• Tidak ada hasil yang ditemukan

S TB 0902295 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S TB 0902295 Chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Galih Sukma Permadi, 2014

Penggunaan filler kapur pada AC-WC halus spesifikasi jalan Bina Marga 2010

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan adalah :

1. Penggunaan filler kapur pada campuran aspal beton wearing course

mengahasilkan kualitas campuran yang bisa digunakan sebagai campuran

alternatif, dengan komposisi 22% agregat kasar (10 - 20 mm), 29% agregat

dilapangan maka harus dicampur dengan bahan anti pengelupasan atau anti

stripping agent dengan porsi sesuai peraturan yang berlaku.

3. Penggunaan aspal pada campuran dengan filler kapur lebih sedikit daripada aspal

yang digunakan pada campuran dengan filler abu batu dan semen, hal ini

disebabkan karena kapur memiliki penyerapan yang lebih sedikit dari pada filler

abu batu dan semen.

4. Campuran beraspal AC-WC menggunakan filler kapur kurang baik karena melihat dari beberapa parameter seperti kepadatan, stability, pelelehan, dan

stabilitas sisa memiliki nilai yang kurang dari standar. Namun filler kapur ini

memiliki keunggulan dalam parameter VMA, VIM Marshall, VFB, VIM PRD,

karena memiliki nilai diatas standar. Dapat disimpulkan bahwa campuran

(2)

Galih Sukma Permadi, 2014

Penggunaan filler kapur pada AC-WC halus spesifikasi jalan Bina Marga 2010

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang terdapat pada campuran AC-WC namun filler kapur kurang memiliki

kekuatan, stability, pelelehan, dan stabilitas sisa.

5.2 REKOMENDASI

1. Proses pengujian material penyusun campuran dan pengujian marshall

hendaknya dilakukan sesuai dengan prosedur dan hati – hati, karena hal ini

berperan pada keakuratan data hasil pengujian kualitas material dan campuran

yang dihasilkan.

2. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan campuran yang dihasilkan

memenuhi spesifikasi jalan Bina Marga tahun 2010 sebagai aspal beton lapis

aus dengan gradasi halus (Ashpalt concrete wearing course) dan dapat

diaplikasikan.

3. Perlu Peneletian lebih lanjut mengenai kandungan kimia kapur tohor.

4. Perlu pengujian dengan variasi benda uji lebih banyak pada pengujian berat

Referensi

Dokumen terkait

Judul Pengaruh Penuaan Perkerasan Terhadap Karakteristik Asphalt Concrete Wearing Course (AC–WC) Menggunakan Spesifikasi Bina Marga 2010 Pengaruh Temperatur Pemadatan Pada

STUDI KOMPARASI GAYA BELAJAR MAHASISWA DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK UPI. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambaran efektivitas pemanfaatan laboratorium mekanika tanaha untuk mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan JPTS FPTK UPI angkatan 2007-2012 adalah setiap

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh bahan pengisi (filler) yaitu kapur terhadap campuran beraspal AC-WC dan membandingkannya

Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. Universitas Pendidikan Indonesia |

Efektivitas Pemberian Beasiswa Bidikmisi Terhadap Perilaku Belajar Mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan Jpts Fptk Upi. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

KESIMPULAN Dari penelitian campuran AC-BC yang memenuhi Spesifikasi Umum Bina Marga 2010, yakni 25% filler abu tandan sawit dicampur dengan 75% Abu Batu dari berat total filler dalam

Dalam penelitian ini digunakan Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 sebagai referensi dan acuan untuk menentukan campuran Lapis aspal beton AC- WC dengan menggunakan metode pengujian