• Tidak ada hasil yang ditemukan

J00693

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " J00693"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

w

:

6 :.

F a''l

1j:

-!n

.-8.: $*' .lj

t;

i

l

l I

.i

.:

;

,t I

i

\,-t

{

L,l l1

l

1

I

!.

t

:

i

:

t

lt-ut

Lrcl

r!

1L

l; !, Ll

,Sii

t

(2)

PERLINDUNGAN TANAMAN

INDONE

SIA

(INDONESIAIV JOURI,{AL

OF

PLANT

PROTECTIO.\-)

Penanggutrg Juwult

Dckan lakultas Pertanian. Univcrsitas CiacLjah Macla

Ketua JLrlLrsan Hama dan Perryakit TurrbLrhan. Frkrrltas Peftiinian. L- nir

er'.itl. (lldiirh

\llda

Dewun Pen eltu h ( R efbree)

Baharudtlin Salleh (Unir. Sains Nlalar sla)

Endang Nurhayati (lPB)

Hrryono ScmlngLrn (U(ilvl

LKS\\

) I lasriadi Mat Akin (Unir ct'sitas l-xnrpr.urc )

Kciko T. Natsual<i (Tokyo Unir. trf \sric. )

Lilick Sulistyorvati (Univcrsita: Bt ari i.ilr r I

Nlarw0t0 ( Balitkabi)

I)ex,ttn Retltksi I:dhi Martono (Ketua) Clirlistanti Sumat cli"vono Nugroho Susctya Putra Suputa

Tri Joko

\blume

l6

Nornor 2

Desember 20 10

JURNAL

ISS\:

llli)

l617

\lLrly

rtli

tL

G\lt

\ l Lrrr rfa tL G\1r

\rror. I.tii-ir,.l,rh rL nrr.'r.itd. Pl.1ildj,rr.an t PLunirna H rdar ui tlPBt

Sri Hcndr.r:tutr I Iirl,rr

lt

I IPts t

\Ltiltntlt, Strrrrru i.,

:rjo

t L Ci\1 I

frlkLr. SLrgrndr (L ni\.15itas Padjad-jalan)

Alsmat Redaksi

Jurusan Hanra dan Pcnvakit TLulbLrhan

Fakultas Pertanian. Univetsitas Gadlah \1ada

.ll. Flora

I

Bulaksurrur Yogvakana 55181

Tclp./Fax: (027 4) 523926

E-mail: ipti(rirfapefta. u-!rm.ac. id: jptiugnrE rr gntail.corrt

Redaktu r Pelaksurtu

Palupi J.rtLrl.r i t Krrtrl dinliLrr t

\1ar lia Rachnrlt

lti

Bendahuru

Tli

I lrriaka

Re ken in g

Benk \ Iirntliri C abang

UG\I

\bg,vakafia

\o.

I -r --[r[) 0:15] 1l-9

.\ti1i nanrr TRI H

\R.l\KA.JPTI

Jurnal Perlindungan Tanaman lndonesia (lntlonesiun Journd of Plunt Pr'otectiotr\

(ISS\:

l4l0-1637)

cliterbitkan sccara

berkala

oleh

Jumsan

Hama dan

?cnl

akit

Tutttbtthan Fakrrltas Peltrnian

Univcrsitas Gad.iah Mada bekeljaslma dcngan Perhinrpunan lrntonrologi lndonesia (PEl)dan Pelhiupunan

Fitopatologi lndonesia (PFI). mcntuat rrakalah hasil pcnelitian. lvtok ret

iet.

ulasal ilrlliah l.\l1o1 t llote). dar

tanggapan artikel yang dimuat. NPWP InstitLrsi 00. l'+-1.E80.1-'i+1.000

(3)

Volume l6 Nomor 2

Desembcr 2010

JURNAL

PERLINDUNGAN TANAMAN INDONESIA

(

I

N

D

O

NE

S

IAI{

J

O

U

RI{AL

O

F

P

LAN

T

PRO

TE

C

TI

O

l',1)

DAFTAR ISI

Hubungan antara Inokulum Awal Patogen dengan Perkembangan Penyakit Hawar Upih pada Padi Varictas Ciherang

(Bambang Nuryanto, Achmadi Priyatmojo, Bambang Hadisutrisno, dan Bambang Hendro

Updatc on the Host Range ofDiffcrcnt Species ofFruit Flics in Indonesia

(Suputa, Y.Andi Trisyono, Edhi Marlono, and Sri Suhami

Siwi)...

62-

75

Discasc Incidence of Mclon Lcaf

Curl

in East .lava and Spccial Province ofYogyakafta

(Ignatius Julijantono, Susamto Somowiyarjo, Y Andi Trisyono, and Budi Setiadi Daryono)...

