• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh City Branding pada Brand Attitude (Studi pada : Masyarakat Kota Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh City Branding pada Brand Attitude (Studi pada : Masyarakat Kota Bandung)."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The aim of this study is to describe the policy City Branding toward Brand Attitude. In this study,based on purpose of study this thesis use causal explanatory, the method used to determine the sample is non probabaility sampling. Respondents in this study were 682 persons. The hypothesis testing method used in this study is classic assumption test, double linear regression, and hypothesis testing with SPSS version 16.0 wtih result Indicator Nature, Cultural Activities, Social Bonding gives influence toward City

Branding, but Indicator Networking and Transpot doesn’t give influence toward City

Branding.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh City Branding pada Brand Attitude. Berdasarkan tujuan penelitian maka jenis penelitian yang di gunakan adalah causal explanatory dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk penentuan sampel adalah non probability sampling. Responden dalam penelitian ini sebanyak 682 orang yang merupakan mahasiswa pendatang di Kota Bandung. Metode pengujian hipotesis menggunakan metode regresi linear berganda dan pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 dengan hasil penelitian sebagai berikut: Indikator Nature, Cultural Activities, Social Bonding memberikan pengaruh pada City Branding, sedangkan Networking dan Transpot tidak memberikan pengaruh pada City Branding.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha 2.1.1. Teori Perilaku Konsumen ... 10

2.1.2. Model Perilaku Konsumen ... 12

2.1.3. Teori Brand Management ... 13

2.1.4. Teori Branding ... 14

2.1.5. City Branding ... 17

2.1.6. Nature ... 18

2.1.7. Transpot ... 18

2.1.8. Social Bonding ... 19

2.1.9. Cultural Activities ...19

2.1.10. Networking ... 20

2.1.11. Attitudinal ... 20

2.2. Rerangka Pemikiran ... 22

2.3. Rerangka Teoritis ... 23

2.4. Penelitian Terdahulu ... 24

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.6. Pengembagan Hipotesis ... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 29

3.2. Populasi dan Sampel ... 30

3.3. Teknik Pengambilan Sampel ... 30

3.4. Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 32

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.5.1. Uji Instrumen ... 35

3.5.2. Uji Data ... 40

3.6. Metode Analisis Data ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Responden ... 42

4.2. Uji Asumsi Klasik ... 46

4.2.1. Uji Normalitas ... 46

4.2.2. Uji Multikoliniearitas ... 47

4.2.3. Uji Heterokedastisitas ... 48

4.3. Uji Anova ... 49

4.4. Hasil Penelitian ... 49

4.4.1. Pembahasan Hasil Uji Penelitian 1 ... 49

4.4.2. Pembahasan Hasil Uji Penelitian 2 ... 50

4.4.3. Pembahasan Hasil Uji Penelitian 3 ... 51

4.4.4. Pembahasan Hasil Uji Penelitian 4 ... 53

4.4.5. Pembahasan Hasil Uji Penelitian 5 ... 54

4.5. Analisis Korelasi ... 55

4.6. Pengujian Hipotesis ... 55

4.6.1. Uji Hipotesis Secara Simultan ... 56

4.6.2. Uji Hipotesis Secara Parsial ... 57

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan ... 62

5.2. Implikasi Manajerial ... 63

5.3. Keterbatasan Masalah ... 63

5.4. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu ... 24

Tabel 3.4 Definisi Operasional Variabel ... 32

Tabel 3.1 Hasil Pengolahan Data Uji Validitas ... 31

Tabel 3.2. Hasil Pengolahan Data Uji Reliabilitas Item Kuesioner... 39

Tabel 4.1 Hasil Pengolahan Data Profile Responden ... 43

Tabel 4.2.1 Hasil Pengolahan Data Uji Normalitas ... 45

Tabel 4.2.2 Hasil Pengolahan Data Uji Multikolinieritas ... 46

Tabel 4.2.3 Hasil Pengolahan Data Uji Heterokedastisitas ... 46

Tabel 4.3 Hasil Pengolahan Data Uji Anova ... 47

Tabel 4.4.1 Hasil Pengolahan Data Uji Hipotesis Nature ... 48

Tabel 4.4.2 Hasil Pengolahan Data Uji Hipotesis Transpot ... 49

Tabel 4.4.3 Hasil Pengolahan Data Uji Hipotesis Social Bonding ... 51

Tabel 4.4.4 Hasil Pengolahan Data Uji Hipotesis Cultural Activities ... 52

Tabel 4.4.5 Hasil Pengolahan Data Uji Hipotesis Networking ... 53

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I: Pengujian Uji Heterokesadisitas ... xv

