• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG AMBULASI DINI DENGAN MOBILISASI DINI IBU POST PARTUM DI BANGSAL ALAMANDA III RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan tentang Ambulasi Dini dengan Mobili

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG AMBULASI DINI DENGAN MOBILISASI DINI IBU POST PARTUM DI BANGSAL ALAMANDA III RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan tentang Ambulasi Dini dengan Mobili"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN

TENTANG AMBULASI DINI DENGAN MOBILISASI DINI

IBU POST PARTUM DI BANGSAL ALAMANDA III

RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :

UMI CHABIBAH

201210201211

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH

(2)

1

HUBUNGAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN

TENTANG AMBULASI DINI DENGAN MOBILISASI DINI

IBU POST PARTUM DI BANGSAL ALAMANDA III

RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Pada Program Pendidikan Ners-Program Studi Ilmu Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta

Disusun Oleh:

UMI CHABUBAH

201210201211

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH

TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH

(3)
(4)

3

HUBUNGAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN

TENTANG AMBULASI DINI DENGAN MOBILISASI DINI

IBU POST PARTUM DI BANGSAL ALAMANDA III

RSUD PANEMBAHAN SENOPATI

BANTUL

1

Umi Chabibah2, Tenti Kurniawati3 Email: umich4b@gmail.com

Intisari Upaya mobilisasi dini ibu post partum sangat penting. Mobilisasi dini adalah kebjaksanaan agar secepat mungkin membimbing ibu post partum keluar dari tempat tidur.

Untuk mengetahui hubungan Pendidikan Kesehatan dengan Pelaksanaan Mobilisasi Dini pada Ibu Post Partum di Bangsal Alamanda III RSUD Panembahan Senopati Bantul. Rancangan penelitian ini adalah non eksperimen, desain penelitian cross-sectional.

Pengambilan sampel dengan kuota sampling yaitu ibu nifas yang dirawat di Bangsal Alamanda III RSUD Panembahan Senopati Bantul, Yogyakarta sebanyak 50 orang. Instrumen penelitian dengan kuesioner.

Pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang ambulasi dini di Bangsal Alamanda III RSUD Panembahan Senopati Bantul oleh petugas sebagian besar adalah kategori baik sebanyak 21 orang (42%). Pelaksanaan mobilisasi dini pada ibu post partum di Bangsal Alamanda III RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagian besar adalah kategori baik sebanyak 21 orang (42%). Hasil uji Kendall Taudiperoleh τ = 0,368 dan p=0,004 < 0,05 Ada hubungan pelaksanaan pendidikan kesehatan oleh petugas dengan pelaksanaan mobilisasi dini pada ibu post partum di Bangsal Alamanda III RSUD Panembahan Senopati Bantul.

Bagi tenaga kesehatan hendaknya mengembangkan pengetahuan tentang mobilisasi dini sehingga mampu memberikan pendidikan kesehatan pada ibu post partum dengan baik dengan harapan ibu post partum mampu mengaplikasikan pengetahuan yang didapat dengan tepat.

Kata kunci : pendidikan kesehatan, mobilisasi dini, ibu post partum

Abtract early mobilization efforts post partum mother is very important. Early mobilization is wisdom in order as soon as possible to guide postpartum mothers out of the bed.

To examine the relationship between Implementation of Health Education with Early Mobilization post partum mother in Alamanda III Ward Panembahan Senopati District Hospital of Bantul.

The design of this research is non-experimental, cross-sectional the research design. The sampling with quota sampling that post partum mothers who were treated in Alamanda ward III of Panembahan Senopati District Hospital of Bantul, Yogyakarta as many as 50 people. Instrument research with the questionaire.

(5)

4 corelation with p = 0,0004< 0,05 and t = 0,368.

There is a corelation between health education by health care provider and early mobilization in post partum mothers in Alamanda III ward Panembahan Senopati District Hospital of Bantul.

For health professionals should develop knowledge about early mobilization so as to provide health education on maternal postpartum well in hopes of postpartum mothers are able to apply the knowledge gained to the right.

Keyword : health education,early mobilization, post partum mother

PENDALUHUAN

Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal merupakan salah satu unsur penentu status kesehatan masyarakat yang dapat diketahui dengan Angka Kematian Ibu (AKI). Di Indonesia AKI masih tinggi, menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 adalah 396 per 100.000 kelahiran hidup, tetapi ada penurunan pada tahun 2003 yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup (Depkes, 2006). Penyebab langsung AKI di Indonesia adalah perdarahan (41,7%), sepsis (8,3%) dan eklamsi (4,2%). Diperkirakan bahwa 60 % kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan ,dan 50 % kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama karena tidak optimal kemampuan ibu nifas untuk melakukan perawatan nifas khususnya melakukan mobilisasi dini (Saifudin, 2006).

