• Tidak ada hasil yang ditemukan

Id::- KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. s P ANJIAN KERJASAMA OPERASIONAL KONTRA Nomor: KN,.0t:-.}lfippK/ Sl...1r(.../...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Id::- KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. s P ANJIAN KERJASAMA OPERASIONAL KONTRA Nomor: KN,.0t:-.}lfippK/ Sl...1r(.../..."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

2

5

KEMENTERIAN

KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAT KESEHATAN MASYARAKAT

lalan H.R, Rasuna Said Blok X-5 Kavling 4-9 Jakarta 12950

Telepon (021) 5201590 Pswt. Dirjen 2201, Setditjen 8226, Dit Kesga 1260, Dit Kesling 7905,

Dit Kesjor 7909, Dit Gizi Masyarakat 7002, Dit Promkes dan Dayamas 84826 Faxsimile (021) 5203117

a

a

GERMAS

s

P ANJIAN KERJASAMA OPERASIONAL KONTRA

Nomor: KN,.0t:-|.}lfippK/...0.3.9Sl...1r(..../.../2ol

I

PENGADAAN JASA TENTANG AUDIT MATERNAL PERINATAL

PEJABAT PEMBUAT KOIJIIT]UIEN

SATUAN KERJA DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA

TAHUN ANGGARAN 2019

Dengan

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Pada hari ini Senin tanggal empat bulan Maret tahun dua ribu sembilan belas,

kami yang bertanda tangan di bawah ini :

1 . Nama NIP Jabatan Alamat : N. Nurlina Supartini, S.Kp, MPH : '196706051989032003

: Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Direktorat Kesehatan KeluargaTahun Anggaran 20'1

I

: Jl. HR Rasuna Said Blok X5 Kav. 4

-

9 Jakarta Selatan 12950

Berdasarkan Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Satker Direktorat

Kesehatan Keluarga No. HK.02.03/6/01012019 tanggal 4 Januari 2019 tentang

Pejabat Pembuat Komitmen, Penandatangan Surat Perintah Membayar dan

Bendahara Pengeluaran

di

Lingkungan Direktorat Kesehatan Keluarga Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Tahun Anggaran 2019, dalam hal ini

bertindak untuk

dan atas

nama Pemerintah

R.l

yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK KESATU.

Paraf: PIHAK KESATU

I PIh{hK KEDUA

(2)

Id::-2. Nama Jabatan

Alamat

Dr. dr. Asep Sukohar, lvl.Kes

Ketua Tim Audit Maternal Perinatal FK Universitas Lampung

Jl. Prof. Sumantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung 35143

Telp. (0721) 7691197 00.002.493.5-323.000

dalam

hal

ini

bertindak

untuk

dan atas

nama

Tim

Pelaksana Kerjasama

Swakelola kegiatan: Audit lvlaternal Perinatal, yang berkedudukan

di

Jl.

Prof.

Sumantri Brojonegoro No.

1

Bandar Lampung 35143 disebut sebagai PIHAK

KEDUA.

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut PARA PIHAK.

PARA PIHAK sebelumnya menerangkan sebagai berikut:

1.

PARA PIHAK bersepakat untuk mengadakan kerjasama sebagai tindak

lanjut

dari

Nota

Kesepahaman

antara

Direktur Jenderal Kesehatan

Masyarakat Kementerian Kesehatan

Rl

dengan Rektor

Universitas

Lampung No. HK.03.0'l/l/8 1 0/20'l

8

dan

No. 1 2'l 02lUN5. 1.R/KPM/2o 1 8;

serta

Keputusan

Direktur

Kesehatan Keluarga

Nomor:

11K.03.O1 1227 1612019 tentang Penetapan Perjanjian Kerjasama Swakelola

antara Direktorat Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan dengan

Perguruan Tinggl Negeri Tentang Peningkatan Pencapaian Sustainable

Development Goals 2, 3, 5, dan 6.

2.

PIHAK KESATU adalah Pejabat Pembuat Komitmen Pengadaan Jasa

pada

Satuan

Kerja

Direktorat Kesehatan

Keluarga

Kementerian

Kesehatan

Rl

yang mempunyai tugas untuk melaksanakan perumusan

dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan,

evaluasi

dan

pelaporan

di

bidang Kesehatan Keluarga sesuai dengan

peraturan perundang-undangan.

