• Tidak ada hasil yang ditemukan

13 13 belajar dari penjumlahan webp4tk3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "13 13 belajar dari penjumlahan webp4tk3"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Belajar dari Proses Penjumlahan Dua Bilangan Bulat untuk  untuk   membedakan   dengan   tajam   antara   notasi   untuk   menunjukkan   bilangan negatif   atau  positif   dengan   notasi   untuk  operasi   yaitu   minus   (kurang)  dan   plus (tambah).   Untuk   lebih   jelasnya,   perhatikan  contoh­contoh   penjumlahan  maupun contoh­contoh pengurangan berikut.

1. Contoh­contoh untuk penjumlahan beserta cara membacanya:   +

5 + 

+

3: 

(Bilangan) Positif 5 ditambah (Bilangan) Positif 3. +

5 + 

3: 

(Bilangan) Positif 5 ditambah (Bilangan) Negatif 3.

5 + 

+

3:

 (Bilangan) Negatif 5 ditambah (Bilangan) Positif 3.

5 + 

3:

  (Bilangan) Negatif 5 ditambah (Bilangan) Negatif 3. 2. Contoh­contoh untuk penjumlahan: 

+

5 – 

+

3:

 (Bilangan) Positif 5 dikurangi (Bilangan) Positif 3.

+

5 – 

3:

  (Bilangan) Positif 5 dikurangi (Bilangan) Negatif 3. 

5 – 

+

3:

  (Bilangan) Negatif 5 dikurangi (Bilangan) Positif 3. 

5 – 

3:

  (Bilangan) Negatif 5 dikurangi (Bilangan) Negatif 3.

Catatan:   Pada   kalimat   di   atas,   kata   “bilangan”   di   dalam   kurung   biasanya   tidak diucapkan.   Jika   digambarkan   pada   garis   bilangan,   posisi   ke   lima   bilangan   itu adalah sebagai berikut. 

(2)

Seorang   siswa   ditanya   gurunya   tentang   cara   yang   akan   dilakukannya   untuk ke kiri.” Inilah diagram untuk penjumlahan 2 + (3) = 1 itu.

(3)

Semua   jawaban   siswa   tadi   benar   adanya.   Namun   dapat   menjumlahkan   dua bilangan hanya dengan menggunakan garis­garis bilangan belumlah cukup, mereka akan kesulitan ketika diminta menentukan hasil penjumlahan seperti  125 + 238 ataupun –537 + (–298).

Pentingnya Proses Berabstraksi dalam Pembelajaran

Yang   perlu diperhatikan para guru adalah para siswa yang dapat menjumlahkan dua   bilangan   bulat   hanya   dengan   menggunakan   garis­garis   bilangan   belumlah cukup.   Untuk   itu,   para   siswa   harus   melewati   proses   berabstraksi.   Berabstraksi terjadi   pada   saat   seseorang   menyadari   adanya   kesamaan   di   atara   perbedaan­ perbedaan yang ada (Cooney), 1975).

Di antara perbedaan yang ada pada saat menentukan hasil dari 2 + 3 ataupun 3 + 4, proses berabstraksi terjadi di saat siswa menyadari adanya kesamaan gerakan yang dilakukannya, yaitu ia akan bergerak dua kali ke kanan. Dengan bantuan guru,   siswa  diharapkan   dapat  menyimpulkan   bahwa  penjumlahan  dua   bilangan positif   akan   menghasilkan   bilangan   positif   pula.   Tidaklah   mungkin   hasil penjumlahan dua bilangan positif akan berupa bilangan negatif.

Dengan   proses   berabstraksi   jugalah   pikiran   siswa   dituntun   untuk   memahami bahwa penjumlahan dua bilangan negatif akan menghasilkan bilangan negatif juga. Karena dua kali pergerakan ke kiri akan menghasilkan suatu titik yang terletak beberapa langkah di sebelah kiri   titik awal 0. Jelaslah bahwa cara kerja untuk penjumlahan dua bilangan negatif sama dengan penjumlahan dua bilangan positif, hanya tanda dari hasil penjumlahannya haruslah negatif. Jika 2 + 3 = 5 maka –2 + (–3) = –5. Dengan begitu  –100 + (–200) = –300 karena 100 + 200 = 300 dan –537 + (–298) = –835 karena 537 + 298 = 835. 

