Teori Lokasi
• Teori Lokasi merupakan cabang ekonomi regional yang paling tua dikembangkan sejak abad 19 (HW
Richardson, 1979)
• Keputusan lokasi merupakan keputusan tentang bagaimana perusahaan memutuskan dimana lokasi pabriknya atau fasilitas-fasilitas produksinya secara optimal
• Faktor-faktor lokasi merupakan faktor yang
Faktor-Faktor Lokasi
1.
Sejarah
2. Transportasi
3. Sumber Daya
4. Pasar
5. Tenaga Kerja
6. Energi
7. Aglomerasi
8. Kenyamanan
Lanjutan….
11. Insentif Pemerintah
12. Iklim Bisnis Setempat
13. Site Cost ( Harga tanah & Gedung, Fasilitas
perkantoran & gudang)
14. Stabilitas Serta Iklim Politik Nasional
Dari faktor-faktor tersebut diatas dapat
dikelompokkan menjadi dua orientasi, enam
faktor pertama, kecuali faktor sejarah, disebut
Orientasi Transportasi, dan faktor lainnya
Faktor-faktor Lokasi
1. Orientasi Transportasi
Transportasi merupakan porsi terbesar dari biaya total dari organisasi suatu aktivitas ekonomi hingga menjadi penentu keputusan ekonomi. Meliputi transportasi,
sumberdaya, pasar, tenaga kerja, dan energi 2. Orientasi masukan lokal
Penentuan Lokasi Dalam Konteks
Pengambilan Keputusan Perusahaan
Input Angkutan
Bahan Mentah Proses Produk Pasar
A. Model Keputusan Lokasi berdimensi Satu
1. Satu Input Satu Pasar
Pendapatan total dipengaruhi oleh keputusan lokasi • Total biaya produksi tidak dipengaruhi oleh keputusan
lokasi
• CRTS
• Terdapat satu jenis output dengan kuantitas produksi tetap, yang harganya tetap (PS)
• Terdapat satu macam input
Berdasarkan model di atas :
• Tujuan perusahaan adalah maksimisasi keuntungan dan minimisasi biaya transport
Keuntungan = (harga x output) – biaya input – biaya tranpor
• Pilihan lokasi : mendekati lokasi input atau lokasi output (pasar)
• Bila biaya trasport input > biaya tranport output maka lokasi optimal adalah di lokasi input
2. Orientasi Sumberdaya (input) Vs Orientasi Pasar
• Biaya transpor input AC (Assembly cost atau procurement cost)
AC = (bi x ti)MZ
bi adalah bobot fisik input
ti adalah tarif angkut input/ton/km
MZ adalah jarak antara lokasi input dan lokasi pabrik
• Biaya Tranport output DC (distribution cost) DC = (b0+t0)ZC
b0 adalah bobot fisik output
t0 adalah tarif angkut output/ton/km
TC = (bi x ti)MZ +
(b
0+t
0)ZC atau TC = AC +
DC
• Contoh :
bi = 5
ti = $1
MZ = 10 km
Maka AC = 4 x $1 x 10 = $50 b0 = 3
t0 = $1
ZC = 10
Lokasi Optimal
AC DC
10
M F
0 jarak
TC 30
Keterangan Gambar :
• Lokasi optimal perusahaan adalah di lokasi sumber daya/input (F)
• Disebut orientasi sumberdaya karena biaya
transportasi total di lokasi sumberdaya/input (F) lebih rendah daripada kurva biaya transportasi total di lokasi output/pasar (M)
• Atau bobot ideal input (bi x ti) > bobot ideal output
(b0+t0)
3. Lokasi optimal antara lokasi input dan lokasi pasar
• Bisa di lokasi input, lokasi pasar atau diantara keduanya asal bobot ideal input = bobot ideal output dan tarif angkutan per ton/km tidak terpengaruh jarak yang ditempuh.
• Lokasi optimal di lokasi input atau lokasi output karena : a. Ada terminal cost
Biaya transportasi tetap berupa biaya-biaya bongkar atau muat dalam transportasi barang termasuk biaya-biaya
administrasinya.
b. Line haul economies
Penghematan biaya-biaya sebagai akibat dari makin jauhnya jarak yang ditempuh.
4. Lokasi Median
B. Model Keputusan Lokasi Berdimensi Dua
1. ALFRED WEBER – Segitiga Lokasi WEBER
Lokasi Optimal adalah lokasi yang mempunyai
BOBOT DOMINAN yaitu bobot ideal dari suatu input atau output yang lebih besar dari jumlah bobot ideal dari output dan bobot ideal dari input lainnya atau jumlah dari bobot ideal semua input.
C
Bagaimana jika tidak ada bobot dominan ?
• Jika tidak ada bobot dominan maka lokasi
optimal adalah di isodapane yaitu titik,
segitiga, atau lingkaran pertemuan antara
isotim dari tiap lokasi di segitiga lokasi itu.
• Isotim adalah tempat-tempat kedudukan yang
membentuk lingkaran dari biaya transpor
Faktor-faktor lokasi lain menurut Weber
• Perusahaan akan pindah ke lokasi TK murah
dari lokasi dengan biaya transpor terendah
bila penghematan biaya TK per satuan lebih
rendah daripada tambahan biaya transpor
(Smith, 1981)
2. ISARD (1956)
Lokasi optimal terjadi bila kurva transportasi (mirip indifferent) menyinggung kurva anggaran (iso-outlay)
3. LEON MOSES (1958)
Lokasi optimal terjadi bila kurva isoquant menyinggung isocost dimana isoquant mencerminkan substitusi
antara input yang satu dengan yang lain dalam
C. Pola Lokasi Menyebar
1. Analisis Daerah pasar
Tord palander (1981), Losch (1954), Christaller (1966) Daerah pasar sebuah perusahaan adalah areal dimana perusahaan dapat menentukan harga di bawah
pesaingnya. Asumsi :
* Terdapat dua atau tiga perusahaan yang bersaing * Terdapat jaringan transpor tanpa batas
* Tidak ada biaya terminal
* Berlaku harga fob ; konsumen menanggung seluruh biaya transpor dari lokasi perusahaan ke lokasi pasar
* Terdapat distribusi yang merata dari faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan. Contoh : GDPC konstan,
density konstan