3.

PIHAK KEDUA adalah Ketua

Tim

Pelaksana yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan Audit Maternal Perinatal.

Paraf:

P1HAK

KESATU

PI K KEDUA

NPWP

4.

PIHAK KESATU telah mengidentifikasi kebutuhan kerja sama

di

bidang

Kesehatan Keluarga

untuk

kegiatan:

Audit

Maternal

Perinatal dan

memerlukan lembaga pendidikan tinggi

yang

memiliki kualifikasi dan

(3)

5.

PIHAK

KEDUA

telah

memiliki

kualifikasi

dan

pengalaman dalam

melaksanakan

kegiatan

pendidikan,

penelitian

dan

pengabdian masyarakat terkait kegiatan Audit Maternal Perinatal.

6.

PIHAK KEDUA menyatakan kesediaannya untuk berpartisipasi dalam

kegiatan pendidikan, penelitian

dan

pengabdian masyarakat terkait kegiatan Audit l\ilaternal Perinatal.

Dengan

ini

PARA

PIHAK sepakat

untuk

membuat SIJRAT PERJANJIAN KERJASAMA OPERASIONAL (KONTRAK) yang mengikat kedua belah pihak

sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam pasal-pasal tersebut di bawah

ini:

PASAL 1

PENGERTIAN

Yang dimaksud dengan kegiatan Audit lvlaternal Perinatal adalah pendampingan

tingkat

kabupaten/kota

dalam

pelaksanaan

kegiatan

penelusuran sebab

kematian

atau

kesakitan

ibu,

perinatal

dan

neonatal

melalui

identifikasi, pengumpulan data, kajian kasus kematian sehingga menghasilkan rekomendasi

dan respon guna mencegah agar tidak terjadi kematian dengan penyebab yang sama di kemudian hari dengan cara pembelajaran berbasis bukti sesuai dengan tujuan dan ruang lingkup yang disepakatioleh PARA PIHAK.

PASAL 2

TUJUAN

Tujuan kerja sama ini yaitu diperolehnya penguatan dan evaluasi implementasi

program Kesehatan Keluarga

tentang

Audit l\4aternal Perinatal dalam rangka

Peningkatan Pencapaian Sustainabte Development Goals

2'

3,5,

dan 6, yang berhasil guna dan berdaya guna.

Paraf:

PIHAK

KESATU

PI AK KEDUA

3

pengabdian masyarakat terkait

Peningkatan

Pencapaian Susta,nable

Development Goals 2, 3, 5 dan 6.

(4)

PARA PIHAK mengikatkan dirinya dalam Perjanjian Kerjasama Operasional

(Kontrak) ini dengan nilai kontrak sebesar Rp. 500.000.000,- (Lima ratus juta

rupiah), sudah termasuk pajak-pajak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang belaku.

PASAL 3

NILAI KONTRAK

PASAL 4

JENIS DAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN

PASAL 5

PELAKSANAAN

PIHAK KESATU bekerjasama untuk melaksanakan:

(1)

Evaluasi dan penguatan implementasi audit maternaldan perinatal; dan

(2)

Melakukan pendampingan dalam pelaksanaan audit maternal perinatal di kabupaten/kota terpilih.

dengan tahapan kegiatan :

(1)

Rapat persiapan;

(2)

Pembekalan tim pendamping;

(3)

Assessment pelaksanaan AMP di Kabupaten/Kota terpilih;

(4)

Pendampingan implementasi proses AMP,

(5)

Evaluasi pelaksanaan kegiatan; dan

(6)

Pengolahan data dan penyusunan laporan.

(1)

Pelaksanaan lebih lanjut dari ruang lingkup kerja sama sebagaimana

dimaksud dalam pasal 4 Perjanjian ini akan dituangkan dalam Rencana

Kerja/Rencana Penggunaan Anggaran (RPA) sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari perjanjian

ini. PARA PIHAK berkewajiban untuk melaksanakan dan menyerahkan

kepada PIHAK

KESATU pekerjaan sebagaimana tersebut dengan

jangka

waktu

272

(dua ratus tujuh puluh dua) hari dari tanggal 4 Maret

2019

s.d

30

November

2019 mulai Surat

Perjanjian Kerjasama

Operasional (Kontrak) ditandatangani.

