• Tidak ada hasil yang ditemukan

SeleksidanKarakterisasiCalonJagungHibrida

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SeleksidanKarakterisasiCalonJagungHibrida"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

SELEKSI DAN KARAKTERISASI CALON

JAGUNG HIBRIDA TOLERAN

CEKAMAN KEKERINGAN

DARNIS

NIP. 19671231 199103 1 072

(2)

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

(3)

Produksi jagung di Indonesia, belum mampu memenuhi kebutuhan disebabkan hasil yang sangat rendah serta adanya cekaman abiotis. Cekaman abiotis pada lahan kering adalah kekeringan dan kemasaman tanah. Sebagian besar jagung ditanam pada lahan kering kebutuhan air dalam proses pertumbuhan tergantung pada curah hujan Menurut Blum (2000) bahwa varietas toleran kekeringan suatu tanaman memiliki keragaman genetik antara lain:

1. Tanaman dapat mempertahankan fungsinya walaupun status air dalam tanaman rendah

(4)

RUMUSAN MASALAH

1. Apakah terdapat genotipe jagung hibrida yang toleran terhadap cekaman kekeringan

2. Bagaimana karakter morfologi tanaman jagung hibrida yang toleran terhadap cekaman kekeringan 3. Bagaimana karakter agronomi tanaman jagung

(5)

TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk memperoleh genotipe jagung hibrida yang toleran terhadap cekaman kekeringan

2. Untuk menganalisis karakter morfologi tanaman jagung hibrida yang toleran terhadap cekaman kekeringan

(6)

KEGUNAAN PENELITIAN

1. Sebagai bahan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam pengembangan tanaman jagung hibrida yang toleran terhadap cekaman kekeringan

2. Sebagai bahan acuan bagi peneliti pemulia tanaman untuk pengembangan varietas tanaman jagung hibrida yang toleran terhadap cekaman kekeringan

(7)

KERANGKA KONSEPTUAL PENELITIAN

Pengembangan Tanaman Jagung

Intensifikasi Ekstensifikasi

Lahan

Subur MarjinalLahan

Seleksi Calon Jagung Hibrida Toleran

Cekaman

Air Terbatas (Lahan Kering)

(8)

HIPOTESIS

1. Terdapat satu atau lebih genotipe jagung hibrida yang toleran terhadap cekaman kekeringan

2. Terdapat perbedaan karakter morfologi antara genotipe tanaman jagung hibrida yang toleran terhadap cekaman kekeringan

(9)

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini dillaksanakan pada bulan juni sampai september 2014.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain benih jagung hibrida dan 4 varietas pembanding yaitu P27, NK 33, Bisi_2 dan Bima_3, pupuk dan alat-alat yang digunakan.

(10)

Metode Penelitian

➢ Penelitian menggunakan metode rancangan petak terbagi (petak terpisah) dengan tiga ulangan.

➢ Petak utama (PU) adalah cekaman kekeringan (cekaman sedang) dan optimum

(11)

Pelaksanaan Penelitian

1. Persiapan benih

2. Pengolahan tanah dan pembuatan petakan

3. Penanaman

4. Pemupukan dasar

5. Perlakuan cekaman Kekeringan 6. Pemeliharaan

(12)

Parameter Pengamatan

1. Tinggi tanaman (cm), di ukur dari buku pertama di atas buku keluarnya akar sampai buku daun bendera, dilakukan pada saat tanaman berumur 90 hst.

2. Tinggi letak tongkol (cm), diukur dari buku pertama diatas buku keluarnya akar sampai buku kedudukan tongkol, dilakukan pada saat tanaman berumur 90 hst. Bila tanaman mempunyai dua tongkol, maka diambil tongkol yang teratas.

(13)

4. Umur bunga betina (hari), diamati saat 50% dari tongkol dengan panjang 2 cm atau lebih populasi

tanaman telah keluar rambut pada

5. Nilai ASI (Anthesis Silking Interval) (hari), beda hari antara keluarnya serbuk sari dengan keluarnya

rambut. Makin rendah angka ASI makin singkron pembungaan.

