• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 462008050 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 462008050 BAB III"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Penelitian deskriptif ini menggambarkan dan menganalisis

beberapa faktor ibu yang berasosiasi terhadap kejadian bayi

dengan berat badan lahir rendah (BBLR) di RSUD Salatiga. Metode

deskriptif memungkinkan peneliti untuk menuturkan pemecahan

masalah berdasarkan data-data, tersaji menganalisis dan

menginterpretasikan data.

Pendekatan kualitatif dilakukan sebagai upaya

mendeskripsikan fenomena yang dipelajari berdasarkan data yang

diperoleh lewat observasi dan komunikasi dengan partisipan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah

(RSUD) Salatiga. Pemilihan lokasi didasarkan atas pertimbangan

bahwa RSUD Salatiga merupakan rumah sakit rujukan bagi bayi

beresiko tinggi seperti bayi dengan BBLR khususnya untuk wilayah

Salatiga dan sekitarnya.

Penelitian berlangsung selama tiga bulan yaitu bulan Juni

(2)

Teknik penentuan riset partisipan menganut purposive sampling yakni teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pada tahap pertama dilakukan koleksi data

jumlah seluruh bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) pada

bulan Juni sampai dengan Agustus 2012 di RSUD Salatiga.

Berdasarkan data tersebut dilakukan pelacakan untuk menemukan

karakteristik partisipan yang relevan dengan fokus penelitian ini.

Wawancara lebih mendalam dilakukan terhadap riset partisipan

yang telah ditemukan.

Sesuai dengan tujuan penelitian, karakteristika riset

partisipan dalam penelitian ini adalah :

a. Ibu yang melahirkan bayi dengan berat kurang dari 2.500

gram dengan usia kehamilan 37 minggu atau lebih

(term-postterm).

b. Bayi yang dilahirkan bukan bayi kembar (gemeli).

c. Ibu bersedia menjadi riset partisipan dan kooperatif.

Empat belas ibu dinyatakan memenuhi karakteristik menjadi riset

partisipan pada penelitian ini.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan

(3)

wawancara peneliti menggunakan pedoman wawancara (interview

guide) agar memudahkan peneliti dalam memperoleh dan mengumpulkan data. Jenis wawancara yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur (Semistructured

interview), yaitu jenis wawancara yang sudah termasuk dalam kategori in-depth interview, pelaksanaannya lebih bebas untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, sehingga fihak

yang diajak wawancara dapat mengemukakan pendapat dan

ide-idenya (Sugiyono, 2008).

Selain melakukan wawancara, data diperoleh melalui

penelurusan terhadap dokumen-dokumen yang berhubungan

dengan riwayat kehamilan riset partisipan. Informasi ini diperoleh

melalui data dari rekam medik maupun data dari buku Kesehatan

Ibu dan Anak (KIA).

Peneliti membuat blue print (Tabel 3.1) yang dijadikan

acuan dalam pelaksanaan wawancara untuk memberikan batasan

(4)

Tabel 3.1 Blueprint Pertanyaan Wawancara

Faktor-Faktor Item Sub Item Keterangan Pertanyaan

Gizi ibu hamil Status gizi ibu kategori sangat baik selama kehamilan sesuai usia kehamilan ibu. kategori baik selama kehamilan sesuai usia kehamilan ibu.

c. Cukup baik c. jika kenaikan berat badan ibu hamil mencapai kategori cukup baik selama kehamilan sesuai usia kehamilan ibu.

d. Kurang d. jika kenaikan berat badan ibu hamil mencapai kategori kurang selama kehamilan sesuai usia kehamilan ibu.

(5)

Status ekonomi Pendapatan perbulan kurang dari Rp900.000,00

(6)

Penyakit/

(7)

Berikut ditampilkan interview guide yang tidak dilakukan kategorisasi

Tabel 3.2 Interview guide dalam wawancara dengan riset partisipan

Faktor Item Pertanyaan

Gizi ibu hamil Menu makanan

seimbang

- Selama hamil, seberapa sering dan seberapa banyak

mengkonsumsi nasi dalam satu hari?

- Selama hamil, seberapa sering dan seberapa banyak

mengkonsumsi sayur dalam sehari? Biasanya yang dikonsumsi

sayur apa saja?

- Selama hamil, seberapa sering dan seberapa banyak

mengkonsumsi lauk dalam sehari? Biasanya lauk apa saja yang

sering dikonsumsi?

- Selama hamil, seberapa sering dan seberapa banyak

mengkonsumsi buah dalam sehari? Buah apa yang sering

dikonsumsi?

- Selama hamil, seberapa sering dan seberapa banyak ibu

mengkonsumsi susu dalam sehari?

