• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab I IV 2016 Revisinew

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bab I IV 2016 Revisinew"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Laporan kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), serta merupakan bentuk akuntabilitas atau pertanggungjawaban dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran.

Tujuan pelaporan kinerja adalah memberikan informasi yang terukur atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai oleh organisasi, sebagai upaya untuk perbaikan yang berkesinambungan bagi instansi pemerintah dalam rangka peningkatan kinerjanya.

Penyusunan Laporan Kinerja Kecamatan Tempel Kabupaten Sleman Tahun 2016 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dan memuat realisasi kinerja Kecamatan Tempel Kabupaten Sleman tahun 2016 yang merupakan tahun pertama dari RPJMD Kabupaten Sleman tahun 2016-2021.

B. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

(2)

1. Tugas Pokok dan Fungsi.

Dalam menyelenggarakan tugas, kecamatan mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan rencana kerja kecamatan

b. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan umum, pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat, dan pelaksanaan sebagian urusan pemerintah yang dilimpahkan oleh Bupati

c. Pelaksanaan urusan pemerintahan umum

d. Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan desa

e. Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh perangkat daerah di tingkat kecamatan

f. Pengordinasian penerapan dan penegakan peraturan daerah dan peraturan Bupati

g. Pengoordinasian penerapan dan penegakan peraturan daerah dan peraturan Bupati

h. Pengordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat lingkup perekonomian dan pembangunan

i. Pengoordinasian pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum j. Pengoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat

k. Pelaksanaan dan pembinaan pelayanan umum

l. Pelaksanaan sebagian urusan pemerintahan lingkup pelayanan umum yang dilimpahkan Bupati dan

m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya

2. Struktur organisasi Kecamatan terdiri dari : a. Camat

b. Sekretariat terdiri dari :

i. Subbagian Umum dan Kepegawaian

ii. Subbagian Keuangan, Perencanaan dan Evaluasi c. Seksi Pemerintahan

d. Seksi Perekonomian dan Pembangunan e. Seksi Pelayanan Umum

f. Seksi kesejahteraan Masyarakat g. Seksi Ketentraman dan Ketertiban h. Kelompok Jabatan Fungsional

(3)

: Garis Komando : Garis Koordinasi

Uraian Tugas dan Fungsi

Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan urusan umum, urusan kepegawaian, urusan keuangan, urusan perencanaan dan evaluasi, dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas satuan organisasi.

Sekretariat dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi: a. Penyusunan rencana kerja Sekretariat dan kecamatan; b. Perumusan kebijakan teknis kesekretariatan;

c. Penyelenggaraan urusan umum;

d. Penyelenggaraan urusan kepegawaian; e. Penyelenggaraan urusan keuangan;

f. Penyelenggaraan urusan perencanaan dan evaluasi;

g. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas satuan organisasi lingkup kecamatan; dan

Kelompok Jabatan Fungsional

Seksi Ketentraman dan

Ketertiban

Sekretariat

Seksi Pemerintahan

Camat

Seksi Kesejahteraan

Masyarakat Seksi

Perekonomian dan Pembangunan

Subbagian Keuangan, Perencanaan dan

Evaluasi Subbagian Umum

dan Kepegawaian

(4)

h. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Sekretariat dan kecamatan.

Subbagian Umum dan kepegawaian mempunyai tugas menyiapkan bahan pelaksanaan urusan umum dan urusan kepegawaian.

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi:

a. Penyusunan rencana kerja Subbagian Umum Kepegawaian;

b. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan umum dan urusan kepegawaian;

c. Pengelolaan persuratan dan kearsipan;

d. Pengelolaan perlengkapan, keamanan, dan kebersihan; e. Pengelolaan dokumentasi dan informasi;

f. Penyusunan perencanaan kebutuhan, pengembangan dan pembinaan pegawai; g. Pelayanan administrasi pegawai dan pengelolaan tata usaha kepegawaian; dan; h. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja subbagian umum dan

kepegawaian.

Subbagian Keuangan, Perencanaan, dan Evaluasi mempunyai tugas menyiapkan bahan pelaksanaan urusan keuangan, urusan perencanaan dan evaluasi.

Subbagian Keuangan, Perencanaan, dan Evaluasi dalam melaksanaan tugas mempunyai fungsi;

a. Penyusunan rencana kerja subbagian keuangan, perencanaan, dan evaluasi; b. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urursan keuangan, perencanaan dan

evaluasi;

c. Pengoordinasian penyusunan rencana kerja secretariat dan rencana kerja kecamatan;

d. Pelaksanaan perbendaharaan, pembukaan, dan pelaporan keuangan;

e. Pengoordinasian evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kerja secretariat dan pelaksanaan kerja kecamatan; dan;

f. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja subbagian keuangan, perencanaan dan evaluasi.

(5)

pemerintahan, serta melaksanakan sebagaian urusan pemerintahan lingkup pemerintahan yang dilimpahkan Bupati.

Seksi Pemerintahan dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi: a. Penyusunan rencana kerja Seksi Pemerintahan;

b. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan umum, dan pembinaan dan pengawasan kegiatan desa;

c. Pelaksanaan urusan pemerintahan umum;

d. Pembinaan dan pengawaasan pelaksanaan kegiatn desa;

e. Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan pemerintahan lingkup pemerintahan yang dilimpahkan Bupati.

f. Pelaksanaan sebagian urusan pemerintahan lingkup pemerintahan yang dilimpahkan Bupati; dan;

g. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja seksi Pemerintahan.

Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai tugas mengoordinasikan upaya penyelengaraan dan ketertiban umum, mengoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan bupati dan melaksanakan sebagian urusan pemerintahan lingkup ketentraman dan ketertiban yang dilimpahkan Bupati.

Seksi Ketentraman dan Ketertiban dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi: a. Penyusunan rencana kerja Seksi Ketentraman dan Ketertiban;

b. Perumusan Kebijakan teknis pengoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum serta pengoordinasian penerapan dan penegakan peraturan daerah dan peraturan bupati;

c. Pengoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; d. Pengoordinasian penerapan dan penegakan peraturan daerah dan peraturan

bupati;

e. Pelaksanaan sebagian urusan pemerintahan lingkup ketentraman dan ketertiban yang dilimpahkan Bupati; dan

f. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi Ketentraman dan Ketertiban.

(6)

pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umu dan melaksanakan sebagian urusan pemerintahan lingkup perekonomian dan pembangunan yang dilimpahkan Bupati.

Seksi Perekonomian dan Pembangunan dalam melaksanakan tugasnya mempunyai fungsi:

a. Penyusunan rencana kerja Seksi Perekonomian dan Pembangunan;

b. Perumusan kebijakan teknis pengoordinasian pemberdayaan masyarakat lingkup perekonomian dan pembangunan serta pengoordinasian pemeliharan prasarana dan sarana pelayanan umum;

c. Pengoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat lingkup perekonomian dan pembangunan;

d. Pengoordinasian pemeliharan prasarana dan sarana pelayanan umum;

e. Pelaksanaan sebagian urusan pemerintahan lingkup perekonomian dan pembangunan yang dilimpahkan Bupati; dan

f. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi Perekonomian dan Pembangunan.

Seksi Kesejahteraan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan pengoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat lingkup kesejahteraan masyarakat dan melaksanakan sebagian urusan pemerintahan lingkup kesejahteraan masyarakat yang dilimpahkan Bupati.