(6)

5

Pada kenyataannya ibu takut, malas dan merasa capek setelah melahirkan, banyak fakta bahwa orang-orang zaman dahulu tidak melakukan mobilisasi dini karena pantangan dari orang tua. Rasa malas, rasa takut, rasa capek untuk melakukan ambulasi dini pada ibu tersebut tidak akan terjadi apabila ibu diberikan pendidikan kesehatan secara baik. Pendidikan kesehatan dalam hal ini pendidikan tentang ambulasi dini bagi ibu post partum dapat mengupayakan agar ibu post partum menyadari dan mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatan mereka, bagaimana menghindari atau mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan mereka. Pendidikan kesehatan mampu menciptakan perilaku hidup sehat (healthy life style) pada ibu post partum (Notoatmodjo, 2007). Kemauan pasien dalam melaksanakan mobilisasi dini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain seperti usia, status perkembangan, pengalaman yang lalu, gaya hidup, proses penyakit / injury, tingkat pendidikan dan pemberian informasi oleh petugas kesehatan.(Kozier,2010).

Salah satu tanggung jawab perawat yang sangat penting adalah pemberian pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarganya. Perawat mempunyai tanggung jawab mengajarkan informasi yang dibutuhkan ibu post partum dan keluarganya. Pendidikan kesehatan tentang ambulasi dini yang diberikan oleh perawat kepada ibu post partum dan keluarga akan meningkatkan pengetahuan yang lebih baik sehingga dapat mengubah perilaku ibu post partum menjadi lebih sehat (Potter & Perry, 2009).

(7)

6

TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Diketahuinya hubungan pendidikan kesehatan tentang ambulasi dini dengan mobilisasi dini pada ibu post partum di Bangsal Alamanda III RSUD Panembahan Senopati Bantul.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang ambulasi dini yang sudah dilakukanoleh petugas kesehatan di Bangsal Alamanda III RSUD Panembahan Senopati Bantul.

b. Diketahui pelaksanaan mobilisasi dini pada ibu post partum Bangsal Alamanda III RSUD Panembahan Senopati Bantul.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian non eksperimen yaitu survei analitik korelasional, yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi, kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena, baik antara faktor risiko dengan faktor efek, antar faktor risiko maupun antar faktor efek (Notoatmodjo, 2005). Penelitian ini akan melakukan analisis mengenai pendidikan kesehatan dalam hubungannya dengan pelaksanaan mobilisasi dini.

Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional, yaitu variabel-variabel yang termasuk faktor risiko dan variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada saat yang sama (Praktinya, 2008).. Faktor risiko dalam penelitian ini adalah pendidikan kesehatan dan faktor efek adalah pelaksanaan mobilisasi dini yang diobservasi satu kali pada saat yang bersamaan.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang dirawat di Bangsal Alamanda III RSUD Panembahan Senopati Bantul dengan asumsi rata-rata pasien perbulan sebanyak 100 orang. Pengambilan sampel dengan cara quota sampling dengan besar sampel dengan angka kesalahan 5 % berjumlah 50 orang.

(8)

7

Analisis data dilakukan untuk mengetahui hubungan peleksanaan pendidikan kesehatan tentang ambulasi dini dengan mobilisasi dini. Analisis data yang digunakan untuk uji validitas yaitu product moment pearson sedangkan uji reliabilitasnya menggunakan Spearman Brown Analisis statistik yang digunakan selanjutnya untuk menguji hipotesis antara dua variabel dengan data berbentuk skala ordinal dan ordinal adalah dengan menggunakan perhitungan Kendall Tau.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Responden

Hasil penelitian terhadap karakteristik responden ibu post partum dan perawat di Bangsal Alamanda III RSUD Panembahan Senopati diuraikan sebagai berikut:

Tabel 4.1.Distribusi Frekuensi Ibu Post Partum Berdasarkan Umur, Pendidikan dan Pekerjaan di Bangsal Alamanda III RSUD Panembahan Senopati Tahun 2014

Karakteristik Frekuensi Prosentase (%)

Umur Sumber : Data primer, 2014.

(9)

8

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Petugas Berdasarkan Jenis Kelamin, Umur, Pendidikan, Masa Kerja dan Pendidikan Pelatihan di di Bangsal

Alamanda III RSUD Panembahan Senopati Tahun 2014 Karakteristik Frekuensi Prosentase (%)

Jenis kelamin Sumber : Data primer, 2014.