Lampiran II: Pengujian Hasil Data ... xvii

Lampiran III: Pengujian Uji Normalitas ... xix

Lampiran IV: Kuesioner Pengaruh City Branding ... xxii

Lampiran V: Uji Anova ... xxvii

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen... 12

Gambar 2.2 Rerangka Pemikiran ... 22

Gambar 2.3 Rerangka Teoritis ... 23

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Merek memberikan identitas yang berbeda pada sebuah kota, sehingga

dapat membedakan antara kota yang satu dengan kota-kota yang lainnya. Sebuah

merek yang kuat akan mudah dibedakan dengan pensaing sehingga akan

mengakibat investasi, bisnis, pengunjung, dan penduduk. Pemasaran sebuah kota,

daerah, dan negara telah menjadi sesuatu hal yang sangat dinamis, kompetitif, dan

banyak dibicarakan akhir-akhir ini. Kota, daerah, dan negara menyadari bahwa

perlunya brand strategy yang akan memberikan banyak manfaat dan keuntungan

bagi daerah itu sendiri. Strategi merek kota umumnya praktek diantara kota-kota

dunia, pemerintah berusaha untuk mengembangkan kota secara keseluruhan.

Menurut de Chernatory & McDonald, 1992 branding yaitu sebuah merek yang

sukses adalah produk yang dapat diidentifikasi , layanan , orang , atau tempat ,

ditambah sedemikian pembeli atau pengguna merasakan relevan , nilai tambah yang

unik yang sesuai dengan kebutuhan mereka paling dekat . Selanjutnya , hasil

keberhasilannya untuk dapat mempertahankan nilai-nilai tambah dalam

menghadapi persaingan.

Telah ditegaskan oleh Ashworth dan Kavaratzis (2009, 522) bahwa

sebagian besar kota menerapkan hanya sebagian strategi merek, dengan

mengisolasi logo kota dan slogan pembangunan menuju strategi merek secara

keseluruhan. Merek menjadi trend , yang meningkat terutama sesudah tahun

1990-an , dimulai tidak h1990-anya di produk saja tetapi telah meningkat deng1990-an negara d1990-an

(10)

2 Universitas Kristen Maranatha

jasa termasuk meningkatan pengalaman dari keduanya sebagai hasil (Bozkurt,

2004:48). Kota, negara bagian dam negara masa kini telah aktif dikampanyekan

melalui periklanan, direct mail dan perangkat komunikasi yang lainnya. (Keller,

2003). City Branding awalnya difokuskan pada City Brand Image ( Merrilees etc.,

2009). Namun, penelitian berikutnya dilakukan oleh Hankinsin (2001), bergeser

untuk meneliti bagaimana memasarkan sebuah kota. Menurut Anholt dalam

Moilanen dan Rainisto (2009:7) mendefinisikan city branding sebagai manajemen

citra suatu destinasi melalui inovasi strategis serta koordinasi ekonomi, komersial,

sosial, kultural, dan peraturan pemerintah. City Branding dapat dikatakan sebagai

strategi dari suatu negara atau daerah untuk membuat positioning yang kuat didalam

benak target pasar seperti positioning sebuah produk atau jasa, sehingga negara atau

daerah dapat dikenal secara luas oleh dunia.

Menurut Merrilees etc, pada tahun 2009, City Branding adalah sub-bagian dari

place branding dan menekankan pemasaran dan merek dari sebuah kota tersebut

untuk penduduk (dan calon penduduk ) sebagai tempat untuk tinggal dan tempat

untuk usaha yang memiliki nilai investasi. City Branding dapat diartikan sebagai

sebagai sebuah proses pembentukan merek kota atau daerah yang ingin dikenal oleh

target pasar dalam hal ini yaitu turis, investor, dan event, kota tersebut dengan

menggunakan ikon, slogan, eksibisi, serta positioning yang baik, dalam berbagai

bentuk media promosi. Sebuah city branding bukan hanya sekedar ikon atau tagline

belaka, akan tetapi suatu gambaran dari pikiran, perasaan, dan ekspetasi yang

datang dari benak seseorang tersebut melihat atau mendengar sebuah nama, logo,

(11)