Seksi Kesejahteraan Masyarakat dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi: a. Penyusunan rencana kerja Seksi Kesejahteraan Masyarakat;

b. Perumusan kebijakan teknis pemberdayaan masyarakat lingkup kesejahteraan masyarakat;

c. Pengoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat lingkup kesejahteraan masyarakat;

d. Pelaksanaan sebagian urusan pemerintahan lingkup kesejahteraan masyarakat yang dilimpahkan Bupati; dan

e. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi Kesejahteraan masyarakat;

(7)

Seksi Pelayanan Umum dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi: a. Penyusunan rencana kerja Seksi Pelayanan Umum;

b. Perumusan kebiajakan teknis pelaksanaan dan pembinaan pelayanan umum; c. Pelaksanaan dan pembinaan pelayanan umum;

d. Pelaksanaan sebagian urusan pemerintahan lingkup pelayanan umum yang dilimpahkan Bupati;

e. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja seksi Pelayanan Umum.

C. ISU STRATEGIS

Dalam penentuan isu-isu Strategis terhadap pelayanan Kecamatan Tempel, dapat diambil dari beberapa aspek permasalahan , diantaranya aspek permasalahan dari Visi Misi, aspek permasalahan – permasalahan pelayanan, aspek permasalahan Capaian Kinerja.

Isu-isu strategis dari aspek Visi dan Misi:

1. Kurangnya koordinasi pemerintahan desa, dalam hal pengelolaan pemerintahan desa yang belum optimal

2. Kurangya koordinasi dan konsultasi dengan pemerintah Kabupaten, terkait fasilitasi pembinan pemberdayaan masyarakat.

3. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kebencanaan .

4. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang mematuhi peraturan perundangan 5. Kurangnya rasa persatuan , kesatuan bangsa dan bernegara

Isu-isu strategis dari aspek Permasalahan-permasalahan Pelayanan : 1. Belum meratanya kualitas pendidikan masyarakat;

2. Jumlah fasilitas umum yang ramah anak, remaja dan lansia belum mencukupi; 3. Penanggulangan kemiskinan yang masih sektoral;

4. Penguatan organisasi kepemudaan yang belum optimal;

5. Belum optimalnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan budaya dan pelestarian tradisi;

(8)

7. Pendampingan UKM belum optimal;

Isu-isu strategis dari aspek Capaian Kinarja SKPD:

1. Kurangnya pegawai / personil di SKPD Kecamatan Tempel ;

2. Bervariasinya tingkat pendidikan, sosial ekonomi masyarakat pada pola pikir dan pola tindak dari masyarakat di Kecamatan Tempel;

3. Pegawai belum semuanya mendapatkan diklat teknis dan diklat fungsional;

4. Koordinasi dan konsultasi antara Pemerintah desa, Pemerintah Kecamatan, dan Pemerintah Kabupaten masih belum berjalan sesuai dengan seharusnya seingga masih seringterjdi ketidapastian kewenangan.

Menggunakan analisis lingkungan strategis (Analisis SWOT / Strenght, Weakness, Opportunity and Threath). Dengan hasil pada masing-masing analisis sebagai berikut :

1. Analisis Lingkungan Internal

a. Faktor Kekuatan ( Strong )

1) Telah ditetapkannya Perda Kabupaten Sleman tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja SKPD yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Sleman Nomor 84 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan. Keputusan Bupati ini memberikan kejelasan mengenai kedudukan , tugas pokok, fungsi, dan wewenang yang menjadi tanggung jawab seluruh komponen / aparat Kecamatan Tempel;

2) Aparat Kecamatan bekerja secara profesional, memiliki integritas, dedikasi dan komitmen yang tinggi;

3) Pola kerja di Kecamatan Tempel yang sistematik dan terjadwal sehingga bisa memberikan hasil yang optimal, efisien, dan efektif;

(9)

5) Tersedianya sarana/prasarana dan sumber pembiayaan yang relatif cukup memadai untuk kelancaran pelaksanaan tugas – tugas di Kecamatan; 6) Sumber Daya Manusia yang mempunyai jenjang pendidikan yang tinggi.

b. Faktor Kelemahan ( Weakness )

1) Kurangnya pegawai di SKPD Kecamatan Tempel dan di tingkat kelurahan; 2) Pelimpahan sebagian kewenangan Bupati kepada Camat belum disertai

dengan adanya juklak dan juknis;

3) Belum terisinya beberapa jabatan struktural di tingkat kelurahan;

4) Belum mendapatkan pelatihan sebagai tenaga operator komputer yang berhubungan dengan pelayanan;

5) Dalam pelaksanaannya, perencanaan pembangunan lewat musrenbang masih belum tepat waktu/belum sesuai jadwal yang ditetapkan. Hal ini karena proses dan mekanismenya yang membutuhkan siklus waktu yang panjang dalam rangkaian kegiatan yang berurutan serta sulitnya menjalin dan mengatur koordinasi antar Instansi dalam urusan perencanaan.

6) Belum tersedianya data pembangunan yang tersusun secara sistematis dan akurat sehingga menimbulkan kendala dalam perencanaan pembangunan yang komprehensif dan berkelanjutan.

7) Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi program – program pembangunan yang dikaitkan dengan dokumen – dokumen perencanaan.

8) Belum optimalnya koordinasi antar Instansi/UPT/UPTD yang diharapkan dapat memperlancar dan mempertajam analisa perencanaan pembangunan.

(10)

2. Analisis Lingkungan Eksternal

a. Faktor Peluang ( Opportunity )

1) Sistem dan birokrasi Pemerintah Kabupaten Sleman sudah tertata dengan baik;

2) Kepemimpinan Camat yang visioner, berkomitmen dan berintegritas sehingga menciptakan pembangunan yang berpatisipatif di Kecamatan Tempel;

3) Penerapan otonomi daerah yang memberikan kesempatan berprakarsa seluas-luasnya bagi daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan;

4) Hubungan yang harmonis dengan Instasi lain dan juga dengan para pemangku kepentingan (stakeholders);

5) Ditetapkannya Perda tentang RPJPD Kabupaten Sleman Tahun 2005 – 2025 yang merupakan pedoman bagi perencanaan pembangunan di Kabupaten Sleman;

6) Ditetapkannya Perda Nomor 11 tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2020 yang makin membuka peluang peran serta masyarakat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

b. Faktor Ancaman ( Threat )

1) Tuntutan dan aspirasi semakin beragam dengan berbagai kepentingan yang seringkali saling bertentangan. Dan hal tersebut harus ditampung dan diperhatikan;

(11)

3) Bervariasinya tingkat pendidikan, sosial ekonomi masyarakat yang berpengaruh pada pola pikir dan pola tindak dari masyarakat di Kecamatan Tempel;

4) Masih adanya kebijakan yang kadang–kadang tidak berpihak pada masyarakat.

Terdapat permasalahan/kendala atau isu-isu yang harus mendapatkan penanganan. Isu tersebut antara lain :

1. Sarana dan prasarana yang belum memadai untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat;

2. Sumber daya manusia yang kurang dari segi kuantitas;

3. Belum terisinya beberapa jabatan fungsional umum di tingkat kecamatan dan kelurahan serta beberapa jabatan struktural di tingkat kelurahan;

4. Pegawai belum semuanya mendapatkan diklat teknis dan funsional maupaun Diklat PIM sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku;

5. Mengendurnya semangat masyarakat akibat dari menurunnya kepercayaan terhadap jaminan kepastian akan direalisasikannya rencana pembangunan hasil Musrenbang Desa dan Musrenbang Kecamatan;

6. Lemahnya komitmen multi pihak dan kapasitas kelembagaan perencanaan di tingkat dasar yang menyebabkan kurang efektifitasnya proses perencanaan dan berakibat pada tumbuhnya perilaku menempuh jalan pintas (shortcutting);

7. Inkonsistensi terhadap pelaksanaan dokumen perencanaan sebagai akibat kurangnya komitmen untuk melaksanakannya;

8. Masih lemahnya koordinasi antar SKPD dalam perencanaan dan monitoring evaluasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan;

(12)

10.Kurangnya pemanfaatan sumberdaya perencanaan, baik hardware, software

maupun brainware;

11.Kesadaran masyarakat untuk melaksanakan aktifitas sosial yang menunjang peningkatan kualitas hidup warga miskin dan difabel masih kurang.