76

8l

Sur.vei Penggcrck Batang Jagung dan Komplcks Musuh Alaminya di Provinsi Gorontalo

(Mohamad Lihawa, Witjaksono, dan Nugroho Susctya

Putra)...

82

-

81

Pcnyakit Karat Putih Krisan di Sekitar Bandungan, Ambarawa

(Haryono Scmangun, Wikan Radityo,

Lilik

Nurcholis, Martanto Martosupono, dan Djoko

Uret Perusak Akar pada Rumput Halaman Kampus

(Tri Ha{aka, Edhi Martono,

danWitjaksono)...

...

95-l0l

Pengaruh Tinopal terhadap Patogenisitas Nuclcopolyhedrovirus pada Sp odopteru lilura

(Ma'unah Ambalwati, Aman Wijonarko, dan Sedyo

Hafiono)...

...

102

108

Obituari: Prof. (Emer) Dr.

L

Kasumbogo Untung, M.Sc.
(4)

PENYAICT

KAR{T

PUTIH KRISAN

DI

SEKITAR

BAllDt

-GAN. AMBARAWAI)

CHRYSANTHEMUM WHITE RUST

IN

THE SURROUNDING OF BANDUNGAN, AMBARAWA

Haryono Semangun*z)r), Wikan Radityo'?), Lilik Nurcholis3), Martanto Martosupono2)3),

dan Djoko Murdono')

'z)Fakultas Pertanian, Uniwtsilas Kristen Satya Wacana, Salatige

3)Prcgram Sludi Magister Biologi, Universilas Ktislen Saq)a Wacana, Salatiga

* P enulis untuk korespondensi. E mai I : hpt(@Japerta.ugm.ac.id

ABSTRACT

Chrysanthemum white tast (CLltR) caused by Puccinia horiana creates severe losses on chtlsq themum

iChrysanthemum gandiflorum, Dendranthema grandiflora) in plastic houses in Bandungan (750-1050 nasl.) and its

sttrrounding. In lower eleyations higher disease intensitie.t were Jbund around rcof leakages and ventilqtiotts. In

Sumowono (1000 1050 masl.l the disease xas spread evenlt in pldsic houses. Telio.spores ofP. hoiana develop inform ofbasidia (proml,celia) at midnight thich direcrlr;forn basidiospores (sporidiq. Spreading ofbasidiospores occur at 2 to 4 in the moming, especiall) dt 3 a.n. lnfectio takes place through lower or upper surface oJ the leaves, as the

t,tosidesha\estomata. Incubation time

i

thistrialis8

l

l

hours. Vegetative as well as generqtiNe phase of

chrysan-thenun heve the .\ane .\usceptibility. Manf JArmers applied inappropriqte fungicldes in controlling C!I.R.

It

is recommended to apply carbendazim as systemic.fungicide altentdted by protectant fungicides qs mq cozeb.

Ka

words: chrysanthemum, ma ageme t, spore dispersal, spotlllqtion, white rust

L\TISARI

Karat Putih Krisan (KPK) yang disebabkal oleh P horiana sangat merugikan pertanaman krisan /C. grttndiflorum,

)

srandiflora) dalam rumah plastik di sekitar kota wisata Bandungan, Ambarawa (750 1050 mdpl.). Di lokasi-lokasi

, =rg rendah penyakit terutama berkembang di sekitar tempat-tempat yang atapnya bocor atau di sekitar ventilasi rumah

:lasri.k. Di Sumowono ( 1000-1050 mdpl) penyakit tersebar merata di daiam rumah plastik. Teliospora P

horianqber-iembang membentul basidium (promiselium) pada tengah malam yang segera membentul basidiospora.(sporidium). Basidiospora disebarkan pukul 02.00 04.00, terutama pukul 03.00. Infeksi dapat terjadi melalui permtkaan bawah :raupunatasdaun.Masainkubasi8llhari.Tanamankrisanpadafasevegetatifdanfasegeneratiftidakberbedake-:ehanarmya terhadap penyakit kamt putih. Sebagian petani kurang tepat memilih fungisida untuk mengendalikan karat

:uril.

Untuk keperluan ini dianjurkan untr* memakai karbendazim sebagai fungisida sistemik, yang diseling dengan rungisida protektan seperti mantozeb.

Kata kunci: karat putih, krisan, pembentukan spora, pemencaran spora, pengendalian

PE\GANTAR

Penyakit karat putih krisan yang disebabkan oleh

P. horiana

P

Hcnn. adalah pcnyakit yang

rclatif

baru unnrk Indonesia. Mcskipun untuk pcrtama kali

iamur

ini

dideskripsikan oleh

P

Hennings pada

lahun 1901, sampai tahun 1963 pcnyakit masih

tcr-batas

di

Jepang, Cina, Taiwan, dan Thailand.