3 Universitas Kristen Maranatha

Menurut Peter dan Olson (2006), sikap dapat didefinisikan sebagai evaluasi

konsep secara menyeluruh yang dilakukan oleh seseorang, maka dapat dikatakan

sikap adalah sebagai individu dihadapkan pada suatu rangsangan yang

menghendaki adanya reaksi individu. Sikap konsumen terhadap merek dapat

diartikan sebagai penyampaian apa yang diharapakan pembeli terhadap merek

tersebut, diharapkan pembeli agar dapat terpuaskan kebutuhannya. Karena itu sikap

konsumen dapat memacu keinginan atau niat untuk membeli suatu produk.

Strategi City Branding merupakan strategi umum yang banyak dilakukan

oleh kota-kota di dunia dimana pemerintah berusaha untuk mengembangkan “merek” kota milik daerah itu sendiri. Dalam konteks City Branding, para

stakeholders termasuk penduduk, bisnis, wisatawan, investor dan pendukung

lingkungan. Namun, pada saat yang bersamaan Kottler dan Keller (2006)

menjelaskan bahwa sikap dapat dibentuk melalui tiga faktor, yaitu Personal

Experience, Group Associations, dan Influential Others. Pengalaman pribadi akan

membentuk dan mempengaruhi penghayatan terhadap stimulus sosial. Tanggapan

terhadap merek akan menjamin salah satu dasar terbentuknya sikap, syarat untuk

mempunyai tanggapan adalah harus memiliki pengalaman yang berkaitan dengan

objek.

Kota Bandung merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia, yang

menjadi ibu kota provinsi dari Jawa Barat. Kota Bandung berada di tengah-tengah

provinsi Jawa Barat yang terletak di antara 10736’ Bujur Timur dan 655’ Lintang

(12)

4 Universitas Kristen Maranatha

Wilayah Kota Bandung berbatasan dengan Kabupaten Bandung di sebelah timur ,

selatan dan utara (sebagian), Kabupaten Bandung Barat di sebelah utara, dan Kota

Cimahi di sebelah barat, yang di huni sekitar 100 jiwa yang merupak 70,72% yang

merupakan usia produktif dan 29,28% yang merupakan usia yang non-produktif.

Yang di pimpin oleh Walikota Ridwan Kamil dan Wakil Walikota Oded M Danial,

yang dilantik pada tanggal 16 September 2013 untuk masa jabatan sampai tahun

2018.

1.2Identifikasi Masalah

Strategi City Branding dilakukan kota-kota modern sekarang untuk menarik

investor, turis, dan calon warga ( Menurut Fabien dan Virginie, 2015) yang

merupakan target pasar mereka, banyak cara yang digunakan dalam

memperkenalkan kota mereka yaitu dengan cara membuat slogan, ikon, dan event

yang menarik bagi konsumen. Strategi City Branding juga bisa menambah nilai dari

suatu kota tersebut sebagai contoh jika suatu daerah atau kota dapat melestarikan

lingkungan hidup di kota tersebut, maka kota tersebut akan mendapatkan

penghargaan Kalpataru , maka masyarakat akan menilai kota tersebut bersih dari

polusi lingkungan. Keputusan orang tentang tempat tinggal, ke mana harus pergi

pada hari libur, di mana untuk melakukan bisnis atau dimana unutk berinvestasi

lebih banyak menggunakan rasional dan perasaan emosional, hal ini diungkapan

oleh Anholt, 2006 di dalam jurnal Purwianti, 2014.

Kota Bandung merupakan kota yang menjadi “magnet” bagi siapapun yang

mendambakan kesejukan dan ketentraman, ini dikarenakan di sekelilingnya berjejer

(13)

5 Universitas Kristen Maranatha

merupakan pusat dataran tinggi Bandung yang bentuk morfologi wilayahnya tidak

beda dengan sebuah mangkok raksasa, terkadang disebut pula Cekungan Bandung.