12.Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya penangulangan bencana di daerah bencana.

D. SISTEMATIKA LAPORAN KINERJA Kata pengantar

Ikhtisar Eksekutif Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang

B. Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi C. Isu Strategis

D. Sistematika Laporan Kinerja Bab II Perencanaan Kinerja

A. Indikator Kinerja Utama (IKU) B. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja

A. Capaian Kinerja Organisasi

B. Evaluasi Kinerja Sasaran Strategis C. Realisasi Anggaran

(13)
(14)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Indikator Kinerja adalah ukuran keberhasilan yang spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan, pada suatu kurun waktu tertentu, yang menggambarkan terwujudnya kinerja, tercapainya hasil program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh intansi pemerintah.

Sedangkan Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah merupakan ukuran keberhasilan yang menggambarkan kinerja utama instansi pemerintah sesuai dengan tugas, fungsi, dan mandat (core business) yang diembannya.

Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Kecamatan Turi Kabupaten Sleman 2016-2021 adalah sebagai berikut:

1. Persentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti 2. Predikat LAKIP

3. Jumlah Desa yang melaksanakan Siklus Tahunan Desa tepat waktu 4. Indeks Kepuasan Masyarakat

B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang dsertai dengan indikator kinerja. Perjanjian kinerja merupakan perwujudan komitmen dan kesepakatan atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi, dan wewenang serta sumber daya yang tersedia sehingga terjadi kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

Pada bulan Oktober 2016, dengan telah ditetapkannya Rencana Strategis Kecamatan Tempel Tahun 2016-2021 yang berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 telah dilakukan perubahan terhadap Perjanjian Kinerja yang dususu pada bulan Februari 2016. Perubahan Perjanjian Kinerja disesuaikan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai oleh Kecamatan Tempel sebagaimana termuat dalam rencana strategis dimaksud.

(15)

komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.

Adapun Penetapan Kinerja Kecamatan Tempel tahun 2016 adalah sebagai berikut:

Tabel Perjanjian Kinerja/Penetapan Kinerja Kecamatan Tempel Tahun 2016

No. StrategisSasaran Indikator Kinerja TargetTw. 1 TargetTw. 2 TargetTw. 3 TargetTw. 4 ThnanTarget PengukuranCara

(16)

dan Ketertiban 4. Meningkatnya

(17)

TABEL PROGRAM DAN ANGGARAN KECAMATAN TEMPEL

TAHUN 2016

No Program Anggaran Keterangan

1. Program Perencanaan Pembangunan Daerah 40.790.000 APBD 2. Program Penataan Penguasaan,pemilikan,

penggunaan dan pemanfaatan tanah

8.245.500 APBD 3. Program Penyelesaian konflik-konflik pertanahan 5.528.000 APBD 4. Program Perencanaan Pembangunan Pembangunan

Daerah

62.192.000 APBD 5. Program Penataan Administrasi Kependudukan 122.334.000 APBD 6. Program Pemberdayaan masyarakat untuk menjaga

ketertiban dan keamanan

10.659.000 APBD 7. Program pencegahan dini dan penanggulangan

korban bencana alam

8.206.000 APBD 8. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 198.788.700 APBD 9. Program Peningkatan sarana dan Prasarana

aparatur

168.800.000 APBD 10. Program peningkatan kapasitas sumberdaya

aparatur

22.991.000 APBD 11. Program peningkatan pengembangan sistem

pelaporan capaian kinerja dan keuangan

40.817.500 APBD 12. Program Peningkatan dan Pengembangan

pengelolaan Keuangan dan kekayaan daerah

11.929.000 APBD 13. Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan

keuangan desa

17.703.000 APBD 14. Program Peningkatan sistem pengawasan internal

dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH

12.118.000 APBD 15. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan 17.854.000 APBD 16. Program peningkatan kualitas pelayanan publik 98.424.900 APBD 17. Program peningkatan administrasi pemerintahan 36.172.500 APBD

18. Program Penegakan Hukum 4.316.500 APBD

19. Program Pemeliharaan Kantrantribmas dan Pencegahan Tindakan Kriminal

23.882.000 APBD 20. Program Pengembangan wawasan Kebangsaan 80.000.000 APBD 21. Program Kemitraan pengembangan wawasan

kebangsaan 5.014.000 APBD

22. Program pendidikan politik masyarakat 5.158.000 APBD 23. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat

Pedesaan 11.064.000 APBD

24. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam

(18)

25. Program Peningkatan Kapasitas aparatur pemerintah desa

7.893.000 APBD 26. Program pengembangan data/informasi/statistik

daerah 6.821.500 APBD

27. Program penyelamatan dan pelestarian

dokumen/arsip daerah 18.441.500 APBD

Jumlah 1.204.095.600

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi.

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.

(19)

Berikut disampaikan cara pengukuran capaian kinerja yang dikaitkan dengan realisasi dalam pencapaian dan targetnya, serta skala pengukuran dan predikat kinerja sebagai berikut:

1. Kondisi capaian kinerja yang menunjukan semakin tinggi realisasi menggambarkan pencapaian yang semakin baik :

% Capaian kinerja = Realisasi kinerja x 100% Target kinerja

2. Kondisi capaian kinerja yang menunjukan semakin tinggi realisasi menggambarkan pencapaian yang semakin buruk :

% Capaian kinerja = 2 x Realisasi - Target x 100% Target kinerja

Sedangkan skala pengukuran dan predikat kinerja adalah sebagai berikut: - Capaian Kinerja 95% s/d 100% = Sangat berhasil

- Capaian Kinerja 80% s/d 85% = Berhasil

- Capaian Kinerja 50% s/d 80% = Cukup berhasil - Capaian Kinerja < 50% = Tidak berhasil

Kinerja pencapaian Indikator Kinerja Utama Kecamatan Tempel tahun 2016 adalah sebagai berikut.

