• Tidak ada hasil yang ditemukan

Silabus Dasar2 BK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Silabus Dasar2 BK."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

SILABUS

A. Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini membahas tentang posisi dan urgensi bimbingan dan konseling dalam pendidikan, sejarah perkembangan, konsep dasar bimbingan dan konseling yang meliputi asas, landasan, fungsi, tujuan, prinsip, dan pendekatan, implementasi BK dalam pembelajaran, serta pemahaman mengenai tugas-tugas perkembangan peserta didik.

B. Identitas Mata Kuliah

Kode Mata Kuliah PB 103

Nama Mata Kuliah Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling Bobot / SKS 2 SKS

Program Studi Bimbingan dan Konseling/S1 Kelompok Mata Kuliah MKBS

Prasyarat -

Waktu Perkuliahan 1 (Ganjil)

Dosen 1. Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, M.Pd. (skartadinata@upi.edu) jenis, dan jenjang satuan pendidikan

(2)

A.3.1 Menguasai esensi BK pada satuan jalur pendidikan formal, nonformal & informal

D.2.1 Mengaplikasikan hakikat pelayanan bimbingan dan konseling D.2.2 Mengaplikasikan arah profesi bimbingan dan konseling

D.2.3 Mengaplikasikan dasar-dasar pelayanan bimbingan dan konseling

E. Pengalaman Belajar

Metode Ceramah, tanya-jawab, diskusi Tugas Rangkuman

Media OHP/LCD

F. Penilaian

Nomor Aspek Penilaian Bobot/Persentase

1. Partisipasi 10%

2. Presensi -

3. Reflection paper 10%

4. Ujian Tengah Semester 30%

5. Ujian Akhir Semester 50%

G. Topik Perkuliahan

Pertemuan 1 Orientasi Umum

Pertemuan pertama membahas berbagai aspek yang terkait dengan proses perkuliahan, di antaranya penjelasan mengenai silabus, pendekatan perkuliahan dan sistem evaluasi. Dilakukan pula kontrak sosial belajar dengan mengakomodasi saran dan masukan serta kebutuhan belajar mahasiswa. Di samping itu, mahasiswa diberi kesempatan untuk menyampaikan impresi dan persepsi mereka tentang sosok guru bimbingan dan konseling/konselor sebagai entry behavior dalam proses perkuliahan.

Pertemuan 2 Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan

(3)

Pertemuan 3 Latar Belakang Perlunya Bimbingan dan Konseling Pertemuan ketiga membahas ragam faktor/ landasan yang mendorong urgensi bimbingan dan konseling. Faktor-faktor/landasan yang melatarbelakangi muncul dan diperlukannya bimbingan dan konseling tersebut adalah landasan historis, filosofis, sosial budaya, psikologis, perkembangan ipteks, dan religius.

Pertemuan 4 dan 5

Perkembangan Profesi Bimbingan dan Konseling Pertemuan keempat membahas sejarah dan dinamika perkembangan profesi bimbingan dan konseling, terutama dari tonggak awal munculnya bimbingan modern di Amerika.

Selanjutnya, pada pertemuan kelima dibahas mengenai sejarah dan dinamika perkembangan profesi bimbingan dan konseling di Indonesia, sejak mulai dikenal pada awal tahun 1970-an hingga saat ini.

Pertemuan 6 dan 7

Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling

Pertemuan keenam membahas konsep dasar bimbingan dan konseling yang meliputi definisi, tujuan, fungsi dan prinsip.

Selanjutnya, pada pertemuan ketujuh, pembahasan mengenai konsep dasar dilanjutkan dengan asas-asas, ragam dan jenis layanan bimbingan dan konseling.

Pertemuan 8 Pendekatan dan Teknik Bimbingan dan Konseling Pertemuan kedelapan membahas berbagai pendekatan dan teknik dalam bimbingan dan konseling. Ragam pendekatan bimbingan dan konseling meliputi pendekatan krisis, remediatif, preventif, dan developmental. Adapun teknik bimbingan dan konseling mencakup teknik yang bersifat individual dan kelompok.

Pertemuan 9 Ujian Tengah Semester

Pertemuan 10 Mengenali Perkembangan Individu

Pertemuan kesepuluh membahas konsep perkembangan individu sebagai subjek layanan bimbingan dan konseling. Pembahasan diawali dengan pengertian, prinsip, tahap, dan tugas perkembangan individu. Di samping itu, dibahas pula implikasi perkembangan individu tersebut bagi layanan bimbingan dan konseling, khususnya yang terkait dengan standar kompetensi kemandirian.

