• Tidak ada hasil yang ditemukan

JAS Vol 12 No 1 Ketahanan dan Kerentanan Usaha Kecil - Diantara Bencana Alam, Kebijakan Ekonomi, dan Lingkungan Sosial 12-Review

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "JAS Vol 12 No 1 Ketahanan dan Kerentanan Usaha Kecil - Diantara Bencana Alam, Kebijakan Ekonomi, dan Lingkungan Sosial 12-Review"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

USAHA KECIL DAN TSUNAMI

KAPITALISME GLOBAL

Muhammad Kholikul Alim1

Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Buku ini sebenarnya membahas

ten-tang globalisasi yang didefinisikan pe-nulis sebagai penjajahan ekonomi de-ngan skala yang menjangkau semua sudut dunia, dari Wall Street hingga Ciliwung, dari Nikkei hingga pedalam-an Chiapas, dengpedalam-an tingkat kecepatpedalam-an dan besaran badainya yang luar biasa. Gagasan yang hendak disampaikan penulis berkisar masalah ruh dan per

-wujudan kapitalisme dalam bentuk

-nya yang paling brutal, yaitu neolibe

-Judul Buku

Penulis Penerbit Tahun Tebal

Menghadapi Globalisasi: Kiat Gombal buat Pengusaha Kecil El Fisgón

Marjin Kiri 2005 xi+200 :

: : : :

RESENSI BUKU

ralisme, dan dampaknya yang nyata bagi usaha-usaha kecil di seluruh dunia. Lewat media kartun, penulis menggunakan tokoh seorang pengu

-saha kecil Mexico yang bertanya ja

-wab dengan seorang peramal. Anak judulnya 'Kiat Gombal buat Pengusa-ha Kecil', mencerminkan pandangan penulis bahwa di dalam kapitalisme usaha-usaha kecil hanya hiasan bela

-ka.

127

JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007

(2)

Pertamtama, penulis membahas a-sal mula kapitalisme sebagai suatu ta-tanan ekonomi baru yang mengganti-kan feodalisme. Sebagai suatu ragam produksi yang bertumpu pada akumu-lasi dan perluasan kapital terus-me-nerus, ciri mendasar kapitalisme ada-lah kekuatan kapital atas orang dan persaingan habis-habisan. Persaingan menjadi semacam batu penjuru yang menyangga gerak kapitalisme. Na-mun kenyataannya kapitalisme ber-kembang ke arah monopoli. Menga-pa? Karena pasar bebas yang merupa-kan ideologi terpenting kapitalisme la-ma-lama akan menyingkirkan usaha-usaha kecil. Mengapa? Karena untuk mempertahankan akumulasi dan eks-pansi kapital, maka kapitalis harus merevolusionerkan terus-menerus kekuatan produktifnya, yaitu teknolo-gi produksi yang dengannya kapitalis bisa merampas nilai lebih dari kerja le-bih besar lagi. Tidak semua usaha pro-duktif bisa meningkatkan kekuatan produktifnya terus-menerus. Teknolo-gi baru yang lebih cangTeknolo-gih membutuh-kan curahan kapital lebih besar sekali-gus menyingkirkan sebagian besar o-rang yang bekerja. Hasilnya, usaha-usaha kecil akan terlindas, bangkrut, atau dikuasai oleh kapitalis besar dan pengangguran menjadi potret tak ter-hindarkan dari kapitalisasi. Itulah se-babnya industri-industri kecil

kerajin-an tkerajin-angkerajin-an barkerajin-ang-barkerajin-ang rumah tangga di Tasikmalaya banyak yang bangkrut karena produk mereka ber-saing dengan produk-produk plastik yang jauh lebih murah dan awet ketimbang produk mereka. Pandai-pandai besi menjadi makhluk langka bukan karena pisau mereka tidak ta-jam, tapi mereka tidak bisa mengha-silkan pisau secara massal yang bisa mempermurah produknya. Pisau-pi-sau pandai besi tradisional disingkir-kan pisau-pisau dari pabrik kapitalis besar yang mengisi pasar kebutuhan pisau dari kota hingga desa.