Capaian Indikator Kinerja Utama Kecamatan Tempel Tahun 2016

No. Kinerja Utama Indikator Kinerja

Utama Satuan

Tahun 2016

Target Realisasi Capaian(%) 1. Meningkatnya

akuntabilitas kinerja keuangan di kecamatan

Persentase temuan hasil pemeriksaan yang

ditindaklanjuti

% 100 100 100

(20)

Jumlah Desa yang

melaksanakan Siklus Tahunan Desa tepat waktu

Desa 100 100 100

2. Meningkatnya

Nilai 80 80 100

Hasil pengukuran indikator kinerja sasaran strategis organisasi adalah sebagai berikut:

No. Kinerja Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Satuan

Tahun 2016

Predikat LAKIP Predikat A *) *)

Siklus Tahunan

Nilai 80 80 100

Persentase

masyarakat yang difasilitasi

Kegiatan 100 100 100

4 Meningkatnya

Orang 200 200 100

5 Meningkatnya kerukunan

Kasus gangguan ketertiban

(21)

masyarakat di kecamatan

Konflik SARA Kasus ≤ 1 ≤ 1 100

Dari 5 sasaran strategis dengan 9 indikator kinerja, pencapaian kinerja sasaran strategis Kecamatan Tempel adalah sebagai berikut:

No. Predikat Jumlah Sasaran Jumlah Indikator

Kinerja

1 Sangat berhasil 5 8

2 Berhasil -

-3 Cukup berhasil -

-4 Tidak berhasil -

-5 Data belum tersedia

--Pencapaian kinerja sasaran beserta jumlah indikator kinerjanya serta predikat kinerja yang diperoleh dapat dirinci sebagai berikut:

No. Sasaran IndikatorJumlah

(22)

dalam

pengurangan resiko bencana di kecamatan

5 Meningkatnya kerukunan masyarakat di kecamatan

1 100 Sangat

berhasil

B. EVALUASI KINERJA SASARAN STRATEGIS Sasaran 1

“Meningkatnya akuntabilitas kinerja keuangan di kecamatan”

Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran “Meningkatnya akuntabilitas kinerja keuangan di kecamatan” dengan 2 indikator kinerja adalah sebesar 100% dengan predikat sangat berhasil, sedangkan 1 indikator kinerja yaitu predikat LAKIP belum dapat dilakukan pengukuran sehingga hasilnya belum dapat ditampilkan.

Hasil pengukuran diperoleh dari perbandingan antara target dan realisasi kinerja pada tahun 2016 sebagai berikut:

No. Indikator Kinerja Satuan

Tahun 2016

Target Realisasi Capaian

(%) 1 Persentase temuan hasil

pemeriksaan yang ditindaklanjuti

% 100 100 100

2 Predikat LAKIP Predikat A *) *)

3 Siklus Tahunan Desa tepat waktu

Desa 8 8 100

(23)

Persentase Temuan yang ditindak lanjuti

Pada tahun 2016, Ispektorat melaksanakan pemeriksaan di Kecamatan Tempel , dan sudah ditindak lanjuti.

Predikat LAKIP

Pada tahun 2016, Kacamatan Tempel belum mendapatkan hasil evaluasi LAKIP dari Inspektorat, karena evaluasi LAKIP baru akan dilaksanakan pada triwulan III.

Siklus Tahunan Desa Tepat Waktu

Jumlah Desa di Kecamatan Tempel, terdapat 8 Desa, yaitu Banyurejo,Tambakrejo, Sumberejo, Pondokrejo, Mororejo, Margorejo, Lumbungrejo dan Merdikorejo. Dari 8 desa tersebut, siklus tahunan desa telah dilaksanakan tepat waktu.

Perbandingan realisasi kinerja pada tahun 2016 dengan target kinerja tahun 2021 (tahun terakhir Renstra 2016-2021) adalah sebagai berikut:

No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi

Tahun 2016

Target

Tahun 2021 1 Persentase temuan

hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti

% 100 100

2 Predikat LAKIP Predikat *) A

3 Siklus Tahunan Desa tepat waktu

Desa 8 8

Tahun 2016 merupakan tahun pertama Renstra, sehingga realisasi indikator kinerja belum bisa dibandingkan dengan realisasi tahun yang lalu.

(24)

target. Realisasi keuangan sebesar 99,90% dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 100%, maka terjadi efisiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran tersebut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian kinerja adalah adanya komitmen pimpinan dan pegawai untuk melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksinya masing-masing yang didukung dengan anggaran yang cukup memadai.

Hambatan/masalah yang dihadapi adalah terbatasnya jumlah SDM/personil, baik di kecamatan maupun desa.

Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja sasaran/outcome adalah sebagai berikut:

Indikator Sasaran Program/Kegiatan

Persentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti

Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah

Penatausahaan keuangan dan aset SKPD

Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa

Evaluasi rancangan peraturan desa tentang APBDes Predikat LAKIP Program perencanaan pembangunan daerah

Penyelenggaraan musrenbang RKPD Penyusunan Renstra SKPD

Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Penyusunan perencanaan kerja SKPD

Penyusunan pengendalian dan evaluasi perencanaan SKPD

Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH

Penguatan pelaksanaan reformasi birokrasi Siklus Tahunan Desa tepat

waktu

Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa

(25)

Perangkat Desa

Program Peningkatan Administrasi Pemerintahan Pembinaan Tertib Administrasi Pemerintahan desa Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan desa

Pencampaian Indikator Kinerja sasaran tersebut, dapat diuraikan dengan temuan hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti di Kecamatan Tempel.

Realisasi Indikator kinerja sasaran pertahun terhadap target kinerja sasaran RPJMD tahun 2016-2021.

No Indikator Kinerja Realisasi2016 Realisasi2017 Target2018 Target2019 Target2020 Target2021

1. Persentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti

100 100 100 100 100 100

Sasaran tersebut dicapai melalui Program dan kegiatan :

1. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah

a) Kegiatan Penataan Keuangan dan Asset SKPD

2. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa 2 a) Evaluasi Rancangan Peraturan APBDes

Capaian Indikator output rata-rata 100% dari target yang ditentukan, dengan realisasi dana / anggaran sebesar Rp. 29.632.000,- dari anggaran Rp 29.632

.000,-No. Indikator KinerjaSasaran Tahun 2016 Capaian( %) Target Realisasi

(26)

Pencampaian Indikator Kinerja sasaran tersebut, dapat diuraikan dengan terlaksananya penataan penyusunan Renstra , musrenbang RKPD dan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Kecamatan Tempel.

Realisasi Indikator kinerja sasaran pertahun terhadap target kinerja sasaran RPJMD tahun 2016-2021.

No Indikator Kinerja Realisasi2016 Realisasi2017 Target2018 Target2019 Target2020 Target2021

2. Predikat LAKIP kecamatan

A A A A A A

Sasaran tersebut dicapai melalui Program dan kegiatan : 1. Program Perencanaan Pembangunan Daerah

a) Kegiatan Penyusunan Renstra

b) Kegiatan Penyelenggaraan Musrenbang RKPD

2. Program Peningkatan Sistem pengawasan internal dan pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH.

a) Kegiatan Penguatan Pelaksanan Reformasi Birokrasi

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan capaian Kinerja dan Keuangan

a) Kegiatan Penyusunan Laporan capaian Kinerja dan Ikhtisar realisasi Kinerja SKPD

b) Kegiatan Penyusunan Perencanaan Kerja SKPD

c) Kegiatan Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan SKPD

Capaian Indikator output rata-rata 99,92% dari target yang ditentukan, dengan realisasi dana / anggaran sebesar Rp. 115.037.375,- dari anggaran

Rp.115.127.500,-No. Indikator Kinerja

Sasaran Tahun 2016

Capaian ( %) Target Realisasi

(27)

Pencampaian Indikator Kinerja sasaran tersebut, dapat diuraikan dengan jumlah desa yang mengirimkan siklus tahunan desa tepat waktu di Kecamatan Tempel.

Realisasi Indikator kinerja sasaran pertahun terhadap target kinerja sasaran RPJMD tahun 2016-2021.

