan atau gaya hidup.Kesenian tradisional dan aktivitas kebudayaan mulai memudar. Keseniantradisional di Kulon Progo dapat dibedakan menjadi dua, yaitu religius dan nonreligius. Kesenian tradisional religius yang berkembang di Kulon Progo adalahkesenian panjidor, angguk, rodat dan bangilun. Sedangkan non-religius, berupaincling, jathilan dan oglek. Keberadaan kesenian tersebut didukung olehkelompok-kelompok pelaku kesenian. Selain kesenian tradisional, ada kegiatanbudaya lainnya, yaitu upacara adat/trasional yang berupa upacara SaparanKalibuko, upacara Jamasan Pusoko, Dul Kaidah Pring Tali, upacara Bersih Desa,Labuhan Keluarga Paku Alaman, Labuhan Nelayan dan Rejeban Gunung Kelir.Keberadaan kesenian tradisional dan kegiatan budaya di atas belum terkeloladengan baik sehingga belum dapat berkembang secara optimal. Hal inidisebabkan oleh beberapa kendala yakni kurangnya kesadaran masyarakatuntuk memelihara dan mengembangkan kesenian yang ada, kurangnya minatgenerasi muda terhadap kesenian yang berakibat terputusnya regenerasiterhadap jenis kesenian yang langka dan kurangnya sarana-prasaranapendukung bagi pertunjukkan kesenian tradional, serta media promosi yangbelum terkelola dengan baik.

(18)

gula kristal/gula semut, slondok, sale pisang,criping telo, gula kethak, jenang alot, lanting, dodol salak goa, dan geblek.Berkembangnya jenis kerajinan di atas dipengaruhi oleh ketersediaan bahanbaku dan pola hidup masyarakat sendiri. Pada saat ini, harga jual hasil kerajinanrakyat dan makanan khas relatif rendah. Hal ini disebabkan oleh menurunnyanilai seni hasil kerajinan karena adanya trade off berupa tuntutan kepraktisan,minimnya sarana dan prasarana pendukung untuk memasarkan hasil kerajinan,adanya keterbatasan kemampuan untuk menampilkan kualitas dan desain yangmampu bersaing di pasaran.

Perubahan tatanilai dipengaruhi oleh eforia reformasi. Tata nilai yang terjadimasih diwarnai budaya agraris yang guyub rukun dan selalu terikat satu denganlainnya. Pada wilayah perkotaan, muncul kecenderungan ke arah hubungansosial patembayan (individual) yang mandiri. Pola pikir masyarakat cenderunglebih maju dan terbuka terhadap perubahan. Perilaku patron client dalam inisiatifpengambilan keputusan mulai berubah seiring dengan perkembangan arusreformasi. Proses transisi yang diwarnai oleh eforia reformasi mengambil bentukmanifestasi yang lain dan cenderung memunculkan kesadaran kelompokmasyarakat akar rumput untuk berpikir kritis.

Keberadaan budaya secara fisik digambarkan berdasarkan peninggalanpeninggalanyang ada. Aset tersebut disusun berdasarkan urutan waktu, masa prasejarah berupa batu menhir yang terbuat dari batu andesit di kecamatan Kokap,periode Hindhu Budha berupa batu lingga, yoni, bangunan Candi Pringtali, ArcaGanesa, Arca Nandi, Lesung Batu, Guci, kesemuanya tersebar di kecamatan Kokap,Pengasih, Samigaluh, Kalibawang dan Sentolo. Periode Islam berupa makam,naskah kuno yang memuat tentang adanya sosialisasi Islam pada tahap awal KulonProgo, dan bangunan yang berupa Masjid. Periode masa perjuangan berupamonumen Banjarsari di Kalibawang, Gerbosari di Samigaluh, Perjuangan di Wates,dan Banaran Samigaluh. Secara umum kondisi aset tersebut kurang terpelihara.