(4)

pertemuan ini dibahas secara ringkas mengenai definisi, asumsi, visi dan misi serta struktur dan komponen bimbingan dan konseling perkembangan.

Pertemuan 12 Mengenali Pribadi Konselor yang Efektif

Pertemuan keduabelas membahas pribadi konselor yang efektif. Pada pertemuan ini mahasiswa mengeksplorasi karakteristik pribadi konselor yang efektif, dikaitkan dengan ekspektasi kinerjanya pada berbagai jenjang pendidikan. Karakteristik pribadi konselor yang efektif tersebut dilihat dari dimensi pengetahuan, sikap, dan tindakan.

Pertemuan 13 Bimbingan dan Konseling dan Pembelajaran

Pertemuan ketigabelas membahas bimbingan dan konseling dan pembelajaran. Secara spesifik, diungkap mengenai kesalinghubungan antara BK dan pembelajaran, serta keunikan dan keterkaitan tugas guru dan konselor. Keunikan dan keterkaitan tersebut dilihat dari dimensi wilayah gerak, tujuan umum, konteks tugas, target intervensi, dan ekspektasi kinerja.

Pertemuan 14 Persoalan-persoalan Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Pertemuan keempatbelas mengajak mahasiswa untuk mengenali secara empirik ragam persoalan bimbingan dan konseling dalam setting sekolah. Secara umum, persoalan-persoalan bimbingan dan konseling di sekolah meliputi masalah ketenagaan; pengorganisasian dan pengadministrasian; pengembangan profesi; serta dukungan sistem.

Pertemuan 15 Reviu

Pertemuan kelimabelas merupakan ulasan akhir terhadap keseluruhan topik yang telah dibahas pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Pertemuan ini sekaligus merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk memberikan umpan balik terhadap materi dan proses perkuliahan yang telah berlangsung, terutama pada topik-topik tertentu yang dirasa masih memerlukan penjelasan lebih lanjut.

(5)

H. Rujukan Utama

Blocher, Donald H. (1972). Developmental Counseling. New York: Jhon Wiley & Sons.

Cavanagh, Michael E. (1982). The Counseling Experience. California: Brooks/Cole Publishing Co.

Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Rambu-rambu Pelaksanaan BK dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta.

Gibson R.L. & Mitchel M.H. (1986). Introduction to Counseling and Guidance. New York: Macmillan Publishing Company.

Muro J.J. & Kottman T. (1995). Guidance and Counseling in Elementary and Middle School. Madison: WmC Brown Com Inc.

Myrick Robert.D. (1993). Developmental Guidance and Counseling: A Practical Approach. USA: Educational Media Corporation.

Nurihsan, Juntika. (2006). Bimbingan & Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan. Bandung: Refika ADITAMA.

Supriatna, Mamat. (2011). Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi; Orientasi Dasar pengembangan Profesi Konselor. Jakarta: Rajawali Press.

Yusuf, Syamsu, L.N. (2005). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

En la secci´on 3 se muestra que el isomorfismo que aparece en el Primer Teorema de Estructura es el inducido por un isomorfis- mo natural entre dos funtores contravariantes R-nets

Dengan ini disampaikan bahwa Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Banggai Propinsi Sulawesi Tengah akan melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa Tahun Anggaran 2011 dengan

Setiap peserta lelang harus siap diklarifikasi sewaktu-waktu dan akan diundang secara lisan/tulisan/ elektronik dengan menyerahkan nomor telpon yang dapat dihubungi pada saat

Dalam makalah ini akan dipelajari kondisi chaos pada dimensi dua menggunakan analogi kondisi chaos pada dimensi satu dan contohnya pada fungsi horseshoe.. kata kunci: chaos,

Validasi pilihan vehicle adalah kohesi pada kata-kata lain yang terdapat pada

Dalam kaitan dengan model kurikulum untuk siswa berkebutuhan pendidikan khusus, maka model modifikasi bararti cara pengembangan kurikulum, dimana kurikulum umum

Penetaan lingkungan pemukiman penduduk perdesaan Belanja Pengadaan Konstruksi, Pemb/ Peningkatan Jalan Lingkungan/Gertak (Paket.. Pasar Hilir, RT.2, Batang