No Indikator Kinerja Realisasi2016 Realisasi2017 Target2018 Target2019 Target2020 Target2021

3. Siklus Tahunan desa tepat waktu

90 90 90 90 90 90

Sasaran tersebut dicapai melalui Program dan kegiatan :

1. Program Peningkatan Kapasitas aparatur Pemerintahan desa

a) Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan terhadap kepala dan perangkat daerah 2. Program Peningkatan Administrasi Pemerintahan

a) Kegiatan Pembinaan Tertib Administrasi Pemerintahan desa

b) Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan desa

Capaian Indikator output rata-rata 100% dari target yang ditentukan, dengan realisasi dana / anggaran sebesar Rp. 44.065.500,- dari anggaran

Rp.44.065.500-Sasaran 2

“Meningkatnya kualitas Pelayanan Publik di Kecamatan”

Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran “Meningkatnya akuntabilitas kinerja keuangan di kecamatan” dengan 2 indikator kinerja adalah sebesar 100% dengan predikat sangat berhasil, sedangkan 1 indikator kinerja yaitu predikat LAKIP belum dapat dilakukan pengukuran sehingga hasilnya belum dapat ditampilkan.

(28)

Target Realisasi Capaian (%)

1 Indeks Kepuasan Masyarakat

Nilai 80 80 100

2 Persentase keluhan/ pengaduan keamanan dan ketertiban ditindaklanjuti

% 100 100 100

Indikator kinerja sasaran “Meningkatnya kualitas pelayanan publik di kecamatan” adalah indikator baru yang ada di tahun 2016 dan belum ada di tahun sebelumnya, sehingga realisasi dan capaian kinerja pada tahun 2016 belum dapat dibandingkan dengan realisasi tahun lalu.

Persentase Temuan yang ditindak lanjuti

Pada tahun 2016, Ispektorat melaksanakan pemeriksaan di Kecamatan Tempel , dan sudah ditindak lanjuti.

Predikat LAKIP

Pada tahun 2016, Kacamatan Tempel belum mendapatkan hasil evaluasi LAKIP dari Inspektorat, karena evaluasi AKIP baru akan dilaksanakan pada triwulan III.

Siklus Tahunan Desa Tepat Waktu

Jumlah Desa di Kecamatan Tempel, terdapat 8 Desa, yaitu Banyurejo,Tambakrejo, Sumberejo, Pondokrejo, Mororejo, Margorejo, Lumbungrejo dan Merdikorejo. Dari 8 desa tersebut, siklus tahunan desa dilaksanakan tepat waktu.

Perbandingan realisasi kinerja pada tahun 2016 dengan target kinerja tahun 2021 (tahun terakhir Renstra 2016-2021) adalah sebagai berikut:

No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi

Tahun 2016

(29)

1 Persentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti

% 100 100

2 Predikat LAKIP Predikat *) A

3 Siklus Tahunan Desa tepat waktu

Desa 8 8

Tahun 2016 merupakan tahun pertama Renstra, sehingga realisasi indikator kinerja belum bisa dibandingkan dengan realisasi tahun yang lalu.

Realisasi dana yang digunakan untuk mencapai sasaran tersebut sebesar Rp657.581.839,00 dari anggaran sebesar Rp693.313.600,00 atau 94,84% dari target. Realisasi keuangan sebesar 89,69% dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 100%, maka terjadi efisiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran tersebut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian kinerja adalah adanya komitmen pimpinan dan pegawai untuk melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksinya masing-masing yang didukung dengan anggaran yang cukup memadai.

Hambatan/masalah yang dihadapi adalah terbatasnya jumlah SDM/personil, baik di kecamatan maupun desa.

Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja sasaran/outcome adalah sebagai berikut:

No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun 2016

Target

Tahun 2021

1 Indeks Kepuasan Masyarakat

Nilai 80 85

(30)

pengaduan keamanan dan ketertiban ditindaklanjuti

Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja sasaran/outcome adalah sebagai berikut:

Indikator Sasaran Program/Kegiatan

Indeks Kepuasan Masyarakat

Program Penataan Administrasi Kependudukan Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan

Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan

Pengawasan dan Pengendalian Keamanan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan jasa administrasi keuangan Penyediaan makanan dan minuman rapat Rapat-rapat Koordinasi dan konsultasi

Penyediaan bahan dan jasa administrasi perkantoran Penyediaan jasa langganan

Penyediaan jasa keamanan dan kebersihan kantor Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor dan rumah dinas

Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan dan peralatan gedung kantor dan rumah dinas

Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Pengelolaan kepegawaian

Program peningkatan kualitas pelayanan publik Pengelolaan Perijinan

Monitoring dan evaluasi penyelenggaraann kegiatan bidang sosial budaya

Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan bidang fisik Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan bidang ekonomi

Lomba antar wilayah

Indikator Sasaran Program/Kegiatan

Indeks Kepuasan

Masyarakat Program pengembangan data/informasi/statistik daerahPenyusunan dan pengumpulan data dan statistik daerah Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah

(31)

Persentase keluhan/ pengaduan keamanan dan ketertiban ditindaklanjuti

Program Penataan Peraturan Perundang- undangan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Peraturan Perundang-undangan

Sosialisasi peraturan perundang-undangan Program penegakan hukum

Operasi Penertiban

Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal

Peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan dalam teknik pencegahan kejahatan

Pemantauan dan Pengamanan Pilkada, Pildukuh, dan Pengisian Perangkat Desa

Pencampaian Indikator Kinerja sasaran tersebut, dapat diuraikan dengan terlaksananya penilaian survey Indeks Kepuasan Masyarakat di Kecamatan Tempel.

Realisasi Indikator kinerja sasaran pertahun terhadap target kinerja sasaran RPJMD tahun 2016-2021.

No Indikator Kinerja Realisasi2016 Realisasi2017 Target2018 Target2019 Target2020 Target2021

4. IKM

( Indek Kepuasan Masyarakat )

80 81 82 83 84 85

Sasaran tersebut dicapai melalui Program dan kegiatan : 1. Program Peningkatan Pelayanan Kuaitas Pelayanan Publik

a) Kegiatan Perijinan dengan anggaran

b) Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan kegiatan Bidang Sosial Budaya

c) Monitoring dan evaluasi Penyelenggaraan kegiatan Bidang Fisik d) Monitoring dan evaluasi Penyelenggaraan kegiatan Bidang ekonomi e) Lomba antar wilayah

2. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a) Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran b) Penyediaan Makan dan minum rapat c) Rapat Koordinasi dan Konsultasi

(32)

f) Penyediaan jasa Keamanan dan Kebersihan Kantor 3. Program Peningkatan sarana dan Prasarana aparatur

a) Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor

b) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas /operasional c) Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan

4. Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur a) Pengelolaan Kepegawaian

5. Program Penyelamatan dan Pelestarian dokumen / arsip daerah a) Pengelolaan Dokumen SKPD

6. Program Pengembangan data/ informasi/ statistik daerah

a) Penyusunan dan Pengumpulan data dan statistik daerah 7. Program Penataan Administrasi Kependudukan

a) Peningkatan Pelayanan publik dalam bidang Kependudukan

Capaian Indikator output rata-rata 94% dari target yang ditentukan, dengan realisasi dana / anggaran sebesar Rp. 561.103.339,- dari anggaran Rp.596.834.700,

-No. Indikator KinerjaSasaran Tahun 2016 Capaian( %) Target Realisasi

5. Presentase keluhan/ pengaduan

keamanan dan ketertiban ditindaklanjuti

100 100 100

Pencampaian Indikator Kinerja sasaran tersebut, dapat diuraikan dengan terlaksananya penanganan dari pengaduan masyarakat di Kecamatan Tempel.

Realisasi Indikator kinerja sasaran pertahun terhadap target kinerja sasaran RPJMD tahun 2016-2021.