Untuk bisa bersaing, kapitalis harus juga terus-menerus memperluas ca-kupan usahanya. Kolonialisme dan imperialisme merupakan anak kan-dung kapitalisme tempat para kapita-lis dari negeri-negeri Eropa seperti Inggris, Belanda, Perancis, atau Belgia saling berebut memilah-milah dunia ke dalam peta perluasan usahanya. Perang penaklukan, pembantaian a-tau pengusiran penduduk pribumi dan perang-perang antarnegeri kapitalis merupakan konsekuensi hukum besi kapitalisme, yaitu persaingan. Dalam proses ini tidak hanya lingkungan a-lam yang tercabik-cabik oleh industri kapitalis, tapi juga derajat kemanusia-an ykemanusia-ang menempatkkemanusia-an orkemanusia-ang berda-sarkan kepemilikannya. Pada masa feodal Anda mungkin miskin, tapi

te-2 USAHA KECIL DAN TSUNAMI KAPITALISME GLOBAL

(3)

tap ada penghargaan terhadap anda sebagai manusia. Tetapi dalam kapi-talisme anda tidak ada artinya bila miskin. Lihat saja kelakuan orang-o-rang di dunia ketiga bila bertemu de-ngan orang kulit putih dari Eropa atau Amerika yang mengunjungi negeri-nya: minder.

Secara ekonomi, ada tiga hal yang di-keruk kapitalis dari wilayah-wilayah jajahannya, yaitu bahan baku murah, tenaga kerja yang mau-tidak-mau di-bayar murah, dan pasar produk. Pro-ses ini menjadi landasan dari ketim-pangan sosial ekonomi, baik antara para kapitalis lokal dengan lapisan pe-kerjanya maupun antara negeri-ne-geri terhisap (Dunia Ketiga) dengan negeri-negeri kapitalis kaya yang ter-pampang saat ini. Hingga saat ini, un-tuk mengeruk keuntungan dari tiga hal tersebut kapitalis-kapitalis besar terus menggunakan perang dan pe-maksaan. Perang-perang Dunia me-rupakan hasil persaingan negeri-ne-geri kapitalis. Pendudukan Afganistan tidak lain adalah demi minyak. Begitu pula dengan Irak. Omong-kosong be-sar tentang masalah demokrasi. Buk-tinya Amerika sebagai kekuatan kapi-talis terbesar dunia akan membubar-kan pemerintahan demokratis bila memang merugikan kepentingan pe-bisnis besar, atau sebaliknya Amerika dengan semua energi perangnya akan

mempertahankan pemerintahan-pe-merintahan diktator kejam bila me-nguntungkan kedudukan pebisnis be-sarnya di sana. Idi Amin Dada, Pino-chet, Soeharto, dan rekan-rekan dik-tatornya dipelihara dan dilindungi de-ngan cara apa pun hingga tidak lagi di-perlukan atau bikin repot Amerika.

Pasar bebas yang katanya menawar-kan kebebasan orang untuk berusaha produktif nyatanya justru semakin ha-ri semakin memperkuat monopoli pro-duksi di tangan segelintir kapitalis be-sar dan meruntuhkan usaha-usaha kecil. Proses globalisasi yang menje-jalkan gagasan dan praktik pasar be-bas ala neoliberal tidaklah sebebe-bas se-perti yang dipropagandakan oleh an-tek-antek kapitalisme. Proses yang di-gambarkan dalam buku ini seolah me-ngabarkan pada para pengusaha kecil untuk tidak terlalu banyak berharap a-tas kemuliaan hati globalisasi. Kebi-jakan pangkas subsidi untuk usaha produktif kecil-kecilan dan kebijakan perlindungan dan bantuan pemasaran bagi usaha kecil dengan alasan persai-ngan bebas merupakan peluit dimu-lainya Darwinisme Ekonomi di mana yang besar memakan yang kecil, usa-ha besar menelan mentah-mentah u-saha-usaha kecil, atau mengunyah-nya lebih dulu dengan pembelian. Me-nurut penulis sungguh merupakan ke-bohongan belaka apa yang selama ini