Sesu-dah iru pcnyakrt mcmcncar dengan cepat ke Eropa,

Alrika, Amerika, Australia, Oseania, dan

negara-negara lain di Asia (Holliday, 1980; Kapooria

&

l"dok'.

I

S-l:

Scmangun. 2007).

Di lndonesia. pada inventarisasi penyakit karat

r ang dilakukan oleh Bocdijn (1960), karat putih

kri-san tidak ditemukan. Penyakit yang terdapat pada

krisan pada n aktu itu hanyalah karat hitam (black

n6t)

yang disebabkan oleh Puccinia chrysanlhemi

Roze. Demikian juga hasil pengamatan Supriyanto

(1986) yang dilakukan di Pacet, Cipanas

menun-jukkan hasil yang sama.

Penyakit karat putih belum terftrlis dalam buku Inder Penyakit Tumbuhan Indonesia (Semangun,

1992). Juga dalam buku Scmangun (1989) tidak di-tulis adanya penyakit karat putih krisan di

Indonc-sia, dan hal ini baru discbut dalam buku Semangun (2007). Karat putih mulai berkembang di Jawa pada

tahun 1990-an (Djatnika, 1991, 1992).

Berkem-bangnya karat putih krisan sejalan dengan

dimulai-nya pcnanaman kultivar-kultivar krisan impor yang mcrupakan tumbuhan hari pendek (short day plant),

yang harus ditanam di dalam rumah plastik (rumah lindung) dengan kondisi yang tcrkcndali, tcrmasuk

mcngcnai penyinarannya dengan lampu listrik.

(5)

Semangun €l a/.: Penyakit Karat tutih Krisan di Sekirar Bandungan, Ambaraiva

Survei inventarisasi penyakit pada tanaman hias pada tahun 2004 yang dilakukan oleh Sukamto di Bandungan, mencmukan adanya penyakit karat

putih pada krisan yang ditanam

di

dalam rumah

plastik. Scdangkan penyakit karat hiram pada

kri-san yang pemah menjadi momok bagi petani

tanam-an hias sudah tidak ditcmukan lagi pada pertanaman

bunga krisan. Baik yang ditanam dalam rumah

plas-tik

maupun yang ditanam di tcmpat terbuka

(Su-kamto, 2004). Sebagai penyakit yang

baru

di

Indonesia, karat putih pada krisan masih kurang

di-kenal. Penelitian

ini

bcrtujuan untuk mengetahui

mengenai gejala penyakit, pengaruh lingkungan,

dan biologi patogen, serta upaya pengendalian

pe-nyakit terscbut.

BAHAN DAN METODE

Penclitian dilakukan di sekitar Bandungan yang

merupakan salah satu scntra penanaman krisan di

Jawa Tengah. Kota Bandungan tcrletak di

Kabupa-ten Semarang, lebih kurang

l0

km sebelah utara kota Ambarawa. Pengamatan dtlakukan di 3 desa.

yaitu: Jetis (750 770 mdpl), Kenteng (780-790

mdpl) (Kecamatan Ambararva), dan Sumon ono

(1000-1050 mdpl) (Kccamatan Sumou ono). Pengumpulan data lapangan dilakukan dengan

menyebarkan kuesioncr kepada 10 petani dan dila-kukan pcngecekan dengan kunjungan lapangan.

Penelitian biologi patogen dilakukan dengan

me-ngumpulkan pustul (teliosorus) penyakit karat putih

dari lapangan secara berkala. Pengamatan

pemben-tukan basidium dan basidiospora dilakukan di

waktu malam dengan mcngorek pustul atau dengan

melekatkan selotip dengan maksud agar

basidio-spora tidak terlepas pada saat pembuatan preparat. Penangkapan basidiospora dilakukan dengan

meletakkan gelas benda atau cawan petri dengan akuades

di

bawah tanaman

kisan

sakit yang di-sungk-up. Cara ini mcngikuti cara Semangun (1968) yang dipakai dalam penelitianjamur penyakit bulai (Peronosclerospora maydis) pada jagung. Perco-baan inokulasi dilaksanakan dengan menycmprot-kan suspensi basidiospora dengan kerapatan 104

basidiospora,/ml pada pukul 03.00. Tanaman yang tclah diinol-ulasi disungkup dengan plastik selama 2

hari.

HASILPENELITIAN

Agronomi dan Kultivar

Dari hasil angket dan survei diketahui bahwa

luas mmah plastik yang dimiliki petani Bandungan

berkisar antara 1000 5000 m2, dengan kerangka

dan bambu petung atau ka1u, dan atap lembaran

plastik UV- l

6.