No Indikator Kinerja Realisasi2016 Realisasi2017 Target2018 Target2019 Target2020 Target2021 5. Presentase

keluhan/ pengaduan keamanan dan ketertiban

(33)

ditindaklanjuti

Sasaran tersebut dicapai melalui Program dan kegiatan :

1. Program Pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan a) Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Keamanan

2. Program Pemeliharaan katrantibmas dan pencegahan tindak kriminal

a) Kegiatan Peningkatan Kerjasama dengan aparat Keamanan dalam Teknik Pencegahan Kejahatan

b) Kegiatan Pemantauan dan Pengamatan Pilkada, Pilduk, Pengisian Perangkat Desa

3. Program Penegakan Hukum a) Operasi Penertiban

4. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

a) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Peraturan Perundang-undangan b) Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan

Capaian Indikator output rata-rata 100% dari target yang ditentukan, dengan realisasi dana / anggaran sebesar Rp. 35.519.000,- dari anggaran

Rp.35.519.000,-Dengan demikian tujuan meningkatkan akuntabilitas kinerja dan keuangan daerah di Kecamatan, dengan Indikator tujuan persentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti, Predikat LAKIP Kecamatan, Siklus Tahunan desa tepat waktu, IKM ( indek Kepuasan Masyarakat ), Presentase Keluhan / Pengaduan keamanan dan ketrtiban ditindaklanjuti mendapatkan angka capaian kinerja rata-rata sebesar 99% dengan predikat sangat berhasil.

Sasaran 3

(34)

Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran “Meningkatnya keberdayaan masyarakat” dengan 1 indikator kinerja adalah sebesar 100% dengan predikat sangat berhasil.

Hasil pengukuran diperoleh dari perbandingan antara target dan realisasi kinerja pada tahun 2016 sebagai berikut:

No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016

Target Realisasi Capaian (%)

1 Jumlah kegiatan masyarakat yang difasilitasi

Kegiatan 70 70 100

Indikator kinerja sasaran “Meningkatnya keberdayaan masyarakat” adalah indikator baru yang ada di tahun 2016 dan belum ada di tahun sebelumnya, sehingga realisasi dan capaian kinerja pada tahun 2016 belum dapat dibandingkan dengan realisasi tahun lalu.

Realisasi dana yang digunakan untuk mencapai sasaran tersebut sebesar Rp209.515.200,00 dari anggaran sebesar Rp209.805.500,00 atau 99,86% dari target. Realisasi keuangan sebesar 99,72% dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 100%, maka terjadi efisiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran tersebut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian kinerja adalah adanya komitmen pimpinan dan pegawai untuk melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksinya masing-masing yang didukung dengan anggaran yang cukup memadai.

Hambatan/masalah yang dihadapi adalah terbatasnya jumlah SDM/personil, baik di kecamatan maupun desa.

(35)

No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun 2016

Target

Tahun 2021

1 Jumlah kegiatan masyarakat yang difasilitasi

Kegiatan 70 70

Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja sasaran/outcome adalah sebagai berikut:

Indikator Sasaran Program/Kegiatan

Jumlah kegiatan masyarakat yang difasilitasi

Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan

Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Pedesaan

Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa

Pembinaan Pemberdayaan masyarakat bidang Fisik

Pembinaan Pemberdayaan masyarakat bidang sosial

Pembinaan Pemberdayaan masyarakat bidang ekonomi

Pembinaan Pemberdayaan masyarakat bidang budaya

Capaian Indikator output rata-rata 99,86% dari target yang ditentukan, dengan realisasi dana / anggaran sebesar Rp. 209.515.200,- dari anggaran Rp

209.805.500,-Dengan demikian Meningkatnya kegiatan Keberadaan Masyarakat dengan Indikator tujuan jumlah kegiatan pemberdayaan masyarakat yang difasilitasi , mendapatkan angka capaian kinerja sebesar 99,86% dengan predikat sangat berhasil

. Sasaran 4

(36)

Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran “Meningkatnya kapasitas masyarakat dalam pengurangan resiko bencana di kecamatan” dengan 1 indikator kinerja adalah sebesar 100% dengan predikat sangat berhasil.

Hasil pengukuran diperoleh dari perbandingan antara target dan realisasi kinerja pada tahun 2016 sebagai berikut:

No. Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016

Target Realisasi Capaian (%)

1 Jumlah masyarakat yang terlatih kebencanaan

Orang 200 200 100

Indikator kinerja sasaran “Meningkatnya kapasitas masyarakat dalam pengurangan resiko bencana di kecamatan”, yaitu jumlah masyarakat yang terlatih kebencanaan, pada tahun 2016 realisasinya adalah 200 orang dengan capaian kinerja 100% sedangkan pada tahun 2015 realisasinya adalah 200 orang dengan capaian kinerja 100%. Sehingga realisasi dan capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut pada tahun 2016 meningkat dibandingkan tahun 2015.

Realisasi dana yang digunakan untuk mencapai sasaran tersebut sebesar Rp8.206.000,00 dari anggaran sebesar Rp8.206.000,00 atau 100% dari target. Realisasi keuangan sebesar 100% dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 100%, maka terjadi efisiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran tersebut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian kinerja adalah adanya komitmen pimpinan dan pegawai untuk melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksinya masing-masing yang didukung dengan anggaran yang cukup memadai.

(37)

Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja sasaran/outcome adalah sebagai berikut:

No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun 2016

Target

Tahun 2021

1 Jumlah masyarakat yang terlatih kebencanaan

Orang 200 200

Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja sasaran/outcome adalah sebagai berikut:

Indikator Sasaran Program/Kegiatan

Jumlah masyarakat yang terlatih kebencanaan

Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam

Pencegahan dan pengurangan resiko bencana

Pencapaian indikator Kinerja sasaran diukur dengan jumlah masyarakat yang dilatih kebencaanaan adalah 100% .

Realisasi Indikator kinerja sasaran pertahun terhadap target kinerja sasaran RPJMD tahun 2016-2021.

No Indikator Kinerja Realisasi2016 Realisasi2017 Target2018 Target2019 Target2020 Target2021 1. Jumlah

masyarakat yang terlatih

Kebencanaan di Kecamatan Tempel

200 200 200 200 200 200

Sasaran tersebut dicapai melalui Program dan kegiatan :

(38)

Capaian indikator output 100% dari target yang ditentukan, dengan realisasi dana sebesar Rp. dari anggaran Rp

8.206.000,-Dengan demikian meningkatkannya kapasitas masyarakat dalam pengurangan resiko bencana bagi masyarakat di Kecamatan dengan Indikator tujuan jumlah masyarakat yang terlatih Kebencanaan di Kecamatan Tempel mendapatkan angka capaian kinerja sebesar 100% dengan predikat sangat berhasil.

Sasaran 5

“Meningkatnya kerukunan masyarakat di kecamatan”

Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran “Meningkatnya kerukunan masyarakat di kecamatan” dengan 2 indikator kinerja adalah sebesar 100% dengan predikat sangat berhasil.

Hasil pengukuran diperoleh dari perbandingan antara target dan realisasi kinerja pada tahun 2016 sebagai berikut:

No. Indikator Kinerja Satuan

Tahun 2016

Target Realisasi Capaian (%)

1 2 3 4 5 6

1 Kasus gangguan ketertiban masyarakat

Kasus ≤3 ≤3 100

2 Konflik SARA Kasus ≤1 ≤1 100

Indikator kinerja sasaran “Meningkatnya kerukunan masyarakat di kecamatan” adalah indikator baru yang ada di tahun 2016 dan belum ada di tahun sebelumnya, sehingga realisasi dan capaian kinerja pada tahun 2016 belum dapat dibandingkan dengan realisasi tahun lalu.