Bentang alamnya mirip dengan sebuah mangkok raksasa yang dikelilingi

gunung-gunung berapi (Suganda: 2007)

Saat itu orang-orang tua terdahulu menyebut bahwa Bandung akan “Heurin

ku tangtung” , atau dapat diartikan Bandung akan penuh sesak dengan orang, dalam

perkembangannya hal ini terbukti dengan jumlah penduduk tiga wilayah

administrasi, masing-masing Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten

Bandung telah mencapai sekitar 7 juta jiwa dan ini belum ditambahkan dengan

pendatang seperti mahasiswa yang menempuh pendidikan di kota ini, karyawan

perusahan yang menetap sementara dan juga turis lokal dan asing yang memenuhi

Bandung saat peak season, atau weekend days, mengapa bisa demikian ?

Apakah sebenernya yang menjadi daya tarik sehingga orang mau bersusah-susah atau sengaja menyematkan “mampu” ke Kota Bandung ? Salah satu

jawabannya adalah kota ini memiliki gerai pakaian jadi yang di namakan factory

outlet, dan sekaligus menjadi trademark Kota Bandung sebagai tempat wisata

belanja paling populer serta terdapat juga usaha pariwisata yang lainnya seperti

hotel dan penginapan, rumah makan yang berjumlah sekitar 200 lebih yang dimulai

dan bercitarasa lokal, nasional maupun internasional (Suganda : 2007). Secara lebih

rinci majalah SWA, 2010 menyatakan bahwa penentu bisnis di Kota Bandung

didukung oleh 635 unit restoran, 2.725 rumah makan dan 1.235 hotel dengan

11.544 kamar, pasar modern mencapai 300 unit, 74 FO, 176 mini market, selain itu

(14)

6 Universitas Kristen Maranatha

mencapai 25.043 unit usaha, didominasi industri kecil yang mencapai 19.875 unit

usaha.

Selain itu, ternyata bukan hanya dari segi culinary dan fashion saja yang

dapat menjadi kebanggan Kota Bandung ini, penduduk Bandung yang di manjakan

oleh keindahan dan kesejukan alamnya ternyata memiliki potensi yang kreatif yang

luar biasa, ini terbukti dengan terpilih Kota Bandung menjadi proyek rintisan (pilot

project) kota kreatif se-Asia Timur dalam sebuah pertemuan internasional di

Yokohama Jepang pada akhir Juli 2007. Pemilihan Kota Bandung sebagai kota

percontohan bukanlah tanpa alasan, mengingat dalam 10 tahun terakhir, industri

kreatif di Bandung menunjukan perkembangan yang signifikan dan mempengaruhi

tren anak muda di berbagai kota. (Julianti : 2007 dalam Harian Pikiran Rakyat).

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan dari identifikasi masalah yang ada, maka batasan masalah yang

dipilih adalah City Branding, Nature, Business Opportunities, Transprotation,

Social Bonding, dan Cultural Activities. Menurut penelitian terdahulu faktor-faktor

seperti City Branding, Nature, , Transprotation, Social Bonding, dan Cultural

(15)

7 Universitas Kristen Maranatha

1.4Perumusan Masalah

Perumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Apakah terdapat pengaruh city branding pada brand attitude berdasarkan faktor

nature kota tersebut ?

b) Apakah terdapat pengaruh city branding pada brand attitude berdasarkan faktor

transport kota tersebut ?

c) Apakah terdapat pengaruh city branding pada brand attitude berdasarkan faktor

social bonding kota tersebut ?

d) Apakah terdapat pengaruh city branding pada brand attitude berdasarkan faktor

cultural activities kota tersebut ?

e) Apakah terdapat pengaruh city branding pada brand attitude berdasarkan faktor

(16)

8 Universitas Kristen Maranatha

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis :

a) Untuk menguji dan menganalisis pengaruh city branding terhadap brand attitude

berdasarkan faktor nature kota tersebut.

b) Untuk menguji dan menganalisis pengaruh city branding terhadap brand attitude

berdasarkan faktor transport kota tersebut.

c) Untuk menguji dan menganalisis pengaruh city branding terhadap brand attitude

berdasarkan faktor social bonding kota tersebut.

d) Untuk menguji dan menganalisis pengaruh city branding terhadap brand attitude

berdasarkan faktor cultural activities kota tersebut.

e) Untuk menguji dan menganalisis pengaruh city branding terhadap brand attitude

(17)

9 Universitas Kristen Maranatha

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Manfaat bagi Pemerintahan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pemerintahan melakukan penilaian

kinerja organisasi apakah sudah sesuai standar yang telah di tetapkan atau tidak

sesuai standar. Selain itu, pemerintahan dapat memperbaiki dan mengembangkan

program-program yang menyangkut City Branding dan mempermudah pemerintah

untuk mengetahui standar kepuasan masyarakat Kota Bandung berdasarkan

faktor-faktor yang mempengaruhi City Branding. Apabila City Branding mempengaruhi

Brand Attitude . Selain itu, Kota Bandung akan memiliki reputasi yang baik.

