• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - BAB I Lusiana Yunika M.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - BAB I Lusiana Yunika M."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perusahaan perbankan merupakan lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara keuangan, dimana landasan kegiatan usaha bank adalah kepercayaan dari nasabah. Sebagai lembaga kepercayaan, bank dalam operasinya lebih banyak menggunakan dana masyarakat dibanding dengan modal sendiri dari pemilik atau pemegang saham, oleh karena itu pengelola bank dalam melakukan usahanya dituntut untuk dapat menjaga keseimbangan antara pemeliharaan likuiditas yang cukup dengan pencapaian rentabilitas yang wajar, serta pemenuhan modal yang memadai (Widati, 2012).

Kebijakan pemerintah yang melikuidasi 16 bank swasta nasional pada tahun 1997 akibat krisis moneter mengakibatkan kepercayaan masyarakat terhadap bank swasta nasional menurun drastis. Hal ini ditandai dengan penarikan dana masyarakat secara besar-besaran (bank rush) dari bank swasta nasional. Sebagian besar masyarakat kemudian memindahkan dananya ke bank pemerintah dan bank asing yang dirasakan lebih mampu memberikan jaminan keamanan terhadap dana yang disimpan (Kuncoro dan Suhardjono, 2002).

(2)

antar bank akan semakin tinggi, karena akan banyak bank asing yang masuk ke Indonesia. Untuk menghadapi krisis dan tantangan tersebut, bank diharapkan agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi bank yang sehat serta hal ini harus menjadi sasaran akhir dari kebijakan di sektor perbankan (Jaya, 2012).

Ketentuan kecukupan modal harus menetapkan modal bank yang cukup besar sehingga mampu mendukung pengembangan operasi dan kelangsungan hidup bank, menutup resiko yang terjadi dan memberikan insentif bagi pemilik untuk menjaga kepentingannya dalam bank. Setelah bank melakukan kegiatan operasional, maka diberlakukan ketentuan KewajibanPenyediaan Modal Minimum (KPMM) yang sering disebut Capital Adequacy Ratio (CAR).

Dalam peraturan Bank Indonesia, tingkat kesehatan bank dinilai menggunakan CAMELS, yaitu Capital, Asset Quallity, Management Quality, Earnings, Liquidity, dan Sensitivity to Market Risk. Kriteria tersebut juga dapat diartikan sebagai indikator kinerja dari sektor perbankan. Tingkat kesehatan bank merupakan penilaian terhadap posisi perkembangan, dan proyeksi rasio-rasio keuangan bank.

(3)

struktur modal dalam mendukung kegiatan operasional bank, khususnya dalam menyalurkan kredit.

Capital Adequacy Ratio (CAR) memang sangat penting bagi suatu bank karena menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan manajemen dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan mengontrol resiko-resiko yang timbul yang dapat berpengaruh terhadap besarnya modal. Akan tetapi, semakin besar CAR maka dapat mengurangi kemampuan bank dalam melakukan ekspansi usaha karena semakin besarnya cadangan modal yang digunakan untuk menutupi resiko kerugian (Karunia, 2013).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Margaretha dan Setiyaningrum (2011) menunjukkan bahwa resiko dari kredit bermasalah (NPL) tidak mempunyai pengaruh terhadap CAR. Hal ini dikarenakan adanya kebijakan pemerintah yang berusaha mencegah resiko kredit macet ini. Namun hasil penelitian yang berbeda dikemukakan oleh Sam (2012) yang menyatakan bahwa rasio kualitas aktiva yaitu NPL secara parsial berpengaruh terhadap CAR.Hal ini mengindikasikan bahwa terjadinya perubahan nilai NPL tetap mempengaruhi nilai CAR. Penelitian ini relevan dengan hasil penelitian Siringoringo (2012) yang mengungkapkan bahwa resiko kredit berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal bank.

(4)

penting bagi perkembangan suatu bank karena hal ini menyangkut masalah tingkat kepercayaan masyarakat yang akan menyimpan dananya di bank. Jika profitabilitas di suatu bank meningkat, maka permodalan dalam bank tersebut juga akan meningkat.