A

PIfiAK KEDUA I

<'-t

,,

\1"

Paraf: PIHAK KESATU

(5)

PASAL 6

JANGKA WAKTU

(2)

Nlasing-masing PIHAK dapat mengakhiri Perjanjian

ini

lebih awal dari

jangka

waktu yang

ditentukan

pada ayat

(1)

pasal

ini,

dengan

melakukan pemberitahuan tertulis kepada PIHAK lainnya

selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum tanggal pengakhiran yang dikehendaki.

(3)

Pengakhiran Perjanjian sebagaimana dimaksud pada pasal

ini

tidak

menghapuskan

tanggung

jawab

masing-masing

PIHAK

untuk

menyelesaikan kewajiban yang masih ada berdasarkan Perjanjian ini

atau

pun

mempengaruhi pelaksanaan ruang lingkup kerjasama yang sudah disepakati berdasarkan peljanjian ini.

(4)

Sehubungan dengan pengakhiran Perjanjian ini, PARA PIHAK dengan

ini

setuju untuk mengesampingkan ketentuan Pasal 1266

dan

Pasal

'1267

Kitab

Undang-undang

Hukum Perdata

sepanjang mengenai

diperlukannya putusan pengadilan untuk pengakhiran Perjanjian ini.

('1)

Hak dan Kewajiban PIHAK KESATU

a.

PIHAK KESATU berhak untuk:

PASAL 7

HAK DAN KEWAJIBAN

Paraf

PIHAK KESATU

efnar reoun

t<---r_

\2

.:...

...

5

(2)

PARA PIHAK tidak diperkenankan untuk mengalihkan sebagian maupun

seluruh

hak

dan

kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kerjasama

Operasional (Kontrak) ini kepada PIHAK lain, tanpa sepengetahuan dan persetujuan tertulis sebelumnya dari PIHAK lainnya.

(1)

Perjanjian

ini

berlaku sebagaimana pasal

5

terhitung sejak tanggal

ditandatanganinya Perjanjian

ini

oleh PARA

PIHAK

sebagaimana

tercantum pada bagian awal Perjanjian ini sampai dengan 30 November

2019.

(6)

1)

Mendapatkan Kerangka

Acuan

Kegiatan

(KAK)

termasuk Rencana Anggaran Biaya (RAB) serta Rencana pelaksanaan

Kegiatan (RPK) dan Rencana penarikan Dana (RpD);

2)

Mendapatkan laporan pelaksanaan kegiatan yang disampaikan

dari PIHAK KEDUA secara berkala;

3)

Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap perkembangan pelaksanaan kegiatan;

4)

l\.4endapatkan laporan

akhir

kegiatan

yang

disampaikan dari

PIHAK

KEDUA berdasarkan

output yang

disepakati PARA PIHAKI

5)

Mendapatkan

Surat

Pertanggungjawaban

(SpJ)

pelaksanaan

kegiatan sesuai dengan peraturan lvlenteri Keuangan Nomor

1901PMK.0512012 tentang Tata Cara pembayaran dalam rangka

Pelaksanaan APBN

dan

Peraturan l\4enteri Keuangan Nomor 178/PNilK.05/2018 tentang perubahan

atas

peraturan Menteri

Keuangan Nomor 1 I0/P lvl K.0 5 t20

j2t

dan

6)

Menolak SPJ apabila kegiatan tidak sesuai ketentuan dan diluar

jenis dan ruang lingkup yang disepakati bersama.

(2)

Hak dan Kewajiban PTHAK KEDUA:

a.

PIHAK KEDUA berhak untuk:

1)

Mendapatkan informasi

tentang

prosedur

dan

tata

laksana

pelaksanaan kegiatan Audit lvlaternal perinatal,

paraf:

PIHAK

KESATU

PI

tli*

*t

F

DUA

b.

PIHAK KESATU berkewajiban untuk:

'1)

l\ilenginformasikan

tentang prosedur

dan

tata

pelaksanaan

kegiatan Audit Maternal Perinatal,

2)

Menanggung

biaya

pelaksanaan

kegiatan

Audit

Maternal

Perinatal sesuai aturan

yang

berlaku serta

jenis

dan

ruang

lingkup yang telah disepakati PARA pIHAK;

3)

l\ilenyusun pedoman monitoring

dan

evaluasi

pelaksanaan

kegiatan,

melaksanakan

monjtoring

dan

evaluasi

serta

memberikan umpan balik bila pelaksanaan tidak sesuai dengan

aturan

yang

berlaku

dan

atau

jenis dan

ruang lingkup yang

disepakati; dan

4)

l\ilencairkan dana kegiatan sesuai yang disepakati dalam Surat Perjanjian Kerjasama Operasional (Kontrak) inj.