Semua mmah plastik dilcngkapi

dcnean lampu listrik, neon atau lampu pijar.

Jenis-jenis

kisan

impor adalah tanaman hari pendek,

yang cendcmng akan berbrurgajika masa terang k:u-rang

dari

12

jam,

me skipun tanamannya masih

kecil, sehingga menghasilkan bunga yang kecil.

Untuk menghindarkan hal ini, pada waktu tanaman

diharapkan

untuk

bertumbuh vegetatif, lampu dalam rumah plastik dinyalakan 3

4

jam

setiap malam.

Ukuran bcdengan 1x15

40

m,

dengan jarak

tanam

10 12xI0-12

cm. Pemupukan dilakukan

dengan pupuk organik (kompos, pupuk kandang,

dan kascing), pupuk anorganik (N, P, K), semua

pe-tani menambahkan pupuk daun (Absa,

Nutrifor,-AG).

Semua pctani memakai hormon tumbuh

(Atonik, Vitabloom, Dekamon, Cycocel). Para

pe-tani memakai fungisida untuk mengendalikan karat

putih dengan menycmprotkan propineb, malkozcb, klorotalonil, tembaga hidroksida, mcfenoksam,

pro-pamokarb hidroklorida, atau asilbenzolar c-metil.

Petani mcnanam bernacam-macam varictas

se-suai dengan permintaan pasar, dan kurang mcmpcr-hatikan ketahanan jenis tanaman terhadap penyakit

dan hama, termasuk ketahanannya terhadap

penya-krt karat putih. Pembibitan dilakukan sendiri

de-ngan memperbanyak tanaman induk, atau

men-datangkan

bibit

langsung dari Bandung. Mereka yang membibitkan sendiri bahan asalnya pun se-mula didapat dari Bandung. Mereka menanam tipe

standar dan lipe spray, dengan bermacam-macam wama, meskipun yang paling banyak ditanam

ada-lah yang berwarna putih, yang dianggap sebagai

warna dasar. Varietas krisan yang ditanam tertera

pada Tabcl 1. Pengaruh Cuaca

Penyakit karat putih krisan terutama

berkem-bang pada musim hujan, dari bulan Oklober sampai

Maret. Pada tahun 2009, karcna musim hujan

ber-lanjut

sampai bulan Mei, pada bulan Juni pun

pe-nyakit masih banyak terdapat. Memrut ketcralgan

para petani, hal yang sama juga tcrjadi pada tahun 2005. Di daerah yang agak rendah, penyakit karat

putih ditemukan terutama di tempat-tempat yang

. atapnya bocor atau di tcpi{cpi dan di tempat

venti-lasi yang dapat dimasuki air (tampias) pada waktu bujan. A,kan teapi.

di

Sumo\ ono yang tingginya sekitar 1000 mdpl., penyakit karat putih terdapat merata di seluruh rumah plastik, tidak hanya pada
(6)

.';ni\

l)Ltnga klisan yang ditanalt

\\'ilr na trLlnga f-ipc 11ln Vlr ictus

Slantlar Sprar 1-^ an rpi is-)k, :u-;ih :il. an pu ap ak an r8' rc- r,-Jh re-'at rb, o-

:r-iit

a- e- n-{a )e m a-ai ra

Dotrblc

Paso

pompon unsu

-j-ai I-tn LN at

:

1-tl

,a

it

la

Perktntbungtn

Peny&it

Ciqala pcnyakit dapat limbul pada semua urnur

: ::.ul'tar. pada rlasa I'egctatif maupun pada rvaktu

:.:;r.lnran llrclrbcnlLtk burrga. Mula-ntula pada daun

: rrbul bintik-bintik klorotik bcrukur.an kccil

(Gam-rjr

I ).

llintik

nrclcbar, mcnjadi cembung ke bawa}t

.r:n discbut pustul. Bagian yang cenbung ini

rren-:unrai

pcrnrukaan kasar berwarna putih karena

:.i.inra pcrrbentukan lapisan tcliospora. Nantinya

:krn tatrpak bcrtepung karcna teliospora

membcn-:.:k basidiurr atau prouriseliurr yang n.rcmbcntuk

:::idiospora. Olch kar-ena itu, pctani sctcrnpat

me-:.' cbLrt pcnyakit karat putih scbagai pcnyakit ,.cacar

:rutih ' (Gambar 2).