(19)

Contents

4.1 Gambaran Geografi dan Administratif Wilayah ... 1

4.2 Gambaran Demografi ... 3

4.3 Gambaran Topografi ... 9

4.4 Gambaran Geohidrologi ... 10

4.5 Gambaran Geologi ... 11

4.6 Gambaran Klimatologi ... 12

4.7 Kondisi Sosial dan Ekonomi ... 14

Tabel 4. 1 Pembagian wilayah Admnistratif Kabupaten Kulon Progo ... 2

Tabel 4. 2 Pembagian Masyarakat Kurang Sejahtera per Kecamatan ... 8

Tabel 4. 3 Rata-RataCurah Hujan dan Hari Hujan di Wilayah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013 ... 13

Tabel 4. 4 Laju pertumbuhan per sektor Kabupaten Kulon Progo 2013 ... 15

Tabel 4. 5 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Kulon Progo 2009 -2013 ... 15

Tabel 4. 6 PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten Kulon Progo 2009 -2013 ... 16

Tabel 4. 7 Persentase Penduduk 10 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2013... 17

Gambar 4. 1 Posisi Kabupaten Kulon Progo ... 1

Gambar 4. 2 Peta Administratif Kabupaten Kulon Progo ... 2

Gambar 4. 3 Peta Wilayah Perkotaan Kabupaten Kulon Progo ... 3

Gambar 4. 4 Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Per Kelompok Umur 2013 ... 4

Gambar 4. 5 Sex Ratio Penduduk Menurut Kecamatan ... 5

Gambar 4. 6 Struktur Penduduk Kabupaten Kulon Progo Berdasarkan Jenis Kelamin, 2014 5 Gambar 4. 7 Laju Pertumbuhan Penduduk Kecamatan ... 6

Gambar 4. 8 Proyeksi Penduduk Kabupaten Kulon Progo Tahun 2013-2019 ... 6

Gambar 4. 9 Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten Kulon Progo, 2012 ... 7

Gambar 4. 10 Jumlah Penduduk Kab. Kulon Progo Per Kecamatan Tahun 2013 (BPS, 2014) ... 7

Gambar 4. 11 Distribusi Persentase Penduduk Kecamatan Kabupaten Kulon Progo ... 8

Gambar 4. 12 Kondisi Topografi Kabupaten Kulon Progo ... 10

Gambar 4. 13 Kondisi DAS dan Air Tanah Kabupaten Kulon Progo ... 11

Gambar 4. 14 Kondisi Geologi dan Jenis Tanah Kabupaten Kulon Progo ... 12

Gambar 4. 15 Sebaran Curah Hujan Kabupaten Kulon Progo ... 13

(20)

Gambar

Gambar 4.1Posisi Kabupaten Kulon Progo
Tabel 4.1Pembagian wilayah Admnistratif Kabupaten Kulon Progo
Gambar 4.3Peta Wilayah Perkotaan Kabupaten Kulon Progo
Gambar 4.4Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Per KelompokUmur 2013
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adapun jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen dengan pendekatan quasi eksperimen yaitu perlakuan uji kemampuan larutan bonggol nanas (Ananas

Pada penelitian ini, dengan berbagai pertimbangan antara lain, faktor jarak yang ditempuh, tenaga, waktu, dan dana, maka peneliti memfokuskan penelitian hanya di

- Pemain yang terkena kartu merah, dilarang bermain di 1 (satu) pertandingan berikutnya - Tim yang membuat keributan dan diputuskan bersalah oleh panitia akan didiskualifikasi. -

Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan metode yang tepat dalam menentukan perangkat lunak NMS berdasarkan efektifitas Sistem Informasi yang handal untuk digunakan

(b) Penyedia, sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, personil, dan sumber daya teknis, dan telah menyetujui untuk menyediakan Jasa Konsultansi

Langkah-langkah dari pengambilan sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Pengambilan sampel dilakukan pada 30 sumur di kawasan pesisir Kecamatan Padang

terlebih dahulu, dengan terdaftarnya diri anda di perpustakaan ini anda telah di izinkan peminjaman buku dengan tempo waktu yang telah ditentukan oleh pihak

Hasil akhir kajian dari integrasi peta struktur kedalaman dan peta isopach serta dukungan data petrofisik dari aspek kualitas batuan reservoir diperoleh dua lokasi