(7)

2)

Mendapatkan

biaya

pelaksanaan

kegiatan

Audit

Maternal

Perinatal sesuai aturan

yang

berlaku

dan jenis

dan

ruang lingkup yang disepakati PARA PIHAK;

3)

l\.4endapatkan pedoman monitoring dan evaluasi pelaksanaan

kegiatan serta menerima umpan balik

bila

pelaksanaan tidak sesuai dengan aturan yang berlaku dan atau jenis ruang lingkup yang disepakati; dan

4)

l\4endapatkan pencairan bjaya kegiatan sesuai yang disepakati dalam Surat Perjanjian Kerjasama Operasional (Kontrak) ini.

b.

PIHAK KEDUA berkewajiban untukl

1)

N4embuat Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) termasuk Rencana

Anggaran Biaya (RAB) sesuai dengan ketentuan Standar Biaya

Masukan

(SBM) Tahun

2019

serta

Rencana Pelaksanaan

Kegiatan (RPK)

dan

Rencana Penarikan Dana (RPD) sesuai

dengan DIPA

Satker

Direktorat Kesehatan Keluarga Tahun

Anggaran 2019;

2)

Melaksanakan kegiatan

sesuai

ketentuan Pedoman Umum

Peran Perguruan Tinggi Negeri dalam Pendampingan Program

Kesehatan Masyarakat

Tahun

2019

dan

Petunjuk Teknis

Pelaksanaan Kerjasama dengan Perguruan Tinggi Negeri dalam

rangka Evaluasi dan Penguatan Program Kesehatan Keluarga Tahun 2019:

3)

l\4embuat laporan pelaksanaan kegiatan disampaikan kepada PIHAK KESATU secara berkala;

4)

Menerima pemantauan dan evaluasi terhadap perkembangan

pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh PIHAK KESATU;

5)

Membuat

Berita

Acara

Penyelesaian

Pekerjaan,

Surat Pertanggungjawaban

serta

laporan kegiatan mengacu pada

KAK/RAB yang disusun oleh PIHAK KEDUA yang disampaikan

ke PIHAK KESATU berdasarkan output yang disepakati PARA PIHAK; dan

6)

Membayar pajak sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Paraf:

PIHAK

KESATU

PI K KEDUA

,7

(8)

Cara pembayaran sebagaimana tersebut pada pasal 3 dilaksanakan oleh PIHAK

KESATU

melalui KPPN

Jakarta

Vll

kepada

PIHAK

KEDUA

dan

akan dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:

(1)

Biaya kegiatan Audit lvlaternal Perinatal ditetapkan oleh PIHAK KESATU

dapat dibayarkan secara langsung kepada PIHAK KEDUA dengan nilai

kontrak sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).

(2)

Mekanisme Pembayaran dilakukan secara bertahap meliputi:

a.

Pembayaran Tahap I (satu) sebesar 400/o (empat puluh persen) atau sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dapat dibayarkan

setelah

Surat

Perjanjian Kerjasama Operasional

(Kontrak)

ditandatangani oleh PARA PIHAKi

b.

Pembayaran Tahap

ll

(dua) sebesar 50% (lima puluh persen) atau

sebesar Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) dapat

dibayarkan

pada

saat

penggunaan

anggaran

Tahap

I

yang

dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA telah selesai 80% (delapan puluh

persen) yang dibuktikan dengan laporan kemajuan pekerjaan dan

pertanggungjawaban keuangan (SPJ) yang diserahkan oleh PIHAK KEDUA Kepada PIHAK KESATU;

c.

Pembayaran Tahap

lll

(tiga)

sebesar 10% (sepuluh persen) atau

sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dapat dibayarkan

pada

saat

PIHAK KEDUA

telah

menyelesaikan pekerjaan

seluruhnya 100% (seratus persen) dengan dilengkapi Berita Acara

Penyelesaian Pekerjaan, Surat Pertanggungjawaban serta laporan

kegiatan mengacu

pada

KAKRAB

yang

disusun

oleh

PIHAK KEDUA.