(39)

kinerja sasaran sebesar 100%, maka terjadi efisiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran tersebut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian kinerja adalah adanya komitmen pimpinan dan pegawai untuk melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksinya masing-masing disertai anggaran yang memadai, serta adanya dukungan dan komunikasi yang baik dengan berbagai elemen tokoh masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban.

Sedangkan hambatan/masalah yang dihadapi adalah terbatasnya jumlah SDM/personil, kondisi prasarana dan sarana pendukung kegiatan yang belum memadai, serta adanya pengaruh negatif perkembangan teknologi dan informasi yang terkait dengan ketahanan ipoleksosbud.

Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja sasaran/outcome adalah sebagai berikut:

No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun 2016

Target

Tahun 2021

1 2 3 4 5

1 Kasus gangguan ketertiban masyarakat

Kasus ≤3 ≤3

2 Konflik SARA Kasus ≤1 ≤1

Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja sasaran/outcome adalah sebagai berikut:

Indikator Sasaran Program/Kegiatan

Kasus gangguan ketertiban masyarakat

Program Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah

Monitoring dan evaluasi Tata Guna Tanah

(40)

Konflik SARA Program pengembangan wawasan kebangsaan Penyelenggaraan upacara kenegaraan

dan kegiatan kemasyarakatan

Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan

Pemantauan dan pendataan WNA/WNI Keturunan, NGO (LSM) dan Lembaga Asing

Program pendidikan politik masyarakat

Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM)

Pencapaian indikator Kinerja sasaran diukur dengan jumlah kasus pertanahan dan SARA adalah 100% .

Realisasi Indikator kinerja sasaran pertahun terhadap target kinerja sasaran RPJMD tahun 2016-2021.

No Indikator Kinerja Realisasi2016 Realisasi2017 Target2018 Target2019 Target2020 Target2021 1. Kasus gangguan

ketertiban Masyarakat

< 3 < 3 < 3 < 3 < 3 < 3

Sasaran tersebut dicapai melalui Program dan kegiatan :

1. Program Penataan , Penguasaan , Penggunaan dan pemanfaatan tanah a) Monitoring dan Evaluasi Tata Guna Tanah

2. Program Penyelesaian Konflik-konflik pertanahan a) Penyelesaian konflik-konflik pertanahan 3. Program Pengebangan wawasan Kebangsaan

a) Penyelenggaraan Upacara Kenegaraan dan Kegiatan Kemasyarakatan 4. Program Kemitraan Pengembangan wawasan Kebangsaan

a) Pemantauan dan pendataan WNA/WNI Keturunan , Ngo (LSM) dan Lembaga Asing

5. Program Pendidikan Politik Masyarakat

(41)

Capaian indikator output 100% dari target yang ditentukan, dengan realisasi dana sebesar Rp. dari anggaran Rp

103.945.000,-Dengan demikian meningkatkannya kerukunan Masyarakat di Kecamatan dengan Indikator tujuan Kasus gangguan ketertiban Masyarakat di Kecamatan Tempel. mendapatkan angka capaian kinerja sebesar 100% dengan predikat sangat berhasil.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan Kinerja Kecamatan Tempel

1. Adanya peraturan Bupati No 107 Tahun 2016 tentang Kedudukan , Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan;

2. Mengoptimalkan pelaksanaan Anggaran , Program dan Kegiatan yang telah ditetapkan;

3. Mengoptimalkan / memanfaatkan Sumber Daya Manusia / Personil yang ada di Kecamatan;

4. Memanfaatkan sarana dan prasana yang ada;

5. Koordinasi dan kerjasama antar personil di Kecamatan;

6. Koordinasi dan kerja sama antar Instansi di Wilayah Kecamatan Tempel . 7. Partisipasi masyarakat dalam mendukung program-program pembangunan; 8. Budaya gotong royong dan solidaritas sosial masyarakat cukup tinggi;

Faktor- faktor penghambat keberhasilan Kinerja Kecamatan Tempel

1. Terbatasnya/ kurangnya sumber daya manusia / personalia di Kecamatan Tempel; 2. Kompetensi Sumber Daya Manusia yang kurang memadai;

3. Sarana dan prasarana kantor yang kurang memadai; 4. Belum adanya pola kompensasi pegawai berbasis kinerja;

5. Sumber Daya Manusia / Personalia yang menguasai Technologi Informasi di Kecamatan Tempel masih rendah ;

Solusi/ upaya pemecahan hambatan

1. Sudah mengajukan tambahan personil di BKD , namun belum terealisasi penambanhannya;

2. Sudah mengajukan kebutuhan sarana dan prasarana kantor melalui DPKAD , namun belum terealisasi penambanhanya;

3. Mengajukan permohonan personil yang menguasai Teknologi Informasi ke BKD.

(42)

1. Perencanaan pembangunan.

a) Kemampuan keuangan daerah dalam pembiayaan program pembangunan terbatas sehingga kurang mampu memenuhi kebutuhan riil masyarakat;

b) Data pendukung perencanaan pembangunan kurang akurat;

c) Adanya ego atau kepentingan antar sektor yang dinyatakan sebagai kesulitan untuk melakukan koordinasi, sehingga persoalan yang bersifat lintas sektor seringkali ditangani secara parsial, akibatnya tidak menyelesaikan persoalan yang sesungguhnya;

d) Usulan pembangunan dari masyarakat cenderung berorientasi pada pembangunan fisik, mengabaikan pembangunan sosial kemasyarakatan, sehingga program kegiatan yang bersifat sosial dan kultural kurang tergarap. 2. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian

a) Penempatan pegawai di kecamatan belum sepenuhnya sesuai dengan harapan kebutuhan SKPD kecamatan baik secara kualitas maupun kuantitas, disisi lain setiap ada pegawai kecamatan yang potensial cenderung dimutasi ke SKPD lain (kabupaten);

b) Pelimpahan kewenangan kepada kecamatan belum riil, sehingga ruang gerak kecamatan dalam urusan tertentu tidak jelas dan tegas.

3. Kearsipan

a) Sarana dan prasarana kearsipan belum optimal; b) Kualitas SDM pengelola arsip belum optimal. 4. Komunikasi dan Informatika

a) Sarana dan prasarana alat komunikasi terutama radio komunikasi belum optimal karena sering rusak;

b) E-governmen tbelum diimplementasikan secara optimal karena kendala jaringan internet yang tidak optimal;

5. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

a) Sarana dan prasarana keamanan dan ketertiban belum memadai; b) Ketahanan Pangan

c) Kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi produk pangan lokal cenderung menurun;

d) Pengelolaan lumbung pangan lokal belum optimal. 6. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

a) Peran dan fungsi kelembagaan masyarakat belum optimal;

(43)

c) Pengelolaan administrasi dan kearsipan pemerintahan desa belum optimal. 7. Pertanian

a) Alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian cukup tinggi; b) Pemanfaatan lahan tegalan belum optimal;

c) Pengelolaan manajemen agribisnis belum optimal; d) Jaringaninformasipasar produk pertanian belum optimal. 8. Perikanan

a) Tata guna dan tata kelola lahan untuk perikanan belum optimal; b) Fungsi kelembagaan petani pembudidaya perikanan belum optimal; c) Manajemen budidaya ikan yang benar dari semua aspek belum optimal;

d) Biaya produksi budi daya ikan seringkali tidak mampu ditutup dengan keuntungan hasil penjualan ikan;

9. Energi dan Sumber Daya Mineral

a) Potensi energi terbarukan seperti energi biogas dari limbah ternak belum dimanfaatkan secara optimal;

b) Kegiatan penambangan pasir yang berpotensi menimbulkan masalah lingkungan, karena bukan normalisasi sungai tetapi eksploitasi material sungai.

