Editorial MQ 92,3 FM Jogjakarta
Edisi Sabtu, 17 April 2010
Tragedi Kekerasan Para Pamong Praja
Sahabat MQ/ Keberadaan Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP/
sepertinya sudah tidak memberikan rasa aman di tengah-tengah
masyarakat// Sudah berulang kali/ Satpol PP melakukan kekerasan pada
warga// Peristiwa Makam Mbah Priok/ membuat keberadaan Satpol PP
dioertanyakan/ bahkan diusulkan untuk dibubarkan// Track record Satpol PP
selama ini/ tidak bisa memberikan keamanan/ tetapi justru menjadi musuh
masyarakat/ tidak memberi perlindungan/ dan justru malah men jadi lawan
dan menyakiti masyarakat//
Rabu kemarin sahabat MQ/ seperti kita tahu/ sejumlah warga terlibat bentrok dengan Satpol PP di wilayah Tanjung Priok// Bentrokan ini/ dipicu oleh rumor/ bahwa Satpol PP akan membongkar makam Mbah Priok/ yang ada di wilayah tersebut// Bentrok ini memakan korban jiwa tiga orang anggota Satpol PP/ dan 134 orang lainnya menderita luka-luka//
Keberadaan Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP/ tetap akan dipertahankan/ karena dilandasi oleh undang-undang dan peraturan pemerintah// Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo/ menyatakan berjanji memperbaiki manajemen Satpol PP// Pemerintah Provinsi DKI Jakarta/ segera melakukan peninjauan dan pendefinisian ulang Satpol PP// Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun/ akan merumuskan kembali karakter pimpinan manajemen/ yang dibutuhkan untuk membawahi Satpol PP// Persenjataan Satpol PP seperti pentungan dan tameng/ adalah salah satu hal yang akan ditinjau dalam review tersebut//
Sahabat MQ/ Potret kekerasan di Makam Mbah Priok Jakarta Utara/ menjadi klimaks dari sejarah kekerasan Satpol PP// Dasar hukum keberadaan Satpol PP sendiri/ berdasar pada Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 2004// Satpol PP/ diberi wewenang memelihara dan menyelenggarakan ketenteraman/ ketertiban umum/ serta menegakkan Pemda// Namun nyatanya/ fungsi ini seolah tak pernah berjalan// Tak hanya itu/ Satpol PP ternyata juga memiliki wewenang melakukan tindakan represif non-yustisial/ terhadap warga masyarakat atau badan hukum/ yang melakukan pelanggaran atas Perda dan Keputusan Kepala Daerah//
Yang disayangkan sahabat MQ/ taraf pengetahuan anggota Satpol PP tentang hukum dan Hak Asasi Manusia/ umumnya relatif minim/ karena pola rekrutmennya tak seketat yang dilakukan Polri// Obyek sikap brutal Satpol PP inilah/ yang kini sering menimpa warga miskin kota/ para Pedagang Kaki Lima/ dan Perempuan Seks Komersil/ yang kesemuanya ditindak atas nama ketertiban dan melanggar Perda//