- Selama hamil, adakah makanan pantangan yang tidak boleh

(8)

boleh dikonsumsi ibu? Mengapa makanan tersebut pantang

untuk dikonsumsi?

Pengawasan ANC Perencanaan

kehamilan

- Apakah kehamilan ini direncanakan sebelumnya?

- Apakah kehamilan ini mendapat dukungan dari suami?

Frekuensi

pemeriksaan

kehamilan

- Pada waktu mengandung bayi ini, apakah ibu memeriksakan

kehamilannya? Pada usia kehamilan berapa bulan, ibu pertama

kali memeriksakan kehamilannya?

- Dimana ibu memeriksakan kehamilannya?

- Selama hamil, berapa kali ibu memeriksakan kehamilannya?

Penyakit/komplikasi

selama kehamilan

- Apakah pada kehamilan terakhir ini, ibu pernah mempunyai

keluhan?

- Keluhan apa yang sering dialami ibu selama hamil?

- Bila ibu mempunyai keluhan tersebut, tindakan apa yang ibu

lakukan?

Pekerjaan ibu - Selama hamil, apakah ibu masih bekerja?

- Seberapa lama ibu bekerja?

(9)

3.5 Analisis Data

Analisa data dimulai dengan menelaah seluruh data yang

diperoleh baik dari hasil wawancara dengan partisipan penelitian

maupun hasil dokumentasi dari data rekam medik serta data buku

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Data kualitatif diperoleh dari hasil

penghitungan dan tidak menyatakan kuantitas, tetapi menyatakan

sifat yang dikelompokkan dalam kategori (Budiarto, 2002).

Wawancara dan dokumentasi menghasilkan data angka

kejadian bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) bulan Juni

sampai dengan Agustus 2012 di RSUD Salatiga. Pengelompokan

data dilakukan untuk membedakan bayi BBLR kembar/gemeli dan

bayi BBLR tidak kembar. Dilihat dari usia kehamilan ibu, bayi BBLR

tidak kembar ini dikategorisasikan menjadi BBLR prematur (usia

kehamilan ibu kurang dari 37 minggu) dan BBLR normal (usia

kehamilan ibu 37 minggu atau lebih). Selanjutnya kejadian bayi

BBLR normal ini dianalisis lebih mendalam untuk menemukan

faktor ibu yang mempengaruhi kejadian BBLR tersebut.

Masing-masing faktor ibu dari segi gizi ibu, status ekonomi,

usia ibu, pengawasan ANC, pendidikan ibu, penyakit/komplikasi

selama kehamilan, paritas, jarak kehamilan, pekerjaan ibu dan

kebiasaan ibu (merokok dan minum alkohol) dilakukan kategorisasi

menjadi baik dan buruk atau beresiko sebagaimana terlihat dalam

(10)

Standar penilaian status gizi ibu hamil ditentukan

berdasarkan kenaikan berat badan ibu selama hamil yang

disesuaikan dengan usia kehamilan ibu. Berikut kenaikan berat

badan normal bagi wanita hamil tiap trimester (Waryana, 2010):

a. Trimester I (0-12 minggu) : kenaikan berat badan sebesar 0,7 – 1,4 kg.

b. Trimester II (sampai usia 28 minggu) : kenaikan berat badan

sebesar 6,7 – 7,4kg

c. Trimester III (sampai usia 40 minggu) : kenaikan berat badan

sebesar 12,7 – 13,4 kg.

Menurut Romauli (2011) proporsi kenaikan berat badan

selama hamil pada trimester III adalah 0,3-0,5 kg/minggu.

Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh hasil kenaikan berat

badan ibu saat hamil yang disesuaikan dengan usia kehamilan ibu.

Kategorisasi kenaikan berat badan ibu untuk menentukan status

gizi ibu hamil yang disesuaikan dengan usia kehamilan ibu

(11)

Tabel 3.3 Kategorisasi kenaikan berat badan ibu hamil (Waryana, 2010 dan Romauli 2011)

Sangat kurang, jika ibu hamil tidak mengalami peningkatan berat badan. Usia kehamilan

(minggu)

(12)

perbulan. Faktor status ekonomi mencapai kategori di atas

UMR jika pendapatan keluarga perbulannya mencapai Rp

900.000,00 atau lebih. Kategorisasi pendapatan keluarga per

bulan berdasarkan Upah Minimum Regional (UMR) Kota

Salatiga tahun 2012 yaitu sebesar Rp 900.000,00.

3. Faktor usia ibu mencapai kategori baik jika usia ibu saat

melahirkan masuk usia reproduksi sehat yakni umur 20-35

tahun.