Tabel 4.2 menunjukkan seluruh petugas berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 22 orang (100%). Umur petugas sebagian besar >40 tahun yaitu sebanyak 11 orang (50%). Pendidikan sebagian besar petugas adalah DIII yaitu sebanyak 21 orang (95,5%). Masa kerja petugas sebagian besar > 5 tahun yaitu sebanyak 16 orang (72,7%). Seluruh petugas (100%) sudah pernah mendapatkan pelatihan kesehatan.

Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan

Hasil penelitian pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang mobilisasi dini di Bangsal Alamanda III RSUD Panembahan Senopati Bantul oleh petugas disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan di Bangsal Alamanda III RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2014

Pelaksanaan pendidikan kesehatan Frekuensi Prosentase (%)

Baik 21 42,0

Cukup 17 34,0

Kurang 12 24,0

Jumlah 50 100

(10)

9

Tabel 4.3 menunjukkan pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang mobilisasi dini di Bangsal Alamanda III RSUD Panembahan Senopati Bantul oleh petugas sebagian besar adalah kategori baik sebanyak 21 orang (42%).

Pelaksanaan Mobilisasi Dini

Hasil penelitian pelaksanaan mobilsasi dini pada ibu post partum di Bangsal Alamanda III RSUD Panembahan Senopati Bantul disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Mobilisasi Dini pada Ibu

Post Partum di Bangsal Alamanda III RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2014

Pelaksanaan mobilisasi dini Frekuensi Prosentase (%)

Baik 21 42,0

Cukup 16 32,0

Kurang 13 26,0

Jumlah 50 100

Sumber: Data primer, 2014.

Tabel 4.4 menunjukkan pelaksanaan mobilsasi dini pada ibu post partum di Bangsal Alamanda III RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagian besar adalah kategori baik sebanyak 21 orang (42%).

Tabulasi Silang Karakteristik Responden dengan Pelaksanaan Pendidikan

Kesehatan

(11)

10

Tabel 4.5. Tabulasi Silang Karakteristik Petugas dengan Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan di Bangsal Alamanda III RSUD Panembahan Senopati Tahun 2014

Karakteristik Pendidikan kesehatan

Baik Cukup Kurang Total

Tabel 4.5 tabulasi silang antara karakteristik responden dengan pelaksanaan pendidikan kesehatan berdasarkan umur menunjukkan pelaksanaan pendidikan kesehatan kategori baik terbanyak adalah pada usia > 40 tahun sebanyak 12 orang (24%) dan kategori kurang terbanyak pada usia < 30 tahun sebanyak 7 orang (14%).

Tabulasi Silang Karakteristik Responden dengan Pelaksanaan Mobilisasi

Dini

(12)

11

Tabel 4.6. Tabulasi Silang Karakteristik Responden dengan Pelaksanaan Mobilisasi

Dini di Bangsal Alamanda III RSUD Panembahan Senopati Tahun 2014

Karakteristik Pelaksanaan mobilisasi dini

Baik Cukup Kurang Total

Tabel 4.6 tabulasi silang antara karakteristik responden dengan pelaksanaan mobilisasi dini berdasarkan umur menunjukkan pelaksanaan mobilisasi dini kategori baik terbanyak adalah pada usia 20-35 tahun sebanyak 18 orang (36%) dan kategori kurang terbanyak pada usia 20-35 tahun sebanyak 6 orang (12%).

Hubungan Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan dengan Pelaksanaan

Mobilisasi Dini

(13)

12

Tabel 4.7. Tabulasi Silang dan Hasil Uji Chi Square Hubungan Pelaksanaan

Pendidikan Kesehatan dengan Pelaksanaan Mobilisasi Dini di Bangsal Alamanda III RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2014

Pelaksanaan Pelaksanaan mobilisasi dini Total τ p-

Pendidikan Baik Cukup Kurang Value

Kesehatan f % F % f % f %

Baik 1

2

24,0 5 10,0 4 8,0 21 42,0

Cukup 8 16,0 8 16,0 1 2,0 17 34,0 0,36

8

0,004

Kurang 1 2,0 3 6,0 8 16,0 12 24,0

Total 2

1

42,0 16 32,0 13 26,0 50 100

Sumber: Data primer, 2014.

Tabel 4.7 menunjukkan ibu post partum yang mendapatkan pendidikan kesehatan tentang mobilisasi dini kategori baik sebagian besar melaksanakan mobilisasi dini dengan baik sebanyak 12 orang (24%).