10. Penataan Ruang

a) Masyarakat masih banyak yang awam dengan rencana tata ruang karena sangat kurangnya sosialisasi;

b) Pengendalian dan pengawasan terhadap pemanfaatan ruang belum optimal; 11. Lingkungan Hidup

a) Pengelolaan lingkungan permukiman penduduk belum memenuhi kaidah yang benar;

b) Kesadaran masyarakat untuk mengelola persampahan masih sangat rendah; c) Kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai masih rendah. 12. Pertanahan

Tertib administrasi pengelolaan tanah kas desa belum optimal;

13. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

a) Pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan reproduksi belum meluas; b) Tingkat partisipasi KB pria masih rendah;

c) Pemberdayaan ekonomi keluarga, khususnya melalui kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) belum optimal;

(44)

a) Anak usia 3-6 tahun yang belum terlayani lembaga Pendidikan Anak Usia Dini dan Taman Kanak-kanak masih banyak;

b) Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan masih kurang; 15. Kepemudaan dan Olahraga

a) Sarana dan prasarana pengembangan pemuda dan olah raga belum mencukupi;

b) Pemuda belum bisa menjadi agen perubahan “agent of change”; c) Jiwa kewirausahaan di kalangan pemuda masih rendah;

d) Pembinaan olahraga belum optimal. 16. Kependudukan dan Catatan Sipil

a) Sarana dan prasarana pendukung sistem informasi administrasi kependudukan masih sangat terbatas;

b) Kesadaran masyarakat terhadap tertib administrasi kependudukan masih kurang.

Adapun cara pemecahan masalah sebagai berikut:

a. Mengoptimalkan peran dan fungsi kecamatan untuk meningkatkan pelayanan masyarakat melalui kebijakan kerjasama antar instansi;

b. Mengefektifkan potensi sumberdaya manusia untuk memperoleh kesempatan kerja;

c. Memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan kegiatan UMKM; d. Memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan hasil pertanian;

e. Meningkatkan pemberdayaan KK miskin dan sumber daya manusia melalui program dari Pemerintah Kabupaten;

f. Mengoptimalkan koordinasi dan kerjasama antar instansi diwilayah Kecamatan Tempel untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam;

g. Memanfaatkan budaya gotongroyong dan solidaritas sosial masyarakat untuk menangkal masuknya nilai dan budaya asing yang berpengaruh negatif terhadap perilaku masyarakat;

h. Memanfaatkan terbatasnya personalia yang kompeten untuk mengatasi rendahnya kepaatuhan masyarakat terhadap undang-undang.

(45)

Jumlah anggaran Kecamatan Tempel Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp3.002.865.619,00 terealisir Rp3.259.178.510,00 atau 98,39% dengan rincian anggaran dan realisasinya sebagai berikut:

Anggaran belanja langsung: Rp1.204.095.600,00 terealisir Rp1.167.981.914,00 dan Belanja tidak langsung Rp1.878.274.195,00 terealisir Rp1.844.452.031,00.

Secara rinci anggaran dan realisasi masing-masing Kegiatan sbb:

No Jenis Anggaran( Rp) Realisasi (Rp) %

I. Belanja Tidak Langsung

1.878.274.195 1.844.452.031 98,19

II. Belanja Langsung: 1.204.095.600 1.167.981.914 97 1) Penyelenggaraan

Musrenbang

2) Penyusunan Renstra SKPD

3) Monitoring dan evaluasi Tata

6) Pengawasan dan Pengendalian Keamanan

7) Pencegahan dan pengurangan resiko bencana

(46)

keuangan

12) Penyediaan jasa langganan

13) Penyediaan jasa keamanan dan

kendaraan dinas / operasional

(47)

realisasi kinerja

24) Monitoring dan evaluasi

(48)

sosial budaya

28) Monitoring dan evaluasi

penyelenggaraan kegiatan bidang fisik

29) Monitoring dan evaluasi

penyelenggaraan kegiatan bidang ekonomi

30) Lomba antar wilayah

31) Pembinaan tertib administrasi pemerintah desa

32) Monitoring dan Evaluasi

(49)

kegiatan

kemasyarakatan

37) Pemantauan dan Pendataan WNA/WNI

Keturunan , NGO (LSM) dan

39) Pemberdayaan lembaga dan

(50)

dan perangkat desa

45) Penyusunan dan Pengumpulan data dan statistik

daerah

46) Pengelolaan Dokumen SKPD

37.886.000

7.893.000

6.821.500

18.441.500

37.886.000

7.893.000

6,821.000

17.802.100

100

100

99,99

96,53

BAB IV

PENUTUP

(51)

signifikan atas sasaran-sasarannya yang ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan Kecamatan Tempel Tahun 2016 secara keseluruhan mencapai target yang telah ditetapkan.

Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, pada hakikatnya adalah proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipatif, adanya kepastian hukum, kesetaraan, efektif dan efisien. Prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan demikian meerupakan landasan bagi penerapan kebijakan yang demokratis di era globalisasi, yang ditandai dengan menguatnya kontrol dari masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik.

Namun demikian disadari bahwa selama tahun 2016 masih ditemui berbagai permasalahan dan kendala yang belum terselesaikan dengan baik seperti Pemberian Pelayanan kepada masyarakat belum optimal. Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah Kecamatan Tempel dari waktu ke waktu senantiasa melakukan berbagai langkah untuk terus memperbaiki kinerja pelayanan publik, baik melalui reformasi/perubahan pada tataran birokrasi, perbaikan sistem pengalokasian anggaran.

Akhir kata, secara umum dapat disimpulkan bahwa pencapaian target terhadap beberapa indikator yang dicantumkan dalam Kecamatan Tempel yang diselaraskan dengan Program dan Indikator, apabila terdapat indikator pencapaian yang belum memenuhi target yang ditetapkandan segala kekurangan dan tidak sempurnaan tentunya harus menjadi motivasi untuk lebih baik lagi di esok hari.

Gambar

Tabel Perjanjian Kinerja/Penetapan Kinerja Kecamatan Tempel
TABEL PROGRAM DAN ANGGARAN KECAMATAN TEMPEL TAHUN 2016

Referensi

Dokumen terkait

54 MUHAMMAD SYAHIR AIMI BIN SAIMAN R2432 - KEJURUTERAAN PEMBUATAN 55 MUHAMMAD SYAKUR BIN MOHD SABRI R2432 - KEJURUTERAAN PEMBUATAN 56 NABILA ROSELAILA BINTI ABDUL RAHMAN R2432

Kedua asoasiasi fasies ini merupakan bagian yang dalam dari pola fasies yang berkembang di umur Miosen dengan daerah Teluk Sumbang dan Batu Putih yang berada barat

Begitu juga pada berat badan akhir, dan pertambahan berat badan babi Landrace persilangan fase “finisher” yang mengalami peningkatan setelah diberikan

pengobatan sipilis de nature indonesia adalah pilihan yang paling tepat untuk menjawab pertanyaan ada tersebut, karena kami pengobatan sipilis de nature adalah satu satunya

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui analisis pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turnover, Return On Assets, Price Earning Ratio

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Kompensasi

Dokumen Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) berfungsi sebagai dokumen kerja Kepala SKPD untuk masa kerja lima tahun mendatang, Kepala

Ukuran kinerja bank yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio keuangan bank yang meliputi Capital Adequacy Ratio (mewakili rasio permodalan), Non