\leskipun jalang, kaclang kadang.jautur mcrll-:cntuk tcliosorus pada permukaan atas daun. Daun

r rns tcrinfeksi bcrat dapal benrbah bcntuk

(nral-:irrnasi).

beLrvar-na cokclat, dan akhirnya mati. Janrur karat putih krisan (P horiana) menginfeksi

rr!-lalui inulut daut (stomatu). Krisan rrcurpunyai

ttontttq

pada kcdua

sisi

daun

rncskipun sisi

bari ah mempunyal stomato lebih rapat daripacla sisi

alas

. sehingga infcksi dapat tcrjadi di kedua sisi

daun. lnl'eksi juga dapat tcrjadi pada tangkai claun

dan tangkai bunga.

Penbentakan dun Penyebaran Basidiospora

I)cngamatan terhadap pustul pada siang hari sc_ lalu rncnghasilkan banyak teliospora yang kosone.

Drpcrkirlkrn brhua

teliuspora rnellbcnluk

basi-Scnit

lrrli

While Iruji

FIeycr'

CIingo Boris Ilckcr

l:llcn van Zaal

FLrji

.lanrrl Sena

Ycllorv Granada

Dalk ljlamingo Dolaloid

f ipc 722 Rcd Jaguar Darkrcd-Potnpon Pingpong I)rrtih Kuning N4crah Ungu Ittrnrl

Ellor ', an lu,tl Punra

CosslL I-ir ckcr

S talion

Cat liyc

Townlalk

Purla

Suni

Stroika

Alcxanilra van Zaal

(lhectah

Van illa

clium dan basicliospoi'a (sporidiunt) cii rvaktu nralarl

dan basidiospora disebarkan ncr!clarrg pagi, scsuai dcrrgun larrg .ctirrg

l(ij,tdi

p..dr1:rlrur' )ar)b

nr(,rr-bcntuk spora berdinding tiprs yang lcrnah (tidak

tahan kekclingan).

T.'lah drlakuk;rl pcnrbu:rt:rrr pr.eprrut

Jrri

1ru5rnj

yang dilakukan sctiap 2 janr di waklu n.ralarn (Gan, bar 3). Dari banyak pcngamatal dikclahui bahr.va sek itar pukul 0l .00 tcliospora mcr.r.ibenluk basidjunt

atau proniselium. Sekilar pukul 02.00 basidium

rnembentuk basidiospora. Basidiospora yang masak

dipencarkal (disebarkan) antara

pukul

02.00 dan

pukul 04.00, yang paling banyak adalah pada pukui

03.00, yang dapat dilihat pada gclas objck yang <1i

pasang di bawah daun yang sakit (Tabcl 2).

Pembentukan spora rncnjelang pagi sepcrti ini

umum terjadi

pada

basidiospora

atau

spora

lain

yang perkcmbangannya sangat dipcngaruhi

olch

terjadinya embun pada pcrmukaan daun

di

rvaktu malarr, antara

iain

yang tcrjadi paila

P. nuydis, penycbab penyakit bulai pada jagung

(Scrrangun, 1968).

Basidiospora jcnis ini biasanya tidak tahat ter_ hadap kekeringan, dan tidak dapat dipencarkan angin padajarak yangjauh. Janur scdemikian lcbih banyak dipencarkan oleh pcrcikan air atau pun oleh kabut yang banyak

tcladi

di pcgunungan. Diperki-rakan bahwa karat putih krjsan akan dipcncarkan

oleh basidiospora yang terbawa oleh air siraman, ajr

(7)

ScrrrngLrnrru/:Pcnt,rkilKlnatlLrlihKrj\rndi S.kilrr l]!ndu|grn.Anb!ritr!a

[image:7.612.221.481.85.283.2]

Ganrbar 1. Gcjala tahap awal penyakit kar al pulih (Puccinia,4orlana) pada daun krisan

Gambar 2. Pustul (teliosoms) Pucciana horiana pada pennukaan bawah daun krisan

Inokulasi

Inokulasi dilakukan dcngan menycmprotkan

suspensi basidiospora pada sisi atas (adaksial) dan sisi bawah daun (abaksial) tanaman krisan pada fase vegetatif dan generatif. Hasil inokulasi dalarn

jum-lah pustul per daun ditulis pada Tabcl 3.

Pengaruh inokulasi mclalui sisi atas dan sisi

bawah daun terhadap persentase daun terinfeksi

pada tanaman lase vegelatif dar generatif tefiulis ' pada Tabel 4.

Dari Tabel

3

dan

4

terlihat bahwa infeksi P

horiana dapat lerjadi melalui permukaan atas

mau-pun bawah daun. Penetrasi terjadi

nelalui

mulut

kulit, yang terdapat pada sisi atas maupun bawah

daun. Pada Tabel 4 terlihat bahwa inokulasi pada

sisi

bawah daun membcrikan

hasil

yang lebih tinggi, yang sesuai dengan pendapat Qosim er a/.

