POLA PENGOLAHAN TANAH KONSERVASI SEBAGAI USAHA ALTERNATIF PENGELOLAAN SUMBERDAYA LAHAN BERKELANJUTAN
(Sustainable Land Resource Management) Oleh : Parlindungan Lumbanraja
PROGRAM STUDI KONSERVASI TANAH DAN AIR FAKULTAS PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
1994
ABSTRAK
Pengolahan tanah konservasi (tanpa olah tanah dan olah tanah minimum) dapat
menekan erosi, memperkecil hara K, Ca, dan Mg, selain itu olah tanah minimum mampu memperbesar infiltrasi dengan demikian meningkatkan persediaan air dalam tanah.Cara pengolahan tanah konservasi dapat mempertahankan produksi tanaman lahan kering sekaligus menekan konsumsi bahan bakar solar.
RINGKASAN
Dari hasil berbagai penelitian yang dirangkum dalam paper ini ternyata bahwa pengolahan tanah konservasi (zero tillage dan minimum tillage) yang dilakukan pada berbagai daerah dalam negeri bahkan di luar negeri dengan berbagai cara analisa data yang digunakan pada tiap penelitian yang bersangkutan dapat memberikan berbagai keuntungan seperti meningkatkan air infiltrasi, menurunkan jumlah aliran air
permukaan, menurunkan erosi, mempertahankan produksi, menurunkan pencucian hara K, Ca dan Mg, menekan input bahan bakar solar dengan demikian mampu memperkecil pencemaran lingkungan. Namun disisi lain perlu dipertimbangkan untuk menggantikan peranan pestisida dalam mengatasi gulma, sehingga pencemaran oleh efek sisa dan penggunaan pestisida tersebut dapat dihindari.
KESIMPULAN
Dari seluruh bukti-bukti di atas yang dihimpun dalam makalah/paper ini dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengolahan tanah konservasi dapat menekan erosi pada tanah pertanian lahan kering.
3. Pengolahan tanah konservasi pada tanah lempung berdebu dapat mempertahankan produksi tanaman jagung.
4. Pengolahan tanah konservasi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan, tinggi tanaman dan produksi gabah kering padi gogo pada tanah podsolik merah kuning, Sukadana, Lampung.