2. Manfaat bagi Akademisi

Penelitian ini mencoba untuk memberikan kontribusi positif berupa pemikiran dan

temuan-temuan empirik mengenai city branding terutama penelitian yang sejenis

sehingga dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya. Selain itu, hasil

penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan diskusi maupun referensi mengenai

keterkaitan City Branding pada Brand Attitude atau variabel lain yang dapat

(18)

62 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

a) Pada hipotesis pertama bertujuan untuk menguji pengaruh City Branding pada

Nature. Hasil uji hipotesis regresi linier berganda menemukan bahwa variabel

City Branding mempunyai pengaruh pada Nature.

b) Pada hipotesis kedua bertujuan untuk menguji pengaruh City Branding pada

Transpot. Hasil uji hipotesis regresi linier berganda menemukan bahwa variabel

City Branding tidak mempengaruhi pada Transpot.

c) Pada hipotesis ketiga bertujuan untuk menguji pengaruh City Branding pada

Social Bonding. Hasil uji hipotesis regresi linier berganda menemukan bahwa

variabel City Branding mempunyai pengaruh pada Social Bonding.

d) Pada hipotesis keempat bertujuan untuk menguji pengaruh City Branding pada

Cultural Activities. Hasil uji hipotesis regresi linier berganda menemukan

bahwa variabel City Branding mempunyai pengaruh pada Cultural Activities.

e) Pada hipotesis kelima bertujuan untuk menguji pengaruh City Branding pada

Networking. Hasil uji hipotesis regresi linier berganda menemukan bahwa

(19)

63 Universitas Kristen Maranatha

Kesimpulannya yaitu City Branding berpengaruh pada Nature, Social Bonding, dan

Cultural Activities, sedangkan untuk Transpot dan Networking tidak mempengaruhi.

5.2Keterbatasan Masalah

a) Uji data yang dilakukan tidak normal divariabel Social Bonding, Networking

dan Cultural Activities.

b) Penelitian ini seharusnya memakai applied research karena tidak setiap kota

dapat disamakan dengan kota lainnya dari berbagai sektor.

5.3Implikasi Manajerial

Dari hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa implikasi manajerial yaitu:

a) Ketika pemerintah telah mengaplikasikan semua program kerja untuk

Kota Bandung, tentunya program kerja tersebut harus pengecekan

secara berkala, karena program kerja yang telah di terapkan belom tentu

di terima masyarakat.

b) Jika program kerja diterima oleh masyarakat maka, hal ini bisa menjadi

nilai lebih bagi Kota Bandung karena apa yang telah di rencanakan

secara manajerial dapat terlaksana dengan baik di lapangan maka dari

(20)

64 Universitas Kristen Maranatha

5.4Saran

1) Bagi Pemerintahan

 Sebaiknya pemerintah mengkaji kembali program kerja jika

ingin program kerjanya efektif, mengkaji kembali setiap

aspek-aspek yang berhubungan dengan City Branding.

2) Bagi Peneliti

 Peneliti selanjutnya sebaiknya mengganti metode penelitian

(21)

65 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Embacher, J. and Buttle, F. 1989, “A repertory grid analysis of Austria’s image as a summer vacation destination”, Journal of Travel Research, Vol. 27, Winter, pp. 3-7.

Kozak, L . 2003,“ Measuring tourist satisfaction with multiple destination attributes ”, Tourism Analysis , Vol.7, pp.229-40.

Berger-Schmitt, R. 2002, “ Considering social cohesion in quality of life assessments : concepts and measurement ”, Social Indicators Research, Vol. 58 Nos 1/3, pp. 403-28.

Hankinson, G. 2004, “ The brand images of tourism destinations: a study of the saliency of organic images ”, Journal of Product & Brand Management, Vol. 13 No. 1, pp. 6-14.

Greve, A. and Salaff, J. 2003, “ Social networks and entrepreneurship ”, Entrepreneurship Theory and Practice, Vol. 28 No. 1, Fall, pp. 1-22.