(2005), ketahanan kultivar krisan tergantung dari

kerapatan mulut kulit pada daunnya. Pada

permu-kaan bawah daun terdapat lcbih banyak mulut kulit

Masa inkubasi, dari saat inokulasi sarrpai

terli

hatnya gejala sebagai bintik-bintik klorotis, pada

inokulasi lewat sisi atas dan sisi bawah daun pada

tanaman fase vegetatif dan fase generatif ditulis

pada Tabel 5.

Dari Tabel 5 dapat disirnpulkan bahwa

panjang-nya masa inkubasi akibat inokulasi lewat permu-kaan bawah dan atas daun, baik yang dilakukan

pada tanaman pada fase vegetatif dan maupun fase

(8)
[image:8.612.57.503.27.424.2]

Gambar 3.Pttccinia horiana'. teliospora (a); teliospora, basidium (promiselium), dan basidiospot a (b);

perr.t-bentukan basidiospora pada basidium (c)

Tabel

l.

Hasil basidiospora Pzrcc inia horiana

\o-

Tanggal

Suhu ("C)

Kelembapan

Pukul

(%)

00.00

Pukul

01.00

Pukul

02.00

Pukul

03.00

Pukul

Pukul

04.00

05.00

l_

t.

i

lG3-09

r 7-3-09

18-3-09

l9-j-09

rG3-09

2t,25

21,25 21,15

2t,25 2t,00

+++ t-++ +++ +++ +++

100

100 100

100 100

+ ++

+

+

+

++ ++ ++ ++ ++

+

+ +

g

lebih m et al. rng dari

perTnu-lut kulit.

lai terli-is, pada un pada

f

ditulis

ranjang- permu-lakukan

pun fase

Xer':"ngan: = <5 basidiospora tiap medan pandang n.rikroskop (perbesaran x100)

-

=

5

10 basidiospora tiap medan pandang

-

= >10 basidiospora

tiap medan pandang

KESI\IPLL.{\

DAN SARAN

Xesimpulan

l.

Di

pertanaman krisan

(C.

grandiflorum, D. grandiJlora) di dalam rumah plastik yang letak-n1'a kurang dari 1000 mdpl. penyakit karat putih terutama terdapat

di

tempat-tempat yang atap

plastiknya bocor dan di sekitar lubang ventilasi

)'ang hujan dapat masuk terbawa angin (tampias).

Di Sumowono yang letaknya lebrh tinggi (di atas

1000 rrdpl.), yang lcbih banyak belkabut,

pe-nyakit rnerata dalam peftanaman.

2. P. horiana membentuk basidium (promise lium) sekitar tengah malam, basidiospora (sporidium)

tersebar antara pukul 02.00 dan 03.30, paling

ba-nyak pada

pukul

03.00. Diperkirakan bahwa

waktu penyebaran basidiospora dapat bergescr

karena perbedaan suhu yang akan mempengaruhi

(9)

Srrirfstrn r 1,// : lJ. )'ttlrl K!rrtL l'rL1rh (L 'rLr Ji \rl r rr llxrr'lLrr!irr r\LIl)rrr\\'l

daurl dar

i

lasc vcgctati l' c1'rll gcllL-l rl tl t

-

\/Dr

\l',

\'l'j

L;l'l

llir'r3irtl

\

l'l

<

LsO

1,50

1,86

l,!1'

r.

r,00 I'lg

r

00

r

3r) i:il

i:;;

i,ca.

;

i:io

::o

l.io

1"10

r.

t.3o

2.50 2.lo

1

,67

2J)o 2'29

I

':l.r

4.

I,oo

I.70

t'li

l'..9

186

I'E(r

I'82e

s.

r,3o

z,tt,

i.io

u.oo r'll

:

Ll

l'oo"

*r*-

i

\ cgct'rrif

(\''

1) dan gtnc'ati1'((iP 1)

vl'2. G12

-

rnoktrla''

p;;;;i'i ;;^h;;un

lirscicsctaLif.i\'D.i::.::::].:ii'r!'i.il

iii,ilil=

iil:i;i"'iffii;;;;.i;""

t'ase

rcg-ctatir(VP3)u"'*"'l:'::lll,:'";ljrrak

Duncan pada

,i"-i

"'r"*,"

t"^g diiiuti

tlcngan huruf yang

sarua tirlak belbcdo n)'i11

taraf 5'X,.

.ljrbel4.Pcrscntascdlurrterinl.cksipadainokulasilcwatsisiatasdarrsisibawahdaunklisanpadalirnanrirn

"'"-'

iur" u.g"tatifdan lasc

gcncratil

-:::

-

.l

Ulangan

vP1

v

Pz---F

GPI

cPz

GP3

Rcrata

t: tt$t fri6 ;;F

I

2.