(3)

PIHAK KESATU tidak dapat melakukan pembayaran kepada PIHAK

KEDUA apabila tidak memenuhi persyaratan seperti pada ayat (2) dan atau melebihi batas waktu Anggaran Tahun 2019.

(4)

PIHAK KEDUA mengajukan permohonan pembayaran kepada PIHAK

KESATU atas pekerjaan yang telah dilaksanakan dengan menyerahkan

dokumen persyaratan seperti pada ayat (2). PASAL 8

PEMBIAYAAN DAN MEKANISME PEMBAYARAN

Paraf:

(9)

(5)

PIHAK

KESATU memvalidasi permohonan pembayaran

dan

menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan Surat perintah

Membayar (SPIM)

ke

Kantor

Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) mitra Kementerian Kesehatan Rl.

(6)

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) mitra Kementerian

Kesehatan Rl akan menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

sebagai

bukti

pencairan anggaran

yang

diajukan melalui

Nomor

Rekening:

0784000031

pada Bank

Negara lndonesia

(BNl)

atas

nama RPL 017 UNIVERSITAS LAMPUNG

untuk

DANA KELOLAAN KERJASAMA INSTANSI PUSAT, pajak-pajak yang timbul sehubungan

dengan Surat Perjanjian ini akan menjadi beban PIHAK KEDUA.

PASAL 9

PEMBATALAN PERJANJIAN

('l)

Pembatalan Surat Perjanjian Kerjasama Operasional (Kontrak) ini dapat

dilakukan

atas

perintah salah

satu

PIHAK berdasarkan persetujuan PARA PIHAK,

(2)

Surat permintaan pembatalan sesuai

ayat

(1)

di

atas

harus dibuat

secara tertulis oleh PIHAK lainnya dan diterima paling

lambat'l

(satu)

bulan sebelum tanggal pembatalan perjanjian.

(3)

PIHAK

KESATU

mempunyai hak untuk membatalkan/ memutuskan

Surat

Perjanjian

ini

apabila PIHAK KEDUA cidera

janii

dan/

tidak

memenuhi kewajiban

dan

tanggung jawabnya sebagaimana diatur

dalam kontrak ini.

(4)

PIHAK KEDUA telah menyerahkan atau melimpahkan seluruhnya tugas

pekerjaan tersebut kepada PIHAK LAIN

tanpa

persetujuan PIHAK KESATU,

(5)

Dengan

membatalkan/ memutuskan

Surat

Perjanjian

Kerjasama

Operasional (Kontrak)

ini,

maka semua pekerjaan yang telah selesai yang berada di lokasi pekerjaan menjadi milik PIHAK KESATU.

fio*

tr

U

Paraf:

PIHAK

KESATU

PI KEDUA 9

(10)

(1)

lvasing-masing

PIHAK

dibebaskan

dari

tanggungjawab

atas

keterlambatan

atau

kegagalan

dalam

memenuhi kewajiban yang

tercantum dalam perjanjian ini yang disebabkan atau diakibatkan oleh

kejadian da

luar

kekuasaan masing-masing PIHAK yang digolongkan force majeure.

(2)

Peristiwa yang dapat digolongkan force majeure antara lain adanya

bencana

alam

(gempa

bumi, taufan, banjir

dan

lain-lain), wabah

penyakit, perang, peledakan, revolusi, huru-hara, perubahan kebijakan

yang menyangkut anggaran

dan

kekacauan ekonomi/moneter, politjk dan sosial yang berpengaruh pada perjanjian ini.

(3)

Apabila

tetiadi

force

majeure maka PIHAK

yang lebih

dahulu

mengetahui wajib memberitahukan kepada PIHAK lainnya

selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah terjadinya force majeure.

(4)

Bila dalam waktu melaksanakan pekerjaan terjadinya suatu yang dapat

dianggap sebagai force majeure sehingga dapat menimbulkan kerugian

bagi PIHAK KEDUA maka PIHAK KEDUA harus segera melaporkan secara tertulis kepada PIHAK KESATU selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah terjadinya rrorce maje u re.