Hasil perhitungan statistik menggunakan uji korelasi Kendal tau seperti disajikan pada tabel 4.7, diperoleh p-value sebesar 0,004 <  (0,05) sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan pelaksanaan pendidikan kesehatan oleh petugas dengan pelaksanaan mobilisasi dini pada ibu post partum di Bangsal Alamanda III RSUD Panembahan Senopati Bantul.

SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN

Simpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu:

1. Pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang mobilisasi dini di Bangsal Alamanda III RSUD Panembahan Senopati Bantul oleh petugas sebagian besar adalah kategori baik sebanyak 21orang(42%).

2. Pelaksanaan mobilsasi dini pada ibu post partum di Bangsal Alamanda III RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagian besar adalah kategori baik sebanyak 21orang (42%).

(14)

13

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini hendaknya dapat digunakan sebagai bacaan di perpustakaan bagi mahasiswa keperawatan STIKES ‘Yogyakarta.

2. Bagi RSUD Penambahan Senopati

Bagi tenaga kesehatan (perawat dan bidan) hendaknya mengembangkan pengetahuan tentang mobilisasi dini dengan cara membaca buku atau jurnal yang berkaitan dengan proses pembejalaran untuk pasien mobilisasi dini sehingga pemberian pendidikan kesehatan tentang ambulasi dini yang selama ini dilakukan tetap dipertahankan agar ibu post partum memiliki pengetahuan yang baik dan termotivasi untuk melakukan mobilisasi dini.

3. Bagi Ibu Post Partum

Ibu post partum hendaknya menambah informasi tentang mobilisasi dini dari berbagai sumber informasi, seperti: media cetak dan elektronik serta buku-buku kesehatan agar dapat pelaksanaan mobilisasi dini menjadi leih baik.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Peneliti selanjutnya perlu mengadakan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan tehnik pengumpulan data dengan wawancara dan observasi. 5. Bagi petugas dalam memberikan pelayanan pendidikan kesehatan tentang

(15)

14

DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, R. 2005. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC.

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Potter, Patricia & Perry, Anne. 2009. Fundamental Keperawatan. Jakarta: Salemba

Medika.

Sugiyono. 2005. Statistika untuk Penelitian. Jakarta: Alfa Beta.

Suparyanto. 2011. Konsep Dasar Mobilisasi Dini. http://mobilisasidini-postpartum.blogspot.com. Diunduh tanggal 16 Oktober 2013.

Syafrudin. 2009. Promosi Kesehatan untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: CV. Trans Info Media.

Sutrisno, B Hubungan antara Mobilisasi Dini dengan Volume Perdarahan pada Ibu Post Partum di BPS Soniah Desa Rengging Kecamatan Pecangan Kabupaten

Gambar

Tabel 4.1.Distribusi Frekuensi Ibu Post Partum Berdasarkan Umur,
Tabel 4.2 menunjukkan seluruh petugas berjenis kelamin perempuan yaitu
Tabel 4.4 menunjukkan pelaksanaan mobilsasi dini pada ibu post partum di
Tabel 4.5. Tabulasi Silang Karakteristik Petugas dengan Pelaksanaan Pendidikan             Kesehatan di Bangsal Alamanda III RSUD Panembahan Senopati
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil klasifikasi daerah rawan gelombang tinggi selama bulan Februari (gambar 4.15) mempunyai pola yang hampir sama dengan bulan Januari, dimana klasifikasi sangat tinggi

c. Memastikan bahwa mereka menyimpan dokumen penilaian risiko yang asli dan memberikan satu salinan kepada Kepala Divisi untuk disimpan dalam arsip divisi.

Kami menyadari bahwa kehadiran seri buku ini turut membantu Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Maluku Tenggara Barat dalam memberikan informasi baru bagi mayarakat di

Think Pair Share dengan model Think Pair Square untuk semua kategori berpikir kritis sama. Jika dilihat dari rataan marginal, prestasi belajar siswa yang mendapatkan

Perancangan eksplorasi desain motif batik Majapahit dengan metode desain partisipatif ini memiliki tingkat keberhasilan yang, karena beberapa desain akhir

Makna yang dapat ditarik dari gambaran ini adalah; (1) Varietas unggul lama masih digemari petani, (2) Varietas unggul lama (khususnya Wilis) mempunyai daya adopsi yang

menunjukkan bahwa bahwa mahasiswa Jepang sulit memahami struktur kalimat karena: 1) penguasaan kosakata BI, baik dari segi fungsi maupun dari segi makna masih kurang; dan

Berdasarkan hasil penelitian bahwa pada parameter tinggi, berat basah serta luas daun tanaman sawi ( Brassica juncea L. ) memiliki hasil yang lebih baik pada perlakuan