14,2e 13,3: lii'oi

11',?2 18'e2 20'00

t1'e2d

3.

20,00 21'4i

)t"+t

1(t'22 20'00 20'00

l9'85d

1

t4,2s

?9,q0

io,oo

!9;??

lY?i jl,il

j3,?3i

i

io,oo 20,00 20,00

0o

10.00

2o.uu

17'14 I

' r+

'

' ''

I

/

'--

--'

--

' '

---'

-nil

te,rg"

18,95ab 2l'9uaoc

tr'o:au"

Krtr'r'r't'rn:

\l'1,(;Pl

i"nlul

'ti

ltfl'illld"-fa'c\ct'lalilr\Pl)Crtr':'nctattfttil-l)

\P2,(il'2

''"n"r''

ojllii'i

i"';;;"';i""rc:

er'r1lf,r'r1;;r;111

::,::'il'l,l',1','

lil.lli;i

lll:iilil:l

ffi,iij*,r..r

,t^"r,,scvJse,arir{vpr,dJnrc..'r,i1'{('Pr)

Anska rcrala varrg diikr.rti a"ngut

n"1ffi";

'"t""

iia"ti r'"t6"aa niyata dalam

uji jarak Duncan pada

taraf 5%. t0,00

16.38

.Iabel5.Masainkubasi(dalarrrhari)padair.rokulasilcwatsisiatasclar-tsisibawahdaunkrisatlpadatananan

'*'- -

lasc regetatifdan

f"t"

g"n"t"tif

,,=^

;;;

GFt

Gp3

R;;;a;

ffi-.

l.

9

')-

g

9

l0

11

9'5a

2.

ll

9

10

9

l0

9

9'6a

3.

l0

e

910

9

9

9'3a

4.

10

1l

9

g

g

10

9'6a

s

e

e

ro

rl

9-.

2--

e'3u

se vegctatif (VP l ) dan ecneratif(GPl)

VP2' GP2 =

in'r'r^r

plil

ii'i

r'"'"'rliuun

rtn'"i'"g"^"'.lll,i:],9T

9""1:'*'f,fJi

Yii'

$i

-

]ll:illi::i

;iil

i:ffi

;;ia-''r""'''e"'lij

l (v Pr) d'an ge-nerati r t GP3 )

Arr{ka lcrrta larrg drrkuti otn*un r''"1'iil

"n"-"'

"i

t r

'r

berbeda nyata 'lalain uii jarrk Duncan P-r''la taraf 5Yo.

bcrpengamh pada pembentukan einbun pada

per-rlukaan daul.

3. Daun krisan menrpunyai mulut kulit (stoma) pada sisi atas (adaksial) rnaupun sisi bawah (abaksial)'

inot uturi a.ngun suspensi basidiospora pada sisi

ur". touupun

iisi

bawah daun n.remberikan hasil

vans tidak banyak berbeda, baik dalam jumlah

'nur,

tu

'nruo*

persen daun yarrg

tcrinlekii'

Pu,,1ungnlu Illd:a inkubaii pun tidrk berbcda'

4. Fase vegetatif dan fase generatif tanamar krisan

tidat bJbcda dalam ketahanannya terhadap

(10)

-\.lrii!

,;

_

:

-,...:

:::nt

\ an-s mengendalikan karai putih

L_ t.j_:

::

,_irn memakai fungisida yang tidak

._-::

t.:r::jiJ

kc buku pe.slrsila

untuA pertu_

n pada

'-

-

_:--

\,ttutanun

(Depanemen pertanian.

'_:-_r:rda yang sudah

diuji

unruk me_ ,:-_-.::.:kan p. horiana adalah

ying

berbahan

-_

,,::endazim. Oleh karena itu

sJuimyu

Ji_

:.

:,

:-n_eisida-fungisida yang bahan

altifnva

!::::-:r.:zim.

pemakaian karbendazim sebagai

'-

-_..

-:

-rsrcmil

scbaikrya digilir dcngan ic_

:r-.:-.

;Jnet\rda protcktan. misalnya manko_

---

:::-*

nencesah munculnya stiain jamur

'-

_-, ::rgr_ ida.

]

\TT

\R

PL ST.{IC{

-- :

,

l,

-. pestisida petanian tlan Kehutanan.

:-_r::

- :::..:.tal.l dan Investasi, Sekrctariat

Jcnderal,

-'i.::-::..-.:':- Penanian, JakarIa. 57 4 p.

:

.--:-

_ r B

1960. The Uredinales of Indonesia.

.;

-:.i,.

ista 1: .163_495. tantan

irr Lla

LNlAD

l.,at rlr

a1a

_c

ta

i,i-td id

;d

)d

l- \B\

Varyam.