PASAL 10

FORCE MAJEURE

(1)

Apabila dalam pelaksanaan kerjasama

ini

terdapat perselisihan atau

ketidaksesuaian pendapat diantara PARA PIHAK,

akan

diselesaikan dengan cara musyawarah untuk mufakat.

(2)

Apabila ketentuan pada ayat (1)

di

atas tidak tercapai, PARA PIHAK

sepakat

untuk

menyerahkan perselisihan

yang timbul

pada

Badan

Arbitrase Nasional lndonesia untuk menyelesaikan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paraf:

PIHAK

KESATU

PI K KEDUA PASAL 11

(11)

PASAL 12

ADDENDUM

Hal-hal yang ada hubungannya dengan Surat Perjanjian ini dan belum cukup

diatur dalam pasal-pasal Surat Perjanjian ini akan ditentukan lebih lanjut oleh

kedua belah pihak secara musyawarah

dan

mufakat dalam Surat Perjanjian

Tambahan/Addendum

dan

merupakan bagian

yang tidak

terpisahkan dari

Perjanjian ini.

PASAL 13

PENUTUP

(1)

Surat

Perjanjian Kerjasama Operasional (Kontrak)

ini

tunduk pada

Hukum Negara Republik lndonesia.

(2)

Surat Perjanjian Kerjasama Operasional (Kontrak)

ini

dinyatakan sah

dan

mengikat kedua belah pihak, serta mulai berlaku sejak tanggal

ditandatangani Surat Perlanjian Kerjasama Operasional (Kontrak).

(3)

Surat

Perjanjian Kerjasama Operasional (Kontrak)

ini

dibuat dalam

rangkap

2

(dua)

dua asli,

diantaranya dibubuhi materai

Rp.

6.000,-(Enam

ribu

rupiah)

untuk

masing-masing

pihak

dan

mempunyai

kekuatan hukum yang sama, dan mengikat PARA PIHAK.

Paraf: PIHAK KESATU

H**

A

11

(3)

Segala

biaya

yang

dikeluarkan

akibat

terjadinya

perselisihan

(12)

PIHAK KEDUA

Fakultas okteran

Ketua T Audit Maternal Perinatal

Dr. d Asep Sukohar, M.Kes

NrP l96905152001121004 Ked n La o, M.Kes, Sp.PA. NtP. 1 9701 2082001'.l 1 2 1 001 PIHAK PERTAMA

Kementerian Kesehatan Republik lndonesia

P abat Pembuat Komitmen

ktorat Kesehatan Keluarga

D\RE ff.s! t na Supartini, S. Kp, MPH NtP. I 96706051 989032003 MENGETAHUI: Kesehatan Keluarga awati, MPH 7208182000122001 Paraf:

PIHAK

KESATU

PI HAK KED

N

UA

t2

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu, yang menjadi pertanyaan penelitian terkait putusan Mahkamah tersebut adalah apa pertimbangan hakim Mahkamah Syar’iyyah Tapak Tuan dalam memutus perkara perceraian

Terakhir, karena kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan persaingan monopolistik memiliki kemiringan yang negatif, MR = MC &lt; P pada tingkat output

Otak merupakan pusat penerima pesan (impuls sensorik) dan sekaligus merupakan pusat pengirim pesan (impuls motorik)% Otak ialah rangkaian  berjutajuta neuron% Pada

Bila pasien pulang diluat jam kerja untuk urusan administrasi akan dilakukan di hari berikutnya RAWAT INAP HANYA UNTUK DEWASA KECUALI LAKI-LAKI. Nama Dokter yang tidak kerjasama

Kondisi ini menarik perhatian Peneliti dikarenakan seharusnya dengan dilakukannya aktivitas bekerja paruh waktu, mahasiswa menjadi lebih padat aktivitasnya

dasar laut di perairan dangkal sehingga bentuknya berubah dimana tinggi gelombang meningkat dan panjang gelombang berkurang bentuk ini kemudian menjadi tidak stabil dan akhirnya

Filter press melakukan proses dewatering dengan cara memberi tekanan yang tinggi pada 2 plate yang berbentuk segiempat [5]. Filter press yang direncanakan akan

Bosowa Berlian Motor di Kota Sungguminasa Gowa dengan menggunakan nilai uang yang dinyatakan dalam rupiah yaitu dengan membandingan antara hasil yang dicapai dengan