4. Faktor pengawasan ANC dilihat berdasarkan kelengkapan

pelayanan yang diberikan pada pemeriksaan kehamilan. Faktor

pengawasan ANC mencapai kategori baik jika ibu memperoleh

pemeriksaan kehamilan dengan lengkap yang meliputi periksa

perut, timbang berat badan berat badan, ukur tekanan darah,

imunisasi TT 2 kali, pemberian tablet besi (Fe), dan

pemeriksaan Hb darah.

5. Faktor pendidikan ibu mencapai kategori tinggi jika ibu tamat

Perguruan Tinggi.

6. Faktor penyakit/komplikasi selama kehamilan masuk kategori

baik jika ibu tidak menderita penyakit maupun tidak mengalami

komplikasi selama kehamilan.

7. Faktor paritas masuk kategori baik jika kehamilan saat ini

(13)

8. Faktor jarak kehamilan masuk kategori baik jika jarak

kehamilan sekarang dengan kehamilan sebelumnya lebih dari 2

tahun.

9. Faktor pekerjaan ibu masuk kategori baik jika ibu tidak bekerja

atau hanya sebagai ibu rumah tangga (IRT).

10. Faktor kebiasaan ibu masuk kategori baik jika ibu tidak

merokok dan tidak minum alkohol.

Terhadap masing-masing partisipan akan dilakukan

kategorisasi terhadap faktor gizi, status ekonomi, usia, pengawasan

ANC, pendidikan, penyakit/komplikasi selama kehamilan, paritas,

jarak kehamilan, pekerjaan dan kebiasaan ibu yang mempengaruhi

kejadian BBLR tersebut. Hasil pengkategorisasian faktor-faktor

tersebut kemudian dianalisis pada masing-masing partisipan untuk

menetapkan faktor ibu yang mempengaruhi kejadian BBLRnya.

Tahap selanjutnya menentukan faktor ibu yang paling berkaitan erat

dengan kejadian BBLR pada seluruh partisipan yang diteliti.

3.6 Uji Keabsahan Data

Penulis menggunakan teknik pemeriksaan triangulasi

sumber untuk mendapatkan keabsahan data. Triangulasi sumber

untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek

data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber (Sugiyono,

(14)

wawancara partisipan penelitian terhadap hasil dokumentasi baik

data dari rekam medik maupun dari buku Kesehatan Ibu dan Anak

(KIA). Penilaian terhadap kesesuaian antara hasil wawancara

sejumlah item pertanyaan yang diajukan kepada partisipan dengan

hasil dokumentasi dilakukan untuk menetapkan keabsahan data.

3.7 Keterbatasan Penelitian

Penentuan status gizi partisipan ditentukan berdasarkan

kenaikan berat badan selama kehamilan. Tidak memungkinkan

bagi peneliti untuk memantau kenaikan berat badan partisipan tiap

minggunya. Hal ini dikarenakan peneliti melakukan penelitian pada

Gambar

Tabel 3.1 Blueprint Pertanyaan Wawancara
Tabel 3.2 Interview guide dalam wawancara dengan riset partisipan
Tabel 3.3 Kategorisasi kenaikan berat badan ibu hamil (Waryana, 2010 dan Romauli 2011)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

mengalami kenaikan berat badan dalam batas yang normal dengan rekomendasi kenaikan berat badan yang dibutuhkan selama kehamilan 6,5-16,5 kg tidak ada kesenjangan

Analisis ini mendasarkan pada perubahan variabel independen yaitu kenaikan berat badan ibu selama kehamilan dengan veriabel dependen yaitu berat badan bayi baru

Apabila berat badan ibu sebelum hamil dan kenaikan berat badannya selama hamil adalah kurang dari normal, maka si bayi akan beresiko lahir dengan berat

Pada ibu-ibu hamil yang status gizi jelek sebelum hamil maka kenaikan berat badan pada saat hamil akan berpengaruh terhadap berat bayi lahir ( Lubis,2007).. Kenaikan tersebut

Data antropometri ibu hamil meliputi berat badan sebelum dan selama kehamilan, tinggi badan, lingkar pinggang, lingkar pinggul, LLA, dan tinggi fundus.. Berat badan sebelum

Pola makan yang baik sangat berpengaruh baik terhadap kesehatan ibu hamil yang dapat dilihat dari kenaikan berat badan ibu selama hamil, sedangkan Kekurangan

Tujuan penelitian ini adalah menilai perbedaan pertambahan berat badan ibu selama kehamilan menurut ukuran antropometri berisiko (tinggi badan < 150 cm, berat badan sebelum

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa nutrisi ibu prahamil dan kenaikan berat badan selama hamil terhadap berat badan bayi baru lahir mempunyai pengaruh yang