6. Rendemen ( % ), diukur dengan menimbang tongkol kemudian dipipil. Janggel tongkol ditimbang kembali sehingga rendemen dapat dihitung dengan

persamaan : Rendemen =

(14)

7. Komponen hasil diambil dari sejumlah tongkol sampel yang telah dikeringkan. Beberapa

parameter yang diambil adalah bobot 1000 biji.

8. Indeks sensitivitas cekaman kekeringan (S) dihitung menggunakan rumus yang

dikemukakan oleh Fischer dan Maurer (1978): S=1-(Yp/Y)

(15)

Keterangan:

Yp= Rata-rata suatu jagung hibrida yang mendapat cekaman kekeringan

Y= Rata-rata suatu jagung hibrida yang tidak mendapat cekaman kekeringan

Xp= Rata-rata dari seluruh jagung hibrida yang mendapat cekaman kekeringan

X = Rata-rata dari seluruh jagung hibrida yang tidak mendapat cekaman kekeringan

Kriteria untuk menentukan tingkat Toleransi terhadap cekaman kekeringan adalah jika nilai

(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

1. Genotipe H8 merupakan genotipe yang toleran terhadap cekaman kekeringan, dengan jumlah

produksi 10,5 ton/ha dan genotipe H3 merupakan genotipe yang peka terhadap cekaman kekeringan.

2. Karakter morfologi genotipe H9 dan H6 memberikan rata-rata tinggi tanaman yang lebih tinggi, umur

berbunga jantan dan betina yang lebih cepat dan anthesis silking interval (ASI) paling rendah.

3. Karakter agronomi genotipe H9 dan H8 pada

(25)

SARAN

(26)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

H9 H5 H4 H12 H14 H6 H13 H8 H11 H10 H3 H7 H2 H1

H9 H13 H12 H10 H4 H5 H7 H2 H3 H14 H1 H11 H6 H8 Kekeringa

n

H8 H1 H13 H14 H11 H9 H12 H7 H3 H4 H10 H6 H5 H2

H4 H8 H1 H13 H14 H11 H9 H12 H7 H3 H5 H10 H6 H2

H10 H8 H1 H13 H14 H11 H9 H12 H2 H3 H4 H6 H5 H7 Optimum

H9 H5 H4 H12 H14 H6 H13 H8 H11 H10 H3 H7 H2 H1

(27)

H3

(28)

H8

H9

(29)

Referensi

Dokumen terkait

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fatmawati (2015) menyimpulkan variabel utang luar negeri dalam jangka pendek tidak berpengaruh signifikan terhadap

Penelitian ini dilakukan untuk menerangkan perilaku dan pola pengasuhan induk terhadap anak gajah Sumatera yang berada di Taman Margasatwa Ragunan (TMR).. Data

• Kepada pemerintah yakni mengadakan sosialisasi dan pembinaan bagi warga kelurahan Pakuncen terutama bagi masyarakat yang berada di bantaran sungai Winongo yakni warga RW

nya kijang. Melihat kompleksnya kebutuhan pakan berbagai jenis satwa liar dan adanya preferensi pakan yang berbeda untuk setiap spesies maka pengelolaan habitat

Sebagai sekolah nonformal maka homeschooling menjadi alternatif peserta didik untuk meraih cita cita masa depanya maka Homeschooling Primagama mempunya 4 program yang di

Pembahasan yang tersaji pada bab ini akan menunjukkan hasil dari analisis data berdasarkan pengamatan variabel bebas maupun variabel terikat yang digunakan dalam

Manfaat yang diharapkan ialah agar diperoleh data dan fakta yang shahih mengenai pokok-pokok konsep pemikiran Hamka tentang tasawuf modern sehingga dapat dijadikan sebagai

Studi pendahuluan dilakukan untuk memperoleh data jumlah pendengar aktif pada acara CBL school show , bentuk program yang telah berjalan, permasalahan yang