129

JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL. 12 NO. 1 MARET 2007

(4)

dikhotbahkan para pendukung neoli-beralisme. Apalagi mereka yang ber-khotbah di hadapan para pengusaha kecil tentang arti penting pasar bebas dan persaingan untuk memajukan ekonomi mereka. Bohong besar. Stag-nansi dan ketidakmungkinan usaha-usaha kecil mandiri untuk bisa ber-kembang atau tetap bertahan dihan-tam globalisasi bukan persoalan ma-najemen atau teknologi atau kemalas-an pengusaha kecil, melainkkemalas-an karena memang tidak ada ruang berlindung bagi mereka di bawah terjangan kapi-tal besar. Pengusaha kecil yang akan tetap bertahan adalah mereka yang komoditinya tidak begitu menarik ka-pitalis seperti usaha pengolahan ma-kanan kecil-kecil. Tetapi sekali saja usaha tersebut melangkah ke pasar yang lebih luas, dan tentu dengan tingkat laba yang cukup tinggi, maka kapitalis besar akan mengincarnya.

Akhirnya penulis menyimpulkan ulas-an di akhir buku. Menurutnya globali-sasi cenderung mengaburkan semua batas ekonomi, geografi, dan budaya serta membuat teknologi canggih hi-dup berdampingan dengan bentuk-bentuk eksploitasi primitif: Taiwan malah menjual arloji ke Swiss; Brasil

mengekspor teknologi ke Jerman; dan semua bukti menyatakan bahwa gaya pemerintahan George Bush menjiplak politikus kuno Meksiko, yaitu bos-bos politik mewarisi kekuasaan dari sang ayah serta centeng politik gandrung akan senjata api dan suka main keras serta kejam, benci aturan hukum dan aktivitas intelektual, punya riwayat mabuk-mabukan dan foya-foya, ber-bohong secara sistematis, dan me-nyatakan diri sebagai abdi Tuhan yang setia. Usaha kecil dibiarkan bertarung tanpa perlindungan sedikit pun dari pemerintah. Pemerintah-pemerintah neoliberal membuka pintu selebar-le-barnya bagi kapitalis raksasa masuk dan mengobok-obok pasar-pasar usa-ha kecil.

Meski berfokus dengan kacamata Meksiko, tulisan ini sangat berguna ju-ga dibaca di tempat lain. Toh kejadian yang menimpa Meksiko juga menimpa semua negeri miskin seperti Indone-sia. Selain itu, cara pandang penulis sepenuhnya Marxis dalam arti untuk menganalisis pergerakan kapitalisme sebagai suatu formasi sosial, pemikir-an-pemikiran Karl Marx yang tajam dan kritis dijadikan pedoman.

USAHA KECIL DAN TSUNAMI KAPITALISME GLOBAL

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Ensiklopedia Energi yang Lebih Baik untuk Indonesia sebagai sumber belajar kimia peserta didik SMA/MA dan menentukan kualitas

1) U nsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal-hal· yang pokok atau penting, dengan ketentuan harga satuan penaw aran yang nilainya lebih besar dari 110% (seratus sepuluh

m enyam paikan pernyataanjpengakuan tertulis bahw a badan usaha yang bersangkutan dan m anajem ennya tidak dalam pengaw asan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemurnian CNT yang paling baik dengan menggunakan metode pencucian reflux pada konsentrasi HNO 3 sebesar 65%.. Kata kunci:

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk (1) mengetahui tahap-tahap mengembangkan media pembelajaran E-Chem (Experiment of Chemistry)

1) U nsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal-hal yang pokok atau penting, dengan ketentuan harga satuan penaw aran yang nilainya lebih besar dari 110% (seratus sepuluh

Sedangkan kejadian yang termasuk dalam kedaruratan tapak adalah kecelakaan pada fasilitas yang melibatkan kegagalan atau kerusakan parah pada tingkat proteksi untuk

[r]