Penelitian Hadi Nugroho dan Yudha (2012) tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Capital Adequacy Ratio Pada Bank Umum Indonesia mengatakan bahwa Net Interest Marginmemiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR). Namun penelitian ini berbeda dari hasil yang dikemukakan oleh Margaretha dan Setiyaningrum (2011), bahwa kualitas manajemen dilihat dari kemampuan menghasilkan laba atau Net Interest Margin (NIM) mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap CAR.

Salah satu cara yang digunakan bank untuk dapat memaksimalkan profitabilitasnya adalah dengan memperhatikan tingkat likuiditas perusahaannya. Likuiditas adalah kemampuan bank untuk membayar semua utang jangka pendeknya dengan alat-alat likuid yang dikuasainya. Indikator ini menjadi alat ukur terhadap tingkat ekspansifitas perbankan dalam menyalurkan kredit. Tingkat likuiditas bank dapat memberikan informasi mengenai kemampuan suatu perusahaan atau bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo.

(5)

relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitrianto dan Mawardi (2006) yang menyatakan bahwa rasio likuiditas berpengaruh negatif signifikan terhadap CAR. Penelitian ini bertentangan dengan pendapat Margaretha dan Setyaningrum (2011), bahwa jika likuiditas passiva dilihat dari variabel Equity to Total Liabilities (EQTL) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap CAR.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang berbeda-beda di atas, peneliti tertarik untuk meneliti kembali mengenai pengaruh Non Performing Loan (NPL), kualitas manajemen, dan likuiditas bank terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR). Penelitian ini mengacu pada penelitian Margaretha dan Setyaningrum (2011). Perbedaan penelitian yang akan dilakukan sekarang dengan penelitian terdahulu ialah terletak pada rentan waktu penelitian atau periode penelitian. Pada penelitian sebelumnya periode yang digunakan ialah 2003-2008, sedangkan periode pada penelitian sekarang ialah 2009-2012. Penelitian ini dilakukan pada perbankan umum karena bank umum memiliki peranan yang sangat strategis dalam menyelaraskan dan menyeimbangkan unsur pemerataan pembangunan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas ekonomi. Hal ini mengakibatkan perkembangan bank umum di Indonesia juga semakin pesat.

(6)

menunjukkan bahwa bank-bank lebih sehat, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap bank juga akan semakin besar.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa permasalahan di antaranya adalah :

1. Apakah Non-Performing Loans (NPL), kinerja manajemen, dan likuiditas bank secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR)?

2. Apakah Non-Performing Loans (NPL) berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR)?

3. Apakah kinerja manajemen berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR)?

4. Apakah likuiditas bank berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR)?

1.3 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah, terfokus, dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada :

1. Variabel Non-Performing Loans (NPL), kinerja manajemen, dan tingkat

likuiditas bank.

2. Perusahaan perbankan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

(7)

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk menguji Non-Performing Loans (NPL), kualitas manajemen, dan likuiditas bank secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR).

2. Untuk menguji Non-Performing Loans (NPL) berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR).

3. Untuk menguji kualitas manajemen berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR).

4. Untuk menguji likuiditas bank berpengaruh signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR).

1.5 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, antara lain :

1. Akademisi

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi lebih lanjut bagi pihak-pihak yang membutuhkan terutama yang berkaitan dengan masalah yang terjadi dalam penelitian ini.

2. Investor

(8)

3. Perbankan

Referensi

Dokumen terkait

Penyerapan tenaga kerja merupakan jumlah tertentu dari tenaga kerja yang digunakan dalam suatu unit usaha tertentu atau dengan kata lain penyerapan tenaga kerja

Masalah utama yang akan dijawab dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah : Apakah penerapan Metode pembelajaran Make a Match (Menjodohkan) dan MediaKartundapat

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk

Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan pendekatan manajemen strategi untuk mengetahui lingkungan perusahaan

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

Analisis stilistika pada ayat tersebut adalah Allah memberikan perintah kepada manusia untuk tetap menjaga dirinya dari orang-orang yang akan mencelakainya dengan jalan

Emisi surat utang korporasi di pasar domestik selama Januari 2018 mencapai Rp7,67 triliun atau naik 2,84 kali dibandingkan dengan Januari 2018, berdasarkan data oleh

Seringkali apabila tunggakan sewa berlaku ianya dikaitkan dengan masalah kemampuan yang dihadapi penyewa dan juga disebabkan faktor pengurusan yang lemah. Ada pula