Proses berabstraksi yang lebih sulit akan terjadi pada penjumlahan dua bilangan bulat yang tandanya berbeda. hasilnya bisa positif dan bisa juga negatif, tergantung pada seberapa jauh perbedaan gerakan ke kiri dengan gerakan ke kanan. Para guru dapat   meyakinkan   para   siswanya   bahwa   hasil   penjumlahan   dua   bilangan   yang tandanya   berbeda   akan   didapat   dari   selisih   atau   beda   kedua   bilangan   tersebut tanpa melihat tandanya. Sebagi misal, 2 + (–3) = –1 karena beda atau selisih antara 2 dan 3 adalah 1 sedangkan hasilnya bertanda negatif karena pergerakan ke kiri lebih banyak banyak. Namun 120 + (–100) = 20 karena beda antara 100 dan 120 adalah 20 serta pergerakan ke kanan lebih banyak.

Bagaimana Membantu Siswa Belajar?

(4)

membantu siswa untuk berabstraksi dan menangkap prinsip­prinsip penting bahwa penjumlahan dua bilangan yang tandanya akan mengikuti tanda kedua bilangan yang dijumlahkan, sedangkan penjumlahan dua bilangan yang tandanya berbeda dapat menghasilkan bilangan positif   ataupun negatif. Dengan demikian jelaslah bahwa   garis   bilangan   hanya   merupakan   jembatan   untuk   membantu   siswa memahami prinsip­prinsip penjumlahan dua bilangan bulat. 

Ketiga,  dengan   pertanyaan   kunci   yang   sudah   disiapkan,   para   siswa   diharapkan dapat   mengaitkan   pengalamannya   ketika   menggunakan   garis   bilangan   dengan prinsip­rinsip   pokok   dari   materi   yang   disajikan.  Untuk   itu,   dapat   digunakan pertanyaan seperti ini: 

 Apa yang dapat kalian katakan jika dua bilangan bulat positif dijumlahkan? Apa mungkin hasilnya negatif? Mengapa?

 Mengapa   hasil   penjumlahan   dua   bilangan   negatif   akan   selalu   menghasilkan bilangan negatif juga? 

 Mengapa penjumlahan dua bilangan negatif tidak akan  pernah menghasilkan bilangan positif? bahan   yang   disajikannya.   Dengan   cara   seperti   ini,   diharapkan   akan   semakin banyak siswa SLTP yang berhasil mempelajari matematika dan menyukainya. 

Penutup

(5)

masa   depan.   Pada   akhirnya,   mudah­mudahan   usaha   setiap   guru   untuk mencerdaskan kehidupan bangsa ini akan berhasil dengan gemilang.

Daftar Pustaka

Referensi

Dokumen terkait

Pemasukan Dokumen Penawaran Pengadaan Alat Utama Laboratorium Balai Besar POM di Surabaya Tahun 2016 dinyatakan ditutup pada hari Senin tanggal Dua Puluh Delapan bulan Maret

Ahmadi, Sistem Informasi Penjualan Jam Pada Toko Permata Indah Tigo Kabupaten Indragiri Hilir Berbasis Web Adapun skenario rancangan tahapan sistem informasi penjualan Toko

Bangsa Bangsa Polygalales Polygalales tumbuhan berbatang berkayu, kadang-kadang tumbuhan berbatang berkayu, kadang-kadang berupa terna dengan daun tunggal yang duduknya

(6) Pendidikan Profesi Guru (PPG) sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S1 kependidikan dan S1/D4

Pemerintah Selandia Baru telah mengadopsi semua N Z IFRS dan interpretasinya Z IFRS dan interpretasinya yang telah diterbitkan sebelum tanggal tersebut untuk entitas pencari

Peneliti dapat menggunakan data referensi penelitian ini sehingga peneliti selanjutnya dapat mengembangkan konsep atau melakukan penelitian tentang cara

Diagnosis kerja DEH pada pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesis tidak adanya keringat sejak lahir, timbulnya demam terutama jika pasien berada di lingkungan panas dan

[r]