&

Samijan. 1994b.

r.r\

rdnpan dan

Aplika:i

fungisida Cu

dan Ni_rerhadap Intcnsitas penyakit Karat

dan po_

pula5i. Kulu Daun pada Tanaman Ktisan.

BuletiD

renettttqn lqnaman Hiat

).

51 _59

Hen-nings,

p

1901. Somc New Japanesc Rusts.

Hedwigia 40: 25 2.6.

I:ll9rf

P, to80.

Frrgai

Direuses

r)t

Tropica! ( rop-r. ( ambrrdqe

Universirl

press.

Cambridge.

607 p.

Kapooria,

R.c. &

J.C. Zadoks. 1973.

Morphology

ild.frgtgey

oieromycetium and rnc Aasiaiosfo?'c

or ru(ctnro horittnu. Aatherland: Journal of plant

Pathology79:236 242.

Qosim,

WA.,

M.

Rachmadi, Hersanti,

&

A.

Suwarti 2005. Korclasi antara Ku.ut

t".

f.ruputun

J:l:lll"l

Sroma dengan

r"rrr,unun

t"n!u[ii

;1tllO"o"

Beberapa Kulrivar Krisan.

Zuriir

to:

l"Tilq*,

H.

I968. penelitian tentang penyakit

B.a/rrl,{ Sc I erospora na5 ais t p o a u L

o g

)

n'g

i'i;;

;; _

ny.Lt

M(ngcn1i

Cara

Bertahannya Cenrjttwun. Disenasi. Unirersiras Cadjah Mada.

yog)uku;;.

J 13 p.

-S-ema1Syn,

H.

1 989. p e ny a ki t _ p e n y

akil

Ta na m an

Hortikultura di Indonesia.Ed.I, ca;juh

Mad

U;l_

vcrsiqz Press, yoyakarta. g50 p.

,Scm,angun,

H.

i992. Host Inctex of

plant

Diseases

J^!.!:l!::,r_

Yogyakarta. .}5l

-.cadjah

p.

Mada

L ni,er5i11

p[,.,

l:ti:gy".

H..2()0t. penyuAir.pcnl.akit Tanam,tn

nofltkuftura

cti [ndonesia. Ed.

Il.

Cadjah

Mada

University press, yogyakarta. g45 p.

Sukamto, Irieda. 2004. penyakit_penyakit Tanaman Bunga tli Bantlungan. AmbLrawu. Skripsi. Fakulias

.i:ylf

".

ujl i.\ :rs]las K risrcn Sarya \\ acana, Sa la_ nga. /

/p.

( l idak diterbrtkan r

Supriyanto._

H.

legtt. pengam,ttan Httma

dan

rcnyaktt

tdndmon

Kritan

t Chrysanf hemum

ylliloliun

t

!

Deta Cibalak. Ke"am,ttan parc'r',

Aa.hupaten

(-ianjur.

Laporan prakrek

Lapang,

Fakuha. Penanian. IpB. Eiogor. Jo p.

l

lah ksi.

rada

ian

Gambar

Gambar 2. Pustul (teliosoms) Pucciana horiana pada pennukaan bawah daun krisan
Gambar 3.Pttccinia horiana'. teliospora (a); teliospora, basidium (promiselium), dan basidiospot a (b); perr.t-(c)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja aparat bidang pelayanan pada Pengadilan Negeri Yogyakarta.. Analisis kinerja aparat bidang pelayanan yang diteliti

Sebagaimana yang telah dipaparkan di atas, bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembayaran tagihan rekening Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

keterampilan anggota kelompok tani peserta menjadi meningkat tentang teknik pembuatan biofungisida, biokompos, bibit pisang bebas penyakit layu Fusarium dan

KESIMPULAN Hasil persilangan antara induk betina kerapu macan dan jantan kerapu batik menghasilkan ikan kerapu hibrida cantik yang mempunyai pertumbuhan larva dan benih, serta

S4 - - S5 Membuat model matematika (menentukan variabel) Restructuring – Menyederhanakan sesuatu yang abstrak pada soal menjadi yang lebih dapat diterima oleh siswa..

Bersabda kepadanya: Sesungguhnya darah haid itu, darah hitam yang sudah dikenal (oleh wanita), maka apabila sudah keluar darah yang hitam itu maka berhentilah dari

Nilai validitas media Lecture Maker pada pembelajaran fisika pokok bahasan struktur bumi dan dinamikanya oleh lima orang validator merupakan hasil rata-rata yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) pelaksanaan supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah kepada guru dilaksanakan di awal semester pertama pada bulan Juli,