Ratusan Koperasi di Bekasi Tinggal Papan Nama
Written by Artikel
Wednesday, 02 June 2010 13:26 - Last Updated Wednesday, 09 June 2010 20:05
BEKASI - Ratusan koperasi di Kabupaten Bekasi kondisinya mati segan hidup pun tak mau. Meski banyak koperasi yang izinnya masih lengkap, namun aktivitasnya nihil.
Untuk mendorong agar perkoperasian di daerah ini bangkit kembali, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi berencana akan me- lakukan pendataaan ulang untuk memastikan jumlah keseluruhan koperasi yang ada di Kabupaten Bekasi. Pendataan ini mencakup koperasi yang masih aktif maupun yang sudah gulung tikar.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Menengah Kecil (UKM) Kabupaten Bekasi, Nani Nurhani, mengatakan, koperasi yang telah terdata jumlahnya sekitar 337 unit yang tersebar di seluruh kecamatan. "Diperkirakan, masih banyak koperasi yang belum terdata hingga sekarang ini," ujar Nani, Rabu (7/10).
Menurut Nani, dari jumlah keseluruhan koperasi yang terdata, banyak yang sudah tidak
beroperasi lagi dan hanya tinggal nama. Bahkan, ada koperasi yang namanya sudah tersohor, tapi sudah beberapa tahun terakhir tidak lagi beraktivitas.
Kendati banyak yang tutup, mantan kepala dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Bekasi ini, mengaku, sejumlah koperasi ternyata masih mampu bersaing dan berkembang demi kesejahteraan anggotanya. Seperti Koperasi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan sejumlah
koperasi guru di sejumlah kecamatan, termasuk koperasi sekolah yang ternyata bisa berkembang.
"Keberhasilan koperasi itu karena para anggotanya memang secara bersama-sama
membangun. Dan, inilah yang kita harapkan sehingga perlu dilakukan berbagai terobosan, seperti bimbingan," ujarnya.
Oleh karena itu, Nani berharap pada 2010 mendatang, anggaran untuk pengembangan
perkoperasian di daerah ini bisa ditingkatkan. Tahun ini, APBD untuk seluruh kegiatan di Dinas Koperasi dan Usaha Menengah Kecil (UKM) Kabupaten Bekasi sebesar Rp 1,8 miliar.
Nilai anggaran tahun ini, kata Nani, dirasa masih kurang untuk memajukan koperasi, mengingat banyaknya koperasi yang perlu diselamatkan. "Untuk membangkitkan kegiatan koperasi di daerah ini, sangat tergantung dengan alokasi anggaran. Sebab, tanpa anggaran yang cukup, akan sulit mewujudkan masa depan koperasi yang lebih baik. Terutama, koperasi yang sudah tidur, tanpa ada motivasi, tidak akan bangkit lagi," tukasnya. Bd4
Sumber : Republika