Merrilees, B. , Miller, D.and Herington, C.2009,“ Antecedents of residents’city brand attitudes ”, Journal Of Business Research , Vol. 63 No.3.

(Marketeers The Magz “ Memahami Fenomena Komunitas Anak Muda” , April 2010 page 50 Joseph Kristofel, Associate Research Manager, Markplus Insight).

Suganda, Her (2008). Jendela Bandung: Pengalam Bersama Kompas. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Wang et al (2012). Mega-Events And City Branding: A Case Study of Shanghai World Expo 2010. Journal of US-China Public Administration, ISSN 1548- 6591 November 2012, Vol. 9, No. 11, 1283-1293.

Vasconcelos (2012). The Effects Of Mega-Events On City Branding – The Example Of Warsaw And Euro 2012. A Master Thesis Presented As Part Of The Requirements For The Award Of A Masters Double Degree In Management From The NOVA – School of Business and Economics and SGH Warszawa – Warsaw School of Economics

Jedras (2011). City Branding The Perception Of Milan As A World Fashion Capital. Master Thesis Erasmus University, Rotterdam

(22)

66 Universitas Kristen Maranatha

Greve, A. and Salaff, J. 2003, “Social networks and entrepreneurship”, Entrepreneurship Theory and Practice, Vol. 28 No. 1, Fall, pp. 1-22.

Chaerani, R. 2011, “Pengaruh City Branding Terhadap City Image” Solo: Jawa Tengah.

Wutich, A etc. 2016, “Stigmatized Neighborhoods, Social Bonding, and Health” Arizona Starte University, USA.

Gilchrist, K. 2011,”Promoting wellbeing through environment: the role of urban forestry”. School of The Built Enviroment, UK.

Schwanen, T and Mokhtarian, P. 2004, “What affects commute mode choice: neighborhood physical structure or preferences toward neighborhoods?”. Utrech University, USA.

Dunn, K etc, 2005.”Indigenous Australians’ Attitudes Towards Multiculturalism, Cultural Diversity, ‘Race’ and Racism”. University of Western Sydney, Australia.

Purwinati, L dan Lukito, Y, 2014. “Analisis Pengaruh City Branding Kota Batam Terhadap Brand Attitude”. Universtias Internasional Batam, Indonesia.

Mutiasari, I, 2015.” ANALISIS IMPLEMENTASI CITY BRANDING”. Universitas

Brawijaya,Indonesia

Soliha,E etc.”PENGARUH CITY BRANDING TERHADAP KEPUTUSAN

BERKUNJUNG KE KOTA SEMARANG”.Universitas Stikubank, Indonesia.

Pecot, F dan Barnier, V, 2015.”City Brand Management: the role of Brand Heritage in City Branding”. Aix-Marseille Université, France.

Rainisto, S. 2003.” SUCCESS FACTORS OF PLACE MARKETING:A STUDY OF

PLACE MARKETING PRACTICES INNORTHERN EUROPE AND THE UNITED STATES” Helsinki University of Technology, Helsisnki.

Chasnah, Nur.2010.” ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI

Gambar

Gambar 2.5 Model Penelitian ............................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Proses pembuatan papan serat komposit dari bahan tandan kosong kelapa sawit (TKKS) ini dilakukan melalui beberapa tahapan-tahapan atau langkah- langkah

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya maka Desain Sistem Informasi Penilaian Kinerja akademik dosen yang telah diuji oleh STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang, dapat

Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian Kusbandiyah (2008) Pengaruh Locus of Control , Komitmen Profesi Dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Perilaku

Buku Panduan ini memuat format penulisan dan menjelaskan tentang tata cara penulisan proposal penelitian dan tesis serta pelaksanaan kolokium (seminar proposal dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji koefisien determinasi (R 2 ) diperoleh Adjusted R Square sebesar 40,6% variabel kualitas produk, harga dan citra merek

Berdasarkan analisis model pangsa pasar bank syariah dengan regresi spline diperoleh hasil bahwa peubah jumlah gerai/kantor layanan merupakan peubah terpenting

Madrasah Aliyah Futuhiyyah 1 Mranggen Demak merupakan salah satu madrasah yang berada dibawah naungan yayasan yang berlatar belakang pesantren yaitu Yayasan

transformasi kosinus diskrit untuk mengkompresi citra digital, dan membandingkan file dengan format kompresi yang telah dibuat dengan citra aslinya dari